Di antara semua jalan, maka "Jalan Utama Berunsur Delapan" adalah yang terbaik; di antara semua kebenaran, maka "Empat Kebenaran Mulia" adalah yang terbaik.
Diantara semua keadaan, maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan di antara semua mahluk hidup, maka orang yang 'melihat' adalah yang terbaik. Inilah satu-satunya 'Jalan'. Tidak ada jalan lain yang dapat membawa pada kemurnian pandangan. Ikutilah jalan ini, yang dapat mengalahkan Mara (penggoda).
Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan. Dan jalan ini pula yang kutunjukkan setelah aku mengetahui bagaimana cara mencabut duri-duri (kekotoran batin).
Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan 'Jalan'. Mereka yang tekun bersemadi dan memasuki 'Jalan' ini akan terbebas dari belenggu Mara.
Dhammapada 273-276
baru kali ini sy diskusi dhamma dengan orang yg katanya memahami dhamma, tp syair diatas dikatakan meragukan dan dianggap karangan aa'tono...
Berati Anda menganggap diri anda sebagai yang paling benar,dengan berkata "pandangan yang lain sebagai salah"?
daripada Anda menerka diri saya,alangkah baiknya,Anda memahami diri Anda sendiri,hanya sekedar saran..
untuk yang Anda tuliskan tersebut,sudah saya jawab diatas..
bro riky yang baik... kesimpulan anda berdasarkan apa ? emosi dan kemarahan atau tersinggung, sy katakan hati-hati jd devadatta ? hahaha... perhatikan aja bathin anda, mungkin itu jalan lain yg bs membawa anda menuju pencerahan... aa nanti akan memahami diri aa sendiri, setidaknya kesehatan pikiran aa tidak terganggu seperti anda, karena kebanyakan belajar dhamma
jadi trimakasih atas saran bro riky...
oh ya, aa blum menemukan jawaban atas pertanyaan aa'tono dulu, yg ada anda hanya melempar-lempar syair-syair yg tidak ada kaitan nya dengan pembahasan, tp anda paksakan berkaitan...
gini deh, aa kan cm rakyat jelata... aa dan beberapa orang mengatakan, bahwa jalan mulia berunsur delapan adalah jalan utama untuk menuju pencerahan...
bro riky kan udah bs menembus dhamma, bahkan menguasai tipitaka... dengan punya asumsi lain, bahwa ada jalan lain menuju pencerahan, seperti melatih kesabaran, mencari berkah tertinggi, menghancurkan "pembuat rumah", memahami inti ajaran para buddha... dengan mengatakan teori meditasi ga perlu seruwet itu, mungkin anda sudah menembus kesucian lewat meditasi yg anda pelajari... sehingga tidak perlu di bahas lagi, karena semua sudah jelas... ada perbedaan disini...
maaf aa ga tertarik membahas lebih jauh, menurut pengertian aa yg kurang memahami dhamma, uraian yg anda tulis terlalu jelimet dan berputar-putar tanpa arah serta agak sedikit "serampangan"... jd aa ga berani mendiskusi kan nya dengan anda... maaf...
salam dalam cinta kasih...
dari aa'tono