pikiran (thought) tidak akan berhenti kalo anda tidur.
tidak perlu doktrin ini itu dan meditasi anu itu. jelas2 dalam tidur kita bermimpi.
bedakan thought (pikiran) dengan mind (batin).
dari introduction master sheng yen untuk song of mind:
In his poem Song of Mind, Niutou explains that our mind is originally pure, but when even one thought enters the mind, its purity is lost. He therefore placed great importance on a method of practice, which is to watch our thoughts arising and falling. But the rise and fall (literally birth and death) of thoughts illusory because if the present thought remains unmoving, and does not dissapear, then a succeeding thought will not arise. At this point there is neither arising nor falling of thoughts. Therefore, there is nothing to cut off. Thus, Niutou says that while buddhas and sentient beings originally have no mind, mind comes about because we have thoughts. For sentient beings to attain buddhahood, their illusory mind must become no-mind, that is to say, become enlightened.
Niutou's method emphasizes cultivating wakefulness (hsing) and stillness (chi) together without attaching to either. In the beginning we must use our senses to observe the world, but we should not use discriminating mind to attach to the world. When we let go of discrimination, the illusory world that is presented to our senses will recede and disappear. Along with the vanishing of the illusory world, our ordinary mind also vanishes and we experience pure, or original, mind.
ini jelas2 instruksi vipassana dikemas dalam penyampaian zen. dalam bahasa lain, pengamatan secara pasif, alias sadar.
inilah menariknya, berbagai macam terminologi dan teori, tapi telunjuk2 ini mengarah ke bulan yg sama.
Bro Morpheus yang baik, maaf numpang nanya, apakah bro Morpheus sependapat dengan Nietou, bahwa Buddha dan Arahat dan semua mahluk hidup awalnya tidak punya batin? Lalu mahluk kemudian menjadi punya batin karena memiliki pikiran? Kemudian untuk menjadi Arahat batin ilusi harus menjadi tanpa batin / no mind?
Kemudian dengan lenyapnya dunia ilusi, maka batin yang biasa juga lenyap dan kita mengalami batin awal yang murni.
Jadi mana yang benar pernyataan Niutou nih:
Apakah setelah batin ilusi lenyap masih ada batin?
Apakah setelah batin ilusi lenyap tak ada batin?
Apakah batin awal menyatu dengan batin biasa?
atau Terpisah dari batin biasa?
Jadi apakah Buddha dan Arahat tak ada batin?
Apakah Buddha dan Arahat melakukan segala sesuatu tanpa berpikir?
Maaf agak banyak pertanyaannya.