Mencari sutta yang bisa membuat kita hidup (bersemangat untuk hidup)

[kullatiro]

seperti kita ketahui dalam 12 sebab kemerosotan (prabava sutta [sorry bila salah nulis])

ada tertulis tentang malas dan tak bersemangat hidup (bait ke 5)

bagaimana membuat kita bersemangat hidup( atau bersemangat dalam menjalankan kehidupan ini).  Adakah sutta yang dapat membantu kita untuk lebih bersemangat hidup dari keterpurukan.

aku menemukan Utthana sutta di dc

1.    Bangkitlah! Duduklah tegak-tegak!
        Apa untungnya tidur?
        Tidur macam apa yang ada bagi yang terserang penyakit,
        Yang ditembus oleh anak panah penderitaan?                                                                       (331)
2.    Bangkitlah! Duduklah tegak-tegak!
        Berlatihlah dengan mantap untuk mencapai Kedamaian.
        Jangan biarkan Raja Kejahatan (Mara) membodohimu dan merengkuhmu ke dalam kekuasaannya,
        Karena mengetahui engkau lengah.                                                                                        (332)

 http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15244.0.html

adakah sutta lain nya, kadang manusia pada awal nya bersemangat sampai berapi api tapi setelah itu apinya padam dan susah membangunkan kembali semangat hidup manusia.

[Crescent]

menunggu kalau ada yang membabarkan... karena saya juga sering kehilangan semangat hidup... T_T

[Forte]

menunggu kalau ada yang membabarkan... karena saya juga sering kehilangan semangat hidup... T_T

sedikit OOT seh.. gak berhubungan ama sutta.. kalau u/ bro crescent.. coba u/ :
1. mencari teman yang baik
kayaknya seh bro sering menyendiri.. jadi gak tahu mau ngapain.. cara simpel seperti yang dikatakan bro pao.. ya ikut aja kegiatan.. bisa juga coba buka thread.. sapa aja yang 1 kota ama bro di palembang misalnya.. coba kopdaran.. ke vihara bareng2..  dll

2. syukuri bisa lahir sebagai manusia yang tanpa cacat. Dalam ajaran Buddha pernah ditulis untuk terlahir sebagai manusia sangat sulit.. jadi idealnya bisa terlahir sebagai manusia wajib disyukuri..
coba lihat di pinggiran jalan, banyak yang hidup sebagai pengemis, gelandangan, dll. ada yang cacat, dll. kita bersyukur karma baik kita membuat kita lahir di keluarga yang cukup berada.

3. cari hobi yang positif.. misal bro suka bikin kerajinan.. coba bikin.. mau belajar webdesign dll, belajarlah. suka gambar dll, cobalah belajar digital editing dll.  dari hobi kadang bisa dijadikan prospek bisnis yang cukup cerah.. contoh : saya pernah baca di majalah komputer, ada seorang wanita lagi sakit..tapi karena dia hobi digital editing, dia bikin 1 website untuk menerima pesanan orang2 yang mau dipermak foto wajahnya menjadi lukisan dalam bentuk vector. semua dia kerjakan waktu di rumah sakit..

kadang mengerjakan sesuatu yang terkait hobi membuat kita bersemangat.. dan waktu pun cepat berlalu..

[Mahadeva]

sutta yang jika dibaca dijamin membuat kita bersemangat untuk hidup adalah
dhammacakka sutta menurut saya.
di dalamnya adalah inti buddhisme. ada anicca , anatta, dukkha.dkk

kita bersemangat hidup untuk membahagiakan makhluk lain. (kalau ternyata makhluk lain dan diri kita sesungguhnya tidak ada, siapa yang diselamatkan dan siapa yang menyelamatkan?ha4)

Ajahn Chah pernah bilang, "Ah betapa bahagianya setelah mengetahui ternyata tidak ada kebahagiaan di dunia ini." ha3

[Terasi]

Di sini juga lagi nyari sutta yang bisa buat bersemangat hidup, tolong bantuannya 

Mungkin memang sudah waktunya, setelah bertahun2 absen dari puja tiba2 ingin ikut lagi. Sebelumnya pernah ikut tapi karena mata hati selalu tertutup, sama saja dengan tidak belajar apa2.  Saat itu Karaniya Metta Sutta perlahan-lahan mengetuk hati: "Merasa puas, mudah disokong/dilayani .. dll", bersama dengan quote dari Ajahn Brahm "Suffering is asking from life what it can never gives you" - mata saya terbuka. Selama ini hidup kok susah itu hanya perasaan sendiri, karena tak pernah puas, tak benar-benar bersyukur. Baca-baca lebih lanjut rasanya tambah lama tambah lega, bahkan mulai berbahagia.
Ternyata, sengsara itu hanya perasaan ketidakpuasan saya saja, sengsara itu tidak real. Ternyata, kamma itu bukannya penjara, dan hidup itu bisa diubah. Saya bacanya dari tulisan Bhikkhu Bodhi, jadi tidak tahu sumbernya dari mana.

Adakah yang tahu sutta apa yang bilang bahwa masa depan itu terbentuk dari kamma kita saat ini?

[komet]

seperti kita ketahui dalam 12 sebab kemerosotan (prabava sutta [sorry bila salah nulis])

ada tertulis tentang malas dan tak bersemangat hidup (bait ke 5)

bagaimana membuat kita bersemangat hidup( atau bersemangat dalam menjalankan kehidupan ini).  Adakah sutta yang dapat membantu kita untuk lebih bersemangat hidup dari keterpurukan.

aku menemukan Utthana sutta di dc

1.    Bangkitlah! Duduklah tegak-tegak!
        Apa untungnya tidur?
        Tidur macam apa yang ada bagi yang terserang penyakit,
        Yang ditembus oleh anak panah penderitaan?                                                                       (331)
2.    Bangkitlah! Duduklah tegak-tegak!
        Berlatihlah dengan mantap untuk mencapai Kedamaian.
        Jangan biarkan Raja Kejahatan (Mara) membodohimu dan merengkuhmu ke dalam kekuasaannya,
        Karena mengetahui engkau lengah.                                                                                        (332)

 http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15244.0.html

adakah sutta lain nya, kadang manusia pada awal nya bersemangat sampai berapi api tapi setelah itu apinya padam dan susah membangunkan kembali semangat hidup manusia.

Sdr
Inilah akibatnya jika belajar pancasila dan mengabaikan sradha atau keyakinan.
Akibatnya saat meditasi anda pelan pelan tapi pasti bergerak
Melambat, berputar putar spt kayu yg dihanyutkan disungai
Sebelum mencapai lautan, terkena pusaran air, tidak bisa lepas darinya.

Cara mengatasi kemalasan adalah dengan mengurangi obyek indriya
Yg menyebabkan malas. Salah satunya adalah makanan. Biasakan makan
Yg membuat semangat meditasi.

apa itu.
1. Posisi Full teratai
2. Saat uposata 8 sila
3. Makan sesuai porsi yg cukup. 15 sendok sebelum kenyang berhenti makan.
4. Berlatih kesegaran jasmani yg cukup. Dalam pengertian ada perhatian saat melakukan.
   Senam ringan contohnya. Jangan yg jingkrak jingkrak.
5. Lupakan tradisi makan banyak, berlatih banyak, tidur banyak.
6. Daripada nonton tv mending dengar radio saja.
7. Setelah semua itu bisa dijalankan, tekankan keyakinan bahwa
   Walaupun berbeda dgn yg lain, ini adalah kebahagian sy.
    Tidak boleh satu orangpun merusak jalan saya. Ini sradha.

setelah itu bisa, bolehkah latihan sila, brahmavihara, merta sutta dll.

pasti semangat.

[komet]

adakah sutta lain nya, kadang manusia pada awal nya bersemangat sampai berapi api tapi setelah itu apinya padam dan susah membangunkan kembali semangat hidup manusia.

At jerukkuning

Anda bisa memfotokopy isi buku itu. Timbul semangat .kemudian semangat itu luntur
Malas kembali. Itulah alasannya kenapa orang yg melatih samadi tidak menjadi buku itu obyek samadinya
Dia yg terlatih selalu melihat batinjasmani, sbg obyeknya.

[andry]

mantab

[Shasika]

mantab

Lama menghilang sekali muncul komen nya "mantab" muluk 

[andry]

hehehe...
gmn kbr oma? mantab terus jaya...

[Shasika]

hehehe...
gmn kbr oma? mantab terus jaya...

Kbr sy baik bro, semoga anda juga demikian, thanks atas doa nya...
Smg anda juga makin jaya dan sukses selalu...

[gochan]

Maaf , biasanya orang yang bersemangat adalah orang yang tahu tujuan hidupnya dan tahu pula cara mencapainya.
Kita sebagai umat Buddha tentu punya tujuan yang sama , kebahagiaan dan kedamaian batin.. Kita juga sudah ditunjukan jalan menuju tujuan itu oleh Sang Buddha , yaitu Sila, Samadhi dan Panna. Jadi buka, baca dan renungkan saja Kitab Dhammapada tentu kita akan gembira dan bersemangat.

Bila yang dimaksud adalah cara mengatasi kemalasan atau hilang semangat maka saran yang sudah disampaikan oleh rekan rekan sebelumnya sangat baik , saya tambahkan :

Samyutta Nikaya 46,53 :
Apabila pikiran sedang melempem adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan Faktor- faktor Penerangan Sempurna, seperti ; Penyelidikan tentang Dhamma, Energi (Semangat), kegiuran ( Pitti ) maka pikiran yang melempem dapat dibangkitkan. 

[baruna]

Maaf , biasanya orang yang bersemangat adalah orang yang tahu tujuan hidupnya dan tahu pula cara mencapainya.
Kita sebagai umat Buddha tentu punya tujuan yang sama , kebahagiaan dan kedamaian batin.. Kita juga sudah ditunjukan jalan menuju tujuan itu oleh Sang Buddha , yaitu Sila, Samadhi dan Panna. Jadi buka, baca dan renungkan saja Kitab Dhammapada tentu kita akan gembira dan bersemangat.

Bila yang dimaksud adalah cara mengatasi kemalasan atau hilang semangat maka saran yang sudah disampaikan oleh rekan rekan sebelumnya sangat baik , saya tambahkan :

Samyutta Nikaya 46,53 :
Apabila pikiran sedang melempem adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan Faktor- faktor Penerangan Sempurna, seperti ; Penyelidikan tentang Dhamma, Energi (Semangat), kegiuran ( Pitti ) maka pikiran yang melempem dapat dibangkitkan.

At jeruk
Sati dapat dikembangkan dengan perhatian pada jasmani
Di ruang terbuka beratap bulan dan bintang
Berjalan dengan perhatian
pada satu rute yg pendek saja, mondar mandir
Biasanya kemalasan akan hilang.

jika memang menyukai membaca
Sadarlah kemalasan tidak akan hilang dengan membaca ttg sati
Kemalasan akan memudar dgn menimbulkan sati.

[gochan]

At jeruk
Sati dapat dikembangkan dengan perhatian pada jasmani
Di ruang terbuka beratap bulan dan bintang
Berjalan dengan perhatian
pada satu rute yg pendek saja, mondar mandir
Biasanya kemalasan akan hilang.

jika memang menyukai membaca
Sadarlah kemalasan tidak akan hilang dengan membaca ttg sati



Kemalasan akan memudar dgn menimbulkan sati.

Membaca bukan sekedar merangkai huruf
Biarlah anak anak belajar membaca
Kitab Suci pun hanyalah kumpulan ayat
Bila cuma hanya dibaca

Bacalah dengan penuh perhatian
Agar makna yang terkandung
Terlihat nyata

[baruna]

Membaca bukan sekedar merangkai huruf
Biarlah anak anak belajar membaca
Kitab Suci pun hanyalah kumpulan ayat
Bila cuma hanya dibaca

Bacalah dengan penuh perhatian
Agar makna yang terkandung
Terlihat nyata

Terimakasih .  Bagi sebagian memang baik banyak sutta

Ini pendapat kami u jeruk.
Andai anda tahu , gara gara buku dan sutra 2 lemari besar
Sy memiliki 1000 luka. Sakit nya tidak kan terlupakan.
Melepas yg kita miliki , yg dianggap berharga sungguh lebih sulit
daripada melepas sesuatu yg tiada artinya.

Not at jeruk

Bacalah yg penting dan pokok.
sbg mudah pikiran terpusat saat samadi

[xenocross]

Sungguh sulit untuk dapat terlahir sebagai manusia, sungguh sulit untuk dapat bertahan hidup, sungguh sulit untuk dapat mendengarkan Dhamma, sungguh jarang terjadi kelahiran para Buddha.

(Dhammapada 182)


"Sulit untuk tahu dengan pasti, Sang Bhagava, berapa lama Sang Bhagava akan hidup atau berapa lama saya akan hidup. Ajarilah saya Dhamma, Sang Bhagava; Ajarilah saya Dhamma, Sugata, demi kebaikan dan kebahagiaan saya sendiri untuk waktu yang lama".
(Bahiya Sutta)


Dalam Saṁyutta Nikāya (Opammasaṁyutta), Sang Buddha waktu itu berdiam di Savathi pernah memberikan perumpamaan sebagai berikut; Sang Bhagava mengambil sedikit tanah dengan kuku jarinya, dan Beliau berkata: “O para bhikkhu, bagaimana pendapatmu, mana yang lebih banyak, tanah yang ada di kuku jari saya ini atau tanah yang ada di bumi ini?”
“Tanah yang ada di bumi inilah yang lebih banyak, bhante. Sedangkan tanah yang ada di kuku Sang Bhagava jauh lebih sedikit dan tidak ada artinya. Tanah yang ada di bumi ini jauh lebih banyak, tidak dapat dihitung, tidak layak dibandingkan.”
“Demikian juga O para bhikkhu, makhluk-makhluk yang terlahir kembali sebagai manusia sangatlah sedikit jumlahnya. Sedangkan makhluk-makhluk yang terlahir sebagai bukan manusia jauh lebih banyak. Oleh karena itu O para bhikkhu, kalian seharusnya melatih diri demikian: ‘kami akan berdiam dan berlatih dengan rajin, demikianlah seharusnya kalian melatih diri”

SN 20.2 Nakkhasikkha Sutta


24. “Misalkan seseorang melemparkan sebuah gandar berlubang satu ke laut, dan angin timur meniupnya ke barat, dan angin barat meniupnya ke timur, dan angin utara meniupnya ke selatan, dan angin selatan meniupnya ke utara. Misalkan ada seekor kura-kura buta yang muncul ke permukaan setiap satu abad sekali. Bagaimana menurutmu, Para bhikkhu? Dapatkah kura-kura buta itu memasukkan lehernya ke dalam gandar berlubang satu itu?”

“Dapat, Yang Mulia, pada suatu saat atau diakhir suatu masa yang lama.”

“Para bhikkhu, kura-kura buta itu dapat memasukkan lehernya ke dalam gandar berlubang satu itu lebih cepat daripada seorang dungu, yang begitu terlahir di alam sengsara, dapat memperoleh kondisi manusianya kembali, Aku katakan. Mengapakah? Karena tidak ada praktik Dhamma di sana, tidak ada praktik kebenaran, tidak melakukan apa yang bermanfaat, tidak ada pelaksanaan kebajikan. Di sana hanya ada saling memangsa, dan pembantaian pada yang lemah.

129 Bālapaṇḍita Sutta Orang Dungu dan Orang Bijaksana

[xenocross]

“Timbunan tulang-belulang yang ditinggalkan oleh seseorang
Dengan berlalunya satu kappa
Akan membentuk tumpukan sebesar gunung
Demikianlah dikatakan oleh Sang Bijaksana.
Ini dikatakan sebagai sebanyak
Dan setinggi Gunung Vepulla
Yang berdiri di utara Gunung Nasar
Di barisan pegunungan di Magadha.

“Tetapi ketika seseorang melihat dengan kebijaksanaan benar
Kebenaran para mulia –Penderitaan dan asal-mulanya,
Penanggulangan penderitaan,
Dan Jalan Mulia Berunsur Delapan
Yang menuju pada penenangan penderitaan
–Maka orang itu, setelah mengembara
Selama paling banyak tujuh kali lagi,
Mengakhiri penderitaan
Dengan menghancurkan segala belenggu.”

SN 15.10

[xenocross]

Di Sàvatthi.
“Para bhikkhu, samsàra ini adalah tanpa awal yang dapat ditemukan…. Titik pertama tidak terlihat oleh makhluk-makhluk yang berkelana dan mengembara karena terhalangi oleh kebodohan dan terbelenggu oleh keinginan.
Kapan saja kalian melihat seseorang dalam kebahagiaan dan keberuntungan, kalian dapat menyimpulkan:

‘Kami juga telah mengalami hal yang sama dalam perjalanan panjang ini.’
Karena alasan apakah?
Karena, para bhikkhu, samsàra ini adalah tanpa awal yang dapat ditemukan…. Cukup untuk mengalami kejijikkan terhadap segala bentukan, cukup untuk menjadi bosan terhadapnya, cukup untuk terbebaskan darinya.”

SN 15.12

[gochan]

Terimakasih .  Bagi sebagian memang baik banyak sutta

Ini pendapat kami u jeruk.
Andai anda tahu , gara gara buku dan sutra 2 lemari besar
Sy memiliki 1000 luka. Sakit nya tidak kan terlupakan.
Melepas yg kita miliki , yg dianggap berharga sungguh lebih sulit
daripada melepas sesuatu yg tiada artinya.

Not at jeruk

Bacalah yg penting dan pokok.
sbg mudah pikiran terpusat saat samadi

Duhai
Bahkan Dhammapun  harus engkau lepas
Kalau memang kau ingin bebas

Apakah yang engkau miliki kawan ?
Sedangkan diri kita bukan milik kita

[gochan]

“Timbunan tulang-belulang yang ditinggalkan oleh seseorang
Dengan berlalunya satu kappa
Akan membentuk tumpukan sebesar gunung
Demikianlah dikatakan oleh Sang Bijaksana.
Ini dikatakan sebagai sebanyak
Dan setinggi Gunung Vepulla
Yang berdiri di utara Gunung Nasar
Di barisan pegunungan di Magadha.

“Tetapi ketika seseorang melihat dengan kebijaksanaan benar
Kebenaran para mulia –Penderitaan dan asal-mulanya,
Penanggulangan penderitaan,
Dan Jalan Mulia Berunsur Delapan
Yang menuju pada penenangan penderitaan
–Maka orang itu, setelah mengembara
Selama paling banyak tujuh kali lagi,
Mengakhiri penderitaan
Dengan menghancurkan segala belenggu.”

SN 15.10

Bolehkah saya tahu , belenggu apa yang harus dihancurkan ?

[baruna]

Bolehkah saya tahu , belenggu apa yang harus dihancurkan ?

Dasar penghancuran adalah patahnya
8 dhamma yg penopang kehidupan, yg dikenal hasta lokiya dharma.
Untung pujian nama baik , dst...

Selama dasarnya ada, tahap berikutnya tidak mungkin ada.

[xenocross]

Bolehkah saya tahu , belenggu apa yang harus dihancurkan ?

Sutta Pitaka dalam Kanon Pali menjelaskan sepuluh "belenggu-belenggu untuk menjadi":[6]

    percaya pada diri (Pali:sakkāya-diṭṭhi)[7]
    keraguan atau ketidakpastian, terutama mengenai ajaran (vicikicchā)[8]
    Kemelekatan pada ritual dan kebiasaan (sīlabbata-parāmāso)[9]
    nafsu indria (kāmacchando)[10]
    keinginan buruk (vyāpādo atau byāpādo)[11]
    nafsu akan keberadaan materi, nafsu akan kelahiran kembali secara material (rūparāgo)[12]
    nafsu akan keberadaan non-materi, nafsu akan kelahiran kembali di dunia tanpa bentuk (arūparāgo)[13]
    kesombongan (māno)[14][15]
    kegelisahan (uddhaccaŋ)[16]
    kedunguan (avijjā)[17]

[gochan]

Dasar penghancuran adalah patahnya
8 dhamma yg penopang kehidupan, yg dikenal hasta lokiya dharma.
Untung pujian nama baik , dst...

Selama dasarnya ada, tahap berikutnya tidak mungkin ada.

Terimakasih atas penjelasannya 

[gochan]

Sutta Pitaka dalam Kanon Pali menjelaskan sepuluh "belenggu-belenggu untuk menjadi":[6]

    percaya pada diri (Pali:sakkāya-diṭṭhi)[7]
    keraguan atau ketidakpastian, terutama mengenai ajaran (vicikicchā)[8]
    Kemelekatan pada ritual dan kebiasaan (sīlabbata-parāmāso)[9]
    nafsu indria (kāmacchando)[10]
    keinginan buruk (vyāpādo atau byāpādo)[11]
    nafsu akan keberadaan materi, nafsu akan kelahiran kembali secara material (rūparāgo)[12]
    nafsu akan keberadaan non-materi, nafsu akan kelahiran kembali di dunia tanpa bentuk (arūparāgo)[13]
    kesombongan (māno)[14][15]
    kegelisahan (uddhaccaŋ)[16]
    kedunguan (avijjā)[17]

Terimakasih atas penjelasannya

Mengenai kemelekatan, apakah tidak termasuk kemelekatan pada hal lainnya ?

Tolong dapat di jelaskan juga : Apakah keterikatan (terutama terhadap keluarga ) itu merupakan kemelekatan ?

[baruna]

Terimakasih atas penjelasannya

Mengenai kemelekatan, apakah tidak termasuk kemelekatan pada hal lainnya ?

Tolong dapat di jelaskan juga : Apakah keterikatan (terutama terhadap keluarga ) itu merupakan kemelekatan ?

Ini jawabannya

krn malem flu, jd bangun 2 jam lbh lambat dr biasanya. set alarm jam 15 mnt[/i]

br tarik nafas bbrp kali, keluarga bangun. anak berusaha menarik perhatian, dgn mencubit. krn diam saja, dia mulai bermain di atas meja kaca. krn berbahaya, terpaksa bangun dr meditasi, dan menurunkannya. br sebentar, anak mulai menjambak rambut. dan trakhir memukulkan hp ke kepala 

for saving my life, ga jadi meditasi deh hr ini 

[gochan]

Ini jawabannya

krn malem flu, jd bangun 2 jam lbh lambat dr biasanya. set alarm jam 15 mnt[/i]

br tarik nafas bbrp kali, keluarga bangun. anak berusaha menarik perhatian, dgn mencubit. krn diam saja, dia mulai bermain di atas meja kaca. krn berbahaya, terpaksa bangun dr meditasi, dan menurunkannya. br sebentar, anak mulai menjambak rambut. dan trakhir memukulkan hp ke kepala 

for saving my life, ga jadi meditasi deh hr ini 

Nah ini kemelekatan bukan 

[baruna]

Nah ini kemelekatan bukan 

Bagaimana jika :
Itu bukan upadana.
Syratnya

Keluarga yg mandiri
Tentu sesuai pancasila

[gochan]

Bagaimana jika :
Itu bukan upadana.
Syratnya

Keluarga yg mandiri
Tentu sesuai pancasila

Jika bukan upadana itu sangat baik.

Namun melihat proses itu upadana sudah ada.  

[baruna]

Jika bukan upadana itu sangat baik.

Namun melihat proses itu upadana sudah ada.

Karena upadana, banyak orang yg mampu sesungguhnya belum mampu.

Hiburannya, ya membaca sutra agar semangat.
Karena upadana, sibuk mencari perusahaan yg mau menerima simalas,
yg kerjanya duduk saja , seperti bozz saja.

Sudah begitu minta dibayar lagi. Tentu kita yg menyumbang juga malu
dan takut hiri dan ottapa memberikan dana kita yg susah payah kita cari
dari pagi hingga sore, memeras keringat kepada orang yg kerjanya
duduk saja.

Sy beritahukan, meskipun mantan samaneri, jika sudah upadana spt ini
sampai mati pun tidak akan pernah bisa.meskipun membawa
semua hartanya, diserahkan kepada wihara, juga tidak akan pernah bisa.

[DeNova]

sutta yang jika dibaca dijamin membuat kita bersemangat untuk hidup adalah
dhammacakka sutta menurut saya.
di dalamnya adalah inti buddhisme. ada anicca , anatta, dukkha.dkk

kita bersemangat hidup untuk membahagiakan makhluk lain. (kalau ternyata makhluk lain dan diri kita sesungguhnya tidak ada, siapa yang diselamatkan dan siapa yang menyelamatkan?ha4)

Ajahn Chah pernah bilang, "Ah betapa bahagianya setelah mengetahui ternyata tidak ada kebahagiaan di dunia ini." ha3

Bro, maaf nih agak usil  koq bisa dikatakan bahwa perkataan Ajahn Chah menyemangati bagian mana yang menimbulkan semangat.... tidak Ada kebahagiaan koq bahagia???  Bukankah pernyataan tersebut nampaknya sangat pesimis terhadap hidup itu sendiri??? 

[baruna]

Jika bukan upadana itu sangat baik.

Namun melihat proses itu upadana sudah ada.

saat melihat upadana, timbul bosan, mesti begitu selalu.
timbul dorongan u melepas. jika dorongan itu lebih besar dari upadana
ya baik sekali . satu hal ikatan sudah kendur.

tahu bagaimana rasanya diikat, tentu mengerti gembiranya ikatan kendur.

[gochan]

saat melihat upadana, timbul bosan, mesti begitu selalu.
timbul dorongan u melepas. jika dorongan itu lebih besar dari upadana
ya baik sekali . satu hal ikatan sudah kendur.

tahu bagaimana rasanya diikat, tentu mengerti gembiranya ikatan kendur.

Dhammapada Bab XVIII, 17

Tiada api yang dapat menyamai nafsu,
Tiada jepitan yang dapat menyamai kebencian,
Tiada jaring yang dapat menyamai ketidak tahuan,
Dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan

 

[baruna]

Dhammapada Bab XVIII, 17

Tiada api yang dapat menyamai nafsu,
Tiada jepitan yang dapat menyamai kebencian,
Tiada jaring yang dapat menyamai ketidak tahuan,
Dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan

 

memang demikian adanya

[baruna]

Dhammapada Bab XVIII, 17

Tiada api yang dapat menyamai nafsu,
Tiada jepitan yang dapat menyamai kebencian,
Tiada jaring yang dapat menyamai ketidak tahuan,
Dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan

 

mana yg lebih cepat proses shutdown nya.

Spoiler: ShowHide

Spoiler: ShowHide

jika sudah begini
apa arti dari
ia yg melihat dharma sesungguhnya melihat buddha.

[baruna]

sutta yang jika dibaca dijamin membuat kita bersemangat untuk hidup adalah
dhammacakka sutta menurut saya.
di dalamnya adalah inti buddhisme. ada anicca , anatta, dukkha.dkk

kita bersemangat hidup untuk membahagiakan makhluk lain. (kalau ternyata makhluk lain dan diri kita sesungguhnya tidak ada, siapa yang diselamatkan dan siapa yang menyelamatkan?ha4)

Ajahn Chah pernah bilang, "Ah betapa bahagianya setelah mengetahui ternyata tidak ada kebahagiaan di dunia ini." ha3


Bro, maaf nih agak usil  koq bisa dikatakan bahwa perkataan Ajahn Chah menyemangati bagian mana yang menimbulkan semangat.... tidak Ada kebahagiaan koq bahagia???  Bukankah pernyataan tersebut nampaknya sangat pesimis terhadap hidup itu sendiri??? 

sama spt belajar sila. pada awalnya pasti sama.banyak melanggar, merasa diatur tidak boleh begini,
tidak boleh begitu.setelah bisa tanpa melanggar, bisa melihat orang sekitarnya tanpa pancasila.
setelah mampu melihat, ia merasa lebih baik menjalankan sila daripada spt itu.
perubahan ini melewati banyak proses dalam belajar.demikian pula apa yg disampaikan bikkhu tsb.

[baruna]

Dhammapada Bab XVIII, 17

Tiada api yang dapat menyamai nafsu,

 

asubha adalah top nomor satu.
jika kammaraga bangkit, tidak ngawur spt orang biasa
penyeimbangnya obyek asubha yg dilatih baik.

mulai dari yg sederhana, rambut, bulu, dst.
harus lengkap, termasuk didalam dan diluar jasmani

[baruna]

mengendalikan mata adalah baik
mengendalikan telinga adalah baik
mengendalikan lidah adalah baik
mengendalikan hidung adalah baik
mengendalikan badan jasmani adalah baik
pengendalian panca indria adalah baik
awal dari keseimbangan.

[baruna]

mengendalikan mata adalah baik
mengendalikan telinga adalah baik
mengendalikan lidah adalah baik
mengendalikan hidung adalah baik
mengendalikan badan jasmani adalah baik
pengendalian panca indria adalah baik
awal dari keseimbangan.

benih teratai didalam air mesti dipupuk dgn keseimbangan.
tiada pengendalian tanpa keseimbangan.

3 hal yg terpenting dari pengendalian panca indria
seimbang, penolakan dan rasa jemu
thd keadaan dibawah air.
dorongan untuk melihat keindahan dunia atas air
mesti lebih kuat, lebih besar.
sbg tidak kalah dengan ikan, siput, lumpur.

[K.K.]

Sungguh membahagiakan jika di rumah ada betet yang bisa berkicau sendiri tanpa diajak bersiul. DC memang beruntung.

[baruna]

sama spt belajar sila. pada awalnya pasti sama.banyak melanggar, merasa diatur tidak boleh begini,
tidak boleh begitu.setelah bisa tanpa melanggar, bisa melihat orang sekitarnya tanpa pancasila.
setelah mampu melihat, ia merasa lebih baik menjalankan sila daripada spt itu.
perubahan ini melewati banyak proses dalam belajar.demikian pula apa yg disampaikan bikkhu tsb.

bisa membedakan baik dan buruknya menjaga sila atau tidak
itulah pengetahuan.

ada yg bertanya
untuk apa semua itu
bukankah dalam bekerja
sila adalah yg nomer kesekian.
sila bukan prioritas dalam bisnis.

simpanlah di lemari arsip
untuk di masa mendatang
bila waktunya tiba.

masak orang terus menerus bekerja.

[seniya]

Sungguh membahagiakan jika di rumah ada betet yang bisa berkicau sendiri tanpa diajak bersiul. DC memang beruntung.

Kalau kicauannya mencapai level -5 seharusnya (auto-)banned

[baruna]

Kalau kicauannya mencapai level -5 seharusnya (auto-)banned

mengapa namamu kamu ubah menjadi seniya, hai conan

[seniya]

mengapa namamu kamu ubah menjadi seniya, hai conan

[betet mode on]

Oh baruna, apalah artinya sebuah nama. Engkau masih melekat pada nama sehingga engkau tidak mencapai pencerahan. Bebaskanlah dirimu dari kemelekatan itu, oh baruna, maka engkau akan tercerahkan.

[betet mode off]

[baruna]

ketika memasuki hari kesekian dari 10 hari meditasi
sn.goenxx tidak tahan.ia bergegas ke kuti, mengambil hp.
menyuruh sopir pribadinya menunggu dibalik tembok.
tentu lengkap dengan mobil yg sdh disiapkan.
ketika akan memanjat, ia merenungkan kembali
apa yg telah dikuasainya selama ini, dan memutuskan
kembali ke vihara, melanjutkan vipasananya.

bayangan keluarga yg ditinggalkan, orang tua yg dikasihi
buyar begitu ia menemukan kasih sayang gurunya.

ada kalanya, pengertian diperoleh bolak balik
dengan pandangan yg benar.
shg bisa melihat dan membedakan
kasih sayang dan perhatian kepada orang tua
dengan tetap berada di garisnya.

tanpa itu, orang yg menolong malah terlibat kesulitan
yg dia buat di pikirannya sendiri, dan sebenarnya tidak perlu demikian.

garis batas itu adalah sati

jangan sampai orang yg menolong orang tua
malah....

[baruna]

seperti ikan mati ....mengikuti aliran air

tidak ada satupun kehidupan yg tidak beresiko
siap tidak siap bila waktunya tiba
yg ada akan ditinggalkan
yg tiada akan berakhir

seperti surya memberikan sinarnya
u kehidupan di bumi
tiada membeda bedakan
satu dengan yg lainnya.

[baruna]

membuat api disiang hari
berasap di tengah malam

sungguh kehidupan ini
turun dan naik karenanya
dan tidak begitu sulit mencari penyebabnya.