//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas  (Read 24789 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #30 on: 30 November 2009, 02:41:51 AM »
_/\_ Sdr Peacemind,

IMO sih kalau di situ merujuk pada nafas, tentu Sang Buddha tambahkan embel2 sankhara, tidak perlu meralat lagi setelah di sana dikatakan sabbakaya lantas kemudian diralat dengan spesifikasi kayasankhara di kalimat berikutnya. Anggaplah Sang Buddha terlewat lalu di kalimat/tahap ke-4 kayanupassana tersebut meralat lebih spesifik dengan menyebut kayasankhara. Terlepas dr Sutta mana dulu yg terlebih dibabarkan di antara ke-3 Sutta ini...

Mari lihat.. Poin pertama, 4 tahapan pertama dalam 16 tahapan Anapanasati Sutta hampir sama dengan Satipatthana Sutta hanya berbeda dalam kompleksitasnya. Dalam Satipatthana dan Mahasatipatthana Sutta, bagian kayanupassana kalimat ke-3 tersebut tetap menggunakan sabbakaya dan kalimat berikutnya menggunakan kayasankharam.
Di sini, saya melihat Sang Buddha selalu konsisten dalam ke-3 Sutta tsb menggunakan term sabbakaya, lalu kayasankhara dan tidak mengesankan sabbakaya adalah terminologi yg salah sebut atau perlu ditarik artian implisitnya. Pertanyaannya, mengapa?

Berikutnya saya lihat pengalaman 'experiencing the whole body of breath in and out' itu sebenarnya secara implisit telah dialami dalam poin 1 dan 2 sebelumnya. (setidaknya bagi saya) Apakah saat mengamati nafas keluar-masuk panjang&pendek tsb seseorang tidak mengamati keseluruhan tubuh nafas (kayasankhara) dari awal hingga akhir?
Jika jawabannya tidak, maka berarti perlu bagi Sang Buddha menambahkan satu baris kalimat yg terkesan bertele-tele.
Jika jawabannya ya, maka berarti baris tersebut berarti bukan baris yg bertele-tele tanpa pengertian lebih yg sekedar ditambahkan melainkan memiliki pengertian lain. Jika benar demikian, apa pengertian lain tsb yg berbeda dgn penjelasan komentar selama ini?

Lalu membandingkan dng kalimat ke-4 dan melihat kembali keseluruhan bagian 1-4, dan melihat bahwa kalimat 1,2 dan 4 tidak perlu dicari artian implisitnya, maka alasan kenapa kalimat ke-3 harus dicari artian implisitnya kekurangan bukti kuat. Dan sangat mungkin bahwa ke-4 kalimat dalam kayanupassana tsb telah eksplisit dan tidak perlu menarik artian implisitnya.

Atau 'mungkin' ada kemungkinan lain, bahwa yg dimaksud sabbakaya di sini adalah keseluruhan tubuh dan termasuk fabrikasi tubuh, yaitu nafas. Jadi tubuh&nafas. Tetapi jika selain tubuh yg dimaksud memang nafas, maka kembali lagi sebenarnya implikasi nafas sudah ada dalam poin 1-2.


Mettacittena,



Jika kita menerima definisi Kitab Patisambhida dan kitab2 komentar, kata sabbakāya hanya merujuk pada the whole body of breath in and out. Saya yakin bahwa banyak orang yang setuju pada pendapat ini, apalagi jika mereka melatih samatha ala Visuddhimagga yang menekankan pada fokus terhadap satu obyek tertentu saja. Jika seseorang melatih samathabhavana dalam hal ini ānāpanassati sesuai dengan tradisi Visuddhimagga, ia tidak akan mengijinkan pikiran menyadari seluruh tubuh. Ia bahkan harus melupakan tubuhnya dan fokus terhadap konsep nafas saja. Pemberian makna sabbakāya sebagai menyadari seluruh tubuh (jasmani), dalam hal ini, adalah salah.

Namun demikian, kemungkinan kebenaran yang diungkapkan oleh saudara Jerry juga bukan tidak mungkin. Sabbakāya dalam hal ini bisa jadi adalah menyadari seluruh tubuh termasuk nafas. Sebenarnya definisi kalimat "Passambhayaṃ kāyasaṅkhāran" dalam Kitab komentar dari Patisambhida yakni 'oḷārikaṃ assāsapassāsaṅkhātaṃ kāyasaṅkhāraṃ passambhento vūpasamento' menunjukkan bahwa kāyasaṅkhāra bukan hanya nafas saja, namun semua fabrikasi tubuh yang muncul dikondisikan (saṅkhata) / berkaitan dengan keluar masuknya nafas kasar. Jika kāyasaṅkhara juga diartikan sebagai semua fabrikasi / aktifitas tubuh yang dikondisikan oleh nafas, kemungkinan istilah sabbakāya juga bisa merujuk pada keseluruhan tubuh (jasmani) termasuk nafas itu sendiri. Kemudian setelah terlatih untuk menyadari seluruh tubuh pada saat menarik nafas dan menghembuskan nafas, latihan swift ke tahap selanjutnya yakni menenangkan kāyasaṅkhara yang juga merupakan semua aktifitas tubuh yang dikondisikan oleh nafas. But, this is only personal interpretation...

Ada seorang guru meditasi yang mengatakan bahwa seseorang bisa bermeditasi dengan menggunakan obyek apapun selama obyek itu masih  berhubungan dengan nāma dan rūpa. Beliau mengatakan bahwa jika seseorang mau, ia pun bisa menggunakan jempol tangan sebagai obyek meditasi. Mengetahui sifat sejati jembol sebagai anicca, dukkha dan anatta, sudah cukup bagi seseorang untuk mengetahui sifat sejati seluruh dunia termasuk dirinya sendiri. Jika pendapat ini benar, maka entah seseorang fokus pada keseluruhan nafas saja atau keseluruhan tubuh termasuk nafas, semuanya akan mengarah kepada pencerahan selama melalui pengamatan terhadap obyek tersebut ia mampu melihat sifat alami dari obyek yang bersangkutan.

Be Happy.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #31 on: 30 November 2009, 07:43:16 AM »
setuju dengan sdr peacemind, saya sih lebih cenderung pada whole body kalau kita menilai secara holistik *sok istilah canggih*, memang mengarah pada  whole body. lihat saja pada point2x lanjutannya didalam Anapanasati suttanya.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #32 on: 30 November 2009, 08:07:41 PM »
Poin2 lanjutannya gimana? Spesifik plis.. ;D
appamadena sampadetha

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #33 on: 30 November 2009, 08:15:20 PM »
Poin2 lanjutannya gimana? Spesifik plis.. ;D

Setelah 4 bagian pertama, 4 bagian selanjutnya itu mirip-mirip dengan vedanupassana (walaupun aneh kalau piti dibilang vedana), 4 bagian setelah itu mirip cittanuppassana, 4 bagian terakhir mirip dhammanupassana. Analoginya 4 bagian pertama jadi kayanupassana, kaya = tubuh jasmani.

Menurut saya sih daripada spekulasi, coba aja meditasi anapanasati menyadari seluruh tubuh, bisa nggak ;D. Kalau kita lihat Sang Buddha sendiri, waktu pertama kali mempraktekkan anapanasati, masuk jhana pertama, jadi anapanasati yang dipraktekkan Sang Buddha itu samatha, bukan vipassana. Setelah mencapai jhana baru bisa vipassana dengan memperhatikan faktor-faktor jhana yang muncul dan lenyap, ini di 12 bagian selanjutnya.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #34 on: 30 November 2009, 08:51:05 PM »
kalo piti bukan masuk bagian vedana apa dong yah bro Char? apakah sanna? vinnana atau sankhara? karena unsur batin cuma ada 4 golongan. ;D
appamadena sampadetha

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #35 on: 30 November 2009, 09:08:40 PM »
kalo piti bukan masuk bagian vedana apa dong yah bro Char? apakah sanna? vinnana atau sankhara? karena unsur batin cuma ada 4 golongan. ;D

Selain vedana dan sanna, sisa 50 cetasika lainnya termasuk piti masuk ke dalam sankhara-khandha.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #36 on: 30 November 2009, 09:23:47 PM »
apa itu sankhara? jelasin plis :)
appamadena sampadetha

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #37 on: 30 November 2009, 10:17:19 PM »
apa itu sankhara?

Kalau kita melihat mobil, yang menangkap bentuk dan warna mobil itu sanna, yang mengetahui itu mobil adalah kesadaran (vinanna), setelah itu muncul (tidak dalam urutan tertentu) perasaan (suka/tidak suka/netral), dan bentuk-bentuk mental lain (perhatian, keinginan, kesombongan, ragu-ragu, rasa malas, dll.). Bentuk-bentuk mental terakhir ini yang tidak merasakan, tidak mencerap, tidak mengetahui, itu sankhara.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #38 on: 01 December 2009, 12:23:18 AM »
Perasaan saya kira bukan suka, tidak suka, dan netral. Tetapi menyenangkan, tidak menyenangkan dan bukan-menyenangkan pun bukan bukan-menyenangkan.

Apakah piti, sebuah kegiuran tidak memiliki efek menyenangkan atau tidak menyenangkan?
appamadena sampadetha

Offline char101

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 237
  • Reputasi: 13
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #39 on: 02 December 2009, 12:19:35 AM »
Perasaan saya kira bukan suka, tidak suka, dan netral. Tetapi menyenangkan, tidak menyenangkan dan bukan-menyenangkan pun bukan bukan-menyenangkan.

Iya, itu istilah yang lebih tepat ;D

Quote
Apakah piti, sebuah kegiuran tidak memiliki efek menyenangkan atau tidak menyenangkan?

Piti muncul dengan perasan menyenangkan, tapi perasan menyenangkan itu ya perasaan, vedana. Piti sendiri efeknya adalah perasan ringan dari tubuh dan pikiran (seperti cerita di visuddhi magga).

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #40 on: 02 December 2009, 09:24:05 AM »
Perasaan saya kira bukan suka, tidak suka, dan netral. Tetapi menyenangkan, tidak menyenangkan dan bukan-menyenangkan pun bukan bukan-menyenangkan.

Apakah piti, sebuah kegiuran tidak memiliki efek menyenangkan atau tidak menyenangkan?

Total vedana ada 5, yg utamanya dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Secara fisik : sukha dan dukkha
2. Secara batin : domanassa/tidak menyenangkan, somanassa/menyenangkan dan netral/upekkha

semoga bermanfaat

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #41 on: 02 December 2009, 09:25:40 AM »
apa itu sankhara?

Kalau kita melihat mobil, yang menangkap bentuk dan warna mobil itu sanna, yang mengetahui itu mobil adalah kesadaran (vinanna), setelah itu muncul (tidak dalam urutan tertentu) perasaan (suka/tidak suka/netral), dan bentuk-bentuk mental lain (perhatian, keinginan, kesombongan, ragu-ragu, rasa malas, dll.). Bentuk-bentuk mental terakhir ini yang tidak merasakan, tidak mencerap, tidak mengetahui, itu sankhara.

GRP untuk anda bro......

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #42 on: 08 December 2009, 08:19:10 PM »
Maap sempat terlewatkan dan lupa.. Mumpung ingat:

"Bhikkhus, on whatever occasion, a Bhikkhu trains thus: 'I shall breathe in experiencing joy'; he trains thus: 'I shall breathe out experiencing joy'; He trains thus "I shall breathe in experiencing happiness'; He trains thus:  'I shall breathe out experiencing happiness'; He trains thus: '1 shall breathe in experiencing the mental formation'; he trains thus: 'I shall breathe out experiencing the mental formation'; He trains thus: 'I shall breathe in tranquilizing the mental formation'; He trains thus: 'I shall breathe out tranquilizing the mental formation' - On that occasion a Bhikkhu abides contemplating feelings as feelings, ardent, fully aware, and mindful, having put away covetousness and grief for the world. I say that this is a certain feeling among feelings, namely, giving close attention to the in-breathing and out-breathing. That is why on that occasion a Bhikkhu abides contemplating feelings as feelings, ardent, fully aware and mindful, having put away covetousness and grief for the world.

Berarti mengalami piti dikategorikan vedananupassana, perenungan thdp perasaan. Meski saya setuju, dalam konteks tertentu spt dalam pengategorian abhidhamma, piti dimasukkan sbg bagian sankhara. Tapi dalam konteks ini, setidaknya piti termasuk vedana. ;)

Mettacittena
appamadena sampadetha

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #43 on: 08 December 2009, 10:22:58 PM »
apa itu sankhara?

Kalau kita melihat mobil, yang menangkap bentuk dan warna mobil itu sanna, yang mengetahui itu mobil adalah kesadaran (vinanna), setelah itu muncul (tidak dalam urutan tertentu) perasaan (suka/tidak suka/netral), dan bentuk-bentuk mental lain (perhatian, keinginan, kesombongan, ragu-ragu, rasa malas, dll.). Bentuk-bentuk mental terakhir ini yang tidak merasakan, tidak mencerap, tidak mengetahui, itu sankhara.

GRP untuk anda bro......

Ya, bila diumpamakan pada komputer sankhara itu adalah clocknya... (impuls batin).
Hmmm....bro Markos, boleh ikutan ? :)

Oops...you can't repeat karma action without waiting for..... sorry...
« Last Edit: 08 December 2009, 10:24:53 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Dengan menyadari seluruh tubuh dia menarik nafas
« Reply #44 on: 10 December 2009, 01:00:23 AM »
apa itu sankhara?

Kalau kita melihat mobil, yang menangkap bentuk dan warna mobil itu sanna, yang mengetahui itu mobil adalah kesadaran (vinanna), setelah itu muncul (tidak dalam urutan tertentu) perasaan (suka/tidak suka/netral), dan bentuk-bentuk mental lain (perhatian, keinginan, kesombongan, ragu-ragu, rasa malas, dll.). Bentuk-bentuk mental terakhir ini yang tidak merasakan, tidak mencerap, tidak mengetahui, itu sankhara.

GRP untuk anda bro......

Bukannya dalam proses pikiran, sebelum saññā muncul, vedana (perasaan) justru muncul terlebih dahulu? Dalam Madhupiṇḍikasutta, dikatakan, "cakkhuñca paṭicca rūpe uppajati cakkhuviññāna. Tiṇṇam sanghati phasso. Phassapaccaya vedānā. Yam vedeti taṃ sañjānati....." Meaning, "Terngantung pada mata dan bentuk2, muncullah kesadaran mata; dengan bergabungnya ketiganya muncullah kontak; dikondisikan oleh kontak muncullah perasaan; apa yang seseorang rasakan, itulah yang seseorang persepsikan..." Sañjānati adalh kata kerja dari saññā (persepsi). Sutta yang sama juga melanjutkan bahwa hanya ketika ada perasaan, persepsi akan muncul. Jadi sebelum persepsi warna dan bentuk muncul, sesungguhnya di sana sudah ada perasaan terlebih dahulu.

Namun tidak bisa dipungkiri jga bahwa persepsi juga bisa menimbulkan perasaan karena persepsi itu sendiri merupakan dhamma (obyek2 pikiran) yang juga berpotensi menimbulkan kesadaran pikiran, kontak dan perasaan.

 

anything