//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?  (Read 95276 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #105 on: 24 August 2008, 06:52:47 PM »
dari topik sebelah... saya pikir penting untuk dimuat di thread ini...

4.8. ‘Seandanya seorang bhikkhu mengatakan: “Teman-teman, aku mendengar dan menerima ini dari mulut Sang Bhagava sendiri: inilah Dhamma, inilah disiplin, inilah Ajaran Sang Guru”, maka, para bhikkhu, kalian tidak boleh menerima atau menolak kata-katanya. Kemudian, tanpa menerima atau menolak, kata-kata dan ungkapannya harus dengan teliti dicatat dan dibandingkan dengan Sutta-sutta dan dipelajari di bawah cahaya disiplin. Jika kata-katanya, saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti tidak selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini bukan kata-kata Sang Buddha, hal ini telah keliru dipahami oleh bhikkhu ini”, dan kata-katanya itu harus ditolak. [/b] Tetapi jika saat dibandingkan dan dipelajari, terbukti selaras dengan Sutta atau disiplin, berarti kesimpulannya adalah: “Pasti ini adalah kata-kata Sang Buddha, hal ini telah dengan benar dipahami oleh bhikkhu ini.”
(Mahaparinibbana Sutta)
saya agak tidak mengerti maksud dari kutipan sutta ini di sini, terlebih bagian yg di bold...
jika sdr. Semit ingin membahas isi sutta, silahkan dilanjutkan ke bagian Studi Sutra/Sutta
kemudian bagian yg saya bold merah kan...
Sutta atau disiplin
sutta di-sini saya yakini adalah dhamma kotbah2 Sang Buddha yg terjadi sekitar 2500 tahun yg lalu, bukan Sutta Pitaka. Sutta-Pitaka disusun setelah Sang Buddha parinibbana, jadi jelas itu bukan mengacu kepada Sutta Pitaka... apa terjemahannya seharusnya dhamma(kebenaran) & vinaya(aturan kedisplinan)? CMIIW
ini terjemahan bahasa inggrissnya [Paragraf yang relevan bukan yang dikutip oleh Rekan Tesla, melainkan satu paragraf di bawahnya:]
Quote
"In such a case, bhikkhus, the declaration of such a bhikkhu is neither to be received with approval nor with scorn. Without approval and without scorn, but carefully studying the sentences word by word, one should trace them in the Discourses and verify them by the Discipline. If they are neither traceable in the Discourses nor verifiable by the Discipline, one must conclude thus: 'Certainly, this is not the Blessed One's utterance; this has been misunderstood by that bhikkhu — or by that community, or by those elders, or by that elder.' In that way, bhikkhus, you should reject it. But if the sentences concerned are traceable in the Discourses and verifiable by the Discipline, then one must conclude thus: 'Certainly, this is the Blessed One's utterance; this has been well understood by that bhikkhu — or by that community, or by those elders, or by that elder.' And in that way, bhikkhus, you may accept it on the first, second, third, or fourth reference. These, bhikkhus, are the four great references for you to preserve."
kata yg ditemukan hanyalah 'Dhamma and the Discipline' :)

Terjemahan Indonesia (dari Maurice O'Connell Walshe): "... Kemudian, tanpa menerima atau menolak, kata-kata dan ungkapannya harus dengan teliti dicatat dan dibandingkan dengan Sutta-sutta dan dipelajari di bawah cahaya disiplin...."

Terjemahan Inggris (Thanissaro Bhikkhu): "... Without approval and without scorn, but carefully studying the sentences word by word, one should trace them in the Discourses and verify them by the Discipline. .."

Teks aslinya: "... Anabhinanditvaa appa.tikkositvaa taani padabya~njanaani saadhuna.m uggahetvaa sutte otaaretabbaani vinaye sandassetabbaani. ..."

Jadi, ternyata terjemahan Indonesia (dari M.O.Walshe) maupun terjemahan Inggris (Thanissaro Bhikkhu) di atas cocok dengan teks aslinya. (Kalau tidak cocok tentu sudah lama diprotes oleh pembaca yang teliti. :) )

*****

Jadi bagaimana kita harus menganalisis dan menafsirkan kejanggalan dalam Mahaparinibbana-sutta yang terlihat oleh Rekan Tesla di atas?

Bagian Mahaparinibbana-sutta yang dipermasalahkan ini mempunyai subjudul bernama "Cattari Maha-upadesa" (Empat Rujukan Besar, the Four Great Reference). Maksudnya, ada empat rujukan yang masing-masing mengklaim sebagai rujukan dari ajaran Sang Buddha, yaitu:
(1) bhikkhu yang mengaku mendengar sendiri dari mulut Sang Buddha;
(2) suatu komunitas bhikkhu dengan seorang ketua;
(3) beberapa Thera;
(4) seorang Thera.
Menghadapi keempat rujukan tersebut, kata-kata mereka harus dicek dulu, apakah sesuai atau tidak dengan "sutta" dan "vinaya". ... Demikianlah ditampilkan dalam Mahaparinibbana-sutta.

Nah, di sinilah kejelian Rekan Tesla: ia melihat kejanggalan dalam istilah "sutta" dan "vinaya" yang digunakan di sini. Saya pun melihat kejanggalan itu. ...

Dalam puluhan sutta, Sang Buddha selalu menamakan ajarannya sebagai "dhamma-vinaya", bukan "sutta" & "vinaya". Bahkan di paragraf ini pun istilah "dhamma-vinaya" muncul:
- "Inilah Dhamma, inilah Disiplin, inilah Ajaran Sang Guru" (Indonesia/dari M.O.Walshe)
- "This is the Dhamma and the Discipline, the Master's Dispensation" (Thanissaro Bhikkhu)
- "Aya.m dhammo, aya.m vinayo, ida.m satthusaasanan'ti" (teks asli).

Jadi, di zaman Sang Buddha masih hidup, beliau selalu menamakan ajarannya 'dhamma-vinaya'. ... Kok, tiba-tiba di bagian Mahaparinibbana-sutta ini muncul istilah "sutta" dan "vinaya". ... Apa artinya itu?

Kita tahu, setelah Sang Buddha meninggal dunia, para bhikkhu berkumpul dalam Konsili I, lalu menyusun khotbah-khotbah Sang Buddha dan mengumpulkannya (menghafalkannya) dalam keranjang yang dinamakan "Sutta Pitaka", sedangkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kehidupan kebhikkhuan dikumpulkan/dihafalkan dalam keranjang yang dinamakan "Vinaya Pitaka". (Abhidhamma Pitaka baru muncul dalam Konsili III, tiga ratus tahun setelah Sang Buddha meninggal dunia.)

Menurut hemat saya, dari sinilah asal istilah 'sutta' dan 'vinaya' yang terlihat oleh Rekan Tesla itu. ... Dengan kata lain, kesimpulan saya: di sini telah terjadi ANAKRONISME (kerancuan berhubungan dengan waktu) ... Istilah 'sutta' & 'vinaya' telah menyusup masuk ke dalam Mahaparinibbana-sutta dan ditampilkan seolah-olah datang dari mulut Sang Buddha sendiri!

Para penghafal Mahaparinibbana-sutta menyisipkan, seolah-olah Sang Buddha mengatakan bahwa di kemudian hari semua klaim ajaran Buddha harus dicek keotentikannya berdasarkan "Sutta Pitaka" dan "Vinaya Pitaka". ... Jadi "Sutta Pitaka" & "Vinaya Pitaka" sudah diangkat menempati kedudukan MUTLAK, menggantikan kebenaran sesungguhnya dari 'dhamma-vinaya, ajaran Sang Guru'. ... Inilah klaim dari bhikkhu-bhikkhu Theravada yang menyusup masuk ke dalam Mahaparinibbana-sutta ...

Mungkin ini terjadi di zaman ketika agama Buddha di India pada waktu itu mulai terpecah menjadi Maha-sanghika (Mahayana) dan sekte-sekte Hinayana (yang di dalamnya terdapat Sthaviravada, cikal bakal Theravada). ... Untuk menjamin survival sektenya, maka bhikkhu-bhikkhu Sthaviravada mengklaim Sutta Pitaka & Vinaya Pitaka sebagai satu-satunya kriteria bagi keabsahan ajaran Sang Buddha, dengan menampilkan klaim itu seolah-olah datang dari mulut Sang Buddha sendiri. ... Memang tidak ada maksud jelek di sini ... hanya keinginan untuk menjunjung tinggi dan memutlakkan sekte yang dianut sendiri.

Bahwa suatu kitab suci (apa pun) harus digunakan sebagai kriteria dari kebenaran, hal itu harus saya tolak sebagai datang dari mulut Sang Buddha! Ini sangat bertentangan dengan ajaran Sang Buddha tentang bagaimana kita menilai suatu ajaran yang benar, sebagaimana tercantum dalam Kalama-sutta ...

Ini salah satu contoh lagi bagaimana sisipan-sisipan yang tidak otentik telah masuk ke dalam Mahaparinibbana-sutta. Dulu saya pernah menyoroti apa yang ditampilkan dalam Mahaparinibbana-sutta seolah-olah sebagai "kata Sang Buddha", yakni bahwa hanya dalam ajaran Sang Buddha terdapat pembebasan, sedangkan dalam ajaran-ajaran lain tidak ada pembebasan.

Semua itu tidak mengherankan, mengingat Mahaparinibbana-sutta dari Digha Nikaya ini termasuk salah satu sutta yang relatif "muda", yang memperoleh bentuknya yang final jauh setelah Sang Buddha wafat.

Salam,
hudoyo
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #106 on: 24 August 2008, 07:06:53 PM »
Thx morph  _/\_
« Last Edit: 24 August 2008, 07:16:02 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #107 on: 24 August 2008, 07:58:37 PM »
Makanya cara membuktikan keotentikan yg kayak ginian diperlukan wisdom yg baik dan kalo mau pasti ya kita sendiri belajar untuk bisa memiliki abinna(kalau bener2 mau buktikan keotentikannya), bukannya kita tidak mendengar langsung, mungkin mendengar langsung saat itu tapi karena uda lahir jadi tidak ingat, maka dijadikan alasan, tapi kalau emang benar tidak mendengar saat itu berarti apes :))
yah para ahli dari dulu juga memperdebatkan ini ga ada ujungnya...
mengenai kebijaksanaan (wisdom) justru karena kita ini belum bijaksana, makanya masih harus belajar dg jejak2 yg tertinggal dari sang maha-bijaksana (buddha)... ;D

mengenai kehidupan lalu, bukan menjadikan alasan atau apes...
tetapi memang begitulah kenyataannya. kita bukanlah kita yg dulu, walau secara proses rebirth mungkin adalah akibat dari salah satu murid langsung Sang Buddha (kita yg dulu).

Quote
tapi kalau mau diliat dari sisi manfaat atau tidak bermanfaat tentu tidak perlu dibuktikan, kalo ubek2 di dokumen dan lain2 ya susah akhirnya pro dan kontra melulu karena selalu muncul celah.
setuju...
daripada sibuk ngurus pendapat publik yg ga ada ujung, lebih baik urus diri kita sendiri agar ketemu ujung. ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #108 on: 27 August 2008, 01:28:33 AM »
   Seorang Bhikkhu dari Yunani yang berkunjung ke Indonesia beberapa waktu yang lalu dan lama menetap serta belajar di Sri Lanka menuturkan, bahwa ia telah me riset mengenai topik ini, pendapat yang mengatakan bahwa Abhidhamma disusun oleh pada konsili ketiga adalah tidak tepat.

   Sebenarnya kitab-kitab Abhidhamma (kecuali kathavatthu) telah ada pada konsili ke-2, namun pada waktu itu kitab-kitab Abhidhamma masih merupakan bagian dari Khuddaka Nikaya, sehingga pernyataan bahwa pada waktu konsili ke-2 diadakan hanya ada Sutta dan Vinaya, juga benar adanya.

Semua kekisruhan soal Abhidhamma disebabkan jejak sejarah mengenai pemisahan itu yang terselip entah dimana, dan keraguan terhadap kitab-kitab Abhidhamma terutama disebabkan oleh kitab Kathavatthu yang sangat meyakinkan sekali merupakan hasil kompilasi perdebatan pada waktu konsili ke-3.

   Jadi kesimpulannya Abhidhamma telah ada pada konsili ke-2, namun pada waktu itu ke-enam kitab Abhidhamma (minus Kathavatthu) masih bercampur baur dengan kitab-kitab Khuddaka Nikaya lainnya, seperti Jataka dan sebagainya. pencampuran ini bisa dimengerti, karena umumnya kitab-kitab Abhidhamma tak tepat digolongkan dengan kumpulan Sutta yang lain (Selain Khuddaka Nikaya), maupun kitab peraturan (Vinaya).

   Pertimbangan lebih jauh, akhirnya memisahkan kitab-kitab Abhidhamma menjadi golongan kitab tersendiri (ini yang paling tepat) berdasarkan kedekatan topik seperti yang kita kenal sekarang ini.
« Last Edit: 27 August 2008, 01:43:19 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #109 on: 27 August 2008, 01:38:49 AM »
Abhidhamma secara praktek tak bertentangan dengan meditasi dan bisa dibuktikan. contoh yang jelas adalah mengenai landasan kesadaran (Haddayavatthu) bagi scholar, Haddayavatthu letaknya di kepala, inilah pendapat scholar ultra kritis dari Sri Lanka, terutama lulusan Universitas Peradeniya, yang cenderung meragukan kitab Abhidhamma, dan bahkan kitab Sutta juga mereka ragukan...

Padahal yang benar berdasarkan penglaman meditator-meditator tingkat lanjut (yang cukup mendalam) semua seia-sekata bahwa letaknya landasan kesadaran (hadayavatthu) adalah di dada (jantung)...

Jadi bila ada yang meragukan Abhidhamma kemungkinan besar adalah termasuk golongan scholar, sedangkan mereka yang praktek hingga taraf tertentu umumnya tidak meragukan Abhidhamma....

Pendapat scholar yang lebih parah bahkan mengatakan bahwa Sang Buddha hanya memiliki tiga macam kemampuan batin/abhinna (dia kutip dari Tevijja sutta, Majjhima Nikaya), ini mungkin disebabkan ia hanya menerima begitu saja apa yang dikatakan oleh gurunya, tanpa crosscheck dengan berbagai sutta yang lain yang secara jelas mengatakan bahwa Sang Buddha memiliki enam macam abhinna.


« Last Edit: 27 August 2008, 01:51:58 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #110 on: 27 August 2008, 03:12:52 PM »
bukan masalah konsili 2 ataupun konsili 3, pada aliran2 di buddhism awal (early buddhism), hanya 2 aliran yg memiliki kitab yg namanya abhidhamma dari sekian banyak aliran yg ada. abhidhamma yg tercatat dikedua aliran ini benar2 berbeda...

berbeda halnya dengan sutta2 yg tua.
sutta2 tersebut ada di semua aliran2 pada early buddhism yg diketemukan dalam berbagai bahasa dengan isi yg hampir identik...

Padahal yang benar berdasarkan penglaman meditator-meditator tingkat lanjut (yang cukup mendalam) semua seia-sekata bahwa letaknya landasan kesadaran (hadayavatthu) adalah di dada (jantung)...
sebenernya ini oot, tapi saya jadi tergelitik nanya:
apa gunanya mengetahui di mana letak landasan kesadaran bagi meditasi?
trus kalo yg pake jantung buatan gimana?

Jadi bila ada yang meragukan Abhidhamma kemungkinan besar adalah termasuk golongan scholar, sedangkan mereka yang praktek hingga taraf tertentu umumnya tidak meragukan Abhidhamma....
aneh...
yg saya tau, orang2 yg banyak meragukan abhidhamma justru berasal dari kedua golongan itu, baik skolar dan praktisi meditasi yg udah mapan :)
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #111 on: 27 August 2008, 03:24:36 PM »
Jadi bila ada yang meragukan Abhidhamma kemungkinan besar adalah termasuk golongan scholar, sedangkan mereka yang praktek hingga taraf tertentu umumnya tidak meragukan Abhidhamma....
aneh...
yg saya tau, orang2 yg banyak meragukan abhidhamma justru berasal dari kedua golongan itu, baik skolar dan praktisi meditasi yg udah mapan :)

 _/\_

Fakta bahwa Abhidhamma Sthaviravada (Theravada) jauh berbeda dari Abhidharma Sarvastivada menunjukkan bahwa itu dikarang bukan berdasarkan pengalaman meditasi, melainkan berdasarkan  tidak lebih dari analisis intelektual. ... Kalau pun ada pengalaman meditasi, maka ketika menuliskannya menjadi Abhidhamma/Abhidharma, pengalaman meditasi itu sudah terkondisi dasn diwarnai oleh asumsi-asumsi intelektual yang berbeda antara Sthaviravada (Theravada) dan Sarvastivada.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #112 on: 27 August 2008, 07:02:28 PM »
saudara Morpheus,

pertanyaan anda sangat beralasan sekali, bagaimana jika memakai jantung buatan? Wah sayang sekali saya harus menjawab saya tidak tahu, karena saya tak pernah memakai jantung buatan, cuma saya rasa karakteristiknya ( bukan denyut jantung tetapi aliran sankhara yang timbul tenggelam) akan tetap sama.

satu-satunya kitab suci Abhidhamma yang jelas-jelas disusun pada konsili ketiga (berdasarkan pemahaman terhadap isinya) adalah Kathavatthu, tetapi bukan berarti semuanya disusun pada konsili ketiga.

sebagai tambahan, saya terus terang belum membaca buku Abhidharmakosa jadi saya tidak bisa mengomentari perbedaan dengan kitab Abhidhamma, tetapi menurut saya membandingkan Theravada dengan Mahayana adalah seperti membandingkan apel dan mangga, doktrin Protestan dan ka****k masih lebih dekat dibandingkan dengan doktrin Mahayana dan  Theravada, karena kitab sucinya berbeda walaupun namanya mirip (tipitaka / tripitaka) banyak orang terkecoh oleh nama yang mirip ini

sukhi hotu.
« Last Edit: 27 August 2008, 07:14:44 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #113 on: 27 August 2008, 10:17:55 PM »
sebagai tambahan, saya terus terang belum membaca buku Abhidharmakosa jadi saya tidak bisa mengomentari perbedaan dengan kitab Abhidhamma, tetapi menurut saya membandingkan Theravada dengan Mahayana adalah seperti membandingkan apel dan mangga, doktrin Protestan dan ka****k masih lebih dekat dibandingkan dengan doktrin Mahayana dan  Theravada, karena kitab sucinya berbeda walaupun namanya mirip (tipitaka / tripitaka) banyak orang terkecoh oleh nama yang mirip ini
bang fabian, early buddhism tidak sesederhana antara dua kontras, theravada - mahayana. bisa dikatakan aliran2 yg ada di dalam early buddhism muncul dari evolusi yg akarnya sama yg cabangnya semakin lama semakin menjauh hingga menjadi sekontras theravada - mahayana sekarang.

jelasnya, aliran2 yg ada di early buddhism dekat antara yg satu dengan yg lainnya.
silakan refer ke sini http://en.wikipedia.org/wiki/Early_Buddhist_Schools

fakta yg jelas2 ada:

* tidak semua aliran di early buddhism mengakui abhidhamma

* beberapa dari aliran2 itu (contohnya suutrantika) memisahkan diri hanya dan hanya dengan alasan mereka menolak abhidhamma dan mengatakan abhidhamma bukanlah kata2 Sang Buddha

* abhidhammapitaka2 (jamak) pada masing2 aliran2 early buddhism ini jelas2 berbeda, ada persamaan pada gaya penulisannya, tapi makna, isi dan strukturnya berbeda jauh sehingga jelaslah pitaka ini merupakan produk belakangan di jaman perpecahan aliran2

* theravada adalah satu2nya aliran yg mengklaim abhidhammapitaka kata2 Sang Buddha, semua aliran lain (di early buddhism) menyebutkan nama pengarang sebenernya dari masing2 buku / kitab (yg sejenis dengan kitab2 di abhidhammapitaka)

* di dalam abhidhammapitaka itu sendiri tidak ada klaim sebagai kata2 Buddha. semua klaim berasal dari komentar2 belakangan
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #114 on: 28 August 2008, 11:56:33 AM »

Padahal yang benar berdasarkan penglaman meditator-meditator tingkat lanjut (yang cukup mendalam) semua seia-sekata bahwa letaknya landasan kesadaran (hadayavatthu) adalah di dada (jantung)...
sebenernya ini oot, tapi saya jadi tergelitik nanya:
apa gunanya mengetahui di mana letak landasan kesadaran bagi meditasi?
trus kalo yg pake jantung buatan gimana?

Tepatnya:
Hadayavatthu (landasan kesadaran) letaknya di dada (SEKITAR jantung) jadi bukan di jantung.
Dapat kita rasakan sendiri, ketika kita marah hebat atau ketika sedih mendalam, perasaan sakit / tertekan berada di sekitar daerah dada.

Pengetahuan ini memang tidak penting2 amat, mungkin sekedar studi intelektual saja yg agak berbeda dengan pendapat umum yg mengatakan kesadaran terletak di otak.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #115 on: 28 August 2008, 12:44:15 PM »
Di alam kamma, hadayavatthu (diterjemahkan ke bahasa inggris sebagai heart-base) berfungsi sebagai pendukung fisik semua citta kecuali 2 set dari 5 lapis kesadaran indera. (nama tergantung rupa, rupa tergantung nama).

Heart-base bukan berarti seluruh jantung, melainkan rongga yang menampung cairan, yang terdiri dari rupa yang tumbuh karena kamma.

Kalo terima transplantasi jantung bagaimana? Jantung diganti gak ada urusan dengan hadayavatthu, karena hadayavatthu bukanlah barang abadi yang hilang kalau jantung dibuang, karena seperti semua rupadharma, dukungan rupa terhadap nama nama timbul dan lenyap seketika. Jika jantung diganti, jantung baru akan menjadi dasar hadayavatthu yang baru. Kalau diganti mesin, mesin tersebut akan menjadi dasar hadayavatthu yang baru.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #116 on: 28 August 2008, 12:50:20 PM »
ok. konsep asing bagi saya, tapi makasih buat penjelasannya bang karuna, bang wili...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #117 on: 28 August 2008, 01:33:17 PM »

Padahal yang benar berdasarkan penglaman meditator-meditator tingkat lanjut (yang cukup mendalam) semua seia-sekata bahwa letaknya landasan kesadaran (hadayavatthu) adalah di dada (jantung)...
sebenernya ini oot, tapi saya jadi tergelitik nanya:
apa gunanya mengetahui di mana letak landasan kesadaran bagi meditasi?
trus kalo yg pake jantung buatan gimana?

Tepatnya:
Hadayavatthu (landasan kesadaran) letaknya di dada (SEKITAR jantung) jadi bukan di jantung.
Dapat kita rasakan sendiri, ketika kita marah hebat atau ketika sedih mendalam, perasaan sakit / tertekan berada di sekitar daerah dada.

Pengetahuan ini memang tidak penting2 amat, mungkin sekedar studi intelektual saja yg agak berbeda dengan pendapat umum yg mengatakan kesadaran terletak di otak.

::

Ya saya sependapat. Saya pernah merasakan sakit di dada ketika gelisah, dll, tapi saya tidak sakit jantung.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #118 on: 28 August 2008, 01:37:31 PM »
Memang selain di Abhidhamma tampaknya hadayavatthu tidak di"iya" atau di"tidak" oleh Sang Buddha. Hal ini sebenarnya tradisi para meditator dari jaman sebelum Sang Buddha, tapi pada jaman modern hal ini juga dikonfirmasi oleh laporan-laporan beberapa meditator/yogi.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« Reply #119 on: 28 August 2008, 02:24:23 PM »
sebagai tambahan, saya terus terang belum membaca buku Abhidharmakosa jadi saya tidak bisa mengomentari perbedaan dengan kitab Abhidhamma, tetapi menurut saya membandingkan Theravada dengan Mahayana adalah seperti membandingkan apel dan mangga, doktrin Protestan dan ka****k masih lebih dekat dibandingkan dengan doktrin Mahayana dan  Theravada, karena kitab sucinya berbeda walaupun namanya mirip (tipitaka / tripitaka) banyak orang terkecoh oleh nama yang mirip ini
bang fabian, early buddhism tidak sesederhana antara dua kontras, theravada - mahayana. bisa dikatakan aliran2 yg ada di dalam early buddhism muncul dari evolusi yg akarnya sama yg cabangnya semakin lama semakin menjauh hingga menjadi sekontras theravada - mahayana sekarang.

jelasnya, aliran2 yg ada di early buddhism dekat antara yg satu dengan yg lainnya.
silakan refer ke sini http://en.wikipedia.org/wiki/Early_Buddhist_Schools

fakta yg jelas2 ada:

* tidak semua aliran di early buddhism mengakui abhidhamma

* beberapa dari aliran2 itu (contohnya suutrantika) memisahkan diri hanya dan hanya dengan alasan mereka menolak abhidhamma dan mengatakan abhidhamma bukanlah kata2 Sang Buddha

* abhidhammapitaka2 (jamak) pada masing2 aliran2 early buddhism ini jelas2 berbeda, ada persamaan pada gaya penulisannya, tapi makna, isi dan strukturnya berbeda jauh sehingga jelaslah pitaka ini merupakan produk belakangan di jaman perpecahan aliran2

* theravada adalah satu2nya aliran yg mengklaim abhidhammapitaka kata2 Sang Buddha, semua aliran lain (di early buddhism) menyebutkan nama pengarang sebenernya dari masing2 buku / kitab (yg sejenis dengan kitab2 di abhidhammapitaka)

* di dalam abhidhammapitaka itu sendiri tidak ada klaim sebagai kata2 Buddha. semua klaim berasal dari komentar2 belakangan



Pemisahan itu terjadi karena terjadi kasus sepuluh vinaya tambahan yang dilakukan oleh Bhikkhu-bhikkhu suku Vajji, yang ditolak oleh Arahat Yasa, dan mengakibatkan berkumpulnya bhikkhu-bhikkhu dari seluruh penjuru untuk mengadili kasus tersebut, lalu puncaknya terjadi pada konsili ke 2, dimana kelompok bhikkhu yang melakukan pelanggaran memisahkan diri, dan akhirnya sangha terpecah-pecah menjadi berbagai aliran, hingga menjelang konsili ke 3 (lebih seratus tahun kemudian, sangha telah terpecah menjadi belasan aliran. ini ada tercatat di beberapa buku, kalau nggak salah, salah satunya di Kathavatthu.

terima kasih untuk linknya, nanti saya pelajari.

sukhi hotu..
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

 

anything