//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - Nurani86

Pages: [1]
1
Mahayana / Tentang Watak Bodhi dalam Sutra Altar
« on: 28 February 2008, 03:14:22 PM »
BODHI-WATAK DIRI

"Seratus tujuh puluh tahun kemudian akan lahirlah seorang Bodhisatva Ragawi (Bodhisatva Hidup) di bawah pohon Bodhi ini, yang akan menguraikan Dharma tertinggi untuk menyeberangkan umat manusia yang tak terkira dari tabir kegelapan samsara. Dialah Maha Guru Pengurai Dharma TRANSMISI JIWA BUDDHA!"
Demikianlah ramalan Guru Tripitaka JNANABHAISAJYA(A.D.502) yang telah datang dari India untuk kelahiran Maha Guru Hui Neng Patriach ke-Enam.

Dalam sutra Altar tercatat bahwa pada suatu ketika, Patriat Hui Neng tiba di Vihara Pao-Lin untuk memberikan bimbingan Dharma. Pada saat setelah Patriat duduk di atas mimbar, pertemuan yang dihadiri oleh 30 orang lebih pejabat-pejabat, 30 orang cendekiawan Konfusius dan lebih dari seribu orang yang terdiri dari para Bhikku-bhikkuni, kaum Taois dan orang-orang awam, bersama-sama memberikan hormat dan mohon mendengarkan uraian tentang Essensi Dharma(Inti Dharma yang penting)

Lalu Patriat berujar:"Saudara-saudara yang budiman, sesungguhnya BODHI WATAK DIRI (Self Nature Bodhi) adalah Suci-Murni(Pasatika). Gunakanlah Bodhi yang suci murni ini, maka serta-merta engkau akan mencapai KESEMPURNAAN KEBUDDHAAN!"

Catatan:
Patriat berkata dengan tegas:"SESUNGGUHNYA BODHI WATAK DIRI(DASAR DIRI TERDALAM) DARI SEMUA UMAT MANUSIA tak terkecuali mereka yang bermoral bejat(Berhati iblis) yang hidup penuh dengan gelimangan dosa, pada dasarnya yang terdalam adalah SUCI dan MURNI! Inilah kalimat pertama yang disabdakan oleh Patriat pada pertemuan itu, dan yang sekaligus merupakan Essensi Utama dari Sutra Altar ini bahkan juga merupakan essensi utama dari seluruh khotbahan Sang Buddha selama empat puluh sembilan tahun itu.

Bodhi Watak Diri adalah dasar diri terdalam yang jauh ada di bawah lapisan kuat Panca Skhanda. Dasar yang terdalam ini ibarat kain kanvas dari sebuah lukisan yang penuh dengan warna-warni. Sehingga susah sekali bagi kita untuk melihat sampai ke dalam dasar kain kanvas yang putih itu. Karena kita hanya condong melihat secara permukaan yaitu cat yang berwarna-warni itu, bahkan kita condong beranggapan bahwa tidak ada kain kanvas atau sekalipun ada itu bukan putih bersih.
Kita hanya condong melihat dan terikat pada segala yang berwujud dan berarus(proses timbul dan tenggelam dsb). Dan mengabaikan sesuatu yang telah menjadi dasarnya. Seperti hal lukisan tadi, kita hanya mengutamakan segala wujud dan warna di permukaan, dan ini memang wajar sekali, karena cat-cat itu telah membungkus kain kanvas yang putih secara sangat ketat dan menyeluruh. Tetapi kita jangan lupa, bagaimanapun jika tiada kain kanvas yang telah bertindak sebagai dasar, kemanakah cat-cat itu harus bergantung? dan diatas manakah gambar itu harus terwujud?

Demikian juga dalam hal membina ke-Buddhaan, orang umumnya hanya berhasil mencapai ke dalam pengenalan di atas lapisan Vijanana (kesadaran/persepsi], sedangkan lapisan Vijanana ini masih merupakan salah-satu lapisan khayal dari Panca Skhanda(Lima Kelompok Kehidupan), dan Bodhi Watak diri itu justru ada di bawah Panca Skhanda ini. Tetapi banyak orang yang akan mempertentangkan hukum ini, hal ini karena sekalipun banyak yang berjuang tetapi sedikit sekali yang benar-benar telah menembus lapisan kokoh Panca Skhanda itu, atau walaupun mereka berhasil melewatinya tetapi mereka tidak menemukan apa-apa(yang dikatakan sbg Bodhi itu) sehingga bnyk yang mengatakan sesungguhnya tiada sesuatu apapun yang kekal termasuk yang namanya Bodhi Watak diri ini. Lalu banyak yang menghubung-hubungkannya dengan teori Anatta bahwa Sang Buddha mengatakan tiada sesuatu apapun yang abadi termasuk segala Bodhi. Sehingga bagi mereka, membina ke-Buddhaan berarti perjuangan untuk menceraikan gabungan unsur Panca Skhanda setelah itu berhentilah segala-galanya dan tiada sesuatu apapun yang tertinggal, lalu mereka menganggap inilah Nirwana.




2
Perkenalan / Hello..Salam Kenal yach..
« on: 23 February 2008, 12:17:31 AM »
Hello All,

Salam kenal yach semuanya. Saya anggota baru di sini, mohon bimbingan dari saudara-saudara sekalian.

Salam Metta,

Pages: [1]