//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada  (Read 51019 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #60 on: 14 May 2009, 01:18:37 PM »

:) saya bilang "informasi" yang bermanfaat, bukan "kebenaran" bermanfaat. Justru ada informasi, maka harus ada penggalian :) Disebut bermanfaat karena informasi ini memang menarik untuk dipelajari

 ^-^ Jadi yang dimaksud bermanfaat itu adalah hal yang baru menarik untuk dipelajari ya..???  :-? baru tahu saya   ^-^
Kalau saya, karena belum tahu benar atau salah informasi tersebut saya akan mengatakan "informasi yang menarik" , sudah cukup ^-^
ya sudahlah whatever ^-^
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #61 on: 14 May 2009, 01:20:41 PM »
Info:

saya sudah cek kutipan yang dimaksud. Ternyata memang ada di dalam Biografi Ajahn Mun karya Acahn Maha Boowa. Bukunya dalam Bahasa Inggris bisa didownload di:

http://www.buddhanet.net/pdf_file/acariya-mun-bio.pdf

Lihat ke Bab yang berjudul "Early Years" pada sub-bab yang berjudul "Savaka Arahant", hal. 41.

Meskipun demikian saya belum tahu secara pasti isinya, semirip apa dengan terjemahannya, karena saya hanya membacanya sepintas.

Ok thank you, saya juga membaca hal yang sama. Kita tunggu yang lainnya membaca.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #62 on: 14 May 2009, 01:22:42 PM »
nah itu dia bukunya, cuma edisi cetaknya lagi gak ada di tangan. secara sabtu minggu baru bisa liat.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #63 on: 14 May 2009, 01:36:02 PM »
^-^ Jadi yang dimaksud bermanfaat itu adalah hal yang baru menarik untuk dipelajari ya..???  :-? baru tahu saya   ^-^
Kalau saya, karena belum tahu benar atau salah informasi tersebut saya akan mengatakan "informasi yang menarik" , sudah cukup ^-^
ya sudahlah whatever ^-^


Okey, trimakasih atas koreksinya :)
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #64 on: 14 May 2009, 05:30:45 PM »
Teman-teman yang baik,

Seorang Buddhis belum tentu pandangannya Buddhistic.

Saya rasa pandangannya cukup Buddhistic. Bahkan saya belum melihat adanya ketidaksesuaian dengan sutta pali. Mungkin lebih tepat dikatakan tidak sesuai dengan asumsi umat Theravada umumnya,karena apa yang disebut sebagai Buddhism itu luas dan Mahayana tentu termasuk di dalamnya.

Saudara Sobat dharma yang baik,

Saya belum pernah baca mengenai seorang Buddha bisa muncul kembali ke dunia (dalam wujud seorang Buddha), walaupun telah Parinibbana. Saya ingin tahu itu ada ditulis di tipitaka bagian mana ya? mohon referensinya. Terima kasih.

Sukhi hotu
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #65 on: 14 May 2009, 05:43:33 PM »

Saudara Sobat dharma yang baik,

Saya belum pernah baca mengenai seorang Buddha bisa muncul kembali ke dunia (dalam wujud seorang Buddha), walaupun telah Parinibbana. Saya ingin tahu itu ada ditulis di tipitaka bagian mana ya? mohon referensinya. Terima kasih.

Sukhi hotu

Diskusi soal ini sudah panjang lebar di forum ini :) Anda bisa membacanya di topik "Pandangan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yang berbeda." so, saya tidak perlu merangkum semua perbedaan pendapat yang muncul hanya sekadar untuk mengulang :)
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #66 on: 14 May 2009, 09:42:46 PM »
Bro sobat, sekedar mengingatkan ini adalah board theravada dan subjectnya jelas TRADISI THERAVADA, diskusi mengenai mahayana silahkan di board yg bersangkutan

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #67 on: 15 May 2009, 11:57:57 AM »
Bro sobat, sekedar mengingatkan ini adalah board theravada dan subjectnya jelas TRADISI THERAVADA, diskusi mengenai mahayana silahkan di board yg bersangkutan


Justru karena itu aku tidak menjawab pertanyaan bro fabian di sini :)
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #68 on: 15 May 2009, 12:39:01 PM »

Saudara Sobat dharma yang baik,

Saya belum pernah baca mengenai seorang Buddha bisa muncul kembali ke dunia (dalam wujud seorang Buddha), walaupun telah Parinibbana. Saya ingin tahu itu ada ditulis di tipitaka bagian mana ya? mohon referensinya. Terima kasih.

Sukhi hotu

Diskusi soal ini sudah panjang lebar di forum ini :) Anda bisa membacanya di topik "Pandangan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yang berbeda." so, saya tidak perlu merangkum semua perbedaan pendapat yang muncul hanya sekadar untuk mengulang :)

Saudara Sobat dharma yang baik,

Saya bertanya dibagian manakah di Tipitaka Pali (yang menjadi acuan umat Buddha aliran Theravada) Ada dikatakan mengenai seorang Buddha muncul kembali ke dunia setelah Parinibbana ?

Terima kasih atas keterangannya.

sukhi hotu,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #69 on: 15 May 2009, 01:05:59 PM »

Saudara Sobat dharma yang baik,

Saya bertanya dibagian manakah di Tipitaka Pali (yang menjadi acuan umat Buddha aliran Theravada) Ada dikatakan mengenai seorang Buddha muncul kembali ke dunia setelah Parinibbana ?

Terima kasih atas keterangannya.

sukhi hotu,

:) Gini dong, jadi pertanyaannya lebih jelas. Maaf, sebelumnya Anda tidak menyebut tentang Tripitaka Pali.

Dalam Tripitaka Pali, Buddha sama sekali menolak mendiskusikan tentang setelah Tathagata parinibanna. Umat Theravada, jika mencontoh sikap Sang Buddha tidak mendiskusikan tentang hal tersebut, seharusnya tidak terus menerus bertanya-tanya tentang apakah setelah Buddha parinibbana masih ada atau tidak. Simpel bukan?

Masalahnya adalah jika seandainya ada seorang bihkkhu berkesaksian tentang bahwa ia melihat buddha dan arahant, maka sebenarnya apa yang dilakukan bukanlah mendiskusikan tentang hal ini, ia hanya menceritakan kesaksiannya sebagaimana yang ia alami. Maka tidak adil jika ada umat Theravada yang mempertanyakan kesaksian tersebut dengan alasan bahwa "Buddha tidak mungkin ada setelah parinibbana", maka orang yang mempermasalahkan hal tersebut melupakan bahwa bahkan Buddha pun tidak pernah mengatakan Para Tathagata dan Arahant itu tidak ada setelah parinibanna, sebagaimana Beliau juga tidak menjawab bahwa kedua-Nya masih ada. Pernyataan bahwa "Buddha tidak mungkin ada setelah parinibbana" juga bukanlah pernyataan yang sesuai dengan yang diajarkan dalam Tipitaka Pali.

Dengan demikian, jika Umat Theravada yang konsisten mencontoh sikap Sang Buddha tidak mendiskusikan tentang hal tersebut tidak pantas ikut mempertanyakan kesaksian bhikkhu tersebut. Begitu juga bhikkhu yang bersangkutan tidak bisa dikatakan membicarakan sesuatu yang bertentangan dengan yang diajarkan karena ia hanya menceritakan apa yang disaksikannya atau yang dialaminya.







Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #70 on: 15 May 2009, 07:16:01 PM »
Bro sobat, sekedar mengingatkan ini adalah board theravada dan subjectnya jelas TRADISI THERAVADA, diskusi mengenai mahayana silahkan di board yg bersangkutan


Justru karena itu aku tidak menjawab pertanyaan bro fabian di sini :)

Yang saya maksudkan adalah segala pembahasan yang ada di board Mahayana tentunya adalah pandangan Mahayana secara ekslusif, jadi tidak relavan untuk dijadikan referensi dalam pembahasan menurut Theravada. jadi mohon pembahasan dibatasi hanya dari pandangan Theravada

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #71 on: 15 May 2009, 08:28:28 PM »
Teman-teman yang baik,

Seorang Buddhis belum tentu pandangannya Buddhistic.

Saya rasa pandangannya cukup Buddhistic. Bahkan saya belum melihat adanya ketidaksesuaian dengan sutta pali. Mungkin lebih tepat dikatakan tidak sesuai dengan asumsi umat Theravada umumnya,karena apa yang disebut sebagai Buddhism itu luas dan Mahayana tentu termasuk di dalamnya.


Saudara Sobat dharma yang baik,

Saya belum pernah baca mengenai seorang Buddha bisa muncul kembali ke dunia (dalam wujud seorang Buddha), walaupun telah Parinibbana. Saya ingin tahu itu ada ditulis di tipitaka bagian mana ya? mohon referensinya. Terima kasih.

Sukhi hotu

Diskusi soal ini sudah panjang lebar di forum ini :) Anda bisa membacanya di topik "Pandangan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yang berbeda." so, saya tidak perlu merangkum semua perbedaan pendapat yang muncul hanya sekadar untuk mengulang :)

Saudara Sobat dharma yang baik,

Saya bertanya dibagian manakah di Tipitaka Pali (yang menjadi acuan umat Buddha aliran Theravada) Ada dikatakan mengenai seorang Buddha muncul kembali ke dunia setelah Parinibbana ?

Terima kasih atas keterangannya.

sukhi hotu,

:) Gini dong, jadi pertanyaannya lebih jelas. Maaf, sebelumnya Anda tidak menyebut tentang Tripitaka Pali.

Dalam Tripitaka Pali, Buddha sama sekali menolak mendiskusikan tentang setelah Tathagata parinibanna. Umat Theravada, jika mencontoh sikap Sang Buddha tidak mendiskusikan tentang hal tersebut, seharusnya tidak terus menerus bertanya-tanya tentang apakah setelah Buddha parinibbana masih ada atau tidak. Simpel bukan?

Masalahnya adalah jika seandainya ada seorang bihkkhu berkesaksian tentang bahwa ia melihat buddha dan arahant, maka sebenarnya apa yang dilakukan bukanlah mendiskusikan tentang hal ini, ia hanya menceritakan kesaksiannya sebagaimana yang ia alami. Maka tidak adil jika ada umat Theravada yang mempertanyakan kesaksian tersebut dengan alasan bahwa "Buddha tidak mungkin ada setelah parinibbana", maka orang yang mempermasalahkan hal tersebut melupakan bahwa bahkan Buddha pun tidak pernah mengatakan Para Tathagata dan Arahant itu tidak ada setelah parinibanna, sebagaimana Beliau juga tidak menjawab bahwa kedua-Nya masih ada. Pernyataan bahwa "Buddha tidak mungkin ada setelah parinibbana" juga bukanlah pernyataan yang sesuai dengan yang diajarkan dalam Tipitaka Pali.

Dengan demikian, jika Umat Theravada yang konsisten mencontoh sikap Sang Buddha tidak mendiskusikan tentang hal tersebut tidak pantas ikut mempertanyakan kesaksian bhikkhu tersebut. Begitu juga bhikkhu yang bersangkutan tidak bisa dikatakan membicarakan sesuatu yang bertentangan dengan yang diajarkan karena ia hanya menceritakan apa yang disaksikannya atau yang dialaminya.

dear sobat dharma,

saya coba memperjelas yg coba ditanyakan oleh ko fabian adalah apa yg saya bold di posting paling atas yaitu Bahkan saya belum melihat adanya ketidaksesuaian dengan sutta pali

krn disini sedang membahas mengenai samboghakaya yg tidak tercantum dalam Tipitaka Pali jadi pernyataan anda diatas, justru menyetujui bhw samboghakaya sesuai dengan sutta pali

nah ketimbang mempertanyakan mengenai bagaimana seharusnya theravadin bersikap, lebih baik jika anda bisa menyebutkan sutta pali mana yg sesuai berisi mengenai samboghakaya.

demikian saya coba memperjelas apa yg ko fabian ingin tanyakan, mohon koreksi jika salah dan mohon jawaban langsung pada org yg ditanya.

metta  _/\_

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #72 on: 15 May 2009, 08:40:40 PM »
 ^-^ ^-^ td siang mao gw perjelas soal ini, ampe kelupaan untung ada pak markos....

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #73 on: 15 May 2009, 08:48:20 PM »
^-^ ^-^ td siang mao gw perjelas soal ini, ampe kelupaan untung ada pak markos....

pas gi lembur, pas baru bisa buka DC, pas liat juga......

mgkn gara2 saya pake SALON-PAS  :))

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Sambhogakaya dalam Tradisi Theravada
« Reply #74 on: 16 May 2009, 02:44:40 PM »

dear sobat dharma,

saya coba memperjelas yg coba ditanyakan oleh ko fabian adalah apa yg saya bold di posting paling atas yaitu Bahkan saya belum melihat adanya ketidaksesuaian dengan sutta pali

krn disini sedang membahas mengenai samboghakaya yg tidak tercantum dalam Tipitaka Pali jadi pernyataan anda diatas, justru menyetujui bhw samboghakaya sesuai dengan sutta pali

nah ketimbang mempertanyakan mengenai bagaimana seharusnya theravadin bersikap, lebih baik jika anda bisa menyebutkan sutta pali mana yg sesuai berisi mengenai samboghakaya.

demikian saya coba memperjelas apa yg ko fabian ingin tanyakan, mohon koreksi jika salah dan mohon jawaban langsung pada org yg ditanya.

metta  _/\_

Jadi kalau saya pahami dari kata-kata Anda di atas berarti apa yang tidak ada dalam sutta pali walaupun tidak bertentangan (berkesesuaian) tidak boleh dianut?

Kalau gitu tunjukkan pada saya terlebih dahulu bagian dari sutta pali yang membahas tentang nimitta. Tunjukkan juga pada saya bagian sutta pali yang menyebut empat landasan sebagai jhana 5-8. Tunjukkan pada saya juga bagian dari sutta pali yang menyebutkan adanya meditasi dengan bantuan kata "Buddho" dapat membantu konsentrasi. Tunjukkan juga pada saya  juga bagian dari mana bagian dari sutta pali yang membahas tentang 10 tingkatan Vipassana Bhavana sebagaimana yang diajarkan oleh Mahasi Sayadaw.

Menurut pemahaman ini, jika hal yang demikian tidak ada dalam sutta pali walaupun berkesesuaian tidak seharusnya dianut, maka hal-hal tersebut seharusnya juga tidak dianut dalam Theravada meskipun berkesesuaian. Bukankah aneh jika hal-hal tersebut tetap dianggap sebagai bagian dari Tradisi Theravada jika tidak tercantum dalam sutta pali?

Kecuali... anda bisa menunjukkan pada saya dengan pasti dan eksak tertera dengan kata yang mirip sama dengan konsep-konsep di atas.
« Last Edit: 16 May 2009, 02:47:03 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek