//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pilgrim ke India, Nepal  (Read 102163 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #75 on: 02 September 2012, 08:59:50 PM »
Bluppy... Ceritanya membuat saya tergodaaa... Pengeeennnn...

Btw, yang km nongkrong 4 hari di pohon bodhi, itu pohon Mahabodhi ya?

Kuti Harum hanya satu, bukan kuti yang lain... Kalo ndak salah yang di vihara jetavana? nanti saya cari lagi deh di RAPB..

Ternyata eh ternyata, bukan 5 tapi 4. Ada di RAPB buku 2 bab 31:

Empat Avijahitathana (empat tempat suci):

1. Lokasi pohon Mahabodhi, Singgasana Kemenangan (singgasana Aparajita semua Buddha)

2. Isipatana, Migadaya (tempat pembabaran khotbah pertama (Dhammacakka). Khotbah ini tidak pernah dibabarkan di tempat lain)

3. Tempat di mana para Buddha menginjakkan kaki kanan-Nya sewaktu kembali dari Tavatimsa setelah membabarkan Abhidhamma di sana (pintu gerbang kota Sankassa)

4. Lokasi tempat tidur para Buddha (yang mana keempat kaki tempat tidur ini tidak pernah berubah posisi. Kuti Harum Buddha Gotama di Vihara Jetavana adalah lokasi tempat tidur-Nya)
« Last Edit: 02 September 2012, 09:05:47 PM by dhammadinna »

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #76 on: 03 September 2012, 11:07:41 AM »
Bluppy... Ceritanya membuat saya tergodaaa... Pengeeennnn...
semoga niatnya dapat terwujud _/\_
sadhu sadhu sadhu

Quote
Btw, yang km nongkrong 4 hari di pohon bodhi, itu pohon Mahabodhi ya?
iya, pohon Bodhi = pohon Mahabodhi

Quote
Ternyata eh ternyata, bukan 5 tapi 4. Ada di RAPB buku 2 bab 31:

Empat Avijahitathana (empat tempat suci):

1. Lokasi pohon Mahabodhi, Singgasana Kemenangan (singgasana Aparajita semua Buddha)
ada melihat singgasana Aparajita,
nanti yag di cerita selanjutnya
kaya telenovela bersambung  8)

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #77 on: 05 September 2012, 04:04:36 PM »
Mahabodhi Mahavihara / Mahabodhi temple

      
Orang sekitar menyebut Mahabodhi temple sebagai Main temple, karena ini adalah wihara terbesar dan paling penting di Bodhgaya, tentunya karena Pohon Bodhi berada di tengah2 kompleks wihara ini. Buka jam 5 pagi - 9 malam. Biaya masuk gratis, untuk membawa kamera dapat membeli tiket kamera rs 5, handycam rs 100. Wajib menitipkan sepatu secara gratis dekat pintu gerbang, tidak diizinkan memakai sepatu di dalam Mahabodhi temple. Saat menuju pintu masuk wihara, ada jalan sepanjang 5-10 menit yang menjual pernak-pernik, tenda, bunga, tenda nyamuk, cd paritta buddhis, dll. Mereka gelar tikar, duduk di samping pohon, pakai stand kaki lama sambil menjajahkan barang jualannya. Juga terdapat puluhan pengemis anak2 dan dewasa di sepanjang jalan ini.      
      
Setelah mencapai keBuddhaan, Buddha menghabiskan 7 minggu di 7 tempat di sekitar pohon Bodhi. 1 minggu di 1 tempat. Kira2 butuh waktu 1-2 jam untuk jalan2 santai mengitari kompleks Mahabodhi Temple untuk mencari ketujuh tempat itu. Di 7 tempat itu ada pilar marmer putih bertuliskan bahasa Hindi dan Inggris, jadi seperti mencari harta peta karun, kalau sabar pasti bisa menemukan ketujuhnya. Kalau malas, bisa menyewa tourguide tapi tidak tahu berapa tarifnya, karena lebih seru mencari sendiri dengan santai. Luas kompleksnya kira2 sebesar candi Borobudur, templenya sendiri imut dan kecil, tapi ada banyak pekarangan rumput, stupa kecil, kolam buatan, area meditasi jalan mengitari Pohon Bodhi dll di area kompleks.         
      
1. Vajrasana ( Singgasana Aparajita / Diamond Throne )   
Spoiler: ShowHide
Minggu pertama, Sang Buddha bermeditasi duduk selama 7 hari di sini merenungkan Vimuttisukha (kebahagian dari kebebasan) dan Paticca Samupadda (Hukum sebab musabab yang saling bergantungan). Dikatakan, semua Bodhisatta di masa lampau dan di masa mendatang akan mencapai keBuddhaan di titik lokasi ini, karena tidak ada tempat lain di seluruh alam semesta yang mampu menahan beban itu. Venerable Ashwaghosa di buku Buddhacarita, menjelaskan bahwa ini ada Navel of the Earth (titik pusat Bumi). Terletak pas di belakang pohon Bodhi, ditandakan dengan singgasana keemasaan dihiasi dengan bunga-bungaan.       
      
2. Animesha Lochana Chaitya ( Animesa Cetiya / Cetiya Mata Tak Berkedip)   
Spoiler: ShowHide
Minggu kedua, Sang Buddha bermeditasi dalam postur berdiri selama 7 hari sambil memandang Pohon Bodhi tanpa berkedip.       
      
3. Cankamana (Ratanacankama Cetiya / Cetiya Rumah Permata)   
Spoiler: ShowHide
Minggu ketiga, Sang Buddha bermeditasi jalan selam 7 hari di jalan setapak antara Singgasana Aparajita dan Animesa Cetiya.      
       
4. Ratanaghara ( Ratanaghara Cetiya / Cetiya Lintasan Permata)   
Spoiler: ShowHide
Minggu keempat, Sang Buddha berdiam 7 hari di sini, dan memancarkan 6 sinar aura yang kelak menjadi warna bendera Buddhis, yaitu biru, kuning, merah, putih, jingga, dan warna cemerlang (perpaduan dari 5 warna tersebut)      
      
5. Pohon Ajapala Nigrodha
Spoiler: ShowHide
   Minggu kelima, Sang Buddha berdiam 7 hari di bawah pohon Banyan/Beringin. Merespon keraguan seorang Brahmana yang bertanya: "Apakah yang membuat seseorang menjadi Brahmana sesungguhnya?" Buddha menjawab: "Seseorang yang memiliki 7 kebajikan layak disebut Brahmana: 1. bebas dari kejahatan, 2. bebas dari kekerasan dan kejahatan, 3. bebas dari noda kotoran, 4. pengendalian diri melalui moralitas, 5. pencapaian Nibbana, 6. telah menjalani praktik mulia Jalan, 7. tidak munculnya kejahatan        
      
6. Muchalinda Sarovar (Danau Mucalinda)   
Spoiler: ShowHide
Minggu keenam, Sang Buddha berdiam 7 hari di bawah pohon Mucalinda, turun hujan lebat selama 7 hari dan raja naga Mucalinda mengubah tubuhnya menjadi besar dan melindungi Sang Buddha dari terjangan hujan dan angin dengan cara melilitkan tubuhnya sebanyak 7 lingkaran, dan memayungi dengan kepalanya yang mengembang, sambil berharap dingin, panas, gigitan serangga jangan menyentuh Bhagava.      
      
7. Pohon Rajayatna   
Spoiler: ShowHide
Minggu ketujuh, Sang Buddha berdiam 7 hari di bawah pohon Rajayatana. Di sini Sang Buddha mengajarkan Dhamma pada 2 orang pedagang bersaudara bernama Tapussa dan Bhallika yang kemudian menjadi upasaka pertama yang ditasbiskan dengan menyatakan perlindungan ganda kepada Buddha dan Dhamma      
      

Sejarah singkat Mahabodhi Temple      
1. Tahun 259 BC, Raja Ashoka pertama kali mengunjungi Bodhgaya dan membangun wihara di sana, tanpa terputus selama 1500 tahun banyak peziarah Buddhis yang datang ke wihara di Bodhgaya      
2. Abad 1 AD, istri Raja Sunga, Surangi dan Nagadevi, merenovasi Wihara Mahabodhi      
3. Abad 2 AD, Huviska, Raja Kusana, kembali merenovasi Wihara Mahabodhi      
4. Abad 13, kaum Muslim menyerbu India dan menghancurkan banyak wihara Buddhis, dan arus peziarah ke Bodhgaya terputus.      
5. Tahun 1234 AD, peziarah Tibet bernama Dharmasvamin, pergi ke Bodhgaya dan menemukan tempat itu terlantar, hanya tinggal 4 bhikkhu yang tinggal di wihara, yang lain telah lari karena takut akan tentara Turushka, para bhikkhu memblokir pintu di depan Mahabodhi dengan batu bata, dan membuat tiruan sebagai penggantinya.      
6. Abad 14-15, Burma/Myanmar menyelamatkan dan memperbaiki kembali Wihara Mahabodhi, tapi kemudian tempat itu kembali terlantar      
7. Tahun 1590 AD, seorang pertapa Hindu, Mahant Gosain Giri, mengambil kesempatan dan menguasai seluruh kompleks Wihara Mahabodhi      
8. Tahun 1861, Cunningham, menemukan para pertapa Hindu melakukan berbagai ritual dan pemujaan di area kuil utama.      
9. Tahun 1885, Sir Edwin Arnold, menulis di Daily Telegraph di London: "Bodhgaya yang bagaikan Mekkah atau Yerusalem bagi umat Buddhist telah terbengkalai, Ia sangat sedih melihat pertapa Hindu melakukan ritual di sana, dan ribuan relik kuno dan batu berukiran teks Sankrit berserakan di tanah."      
10. Akhir abad 19, Cunningham, Beglar, RL Mitra melakukan renovasi besar2an untuk Kompleks Wihara Mahabodhi      
8. 22 Januari 1891, Anagarika Dharmapala mengunjungi Bodhgaya. Beliau bertekad untuk memulihkan kembali tempat ini dan agar para Bhikkhu dapat menjaganya kembali.      
9. 31 Mei 1981, Anagarika Dharmapala mendirikan Mahabodhi Society, dan mengundang 4 bhikkhu dari Srilanka, Ven. Chandajoti, Ven. Sumangala, Ven. Pemmananda and Ven. Sudassana.      
10. Juli 1891, keempat bhikkhu tiba di Bodhgaya, dan berdiam di penginapan Burma, karena pertapa Hindu Magand menolak kehadiran mereka      
11. Feb 1893, 2 bhikkhu luka parah karena dipukuli orang dari kalangan pertapa Hindu Magand yang menguasai Wihara Mahabodhi      
12. Tahun 1895, Anagarika Dharmapala patung Buddha yang dipersembahkan oleh orang Jepang di lantai atas Wihara, tapi diusir dan dicegah oleh pertapa Hindu Magand, Kemudian patung itu diletakan di Penginapa Burma.      
13. Tahun 1906, pertapa Hindu Magand mengajukan pengaduan ke pengadilan untuk menyingkirkan patung Buddha itu dari penginapan Burma, dan terjadilah perjuangan dalam ranah hukum yang lama di pengadilan selama puluhan tahun.      
14. Tahun 1949, pemerintah propinsi Bihar mengeluarkan keputusan "Buddha Gaya Temple Management Act", yang menyerahkan kontrol atas tanah Wihara dan propertinya kepada "Management Committee". Ada 2 hal yang ditentang dari keputusan itu yaitu mayoritas dari komite itu adalah dari kalangan Hindu, dan anggota minoritas Buddhis lainnya harus berkewargaan India. Kemudian dibentuklah "Advisory Board / tim penasehat" yang terbentuk oleh mayoritas Buddhis dan tidak harus berkewargaan India. Tapi tim penasehat ini hanya dapat memberikan saran, tetapi kontrol dan keputusan terakhir tetap ada di tangan kalangan Hindu.      
15. Tahun 1990, mendiang Ven. Pannarama Mahathera, bhikkhu pengurus Mahabodhi Society di Bodhgaya, menulis sebuah artikel "The Vow Still Remains" mengungkapkan ironi bahwa Tim Penasehat yang seharusnya terdiri dari mayoritas Buddhis, kenyataannya memiliki 11 anggota Buddhis dan 14 anggota non Buddhis. Dan demikianlah tekad Anagarika Dharmapala belum terwujud di abad 21 ini.       
      
Informasi dari majalah Prajna, A Journal of Bodhgaya Temple Management Committee Volume XIV, tahun 2012, volume 1:      
Bodhgaya Temple Advisory Board, masa jabatan 2 tahun dimulai sejak 26 April 2011      
A. Member from Buddhist Countries:      
1. H.E. The Ambassador of the Royal Government of Bhutan      
2. H.E. The Ambassador of the Royal Government of Thailand      
3. H.E. The High Commissioner of Sri Lanka      
4. H.E. The Ambassador of Myanmar      
5. H.E. The Ambassador of Japan      
6. H.E. The Ambassador of Cambodia      
7. H.E. The Ambassador of Mongolia      
8. H.E. The Ambassador of Korea      
B. Buddhis Members from India:      
9. Representative of His Holiness the Dalai Lama      
10. Secretary, Department of Ecclesiastical Affairs, Govt of Sikkim, Gangtok      
11. General Secretary, Mahabodhi Society of India, Kolkata      
C. Other Members:      
12. Secretary, Ministry of Foreign Affairs, Govt of india      
13. Secretary, Ministry of Tourism, Govt of india, New Delhi      
14. Secretary, Dept of Tourism, Govt of India, Patna      
15. Secretary, Dept of Art & Culture, Govt of Bihar, Patna      
16. Director General, Archaeological Survey of India, New Delhi      
17. Honorable M.P. , Gaya District      
18. Honorable M.L.A , Bodhgaya      
19. Divisional Commissioner, Magadh Division. Member Secretary, Bodhgaya Temple Advisory Board, Bodhgaya      
20. D.I.G. Magadh Range, Gaya      
21. Chairman, Bodhgaya Temple Management Comitte      
22. Chairman, Nagar Panhayat, Bodhgaya      
      
Members of the Bodhgaya Temple Management Committee, from 16th May 2008       
1. Mrs. Bandana Preyashi I.A.S. D.M., Gaya      
2. Ven. Bhante Nagarjun Surei Sasai, Nagpur      
3. Ven. Bhadant Gyne Shwar Mahathera, Kusinagar      
4. Dr. (Smt.) Mahashweta Maharathi, Patna      
5. Dr. (Smt.) Kumud Verma, Patna      
6. Dr. Radhakrishna Mishar, Bodhgaya      
7. Dr. Arvind Kumar Singh, Bodhgaya      
8. Mahanth Sri Sudarshan Girit, Bodhgaya      
9. Sri Nangzey Dorjee I.A.S., Sikkim      
      
Ada yang mengatakan 2500 tahun setelah zaman Sang Buddha, akan muncul lagi zaman keemasan Dhamma Sang Buddha. Bagaimana pendapat anda? Tidak dapat memastikan kebenaran pernyataan ramalan 2500 tahun ini, tapi kenyataannya memang dalam puluhan tahun terakhir, banyak dibangun pusat meditasi, tipitaka dan tripitaka diterjemahan dalam berbagai bahasa, dan pertumbuhan Buddhist di negara-negara Barat. Dan bahkan untuk tempat paling signifikan untuk umat Buddha, Pohon Bodhi dan Mahabodhi Temple, sekitar 60 tahun yang lalu tidak dapat dimasuki oleh para bhikkhu, apalagi umat awam.Banyak perjuangan oleh banyak pihak yang memungkin Tempat Sang Buddha Mencapai Penerangan Sempurna, dapat kembali dikunjungi oleh umat Buddhis dari berbagai negara di seluruh dunia. Maka sekaranglah kesempatan untuk mengunjungi tempat2 ini.    
      
Narasumber:       
1. Website Mahabodhi Temple. http://www.mahabodhi.com/en/introduction.htm      
2. buku Riwayat Agung Para Buddha      
3. buku Cetiyacarika Perjalanan ke Tanah Suci Buddha, oleh Romo Cunda      
4. ebook Buddhist Pilgrimage, oleh Chan Khoon San
http://www.buddhanet.net/pdf_file/buddhistpilgrimage.pdf      
5. Majalah Prajna,  A Journal of Bodhgaya Temple Management Committee Volume XIV, tahun 2012, volume 1      

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #78 on: 07 September 2012, 10:37:48 AM »
Empat Avijahitathana (empat tempat suci):

Quote
1. Lokasi pohon Mahabodhi, Singgasana Kemenangan (singgasana Aparajita semua Buddha)
Di Propinsi Bihar, kota Bodhgaya, Mahabodhi temple, pas di belakang pohon bodhi. Ditandakan dengan singgasana emas / Vajrasana
Spoiler: ShowHide


Quote
2. Isipatana, Migadaya (tempat pembabaran khotbah pertama (Dhammacakka). Khotbah ini tidak pernah dibabarkan di tempat lain)
Di Propinsi Uttar Pradesh, kota Sarnath, 10 km dari kota Varanasi. Ditandakan dengan Dhamekh Stupa
Spoiler: ShowHide


Quote
3. Tempat di mana para Buddha menginjakkan kaki kanan-Nya sewaktu kembali dari Tavatimsa setelah membabarkan Abhidhamma di sana (pintu gerbang kota Sankassa)
Di Propinsi Uttar Pradesh, distrik Farrukhabad, desa Basantpur, 37 km dari stasiun kereta kota Fatehgarh.  Ditandakan dengan stupa dan pilar Sankassa.


Quote
4. Lokasi tempat tidur para Buddha (yang mana keempat kaki tempat tidur ini tidak pernah berubah posisi. Kuti Harum Buddha Gotama di Vihara Jetavana adalah lokasi tempat tidur-Nya)
Di Propinsi Uttar Pradesh, distrik Gonda, kota Sravasti, Taman Jetavana, Vihara Anathapindika, Gandhakuti (kamar harum)
« Last Edit: 07 September 2012, 10:40:40 AM by bluppy »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #79 on: 07 September 2012, 11:53:07 AM »
^ ^ ^ thanks ya infonya, sangat bermanfaat.. Btw, kenapa kemaren kamu ga sekalian jalan-jalan ke tempat Avijahitathana yang lain? apa karena sekalian mau ikut retret di Bodhgaya aja?

Btw, temen kamu di sana itu, orang india? pake bahasa inggris ya? keknya kalo pegi sendiri (bukan travel), kudu lancarin speaking dulu ya? hehe..
« Last Edit: 07 September 2012, 11:55:09 AM by dhammadinna »

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #80 on: 07 September 2012, 12:01:48 PM »
^ ^ ^ thanks ya infonya, sangat bermanfaat.. Btw, kenapa kemaren kamu ga sekalian jalan-jalan ke tempat lain? apa karena sekalian mau ikut retret di Bodhgaya aja?

karena mau coba2 dulu ngetest jalan sendiri di india susah ngk?
jadi cuma coba 1 tempat dulu yg transportnya paling gampang, Bodhgaya. sekalian kan tempat Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. rasanya rugi kalo ngk meditasi di sana, jadi daftar retreat meditasi

Lain kali, mau coba lagi jalan ke Sarnath, Kusinagar, Lumbini, dll
lebih pd karena berhasil pergi dan pulang dengan selamat dari India

Btw, temen kamu di sana itu, orang india? pake bahasa inggris ya? keknya kalo pegi sendiri (bukan travel), kudu lancarin speaking dulu ya? hehe..
temennya temen kuliah dulu, chinese yg lahir di india, jadi ngomong mandarin  ;D
kalo pergi sendiri inggris pas2 an bisa kok, org india juga ingrisnya + bahasa isyarat

ternyata travel sendiri ke India ngk seseram yg dibayangkan
transportnya ribet, tapi kalo udah coba sekali, jadi lebih gampang
kaya transport Jakarta, naek Damri dari airport, busway, kereta
kayanya susah, tapi dicobain sendiri ternyata bisa juga kok
en jadwalnya rileks, bisa menikmati lebih banyak hal dengan santai
« Last Edit: 07 September 2012, 12:04:28 PM by bluppy »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #81 on: 07 September 2012, 12:29:44 PM »
^ ^ ^ Iya sih sepertinya lebih asik pegi sendiri. Mungkin nanti saya banyak pake bahasa isyarat, ahahahaa.... :))

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #82 on: 13 September 2012, 11:14:01 AM »
Pohon Bodhi

Pohon Bodhi untuk setiap Buddha berbeda, untuk Buddha Gotama adalah pohon Ficus religiosa. Riwayat singkat pohon Bodhi
1. Pohon Bodhi generasi pertama, lahir bertepatan waktu dengan bodhisatta Pangeran Siddhata. Dipotong oleh Raja Ashoka sebelum Ia mengenal Dhamma
2. Pohon Bodhi generasi kedua, ditanam oleh Raja Ashoka setelah Ia mengenal Dhamma. Dipotong oleh istri Raja Ashoka bernama Tissarakkha yang cemburu pada pohon Bodhi
3. Pohon Bodhi generasi ketiga, ditanam kembali oleh Raja Ashoka. Dipotong pada abad 2 BC oleh Raja Sunga bernama Pusyamitra
4. Pohon Bodhi generasi keempat ditanam kembali, dipotong pada abad 6 AD oleh Raja Hindu bernama Sasanka
5. Pohon Bodhi generasi kelima, ditanam oleh Raja Purvavarma dari Magadha, tumbang karena badai tahun 1876
6. Pohon Bodhi generasi keenam, ditanam oleh Cunningham

Dari : ebook Buddhist Pilgrimage, oleh Chan Khoon San
http://www.buddhanet.net/pdf_file/buddhistpilgrimage.pdf


Menginap di Mahabodhi Temple
Untuk yang ingin mencoba bermeditasi di malam hari di dekat pohon Bodhi bisa menginap di Mahabodhi Temple . Harus mendaftar jam 4-5 sore di office Mahabodhi Temple, ketemu Bhikkhu Kepala, butuh passport dan sumbangan wajib Rs 100. Mendapat receipt sebagai bukti izin menginap di dalam Mahabodhi Temple, jam 9- 10 malam satpam akan mengecek passpor dan izin menginap. Izin menginap dimulai jam 9 malam dan selesai jam 5 pagi. Dipinjami gratis tenda bersekat anti nyamuk untuk semalam oleh seorang biksuni Vietnam(di depan Mahabodhi temple ada penjual tenda sekitar rs 400 an).

Malam sewaktu menginap, kebetulan ada rombongan 200 meichi sementara (program 15 hari) dari Thailand yang menjadi meichi untuk memperingati ulang tahun Raja Thailand. Jadi malam itu ada sekitar 100 orang yang menginap, dan dikasih minuman gelas dan lotion anti nyamuk dari salah satu meichi yang duduk berdekatan. Jam 10 malam baru boleh mendirikan tenda, jam 3 pagi satpam sudah membangunkan dan menyuruh membereskan tenda. Sepanjang malam, para meichi membaca paritta secara berkelompok, jadi tidak sunyi senyap seperti yang diharapkan.  Para meichi bermeditasi duduk, bermeditasi jalan, membaca paritta di sekitar pohon Bodhi. Dan ada beberapa bhikkhu yang memilih duduk di kejauhan, mungkin agar lebih tenang dan sepi. Ada satu Biksu Lama Tibet yang tidak membawa tenda, dan membaca sutra semalam dan duduk meringkuk tertidur waktu subuh, dikerumuni puluhan nyamuk, karena hanya punya salep balsem, akhirnya mempersembahkan balsem itu, moga2 berguna sedikit untuk mengurangi gangguan nyamuk.   

Dan sepanjang malam susah berkonsentrasi, gelisah, dan para ajahn nyamuk galak2 dan konsisten mengincar muka. Mungkin karena terlalu high expectation, mengharapkan meditasi malam yang tenang dan damai. Juga terlalu letih, dan sempat tidur meringkuk dalam tenda selama 1-2 jam. Sepertinya hanya bermeditasi beberapa saat, sudah subuh dan dibangunkan satpam. Pelajaran yang bagus, diingatkan kembali untuk menerima keadaan sebagaimana adanya, bukan sebagaiman diharapkan.


Low season vs high season
Cerita dari Biksuni Vietnam yang tinggal 7 tahun di Bodhgaya.
1. Musim hujan July- Sept ada ratusan pengunjung. harga hostel Rs 200-300
2. Musim dingin Nov - Feb ada ribuan orang mengunjungi pohon Bodhi, harga hostel Rs 500
3. Puncaknya seminggu selama Januari, ketika Dalai Lama datang untuk acara tahunan Kalachakra di Bodhgaya, ada kira2 400 ribu orang datang dan sumpek padat sampai sudah berjalan di dalam temple. Tidak diizinkan menginap malam di Temple. harga hostel Rs 2000, hotel USD 100
4. Musim panas Apr - Juni hanya ada puluhan pengunjung, malamnya hanya beberapa orang menginap, tapi hanya Biksuni Vietnam satu2nya orang yang menginap dan bermeditasi di dekat pohon Bodhi saat retreat sendiri selama 2 bulan waktu musim panas. Musim panas sangat panas, siang hari lantai marmer panas membara, subuh jam 4 pagi lantai marmer masih agak panas/hangat. Tapi benar2 sepi dan tenang, karena jarang ada mau mengunjungi pohon Bodhi saat musim panas. Harga hostel Rs 50-100
« Last Edit: 13 September 2012, 11:40:54 AM by bluppy »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #83 on: 22 September 2012, 09:31:51 PM »
lanjut-kan ...
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Juni Kumudasari

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 36
  • Reputasi: 3
  • Gender: Female
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #84 on: 30 November 2012, 01:23:50 PM »
India is amazinggggg :) Unik :) Paling jatuh cinta ama Buddha Gaya  :) plan to go back next 2 years :)
Namo Buddhaya
Namo Dhammaya
Namo Sanghaya
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #85 on: 30 November 2012, 01:43:50 PM »
dear juni,

welcome back home.
congratz perjalanan nya seru yag
nanti kalo udah ada waktu, share cerita nya di sini
thanks

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #86 on: 30 November 2012, 04:10:05 PM »
hmm, sudah ada beberapa member yang punya pengalaman jadi tour versi DC akan kah jadi kenyataan?

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #87 on: 30 November 2012, 07:07:25 PM »
hmm, sudah ada beberapa member yang punya pengalaman jadi tour versi DC akan kah jadi kenyataan?
:jempol:
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #88 on: 30 November 2012, 09:16:22 PM »
hmm, sudah ada beberapa member yang punya pengalaman jadi tour versi DC akan kah jadi kenyataan?

Kalo dibuka pendaftarannya, gw mau daftar duluan.  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Pilgrim ke India, Nepal
« Reply #89 on: 30 November 2012, 10:34:12 PM »
Salut cc brani brgkt sdr... pengalamannya seru... dr india ke nepal brp jam? Nepal bahasanya beda lg y?