canda = persetujuan (kl gk salah chanda) wah harus ada penengah yg bisa benerin kl dari kita2 ada yg salah nih ^:)^ ^:)^
sabbe artinya?
rati = kesenangan, kemelekatan (tapi ngk yakin ...)
sayati ?
sayati bukannya berbaring y bro ^^
supati= tidur
subha ??
sutta=tidur,wejangan
suddha ??
jelas?
Saddhu
salah, harusnya lotus :P teratai bukan lotus hehehehe
ambuja = dari air/lotus/ikan
lu~ncati
bukannya Luñcati = mencabut sam? ato bisa tuker2an sama memetik?
hatthena itu bukan kata dasar yak?
cuma ketemu harāpeti = membawa pergi
ngk ketemu harāpesi ::)
ko medho kasih clue nya dong
next, sara ?
"Aumansīha = singa, vyaggha = harimauharimau" (harimaumengaum)
**ingat sutta sih**
nājaliti ti jālitāṃ
jadi sīhanāda = auman singa
nājaliti ti jālitāṃ
minta clue, noun or verb? subject or object?
thank you sam :D
Saya sendiri tidak tahu apa arti nājaliti ti jālitāṃ. Harus dipulangkan ke penanya nih...
i found it from Seevali Piritha, it was in Sinhalese letters, then i re-wrote in roman.
there were so many difficult Pali words which i couldn't find from Pali dictionary.
my expectation anyone would like to help me.
mettacittena,
namaste Rev.
u need completely?
mettacittena,
purentā pārami sabbepurentā , ngk ketemu kata ini
sabbe pacceka nāyakāsabbe = semua
sivali guṇa tejenasivali, ngk ketemu kata ini
parittaṃ taṃ bhanā maheparittā = perlindungan
nājaliti ti jālitāṃ
ā ī ū ām i svāhāsvāhā (bahasa sansekerta) = so be it
Buddha sāmi Buddha satyāmsāmi, satyām, ngk ketemu juga
terima kasih sam untuk GRP nyasama2...sy juga thanks udah dikoreksi, krn sy kurang teliti ketik, yg dlm pikiran "singa" tp ketik "harimau" (bukan berkilah), memang BEDA banget lah singa ama harimau, jadi sy kurang teliti.
my very first GRP, wag terharu nig :-[
purentā , ngk ketemu kata ini
pārami , ngk ketemu kata ini, tapi seperti yg dalam dasa-paramita?
sabbe = semua
sabbe = semua
pacceka = individual
nāyakā = pemimpin
sivali, ngk ketemu kata ini
guṇa = kualitas
tejena, ngk ketemu kata ini
parittā = perlindungan
taṃ bhanā mahe, ngk ketemu kata2 ini
nājaliti ti jālitāṃ, tambah pusing nig :o
svāhā (bahasa sansekerta) = so be it
sāmi, satyām, ngk ketemu juga
btw sam, mungkin karena ini diterjemahin dari bahasa sinhalaini paritta pali, bisa anda dapatkan di semua link ttg paritta, silahkan anda ketik "Seevali paritta" atau "Seevali piritha" anda hanya akan dptkan mp3 nya aja utk paritta Sivali, tanpa teks, walau anda bongkar semua link seluruh dunia, HANYA ada mp3 nya aja, anda tidak bakalan menemukan teks nya.
jadi spelling kata nya ada yang pali, ada yang sansekerta?
waduh angkat tangan nig ^:)^
ini terlalu susah untuk pemula seperti saya
nunggu jawaban senior2 yg lain dag
anyway, the show must go on
biar the game can go on
saya minta izin untuk post pertanyaan nya berikutnya
thank you sam
terima kasih sam untuk GRP nyakasih dah keduax
my very first GRP, wag terharu nig :-[
tipu = Musā
**Ingat sila ke-4 sih... "Musāvāda"
curi, apa?
kasih dah keduax
purentā pārami sabbe
sabbe pacceka nāyakā
sivali guṇa tejena
parittaṃ taṃ bhanā mahe
nājaliti ti jālitāṃ
ā ī ū ām i svāhā
Buddha sāmi Buddha satyām
sam, bukannya so coreti, te corenti juga? kan sama2 core
sam, bukannya so coreti, te corenti juga? kan sama2 core
[at] All... Sorry baru coba menjawab. Saya sendiri tidak tahu beberapa kata, tetapi coba saya jawab apa yang saya bisa.
Purentā = ketika memenuhi, pārami = kebajikan, sabbe = semua.
Sabbe = semua, pacceka = masing-masing, nāyakā = pemimipin ( bisa Buddha, bisa para aggasāvaka, juga bisa para bodhisatta, dan saya melihat).
Sivali = bhikkhu Sivali, guṇa = kwalitas, tejena = melalui kekuatan.
parittaṃ = paritta (syair2 yang memberikan proteksi), taṃ = itu, bhānamahe = mereka mengumandangkan (recite).
Sampai pada kalimat ini, sangat mudah untuk diterjemahkan.
purentā pārami sabbe
sabbe pacceka nāyakā
sivali guṇa tejena
parittaṃ taṃ bhanā mahe
Berarti:
"Sambil memenuhi semua kebajikan, semua pemimpin masing masing mengumandangkan paritta tersebut dengan kekuatan kwalitas bhikkhu Sivali". Bahasa Inggrisnya malah lebih enak, "While fulfilling all perfections, all each leader recite that protective verse with the power of Ven. Sivali's quality".
Untuk baris selanjutnya memang sulit diterjemahkan terutama dengan kalimat "nājaliti ti jālitāṃ' yang tampaknya ada kesalahan. Sebenarnya, kalimat selanjutnya merupakan paritta yang dikumandangkan oleh para leaders di atas. Buddhasāmi jelas berarti lordship of the Buddha (kepemilikan Sang Buddha), Buddhasatyāṃ adalah kebenaran Sang Buddha. Satyā beserta kata svāha mendapat pengaruh bahasa Sanskrit. Satya sama dengan kata sacca, sedangkan svāha adalah mantra yang digunakan oleh para brahmana terutama ketika mereka melakukan upacara api. Sementara itu, kata2 ā ī ū ām i merupakan bagian dari mantra yang tidak diketahui arti sesungguhnya. nājaliti ti jālitāṃ adalah kalimat yang sulit. Tetapi tampaknya karena ada kata2 svāha yang biasanya digunakan oleh para brahmana dalam upacara api, kata-kata ini berkaitan dengan api. Bisa juga kata jālitāṃ berasal dari kata jāleti atau jalati yang berarti ' membakar'. Kata kerja pasif dari jāleti adalah jālitaṃ / jalitaṃ yang berarti 'terbakar /di bakar'. Kemungkinan memang kata jālitāṃ adalah sebenarnya jālitaṃ / jalitaṃ. Yang membingungkan adalah kenapa di bagian taṃ itu tertulis tāṃ yang mana di bahasa Pāli tidak ditemukan terutama mengacu kepada kata kerja pasif. Jika jālitāṃ sebenarnya dari kata jāleti, hal yang sama juga bisa terjadi pada kata nājaliti yang bisa berarti 'tidak terbakar". Tetapi jika diterjemahkan, akan kedengaran aneh. Jadi paritta yang dikumandangkan oleh para pemimpin di atas, adalah:
"Apa yang terbakar, 'tidak terbakar' (melalui mantra) ā ī ū ām i svāhā adalah kepemilikan Buddha (ownership of the Buddha), kebenaran Buddha'.
Mettacittena,
satapadi
kalo kelelawar?
kasih dah keduaxterima kasih tuhan :))
nahhh...ayo tambah semangat bro....ada tambahan hadiah dari Tuhan tuh ....iya nig sam, makin semangat nig... ;D sampe gigi nya nyengir hehehe
Padumuttaro nāma jino
Sabba dhammesu cakkhumā
Ito sata sahassamhi
Kappe uppajji nāyako
"100 ribu kalpa dari sekarang, seorang pemimpin akan muncul. Beliau adalah seorang pemenang bernama Padumuttara, yang memiliki mata di semua Dhamma".
Bhūlatā?
terima kasih tuhan :))
iya nig sam, makin semangat nig... ;D sampe gigi nya nyengir hehehe
btw, i'm a female...tapi dikasih GRP, panggil bro juga ngk pa2 deg :P
"100 ribu kalpa dari sekarang, seorang pemimpin akan muncul. Beliau adalah seorang pemenang bernama Padumuttara, yang memiliki mata di semua Dhamma".
thank you sam
sebenarnya udah tahu bisa tulis gender
cuma agak2 males, kayanya ngk gitu penting hehehe
tapi udah seminggu dipanggil bro mulu nig
jadi sekarang ditampilin gender nya deg
100 kalpa from now, a leader will arise. He will be a winner named Padumuttara, who has eye/knowledge in all Dhamma.
ehm...bener ngk terjemahan kaya gini?
taking a wild guess
Bhū = tanah, alis mata
latā = menjalar, memanjat
jadi Bhūlatā = tumbuhan yang menjalar di tanah? ???
= alis mata terangkat?
sorry kalau jawabannya aneh nig....abis tebak2an
bali?
[at] All... Sorry baru coba menjawab. Saya sendiri tidak tahu beberapa kata, tetapi coba saya jawab apa yang saya bisa.
Purentā = ketika memenuhi, pārami = kebajikan, sabbe = semua.
Sabbe = semua, pacceka = masing-masing, nāyakā = pemimipin ( bisa Buddha, bisa para aggasāvaka, juga bisa para bodhisatta, dan saya melihat).
Sivali = bhikkhu Sivali, guṇa = kwalitas, tejena = melalui kekuatan.
parittaṃ = paritta (syair2 yang memberikan proteksi), taṃ = itu, bhānamahe = mereka mengumandangkan (recite).
Sampai pada kalimat ini, sangat mudah untuk diterjemahkan.
purentā pārami sabbe
sabbe pacceka nāyakā
sivali guṇa tejena
parittaṃ taṃ bhanā mahe
Berarti:
"Sambil memenuhi semua kebajikan, semua pemimpin masing masing mengumandangkan paritta tersebut dengan kekuatan kwalitas bhikkhu Sivali". Bahasa Inggrisnya malah lebih enak, "While fulfilling all perfections, all each leader recite that protective verse with the power of Ven. Sivali's quality".
Untuk baris selanjutnya memang sulit diterjemahkan terutama dengan kalimat "nājaliti ti jālitāṃ' yang tampaknya ada kesalahan. Sebenarnya, kalimat selanjutnya merupakan paritta yang dikumandangkan oleh para leaders di atas. Buddhasāmi jelas berarti lordship of the Buddha (kepemilikan Sang Buddha), Buddhasatyāṃ adalah kebenaran Sang Buddha. Satyā beserta kata svāha mendapat pengaruh bahasa Sanskrit. Satya sama dengan kata sacca, sedangkan svāha adalah mantra yang digunakan oleh para brahmana terutama ketika mereka melakukan upacara api. Sementara itu, kata2 ā ī ū ām i merupakan bagian dari mantra yang tidak diketahui arti sesungguhnya. nājaliti ti jālitāṃ adalah kalimat yang sulit. Tetapi tampaknya karena ada kata2 svāha yang biasanya digunakan oleh para brahmana dalam upacara api, kata-kata ini berkaitan dengan api. Bisa juga kata jālitāṃ berasal dari kata jāleti atau jalati yang berarti ' membakar'. Kata kerja pasif dari jāleti adalah jālitaṃ / jalitaṃ yang berarti 'terbakar /di bakar'. Kemungkinan memang kata jālitāṃ adalah sebenarnya jālitaṃ / jalitaṃ. Yang membingungkan adalah kenapa di bagian taṃ itu tertulis tāṃ yang mana di bahasa Pāli tidak ditemukan terutama mengacu kepada kata kerja pasif. Jika jālitāṃ sebenarnya dari kata jāleti, hal yang sama juga bisa terjadi pada kata nājaliti yang bisa berarti 'tidak terbakar". Tetapi jika diterjemahkan, akan kedengaran aneh. Jadi paritta yang dikumandangkan oleh para pemimpin di atas, adalah:
"Apa yang terbakar, 'tidak terbakar' (melalui mantra) ā ī ū ām i svāhā adalah kepemilikan Buddha (ownership of the Buddha), kebenaran Buddha'.
Mettacittena,
Rev. yg sy hormati,
mo nanya lagi, krn menerjemahkan paritta itu biasanya setelah Pali sebelahnya arti kata, jadi klo dibuat baris per baris spt ini bagaimana ?
Padumuttaro nāma jino (the hero’s name Padumuttara)
Sabba dhammesu cakkhumā (all eye’s dhammas)
Ito sata sahassamhi (100.000 from here)
Kappe uppajji nāyako (a leader to be born to lead)
utk yg 2 baris ini klo digabung (100.000 kappas from here a leader to be born)
(seorang pahlawan yg bernama Padumuttara, yang memiliki mata semua dhamma, 100.000 kappa dari sekarang seorang pemimpin akan lahir).
jadinya utk bait syair diatas juga ingin sy buat baris per baris.
tapi ada satu lagi yg ingin sy tanyakan, yg benar yang mana ?
purentā pārami sabbe
sabbe pacceka nāyakā
(setelah semua masing2 memenuhi kebajikan dimasa lampaunya)
**arti purentā yg bener itu "fulfil" atau "formerly, earlier"?
mettacittena,
taking a wild guess
Bhū = tanah, alis mata
latā = menjalar, memanjat
jadi Bhūlatā = tumbuhan yang menjalar di tanah? ???
= alis mata terangkat?
sorry kalau jawabannya aneh nig....abis tebak2an
māsa = kacang kedelai, setengah bulan /15 hari, pride upon oneself
(bahasa pali) tipu = (bahasa indonesia) nya apa?
mo nambahin boleh ga? utk māsa : bulan (masa), jadi klo "māsavassa" (masa hujan/masa bulan2 penghujan)
tipu : memimpin (pinter juga cari istilahnya)
ikutan ahh...."cape" (indo) klo pali apa?
Rev. yg sy hormati,
mo nanya lagi, krn menerjemahkan paritta itu biasanya setelah Pali sebelahnya arti kata, jadi klo dibuat baris per baris spt ini bagaimana ?
Padumuttaro nāma jino (the hero’s name Padumuttara)
Sabba dhammesu cakkhumā (all eye’s dhammas)
Ito sata sahassamhi (100.000 from here)
Kappe uppajji nāyako (a leader to be born to lead)
utk yg 2 baris ini klo digabung (100.000 kappas from here a leader to be born)
(seorang pahlawan yg bernama Padumuttara, yang memiliki mata semua dhamma, 100.000 kappa dari sekarang seorang pemimpin akan lahir).
mettacittena,
Rev. yg sy hormati,
mo nanya lagi, krn menerjemahkan paritta itu biasanya setelah Pali sebelahnya arti kata, jadi klo dibuat baris per baris spt ini bagaimana ?
Padumuttaro nāma jino (the hero’s name Padumuttara)
Sabba dhammesu cakkhumā (all eye’s dhammashave all eyes in dhamma)
Ito sata sahassamhi (100.000 from here)
Kappe uppajji nāyako (a leader to be born to lead)
utk yg 2 baris ini klo digabung (100.000 kappas from here a leader to be born)
(seorang pahlawan yg bernama Padumuttara, yang memiliki mata semua dhamma, 100.000 kappa dari sekarang seorang pemimpin akan lahir).
mettacittena,
Dalam menerjemahkan bahasa Pali entah prosa atau syair ke Inggris atau ke bahasa Indonesia, kita tidak seharusnya terpaku pada baris perbaris, tetapi yang paling penting adalah kita hendaknya melihat subyek, predikat dan obyek. Dalam syair di atas, kata nāyako adalah subyek, dan kata-kata lain seperti jino, padumuttaro dan cakkhumā merupakan kata-kata yang memperjelas nāyako yang juga termasuk bagian dari subyek. Artinya, nāyako (pemimpin) ini adalah seorang pemenang (jino) bernama Padumuttaro dan ia memiliki mata (cakkhumā). Sabba dhammesu adalah keterangan mengenai cakkhumā - ia yang memiliki mata di semua dhamma (fenomena). Uppajji adalah predikat - akan muncul, sedangkan ito satasahassamhi kappe adalah kata keterangan - 100 ribu kalpa dari sekarang.
Purentā bukan berarti 'masa lampau". Purentā adalah kata kerja keterangan dari purenti (mereka memenuhi). Purentā artinya 'While (they) fulfilling". Ini berlaku di semua kata kerja, seperti karonti - karontā atau karontamānā, dhavati - dhavantā / dhavantamānā, rodanti - rodantā / rodantamānā, pucchati -pucchantā / pucchantamānā, bhuñjanti - bhuñjantā / bhuñjantamānā, dst. Bentuk tunggalnya adalah purento / purentamāno, karonto / karontamāno, dhavanto / dhavantamāno, rodanto / rodantamāno, dst. Di syair di atas, karena subyeknya adalah jamak yakni nāyakā (para pemimpin), kata kerja keterangan juga jamak yakni purentā. Jika seandainya subyeknya tunggal seperti nāyako, maka kata ini pun akan tunggal yakni 'purento'.
tipu :memimpin(pinter juga cari istilahnya)
ikutan ahh...."cape" (indo) klo pali apa?
Tipu = timah (bukan memimpin).
Kilanta = cape.
Mahodara?
manodara= mempunyai perut yang besar
iya nih...salah lagi....ngumpet ahh...malu ama sis.... ^-^
mati : wisdom, idea (kebijaksanaan, faham)
awas lho klo disalahin lagi....xixixi....
mata indonya apa?
iya nih...salah lagi....ngumpet ahh...malu ama sis.... ^-^Mata = mati, berpikir, diketahui.
mati : wisdom, idea (kebijaksanaan, faham)
awas lho klo disalahin lagi....xixixi....
mata indonya apa?
Saṃsīdo?
Saṃsīdo = tenggelam
pokharaṇī?
nah, berarti klo kalimat : sy tenggelam di kolam, apa?
uppala : waterlily (kata ahlinya beda dg lotus)
lapar, pali nya apa?
Khīrapāyāsa = menyusui (adanya dikamus Khīrapaka sucking the milk)
salah ya?
sasaran, palinya apa?
tombak = kunta
klo sasaran tombak ?
(***mhn maaf tp sy mo pamit dlu bbrp hr, krn ada tugas, monggo dilanjutkan....***)
mettacittena,
kunta = mace = gada / pemukul
contoh gambarnya
(http://i1213.photobucket.com/albums/cc467/bluppy1/mace_paulchen2.jpg)
kalau tidak ada yang bisa menjawab dalam 24 jam,hehehe....harap2 dikasih clue ;D thankiu
penanya boleh menjawabnya sendiri, dan post kata pali baru
Sāraṅga? sam, sudah cari di 3-4 kamus, ngk ketemu ... ::)
Āhiṇḍati = to wander about, to roam = berjalan-jalan, berkeliaran
ārāma ?
dassanīya = tampan, indah, menarik
Seekor rusa berkeliaran di sebuah taman?
Vānari = monyet betina
Vānarinda = monyet juga?
āruhati?
nāḷikera = kelapa
taru?
nāḷikera = kelapa
taru?
tāla = kelapa sawit
rukkha = pohon
tālarukkha = pohon kelapa sawit
ucca ?
patati = jatuh
Seekor raja monyet jatuh dari sebuah pohon aren yang tinggi ?
bāḷhagilāna = klinik, balai pengobatan
dubbala ?
pāṇa = napas, kehidupan
cāga = menghindari, menjauhi, melepaskan
pāṇacāga = kematian
pāṇacāgo apakah sama dengan pāṇacāga?
sagga?
1. kammaja = resulting from karma
2. dari buku RAPB, ketemu kata
kammaja rūpa = tubuh karma
kammaja itu beda dengan kammajā ?
jadi next question tetep, kammajā artinya apa?
rājā (rājan) m. raja, kaisar, penguasa, pangeran, (juga sebutan untuk kaum kesatria), pemimpin
rājā?
phala = hasil atau buah pencapaian
bener g ya? ;D
bener, silahkan kasih pertanyaan selanjutnya sis hema, thanks ;D
tapa = tapa / bertapa
tapa bukannya hidup bersahaja cc?ooo...hidup bersahaja yag...
kalo salah langsung lanjut aja nih?
hehehe satta bukan tujuh :P
ini dikasih hint nya ;D
http://www.dicts.info/dictionary.php?l1=pali&l2=english
satta = makhluk ? (kayak yang di sabbe satta....) ?
kehendak ;D.
vayo? ;D
puñña = baik, kebaikan, sifat terpuji
puna?
Dictionary Pali-English, by : TW.Rhys Davids, p.464 :
puñña : merit, meritorious, virtue, fanciful (jasa [kebaikan, manfaat, bajik], berjasa [bajik, bermanfaat], kebajikan [kebaikan, keutamaan], fantastis [ajaib])
puñña : selalu berkaitan dg kusala, yang membawa kita kpd kelahiran di Surga.
thank you sam udah ditambahin arti yg lengkap
puṇṇa = penuh
pūpa?
kokanada ?
A = tidak
(noun) dinna = barang / benda yang diberikan oleh pemilihnya
(verb ) adana = mengambil / merampas
Adinnādānā : mengambil / merampas suatu barang / benda yang tidak diberikan oleh pemiliknya = mencuri
bener g ya cc? ;D
Visittha = ???ngk ketemu... mungkin diacritical marks nya salah
ga tau...ngk ketemu juga..
patigha??
vijitāvī = menang, berjaya
dengan M$ Word, anda bisa mendefinisikan huruf diakritik tersebut dalam shortcut, click menu INSERT->SYMBOL, kemudian cari huruf yg diinginkan, tentukan shortcut, misalnya Alt+A untuk huruf ā. selanjutnya ketika mengetikkan huruf ā anda tinggal menekan tombol Alt dan huruf A berbarengan.
ketemu tanda bacanya
paṭigha = kemarahan, kebencian
veramaṇī = berpantang
sikkhā ? (latihan)
berpantang diri?
sikkhā ? (latihan)
close, try again ;D
bahasa pali..:errr....... :-SS
"aku mau makan steak sapi dan abis itu aku mau main facebook", apa yak?
the 'training', which the Buddha's disciple has to undergo, is 3-fold:
training in higher morality (adhisīla-sikkhā)
in higher mentality (adhicitta-sikkhā)
in higher wisdom (adhipaññā-sikkhā)
This 3-fold training refers to the 3-fold division of the the 8-fold Path (magga) in morality, concentration and wisdom (sīla, samādhi, paññā). In D. 16 and A.IV,1 it is said:
"It is through not understanding, not penetrating noble morality ... noble concentration ... noble wisdom ... noble deliverance that I, as well as you, have had for such a long time to pass through this round of rebirths.''
"This then is morality, this concentration, this wisdom, this deliverance. Being endowed with morality, concentration brings high fruit and blessing. Being endowed with concentration, wisdom brings high fruit and blessing. Being endowed with wisdom, the mind becomes freed from all cankers (āsava) namely, from the sensuous canker (kāmāsava), from the canker of existence (bhavasava) from the canker of opinions (ditthisava) from the canker of ignorance (avijjāsava).
ref: http://www.palikanon.com/english/wtb/s_t/sikkhaa.htm (http://www.palikanon.com/english/wtb/s_t/sikkhaa.htm)
bahasa pali..:
"aku mau makan steak sapi dan abis itu aku mau main facebook", apa yak?
Ahan attho kandana maṃsakhaṇḍa tada pavesa faceBookkebenaran diragukan.. :P :P
Ahan attho kandana maṃsakhaṇḍa tada pavesa faceBook
bahasa pali..:
"aku mau makan steak sapi dan abis itu aku mau main facebook", apa yak?
siswa dalam pelatihan yang lebih tinggi
sampajanna?
tahu dengan jelas (?)katavedi = tau membalas budi orang lain
katavedi?
katavedi = tau membalas budi orang lain
Ijinkan saya bertanya :
Mengapa dalam syair Ettavata yang terakhir sekarang Vihara STI mengganti menjadi : Ciram rakkhantu mam pare ?
mengapa ga ada yg menanggapi ?
Ijinkan saya bertanya :
Mengapa dalam syair Ettavata yang terakhir sekarang Vihara STI mengganti menjadi : Ciram rakkhantu mam pare ?
Namatthu Buddhassa,
Rekan2 SeDhamma, Y.M. Bhante Dhammadhiro, bhante kita yang paling
ahli dalam bahasa pali, setelah meninjau buku paritta yang selama ini kita
pakai ternyata di dalamnya terdapat cukup banyak kesalahan. Termasuk
penggunaan salam Namo Buddhaya juga mengalami perubahan menjadi 'Namatthu
Buddhassa'. Karena saya hanya mendapat dua, maka buku tersebut akan
tidak cukup untuk dibagikan. Maka saya akan ringkas perbaikan2 pada
paritta2 yang sering kita gunakan pada saat kebaktian.
1 Namakara Gatha berubah menjadi Namakara Patha, sedangkan isinya
masih tetap sama.
2.Puja Gatha menjadi Puja Katha, isi sama.
3. Pubbabhaganamakara - sama
4. Tisarana menjadi Saranagamana Patha, lalu
Handa mayam saranagamanapatham bhanama se
5.Pancasila
karoma se pada buku lama menjadi bhanama se
7. Buddhanussati , Dhammanussati, Sanghanussati - tetap sama buku
lama
8. Saccakiriya Gatha, juga berubah dari karoma se menjadi bhanama se
9. Mangala Sutta dan Karaniya Metta Sutta tetap sama buku lama
10. Brahmaviharapharana, kata bhanama se yang diucapkan pemimpin
kebaktian di buku lama, berubah menjadi karoma se
11. Abhinhapaccavekkhana Patha - sama
12. Permohonan Pancasila, Paritta dan Dhammadesana - sama
13. Ettavata berubah menjadi Ettavatatiadipattidana
Handa mayam ettavatati-adipattidanam karoma se
Untuk bait 1-3 masih tetap sama
bait 4, pada baris terakhir mengalami perubahan 'Ciram rakkhantu
lokasanti' menjadi 'Rakkhantu lokasantikam'
bait 5 baris terkahir, 'Ciram rakkhantu Indonesia' menjadi 'Imam
rakkhantu ratthakam'
yang artinya 'Semoga melindungi negeri ini'
bait terakhir, baris terakhir 'Ciram rakkhantu mam param'ti', berubah
menjadi 'Ciram rakkhantu mam pare'.
Catatan: Untuk pelimpahan jasa untuk para dermawan, sebelum bait
terakhir bisa mengulangi Akasattha..., lalu baris terakhir diganti dengan
'Ciram rakkhantu dayake, untuk tempat seperti vihara, dsb, baris
terakhir menggunakan 'Imam rakkhantu vatthukam (vihara)'
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi rekan2.
metta,
demmy s (Citta Sudhammo)
mungkin karena tidak ada yg bisa menjawab, setau saya tidak ada perwakilan STI di sini
bait terakhir, baris terakhir 'Ciram rakkhantu mam param'ti', berubah
menjadi 'Ciram rakkhantu mam pare'.
[at] Shasika, Semoga menjawab yah
[at] Bro Top1, makasih yah.... ;D
sudah terjawab sekarang....tapi ini berarti khan yang merubah hanya dari kita saja, apakah perubahan ini sudah dapat persetujuan dari Tipitakadhara? karena setahu saya Tipitaka itu tidak dpt dirubah apapun alasan nya. sedangkan paritta khan merupakan bagian dari Tipitaka juga ;D
paritta etavatta tidak terdapat dalam Tipitaka, bahkan sebagian besar paritta memang bukan berasal dari Sang Buddha, melainkan karangan para bhikkhu belakangan.
Makasih bro Indra,
Setahu saya Paritta merupakan bagian dalam Tipitaka, karena Ratana Sutta, Karaniya Sutta, Kandha Paritta, Mora Parittam, Sacca Kiriya Gatha, Angulimala Gatha dll masih di jaman Sang Buddha. Bahkan sewaktu Persamuan Agung yang ke IV (Versi Theravada) di Sri Lanka, abad 1M, itulah saat pertama kali Tipitaka ditulis, sebelum nya Tipitaka dilestarikan secara lisan. Itupun telah ada Paritta yang merupakan bagian dalam Tipitaka. Mohon masukan bila saya salah bro ;D
benar, itu sebabnya saya mengatakan "sebagian besar" bukan "semua", tapi paritta etavatta jelas tidak ada dalam Tipitaka.
Nahh....dalam penulisan Tipitaka yang pertama kali ini dalam Persamuan Agung ke IV itu udah termasuk paritta ini juga, lantas otoritas merubah ini didapat dari mana ? maaf jika kurang berkenan dengan pertanyaan saya ya bro...tapi saya bener2 ingin tahu apa sebab Paritta dirubah ? karena ini akan terkait dengan otoritas Tipitaka yang bisa diubah2.... ;D
saya kurang begitu menguasai Pali, tapi setahu saya mam param'ti itu sudah berarti melindungi mereka (semua) karena kata kerja yang jamak (mereka) berubah menjadi berakhiran -nti bila dibandingkan dengan kata mam pare untuk diartikan sebagai melindungi semua karena dari kata param menjadi pare utk jamak. _/\_
benarkah paritta termasuk yg dituliskan dalam pesamuan agung IV? ref please.
yah karena ini bukan teks otentik, ya setiap orang boleh saja mengikuti seleranya. saya tidak tahu apakah ini diwajibkan untuk umat atau tidak, tapi yg mana pun toh saya tidak baca paritta.
dalam Sutta Nipata kita bisa menemukan Mangala Sutta, Karaniya Metta Sutta, dll.
benar, itu sebabnya saya mengatakan "sebagian besar" bukan "semua", tapi paritta etavatta jelas tidak ada dalam Tipitaka.
benar, itu sebabnya saya mengatakan "sebagian besar" bukan "semua", tapi paritta etavatta jelas tidak ada dalam Tipitaka.
yah karena ini bukan teks otentik, ya setiap orang boleh saja mengikuti seleranya. saya tidak tahu apakah ini diwajibkan untuk umat atau tidak, tapi yg mana pun toh saya tidak baca paritta.
Tāla-nāḷikera-panasa-labuja-alābu-kumbhaṇḍa-pussaphala-tipusaphala-eḷālukāni, nava mahāphalāni sabbañca aparaṇṇaṃ, dhaññagatikameva. (Vin.A. 5:1103)
^ ^ ^dari slide bhante thita yang pembahasan tentang sila cc.
dapet kalimat itu darimana? nggak ada inggrisnya?
Vin.A. 5:1103 itu, maksudnya, sumbernya darimana?
Tāla-nāḷikera-panasa-labuja-alābu-kumbhaṇḍa-pussaphala-tipusaphala-eḷālukāni, nava mahāphalāni sabbañca aparaṇṇaṃ, dhaññagatikameva. (Vin.A. 5:1103)itu penjelasan tentang sila ke 6.
lontar/siwalan (tāla)
kelapa (nāḷikera)
nangka (panasa)
sukun (labuja)
labu air/sayur (alābu)
kundur (kumbhaṇḍa)
muskmelon (pussaphala)
semangka (tipusa)
waluh(?) (eḷāluka)
In discussing the Great Standards, the Commentary says that grain is a "great fruit," and thus the juice of any one of nine large fruits — palmyra fruit, coconut, jackfruit, breadfruit, bottle gourd, white gourd, muskmelon, watermelon, and squash — would fall under the same class as the juice of grain: i.e., as a non-staple food and not a juice drink. From this judgment, many Communities infer that the juice of any large fruit, such as pineapple or grapefruit, would also be classed as a non-staple food. However, not all Communities follow the Commentary on this point, as the allowance for juice-drinks states specifically that the juice of all fruits is allowed except for that of grain.
http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/thanissaro/bmc1/bmc1.ch08-4.html
[at] hemayanti:makasih banyak yah cc. _/\_
Kalau dari sumber tersebut, jus yang dibuat dari 9 jenis makanan itu, tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi setelah tengah hari. CMIIW.