//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cara Kerja Kamma  (Read 10273 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Cara Kerja Kamma
« Reply #15 on: 29 July 2010, 08:38:02 AM »
senang jika semua rekan berdiskusi bisa saling asah, asih dan asuh

Offline NOYA

  • Teman
  • **
  • Posts: 66
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
  • I still need to learn more.
Re: Cara Kerja Kamma
« Reply #16 on: 30 July 2010, 12:50:54 AM »
Beberapa referensi tambahan yang mungkin dapat membantu untuk memahami cara bekerjanya hukum kamma:

1.   Samuddaka Sutta (S.N. I. 226)
Di dalam Sutta ini disebutkan bahwa “sesuai dengan benih yang di tabur, demikianlah buah yang akan dipetiknya (yādisaṃ vapate bījaṃ tādisaṃ harate phalanti)

2.   Cūḷakammavibhanga sutta. M.N. 202.
Mengapa ada perbedaan diantara umat manusia. Ada yang berusia panjang, ada yang berusia pendek, ada yang sakit-sakitan, ada yang sehat, ada yang rupawan ada yang jelek, ada yang mikin ada yang kaya,  ada yang punya pengaruh ada yang tidak, ada yang terlahir di keluarga kelas atas ada yang di kelauarga kelas rendah, ada yang pandai ada yang bodoh dan lain-lain? Kammalah yang menyebabkan perbedaan-perbedaan ini.
“Dissanti hi, bho Gotamo, manussā appāyukā, dissanti Dīghāyukā, dissanti bavhābādhā, dissanti appābādhā, dissanti dubbaṇṇā, dissanti vaṇṇavanto, dissanti appasakkhā, dissanti mahesakkhā dissanti appabhogā dissanti mahābhogā, dissanti nīcakulīnā, dissanti uccakulīnā dissanti duppaññā dissanti paññāvanto”.

Kita adalah pemilik, pewaris, terlahir, berhubungan dan terlindung oleh karma kita sendiri.
“Kammassakā, māṇva, satta kammadāyādā kammayoni kammabnadhū kammapaṭisaraṇā. Kammam satte vibhajati yaddidaṃ hīnappanitatāyāti”


3.   Nibbedhika sutta. A.N. III. 415
Kamma kita dapat berbuah di tiga periode yaitu, di kehidupan sekarang, kehidupan yang akan datang, dan kehidupan-kehidupan setelah lehidupan yang akan datang (tividhāhaṃ, bhikkhave kammānaṃ vipākaṃ vadāmi dīṭṭheva dhamme upapajje vā apare vā pariyāye)


4.   ACINTEYYA SUTTA
Di dalam Acinteyya Sutta di dalam Aṅguttara Bikāya II. 80 disebutkan bahwa ada 4 hal yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia, yaitu: pencapaian kebuddhaan (buddhavisayo), pencapaian Jhāna (jhānavisayo), buah kamma (Kammavipāko), dan proses dunia ini (Lokacintā).

“Cattārimāni, bhikkhave, acinteyyāni, na cintetabbāni; yāni cintento ummādassa vighātassa bhāgī assa. Katamāni cattāri? Buddhānaṃ, bhikkhave, buddhavisayo acinteyyo, na cintetabbo; yaṃ cintento ummādassa vighātassa bhāgī assa. Jhāyissa, bhikkhave, jhānavisayo acinteyyo, na cintetabbo; yaṃ cintento ummādassa vighātassa bhāgī assa. Kammavipāko, bhikkhave, acinteyyo, na cintetabbo; yaṃ cintento ummādassa vighātassa bhāgī assa. Lokacintā, bhikkhave, acinteyyā, na cintetabbā; yaṃ cintento ummādassa vighātassa bhāgī assa.”

Berkenaan dengan cara kerja hukum kamma, memang hasil kamma adalah acinteyya (sesuatu yang tidak dapat dijangkau dengan pikiran manusia biasa). Walaupun demikian, diskusi tentang apa itu kamma dan bagaimana prosesnya tetap dapat dilakukan. Hal ini untuk selalu membangkitkan semangat berbuat baik. Yang terpenting kita tidak mengatakan bahwa ini begini sebagai hasil dari karma itu.

Maaf maaf jika OOT dan mohon koreksiannya jika ada kesalahan.
Terima kasih


 

anything