Saya tidak "melihat" hubungannya dengan apa yang saya tanyakan...
Pertanyan saya tidak ditujukan khusus buat "seseorang/sekelompok" orang...
Pertanyaan saya sebatas pendapat pribadi setiap rekan2 sendiri yang kemudian saya pertanyakan "persepsi"nya lagi...
So apa hubunganya lagi dengan "sadar" dan "tidak sadar"?
Apakah itu tercantum dalam konteks Tipitaka bahwa "yang sadar" harus diam,angguk2 dan tersenyum? atau mungkin harus "belajar untuk maklum seperti kata saudara karuna?"
Salam,
Riky