Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: tesla on 29 August 2008, 10:04:12 PM

Title: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 29 August 2008, 10:04:12 PM
menurut sdr2, perbuatan seperti apa yg menyebabkan terlahir di:

~ alam menderita?
~ alam manusia?
~ alam bahagia?

bagaimanakah tolak ukur sebuah perbuatan?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: fran on 29 August 2008, 11:34:02 PM
NIAT

Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: andry on 30 August 2008, 12:07:22 AM
pertanyaannya mudah.
jawabnya bingung, nampaknya tak semudah ini jawabannya
teorinya:kamma/niat/tindakan.
tolak ukur perbuatan? teorinya: baik/tdknya bagi diri sendiri-org lain-n lingkungan
praktinya:selama bermanfaat bagi sesama...
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 30 August 2008, 10:45:44 AM
pikiran terakhir waktu mau pindah alam lain.
setahu saya, itu yg menentukan kita jd apa di kelahiran mendatang.

kalo perbuatan kita semasa hidup, yang menentukan kehidupan macam apa yg dijalani setelah lahir.


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Pitu Kecil on 30 August 2008, 10:55:45 AM
menurut sdr2, perbuatan seperti apa yg menyebabkan terlahir di:

~ alam menderita? Banyak Dosanya :))
~ alam manusia? Banyak Baiknya dan Niat _/\_
~ alam bahagia? Banyak Buat baek dan Niat _/\_

bagaimanakah tolak ukur sebuah perbuatan?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Jayadharo Anton on 30 August 2008, 11:59:57 AM
Banyak lah berbuat baik,kurangi kejahatan,sucikan batin masing masing,laksanakan sila dengan baik,mudah2 terlahir di alam yg berbahagia.   Sadhu-sadhu-sadhu
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 30 August 2008, 07:07:23 PM
NIAT
perbuatan dg niat seperti apa yg membawa pada kelahiran di alam menderita/manusia/bahagia?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 30 August 2008, 07:09:04 PM
tolak ukur perbuatan? teorinya: baik/tdknya bagi diri sendiri-org lain-n lingkungan
praktinya:selama bermanfaat bagi sesama...
apa contoh perbuatan yg baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
apa juga contoh perbuatan yg tdk baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 30 August 2008, 07:10:32 PM
pikiran terakhir waktu mau pindah alam lain.
setahu saya, itu yg menentukan kita jd apa di kelahiran mendatang.

kalo perbuatan kita semasa hidup, yang menentukan kehidupan macam apa yg dijalani setelah lahir.


By : Zen
pikiran terakhir seperti apa? apa patokan ke neraka atau surganya?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 30 August 2008, 07:11:12 PM
menurut sdr2, perbuatan seperti apa yg menyebabkan terlahir di:

~ alam menderita? Banyak Dosanya :))
~ alam manusia? Banyak Baiknya dan Niat _/\_
~ alam bahagia? Banyak Buat baek dan Niat _/\_

bagaimanakah tolak ukur sebuah perbuatan?

bagaimana tolak ukur sebuah perbuatan itu "baik" atau "dosa"?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 30 August 2008, 07:12:00 PM
Banyak lah berbuat baik,kurangi kejahatan,sucikan batin masing masing,laksanakan sila dengan baik,mudah2 terlahir di alam yg berbahagia.   Sadhu-sadhu-sadhu

jadi ini semua hanya "mudah-mudah(an)"??
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 30 August 2008, 07:41:37 PM
pikiran terakhir waktu mau pindah alam lain.
setahu saya, itu yg menentukan kita jd apa di kelahiran mendatang.

kalo perbuatan kita semasa hidup, yang menentukan kehidupan macam apa yg dijalani setelah lahir.


By : Zen
pikiran terakhir seperti apa? apa patokan ke neraka atau surganya?

ya .. pikiran bajik / tak bajik.

kalo bajik, ya karmanya mendorong ke kelahiran yg baik.
kalo tak bajik, ya karmanya mendorong ke kelahiran di alam rendah.
perkara patokan ke neraka ato surga..
saya kurang tau. bukan Tuhan Seh. :))


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 30 August 2008, 07:50:20 PM
ya .. pikiran bajik / tak bajik.

kalo bajik, ya karmanya mendorong ke kelahiran yg baik.
kalo tak bajik, ya karmanya mendorong ke kelahiran di alam rendah.
perkara patokan ke neraka ato surga..
saya kurang tau. bukan Tuhan Seh. :))


By : Zen
satu perbuatan dikategorikan "Bajik" atau "Tidak Bajik" itu berdasarkan apa?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 30 August 2008, 07:55:16 PM
satu perbuatan dikategorikan "Bajik" atau "Tidak Bajik" itu berdasarkan apa?

Menurut pandangan Buddhis, sesuatu dikatakan baik jika hal tersebut pada akhirnya memberikan hasil yang baik, sebuah kebahagiaan, dan dikatakan negatif atau buruk jika pada akhirnya memberikan hasil yang negatif, sebuah penderitaan.
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 30 August 2008, 07:59:02 PM
satu perbuatan dikategorikan "Bajik" atau "Tidak Bajik" itu berdasarkan apa?

Menurut pandangan Buddhis, sesuatu dikatakan baik jika hal tersebut pada akhirnya memberikan hasil yang baik, sebuah kebahagiaan, dan dikatakan negatif atau buruk jika pada akhirnya memberikan hasil yang negatif, sebuah penderitaan.
orang kaya nge-drug kan jd bahagia...
duitnya banyak buat nge-drug sampe mati...
akhirnya dia mati peacefully in worderfull world...

Baik atau Buruk?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 30 August 2008, 08:18:48 PM
satu perbuatan dikategorikan "Bajik" atau "Tidak Bajik" itu berdasarkan apa?

Menurut pandangan Buddhis, sesuatu dikatakan baik jika hal tersebut pada akhirnya memberikan hasil yang baik, sebuah kebahagiaan, dan dikatakan negatif atau buruk jika pada akhirnya memberikan hasil yang negatif, sebuah penderitaan.
orang kaya nge-drug kan jd bahagia...
duitnya banyak buat nge-drug sampe mati...
akhirnya dia mati peacefully in worderfull world...

Baik atau Buruk?

yg seperti itu sebaiknya dianalisa satu per satu, bro tesla.

org jd kaya krn sebab di masa lampau.. hasil mempraktekkan kemurahan hati.
tindakannya sekarang menentukan dia jd apa nanti.

karena itu Sang Buddha bilang,
untuk mengetahui masa lalu, lihatlah keadaan dirimu sekarang.
untuk mengetahui masa depan, lihatnya apa yang sedang kita lakukan saat ini.
[ga usah repot2 ke peramal ato dukun buat cek en ricek..  ^-^]

apakah nge-drug membawa hasil yg baik?
setahu saya tidak bermanfaat karena kegiatan tsb berkaitan dengan menurunnya kesadaran kita.
dengan menurunnya kesadaran kita, setahu saya, perbuatan kita lebih ke arah negatif.

koq bisa tahu dia matinya peacefully?  ???
apakah anda sedang mengalami hal ini, bro? ;D


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 30 August 2008, 08:43:09 PM
apakah nge-drug membawa hasil yg baik?
setahu saya tidak bermanfaat karena kegiatan tsb berkaitan dengan menurunnya kesadaran kita.
dengan menurunnya kesadaran kita, setahu saya, perbuatan kita lebih ke arah negatif.
makanya saya harus hati-hati... cek baik-baik dulu, jgn sampe salah melangkah...
kalau nanti saya anggap satu perbuatan baik, padahal enggak, saya bisa salah alamat :))

jadi walau membawa kebahagiaan, apabila perbuatan itu menurunkan kesadaran maka hal itu tidak baik, in case pada kesadaran sangat lemah saya tidak merugikan orang lain?

Quote
koq bisa tahu dia matinya peacefully?  ???
apakah anda sedang mengalami hal ini, bro? ;D
saya ga alami ini,
tapi kalau orang lagi sakit parah, disuntik morpin bisa jadi tenang (peacefull)...
Ajahn Brahm sakit gigi aja sulit sekali tenang ;D
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 30 August 2008, 09:22:48 PM
apakah nge-drug membawa hasil yg baik?
setahu saya tidak bermanfaat karena kegiatan tsb berkaitan dengan menurunnya kesadaran kita.
dengan menurunnya kesadaran kita, setahu saya, perbuatan kita lebih ke arah negatif.
makanya saya harus hati-hati... cek baik-baik dulu, jgn sampe salah melangkah...
kalau nanti saya anggap satu perbuatan baik, padahal enggak, saya bisa salah alamat :))

jadi walau membawa kebahagiaan, apabila perbuatan itu menurunkan kesadaran maka hal itu tidak baik, in case pada kesadaran sangat lemah saya tidak merugikan orang lain?

bahagianya dlm konteks apa nih, bro? :)
in case, keluarga dimana ortunya/ anaknya nge-drug, apakah berbahagia?
apa tidak merugikan orang lain dan diri sendiri?

Quote
saya ga alami ini,
tapi kalau orang lagi sakit parah, disuntik morpin bisa jadi tenang (peacefull)...
Ajahn Brahm sakit gigi aja sulit sekali tenang ;D

hmm, saya kurang tau krn blm pernah mengalami ini.
kalo pendapat saya pribadi, perasaan sih bisa tenang.
but pikiran blm tentu bisa tenang, apalagi fokus ke pikiran yang bajik. 
_/\_


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: dh14n on 31 August 2008, 12:56:20 AM
yg pasti kamma. tapi kalau ditanya bagaimana kamma bekerja gak bisa juga jelasih. hehe...
kemudian yg saya tau, yg menentukan alam kelahiran kita adalah nimitta (sori kalau salah tulis) yang muncul saat kita akan meninggal, dan nimitta yang muncul itu tergantung dengan perbuatan semasa kita hidup..
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: ryu on 31 August 2008, 07:23:11 AM
copas lagi ah ;D

Karma

26. Telah disebutkan di depan, bahwa setelah mati, kita akan lahir kembali di salah satu dari enam alam kehidupan. Lalu, keadaan keadaan bagaimanakah yang mempersyaratkan kelahiran di masing masing alam itu? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut; marilah kita lihat pandangan agama Buddha tentang penyebab semua keadaan umumnya terjadi. Sebagian masyarakat akan menyandarkan jawaban atas segala keadaan yang terjadi, baik atau buruk, kepada Tuhan. Namun agama. Buddha menyangkal ciri ketuhanan seperti itu; lalu bagaimana menerangkan kehidupan alam semesta yang demikian dinamis, alam semesta yang selalu penuh pergolakan, interaksi dan kejadian kejadian? Agama Bud¬dha, seperti halnya ilmu pengetahuan, mengajarkan sebab musabab yang alami. Menurut agama Buddha, semua fenomena di alam semesta ini bekerja menurut salah satu dasar lima hukum alam (niyama)., Hukum-¬hukum fisika (utu niyama) mengatur keberaturan fisik anorganik, mengatur temperatur didih air, kecepatan cahaya, siklus musim, dan sebagainya. Hukum hukum biologis (bija niyama) mengatur pertumbuhan, reproduksi, hukum genetika/penurunan sifat dan semua aspek makhluk hidup. Hukum hukum psikologik (citta niyama) mengatur fungsi fungsi kesadaran serta fenomena ekstrasensorik seperti telepati, kewaskitaan (Inggris : clairvoyance) dan sebagainya. Dibawah hokum-¬hukum semesta (dhamma niyama) bekerja hukum gaya berat, termodinamik dan segala fenomena semacamnya diseluruh alam semesta ini. Namun hukum yang sangat menarik adalah hukum karma (kamma niyama). Selama berabad abad, doktrin agama Buddha tentang karma (Pali: Kamma), telah sering disalah artikan sebagai paham deterministik/ takdir. Saat ini pun, masih sering didengar diantara orang orang, rohaniawan Buddhis sekalipun, yang mengatakan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak kamma. Karenanya, banyak tafsiran tentang kamma yang agak janggal bila dibandingkan dengan ajaran Sang Buddha sendiri. Hal ini disebabkan karena pada umumnya, doktrin kamma yang di ajarkan saat ini tidak berdasarkan ajaran Sang Buddha langsung, tapi berdasar kepustakaan komentar, yang sebagian besar diantaranya ditulis ribuan tahun setelah era Sang Buddha. Kita akan mencoba menelusuri doktrin kamma, seperti apa yang digambarkan oleh Sang Buddha dalam bentuk pemahaman moderen yang sederhana.

27. Istilah 'kamma' berarti tindakan (Inggris: action) serta mengacu pada kehendak ( cetana ) pikiran, ucapan dan tindakan jasmani kita. Sang Buddha bersabda :

Saya katakan, kehendak adalah Kamma, karena didahului oleh kehendak seseorang lalu bertindak dengan jasmani, ucapan dan pikiran

Istilah 'vipaka' berarti hasil atau dampak serta mengacu pada hasil tindakan berdasar kehendak kita. Dengan demikian, menolong seseorang (suatu kamma) akan menghasilkan persahabatan baru yang baik (suatu vipaka). Pula sebaliknya, berdusta (suatu kamma) berakibat ketahuan dan oleh karenanya dipermalu dan dimaki (suatu vipaka). Tentunya, kehendak untuk berbuat sesuatu (belum dilaksanakan) berbeda dari bila telah dilaksanakan, walau keduanya akan berdampak, yang pertama (kehendak saja) lebih ringan dari kedua (telah melaksanakannya). Setiap kali kita dengan sengaja berpikir, berkata dan bertindak, maka jelas telah terjadi perubahan pada kesadaran kita. Dengan demikian, tipe manusia bagaimana kita saat ini adalah tergantung dari timbunan perbuatan yang telah dilakukan masa masa sebelumnya, demikian pula apa yang kita lakukan sekarang akan membentuk watak kita di hari kemudian.

Kita adalah apa yang telah kita perbuat. Apa yang kita perbuat demikianlah kita akan jadinya.

Watak kita saat ini dibentuk dan dipengaruhi oleh hubungan kita dengan sesama kita, reaksi kita pada berbagai situasi, yang kemudian pada gilirannya menentukan berbahagia atau tidaknya kita sendiri. Sang Buddha mengatakan, sebagai berikut :

Semua makhluk adalah pemilik kamma nya sendiri,
Pewaris kamma nya, kamma nya adalah kandungan yang
melahirkannya, dengan kamma nya dia berhubungan,
kamma nya adalah pelindungnya. Apapun kamma nya,
baik atau buruk, mereka akan mewarisinya.

28. Dengan demikian adalah penting untuk membedakan pengertian antara faktor faktor penentu (Inggris: determining factors) dari factor-¬faktor prasyarat (Inggris: conditioning factors). Bila dikatakan, bahwa keadaan kita kini hanya ditentukan oleh tindak tanduk kita sebelumnya dan keadaan masa mendatang ditentukan hanya oleh tindak tanduk saat ini, berarti seluruh kehidupan telah diputuskan dan ditentukan sebelumnya; kita tidak bebas lagi untuk berprakarsa dan merubah segalanya. Namun, kamma tidaklah memutuskan keberadaan kita. Tindak-¬tanduk kita masa lampau turut menentukan saat sekarang, lalu tindak¬-tanduk saat sekarang turut menentukan masa depan, dengan kata lain tindak tanduk mempengaruhi dalam derajat yang besar atau kecil. Dengan demikian masih ada kesempatan untuk melatih kemauan dan berusaha berubah. Hukum Kamma, dengan demikian, lebih berarti suatu kecenderungan, bukan sekadar suatu konsekwensi yang tak dapat diubah dan dielakkan. Ajaran Buddha tidak mengajarkan paham "takdir" (niyativada), juga tidak mengajarkan paham "bebas berkehendak" (attakiriyavada), tapi suatu "kehendak berprasyarat' (Inggris : condi¬tioned).

Hukum Kamma turut (menjadi prasyarat) dalam menentukan tiga hal apakah kita terlahir kembali atau tidak, di alam mana kita akan terlahir, dan pengalaman bagaimana yang akan dialami di kehidupan yang akan datang tersebut. Kita akan menelusurinya satu persatu.

29. Menurut Sang Buddha , tindak tanduk manusia biasa pada dasarnya bercirikan keserakahan (lobha), kebencian (dosa) dan kegelapan batin (moha), atau seperti sering disebutkan oleh Sang Bud¬dha, semuanya berakar pada ketidaktahuan (avijja) dan keinginan rendah (tanha). Tindakan baik pun bila dijejaki kadang kadang masih terwarnai oleh kekotoran batin tersebut. Keserakahan, kebencian dan kegelapan batin mendasari tindakan kita sehari hari, tapi tidak semua tindakan itu akan berbuah akibat pada kehidupan sekarang ini; daya/energi yang tidak berbuah pada kehidupan sekarang ini akan mendorong kita ke kehidupan baru sesudah kita mati. Sebagai analogi sehari hari, mobil bergerak karena adanya mesin, bila mesin tiba tiba terhenti, energi sisa tetap akan mendorong mobil sebentar, sampai mesin dapat dihidupkan kembali.

Sang Buddha berkata :

Ada tiga sumber asal dari tindakan seseorang. Apa yang tiga itu? Keserakahan, kebencian dan kegelapan batin. Setiap tindakan yang dilahirkan, berasal dan timbul dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin akan berbuah, dimanapun dia terlahir kembali; dimanapun tindakan itu berbuah, dia akan mengalami hasilnya, pada kehidupan ini ataupun dikehidupan mendatang.,

Selama kita bertindak dengan didasari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin, selama itu pula kita membuat kamma, baik ataupun buruk, dan oleh karenanya kita terlahir kembali. Dengan tercapainya Pencerahan; keserakahan, kebencian dan kegelapan batin telah terkikis habis, dan dengan sendirinya walau kita tetap bertindak, kita tidak menghasilkan kamma baru lagi, dan setelah kematian kita tidak akan terlahir kembali.
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: ryu on 31 August 2008, 07:23:38 AM
30.   Lebih lanjut Sang Buddha bersabda:

Ada tiga sumber asal dari tindakan seseorang. Apa yang tiga itu? Bebas dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin. Setiap tindakan yang dilahirkan, berasal dan timbul dari keadaan terbebas dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin oleh karena keserakahan, kebencian dan kegelapan batin tiada lagi kamma terhenti, terpotong pada akamya,  seperti sisa potongan pohon palma yang tak dapat tumbuh lagi di kemudian hari.

Kamma yang menyebabkan kita terlahir lagi, dan bila terlahir kembali, akan terlahir di salah satu dari enam alam kehidupan. Kamma yang telah kita timbun akan menjadi prasyarat di alam mana kita akan terlahir. Semua tindakan yang dilakukan dengan sengaja mempunyai sisi etis, yang dikelompokkan atas empat tipe oleh Sang Buddha. Beliau bersabda:

Ada empat macam kamma, yang saya telah terawangi melalui kebijaksanaan Ku dan kupermaklumkan pada dunia. Apa yang empat itu? Yakni kamma gelap berbuah gelap, kamma terang berbuah terang, kamma terang dan gelap berbuah terang dan gelap, kamma yang tidak terang pula tidak gelap berbuah tidak terang pula tidak gelap. ,

"Kamma gelap" mengacu pada perilaku yang didasari keserakahan, kemarahan, ketaksabaran dan keadaan batin negatif lainnya, kesemuanya akan berbuah kegelisahan dan kesusahan , yang disebut Sang Buddha sebagai "berbuah gelap". '.Kamma terang" mengacu pada perilaku yang didasari pada keadaan batin yang positif, seperti kebajikan, kemurahan hati dan kejujuran, akan berbuah ketenangan dan kebahagiaan atau "berbuah terang". "Kamma terang dan gelap" mengacu pada perilaku yang didorong oleh campuran oleh kehendak positif dan kehendak negatif, dan oleh karenanya berdampak campuran pula. "Kamma yang tidak terang, tidak pula gelap" mengacu pada perilaku yang netral, yang kemudian berbuah netral pula. Apabila kamma tertentu menonjol dalam perilaku kita sehari hari, kita akan tertarik, pada waktu mati, kepada salah satu dari enam alam kehidupan diatas. Sang Buddha bersabda:

Dan apa beragam kamma itu? Adalah kamma yang akan berbuah di alam neraka, di alam binatang, di alam roh lapar, di alam manusia, pula ada kamma yang berbuah di alam dewa.

Manusia yang kejam, ganas dan penuh kebencian, dapat terlahir di alam neraka atau terlahir sebagai manusia dengan kesengsaraan seumur hidupnya. Manusia yang tujuan hidupnya hanya makan, pemuasan seks dan kesenangan duniawi serta tidak berusaha mengembangkan kecerdasan dan kebajikan, dapat terlahir sebagai binatang atau manusia yang akan mengalami kehidupan yang penuh kemalangan. Manusia yang berambisi buruk, tak pernah terpuaskan, serta terikat pada seks, alkohol dan ganja akan cenderung terlahir sebagai Roh lapar, atau sebagai manusia yang tersiksa oleh ketidak puasan; sedangkan mereka yang hidupnya senantiasa dipenuhi oleh rasa cemburu, dan iri hati akan terlahir di alam Roh cemburu atau sebagai manusia yang terikat dan tersiksa pada kecemburuannya. Mereka yang senantiasa berbahagia, tak berbuat buruk dan senantiasa mencintai mereka yang lain, akan terlahir sebagai dewa atau sebagai manusia yang senantiasa bergembira dan bahagia.

31. Namun tentunya; kita tidak akan terlahir di Alam Neraka disebabkan hanya karena berbohong sekali ataupun beberapa kali; pula kita tidak akan terlahir di Alam Surga disebabkan karena bermurah hati dari waktu kewaktu. Sang Buddha menjelaskan bahwa, perilaku tertentu yang berpengaruh kuat, menjadi kebiasaan dan menonjol di batin seseorang (atau seperti yang Beliau katakan tindakan yang "terbiasa, terikat dan sering dilaksanakan" ) yang akan menentukan kelahiran di alam alam yang lebih rendah atau di alam alam yang lebih tinggi. Kebanyakan manusia adalah tipe rata rata, yakni jarang berperilaku sangat baik juga jarang berperilaku sangat buruk, lalu sisa waktu diisi dengan perilaku yang sedikit baik dan sedikit buruk, mereka ini kemungkinan juga akan terlahir sebagai manusia rata rata pada umumnya dan akan mengalami hal yang biasa biasa pula dalam kehidupannya. Namun, bila seseorang melaksanakan Dhamma secara tulus dan benar, maka besar kemungkinan baginya untuk terlahir di Alam Surga atau sebagai manusia dengan lingkungan yang baik.

32. Hal ke tiga yang turut ditentukan oleh hukum kamma adalah pengalaman yang akan dialami selama hidup kita. Sering dikatakan, bahwa apa yang dialami pada kehidupan setiap orang saat ini adalah hasil dari apa yang diperbuatnya di kehidupan sebelumnya, pula apa yang diperbuat pada kehidupan sekarang akan berbuah pada kehidupan yang akan datang. Pengertian tersebut, yakni bahwa semua yang dilakukan akan berbuah pada salah satu kehidupan mendatang (tidak pada kehidupan saat ini), ternyata salah. Sang Buddha berkata :

Hasil dari suatu kamma ada tiga macam. Apa yang tiga itu? Yang berbuah pada kehidupan sekarang, yang berbuah pada kehidupan berikut, dan yang berbuah pada kehidupan-¬kehidupan yang selanjutnya.

Seperti kenyataan yang kita alami sehari hari, malah banyak perbuatan membawa akibat seketika atau segera. Tidak selamanya harus menunggu sampai kehidupan yang akan datang.

Salah pengertian lain tentang kamma, ialah anggapan bahwa setiap perbuatan pasti berakibat ; tindakan negatif, misainya, pasti tak terelakkan berbuah negatif. Walau Sang Buddha seringkali memberi kesan seperti itu, namun Beliau juga menjelaskan bahwa akibat dari setiap perbuatan bukanlah tak terelakkan seperti itu. Beliau berkata:

Bila seseorang berkata , bahwa hanya apa yang diperbuat itulah yang diperolehnya, maka bila hal itu benar, maka menuntut kehidupan suci tidaklah berarti   sebab tak ada kesempatan untuk mengatasi penderitaan. Tapi bila seorang berkata, bahwa bila seorang. berbuat demi apa yang akan diperolehnya, lalu itulah yang diperolehnya, maka menuntut kehidupan suci adalah berarti ada kesempatan untuk menghancurkan penderitaan. Contohnya, suatu kejahatan kecil dilakukan seseorang, tindakan itu bisa berbuah pada kehidupan ini atau sama sekali tidak berbuah. Sekarang, manusia yang bagaimana, yang walau dengan kejahatan kecil sekalipun tetap akan membawanya ke neraka? Seorang yang tidak berhati hati dalam mengembangkan tindakan jasmani, pikiran dan ucapan nya. Dia tidak mengembangkan kebijaksanaan, dia seorang yang tidak berarti, dia tidak mengembangkan dirinya sendiri, hidupnya sempit dan dapat diukur. Perbuatan kecil saja dapat membawanya ke neraka.
Lalu sekarang, seorang yang dengan hati hati mengembangkan tindakan jasmani, pikiran dan ucapannya. Dia mengembangkan kebijaksanaan, dia seorang yang berarti, dia mengembangkan dirinya sendiri, hidupnya tanpa batas dan tidak terukur. Bagi orang seperti ini, sebuah kejahatan keciI bisa berbuah dikehidupan ini atau tidak sama sekali. Seandainya seorang menaruh sejumput garam kedalam sebuah cawan kecil. Air tersebut tidak akan bisa di minum. Mengapa? Karena cawan itu kecil. Nah, sekarang, seandainya seorang menaruh sejumput garam ke Sungai Gangga. Airnya akan tetap dapat diminum. Karena banyaknya air di sungai tersebut.

Jadi jelas, pada seorang yang watak baiknya menonjol, maka perbuatan buruk kecil yang dilakukannya hanya akan berbuah akibat yang tak berarti atau mungkin sama sekali tidak berbuah; sebaliknya pada seorang yang selama hidupnya ternodai oleh perbuatan buruk, maka perbuatan baik kecil yang dilakukannya akan terselubungi. Pula, buah dari suatu perbuatan bisa saja tidak jadi masak dan berbuah, karena terhapus atau terlarut oleh perbuatan yang lain. Sebagai contoh, seorang mencuri sesuatu, namun kemudian menyadari kekeliruannya. Dia mengembalikan barang tersebut, lalu berusaha berbuat baik dan berjanji tidak akan berbuat demikian lagi di kemudian hari. Pada keadaan seperti ini, buah hasil dari perbuatan buruk (mencuri) tersebut terhapus oleh perbuatan baiknya yang belakangan (insaf dan mengembalikan barang tersebut). Seperti disebutkan sebelumnya, hukum kamma adalah sesuatu yang menyangkut kecenderungan, bukan suatu konsekwensi yang tak dapat dirubah serta tak dapat dielakkan.

33. Namun salah pengertian yang paling umum tentang hukum Kamma adalah kepercayaan bahwa setiap kejadian yang kita alami; tersandung, jatuh sakit, menang undian, terlahir tampan, semuanya adalah hasil kamma lampau semata mata. Dengan alasan yang sangat tepat Sang Buddha menolak kepercayaan salah tersebut. Sebab bila demikian halnya, maka sia sia untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, sebab keseluruhan hidup ditentukan sebelumnya. Sang Buddha bersabda :
Ada beberapa pertapa dan kaum Brahmin, Yang mempercayai dan mengajarkan bahwa apapun Yang dialami seseorang, menyenangkan, menyakitkan atau netral, semua disebabkan oleh kamma lampau. Saya menemui mereka dan bertanya apakah benar mereka mengajarkan sedemikian, mereka ternyata mengiyakan, saya berkata: "Bila demikian, tuan Yang terhormat, seseorang membunuh, mencuri dan berzina disebabkan kamma lampau, mereka berbohong, berfitnah, berkata kasar dan tak berharga disebabkan karma lampau. Mereka menjadi serakah, membenci dan penuh pandangan salah disebabkan kamma lampau." Mereka Yang mendasarkan segala sesuatu pada kamma lampau sebagai unsur penentu akan kehilangan keinginan dan usaha untuk berbuat ini atau tak berbuat itu.

Berdasar pengetahuan bahwa ada lima hukum Yang mengatur semesta (26), jelas bahwa kamma hanyalah salah satu dari beberapa penyebab Yang menjadikan kita. Terlahir cantik, jelek, utuh atau cacat mungkin disebabkan oleh turunan (hukum Biologis), bukan semata mata oleh perbuatan Yang baik atau buruk di masa lampau. Cerdas atau bodoh mungkin disebabkan karena keadaan sosial dan pengaruh orang tua (hukum Fisika dan hukum Psikologik), bukan semata mata oleh perbuatan Yang baik atau buruk. Mati muda atau berumur panjang mungkin karena gabungan antara masalah gizi (hukum Biologis), lingkungan Yang sehat (hukum Fisika) dan mungkin pula sikap dan pandangan hidup (hukum pikologik), bukan semata mata karena perbuatan Yang baik atau buruk di masa lampau. Menghubungkan semua Yang terjadi pada kita (baik ataupun buruk) sebagai melulu akibat perbuatan masa lampau, menurut Sang Buddha, berarti menutup mata pada kaidah sebab dan akibat Yang telah dibenarkan oleh pengalaman kita sendiri. Beliau bersabda:

Sehubungan dengan itu, ada penderitaan Yang ditimbulkan oleh empedu, oleh lendir, dari udara, oleh kecelakaan, oleh keadaan Yang tak dapat diketahui sebelumnya, dan juga oleh hasil perbuatan lampau seperti diketahui dari pengalamanmu sendiri. Dan kenyataan bahwa penderitaan timbul dari berbagai penyebab telah diketahui dunia sebagai suatu kebenaran. Oleh karenanya pertapa dan kaum Brahmin Yang berkata: "Apapun kesenangan atau penderitaan atau keadaan batin Yang dialami seseorang, kesemuanya disebabkan karena perbuatan masa lampau," maka pemyataan mereka bertentangan dengan pengalaman setiap orang Yang telah diakui kebenarannya oleh dunia. Oleh karenanya, Saya katakan, bahwa mereka itu salah.


Sang Buddha mengajar kita hukum Kamma, oleh karenanya kita dapat memaklumi keadaan seperti sekarang ini, oleh karenanya kita dapat merubah diri sendiri, dan oleh karenanya kita dapat menciptakan prasyarat prasyarat Yang membantu pencapaian Nibbana.


Dasar pandangan Agama Buddha hal 26-35
Karya Ven S. Dhammika

Belilah di toko buku kesayangan anda
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 31 August 2008, 07:55:12 PM
bahagianya dlm konteks apa nih, bro? :)
bertemu dg apa yg diinginkan, berpisah dg apa yg tidak diinginkan.

Quote
in case, keluarga dimana ortunya/ anaknya nge-drug, apakah berbahagia?
apa tidak merugikan orang lain dan diri sendiri?
kalau pengguna tsb hidup sendiri?
dia tidak merugikan siapapun & dirinya menginginkan rasa drug tsb
ketika sampai pada rasa itu, dia berbahagia.

Quote
hmm, saya kurang tau krn blm pernah mengalami ini.
kalo pendapat saya pribadi, perasaan sih bisa tenang.
but pikiran blm tentu bisa tenang, apalagi fokus ke pikiran yang bajik.
yg saya bold saya ga ngerti nih... bisa diperjelas?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 31 August 2008, 09:57:49 PM
Sang Buddha berkata :

Ada tiga sumber asal dari tindakan seseorang. Apa yang tiga itu? Keserakahan, kebencian dan kegelapan batin. Setiap tindakan yang dilahirkan, berasal dan timbul dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin akan berbuah, dimanapun dia terlahir kembali; dimanapun tindakan itu berbuah, dia akan mengalami hasilnya, pada kehidupan ini ataupun dikehidupan mendatang.,
cuma 3 ini? ga ada yg lain?
tidak ada kemurah-hatian, welas-asih, dan kebijaksanaan? ??? ??? ???

Quote
Selama kita bertindak dengan didasari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin, selama itu pula kita membuat kamma, baik ataupun buruk, dan oleh karenanya kita terlahir kembali. Dengan tercapainya Pencerahan; keserakahan, kebencian dan kegelapan batin telah terkikis habis, dan dengan sendirinya walau kita tetap bertindak, kita tidak menghasilkan kamma baru lagi, dan setelah kematian kita tidak akan terlahir kembali.
jadi baik ataupun buruk, bersumber dari keserakahan, kebencian & kegelapan batin?
baik juga termasuk? ??? ??? ??? :o
ga salah cetak tuuh? :))
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 31 August 2008, 10:01:21 PM
Ada tiga sumber asal dari tindakan seseorang. Apa yang tiga itu? Bebas dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin. Setiap tindakan yang dilahirkan, berasal dan timbul dari keadaan terbebas dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin oleh karena keserakahan, kebencian dan kegelapan batin tiada lagi kamma terhenti, terpotong pada akamya,  seperti sisa potongan pohon palma yang tak dapat tumbuh lagi di kemudian hari.
ini kondisi arahat?

Quote
Belilah di toko buku kesayangan anda
:hammer:
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: ryu on 31 August 2008, 10:10:33 PM
Sudah dijelaskan dengan jelas koq disana, cuma aye ga tau bener ato salah :)) quotenya kurang panjang bro, khan bawahnya ada tuh jawabannya :))
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Pitu Kecil on 31 August 2008, 10:13:47 PM


Belilah di toko buku kesayangan anda
ryu asik2 baca terakhir malah... :hammer: :))
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: ryu on 31 August 2008, 10:21:09 PM


Belilah di toko buku kesayangan anda
ryu asik2 baca terakhir malah... :hammer: :))
kalo aye masukin semua isi bukunya kesini gawat, nanti bisa jadi pembajakan :)) lagian bukunya juga ga tau nyimpen dimana ilang euy :))
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Pitu Kecil on 31 August 2008, 10:21:58 PM


Belilah di toko buku kesayangan anda
ryu asik2 baca terakhir malah... :hammer: :))
kalo aye masukin semua isi bukunya kesini gawat, nanti bisa jadi pembajakan :)) lagian bukunya juga ga tau nyimpen dimana ilang euy :))
:)) emangnya di gramedia masih ada buku itu?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: ryu on 31 August 2008, 10:25:18 PM
Ga tau yah, tapi bukannya bisa pesan lewat internet tuh di karaniya atau apa yah lupa lagi penerbitnya :)) pernah liat di dawai kok reviewnya :)
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 31 August 2008, 10:26:50 PM
Sudah dijelaskan dengan jelas koq disana, cuma aye ga tau bener ato salah :)) quotenya kurang panjang bro, khan bawahnya ada tuh jawabannya :))

bro ryu, jawaban di bawah tsb:

tindakan seseorang yg bebas dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin karena itu tidak ada karma, dst... akhirnya adalah keluarnya dari samsara...

sedangkan yg saya tanya adalah:
sebab kelahiran di alam menderita, alam manusia dan alam bahagia,
dan jawabannya hanyalah tindakan yg didasari oleh keserakahan, kebencian dan kegelapan batin terlepas dari baik ataupun buruk...
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Pitu Kecil on 31 August 2008, 10:27:24 PM
Ga tau yah, tapi bukannya bisa pesan lewat internet tuh di karaniya atau apa yah lupa lagi penerbitnya :)) pernah liat di dawai kok reviewnya :)
link nya plz ;D
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 31 August 2008, 10:31:37 PM
 :backtotopic:
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: ryu on 31 August 2008, 10:36:26 PM
Ga tau yah, tapi bukannya bisa pesan lewat internet tuh di karaniya atau apa yah lupa lagi penerbitnya :)) pernah liat di dawai kok reviewnya :)
link nya plz ;D
tanya ke si Pus, biasanya tau tuh dia khan mentri seksi informasi :))
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Pitu Kecil on 31 August 2008, 10:37:02 PM
Ga tau yah, tapi bukannya bisa pesan lewat internet tuh di karaniya atau apa yah lupa lagi penerbitnya :)) pernah liat di dawai kok reviewnya :)
link nya plz ;D
tanya ke si Pus, biasanya tau tuh dia khan mentri seksi informasi :))
OK bos :)
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 01 September 2008, 01:33:13 PM
bahagianya dlm konteks apa nih, bro? :)
bertemu dg apa yg diinginkan, berpisah dg apa yg tidak diinginkan.

ya.. seperti lari dari mulut harimau, lalu masuknya ke mulut buaya ya.. :))

Quote
kalau pengguna tsb hidup sendiri?
dia tidak merugikan siapapun & dirinya menginginkan rasa drug tsb
ketika sampai pada rasa itu, dia berbahagia.

sure? tidak merugikan?
Setahu saya, Guru Buddha tidak memaksa kita untuk melakukan sesuatu atau melarang kita untuk melakukan sesuatu.
Beliau mengajarkan apa yang bermanfaat dan apa yang tak bermanfaat bagi kita, juga hukum karma dan akibatnya.
adalah tugas dan hak kita untuk memilih dalam melakukan suatu tindakan,
dan kita tentu harus siap dengan akibat dari perbuatan yang telah kita lakukan, bajik ataupun non bajik.

Quote
Quote
hmm, saya kurang tau krn blm pernah mengalami ini.
kalo pendapat saya pribadi, perasaan sih bisa tenang.
but pikiran blm tentu bisa tenang, apalagi fokus ke pikiran yang bajik.
yg saya bold saya ga ngerti nih... bisa diperjelas?

pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
 _/\_


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: andry on 01 September 2008, 01:42:28 PM
tolak ukur perbuatan? teorinya: baik/tdknya bagi diri sendiri-org lain-n lingkungan
praktinya:selama bermanfaat bagi sesama...
apa contoh perbuatan yg baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
apa juga contoh perbuatan yg tdk baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
sory baru bales,
contoh simpel, baik >> berdana
contoh simpel, buruk >> membunuh,membakar rumah org
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 01 September 2008, 02:40:04 PM
menurut sdr2, perbuatan seperti apa yg menyebabkan terlahir di:

~ alam menderita?
~ alam manusia?
~ alam bahagia?

dear tesla,

sebab kelahiran adalah Tanha, dimana jenisnya adalah:
1. Bhava Tanha
2. Vibhava Tanha
3. Kama Tanha

bagaimanakah tolak ukur sebuah perbuatan?

mungkin yang bro tesla maksud disini adalah Kusala - Akusala? cmiiw......

Kusala adalah yang bermanfaat bagi batin di dalam usaha untuk merealisasi Nibbana, sedangkan Akusala adalah yang tidak bermanfaat bagi batin di dalam usaha untuk merealisasi Nibbana

bagi kita yang masih putthujhana ini, paling mudah dilihat dari memperhatikan perasaan yang muncul pada waktu melakukan hal tersebut, apakah berbahagia atau tidak bahagia

semoga bisa bermanfaat yah..........
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 07:58:39 AM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
 _/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 08:02:35 AM
tolak ukur perbuatan? teorinya: baik/tdknya bagi diri sendiri-org lain-n lingkungan
praktinya:selama bermanfaat bagi sesama...
apa contoh perbuatan yg baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
apa juga contoh perbuatan yg tdk baik bagi diri sendiri, orang lain & lingkungan?
sory baru bales,
contoh simpel, baik >> berdana
contoh simpel, buruk >> membunuh,membakar rumah org
berdana, adalah paket yg dilemparkan oleh si-kaya ke si-miskin. menghasilkan kemelekatan thd penerimaan dana dan menutup jalan si-miskin utk mandiri...
kenapa tidak membiarkan si-miskin mengalami penderitaan & sadar sendiri?

membunuh... bom atom di hiroshima & nagasaki... bagaimana menurut andry?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 08:07:30 AM
dear tesla,

sebab kelahiran adalah Tanha, dimana jenisnya adalah:
1. Bhava Tanha
2. Vibhava Tanha
3. Kama Tanha
Anumodana bro Markos _/\_

Tanha itu nafsu kan?
jadi yg menyebabkan kelahiran adalah nafsu, begitu? ini mencangkup kelahiran di alam bahagia?

Bhava, Vibhava, Kama artinya apa?



bagi kita yang masih putthujhana ini, paling mudah dilihat dari memperhatikan perasaan yang muncul pada waktu melakukan hal tersebut, apakah berbahagia atau tidak bahagia
ya kita bisa melihat perasaan yg muncul dalam diri kita bahagia atau tidak bahagia.
lalu, kalau bahagia artinya Kusala dan sebaliknya kalau tidak bahagia artinya Akusala?

_/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 02 September 2008, 08:08:06 AM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
 _/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
emangnya sudah pernah dialami sendiri bro? :)
atau hanya opini pribadi?


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 08:11:58 AM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
 _/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
emangnya sudah pernah dialami sendiri bro? :)
atau hanya opini pribadi?


By : Zen
simple saja bro...

lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?

dari pengalaman secara pemahaman, seperti kita tahu kalau tangan dan kaki dipotong itu sakit padahal belum pernah dipotong...
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 02 September 2008, 08:26:25 AM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
 _/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
emangnya sudah pernah dialami sendiri bro? :)
atau hanya opini pribadi?


By : Zen
simple saja bro...

lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?

dari pengalaman secara pemahaman, seperti kita tahu kalau tangan dan kaki dipotong itu sakit padahal belum pernah dipotong...

hal ini bergantung motivasi seseorang dalam belajar Dharma, bro tesla.
mungkin kisah seorang ibu yang ditinggal mati anaknya, lalu menghadap Guru Buddha agar dihidupkan kembali bisa menjadi inspirasi bagi kita dalam bereaksi pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yang kita cintai.
mungkin ada rekan2 DC yang tahu tentang kisah ini bisa membantu saya memposting ceritanya/linknya ke sini untuk dibaca oleh semua.
terima kasih.
 _/\_


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 08:53:19 AM
pikiran untuk tenang dalam menghadapi kematian membutuhkan latihan2,
dalam hal ini [setahu saya] bisa melalui 2 cara :
kebiasaan2 melakukan perbuatan2 yg baik bisa membantu pikiran kita tenang dalam menghadapi kematian &
latihan2 dalam meditasi, baik samatha maupun vipassana.
lalu pikiran yg terakhir muncul [menjelang kematian] itulah yang mendorong kita untuk mengambil bentuk kelahiran yang akan kita jalani berikutnya.
 _/\_

By : Zen

Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.
emangnya sudah pernah dialami sendiri bro? :)
atau hanya opini pribadi?


By : Zen
simple saja bro...

lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?

dari pengalaman secara pemahaman, seperti kita tahu kalau tangan dan kaki dipotong itu sakit padahal belum pernah dipotong...

hal ini bergantung motivasi seseorang dalam belajar Dharma, bro tesla.
mungkin kisah seorang ibu yang ditinggal mati anaknya, lalu menghadap Guru Buddha agar dihidupkan kembali bisa menjadi inspirasi bagi kita dalam bereaksi pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yang kita cintai.
mungkin ada rekan2 DC yang tahu tentang kisah ini bisa membantu saya memposting ceritanya/linknya ke sini untuk dibaca oleh semua.
terima kasih.
 _/\_


By : Zen
sang ibu menjadi sadar atau sang ibu latihan samath/vipassana menjadi tenang?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 02 September 2008, 10:16:19 AM
dear tesla,

sebab kelahiran adalah Tanha, dimana jenisnya adalah:
1. Bhava Tanha
2. Vibhava Tanha
3. Kama Tanha
Anumodana bro Markos _/\_

Tanha itu nafsu kan?
jadi yg menyebabkan kelahiran adalah nafsu, begitu? ini mencangkup kelahiran di alam bahagia?

Bhava, Vibhava, Kama artinya apa?

Bhava : Kelahiran/pembentukan (diri)
Vibhava : Kematian/pemusnahan (diri)
Kama : nafsu raga/jasmani



Quote
bagi kita yang masih putthujhana ini, paling mudah dilihat dari memperhatikan perasaan yang muncul pada waktu melakukan hal tersebut, apakah berbahagia atau tidak bahagia
ya kita bisa melihat perasaan yg muncul dalam diri kita bahagia atau tidak bahagia.
lalu, kalau bahagia artinya Kusala dan sebaliknya kalau tidak bahagia artinya Akusala?

_/\_


ehm ga juga yah bro.......... bahagia atau tidak bahagia itu adanya di vedana/perasaan.....

sementara kusala - akusala, adanya di citta/kesadaran.

Jadi bisa aja, sesuatu akusala tapi disertai dengan perasaan menyenangkan/bahagia misal anak kecil bahagia saat mencuri apel.......

diskusi tentang ini sebenarnya udah dibahas oleh ci lily di bagian Akusala Citta loh.......
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 02 September 2008, 10:29:27 AM
sang ibu menjadi sadar atau sang ibu latihan samath/vipassana menjadi tenang?

Berikut adalah kisah Kisa Gotami :

Quote
Yang Ariya Kisa Gotami Theri

Kisa Gotami adalah seorang gadis dari sebuah keluarga miskin di kota Savatthi. Nama sebenarnya adalah “Gotami”. Tetapi karena tubuhnya yang kurus maka dia dipanggil “Kisa”. Setiap orang yang melihat Kisa Gotami berjalan dengan badannya yang tinggi dan kurus, tanpa seorangpun dapat melihat kebaikan yang ada didalam dirinya. 

Kisa Gotami sulit mendapatkan suami karena miskin dan tidak memiliki daya tarik. Namun secara tak terduga kebaikan Kisa Gotami terlihat oleh seorang pedang kaya yang menganggap bahwa kebaikan tidak dapat dilihat dari penampian luar saja. Pedagang kayu itu kemudian menikahi Kisa Gotami. 

Kisa Gotami tidak menduga ternyata keluarga suaminya memandang rendah dirinya karena kasta, kemiskinan, dan penampilan dirinya. Hal-hal tersebut membuat Kisa Gotami sangat menderita, terutama karena suaminya tercinta harus menghadapi konlik antara orang-orang yang ia sayangi, yaitu orangtua dan istrinya. 

Waktu terus berlalu, lahirlah seorang bayi laki-laki dari pernikahannya itu. Kisa Gotami mulai diterima dan dihormati oleh seluruh keluarga suaminya. Dia sangat bahagia, tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, anaknya tersebut meninggal dunia ketika ia baru saja belajar berjalan. Kematian anaknya itu membuat Kisa Gotami sangat sedih dan amat takut. 

“Akankah keluarga suamiku memandang rendah dan menyalahkan diriku atas semua yang telah terjadi?” 

“O, tidak, aku harus berbuat sesuatu”, pikirannya amat kalut. 

Kejadian tersebut membuat Kisa Gotami menjadi gila, apalagi dia tidak pernah melihat kematian sebelumnya. Kisa Gotami tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya telah meninggal, dia menganggap anaknya hany sakit dan harus mendapatkan obat untuk menyembuhkannya. 

Dengan menggendong anaknya kian kemari, Kisa Gotami meminta obat dari rumah ke rumah. 

“Tolong... oh tolonglah, berikanlah obat untuk anakku yang sakit ini,” ucapnya dengan penuh harapan. 

Tidak sedikit orang yang mengejeknya tanpa perasaan, namun seorang baik hati dan bijaksana yang iba melihatnya, kemudian ia menasehatnya untuk menemui Sang Buddha. 

“Saudari, pergila kepada Sang Buddha, Beliau memiliki obat yang kamu butuhkan”, kata orang baik hati dan bijaksana itu. 

Dengan bergegas Kisa Gotami menemui Sang Buddha di Jetavana, di kediaman anathapindika, di mana Sang Buddha sedang bermalam. Kemudian Kisa Gotami memohon kepada Sang Buddha. 

“Yang Mulia... tolong.....tolonglah.... berikanlah obat yang dapat menyembuhkan anakku yang sakit ini.” 

Lalu Sang Buddha menjawab “Gotami, mintalah segenggam biji lada dari rumah keluarga yang belum pernah mengalami kematian.” 

“Baik, Yang Mulia,” Kisa Gotami berkata dengan pikiran gembira. 

Dengan membawa anaknya yang telah meninggal dunia itu, Kisa Gotami pergi dari rumah ke rumah, untuk meminta segenggam biji lada. 

“Bolehkah saya meminta segenggam biji lada?” tanya Kisa Gotami. 

“Oh.. tentu saja”, jawab si tuan rumah kemudian diberikanlah segenggam biji lada kepada Kisa Gotami. 

Kemudian Kisa Gotami bertanya lagi, “apakah dirumah ini tidak pernah mengalami kematian dari salah satu anggota keluarga.” 

“Tentu saja pernah,” jawab si tuan rumah. Kemudian Kisa Gotami meninggalkan rumah tersebut dan menanyakan hal yang sama ke rumah-rumah lainnya. Setiap orang ingin menolongnya, tetapi ia tidak pernah menemukan sebuah rumahpun dimana kematian dari anggota keluarga belum pernah terjadi. 

Hari sudah menjelang malam dan akhirnya Kisa Gotami menyadari bahwa bukan hanya ia seorang yang terpukul karena kematian orang yang disayangi. Ternyata terdapat banyak orang yang telah meinggal dunia, ini merupakan segi-segi kehidupan manusia. Kisa Gotami menjadi sadar dan mengerti bahwa pada setiap kelahiran pasti ada kematian. 

Tak alam setelah menyadari hal ini, sikap terhadap anaknya yang telah meninggal dunia berubah, ia tidak lagi melekat kepada anaknya. Kisa Gotami memakamkan anaknya di hutan dan kembali kepada Sang Buddha. 

“Sudahkah kamu mendapatkan bii lada, Gotami? Tanya Sang Buddha. 

“Yang Mulia, saya tidak mendapatkan segenggam biji lada dari rumah yang keluarganya belum pernah mengalami kematian,” jawab Kisa Gotami. Kemudian Sang Buddha berkata, “Gotami, kamu berpikir bahwa hanya kamu yang kehilangan seorang anak, sekarang kamu menyadari bahwa kematian terjadi pada semua makhluk. Sebelum keinginan mereka terpuaskan, kematian telah menjemputnya.” 

Mendengar hal itu, Kisa Gotami benar-benar menyadari akan ketidak-kekalan, ketidakpuasan dan tanpa inti dari kelompok kehidupan dan mencapai tingkat kesucian Sotapatti dan memohon ditahbiskan untuk menjadi Bhikkhuni. Kisa Gotami memberikan penghormatan kepada Sang Buddha dengan ber-Padakhina (mengelilingi tiga kali). Kemudian memohon ditahbiskan menjadi anggota Sangha Bhikkhuni. 

Tak lama setelah menjadi bhikkhuni, mempelajari sebab-sebab kemunculan dari benda-benda. Pada suatu hari, ketika Kisa Gotami sedang menyalakan beberapa lampu, ia melihat beberapa api lampu mati dan yang lainnya masih menyala. Tiba-tiba Kisa Gotami mengerti dengan jelas timbul dan tenggelamnya kehidupan makhluk. Sang Buddha dengan kemampuanNya yang luar biasa melihat dari Vihara Jetavana, mengirimkan seberkas sinar serta menampakkan diriNya dihadapan Kisa Gotami. Sang Buddha berkata kepada Kisa Gotami untuk meneruskan meditasi dengan objek ketidakkekalan dari kehidupan makhluk dan berjuang keras untuk mencapai Nibbana. 

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair Dhammapada 114 berikut: 

“Walaupun seseorang hidup seratus tahun, tetapi tidak dapat melihat keadaan tanpa kematian (Nibbana), sesungguhnya lebih baik kehidupan sehari dari orang yang dapat melihat “Keadaan tanpa kematian”. 

Kisa Gotami mencapai Tingkat Kesucian Arahat setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

Nah silahkan bro tesla menilai sendiri yah  ;D
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 02 September 2008, 11:03:50 AM
berdana, adalah paket yg dilemparkan oleh si-kaya ke si-miskin. menghasilkan kemelekatan thd penerimaan dana dan menutup jalan si-miskin utk mandiri...
kenapa tidak membiarkan si-miskin mengalami penderitaan & sadar sendiri?

membunuh... bom atom di hiroshima & nagasaki... bagaimana menurut andry?

dear bro,

jujur saya jadi prihatin dengan persepsi dana anda loh........ kembali harus ditegaskan bahwa berdana adalah melepas, bagaimana mengurangi kemelekatan kita terhadap "objek" yang selama ini dianggap sebagai "milik-KU"

Jadi Buddhism adalah bagaimana melihat respons batin kita, bagaimana gejolak batin kita sewaktu menghadapi objek tertentu.

Pun Buddhism tidak pernah mengajarkan bahwa dengan berdana, si penerima akan menjadi melekat.......... bagaimana jika si penerima seperti aulia yang memang membutuhkan? dia sudah berusaha namun ternyata mentok??
Banyak orang yang terjebak dengan pengemis yang tidak menggunakan uang yg didapat dengan benar misal dengan mabuk, jadi ketergantungan, dll sehingga pada waktu melihat mereka, justru timbul DOSA/kebencian.
Disinilah sebenarnya ujian bagi batin kita...... bagaimana panna/kebijaksanaan kita diuji, bagaimana kita bisa memanage batin kita...... yang bisa bro tesla lihat : Inside Out, bagaimana batin kita merespons objek dari luar

Jadi prinsip "melihat ke objek" atau Outside In sangat bertolak belakang dengan Buddhism yang menekankan dengan Inside Out

semoga diskusi ini bisa bermanfaat bagi kita semua............
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 11:33:01 AM
Nah silahkan bro tesla menilai sendiri yah  ;D

ini kesimpulan saya:

Tak lama setelah menyadari hal ini, sikap terhadap anaknya yang telah meninggal dunia berubah, ia tidak lagi melekat kepada anaknya. Kisa Gotami memakamkan anaknya di hutan dan kembali kepada Sang Buddha.

saya tidak menemukan latihan di sana...
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 11:37:44 AM
berdana, adalah paket yg dilemparkan oleh si-kaya ke si-miskin. menghasilkan kemelekatan thd penerimaan dana dan menutup jalan si-miskin utk mandiri...
kenapa tidak membiarkan si-miskin mengalami penderitaan & sadar sendiri?

membunuh... bom atom di hiroshima & nagasaki... bagaimana menurut andry?

dear bro,

jujur saya jadi prihatin dengan persepsi dana anda loh........ kembali harus ditegaskan bahwa berdana adalah melepas, bagaimana mengurangi kemelekatan kita terhadap "objek" yang selama ini dianggap sebagai "milik-KU"

Anumodana atas keprihatinan bro Markos _/\_

saya setuju berdana yg KUSALA adalah melepas...
berdana sendiri belum tentu KUSALA. bisa saja AKUSALA...
yg saya katakan adalah berdana AKUSALA.
suatu perbuatan seperti berdana tidak dapat dinilai 100% KUSALA atau AKUSALA

CMIIW again...

Quote
Pun Buddhism tidak pernah mengajarkan bahwa dengan berdana, si penerima akan menjadi melekat.......... bagaimana jika si penerima seperti aulia yang memang membutuhkan? dia sudah berusaha namun ternyata mentok??
saya pribadi juga ada membantu Aulia kok ;D (lagi AKUSALA nih...)
^ dalam dana saya itu tidak 100% KUSALA, mungkin porsi AKUSALA nya lebih besar.
saya yakin bro Markos mengerti...

Quote
Banyak orang yang terjebak dengan pengemis yang tidak menggunakan uang yg didapat dengan benar misal dengan mabuk, jadi ketergantungan, dll sehingga pada waktu melihat mereka, justru timbul DOSA/kebencian.
ini yg saya maksudkan...
saya tidak membenci mereka... saya malah kasihan melihat mereka yg sudah memiliki ketergantungan dg si-pendana dan dana yg didapatkan.

Quote
Disinilah sebenarnya ujian bagi batin kita...... bagaimana panna/kebijaksanaan kita diuji, bagaimana kita bisa memanage batin kita...... yang bisa bro tesla lihat : Inside Out, bagaimana batin kita merespons objek dari luar

Jadi prinsip "melihat ke objek" atau Outside In sangat bertolak belakang dengan Buddhism yang menekankan dengan Inside Out

semoga diskusi ini bisa bermanfaat bagi kita semua............
Anumodana _/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: K.K. on 02 September 2008, 11:55:26 AM
menurut sdr2, perbuatan seperti apa yg menyebabkan terlahir di:

~ alam menderita?
~ alam manusia?
~ alam bahagia?

bagaimanakah tolak ukur sebuah perbuatan?

Dikatakan dalam dhamma bahwa:
-Mahluk yang melakukan kamma gelap dengan hasil gelap, akan menyebabkan kelahiran di alam menderita
-Mahluk yang melakukan kamma terang dengan hasil terang, akan menyebabkan kelahiran di alam bahagia
-Mahluk yang melakukan campuran kamma terang dan gelap dengan hasil terang dan gelap, akan menyebabkan kelahiran di alam yang terdapat 
 penderitaan dan kebahagiaan, misalnya manusia dan deva tingkat rendah
-Mahluk yang melakukan kamma tidak terang dan tidak gelap dengan hasil tidak terang dan tidak gelap, menuju pada 'hancurnya kamma'.


Jika manusia berdana, maka dia bisa terlahir kembali sedikitnya menjadi manusia.
Jika dia ingin menjadi manusia yang bahagia, atau terlahir di alam deva, maka selain berdana, dia harus memiliki sila/moral.
Jika dia ingin terlahir dalam alam Brahma, maka selain berdana dan bermoral, dia harus terbebas dari nafsu indriah.

Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 02 September 2008, 12:28:47 PM
ini kesimpulan saya:

Tak lama setelah menyadari hal ini, sikap terhadap anaknya yang telah meninggal dunia berubah, ia tidak lagi melekat kepada anaknya. Kisa Gotami memakamkan anaknya di hutan dan kembali kepada Sang Buddha.

saya tidak menemukan latihan di sana...

dear bro,

Dapat dilihat bahwa disini prinsip Anicca sangat berperan......
dimana Kisa Gotami yang semua menggenggam erat "anaknya", menjadi "sadar" bahwa segala sesuatu itu tidaklah kekal dan segala sesuatu yang timbul, pasti akan padam.........

dengan menyadari ini, orang tidaklah akan takut lagi akan kematian karena hidupnya pasti akan "padam" juga

Mungkin itu yang bro Zen minta anda lihat karena anda berkata :
Quote
lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?

cmiiw..........  _/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 02 September 2008, 12:43:04 PM
Anumodana atas keprihatinan bro Markos _/\_

saya setuju berdana yg KUSALA adalah melepas...
berdana sendiri belum tentu KUSALA. bisa saja AKUSALA...
yg saya katakan adalah berdana AKUSALA.
suatu perbuatan seperti berdana tidak dapat dinilai 100% KUSALA atau AKUSALA

CMIIW again...

saya pribadi juga ada membantu Aulia kok ;D (lagi AKUSALA nih...)
^ dalam dana saya itu tidak 100% KUSALA, mungkin porsi AKUSALA nya lebih besar.
saya yakin bro Markos mengerti...

dear bro tesla,

jika anda ingat bahwa ada 3 macam kamma yaitu:
1. Mano kamma : kamma yang dilakukan via pikiran
2. Vacci Kamma : kamma yang dilakukan via ucapan
3. Kaya kamma : kamma yang dilakukan via badan jasmani

Nah jadi pada waktu anda berniat berdana, itu akan membuahkan vipaka tersendiri
Pada waktu anda berdana, itu juga akan berbuah sendiri
Dan pikiran pada waktu setelah anda berdana, itu juga akan berbuah.......

Jadi saya yakin bahwa BERDANA itu 100% baik..... inget loh, ini adalah action berdananya, tapi pikiran anda tidak ke berdana atau masih tercemar, itu adalah kamma yang berbeda karena BERDANA-nya sendiri adalah 100% baik

jadi tolong anda bedakan masing-masing kamma yang dilakukan, jangan digabungin dan hasilnya ditotal  ;D

muditacitta atas dana anda kepada Aulia, apapun niat anda dan/atau pikiran setelahnya  _/\_

ini yg saya maksudkan...
saya tidak membenci mereka... saya malah kasihan melihat mereka yg sudah memiliki ketergantungan dg si-pendana dan dana yg didapatkan.

Kembali saya ulangi :
Quote
Disinilah sebenarnya ujian bagi batin kita...... bagaimana panna/kebijaksanaan kita diuji, bagaimana kita bisa memanage batin kita...... yang bisa bro tesla lihat : Inside Out, bagaimana batin kita merespons objek dari luar

Mengenai ketergantungan pada dana dan si pendana : itulah proses kamma, jadi kembali jangan dicampur adukkan dengan action dan citta anda pada waktu berdana...... itu semuanya adalah tindakan masing2 yang akan membuahkan kammanya masing2.....

memang betul bahwa semua kamma ini akan bercampur baur, namun setiap kamma tetap mempunyai vipakanya masing2........

semoga diskusi kita bisa bermanfaat bagi kita semua yah bro........  _/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 02 September 2008, 12:54:50 PM
ini kesimpulan saya:

Tak lama setelah menyadari hal ini, sikap terhadap anaknya yang telah meninggal dunia berubah, ia tidak lagi melekat kepada anaknya. Kisa Gotami memakamkan anaknya di hutan dan kembali kepada Sang Buddha.

saya tidak menemukan latihan di sana...

dear bro,

Dapat dilihat bahwa disini prinsip Anicca sangat berperan......
dimana Kisa Gotami yang semua menggenggam erat "anaknya", menjadi "sadar" bahwa segala sesuatu itu tidaklah kekal dan segala sesuatu yang timbul, pasti akan padam.........

dengan menyadari ini, orang tidaklah akan takut lagi akan kematian karena hidupnya pasti akan "padam" juga

Mungkin itu yang bro Zen minta anda lihat karena anda berkata :
Quote
lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?

cmiiw..........  _/\_

sebelumnya, terima kasih atas posting kisahnya Yang Ariya Kisa Gotami Theri, bro Markos.

betul, maksud saya kisah itu berkaitan dengan pertanyaan bro tesla yg di quote oleh bro markos.

saya tidak menemukan latihan di sana...

bro tesla, latihan yang saya maksud adalah persiapan2 ketika kita menghadapi kematian yang pasti akan terjadi pada kita, namun tidak bisa kita prediksi kedatangannya, dan kita juga perlu menganalisa + merenungkan apa yg bisa kita bawa ke kehidupan yang mendatang ketika 'kematian' itu datang. ini juga suatu bentuk latihan, berkaitan perenungan tentang hukum perubahan [anicca].
 _/\_


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: williamhalim on 02 September 2008, 01:09:42 PM

bro tesla, latihan yang saya maksud adalah persiapan2 ketika kita menghadapi kematian yang pasti akan terjadi pada kita, namun tidak bisa kita prediksi kedatangannya, dan kita juga perlu menganalisa + merenungkan apa yg bisa kita bawa ke kehidupan yang mendatang ketika 'kematian' itu datang. ini juga suatu bentuk latihan, berkaitan perenungan tentang hukum perubahan [anicca].


perenungan-perenungan akan kematian memang akan sedikit membantu kita menghadapi kematian nantinya. perenungan2 begini disebut cintamayapanna (cmiiw), yakni kebijaksanaan yg didapat melalui perenungan dan pengalaman.

sama juga ketika kita berpikir/merindukan soal kenikmatan hidup, kenyamanan hidup, yg akan membuat kita semakin melekati kehidupan ini, perenungan akan kematian adalah opposite-nya

::
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 03:00:26 PM
Mungkin itu yang bro Zen minta anda lihat karena anda berkata :
Quote
lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?
lebih jauh lagi bro... sebelumnya kalimat saya adalah:
Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.

bagi saya, point yg penting adalah, kapan kita melepaskan kehidupan atau apapun yg enak itu. seperti dalam kasus Gotami, anaknya... (tentunya melepas dalam artian dalam hati).

dapat ditelusuri dari kata bro markos sendiri:
Quote
Dapat dilihat bahwa disini prinsip Anicca sangat berperan......
dimana Kisa Gotami yang semua menggenggam erat "anaknya", menjadi "sadar" bahwa segala sesuatu itu tidaklah kekal dan segala sesuatu yang timbul, pasti akan padam.........

dengan menyadari ini, orang tidaklah akan takut lagi akan kematian karena hidupnya pasti akan "padam" juga
1. sadar
2. melihat ketidak kekalan
3. padamnya kemelekatan thd kehidupan
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 03:07:50 PM
Quote
Jadi saya yakin bahwa BERDANA itu 100% baik..... inget loh, ini adalah action berdananya, tapi pikiran anda tidak ke berdana atau masih tercemar, itu adalah kamma yang berbeda karena BERDANA-nya sendiri adalah 100% baik

bro markos, apa arti dari "BERDANA" nya sendiri setelah kita memisahkan dari kamma (niat dalam tindakan) tsb?

bagi saya pikiran adalah pelopor...
perpindahan materi dari tangan robot A ke tangan robot B apakah berdana?

Anumodana _/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 03:12:26 PM

bro tesla, latihan yang saya maksud adalah persiapan2 ketika kita menghadapi kematian yang pasti akan terjadi pada kita, namun tidak bisa kita prediksi kedatangannya, dan kita juga perlu menganalisa + merenungkan apa yg bisa kita bawa ke kehidupan yang mendatang ketika 'kematian' itu datang. ini juga suatu bentuk latihan, berkaitan perenungan tentang hukum perubahan [anicca].


perenungan-perenungan akan kematian memang akan sedikit membantu kita menghadapi kematian nantinya. perenungan2 begini disebut cintamayapanna (cmiiw), yakni kebijaksanaan yg didapat melalui perenungan dan pengalaman.

sama juga ketika kita berpikir/merindukan soal kenikmatan hidup, kenyamanan hidup, yg akan membuat kita semakin melekati kehidupan ini, perenungan akan kematian adalah opposite-nya

::

Anumodana _/\_

jadi pikiran yg lebih tenang akan membawa ke alam bahagia, sedangkan pikiran yg lebih tidak tenang akan membawa ke alam tidak bahagia.
begitukah pointnya?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: williamhalim on 02 September 2008, 03:33:02 PM

bro tesla, latihan yang saya maksud adalah persiapan2 ketika kita menghadapi kematian yang pasti akan terjadi pada kita, namun tidak bisa kita prediksi kedatangannya, dan kita juga perlu menganalisa + merenungkan apa yg bisa kita bawa ke kehidupan yang mendatang ketika 'kematian' itu datang. ini juga suatu bentuk latihan, berkaitan perenungan tentang hukum perubahan [anicca].


perenungan-perenungan akan kematian memang akan sedikit membantu kita menghadapi kematian nantinya. perenungan2 begini disebut cintamayapanna (cmiiw), yakni kebijaksanaan yg didapat melalui perenungan dan pengalaman.

sama juga ketika kita berpikir/merindukan soal kenikmatan hidup, kenyamanan hidup, yg akan membuat kita semakin melekati kehidupan ini, perenungan akan kematian adalah opposite-nya

::

Anumodana _/\_

jadi pikiran yg lebih tenang akan membawa ke alam bahagia, sedangkan pikiran yg lebih tidak tenang akan membawa ke alam tidak bahagia.
begitukah pointnya?


Bukan itu pointnya Bro Tesla.

Pointnya adalah:

merenungi penderitaan akan melatih kita melepas
merenungi hal2 yg 'nyaman' akan membuat kita semakin melekat

::
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 02 September 2008, 03:37:13 PM
Quote
Jadi saya yakin bahwa BERDANA itu 100% baik..... inget loh, ini adalah action berdananya, tapi pikiran anda tidak ke berdana atau masih tercemar, itu adalah kamma yang berbeda karena BERDANA-nya sendiri adalah 100% baik

bro markos, apa arti dari "BERDANA" nya sendiri setelah kita memisahkan dari kamma (niat dalam tindakan) tsb?

bagi saya pikiran adalah pelopor...
perpindahan materi dari tangan robot A ke tangan robot B apakah berdana?

Anumodana _/\_

dear bro tesla,

senang melihat kekritisan anda  _/\_

mungkin disini anda masih agak bingung......... kembali saya perjelas, bahwa Kamma itu terdiri dari Mano, Vacci dan Kaya

Jadi bukanlah melepas BERDANA dari niatnya, melainkan kita memisahkan antara :
1. niat berdana : ini terjadi sebelum action berdana, menjadi mano kamma
2. action berdana : terjadi pada waktu kegiatan berdana dilakukan, ada di kaya dan mano kamma
3. pikiran setelah berdana : disini perenungan terhadap rasa bahagia setelah melakukan dana (mano kamma)
Sering orang terjebak dengan merenungkan "dana"nya itu sendiri, sehingga terjerumus menjadi lobha

jadi untuk berdana saja yang kelihatannya hanya 1 action saja, setidaknya sudah melakukan 4 kamma yang masing-masing akan mempunyai buah sendiri2........  ;D

belum menghitung jika niatnya berganti2. Bisa juga ada ragu2 sewaktu ingin "memberikan" dana sehingga ada dilema "kasih - ngga"  ;D

Tapi yang paling sering terjadi adalah setelah dana, org masih melekat pada dananya itu  ;)

nah dari 3 step diatas, mari kita bedah kasus sang robot :

Adakah niat untuk berdana? tidak ada.....
Apakah action berdana dalam arti melepas kepemilikan? karena robot tidak mempunyai kepemilikan, berarti tidak ada kamma juga
setelah memberikan, apakah ada perenungan? ternyata tidak juga.

singkatnya robot tidak melakukan berdana  _/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 02 September 2008, 03:43:32 PM
Mungkin itu yang bro Zen minta anda lihat karena anda berkata :
Quote
lihat bagaimana reaksi kita pada saat meninggalkan/ditinggalkan sesuatu yg kita cintai?
lebih jauh lagi bro... sebelumnya kalimat saya adalah:
Latihan apapun tidak akan menenangkan kita pada saat kematian selama kita masih merindukan/menginginkan kehidupan yg enak.

bagi saya, point yg penting adalah, kapan kita melepaskan kehidupan atau apapun yg enak itu. seperti dalam kasus Gotami, anaknya... (tentunya melepas dalam artian dalam hati).

dapat ditelusuri dari kata bro markos sendiri:
Quote
Dapat dilihat bahwa disini prinsip Anicca sangat berperan......
dimana Kisa Gotami yang semua menggenggam erat "anaknya", menjadi "sadar" bahwa segala sesuatu itu tidaklah kekal dan segala sesuatu yang timbul, pasti akan padam.........

dengan menyadari ini, orang tidaklah akan takut lagi akan kematian karena hidupnya pasti akan "padam" juga
1. sadar
2. melihat ketidak kekalan
3. padamnya kemelekatan thd kehidupan

dear bro tesla,

sori jika saya ralat, bukan "kapan kita melepaskan kehidupan atau apapun yg enak itu" loh, tetapi "menyadari bahwa semuanya hanya proses"

Kisa Gotami menyadari bahwa yang timbul, pasti akan padam.......

jika "melepas", berarti ada yang kita lekati.......... dan kalau kita lepas, biasanya akan timbul dosa/kebencian karena sifat kemelekatan adalah seperti gosong yang menempel di pantat panci.... jadi jika dipaksa dilepas, akan menyakitkan

Jadi tolong bro tesla berhati-hati jika ada yang menyebut mengenai "melepas kehidupan atau apapun yang enak" karena itu serupa dengan langkah yang ditempuh pangeran Siddhattha selama 6 tahun, sebelum menempuh Jalan Tengah  _/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 04:00:16 PM
Pointnya adalah:
merenungi penderitaan akan melatih kita melepas
merenungi hal2 yg 'nyaman' akan membuat kita semakin melekat

::
trus yg membedakan kelahiran alam menderita dan alam bahagia?
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 02 September 2008, 04:46:46 PM
Quote
Jadi bukanlah melepas BERDANA dari niatnya, melainkan kita memisahkan antara :
1. niat berdana : ini terjadi sebelum action berdana, menjadi mano kamma
2. action berdana : terjadi pada waktu kegiatan berdana dilakukan, ada di kaya dan mano kamma
3. pikiran setelah berdana : disini perenungan terhadap rasa bahagia setelah melakukan dana (mano kamma)
Sering orang terjebak dengan merenungkan "dana"nya itu sendiri, sehingga terjerumus menjadi lobha
jadi di bagian mana berdana tsb itu 100% kusala (bermanfaat)?

yg saya tangkap, bro markos maksudkan adalah:
1. pikiran sebelum berdana
2. pikiran ketika berdana
3. pikiran setelah berdana

dalam ke3 point di atas, 1,2&3 berpeluang utk kusala ataupun akusala
tidak satupun yg peluangnya kusala (bermanfaat/baik) itu 100%

CMIIW

PS: saya tidak menganjurkan orang lain utk mengurungkan niatnya ketika ingin berdana. saya menganjurkan utk selalu sadar dalam tindakan kita apapun itu (termasuk berdana). semuanya berpeluang utk akusala ataupun kusala.
jgn karena perbuatan ini di mata publik adalah perbuatan baik, kesadaran jadi kendor... ;)
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: ryu on 02 September 2008, 05:19:42 PM
Gak ngerti ah ikutan yang ini, ingetnya kalau mau memberi jangan sampe tangan kirimu tau :))
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: san on 02 September 2008, 05:20:40 PM
Sharing nih ya:
-masalah terbesar yang sering terjadi, seseorang nggak pernah memikirkan kebahagiaan dalam berdana.

-hal ini menurut saya menjadi sangat penting. Bukan untuk kemelekatan tetapi kekuatan dari kebahagiaan itu akan terekam dalam alam bawah sadar kita.

-sedangkan sering kali setiap kita mengalami peristiwa buruk, yang terjadi kita tanpa sadar membuat ingatan yang terus menerus (tidak bisa melupakan peristiwa tersebut hingga berhari-hari), disertai emosi yang kuat (marah, kesal, kecewa, de el el), sekaligus pikiran yang tentu saja mencari pembenaran atas peristiwa itu (klo ga begini pasti dah ga kejadian or saya ga salah kok yang salah dia de el el) yang juga akan terekam dalam alam bawah sadar kita.

-ketika seseorang akan meninggal menurut saya, kondisi-kondisi yang ada akan memicu pemikiran2x dan ingatan2x termasuk ingatan bawah sadar tersebut (misal kecewa karena anak kesayangan ga dateng yang kemudian memicu ingatan tentang anak kesayangan tersebut).

-logikanya yang mana yang kuat kesadarannya, emosinya, ingatannya (baik ataupun buruk) biasanya itulah yang akan muncul

-jika pada saat muncul orang tersebut mati .....nah disitulah kelahiran yang berikutnya ditentukan

-karena itu saran saya pada saat melakukan perbuatan baik, lakukanlah dengan kebahagiaan dan kesadaran yang kuat, renungkan dalam2 perbuatan baik tersebut dan tanamkan dalam ingatan anda secara sadar kebaikan yang telah anda lakukan. Sekecil apapun perbuatan baik itu lakukan dengan kebahagiaan dan kesadaran yang sama kuatnya, dengan perbuatan baik lainnya.

-sedangkan pada saat anda mengalami kejadian yang buruk sebaiknya anda mencoba untuk tenang. Jika anda sedang bekerja, minta tolong rekan anda untuk membantu menyelesaikan urusan anda sementara anda berusaha untuk tenang, tidak emosi. Klo tidak ada teman, minta apapun masalah yang berhadapan dengan anda suruh tunggu sementara anda menenangkan diri. Karena biasanya jalan keluar muncul dari ketenangan seseorang dalam menghadapi masalah. Sisanya let it go, biarkan kejadian itu berlalu, kuburlah masa lalu meskipun itu baru satu menit yang lalu.

-klo beruntung ya udah mencapai nibbana duluan sebelum parinibbana

-klo kurang beruntung moga-moga pas mau mati nanti ingatan akan kebaikan itulah yang muncul  ;D




Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 03 September 2008, 08:57:15 AM
Quote
Jadi bukanlah melepas BERDANA dari niatnya, melainkan kita memisahkan antara :
1. niat berdana : ini terjadi sebelum action berdana, menjadi mano kamma
2. action berdana : terjadi pada waktu kegiatan berdana dilakukan, ada di kaya dan mano kamma
3. pikiran setelah berdana : disini perenungan terhadap rasa bahagia setelah melakukan dana (mano kamma)
Sering orang terjebak dengan merenungkan "dana"nya itu sendiri, sehingga terjerumus menjadi lobha
jadi di bagian mana berdana tsb itu 100% kusala (bermanfaat)?

yg saya tangkap, bro markos maksudkan adalah:
1. pikiran sebelum berdana
2. pikiran ketika berdana
3. pikiran setelah berdana

dalam ke3 point di atas, 1,2&3 berpeluang utk kusala ataupun akusala
tidak satupun yg peluangnya kusala (bermanfaat/baik) itu 100%

CMIIW

PS: saya tidak menganjurkan orang lain utk mengurungkan niatnya ketika ingin berdana. saya menganjurkan utk selalu sadar dalam tindakan kita apapun itu (termasuk berdana). semuanya berpeluang utk akusala ataupun kusala.
jgn karena perbuatan ini di mata publik adalah perbuatan baik, kesadaran jadi kendor... ;)

dear bro tesla,


Sepertinya bro tesla masih melihat kamma dari hasilnya saja secara keseluruhan.

Sementara sebenarnya pikiran dalam setiap momen itu muncul dan tenggelam, bahkan tanpa kita sadari karena saking cepatnya.
Misal dari saat muncul niat untuk berdana sampai perbuatan berdana, butuh waktu 1 menit
Sementara kecepatan pikiran/kesadaran adalah 1/10 pangkat 25 detik alias dalam setiap detik, sudah muncul bertrilyun trilyun kesadaran dimana ada yang kusala, akusala dan netral
Itu kenapa kita sempat mikir misalnya :
1. dana ga yah??
2. ini perbuatan baik.
3. Tapi petugas vihara sering nilep
4. tp dana khan untuk mengurangi lobha
5. apa jangan dana aja yah??

yang sering disebut "pikiran berkecamuk"  ;D yah mungkin bro tesla juga sering mengalami  ;)

Secara singkatnya bisa dikatakan bahwa pada waktu muncul citta/pikiran kusala, tidaklah mungkin pada saat bersamaan, muncul citta/pikiran akusala.

Memang perbedaan waktunya amat sangat cepat sehingga kita hanya merasa itu menjadi 1 kesatuan, namun itulah hebatnya Buddha yang mampu melihat proses kesadaran/citta vitthi selapis demi selapis.........

Seperti dalam pembuatan emas dimana tidak ada emas yang 100% murni, bukan karena tidak ada emas 100% namun lebih karena ketidak mampuan pengrajin untuk mengolahnya

semoga diskusi ini bisa membawa manfaat yah.........  _/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: williamhalim on 03 September 2008, 09:05:52 AM
Pointnya adalah:
merenungi penderitaan akan melatih kita melepas
merenungi hal2 yg 'nyaman' akan membuat kita semakin melekat

::
trus yg membedakan kelahiran alam menderita dan alam bahagia?

Karena sy lebih konsen ke praktik "jalan mengakhiri dukkha" yg diterapkan ke kehidupan sehari-hari. Masalah-masalah dan problem kehidupan yg encounter di depan mata sy setiap hari. Untuk hal-hal yg bersifat spekulatif, tidak terlalu sy pikirkan.

Misalnya pertanyaan Bro Tesla ini, "kelahiran alam menderita dan alam bahagia", jujur saja, saya jarang merenunginya  ;D. Namun penjelasan soal ini banyak terdapat di sutta-sutta.

::
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 03 September 2008, 10:41:19 AM
dear bro tesla,

sori jika saya ralat, bukan "kapan kita melepaskan kehidupan atau apapun yg enak itu" loh, tetapi "menyadari bahwa semuanya hanya proses"

Kisa Gotami menyadari bahwa yang timbul, pasti akan padam.......
_/\_

Quote
jika "melepas", berarti ada yang kita lekati.......... dan kalau kita lepas, biasanya akan timbul dosa/kebencian karena sifat kemelekatan adalah seperti gosong yang menempel di pantat panci.... jadi jika dipaksa dilepas, akan menyakitkan

Jadi tolong bro tesla berhati-hati jika ada yang menyebut mengenai "melepas kehidupan atau apapun yang enak" karena itu serupa dengan langkah yang ditempuh pangeran Siddhattha selama 6 tahun, sebelum menempuh Jalan Tengah  _/\_

melepas bukan menolak!
melepaskan senter dari tangan bro markos, bukan artinya bro markos menolak senter :)

demikian jg ketika menggenggam senter, tidak berarti melekat pd senter
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 03 September 2008, 11:10:49 AM
Sharing nih ya:
-masalah terbesar yang sering terjadi, seseorang nggak pernah memikirkan kebahagiaan dalam berdana.

-hal ini menurut saya menjadi sangat penting. Bukan untuk kemelekatan tetapi kekuatan dari kebahagiaan itu akan terekam dalam alam bawah sadar kita.
Anumodana bro san

benar sekali...
perbuatan yg kita anggap "baik" dapat membawa kebahagiaan dan ketenangan dalam diri kita.
dalam metta-bhavana, utk tahapan awal kita dapat merenungkan perbuatan baik yg kita lakukan sebelumnya utk mencapai satu taraf ketenangan. :)

Quote
-sedangkan sering kali setiap kita mengalami peristiwa buruk, yang terjadi kita tanpa sadar membuat ingatan yang terus menerus (tidak bisa melupakan peristiwa tersebut hingga berhari-hari), disertai emosi yang kuat (marah, kesal, kecewa, de el el), sekaligus pikiran yang tentu saja mencari pembenaran atas peristiwa itu (klo ga begini pasti dah ga kejadian or saya ga salah kok yang salah dia de el el) yang juga akan terekam dalam alam bawah sadar kita.
ketika masih menyimpan kebencian dan keserakahan dalam hati kita, penderitaan juga ikut ada dalam hati kita.

Quote
-ketika seseorang akan meninggal menurut saya, kondisi-kondisi yang ada akan memicu pemikiran2x dan ingatan2x termasuk ingatan bawah sadar tersebut (misal kecewa karena anak kesayangan ga dateng yang kemudian memicu ingatan tentang anak kesayangan tersebut).

-logikanya yang mana yang kuat kesadarannya, emosinya, ingatannya (baik ataupun buruk) biasanya itulah yang akan muncul

-jika pada saat muncul orang tersebut mati .....nah disitulah kelahiran yang berikutnya ditentukan

-karena itu saran saya pada saat melakukan perbuatan baik, lakukanlah dengan kebahagiaan dan kesadaran yang kuat, renungkan dalam2 perbuatan baik tersebut dan tanamkan dalam ingatan anda secara sadar kebaikan yang telah anda lakukan. Sekecil apapun perbuatan baik itu lakukan dengan kebahagiaan dan kesadaran yang sama kuatnya, dengan perbuatan baik lainnya.
self hipnosys?
kita sekarang adalah arsitek kita nanti? :)

Quote
-sedangkan pada saat anda mengalami kejadian yang buruk sebaiknya anda mencoba untuk tenang. Jika anda sedang bekerja, minta tolong rekan anda untuk membantu menyelesaikan urusan anda sementara anda berusaha untuk tenang, tidak emosi. Klo tidak ada teman, minta apapun masalah yang berhadapan dengan anda suruh tunggu sementara anda menenangkan diri. Karena biasanya jalan keluar muncul dari ketenangan seseorang dalam menghadapi masalah. Sisanya let it go, biarkan kejadian itu berlalu, kuburlah masa lalu meskipun itu baru satu menit yang lalu.
setuju sekali bro san...
semakin kita melekati sesuatu, baik itu dg keserakahan ataupun dg kebencian, semakin lama utk let it go

:lotus:
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 03 September 2008, 11:29:25 AM
dear bro tesla,

sori jika saya ralat, bukan "kapan kita melepaskan kehidupan atau apapun yg enak itu" loh, tetapi "menyadari bahwa semuanya hanya proses"

Kisa Gotami menyadari bahwa yang timbul, pasti akan padam.......
_/\_

Quote
jika "melepas", berarti ada yang kita lekati.......... dan kalau kita lepas, biasanya akan timbul dosa/kebencian karena sifat kemelekatan adalah seperti gosong yang menempel di pantat panci.... jadi jika dipaksa dilepas, akan menyakitkan

Jadi tolong bro tesla berhati-hati jika ada yang menyebut mengenai "melepas kehidupan atau apapun yang enak" karena itu serupa dengan langkah yang ditempuh pangeran Siddhattha selama 6 tahun, sebelum menempuh Jalan Tengah  _/\_

melepas bukan menolak!
melepaskan senter dari tangan bro markos, bukan artinya bro markos menolak senter :)

demikian jg ketika menggenggam senter, tidak berarti melekat pd senter

dear tesla,

kalau begitu, kenapa senter itu dilepaskan?  :-?

karena sudah tidak butuh? itu penolakan/dosa terhadap senter loh
karena lelah? itu juga penolakan/dosa namun objeknya adalah rasa lelahnya.

nah itu terjadinya sangat halus sekali.......

mengenai menggunakan senter, melekat atau tidaknya, yah kembali tergantung dari batin anda, mau melekati senter itu atau tidak.  ;D karena begitu anda sudah merasa "enak" seperti pada kehidupan, kita cenderung untuk melekatinya

itu kenapa saya diatas meralat penggunaan kata "melepas enak" menjadi "menyadari sebagai proses"

jika kita "melepas enak", yang timbul adalah dosa mula citta.
Kalau mau contoh nyata, misal ex pecandu narkoba, karena sakit2an dan kapok, akhirnya jadi pejuang anti narkoba.
Tapi jika kita lihat citta-nya, saya rasa mayoritas adalah karena kebencian mereka karena sakit.

Sementara saat kita tahu bahwa itu hanyalah proses timbul dan tenggelam, kita sudah tidak terlepas dari pro dan kontra.
Misalnya dalam contoh narkoba, karena kita tahu efek dari narkoba yang tidak ada baik, maka hendaknya kita memberitahu kepada rekan2 utk tidak mencicipinya.

semacam seperti itulah bro....... perlu "seni" untuk menjalani hidup ini... seni untuk memanage batin  ;D
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 03 September 2008, 11:53:37 AM
dear tesla,

kalau begitu, kenapa senter itu dilepaskan?  :-?

karena sudah tidak butuh? itu penolakan/dosa terhadap senter loh
karena lelah? itu juga penolakan/dosa namun objeknya adalah rasa lelahnya.

melekat ataupun tidak terjadi di dalam hati. bukan di luar.
ketika gelap, saya menggunakan senter sebagai penerangan.
ketika terang, saya meletakkan kembali senter itu...
yah... fungsional atau kiriya kalau kata abhidhamma...
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: markosprawira on 03 September 2008, 12:42:52 PM

melekat ataupun tidak terjadi di dalam hati. bukan di luar.
ketika gelap, saya menggunakan senter sebagai penerangan.
ketika terang, saya meletakkan kembali senter itu...
yah... fungsional atau kiriya kalau kata abhidhamma...

dear tesla,

sekedar mengingatkan bahwa berdasarkan abhidhamma, fungsional/kiriya adalah citta/pikiran/kesadaran yang terjadi pada mereka yang sudah arahat

sedangkan pada putthujhana sampai mahluk ariya dibawah arahat, yang ada hanyalah kusala, akusala dan netral....

jadi tolong jangan diasumsikan bahwa kiriya/fungsional semudah itu bisa dilaksanakan yah _/\_
apalagi oleh putthujhana (contohnya saya)  :-[
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 03 September 2008, 02:37:06 PM
kalau saya tidak salah ingat, teorinya kiriya citta terjadi pada putthujhana...
citta (kesadaran) yg tidak ada kaitannya dg lobha, dosa, moha, alobha, adosa, amoha.

yg bro markos maksudkan adalah maha kiriya citta.
kesadaran yg berkaitan dg alobha, adosa, amoha !namun! tidak menghasilkan vipaka...
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: bond on 04 September 2008, 10:20:59 PM
IMO

Yang menyebabkan kita terlahir LDM--rinciannya patica samupada  _/\_
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Sumedho on 04 September 2008, 10:23:06 PM
kemelekatan
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 04 September 2008, 10:38:21 PM
kemelekatan
_/\_
 
tambahan :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=970.0


By : Zen
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: hengki on 05 September 2008, 01:56:20 PM
Bro tesla,
Untuk mengetahui perbuatan itu digolongkan sebagai perbuatan baik atau perbuatan buruk bisa dibaca di buku Liao Fan. Di buku itu dijelaskan secara terperinci mengenai perbuatan baik.
Sorry promosi karena isi buku itu bagus banget menurut saya :)
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 05 September 2008, 04:30:21 PM
IMO

Yang menyebabkan kita terlahir LDM--rinciannya patica samupada  _/\_

mengacu pada Paticca-Samuppada, kelahiran(jati) dikondisikan oleh proses menjadi(bhava) & bhava dikondisikan oleh kemelekatan (upadana).
singkatnya sumbernya adalah kemelekatan... baik itu kelahiran di alam menderita, manusia maupun alam bahagia...

mengacu pada tulisan Ven. S. Dhammika yg kabarnya kata Buddha yg tulisannya diposting di DC ini oleh sdr. ryu:
setiap tindakan yg berasal dari keserakahan, kebencian, & kegelapan bathin, akan menghasilkan akibat (berbuah); dimanapun dia terlahir kembali.
dan tindakan yg tidak berasal dari keserakahan, kebencian & kegelapan bathin, karena tidak adanya lagi keserakahan, kebencian & kegelapan bathin, karma terhenti. terpotong pada akarya,  seperti sisa potongan pohon palma yang tak dapat tumbuh lagi di kemudian hari.

yg membedakannya di alam bahagia atau menderitanya adalah kamma tsb terang atau gelap (atau kombinasinya). kamma terang mengacu pada perilaku yg didasari keadaan bathin positif seperti kebajikan, kemurahan hati dan kejujuran. sedangkan yg gelap mengacu pada keadaan bathin negatif seperti keserakahan, kemarahan, ketaksabaran, dll...

Anumodana atas segala informasi yg diberikan rekan2 _/\_
---------------------------------------------------------------------------------------------------

tinggal 1 yg mengganjal nih... ada ketidakcocokan di Citta-Vithi nih...

berdasarkan citta vithi, kelahiran seseorang di alam menderita atau bahagia dibagi berdasarkan akar perbuatannya...

ada 6 macam akar yaitu: lobha, dosa, moha, alobha, adosa, amoha... dan ada juga yg tidak memiliki akar sama sekali...

utk terlahir di alam manusia tanpa cacat (keatas) setidaknya perlu vipaka yg berakar pada setidaknya 2 akar (alobha & adosa)... dg 3 akar (alobha, adosa, amoha) lebih baik lagi, orang tsb dapat mencapai jhana & magga pada kehidupan bersangkutan.

kontradiksinya adalah kalau berdasarkan info paticca-samuppada, sebab kelahiran adalah LDM & terhentinya kelahiran adalah tidak adanya LDM... apakah maksudnya disini aLobha, aDosa & aMoha sendiri adalah bagian dari LDM? ??? ??? ???
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 September 2008, 04:50:49 PM
alobha adosa amoha yang dimaksud hanyalah citta terakhir pada kehidupan, bukan berarti tidak akan ada akibat lagi.
tetapi dalam suatu kehidupan suatu makhluk tetap akan memiliki moha (laten atau akibat, kurang pas nih bahasa aye) jika belum mencapai tingkat kesucian arahat, sehingga tetap akan terlahir lagi.
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 05 September 2008, 05:38:55 PM
alobha adosa amoha yang dimaksud hanyalah citta terakhir pada kehidupan, bukan berarti tidak akan ada akibat lagi.
tetapi dalam suatu kehidupan suatu makhluk tetap akan memiliki moha (laten atau akibat, kurang pas nih bahasa aye) jika belum mencapai tingkat kesucian arahat, sehingga tetap akan terlahir lagi.
tidak kok...
cuti cita, patishandhi citta & bhavanga citta sepanjang kehidupan adalah setali...
dalam artian seseorang yg terlahir dg citta kelahiran misalnya kebencian, maka bhavanga citta nya juga berakar kebencian... mungkin ini bisa dibilang wataklah... kalau kebencian mungkin watak seorang ashura :))

perbedaan signifikannya adalah teori pertama alobha, adosa, amoha dikategorikan sebagai unsur terhentinya kelahiran. sedangkan teori kedua alobha, adosa, amoha adalah unsur terlahir di alam yg lebih bahagia.

jadi kalau misalnya saya mo jadi brahma, takut nyasar jadi arahat... ga lahir lagi... nyesalll... belum puas... wakakakakak =))
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 06 September 2008, 09:12:46 AM
mungkin perbedaan istilah? setahu saya di sebab musabab yang saling bergantung disebutnya avijja.
yang dibasmi dengan panna.
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: williamhalim on 06 September 2008, 12:18:22 PM

perbedaan signifikannya adalah teori pertama alobha, adosa, amoha dikategorikan sebagai unsur terhentinya kelahiran. sedangkan teori kedua alobha, adosa, amoha adalah unsur terlahir di alam yg lebih bahagia.


Saya bisa nangkap maksud Bro Tesla yg ini (berhubungan dengan pertanyaan ke saya yg sebelumnya ya Bro Tesla, soal 'hubungan perbuatan baik dan alam kelahiran' itu)...

Seperti yg kita ketahui, Ajaran yg 'tepat' bagi kita -yg putthujana dengan kilesa tebal- ini adalah "akhir dukkha". Untuk mengakhiri dukkha kita harus tau penyebab dukkha. Apa penyebabnya? Yaitu: ketamakan, kebencian dan kebodohan batin. Inilah Pe-eR utama kita saat ini: mengikis LDM dan mengembangkan aLaDaM. Apakah mengembangkan aLaDaM sesuai dengan tujuan mengakhiri dosa? Jawabannya: Ya, karena kilesa kita terlanjur tebal, sehingga -mau tidak mau, untuk saat ini- kita masih perlu menyeimbangkan kecenderungan batin kita sehingga nantinya kita siap untuk merealisasi 'melihat apa adanya, tanpa perasaan suka / tidak suka'.

Untuk saat ini -sebagai seorang putthujana yg tebal kilesanya- amat sangat berat (bahkan bisa dibilang tidak mungkin) bagi kita untuk bisa memutus rantai patticasamupadda di antara kontak - vedana. Yang bisa kita kerjakan saat ini adalah melatih diri kita diantara vedana - tanha. Pengikisan di area ini lebih 'wajar' bagi kondisi kita saat ini. Berlatih di daerah ini, yakni: melatih kewaspadaan agar tidak timbul kemelekatan setelah terjadinya batin suka-tidak suka, akan lebih gampang kita realisasi ketimbang langsung memutus vedana setelah terjadinya kontak. Batin kita belum siap untuk itu.

Di zaman Sang Buddha saja, yg mendengar langsung dari mulut Sang Buddha sendiri, hanya sedikit sekali orang2 yg batinnya telah siap untuk memutus rantai di antara kontak - perasaan, contohnya Bahiya dan Malunkyaputta, selebihnya perlu mengikuti Sang Buddha, melatih sila, mengekang diri, meningkatkan kewaspadaan dan segala daya upaya lainnya. Nah, di zaman kita sekarang yg serba materialistis ini, bisa dibayangkan sendiri lah.... lebih sulit lagi, kilesa kita kemungkinan lebih tebal dibanding murid2 dulu itu....

Jikapun ada yg mengkalim ajarannya bisa seampuh kepada Bahiya dan Malunkya, jika diberikan kepada org yg tepat, mungkin tidak akan timbul masalah, namun jika diberikan kepada org yg belum siap, yg terjadi adalah timbulnya pemahaman salah dan efeknya akan menggelinding menjadi praktek salah.

Kejadian ini bisa diibaratkan dengan mengajarkan ilmu seksiologi kepada anak2 SD. Anak2 SD belum siap untuk itu, apa yg terjadi? Mereka tidak akan mengambil intisari ajaran, namun yg timbul malah pemahaman dan praktik salah.

::
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: tesla on 06 September 2008, 08:31:38 PM
oh... bertahap ya...
Title: Re: perbuatan apa yg menyebabkan kelahiran ini?
Post by: Hikoza83 on 08 September 2008, 05:38:00 PM
 _/\_ penjelasan yang baik, bro willy. :)
belajar step by step menuju ke tujuan akhir, kebahagiaan sejati..


By : Zen