Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
[at] riky : Sudah di jelaskan khan ma bro Chingik, bahwa ceramah keagamaan master chen yen itu dalam versi bahasa mandarin, mungkin di indonesia belum beredar versi terjemahannya. Coba bergabung dengan tzu chi dan ikut kegiatan mereka, nanti kamu akan buktikan sendiri bagaimana tzu chi membantu orang2?
Quote from: Felix Thioris on 01 June 2008, 11:19:48 AM [at] riky : Sudah di jelaskan khan ma bro Chingik, bahwa ceramah keagamaan master chen yen itu dalam versi bahasa mandarin, mungkin di indonesia belum beredar versi terjemahannya. Coba bergabung dengan tzu chi dan ikut kegiatan mereka, nanti kamu akan buktikan sendiri bagaimana tzu chi membantu orang2?Kinerja uda tau ko,gk usa diehipassiko lagi..Yg gw gk tau ttg ajarannya gitu lo...Kl soal bantuan kemanusiaan empat jempol deh buad Tzu chi...
i know, FYI yang disumbang itu misalnya diharuskan 1 rt 5 Keluarga, nah bijimana kalo si RT nya itu yang milih siapa aja yang harus di pilih, nah kemudian 'yang gw liat' RT itu pun memilih saudara2nya dulu yang susah, dan otomatis warga yang lain gak kebagian, itulah maksud aye kurang tepat sasaran.
Quote from: ryu on 24 July 2007, 10:19:20 AMMemang benar di daerah sy pun mereka bekerja sama dgn gereja untuk berkoordinasi menyalurkan bantuannya. Btw kalau mereka apa membangun sekolah tdk? Apa dgn embel2 agama jg tdk, seperti kalau kt sekolah di yayasan kr****n harus mempelajari agama kr****n? menurut saya sekolah buddhist pun perkembangannya sangat lambat, ada baiknya jg mereka membuat sekolah buddhist yg berkualitas agar umat yg beragama buddhist tdk "tersesat" heheheSaat ini di Jakarta baru ada 2 rumah susun. 1 di Cengkareng dgn kapasitas 3000 lebih kk, 1 lagi di muara angke 1500an kk. Seperti biasa, selalu ada poliklinik disetiap perumahan yg beroperasi utk org kurang mampu. Saat ini bahkan sudah menjadi Rumah Sakit.Mereka yg tinggal disitu mayoritas adalah penduduk di bantaran kali angke dan muara angke yg digusur pemerintah. Semuanya ditampung. Cuma bayar 200.000 (tujuannya utk motivasi), mereka sdh dapat tempat tinggal, pengobatan gratis, sering ada operasi gratis dgn dokter relawan dari taiwan, sekolah anak gratis dan buku dipinjam. Ibu2 diberi pelatihan ketrampilan tangan agar bisa mandiri dsb. Disamping itu sering sekali ada baksos pembagian sembako dan susu gratis buat bayi mereka. Ada subsidi atau keringanan rp. 200.000 tadi utk keluarga yg benar2 kurang mampu (ini dirahasiakan agar tidak terjadi kecemburan sosial). Disekolah mereka tetap beragama masing-masing. Guru-guru juga berjilbab. Dilokasi perumahan selalu ada mesjid, sehingga tidak pernah sepi dari suara azan / sholat kalau mampi disana. Kalau anda nonton Da Ai TV pun, penyiarnya adalah muslim berjilbab. Kita bisa merasakan damai beragama di lingkungan Tzu Chi.Saya dengar ada rencana (entah kapan pastinya) bangun sekolah international taiwan di Perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK). Saya belum tau apakah ini total agamanya buddha atau tidak. Tapi saya yakin sekolah ini bukanlah utk org kurang mampu, dan kalau tidak salah atas dukungan salah satu donatur (Bos PIK) utk melengkapi fasilitas perumahan elit di sana. Jadi mudah-mudahan bukan Buddhanisasi yg diselubungi aksi sosial.Itu yg saya tau...
Memang benar di daerah sy pun mereka bekerja sama dgn gereja untuk berkoordinasi menyalurkan bantuannya. Btw kalau mereka apa membangun sekolah tdk? Apa dgn embel2 agama jg tdk, seperti kalau kt sekolah di yayasan kr****n harus mempelajari agama kr****n? menurut saya sekolah buddhist pun perkembangannya sangat lambat, ada baiknya jg mereka membuat sekolah buddhist yg berkualitas agar umat yg beragama buddhist tdk "tersesat" hehehe