contoh 1:
kami mempercayai penyebab
benci dikarenakan adanya pelanggaran 5 sila dasar
1. membunuh, "aku" benci si A karena membunuh xyz (entah itu si xyz adalah orang dekat kita/saudara, teman, tetangga, idola ataupun yang lain).
2. mencuri, "aku" benci si A karena mencuri (milikku atau milik xyz).
3. berzinah, "aku" benci si A karena berzinah dg si b atau yang lain, xyz.
4. berbohong, "aku" benci si A karena berbhong terhadapku (termasuk berkhianat termasuk mental, speech & action).
5. lemah kesadaran, "aku" benci si A karena minum2an/makan makanan yg memabukkan shg salah 1 atau lebih dari point diatas dilanggar.
contoh 2:
selain itu penyebab kebencian yang lain karena tidak cocok / tidak menerima keadaan,
selera saat itu.
misal: orang terdekat kita sakit dan akhirnya meninggalkan kita (passed away/meninggal) kita akan menangis sejadi2-nya, dengan pertanyaan: "mengapa ini dan itu?" dalam kurun waktu tertentu, menyesali kejadian yang telah terjadi.
Tapi, sekali lagi tapi (mohon maaf dulu kalau diantara kalian tidak berkenan)
Tapi setelah 5, 10, 15, 20, 30 tahun berlalu jika mengingat kembali kejadian ditinggal meninggal oleh seseorang,
- apakah akan menangis sejadi2-nya ?
- apakah masih tidak bisa menerima keadaan ?
- apakah masih bertanya "mengapa ini dan itu" ?
setelah selang beberapa waktu 5, 10, 15, 20, 30 tahun, kita akan menerima kenyataan tsb dengan lebih bijaksana, wisely, dan menerima kenyataan yang ada. Jadi untuk contoh ke-1 dan ke-2, kiranya
anicca akan berlaku pada kita semua.
Ini dari pengalaman hidup kami