salah satu biksu favorite gw berceramah.....
di Taiwan ada dua org menikah, kakeknya 92th, ceweknya 88th... uhh sangat tuo, dan kalau umurnya dijumlahkan hampir 200th.... karna ini berita menarik maka wartawanpun berjubel mewawancarain kedua mempelai yg amat tuo... dasar wartawan juga "nakal", maka mereka bersorak supaya kakek dan nenek tsb CIUMAN.... dgn malu2 kedua mempelaipun
BERCIUMAN.... ehhh tau2 suara cplok, tok, tok, kretak.....
rupanya GIGI PALSU kakek COPOT,... sambil mencuci gigi palsu dan bersiul, kakeknya bilang wuuh nenek ini rasanya mantep.
Dan ternyata sebagian besar pengunjung yg mendengarkan ceramah ini
ketawa TERPINGKAL-PINGKAL...Biksu yg menceritakan cerita diatas adalah sangat berpengetahuan tentang dhamma. Dan sekali-kali dia menghibur umatnya (umat yg baru belajar). sisanya dia berceramah yg level TENGAH, dan sebagian pada level yg AMAT TINGGI.... jadi campur2 begitu.
Nah pertanyaannya apakah cerita nenek dan kakek tsb perlu ?
Menurut gw sih Biksu tsb udah dgn sempurna menghibur dan memberikan pelajaran dhamma pada semua level umat (bahkan biksu2 lain) yg ikut mendengarkannya.
IMHO, biksu ini telah berceramah dgn baik, mendalam, disisipin cerita2 segar, bermanfaat....semua pendengarnya gak ada yg ngantuk...
Bagaimana menurut pendapat yg lain ?