Kalau saya hanya ingin berbakti dengan ibu kandung saya dan ayah angkat saya apa boleh? Bagaimana pandangan buddhisme mengenai kasus ini?Saya menjawab dari perspektif saya pribadi (bukan dari Buddhisme).
Jawaban saya yah tentu sangat boleh.
Berbakti atau membalas jasa kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain (guru, teman, kerabat, dst) sangatlah logis.
Kalau kita mau jujur, sejak kecil kita pasti pernah dibantu oleh orang lain. Baik oleh yang kita kenal, yang tidak kita kenal, yang akrab dengan kita, yang tidak akrab dengan kita, yang lebih tua daripada kita, yang lebih muda daripada kita, dst.
Kita berkesempatan bertemu dengan mereka tentu bukan tanpa sebab karena di dalam Buddhisme sebenarnya tidak ada yang namanya KEBETULAN. Mereka berbuat baik kepada kita, dan kita berbuat baik kepada mereka. Biarlah itu menjadi hubungan timbal balik yang tidak berakhir...