//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Awal dari segalanya  (Read 14152 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Awal dari segalanya
« Reply #30 on: 28 June 2008, 09:06:10 PM »
[...]
jadi mnurutmu apakah karma dan kehidupan itu sendiri adalah
sama seperti Nibbana, yaitu tidak tercipta dan tidak terlahirkan?
jikalau kehidpan dan karma adalah tidak tercipta dan tidak terlahirkan atau ada dengan sendirinya, bagaimana kita bisa lepas dari karma itu sendiri...
menurutku karma dan hukum karma serta kehidupan ini adalah yang tercipta dan terlahirkan dari sesuatu. sesuatu yang tidak terlahirkan, itulah Firman menurutku.

Menurut hemat saya, 'nibbana' bukanlah suatu 'konsep ontologis' (konsep tentang "sesuatu yang ada" secara 'ultimate' seperti Surga, Allah, Brahman, Tao dsb), melainkan suatu 'konsep' tentang KEPADAMAN dari segala sesuatu yang kita kenal dalam batin ini (AKU).

Nibbana = PADAM itu ditekankan oleh Sang Buddha kepada Bahiya & Malunkyaputta, di mana Sang Buddha berkata: "Di situ ... kamu tidak ada!" Ini secara telak menyanggah paham Keabadian (sassata-vada).
 
Karena 'nibbana' itu berarti PADAM, maka untuk menghindarkan Nihilisme (uccheda-vada), Sang Buddha pun menyatakan bahwa ketika PADAM itu terjadi, di situ ada SESUATU YANG LAIN (Udana 8.3) ... Itulah paham ontologis Theravada, yang setara dengan Dharmakaya atau Tathagata-garbha dalam Mahayana. ...

Juga ungkapan bahwa nibbana adalah "aman, tentram, suci dan luhur" adalah untuk menyanggah paham Nihilisme, sedangkan ungkapan nibbana adalah "semua bentuk lapisan kehidupan telah musnah, dimana semua bentuk karma telah lenyap" adalah untuk menyanggah paham Keabadian.

Menurut hemat saya, tidak ada kaitan antara eksistensi sebagai individu (karma, pancakhandha) dengan SESUATU YANG LAIN yang tercantum dalam Udana 8.3. ... Sama seperti tidak ada kaitan antara benci dan cinta sejati ...

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 28 June 2008, 09:11:35 PM by hudoyo »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Awal dari segalanya
« Reply #31 on: 28 June 2008, 09:06:45 PM »
ZAT ini kalau ada, pasti telah ditemukan oleh para ilmuwan, adakah dokumen ilmiah yang menjelaskan tentang ZAT pencipta ini? dan darimana datangnya ZAT ini? soalnya ada kemungkinan ZAT ini bisa di reproduksi atau di "re-engineer" supaya lebih tertib


Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Awal dari segalanya
« Reply #32 on: 28 June 2008, 09:14:44 PM »
klarifikasi ; zat itu bukan seperti zat padat zat cair atau zat atom molekul yang tampak bro..
itu adalah zat yang tidak bisa terlihat oleh alat apapun..


CMIIW.FMIIW.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Awal dari segalanya
« Reply #33 on: 28 June 2008, 09:42:45 PM »
[...]
jadi mnurutmu apakah karma dan kehidupan itu sendiri adalah
sama seperti Nibbana, yaitu tidak tercipta dan tidak terlahirkan?
jikalau kehidpan dan karma adalah tidak tercipta dan tidak terlahirkan atau ada dengan sendirinya, bagaimana kita bisa lepas dari karma itu sendiri...
menurutku karma dan hukum karma serta kehidupan ini adalah yang tercipta dan terlahirkan dari sesuatu. sesuatu yang tidak terlahirkan, itulah Firman menurutku.

Menurut hemat saya, 'nibbana' bukanlah suatu 'konsep ontologis' (konsep tentang "sesuatu yang ada" secara 'ultimate' seperti Surga, Allah, Brahman, Tao dsb), melainkan suatu 'konsep' tentang KEPADAMAN dari segala sesuatu yang kita kenal dalam batin ini (AKU).

Nibbana = PADAM itu ditekankan oleh Sang Buddha kepada Bahiya & Malunkyaputta, di mana Sang Buddha berkata: "Di situ ... kamu tidak ada!" Ini secara telak menyanggah paham Keabadian (sassata-vada).
 
Karena 'nibbana' itu berarti PADAM, maka untuk menghindarkan Nihilisme (uccheda-vada), Sang Buddha pun menyatakan bahwa ketika PADAM itu terjadi, di situ ada SESUATU YANG LAIN (Udana 8.3) ... Itulah paham ontologis Theravada, yang setara dengan Dharmakaya atau Tathagata-garbha dalam Mahayana. ...

Juga ungkapan bahwa nibbana adalah "aman, tentram, suci dan luhur" adalah untuk menyanggah paham Nihilisme, sedangkan ungkapan nibbana adalah "semua bentuk lapisan kehidupan telah musnah, dimana semua bentuk karma telah lenyap" adalah untuk menyanggah paham Keabadian.

Menurut hemat saya, tidak ada kaitan antara eksistensi sebagai individu (karma, pancakhandha) dengan SESUATU YANG LAIN yang tercantum dalam Udana 8.3. ... Sama seperti tidak ada kaitan antara benci dan cinta sejati ...

Salam,
hudoyo

wah Pak Hudoyo sampai bersedia berdiskusi dengan gw, thanks ya :)

besok lanjutin ya, thanks sudah ada gambaran mengenai NIbbana versi penjelasan ontologis theravada
CMIIW.FMIIW.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Awal dari segalanya
« Reply #34 on: 28 June 2008, 10:23:02 PM »
pencipta koq ada dengan sendirinya? kenapa tidak kita simpulkan kita juga ada dengan sendirinya

itulah bro bung mas kang medo, kalau kita simpulkan bahwa kita juga ada dengan sendirinya, berarti kita sama sseprti yang sang Buddha sabdakan di kitab udana itu bro..
seandainya kita ada dengan sendirinya, maka tidak ada lagi istilah, "oleh karena adanya itu, maka ada kemungkinan kita dapat terbebas dari kelahiran dan kematian."

bila kita ada dengan sendirinya, maka kita selamanya tidak akan terlepas dari kelahiran dan kematian. selama-lamanya terus berputar dalam roda samsara.

Kalau maksud dari udana itu sih, karena ada A maka bisa kita jadi A. Seperti karena ada ada orang yg bisa nyetir mobil maka saya tunjukkan cara nyetirnya. Kalau tidak mungkin bisa menyetir mobil, maka tidak mungkin pula ditunjukkan caranya. Ini tidak ada hubungannya dengan konsep pencipta dst sih.
There is no place like 127.0.0.1

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Awal dari segalanya
« Reply #35 on: 29 June 2008, 09:40:31 AM »
Sepanjang sejarah umat manusia, tidak ada bukti adanya pencipta dan yg ada hanyalah versi2 tentang pencipta dari para tokoh2 spiritual yg mencoba mendefinisikan pencipta. Nah Mr.John pertanyaan saya atas dasar apakah Anda berpendapat adanya pencipta, tafsiran secara intelektual ,spekulasi, kata orang atau pengalaman sendiri?
Dapatkah Anda mentelusuri tentang pencipta itu? _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Awal dari segalanya
« Reply #36 on: 29 June 2008, 11:32:47 AM »
tiada awal dan tiada akhir yang ada hanyalah perubahan....

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Awal dari segalanya
« Reply #37 on: 29 June 2008, 07:59:23 PM »
bro elsol bagus dong kalau gitu
pikiran bisa menciptakan semuanya? kecuali kosong..

kalau gitu sekarang musim kemarau nih bro, bisa gak bro ciptain
hujan?? gw lagi butuh air ujan nih..

masih gk ngerti yg gw maksud??

pikiran menciptakan tindakan..sehingga tindakan mempengaruhi alam..

kenapa tidak bisa menciptakan hujan? buktine para scientis ada kok caranya untuk menciptakan hujan..

loe emank MAO HUJAN tapi TIDAK BERTINDAK..

gmana bisa ada ujan?


Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Awal dari segalanya
« Reply #38 on: 30 June 2008, 12:19:48 AM »
wah diatas,

elu harus undang para scient dlu, mesti bayar berapa nyiptain hujan..
kalau gak salah mesti miliaran rupiah yang dikeluarkan untuk membuat satu kali hujan..
elo ada duit gak bro. pinjam doung, mau nyari si scientis tuh,
gw sekarang mau bertindak tapi elo pnjamin duit 3 miliar dlu pada gw, agar dapat bertindak..

CMIIW.FMIIW.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Awal dari segalanya
« Reply #39 on: 30 June 2008, 12:29:00 AM »
Quote
Kalau maksud dari udana itu sih, karena ada A maka bisa kita jadi A. Seperti karena ada ada orang yg bisa nyetir mobil maka saya tunjukkan cara nyetirnya. Kalau tidak mungkin bisa menyetir mobil, maka tidak mungkin pula ditunjukkan caranya. Ini tidak ada hubungannya dengan konsep pencipta dst sih.

ada hubungan juga bro..
memang karena adanya A kita bisa jadi A,
memang seperti itu sihhh bro..
CMIIW.FMIIW.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Awal dari segalanya
« Reply #40 on: 30 June 2008, 12:41:28 AM »
Sepanjang sejarah umat manusia, tidak ada bukti adanya pencipta dan yg ada hanyalah versi2 tentang pencipta dari para tokoh2 spiritual yg mencoba mendefinisikan pencipta. Nah Mr.John pertanyaan saya atas dasar apakah Anda berpendapat adanya pencipta, tafsiran secara intelektual ,spekulasi, kata orang atau pengalaman sendiri?
Dapatkah Anda mentelusuri tentang pencipta itu?

terdapat Bukti bukti adanya Pencipta, diatas bumi dan langit,
terdapat bukti bukti adanya pencipta, saat mengamati tubuhmu..
terdapat bukti bukti adanya pencipta, saat engkau mengamati angkasa yang bertaburan bintang..
terdapat bukti bukti adanya pencipta, saat engkau menyadari bumi ini adalah planet urutan ketiga dari matahari, bila planet kedua, maka panas lah planet itu, dan manusia tidak mampu hidup disana..
bila diplanet yang lebih jauh dari bumi, maka dinginlah planet itu, maka manusia tidak akan dapat hidup disana..

terdapat bukti bukti adanya pencipta, saat engkau mengamati seluruh planet berada dijalurnya berotasi,

terdpat bukti bukti adanya pencipta, tatkala engkau melihat lautan dan makhluk2 yang beraneka ragam didalamnya...

terdapat bukti bukti adanya pencipta, tatkala engkau sedang tertidur, Dialah yang menggengam jiwamu disaat tidur lelapmu..
dan memelihara kamu..

terdpat bukti bukti adanya pencipta, tatkala kau bisa berpikir, melihat, mendengar, membaui, menyentuh, dsb, dan kau hidup , hidup, dan hidup, inilah keajaiban yang penuh kewajaran dariNya..
tuhan yang tiada pamrih, dan  tiada keakuan

amatilah jagad raya, engkau akan merasakan adanya pencipta..
dan berheninglah sejenak...merasakan keberadaannya..
CMIIW.FMIIW.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Awal dari segalanya
« Reply #41 on: 30 June 2008, 12:55:42 AM »
sayang sekali, itu semua tidak membuktikan pencipta, hanya membuktikan bahwa alam semesta bekerja menurut hukum-hukum alam

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Awal dari segalanya
« Reply #42 on: 30 June 2008, 12:59:57 AM »
wah diatas,

elu harus undang para scient dlu, mesti bayar berapa nyiptain hujan..
kalau gak salah mesti miliaran rupiah yang dikeluarkan untuk membuat satu kali hujan..
elo ada duit gak bro. pinjam doung, mau nyari si scientis tuh,
gw sekarang mau bertindak tapi elo pnjamin duit 3 miliar dlu pada gw, agar dapat bertindak..



loe itu lage bercanda ato bertanya??

kayakne loe cuma mao meyakinkan kita kalo Tuhan itu ada...

tapi..

Gagal..~~

haha..

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Awal dari segalanya
« Reply #43 on: 30 June 2008, 01:55:23 AM »
 [at]  John
Yakin heningnya udh bener2 hening ato pikiran yang "menciptakan" si pencipta?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Awal dari segalanya
« Reply #44 on: 30 June 2008, 08:46:18 AM »
JHONSON,

Quote
Kemudian muncul pertanyaan, hygwidiwsa, sang pencipta, atau apapun sebutannya, asalnya dari mana?

Nah “yang diatas”itulah yang saya maksudkan dengan “Yang tidak terlhirkan, dan Yang tidak tercipta, Yang mutlak”
 Nah menurutmu apakah kehidupan, dan kita ini sebagai makhluk hidup dan alam juga sama dengan “Yng tidak terlhirkan dan tidak terciptakan”??

Dan bila kehidupan dan kita ini sebagai makhluk hdup atau alam raya, itu sama juga seperti tidak terlahirkan tidak terciptakan, maka
Tidak ada kemungkinan sama sekali bagi kita untuk terlepas dari kelahiran dan kematian, kenapa begitu? Karena kita juga sama seperti yang tidak terlahirkan dan tidak terciptakan.

Syukurlah karena kita ini adalah terciptakan. Maka kita dapat terbebas dan memasuki hakekat Yang tidak terlahirkan dan tidak terciptakan.

Terus terang saya tidak mengerti. Kalo pada hakekatnya kita adalah burung, walaupun masih anak burung, tetap bisa terbang nantinya. Lain halnya ayam, biarpun telur, anak ayam, ayam dewasa, atau ayam matipun, tidak akan bisa terbang.
Jadi bagaimana yang hakekatnya 'tidak diciptakan' (anak burung) malah tidak bisa bersatu dengan yang 'tidak diciptakan' (burung dewasa), sedangkan yang hakikatnya 'diciptakan' (ayam), malah bisa 'bersatu' dengan 'yang menciptakan' (burung)?
Ini adalah tidak mungkin, kecuali si 'burung' menciptakan 'burung'.
Tetapi itu pun tidak akan mungkin, karena burung pada hakikatnya adalah tidak tercipta. Jika dia tercipta, maka dia bukan 'burung' (yang tak tercipta).


Quote
Mnrutku sebuah kehdipan dan sebagai makhluk apapun itu atau alam manapun itu pasti memiliki suatu awal, ataupun suatu proses penciptaan.
Yang tercipta dan dibentuk oleh sesuatu Yang tidak terlahirkan, yang tidak tercipta dan Yang Mutlak>yang tiada awal).
Memang Buddhisme tidak mengatakan awal kehidupan itu tidak ada, tetapi 'tidak terpikirkan'. Mungkin kira2 sama seperti menghitung angka 'tak hingga'.
Nah, ada hal membingungkan yang mau saya tanyakan:
1. Untuk apa 'yang tak terlahir' menciptakan 'yang terlahir'?
2. Mengapa dalam kemutlakannya, dia menciptakan yang tidak mutlak?
3. Mengapa dalam segala kemahatahuannya, dia menciptakan kebodohan?
4. Mengapa dalam segala kemahakasihannya, dia menciptakan kebencian?


Quote
Tidaklah mungkin diri ini sebagai makhluk bisa muncul dengan sendirinya, tanpa ada kehendak dari hyang hyang.
Lebih tidak mungkin lagi hyang hyang 'yang mutlak', yang 'tidak terkondisi', bisa punya kehendak ini itu. Dari mana asalnya 'kehendak' itu?