//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pujian Kepada 21 Tara  (Read 65116 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #30 on: 17 February 2009, 09:06:01 PM »
heloo bro, salam metta

ak sangat tertarik dgn tantra tibetan,tp ak krg paham dgn ajaran2 tantra tibet. _/\_
 stelah saya baca tread ni, kok menarik jg.
bole saya menanyakan sesuatu kepada master2 tantra disini
1.bole ngk kalo ak blom di trisarana tantra(tibet). ak mempelajari tantra tibet?
2.ada ngk sumber yang bisa di pakai patokan untuk mempelajari tantrayana tibetan (buku,web)
3.master / guru tantra yg stay di indonesia ada di mana ? thx :lotus:

1. Tidak boleh
2. Pembebasan Di Tangan Kita, sudah terbit dalam bahasa Indonesia. Lalu belajar dulu Tipitaka Pali Theravada dan Sutra-Sutra Mahayana. Lalu latihan meditasi dulu, latihan baca keng, melafalkan nama Buddha, dan praktek Buddhis umum lainnya. Setelah penghalang terkikis dan karma baik terkumpul akan ada jalan terbuka untuk belajar lebih jauh dan masuk ke tantra
3. Saya cuma kenal satu, di bandung. Yg lainnya stay overseas
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline samsung

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 2
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #31 on: 18 February 2009, 09:50:10 AM »
heloo bro, salam metta

ak sangat tertarik dgn tantra tibetan,tp ak krg paham dgn ajaran2 tantra tibet. _/\_
 stelah saya baca tread ni, kok menarik jg.
bole saya menanyakan sesuatu kepada master2 tantra disini
1.bole ngk kalo ak blom di trisarana tantra(tibet). ak mempelajari tantra tibet?
2.ada ngk sumber yang bisa di pakai patokan untuk mempelajari tantrayana tibetan (buku,web)
3.master / guru tantra yg stay di indonesia ada di mana ? thx :lotus:

1. Tidak boleh
2. Pembebasan Di Tangan Kita, sudah terbit dalam bahasa Indonesia. Lalu belajar dulu Tipitaka Pali Theravada dan Sutra-Sutra Mahayana. Lalu latihan meditasi dulu, latihan baca keng, melafalkan nama Buddha, dan praktek Buddhis umum lainnya. Setelah penghalang terkikis dan karma baik terkumpul akan ada jalan terbuka untuk belajar lebih jauh dan masuk ke tantra
3. Saya cuma kenal satu, di bandung. Yg lainnya stay overseas

ok,thx reply post nya
 ak, stay di sby. apakah di sby tidak ada seorang bikhu / lama yang bisa membantu saya untuk mempelajari tantra tibet
kalo begitu point 2 mksdnya  saya harus mempelajari dl thera - maha - tantra gt ya?
point 1,saya perna ikut inisiasi yg di selenggarakan suatu vihara tantra di sby.. padahal saya waktu itu belum mendapat trisarana.
trus  yang saya mau tanyakan apa kah saya akan mendapatkan karma buruk?
apakah inisiasi tsb tdk bermanfaat bagi saya. thx
(sorry kalo tulisan saya membingungkan)
salam metta _/\_
« Last Edit: 18 February 2009, 09:51:47 AM by samsung »

Offline kiman

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 348
  • Reputasi: 13
  • Gender: Female
  • HUM !
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #32 on: 18 February 2009, 10:01:13 AM »
tidak mendapat karma buruk. jadi hitungannya mendapat blessing. Inisiasi bermanfaat atau tidak, tergantung kita yang menerimanya. kalau aku sih merasa bermanfaat walaupun saat itu aku cuma blessing.

Suatu waktu aku mau fangshen, sktr 300 ekor lebih anak ikan. cuaca panas. kemudian aku berdoa dan membaca mantra, tiba2 langit mendung, dan mendungnya menutupiku (waktu itu pakai motor sama temen). Lalu fangshen, sesudah itu aku ke kos temen. pas sampai kos temen, tiba2 hujan, lebat. hujan lokal kek nya.. setelah hujan, langit cerah, mataharinya indah...

tidak ada di dunia ini yang namanya kebetulan. pasti ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya hal tersebut.

trus kalau mau belajar tantra, ada baiknya pelajari thera. namun inti yang diajarkan itu di maha, karena maha tibet juga membahas ttg thera. so, koko bisa pelajari maha tibet, atau Lamrim.

tantra tidak diajarkan jika seseorang belum tisarana, belum memahami bodhicitta, dan belum mengambil sumpah.
U CAN GET DHARMA WITHOUT MONEY

Offline samsung

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 2
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #33 on: 19 February 2009, 09:27:27 AM »
1. fungsi utama kita melakukan Puja bakti 21 Tara ini untuk apa?
2. apakah perlu inisiasi khusus dalam melakukan puja 21 tara?
3. di surabaya adakah referensi yang dapat membimbing saya dalam puja 21 tara?
thx _/\_
« Last Edit: 19 February 2009, 09:29:04 AM by samsung »

Offline kiman

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 348
  • Reputasi: 13
  • Gender: Female
  • HUM !
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #34 on: 19 February 2009, 09:48:17 AM »
1. meningkatkan spiritual, keyakinan, dan menciptakan koneksi dengan Arya Tara, sehingga jika kita terjadi masalah atau sejenisnya, Beliau akan datang/turun membantu kita.

2. Tidak perlu inisiasi, tapi sebaiknya koko tau ttg latar belakang Arya Tara. Kalau koko tau ini, koko nanti ngerti maksudku yang "Beliau akan datang/turun membantu kita".

3. Maaf, saya tidak tau.

Teman2, bantuin ko Samsung tuh...
U CAN GET DHARMA WITHOUT MONEY

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #35 on: 19 February 2009, 10:09:14 AM »
1. Menghilangkan rintangan eksternal dan internal dalam praktek dharma.
2. Tidak ada inisiasi. Karena itu, aman untuk dilakukan.
3. Ah ga perlu bimbingan. Cukup ikut puja tara sekali lalu ditiru. Coba cari di daerah surabaya. Saya tidak tahu.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline samsung

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 2
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #36 on: 19 February 2009, 12:49:40 PM »
1. meningkatkan spiritual, keyakinan, dan menciptakan koneksi dengan Arya Tara, sehingga jika kita terjadi masalah atau sejenisnya, Beliau akan datang/turun membantu kita.

2. Tidak perlu inisiasi, tapi sebaiknya koko tau ttg latar belakang Arya Tara. Kalau koko tau ini, koko nanti ngerti maksudku yang "Beliau akan datang/turun membantu kita".

3. Maaf, saya tidak tau.

Teman2, bantuin ko Samsung tuh...
1. Menghilangkan rintangan eksternal dan internal dalam praktek dharma.
2. Tidak ada inisiasi. Karena itu, aman untuk dilakukan.
3. Ah ga perlu bimbingan. Cukup ikut puja tara sekali lalu ditiru. Coba cari di daerah surabaya. Saya tidak tahu.

thx,, info nya
 jadi sekarang kalo saya mau doa tara bole ya.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #37 on: 08 March 2009, 10:18:30 AM »
21 manivestasi Tara

Praviratara duduk di tengah angkasa, di atas teratai emas. Bertubuh merah memancarkan cahaya menyilaukan, berwajah satu dan bertangan delapan. Ke empat tangan kirinya masing – masing memegang gantha ditangan paling atas, yang kedua memegang busur panah, yang ketiga memegang sanka dan yang keempat memegang tali penjerat. Sedang kempat tangan kanan nya masing –masing memegang vajra, anak panah, dharmachakra, dan pedang kebijaksanaan.

Beliau sangat cepat dalam menaggapi keluh kesah makhluk samsara, “Saya akan dengan cepat menolong mereka dari samsara, jangan menangis lagi.” Beliau tanpa sisa membalikan bala tentara Mara, kedua mata nya menembus seluruh Triloka.

Chandrakanthitara berwajah tiga, sebagai manifestasi trikaya Buddha (Dharmakaya, Sambhogakaya dan Nirmanakaya), bertangan 12, sebagai manifestasi dari 12 mata rantai sebab akibat (Paticca Samupada). Wajah yang di tengah berwarna putih, yang di kanan berwajah biru dan yang di kiri berwajah emas. Keenam tangan kanannya masing –masing yang paling atas memegang untaian bunga, di bawahnya memegang vajra, kemudian ratna cintamani, dhramachakra, katvangga dan terakhir bersikap dhyanamudra. Sedangkan keenam tangan kirinya yang paling atas memegang pustaka suci, bejana harta, gatha, bunga utpala dan terakhir dhyanamudra.

Kanakavarnatara atau juga disebut tara paramitha, duduk dalam sikap vajrapariyanka, diatas bungan teratai beraneka warna, matahari dan bulan. Sangat cantik serta bersinar. Berwajah satu dan bertangan sepuluh, sebagai manivestasi dari kesepuluh paramitha. Kelima tangan kanan nya masing – masing memegang trisul, vajra, anak panah, kadga atau pedang kebijaksanaan dan akshamala di dadanya. Sedang tangan kiri nya dari atas masing – masing memegang busur panah, genth, bungan utpala, tali penjerat dan selendang sutra.

Usnishavijayatara duduk dalam sikap sattvapariyanka diatas bungan teratai kuning dan bulan purnama, tubuh nya berwarna keemasan bersinar laksana gunung emas, cantik, penuh kebajikan dan berhakikatkan metta karuna terhadap semua makhluk, berwajah satu dan bertangan empat, tangan kanan nya masing – masing memegang akshamala dan sikap varadamudra. Tangan kiri nya masing – masing memegang gadha dan kalasha amrihta.

Humsvaranadinitara atau tara yang menaklukkan ketiga dunia, duduk dalam ardhaparyanka diatas bunga teratai dan bulan. Bertubuh keemasan. Berwajah satu dan bertangan dua. Tangan kanan nya dalam mudra perlindungan, sedang tangan kiri nya memegang setangkai bunga teratai emas.

Trailokyavijayatara, duduk dalam sikap sattvaparyanka diatas bunga teratai dan bulan, bertubuh merah ruby, berwajah satu dan bertangan empat. Dua tangan kanan nya memegang vajra dan kadga ( Pedang ), sedang tangan kiri nya memegang tali penjerat dan sikap mudra tarjana.

Vadipramardakatara, dalam sikap pratyalidha atau berdiri, kaki kanan ditekuk dan kaki kanan tegak. Diatas bungan teratai kuning dan matahari. Bertubuh Hitam menakutkan, dengan wajah kemurkaan, denganm mengenakan busana berwarna kuning. Berwajah satu dan bertangan empat, rambut nya berdiri tegak, berhiaskan ular dan tiara surgawi. Tangan serta kaki nya mengenakan gelang. Kedua tangan kanan nya masing – masing memegang kadga dan DharmaChakra. Tangan kiri nya memegang tali dan sikap mudra Tarjana.

Marasudana – vasitottama – datara, duduk dalam sikap ardhaprayanka diatas bunga padma, surya dan chandra serta makara. Bertubuh keemasan berwajah satu dan bertangan empat. Tangan kanan nya masing – masing memegang tangkai bunga asoka dan ratna. Tangan kiri nya memegang bunga padma dan bejana harta.

Varadhatara, duduk diatas bunga padma dan bulan, bertubuh merah ruby, berwajah satu dan bertangan empat. Kedua tangan kanan nya satu dalam mudra mahasukkha dan satu lagi memegang vajra. Tangan kiri nya memegang gantha dan tangkai ranting pohon naga.

Sokavinodanatara ( Arya tara penghalau segala penderitaan ), duduk damai diatas bunga padma dan bulan, cantik, bertubuh merah Coral, berwajah satu dan bertangan empat. Tangan kanan nya masing – masing dalam sikap anjali mudra bersama tangan kiri atas nya diatas mahkota nya dan memegang pedang pemutus penderitaan. Satu tangan kiri nya memegang bunga utpala.

Jagadvasivipannirbarhanatara ( Arya Tara penghalau segala kemalangan ), berdiri dalam sikap lalidhasana diatas bunga teratai dan bulan. Bertubuh nila dengan rambut kemerahan berdiri tegak, berwajah satu dan bertangan dua. Tangan kanan nya memegang gadhakapala dan tangan kiri nya memegang vajra ankusha.

Manggalalokatara ( Arya Tara cahaya keberuntungan ), duduk dalam vajraparyanka, diatas bunga teratai beraneka warna serta bulan. Bertubuh emas, berwajah satu, dan bertangan delapan, dengan bersandar pada bulan purnama. Tangan kanan nya memegang trisula, ankushi, kadga, dan vajra. Tangan kiri nya memegang ratna, ankushi, gadha, dan bejana harta.

Paripacakatara ( Arya Tara sang pemulih ), berdiri diatas bunga teratai dan matahari, ditengah kobaran api, dari tubuh nya yang mengerikan berwarna merah ruby memancar cahaya kesegala penjuru membakar apapun. Berwajah satu dan bertangan empat, mulut nya menyeringai dengan alis mata yang naik turun, sangat menakutkan. Tangan kanan nya memegang pedang dan anak panah, tangan kiri nya memegang dharmachakra dan busur panah.

Bhrkutitara (Arya Tara penakluk yang murka), berdiri diatas bunga padma dan matahari, menari diatas bangkai manusia. Bertubuh hitam menakutkan, dengan tiga wajah kemurkaan, yang masing – masing bermata tiga, merah, menyala murka, dengan mulut menyeringai lidah terjulur. Wajah nya yang tengah berwarna hitam, yang kanan putih, dan yang kiri merah. Mengenakan untaian kepala dan kulit harimau dihiasi delapan ekor ular. Bertangan enam, ketiga tangan kanan nya masing – masing memegang kadga, pecut dan gadha. Tangan kiri nya memegang dharmachakra, kepala penuh darah dan tali penjerat.

Mahashantitara (Arya Tara kedamaian agung), duduk dalam vajrapariyanka, diatas bunga teratai putih dan bulan. Bertubuh putih bagaikan bulan, berwajah satu dan bertangan enam. Tiga tangan kanan nya memegang aksamala, gadha, dan varadha mudra. Sedang tangan kiri nya memegang setangkai bunga utpala, kalasa amritha, dan patra penuh makanan.

Raganisudhanatara (Arya Tara penghancur segala keterikatan), duduk dalam sattvapariyanka diats bunga padma dan matahari. Bertubuh merah Coral, cantik dan bersinar, berwajah satu dengan tiga mata dan bertangan dua. Tangan kanan nya memegang trisula, tangan kiri nya memegang bunga utpala. Beliau adalah sumber segala realisasi. Bathin nya merupakan sari dari kesepuluh suku kata mantra, memberikan segala siddhi, mengembangkan kecerdasan dan memberi segala pengetahuan.

Sukhasadhanatara (Arya Tara yang memiliki segala kebahagiaan), duduk dalam sikap satvapariyanka diats teratai putih yang bersinar, bulan dan matahari. Bertubuh orange, berwajah satu dan bertangan dua. Sangat cantik, mengenakan perhiasan berbagai permata. Kedua tangannya memegang bulan purnama di depan dadanya.

Sitavijayatara (Arya Tara sang pemenang), duduk dalam sikap sattvapariyanka, diatas angsa, bunga padma, matahari dan bulan. Bertubuh putih, berwajah satu dan bertangan empat. Kedua tangan kiri dan kanan atas, memegang ankushi. Tangan kanan yang lain dalam varadhamudra, sedang tangan kiri yang lain memegang setangkai bunga utpala dengan pustaka suci diatas nya.

Dukkhadahanatara (Arya Tara yang membakar segala penderitaan), duduk dalam sikap sattvapariyanka, dengan kaki kanan ditegakkan, diatas kumuda dan candra. Tubuh nya agung, berwajah satu dan bertangan dua. Bertubuh putih laksana kulit kerang, mengenakan berbagai perhiasan, yang bersinar putih dan merah, menghalau noda semua makhluk. Kedua tangan nya memegang cermin yang menghanguskan segala penderitaan semua makhluk.

Siddhisambhavatara (Arya Tara sumber siddhi), duduk dalam sikap sattvapariyanka diats bunga padma dan bulan. Bertubuh orange yang menunjukkan bahwa beliau berasal dari sari karmakula, berwajah satu dan bertangan dua. Kedua tangan nya memegang bejana emas di depan dada, mengalahkan segala jenis penyakit dan memberi segala siddhi.

Paripurnatara
(Arya Tara sempurna), duduk dalam sikap ardhapariyanka diatas sapi kamadenu, yang lahir spontan, bunga padma dan bulan. Bertubuh putih, cantik dan bersinar, berwajah satu dengan tiga mata dan bertangan dua. Tangan kanan nya dalam abhaya mudra dan tangan kiri nya memegang trisula. Beliau menjadi jalan untuk dapat pergi kealam akanistha dalam hidup saat ini juga.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline samsung

  • Teman
  • **
  • Posts: 61
  • Reputasi: 2
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #38 on: 10 March 2009, 11:40:00 AM »
thx info2 nya.
kalo mau beli alat2 doa aliran tibet ,. di indo ada ya??

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #39 on: 03 May 2009, 09:56:32 PM »
halo teman teman Tibetan,

saya mau nanya :

1. apakah boleh melafal teks yang dalam bahasa indonesia ? karena terus terang saya sulit mengucap bahasa Tibetan.

2. bagaimana Arya Tara bisa dikatakan mampu memurnikan karma buruk kita ??

3. Kalau Tara memang Bodhisattva yang demikian hebatnya, kenapa di Tibet masih bisa diserang China ? masih bisa dibantai ? kenapa Tara tidak membebaskan mereka ? padahal mereka siang malam membuat puja dengan tidak sedikit persembahan pada Tara.


terima kasih

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #40 on: 03 May 2009, 10:31:06 PM »
1. boleh. logikanya, teks asli buddhis kan bahasa sanskrit dan pali. Tapi diterjemahkan ke bahasa Tibet dan chinese lalu mereka melafalkannya. Maka selain melafal mereka juga mengerti artinya. Harusnya kita juga melafal dan mengerti

2. entah ya... mungkin mirip dengan melafalkan nama Buddha yang bisa memurnikan karma buruk. Tapi itu juga ada syarat2 dan faktor2 yang harus dipenuhi.

3. Karmanya kali... Suku Sakya aja tidak bisa ditolong oleh Buddha karena karma tidak ada yang bisa dihalangi.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #41 on: 04 May 2009, 07:48:07 AM »
halo teman teman Tibetan,

saya mau nanya :

1. apakah boleh melafal teks yang dalam bahasa indonesia ? karena terus terang saya sulit mengucap bahasa Tibetan.

2. bagaimana Arya Tara bisa dikatakan mampu memurnikan karma buruk kita ??

3. Kalau Tara memang Bodhisattva yang demikian hebatnya, kenapa di Tibet masih bisa diserang China ? masih bisa dibantai ? kenapa Tara tidak membebaskan mereka ? padahal mereka siang malam membuat puja dengan tidak sedikit persembahan pada Tara.


terima kasih

halo juga bro.
1. menurut saya, boleh2 saja. pembacaan Sutra/Sutta seyogyanya dipahami artinya. salah satunya dengan pembacaan bahasa yang dimengerti oleh kita. dengan memahami dan mengulang, kita akan memahami makna yang terkandung dalam Sutra/Sutta tsb. hal yang sama juga berlaku dlm puja Tibetan.

2. seperti yg dikatakan bro xenocross, butuh syarat2 dan kondisi tertentu.
bro bisa belajar tentang konsep hukum karma dan akibatnya terlebih dahulu.

3. jika karma phala telah berbuah, Buddha datang pun tak bisa tolong kita.. jika sebelum semua kondisi yang dibutuhkan untuk benih karma berbuah, masih bisa diutak-atik. :)

semoga bermanfaat.
 _/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #42 on: 05 May 2009, 01:20:18 AM »

halo juga bro.
1. menurut saya, boleh2 saja. pembacaan Sutra/Sutta seyogyanya dipahami artinya. salah satunya dengan pembacaan bahasa yang dimengerti oleh kita. dengan memahami dan mengulang, kita akan memahami makna yang terkandung dalam Sutra/Sutta tsb. hal yang sama juga berlaku dlm puja Tibetan.

2. seperti yg dikatakan bro xenocross, butuh syarat2 dan kondisi tertentu.
bro bisa belajar tentang konsep hukum karma dan akibatnya terlebih dahulu.

3. jika karma phala telah berbuah, Buddha datang pun tak bisa tolong kita.. jika sebelum semua kondisi yang dibutuhkan untuk benih karma berbuah, masih bisa diutak-atik. :)

semoga bermanfaat.
 _/\_


By : Zen


Tapi... saya masih bertanya tanya...
 kejadian Tibet yang diserang kenapa bisa disebut telah berbuah ?

bukankah bangsa Tibet sudah ribuan tahun berdoa demi kesejahterahan dan keamanan Tibet ?

apa bedanya antara Tibet yang diserang dengan  saudagar yang diserang bandit ?
Kenapa Tara menyelamatkan saudagar yang hanya membawa harta barang berharga ?
sementara itu kenapa penghancuran kuil dan teks Tibetan serta sangha Tibet justru dibiarkan saja ???
Kenapa wanita tuna susila yang diserang hewan buas diselamatkan ? kenapa sangha tidak ditolong ?

bukankah Tara itu layaknya seperti seorang ibu yang bisa menolong.

Kalau hanya karena kematian sudah tiba atau karma buruk terlalu berat dan tetap saja tertimpa kemalangan ? lalu apa gunanya mengulang ulang nama Tara ? apa gunanya pujian menolong dari delapan macam bahaya ?
« Last Edit: 05 May 2009, 01:25:03 AM by lucky »

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #43 on: 05 May 2009, 07:05:16 AM »

halo juga bro.
1. menurut saya, boleh2 saja. pembacaan Sutra/Sutta seyogyanya dipahami artinya. salah satunya dengan pembacaan bahasa yang dimengerti oleh kita. dengan memahami dan mengulang, kita akan memahami makna yang terkandung dalam Sutra/Sutta tsb. hal yang sama juga berlaku dlm puja Tibetan.

2. seperti yg dikatakan bro xenocross, butuh syarat2 dan kondisi tertentu.
bro bisa belajar tentang konsep hukum karma dan akibatnya terlebih dahulu.

3. jika karma phala telah berbuah, Buddha datang pun tak bisa tolong kita.. jika sebelum semua kondisi yang dibutuhkan untuk benih karma berbuah, masih bisa diutak-atik. :)

semoga bermanfaat.
 _/\_


By : Zen


Tapi... saya masih bertanya tanya...
 kejadian Tibet yang diserang kenapa bisa disebut telah berbuah ?

bukankah bangsa Tibet sudah ribuan tahun berdoa demi kesejahterahan dan keamanan Tibet ?

apa bedanya antara Tibet yang diserang dengan  saudagar yang diserang bandit ?
Kenapa Tara menyelamatkan saudagar yang hanya membawa harta barang berharga ?
sementara itu kenapa penghancuran kuil dan teks Tibetan serta sangha Tibet justru dibiarkan saja ???
Kenapa wanita tuna susila yang diserang hewan buas diselamatkan ? kenapa sangha tidak ditolong ?

bukankah Tara itu layaknya seperti seorang ibu yang bisa menolong.

Kalau hanya karena kematian sudah tiba atau karma buruk terlalu berat dan tetap saja tertimpa kemalangan ? lalu apa gunanya mengulang ulang nama Tara ? apa gunanya pujian menolong dari delapan macam bahaya ?

bahkan YA Moggalana juga tidak bisa lolos dari kekuatan karma phala yang bekerja saat akhir hidupnya, sehingga Beliau wafat dibunuh para perampok. buah karma ini akibat di salah satu kehidupan sebelumnya, Beliau pernah membunuh kedua orang tuanya. [kejadian ini dijelaskan oleh Guru Buddha]

karma dilihat dari akibat yang ditimbulkannya, jika akibatnya menyenangkan, kita menyebutnya karma bajik, jika akibatnya menyedihkan/membuat kita menderita, maka kita menyebutnya karma buruk. karena kita tidak ingin menderita sekecil apa pun dan ingin memperoleh kebahagiaan, mari belajar untuk menghindari perbuatan2 negatif dan melakukan perbuatan2 positif, berusaha membantu yang lain, atau paling tidak dengan tidak membuat mereka menderita.

cara bekerja hukum karma dan akibatnya hanya bisa diketahui secara persis oleh seorang Samma-Sambuddha. yang bisa kita lakukan sebagai seorang Buddhist adalah meyakini keberadaan hukum sebab dan akibat ini.

semoga bermanfaat.
 _/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Pujian Kepada 21 Tara
« Reply #44 on: 05 May 2009, 12:27:26 PM »
terima kasih...

namun... saya tidak bertanya tentang hukum karma, bila demikian halnya, sama saja dengan jawaban : "Rahasia Tuhan"

kalau memang Tara tidak bisa berbuat apa apa terhadap karma, apa guananya?

lalu kenapa Tara disebut menghindarkan dari bencana senjata dan lain sebagainya semnetara itu banyak sangha Tibet yang mati di tindas. Bukankah mereka juga rajin puja 21 Tara ?