Ikutan sharing ya,
Menurut saya dibalik 'kesesatan' (atau apalah istilah yg lbh tepat) aliran Maitreya ini, msh terdapat banyak ajaran2nya yg baik, misalnya saja seperti anak saya yg saya sekolahkan di sekolah Maitreyawira di Batam ini (memang masih TK sih
) disekolah ini diajarkan tata krama & norma yg melebihi sekolah lainnya, seperti : sopan santun terhadap orang tua (harus mengangguk/memberi salam bila bertemu guru atau orang tua dimanapun), makan nasi sampai habis (tidak boleh bersisa 1 butir pun nasi untuk menghargai jasa para petani)(hrs makan sendiri tanpa disuapin), makan sayur2an agar tubuh menjadi sehat (padahal umumnya anak2 krg suka makan sayur lho), menyimpan sendiri peralatan makan & minum di dapur (berlatih mandiri), bermain & menghargai teman.
Sebelum makan pun anak2 diajarkan untuk mengucap syukur & makan tanpa mengeluh apapun yang disajikan di piring. Guru2nya pun sabar, tdk prnh mengajar/mendidik anak menggunakan hukuman fisik (pdhal anak2 usia TK seperti kita tau adalah anak2 yg masih manja, cengeng & blm mandiri).
Dan dari sepengetahuan saya, walau beraliran Maitreya tp tdk terjadi pemaksaan agama kepada murid2nya, maka ga heran di sekolah ini banyak terdapat murid yg beragama lain (kr****n, ka****k bhkan Islam). Mgkn ortu2 dr murid2 beragama lain tersebut menyadari & mengakui kelebihan pola didik disekolah ini sehingga sampai mau menyekolahkan anaknya disini.
Nah bukankah hal2 baik seperti itu sangat berharga apalagi jika ditanamkan sejak kecil pada anak kita? Tp ironisnya hal2 baik seperti itu justru tdk saya dapatkan di sekolah sebelumnya (anak saya bersekolah di sekolah lain sebelumnya (tingkat PG)) & sekolah sebelumnya itu adalah sekolah Buddhis yang 'sebenarnya'.
Yang konon kabarnya adalah sekolah Buddhis pertama yang ada di Batam ini, tp sungguh mengecewakan krn ternyata seiring perkembangannya sekolah ini kehilangan jati diri Buddhisnya, guru2nya yg money oriented (tiap hari raya ortu wajib setor parcel/bingkisan kalo tdk anak kita tdk akan diperhatikan), pola didik yang kasar (anak dihukum secara fisik al : dicubit, dipukul pantatnya, bhkn diurung di WC apabila bertingkah), anak2 bersekolah disini bukannya menjadi lbh baik malah menjadi buruk, hampir tiap hari terdengar tangisan anak. Guru2nya semua non Buddhis hanya guru agama saja yg beragama Buddha itu pun sering absen. Kacau deh pokoknya.
Dengan pengalaman seperti itu, saya menyimpulkan sebenarnya aliran Maitreya jg ada baiknya, sejauh itu tdk menyinggung pokok2 ajarannya yg memang berbeda dgn ajaran Buddha Sakyamuni, tokh Dhamma ada dimana2 bkn......