apa itu mahayana! apa itu hinayana!
....
mau jadi bodhisatva sangat luhur sekali.
mau jadi arahat sangat mulia sekali.
...trus apakah seorang arahat itu egois?
sayangnya aku belum capai arahat, setahuku Buddha juga adalah seorang arahat (arahat kelas tinggi).
klo arahat egois sama halnya dengan Buddha, kayaknya gak kayak gitu dah....
Jelas-jelas Buddha menganjurkan para muridnya untuk bisa mencapai arahat.
sebagai umat awam yg belum capai kesucian, gue sih gak tau apa yang ada dalam batin seorang arahat
cuma gue baca di buku salah satu yg harus diatasi adalah sikap egois klo mau jadi arahat.
.....
Nah klo ada orang mahayana jelek-jelekin hinayana tu berarti dia gak tau ajaran Buddha.
... mahayana adalah mahayana --- hinayana adalah hinayana.
... gak ada yg disebut mahayan & gak ada yg disebut hinayana.
MEMANG SANGAT MEREPOTKAN KLO MASIH TERJEBAK SAMA DUALISME.
...
terus terang aja gue orang mahayana tapi gue sebetulnya gak setuju dengan nama mahayana,
klo itu dipakai sebagai penanda kelompok,.. itu mahayana, .. itu hinayana.
... maha = besar, hina = kecil, dari menyebutannya aja jelas ada penghinaan.
... (kembali) Apakah jadi seorang arahat itu salah!
JUSTRU MAHAYANA SEKARANG BANYAK DIPENGARUHI OLEH TRADISI CHINA, yang sebetulnya itu bukanlah
INTI AJARAN hanya kulit luarnya saja, yang tidak terlalu penting, tapi oleh sebagian besar orang mahayana
justru dianggap terlalu penting.
contohnya:
- PERSEMBAHAN BUAH DI ALTAR, memang niatnya baik memberikan persembahan makanan untuk para Buddha dan Bodhisatva, tapi akan lebih baik jika buah itu di danakan ke orang yang membutuhkan (kaum duafa). Aku sendiri pernah ambil buah di altar vihara.. ya aku lapar jadi ku makan aja, apakah terus Buddha dan para Bodhisatva marah..
---
terus pelafalan nama Buddha (amitofo), apakah klo tidak melafalkan nama amitofo tidak bisa terlahir ke Sukhawati. Ini sama halnya dengan Tuhan yang gila hormat, gila disembah, gila dipuji.
AMITOFO berasal dari kata AMITHABA yang artinya CAHAYA TANPA BATAS. Semua Buddha memiliki cahaya tanpa batas, ini bukanlah cahaya dalam arti harafiah, tapi merupakan perumpamaan akan sifat-sifat mulia para Buddha, seperti cinta kasih, rasa simpati, kebijaksanaan, keseimbangan batin yg sempurna, pacaran sifat itulah yang akan menerangi seluruh alam semesta ini dan jika itu dipraktekan terus-menerus oleh diri sendiri baru surga Sukhawati akan terbuka untuk kita.
bukannya melafalkan nama Buddha atau pun Bodhisatva sampai mulut kita bengkak (gak akan ada artinya).
... SEKIAN DULU TAR SAMBUNG LAGI KE TOPIK LAINNYA.....