Chat sebelumnya ini barangkali berguna juga untuk melihat betapa persepsi itu menjadi konsep. Ini sebetulnya adalah pembicaraan tentang Madhyamaka tapi saya cut bagian2 yang tak relevan.
....
borokokok: seringkali kita dalam kehidupan sehari2 terjebak pada konsep yang kaku
borokokok: sehingga keras kepala, ngga fleksibel, dsb
borokokok: misal bilang "duren itu enak"
borokokok: pake acara ngotot lagi
borokokok: coba bilang sama orang perancis
borokokok: bisa muntah2 dia
lisa : apa ada hubungannya ya antara sifat manusia dan madhyamaka?borokokok: lo ngotot bilang "enak"
borokokok: nah sekarang coba di dekonstruksi dulu apa itu "enak"
borokokok: bisakah diurai dan divalidasi?
Lisa : ya enaknya kan relatif, subyektifborokokok: nah betul
borokokok: ini saya sengaja kasih contoh yg gampang spy kamu cepat nangkap
borokokok: tapi masalahnya, banyak kasus2 lain dalam kehidupan kita sehari2 kita masih terjebak pada konsep itu.
lisa: maksudnya?borokokok: misal : "gue kan cewe jadi harusnya kan begini begitu"
borokokok: secara absolut, ngga ada itu "cewek" truly exist
borokokok: itu cuman sekedar bentukan konsep kita
lisa : kebenaran relatif?borokokok: dan kita disetir oleh konsep itu selama hidup jadi cewek
borokokok: secara relatif, benar kamu cewek
borokokok: tapi kalo kemudian ada law yang bilang "cewek ngga boleh jadi presiden"........---> nah ini kan berarti terjebak konsep / pandangan ttt
borokokok: karena pandangannya mensolid seakan2 cewek itu adalah sesuatu yang inherently exist.
borokokok: "kecewekan" itu yg menghalangi cita-cita / karir kamu utk menjadi presiden
borokokok: ini sudah menjadi Invalid Relatif Truth
borokokok: bukankah jadi presiden itu yg penting dilihat adalah kemampuan nyata kita?
borokokok: gitu loh contohnya
borokokok: kita banyak terjebak pada konsep
borokokok: "oh, kamu islam, maka......."
borokokok: "oh , kamu kr****n, maka......"
borokokok: "oh, kamu berkulit hitam, maka....."
borokokok: "Karena aku chinese maka ngga boleh kawin ma non chinese"
lisa : ok lanjutinborokokok: nah, jadi sebetulnya, manusia itu banyak membuat kesusahan untuk dirinya sendiri, dan segala macam problema di dunia ini muncul karena manusia kesrimpet ama konsep2nya sendiri.
Lisa : yaborokokok: itulah sumber dukkha
lisa : o gituborokokok: nah, dalam meditasi vipassana nanti, kamu coba mengalami secara langsung apa yang aku ceritakan ini
borokokok: kalo sekarang, pemahaman kita baru secara intelektual, tapi belum realisasi
lisa : aku kira sumber duka yg utama adalah keinginan mnsborokokok: ya ngga salah
borokokok: itu keinginan juga bukankah konsep?
borokokok: kamu lapar, dikasih nasi tempe, protes ngga enak
lisa : hehehe, yah semuanya konsep yaborokokok: karena sudah punya konsep nasi tempe itu ngga enak
borokokok: nasi tempe itu murahan
borokokok: "Gue" itu kan orang elit, masak makan nasi tempe
borokokok: dsb dsb
borokokok: akhirnya kamu jadi susah, sedih, marah, kecewa, DUKKHA! karena nasi tempe
Lisa : lha sekarang aku dah isa meng-eliminir duka kokborokokok: good lah
borokokok: congrat
lisa : borokokok: nah, nanti dalam meditasi vipassana , dalam pengamatan konsentrasi yg mendalam, kamu akan lihat konsep2 itu muncul-lenyap
borokokok: bagaimana konsep2 itu berkaitan spt reaksi kimia, memancing emosi2, ingatan2, dsb
borokokok: kalau kamu bisa lepas dari tarikan / hanyut dalam pikiran yg muncul lenyap itu
borokokok: maka kamu bisa berdiam pada kesadaran murni
borokokok: pure consciousness
borokokok: digambarkan sebagai langit tanpa awan2
borokokok: awan2 itu pikiran kita yg konsep tadi
borokokok: langit tanpa awan adalah pure conscousness
borokokok: disitu ada kesadaran penuh, tapi berbeda dengan kesadaran yg kita kenal sehari-hari ini
borokokok: dan disitu , tanpa pikiran
borokokok: tanpa dualisme
borokokok: that's why mengapa saya insist menjelaskan kpd kamu mengapa Madhyamaka ini penting
lisa : kesadaran penuh= tanpa pikiran?borokokok: ya, inilah yg pasti belum bisa kamu bayangkan
borokokok: dan tentu tak mungkin bisa dipahami secara intelek
borokokok: karena itu sudah diluar batasan intelek
borokokok: itulah yang dimaksud Tengah oleh Madhyamaka
lisa : lho jawab dulu:
lisa : kesadaran penuh= tanpa pikiran?Lisa : bener ngga pernyataan ituborokokok: hehehe
borokokok: bener
borokokok: tapi memang kamu ngga akan paham
borokokok: sudah aku katakan dari awal tadi : bukan utk dipahami dengan pikiran
lisa : ok, skrg aku jadi tambah bingungborokokok: Yg Absolut itu berada diluar pikiran
borokokok: diluar kesadaran biasa spt yg kita alami sehari2 ini
borokokok: dan disitu, tiada "Aku"
borokokok: ngga ada rasa "aku" seperti yg kita alami pada saat ini
borokokok: tapi tetap SADAR
borokokok: kalo di teori abhidhamma itu maybe disebut lokuttaracitta
lisa : krn yg aku pernah baca bahwa: vipassana itu seharusnya setiap saatborokokok: ya benar, kalau bisa demikian setiap saat bagus sekali
borokokok: stop sampai disini aja dulu
borokokok: silakan direnungkan dan dipikir2