//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - kuping.kaleng

Pages: 1 2 [3] 4 5
31
Diskusi Umum / Re: yang di sini adem
« on: 28 May 2012, 03:58:45 PM »
Kalau posting yang HOT-HOT dibanned ma admin gak yah? ....  :whistle:

32
Diskusi Umum / Berdana kepada TALKSHOW ?
« on: 28 May 2012, 03:20:59 PM »
Dear my all friends di Forum tercinta ini.

Baru-baru ini saya mendapatkan sebuah Broadcast message mengenai sebuah acara Dhammatalk Show yang akan diselenggarakan di sebuah Mall di Jakarta dan seperti biasa adanya perihal berdana mengenai berdana kepada talkshow ini agar menjadi karma baik karena sudah berdana kepada Pembabaran dhamma. Acara ini dihadiri oleh bhikkhu dan juga romo. Pertanyaan saya adalah :

1. Apakah ini TREND baru yang sedang terjadi di kalangan umat buddha?
2. Kenapa di mall? apakah sudah pada bosen untuk menyelenggarakan acara di Cetiya/Vihara
3. Terjadikah Budhinisasi (mengutip istilah kr*****nisasi) bahwa Sangha, pengurus, dan umat takut kehilangan/kekurangan umatnya?
4. Berdana kok TALKSHOW yah? apakah sudah tidak ada lagi umat/cetiya/vihara yang harusnya dibantu dan disupport agar ajaran agama buddha bisa lebih berkembang?
5. Apakah hal ini berguna? mengingat bahwa acara ini diadakan di mall yang mungkin saja hanya 5% pendengarnya beragama buddha dalam 1 mall? bukankah jauh lebih baik bila diadakan acara macam ini cetiya ke cetiya atau vihara ke vihara, agar dan supaya umat2x kita menjadi lebih tertarik dan terpelajar dalam menekuni agama buddha. Bukan sekedar cerita/gosip/dsbnya kalau sudah selesai kebaktian?
6. Banyak hal yang dilakukan yang jauh lebih mengarah ke "luar" daripada ke "dalam".....diluar kelihatan harmonis, didalam berantakan...bisanya cuman saling menyalahkan satu sama lain dan bukannya berkembang selaras dan harmonis.

TANYA MENGAPA.........

Ini hanyalah sekedar memenuhi rasa ingin tahu dan penasaran semata. Silahkan dikoreksi bila saya salah.... _/\_

33
 Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme : kalau saya pribadi CUEK ajalah.... Bukankah dalam kehidupan real ini "EGO" lebih berkuasa daripada Ajaran, entah di Buddhisme, Hindu, kr****n, dsbnya. Bukankah banyak sekali mereka yang merasa dirinya "lebih tau, lebih benar, lebih beretika, dsb" menjadi superior diantara yang lainnya. Jauh sebelum terbentuknya Ajaran/Agama, kemanakah para mahluk yang ada didunia ini? apakah mereka tidak masuk surga, apakah mereka tidak masuk neraka, ataukah mereka kembali jadi manusia dan lain sebagainya?... Jadi manusia biasa sajalah...

Artikel TS diatas hanyalah mencoba mendiskreditkan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh orang yang mengaku dirinya memiliki agama. Perdebatan antar Agama itu adalah perdebatan EGO semata, merasa dirinya lebih superior dari yang lainnya. Dalam Nasrani ada "Yesus, Allah bapa dan roh kudus", dalam Hindu ada " Brahma, Wisnu, dan Shiwa", dalam Buddhis ada "Buddha, Dhamma, dan Sangha", dalam Islam ada "Allah dan para nabi" bahkan JAUUUHHH sebelumnya Taoisme pun hanya dipanggil "GURU"....Mereka adalah contoh PANUTAN bagaimana seorang manusia harus Bersikap, Berpikir, dan Berbicara dalam menjalankan kehidupannya, bukan membuat seseorang menjadi SUPERIOR atas manusia lainnya.

Adduhh cape ngetiknya.... :P .....INI HANYALAH PENDAPAT SEMATA, kurang lebihnya mohon dikoreksi.

34
Menurut suhu-suhu dan master-master serta teman-teman sekalian, Bagaimanakah bila konser Lady Gaga tetap dilangsungkan disini. Apakah kita menolak, apakah kita menerima, ataukah kita diam-diam saja...hahahaha....Mohon pendapatnya.  8)

35
Theravada / Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« on: 27 April 2012, 07:36:45 PM »
jika anda membaca Vinaya Pitaka, Sang Buddha cukup banyak menetapkan peraturan2 sehubungan dengan interaksi bhikkhu dan umat awam. itu termasuk yg harus dilakukan dan yg tidak boleh dilakukan.

hmmm..... susah juga menjelaskannya. Persoalan interaksi Bhikkhu dengan umatnya seperti didalam Vinaya Pitaka lebih merupakan arahan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh Bhikkhu, bukan lebih merujuk kepada hal wajib yang dilakukan Bhikkhu kepada umat, contoh: orang tua terhadap anak, Kewajibannya: contoh: membesarkan anak, memberikan pendidikan anak, tetapi orang tua tidak wajib misal : si anak mau menganut agama A/B/C, orang tua tidak wajib mencarikan pacar untuk anaknya, dsbnya walaupun mereka pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Nah yang didalam Vinaya Pitaka lebih kepada contoh yang ke 2. Mungkin kata tepatnya : membimbing.

-------> Sebetulnya ada disinggung kok, misalnya di Sigālaka_Sutta:

"33. ‘Ada lima cara bagi seseorang untuk melayani para petapa dan Brāhmaṇa mereka sebagai puncaknya: dengan bersikap baik dalam jasmani, ucapan, dan pikiran, dengan membuka pintu bagi kedatangan mereka, dengan memberikan barang-barang kebutuhan fisik mereka. Dan ada lima cara bagi para petapa dan Brāhmaṇa, yang dilayani demikian sebagai arah atas, dapat membalas: mereka akan menjauhinya dari kejahatan, mendukungnya dalam melakukan kebaikan, berbelas kasihan kepadanya, mengajarinya apa yang belum pernah ia dengar, menjelaskan apa yang telah ia dengar, dan menunjukkan jalan menuju alam surga. Dengan demikian, arah atas telah dicakup, memberikan kedamaian dan bebas dari ketakutan di arah itu.’ Demikianlah Sang Bhagava berkata."

Hal tersebut bukanlah kewajiban akan tetapi lebih ke mengarahkan.  _/\_

Sekian dan terima kasih. Apabila ada kesalahan/kekurangan silahkan dikoreksi.

36
Pengalaman Pribadi / Re: hidup manusia
« on: 27 April 2012, 04:32:03 PM »
Seorang manusia yang ingin menjadi ariya.


------Lepaskanlah semua yang Anda tulis, maka Anda akan menjadi Ariya. _/\_

37
Buddhisme untuk Pemula / Re: [ask] kenapa botak??
« on: 27 April 2012, 04:24:29 PM »
uppppsssss, kalau Bhikkhu rambutnya panjang nanti pas lagi baca sutta Ber HEAD-BANGER ria....kalau Buddha kan gak mungkin melakukan itu... :))  :))  :))  :))  :))

38
Theravada / Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« on: 27 April 2012, 03:56:33 PM »
Tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya tentang tidak jelasnya kewajiban seseorang menjadi bhikkhu dan juga interaksinya dengan kehidupan sosial. Sebetulnya apa sajakah kewajiban bhikkhu pada umat?
Dalam hal pengajaran, bagaimanakah Dhamma-Vinaya seharusnya dibabarkan oleh para bhikkhu?

Mohon sharingnya teman2 di sini.




......Gak ada tuh. Seumur-umur belajar buddhis belom pernah ketemu kalimat, sutta, atau apapun juga bahwa Bhikkhu memiliki kewajiban terhadap umat. Yang ada adalah bhikkhu tersebut memiliki kewajiban untuk melatih diri, menjalankan sila-sila bhikkhu, dan lain sebagainya tetapi tidak berhubungan dengan umat. Yang ada adalah umat yang memiliki kewajiban terhadap bhikkhu atau istilah kata menunjang kehidupan para bhikkhu karena bhikkhu adalah umat yang bertekat untuk melatih diri, melepaskan keduniawian dsbnya sehingga memerlukan penunjang dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Contoh :Pindapatta, itu bukan EVENT atau ACARA, itu adalah kegiatan sehari-hari bhikkhu yang dilakukan untuk menunjang kehidupan sehari-hari dari mana asal makanan dan keperluan sehari-hari kalau bukan dari umat?.

Interaksi sosial itu sebenarnya juga tidak ada, hanya karena terjadinya kontak sosial saja sehingga banyak umat yang datang dan meminta pertolongan kepada Bhikkhu tersebut dengan catatan kalau bhikkhu itu tidak bisa ya tidak bisa.

Sangha atau persamuan para bhikkhu itu bukanlah perkumpulan tetapi Sangha terbentuk adalah agar Roda Dharma terus berputar dan tidak terputus. Sangha juga merupakan organisasi yang mengatur kehidupan / kemasyarakatan para bhikkhu. Tidak ada kewajiban terhadap umatnya.

Sisanya yang terjadi di Indonesia adalah : kerjaannya EVENT ORGANIZER ... atas nama agama, atas nama Vihara/apapun juga, dan atas nama karma baik, dsbnya hanya demi keuntungan entah diri sendiri/atas nama vihara/apaun juga alasannya. Setiap umat buddhis memiliki HAK yang sama dalam melayani Bhikkhu siapapun juga bahkan orang-orang yang kita anggap pengemis, gembel, yang memiliki cacat, penyakit dan sebagainya. Tidak ada mahluk apa pun juga yang berhak untuk melarang mereka untuk berdana kepada Bhikkhu.

Sekian dan terima kasih. Apabila ada kesalahan/kekurangan silahkan dikoreksi.

39
Jurnal Pribadi / Re: : Curhatan seorang buddhis
« on: 14 April 2012, 12:50:39 PM »
wow... pengalaman yang unik juga.

boleh tau, dah umur berapa nih bro?

umur 34tahun bro... Yah pengalaman diatas hanyalah hawa nafsu belaka yang ingin tahu segala sesuatunya. Setelah itu melepas dan kembali lagi jadi orang biasa....hahahaha.

40
Jurnal Pribadi / : Curhatan seorang buddhis
« on: 13 April 2012, 06:16:13 PM »
Perkenankanlah saya yang nubie disini sekedar sharing mengapa saya seorang budhhis. Terlahir sebagai manusia tentunya memberikan berkah kepada saya dan memberikan berbagai pengalaman menarik didalam menjalani kehidupan ini. Dulu sewaktu ada istiadat saya masih terbawa didalam pengaruh kepercayaan Tionghoa dengan segala sesuatunya yang baik. Memasuki usia sekolah saya sempat belajar Kat*lik sebagai hal wajib seorang murid. Memasuki STIE bergabung dengan UKM Buddhis membawa saya ke banyak berbagai aliran kepercayaan dan agama sekedar memuaskan hawa nafsu saya mempelajari hidup ini.

Hal-hal seperti : Ciu Tao (dalam aliran Maitreya), Abhisekkha (penyucian api dalam aliran LSY), Khai Khuang (pembaptisan dalam Taoisme), belajar Lok Tung, dsb sudah saya jalani. Bertemu dengan paranormal dari berbagai aliran kepercayaan dan agama pun tidak luput dari perjalanan saya. Tetapi akhirnya saya tetap berada di dalam jalur Buddhisme karena :

1. Buddhisme adalah ajaran Majemuk yang menjangkau semua akal sehat, sikap, perkataan, maupun perbuatan yang dapat saya lakukan secara pribadi
2. Buddhisme adalah "simple" ... 1. Jangan berbuat kejahatan, 2. Berbuatlah kebaikan, 3. Sucikan hati dan pikiran
3. Buddhisme adalah kebebasan, tidak ada pemaksaan untuk melakukan hal-hal yang rumit (upacara-upacara), terikat dalam suatu kelompok (bahkan secara pribadi anda memiliki hak untuk menjadi seorang Bhikkhu/Bhikkhuni tanpa harus masuk kedalam kelompok tertentu), dan lain sebagainya
4. Buddhisme adalah kasih universal, tidak mengajarkan paham bahwa tidak seiman berarti bukan saudara atau apapun juga, malah mengajarkan bahwa kasih yang anda miliki sangatlah tidak terbatas. Tidak terbatas dalam hal Anda sebagai manusia berwujud maupun tidak berwujud, di alam bahagia maupun sengsara, semua umat buddhis mempunyai hak untuk menyebarkan kasih universal
5. Buddhisme adalah penalaran, dimana sebagai umat anda dipersilahkan untuk membuktikan dan mencapai sesuatu yang telah diajarkan berdasarkan pengalaman Guru secara benar
6. Buddhisme adalah ajaran yang mengajarkan saya bahwa semua TEXT-BOOKS termasuk hal-hal lainnya adalah Menjadi sesuatu yang tidak berguna, apabila Anda sudah "DATANG, LIHAT, dan BUKTIKAN" serta capailah KEBENARAN didalam diri saya sendiri
7. Dan lain sebagainya yang bila dibahas semuanya berarti akan membahas semua TEXT-BOOKS yang ada.

Tiada hal yang seindah Dhamma yang saya rasakan sebagai seorang Buddhis, Tiada Guru yang adil-seadilnya indahnya sebagai Buddha, dan Tiada pembimbing yang sudah bekerja keras membeberkan Dhamma layaknya indahnya persamuan Sangha.

Sekiranya CURHATAN ini sedikit banyak dapat membantu dan sedikit banyak memberikan masukkan bagi yang membacanya.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta. Semoga semua mahluk berbahagia.



41
Diskusi Umum / Re: saya telah mengerti dharma...
« on: 13 April 2012, 03:39:46 PM »
Nanya donk kk :
Apakah mengupil itu satu bentuk kemelekatan...mengapa asyikk sekali kalo mengupil

terima kasih.

42
udah nggak tidur ama bini nya lagi , jadi sama bini orang ya =))


wah kalau gitu ini dah masuk kedalam kesaktian bukan kesucian lagi...bisa tidurin bini orang...hahahahha.

43
Theravada / Re: Apakah umat awam boleh menegur bhikkhu?
« on: 11 April 2012, 06:36:19 PM »
Kalau chat 4 mata antara cewe dengan bhikkhu? Hari gini banyak loh.. Belum diatur di vinaya khan :D

ini jelas salah....ada di Vinaya.

Back to topic :
Jawabannya : BOLEH....saya pernah bertanya juga kepada salah seorang bhikkhu mengenai hal ini, Beliau menjawab BOLEH dan tidak termasuk Akussala kamma (karena kita menegur dengan maksud yg baik, menjadi Kussala kamma malah kalau bhikkhunya marah, bhikkhunya terkena Akkusala Kamma). Secara etis tentunya dan juga secara benar caranya. Jangan langsung main tegur atau sifatnya mempermalukan. Contoh : 1. Pernah sewaktu di vihara, ada seorang bhikkhu yang hanya berada berduaan dengan seorang wanita didalam ruangan.ya kita (cowok) hanya duduk di kejauhan dan menemani bhikkhunya sampai pembicaraan tersebut selesai (gak tau dah tuh sadar atau tidak, akan tetapi setidaknya kita menjaga bhikkhu tersebut dari pelanggaran vinaya-nya (kalau gak salah di 227 vinaya untuk bhikkhu itu ada menyebutkan bahwa seorang bhikkhu dan seorang wanita dilarang bersamaan didalam suatu ruangan)....2. Pernah juga ada bhikkhu yang sibuk dengan Hape nya (ber haha hehe cukup lama 1/2jam kiranya)...akhirnya g minta aja tuh hape...eh gak dikasih dengan alasan pemberian umat dan lain sebagainya.....padahal lumayan juga tuh hape pada waktu jaman gitu.... hahahahahahaha.

So...sebagai UMAT, saya sangat2x merekomendasikan supaya menegur setiap bhikkhu yang melakukan pelanggaran. Dengan kondisi kita memahami dan mengerti juga Larangan dalam Vinaya bhikkhunya bukan asal semprot/marah/egois semata.

44
Pengalaman Pribadi / Re: Apakah ada yang telah mencapai Jhana ?
« on: 11 April 2012, 05:43:32 PM »
saya tidak tahu apakah ini termasuk jhana atau bukan.......

tapi saya pernah mengalami pengalaman yang mengubah perspektif saya terhadap alam bawah sadar 180 derajat

pengalaman yang dirasakan dengan sangat sadar sampai pada titik melihat cahaya terang benderang yang berkata kepada saya demikian:

"kalau kamu ingin tahu, akan saya beritahu" ( dalam bahasa chinese hakka>> bahasa keluarga kami).

setelah itu saya kehilangan kendali atas diri saya sepenuhnya.

pikiran saya dan hati kecil saya seperti berada diluar kendali.

pikiran saya terus berputar dan mengingat kejadian2 yang pernah saya lakukan, sedangkan hati kecil saya akan merasa sangat sedih ketika kejadian itu buruk dan mengembang bahagia ketika kejadian yang saya pikirkan termasuk perbuatan baik.

terus menerus berulang sampai akhirnya saya melihat suatu pusaran hitam yang berputar2 dan akhirnya membuat saya pingsan.

akibatnya setelah saya tersadar kesadaran saya seperti perlahan menurun dan akhirnya saya seperti kehilangan kesadaran saya selama lebih kurang 100 hari.

kalau memang pengalaman saya ini termasuk jhana, maka jhana itu sangat menakutkan.

note:
pengalaman ini terjadi begitu saja ketika pada suatu hari saya mencoba tidur, tanpa proses kegiatan mistis atau meditasi apapun.

kepada saudara2 yang sudah lebih mengerti, saya mohon penjelasan dan bimbingannya.

apa sebenarnya fenomena yang telah saya alami itu?       



Anda mengalami Pitthi/Keterhanyutan terhadap fenomena yang terjadi (rasa senang/gembira dsb)nya...kehilangan kesadaran Anda karena Anda masih terbawa dalam fenomena tersebut, sehingga aktivitas "minor" otak Anda dalam mengingat hal dan segala sesuatunya terlupakan. Ini umum terjadi dan karena sudah terjadi, silahkan kembali duduk bermeditasi kembali dan lanjutkan. Tinggalkan Pitthi dengan kembali kepada konsentrasi Anda dalam objek meditasi yang Anda ambil.

45
just another story telling.... _/\_

Pages: 1 2 [3] 4 5