//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali  (Read 203792 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #15 on: 19 December 2011, 12:54:26 PM »
Kok kayaknya mirip sama seorang member lama yak ?  :D

maaf, saya umat dhammacakka
tidak pernah posting di sini, di undang oleh salah satu dhamma duta
demi menghormatinya saya bikin ID ini hari ini

kalau ada masalah masa lalu, jangan di ingat
kalau orang berbuat jasa alangkah indahnya di ingat terus.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #16 on: 19 December 2011, 12:57:37 PM »
yup setuju
pertanyaanya, setelah mencapai nibbana dalam kehidupan terakhir lalu mati

kemana mahluk ini?

pertanyaan inlah yang ingin disampaikan oleh TS
tidak seperti 2 saudara sedhamma di atas, dengan cetana asal-asalan menulis
pendapatnya

theravadin you don't have the answer right
(btw ane theravadin juga :))

Quote from: MN 72 Aggivacchagotta Sutta

19. “Bagaimana menurutmu, Vaccha? Misalkan terdapat api yang membakar di depanmu. Apakah engkau mengetahui: ‘Api ini membakar di depanku’?”

“Aku mengetahuinya, Guru Gotama.”

“Jika seseorang bertanya kepadamu, Vaccha: ‘Bergantung pada apakah api yang membakar di depanmu ini?’ – jika ditanya demikian, bagaimanakah engkau menjawab?”

“Jika ditanya demikian, Guru Gotama, aku akan menjawab: ‘Api ini membakar dengan bergantung pada bahan bakar rumput dan kayu.’”

“Jika api di depanmu itu padam, apakah engkau mengetahui: ‘Api di depanku ini telah padam’?”

“Aku mengetahuinya, Guru Gotama.”

“Jika seseorang bertanya kepadamu, Vaccha: ‘Ketika api di depanmu itu padam, ke arah manakah perginya: ke timur, ke barat, ke utara, atau ke selatan?’ - jika ditanya demikian, bagaimanakah engkau menjawab?”

“Itu tidak berlaku, Guru Gotama. Api itu membakar dengan bergantung pada bahan bakar rumput dan kayu. Ketika bahan bakar itu habis, jika tidak mendapatkan tambahan bahan bakar, karena tanpa bahan bakar, maka itu dikatakan sebagai padam.”

20. “Demikian pula, Vaccha, Sang Tathāgata telah meninggalkan bentuk materi yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya;  Beliau telah memotongnya pada akarnya, membuatnya menjadi seperti tunggul pohon palem, menyingkirkannya sehingga tidak mungkin muncul lagi di masa depan. Sang Tathāgata terbebaskan dari penganggapan dalam hal bentuk materi, Vaccha, Beliau dalam, tidak terbatas, sulit diukur bagaikan samudera. ‘Beliau muncul kembali’ tidak berlaku; ‘‘Beliau tidak muncul kembali’ tidak berlaku; [488] ‘Beliau muncul kembali juga tidak muncul kembali’ tidak berlaku; ‘Beliau bukan muncul kembali juga bukan tidak muncul kembali’ tidak berlaku.  Sang Tathāgata telah meninggalkan perasaan yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya … Sang Tathāgata telah meninggalkan persepsi yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya … Sang Tathāgata telah meninggalkan bentukan-bentukan yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya … Sang Tathāgata telah meninggalkan kesadaran yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya; Beliau telah memotongnya pada akarnya, membuatnya menjadi seperti tunggul pohon palem, menyingkirkannya sehingga tidak mungkin muncul lagi di masa depan. Sang Tathāgata terbebaskan dari penganggapan dalam hal kesadaran, Vaccha, Beliau dalam, tidak terbatas, sulit diukur bagaikan samudera. ‘Beliau muncul kembali’ tidak berlaku; ‘‘Beliau tidak muncul kembali’ tidak berlaku; [488] ‘Beliau muncul kembali juga tidak muncul kembali’ tidak berlaku; ‘Beliau bukan muncul kembali juga bukan tidak muncul kembali’ tidak berlaku.”

dan saya bukan theravadin

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #17 on: 19 December 2011, 01:00:01 PM »
maaf, saya umat dhammacakka
tidak pernah posting di sini, di undang oleh salah satu dhamma duta
demi menghormatinya saya bikin ID ini hari ini

kalau ada masalah masa lalu, jangan di ingat
kalau orang berbuat jasa alangkah indahnya di ingat terus.

kalau begitu anda termasuk orang yg berbuat jasa

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #18 on: 19 December 2011, 01:03:44 PM »
dan saya bukan theravadin

pertanyaanya di baca
yang di post oleh TS

 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #19 on: 19 December 2011, 01:09:30 PM »
pertanyaanya di baca
yang di post oleh TS

 _/\_

anda tidak melihat jawabannya dalam kutipan sutta itu? apakah benar anda seorang theravadin?

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #20 on: 19 December 2011, 01:19:20 PM »
anda tidak melihat jawabannya dalam kutipan sutta itu? apakah benar anda seorang theravadin?
jadi saya anggap anda menyimpulkan hal ini (yang di tanyakan TS) tidak mungkin

lalu pertanyaan lanjutanya kemana para arahat ini
setelah mereka mati (paranibbana)

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #21 on: 19 December 2011, 01:19:32 PM »
Quote from: MN 72 Aggivacchagotta Sutta


    19. “Bagaimana menurutmu, Vaccha? Misalkan terdapat api yang membakar di depanmu. Apakah engkau mengetahui: ‘Api ini membakar di depanku’?”

    “Aku mengetahuinya, Guru Gotama.”

    “Jika seseorang bertanya kepadamu, Vaccha: ‘Bergantung pada apakah api yang membakar di depanmu ini?’ – jika ditanya demikian, bagaimanakah engkau menjawab?”

    “Jika ditanya demikian, Guru Gotama, aku akan menjawab: ‘Api ini membakar dengan bergantung pada bahan bakar rumput dan kayu.’”

    “Jika api di depanmu itu padam, apakah engkau mengetahui: ‘Api di depanku ini telah padam’?”

    “Aku mengetahuinya, Guru Gotama.”

    “Jika seseorang bertanya kepadamu, Vaccha: ‘Ketika api di depanmu itu padam, ke arah manakah perginya: ke timur, ke barat, ke utara, atau ke selatan?’ - jika ditanya demikian, bagaimanakah engkau menjawab?”

    “Itu tidak berlaku, Guru Gotama. Api itu membakar dengan bergantung pada bahan bakar rumput dan kayu. Ketika bahan bakar itu habis, jika tidak mendapatkan tambahan bahan bakar, karena tanpa bahan bakar, maka itu dikatakan sebagai padam.”

    20. “Demikian pula, Vaccha, Sang Tathāgata telah meninggalkan bentuk materi yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya;  Beliau telah memotongnya pada akarnya, membuatnya menjadi seperti tunggul pohon palem, menyingkirkannya sehingga tidak mungkin muncul lagi di masa depan. Sang Tathāgata terbebaskan dari penganggapan dalam hal bentuk materi, Vaccha, Beliau dalam, tidak terbatas, sulit diukur bagaikan samudera. ‘Beliau muncul kembali’ tidak berlaku; ‘‘Beliau tidak muncul kembali’ tidak berlaku; [488] ‘Beliau muncul kembali juga tidak muncul kembali’ tidak berlaku; ‘Beliau bukan muncul kembali juga bukan tidak muncul kembali’ tidak berlaku.  Sang Tathāgata telah meninggalkan perasaan yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya … Sang Tathāgata telah meninggalkan persepsi yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya … Sang Tathāgata telah meninggalkan bentukan-bentukan yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya … Sang Tathāgata telah meninggalkan kesadaran yang dengannya seseorang yang menggambarkan Sang Tathāgata dapat menggambarkannya; Beliau telah memotongnya pada akarnya, membuatnya menjadi seperti tunggul pohon palem, menyingkirkannya sehingga tidak mungkin muncul lagi di masa depan. Sang Tathāgata terbebaskan dari penganggapan dalam hal kesadaran, Vaccha, Beliau dalam, tidak terbatas, sulit diukur bagaikan samudera. ‘Beliau muncul kembali’ tidak berlaku; ‘‘Beliau tidak muncul kembali’ tidak berlaku; [488] ‘Beliau muncul kembali juga tidak muncul kembali’ tidak berlaku; ‘Beliau bukan muncul kembali juga bukan tidak muncul kembali’ tidak berlaku.”

 [at] Choa, dan isi kutipan ini di-tafsirkan lebih ke NO-RETURN atau RETURN ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #22 on: 19 December 2011, 01:24:36 PM »
jadi saya anggap anda menyimpulkan hal ini (yang di tanyakan TS) tidak mungkin

lalu pertanyaan lanjutanya kemana para arahat ini
setelah mereka mati (paranibbana)

itu adalah kesimpulan anda, tapi saya tidak mengatakan demikian.

setelah anda membaca kutipan sutta ini, bagaimana anda menjawab pertanyaan "kemana api setelah padam?"

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #23 on: 19 December 2011, 01:33:35 PM »
itu adalah kesimpulan anda, tapi saya tidak mengatakan demikian.

setelah anda membaca kutipan sutta ini, bagaimana anda menjawab pertanyaan "kemana api setelah padam?"
pertanyaan di balas pertanyaan
live what you believe,

saya sudah berusaha mengangkat topik
ternyata disini hanya bermodal intelactual saja

sayonara.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #24 on: 19 December 2011, 01:34:17 PM »
pertanyaan di balas pertanyaan
live what you believe,

saya sudah berusaha mengangkat topik
ternyata disini hanya bermodal intelactual saja

sayonara.

Memangnya anda bermodal apa ???

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #25 on: 19 December 2011, 01:36:35 PM »
Spekulasi dari saya.

Jika awal mulanya tidak ada api, kemudian timbul api, kemudian api padam karena habisnya bahan bakar.
Bisa saja dan ada kemungkinan api tersebut nyala kembali, jika "ada yang iseng"  menyatukan bahan2 pembentuk api.

Tapi jika itu yang terjadi, api yang timbul akan benar2 baru, bukan api yang lama, karena tidak ada energi yang berkesinambungan.

Pada akhirmya, tetap no return, untuk makhluk yang sudah mencapai arahat.
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #26 on: 19 December 2011, 01:37:10 PM »
Memangnya anda bermodal apa ???

apakah dengan segala pengetahuan dan praktek anda
anda dapat menangkap saya siapa?

lalu kalau anda menjawab pernyataan atau pertanyaan saya
cetananya apa?
apakah anda merasa lebih bijak, sama atau lebih rendah
itu yang terutama

atau isi, dari pembahasan yang utama?
apa cetana anda?
apa tujuan anda belajar dhamma?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #27 on: 19 December 2011, 01:38:00 PM »
pertanyaan di balas pertanyaan
live what you believe,

saya sudah berusaha mengangkat topik
ternyata disini hanya bermodal intelactual saja

sayonara.

pertanyaan yg dijawab pertanyaan adalah salah satu metode menjawab yg diajarkan oleh Sang Buddha, seperti jelas terlihat dalam sutta di atas. pertanyaan kemana Arahat setelah parinibbana adalah tidak relevan, maka Sang Buddha menggunakan perumpamaan api itu untuk menjelaskan.

di sini bukan bermodalkan intelactual, tapi kami berusaha sebisa mungkin untuk menggunakan rujukan sah daripada interpretasi pribadi yg mungkin tidak bisa dipertanggungjawabkan.

terima kasih sudah mengangkat topik. selamat jalan.

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #28 on: 19 December 2011, 01:39:44 PM »
Spekulasi dari saya.

Jika awal mulanya tidak ada api, kemudian timbul api, kemudian api padam karena habisnya bahan bakar.
Bisa saja dan ada kemungkinan api tersebut nyala kembali, jika "ada yang iseng"  menyatukan bahan2 pembentuk api.

Tapi jika itu yang terjadi, api yang timbul akan benar2 baru, bukan api yang lama, karena tidak ada energi yang berkesinambungan.

Pada akhirmya, tetap no return, untuk makhluk yang sudah mencapai arahat.

saya menghargai pendapat anda
 _/\_

lalu untuk apa para praktisi dharma mengetahui dan mempraktekan dharma
sampai mencapai arahat, jika ujung-ujungnya sama dengan kaum nihilisme
malah mereka yakin tampa pertimbangan kamma baik dan buruk
ini merupakan pandangan yang di hindari oleh Buddha Gotama?

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pencapaian Nibbana dan Terlahir kembali
« Reply #29 on: 19 December 2011, 01:41:01 PM »
pertanyaan yg dijawab pertanyaan adalah salah satu metode menjawab yg diajarkan oleh Sang Buddha, seperti jelas terlihat dalam sutta di atas. pertanyaan kemana Arahat setelah parinibbana adalah tidak relevan, maka Sang Buddha menggunakan perumpamaan api itu untuk menjelaskan.

di sini bukan bermodalkan intelactual, tapi kami berusaha sebisa mungkin untuk menggunakan rujukan sah daripada interpretasi pribadi yg mungkin tidak bisa dipertanggungjawabkan.

terima kasih sudah mengangkat topik. selamat jalan.

baiklah
saya angap anda menyatakan diri belum merealisasikan dhamma ini
 _/\_