//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Samatha-Vipassana  (Read 34699 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Samatha-Vipassana
« on: 10 July 2007, 07:58:02 AM »
Kalau meditasi samatha memang single tasking yaitu objek jadi ketika semua pikiran terpusat pada objek maka hal2 yang diluar objek sepertinya tidak ada. Kalau Vipasana kurang tau Masih kurang paham ada yang bisa menjelaskan?

regards.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Samatha-Vipassana
« Reply #1 on: 10 July 2007, 07:59:18 AM »
Kalau samatha -> 1 objek
Vipassana -> banyak objek (apa yg muncul yg paling dominan diamati)
There is no place like 127.0.0.1

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Samatha-Vipassana
« Reply #2 on: 10 July 2007, 08:12:55 AM »
Tapi ada kisah dimana Sang Buddha meditasi jalan disekitarnya petir menyambar dengan kuatnya sampai ada petani yang mati karena tersambar petir. Ketika orang bertanya apakah Sang Buddha melihat dan mendengar adanya petir. Sang Buddha menjawab tidak, Kemudian orang itu bertanya apakah Sang Buddha tertidur. Sang Buddha menjawab dia sadar.
Meditasi jalan bukan salah satu meditasi vipasana. Kenapa ketika bermeditasi Sang Buddha tidak melihat atau mendengar petir tersebut?

regards

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Samatha-Vipassana
« Reply #3 on: 10 July 2007, 09:06:39 AM »
Sebelum lanjut, ketika Sang Buddha itu meditasi jalan, apakah itu meditasi Samatha atau Vipassana ?

Ambil contoh saja, pernah tidak kalau main game atau lagi kerja (misalnya ngoding) sama sekali nga mendengar kalau ada kejadian disekeliling ? Jadi seperti semua hilang hanya apa yg dikerjakan itu saja yang ada.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Samatha-Vipassana
« Reply #4 on: 10 July 2007, 09:33:26 AM »
Kalau Vipasana atau Samatha saya kurang tau. Tapi bukan meditasi jalan termasuk Vipasana?

regards.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Samatha-Vipassana
« Reply #5 on: 10 July 2007, 09:34:34 AM »
Quote
[ernah tidak kalau main game atau lagi kerja (misalnya ngoding) sama sekali nga mendengar kalau ada kejadian disekeliling ?
^ contoh Meditasi yg bener-bener "Reality" dalam Keadaan Samadhi :D

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Samatha-Vipassana
« Reply #6 on: 10 July 2007, 09:52:16 AM »
 [at] kalyanadhamma:
Nah itu dia, didalam Tipitaka aja "kalau nga salah" nga ada kata Vipassana.

 [at] Kemenyan:
*pembenaran* ala aye :p
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Samatha-Vipassana
« Reply #7 on: 10 July 2007, 09:58:18 AM »
tul. dulu buddha cuman bilang jalan pembebasan itu jalan mulia berunsur 8. instruksi meditasi dari buddha terpencar2 di beberapa sutta kayak mahasattipatthana, metta sutta, anapanasati sutta, dll.

cuman blakangan meditasi ini distrukturkan lalu diklasifikasikan menjadi samatha dan vipassana. samatha dan vipassana sendiri sebenernya adalah fokus pada salah satu unsur di jalan mulia berunsur 8, yaitu sati dan samadhi.

jadi gak usah pusing, selama anda berlatih sati atau samadhi, anda udah berada di jalan yg diajarkan buddha. selama anda memperoleh kemajuan batin, berarti anda udah lumayan berhasil...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Samatha-Vipassana
« Reply #8 on: 10 July 2007, 11:03:11 AM »
Jadi meditasi jalan bisa juga Samatha Bhavana?

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Samatha-Vipassana
« Reply #9 on: 10 July 2007, 12:13:09 PM »
bisa. kalo anda baca buku ajahn brahm yg terakhir, meditasi jalan juga bisa kayak samatha, saat pikiran bener2 hening dan pengamatan sepenuhnya terkonsentrasi di gerak kaki. tapi gak bisa sampe jhana tentunya, bisa kecebur sumur ;D

trus di birma juga ada metode meditasi yg namanya pa-oh. meditasinya bisa dilakukan sambil jalan, tapi yg diamati nafasnya, bukan sensasi kakinya.

coba kita baca karaniyametta sutta dibawah, apakah ini samatha atau vipassana ataukah dua2nya:

As a mother would risk her life
to protect her child, her only child,
even so should one cultivate a limitless heart
with regard to all beings.
With good will for the entire cosmos,
cultivate a limitless heart:
Above, below, & all around,
unobstructed, without enmity or hate.
Whether standing, walking,
sitting, or lying down,
   as long as one is alert,
one should be resolved on this mindfulness.
This is called a sublime abiding
here & now.

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline cyrexx

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
Samatha-Vipassana
« Reply #10 on: 11 July 2007, 09:05:59 PM »
masa sih bisa ? judul bukunya apa ?

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Samatha-Vipassana
« Reply #11 on: 12 July 2007, 07:27:30 AM »
Benar judul bukunya apa sih jadi penasaran?  ;D
Kalau gak salah Vipasana bukannya bisa begitu ketika sati kuat dan kilesa lemah.
Jadi perhatiannya cuma ke perasaan, tubuh & objek saja sedangkan hal2 yang diluar seperti tidak ada.
Jadi bagimana cara membedakan samatha dengan vipasana pada meditasi jalan?

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Samatha-Vipassana
« Reply #12 on: 12 July 2007, 10:17:22 AM »
bukunya mindfulness, bliss and beyond. sekarang dalam proses diterjemahkan oleh chuang ke bahasa indonesia.

ya menurut saya sih gak usah dibedakan vipassana atau samatha lah. meditasi jalan cukup dibilang melatih mindfulness, gitu aja...

mengenai karaniyamettasutta, blom ada yg jawab. menurut anda apakah sutta itu vipassana ataukah samatha?   ;D

menurut theravada orthodox (baca: visuddhi magga) metta bhavana itu adalah samatha, tapi kok kata2 buddha di karaniyametta sutta kayak ajaran vipassana?   ;D

mengapa? apakah itu berarti buddha tidak membeda2kan vipassana dan samatha?   ;)
« Last Edit: 12 July 2007, 01:23:12 PM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Samatha-Vipassana
« Reply #13 on: 12 July 2007, 10:46:37 AM »
Kalau buat saya sih, memang Sang Buddha tidak mengajarkan ini samatha loh, ini Vipassana loh. Tetapi itu sepertinya hasil pengelompokan belakangan saja.

mengapa? apakah itu berarti buddha tidak membeda2kan vipassana dan samatha?  ;)
There is no place like 127.0.0.1

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Samatha-Vipassana
« Reply #14 on: 12 July 2007, 01:13:36 PM »
Quote from:  morpheus
mengenai karaniyamettasutta, blom ada yg jawab. menurut anda apakah sutta itu vipassana ataukah samatha?

menurut theravada orthodox (baca: visuddhi magga) metta bhavana itu adalah samatha, tapi kok kata2 buddha di karaniyametta sutta kayak ajaran vipassana?

kl baca sih sptnya vipassana.

kl pengertian aku sih... tujuan akhirnyadr meditasi,kita mencapai kesadaran yg tdk terputus -vipassana. even samatha pun tujuannya untuk konsetrasi shg lbh mudah untuk sadar (gw diajarinnya sih samantha itu untuktahap awal,sblm masuk kevipassana)  ::)
so.. karaniyametta sutta ini, ngomongin ttg idealnya jd buddhist, dijadiin obyek perenungan tp teknik mette bhavana itu sendiri teknik samantha.
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Samatha-Vipassana
« Reply #15 on: 12 July 2007, 01:27:39 PM »
Ngomong2 bagian mana dari karaniyametta sutta yang menunjukan meditasi?  ??? ??? ???
Sepertinya tentang cara untuk bersikap saja.

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Samatha-Vipassana
« Reply #16 on: 12 July 2007, 02:18:10 PM »
tuh, suhu udah setuju ama saya ;D

buat kalyana, karaniya metta sutta sering dijadikan objek perenungan dalam melakukan metta bhavana. apakah anda pikir dengan membaca sutta itu orang bisa bersikap demikian? tentu tidak. ajaran buddha di sutta ini jelas diperuntukkan untuk meditasi, melatih mindfulness...

seperti yg saya bilang di atas, buddhis orthodox cenderung memisah2kan samatha dan vipassana. dalam 40 objek untuk samatha ada metta bhavana. nah, di sutta ini jelas bahwa buddha sendiri tidak memisah2kan samatha dan vipassana... semuanya adalah kesatuan, 1 jalan...

;D
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Samatha-Vipassana
« Reply #17 on: 12 July 2007, 02:34:25 PM »
Haiya, master morpheus ini bisa ajah. suhu ni masih belajal ooo...
masih bisa salahhh......  ^:)^

For info, Anapanasati sering dianggap sebagai samatha. Padahal Sang Buddha menjadi arahat dengan Anapanasati. Dan bahkan 'kalo nga salah', Buddha-Buddha pendahulunya juga pakai anapanasati (lupa baca dimana).

Sang Buddha juga sering kali menekankan pentingnya anapanasati. Kalau menurut Theravada Orthodox (pinjem istilah yah master), sebagai samatha, tentu anapanasati tidak bisa membawa kita mencapai kesucian.

*bingung-bingung dimulai*  8)

There is no place like 127.0.0.1

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Samatha-Vipassana
« Reply #18 on: 13 July 2007, 07:47:53 AM »
 [at] Sumedho & Morpheus
Saya tidak sependapat dengan saudara Sumedho & Morpheus
Sang Buddha memang tidak pernah menyebutkan ini metode samatha dan ini vipasana.
Tapi Sang Buddha hanya mengajarkan jalan untuk mencapai kesempurnaan yaitu Vipasana.
Samatha sendiri sudah ada sejak zaman sebelum sang Buddha.
Untuk mempermudahnya maka meditasi dikelompokan menjadi samatha dan vipasana.
Seperti nama kita semua adalah manusia tapi jika saya memanggil anda dengan manusia apa anda akan mengerti siapa yang dimaksud. Oleh karena itu nama diperlukan untuk mempermudah pengertian.

 [at] Morpheus
Memang dengan membaca itu kita tidak akan bersikap seperti itu. Tapi dengan membaca dan merenungkan karaniyametta sutta kita akan dapat mengubah sikap mendekati sikap yang disebutkan disana.
Kalau untuk objek perenungan saya belum pernah dengar jadi dapatkah anda menyebutkan referensi anda?
Kalau untuk objek meditasi karaniya metta sutta terlalu panjang sehingga akan sulit untuk menjadi objek meditasi.
Kalau diperuntukan untuk objek meditasi. Jika anda membaca sejarah karaniyametta sutta tidak diperuntukan untuk meditasi.

regards,

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #19 on: 13 July 2007, 10:47:10 AM »
[at] Sumedho & Morpheus
Saya tidak sependapat dengan saudara Sumedho & Morpheus
Sang Buddha memang tidak pernah menyebutkan ini metode samatha dan ini vipasana.
Tapi Sang Buddha hanya mengajarkan jalan untuk mencapai kesempurnaan yaitu Vipasana.

Yang Sang Buddha ajarkan itu cukup bervariasi, dan semua bisa membawa pada pencerahan sesuai dengan si pendengarnya.
Sang Buddha ada mengajarkan Anapanasati, Satipathana, atau petunjuk singkat seperti di Bahiya Sutta.

Bolehlah kita beri nama petunjuk meditasi dari Sang Buddha itu Vipassana.
Akan tetapi, mengapa anapanasati itu dianggap sebagai Samatha, padahal itu bisa membawa pada kesucian ?  (Menurut Visuddhimagga)
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #20 on: 13 July 2007, 11:45:05 AM »
bang kalyana, jalan untuk mencapai kesempurnaan adalah jalan mulia berunsur delapan.

sewaktu buddha ditanya, apakah mungkin ajaran lain diluar ajaran buddha mencapai kesucian, buddha menjawab: selama ada empat kebenaran mulia dan jalan mulia berunsur delapan, disitu bakal ada orang yg mencapai kesucian. buddha gak menjawab: selama ada vipassana, disitu ada orang suci  ;D

pengertian teori dari membaca tidak bisa membawa transformasi batin. anda sendiri menyebutkan perenungan yg bahasa palinya nussati. bukankah nussati adalah bentuk meditasi?  ;)

kalo memang anda berpegang pada sejarah, apakah menurut anda buddha mengajarkan karaniyametta sutta hanyalah untuk kepret2 air ataukah ada teaching di baliknya? kenapa banyak guru2 meditasi mengajarkan metta bhavana dengan syair2 karaniyametta sutta? bukankah ajaran buddha ujung2nya adalah pembebasan?

kalo memang semuanya dikelompokkan jadi vipassana dan samatha, lalu apakah kita musti bagi lebih banyak lagi menjadi cara samatha, cara vipassana, cara cakkhupala, cara bahiya, cara rahula, cara moggalana? kan semuanya bisa membawa pembebasan... kalo memang pengelompokannya adalah dua saja, kenapa buddha gak langsung aja membaginya jadi 2 biar gampang dimengerti? kenapa pembagian ini dilakukan text2 belakangan?

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #21 on: 13 July 2007, 01:33:05 PM »
 [at] Sumedho
Menurut yang saya pelajari. Anapanasati dapat dikategorikan sebagai samatha dan vipasana.
tergantung bagaimana seseorang menangani penghalang yang timbul. jika ada penghalang lalu kita langsung singkirkan maka kita melakukan samatha. Jika penghalang itu kita amati kita melakukan vipasana.

 [at] Morpheus
Dalam jalan tengah berunsur 8 ada kalau tidak salah konsentrasi benar dan perhatian benar.
Bukan dalam hal ini sudah ada pembedaan antara Samatha dan Vipasana?
Sang Buddha mengajarkannya bukan sebagai mantra tapi pada waktu itu hanya untuk menentramkan para dewa yang pada menganggu latihan para bikkhu.
Sang Buddha tidak mengatakan latih lah ini maka kalian semua akan mencapai pencerahan.
Banyak guru ajaran Buddha mengajarkan samatha. Karena dengan mempelajari samatha akan lebih mudah ke vipasana.

Pengelompokan dikarenakan untuk membedakan teknik ajaran yang diajarkan sang Buddha dengan yang sudah ada. Jika dilihat dari adanya konsentrasi benar dan perhatian benar dapat dilihat sudah ada pembagiannya.

regards.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #22 on: 13 July 2007, 01:56:59 PM »
[at] Sumedho
Menurut yang saya pelajari. Anapanasati dapat dikategorikan sebagai samatha dan vipasana.
tergantung bagaimana seseorang menangani penghalang yang timbul. jika ada penghalang lalu kita langsung singkirkan maka kita melakukan samatha. Jika penghalang itu kita amati kita melakukan vipasana.

Begini kenyataannya. Didalam Visudhimagga itu Anapanasati adalah Samatha.
Tetapi didalam Satipathana Sutta, anapanasati disinggung juga disana.

Karena Vipassana juga diformulasikan (oleh murid sang Buddha) berdasarkan Satipathana Sutta maka Anapanasati disebutlah jadi Vipassana juga.

*awalnya tidak ada yg bilang anapanasati adalah samatha ataupun vipassana*
-----------------------------------
Buat saya sendiri, tidak memusingkan soal vipassana dan samatha. Yang jadi penekanan disini adalah si Visudhimagga kenapa menganggap Anapanasati tidak bisa membawa tingkat kesucian ?
Menurut saya si penulis visudhimagga melihat anapanasati dari sudut yang kurang tepat. Jadi..... salah klasifikasi deh.
« Last Edit: 13 July 2007, 02:08:54 PM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #23 on: 13 July 2007, 02:01:01 PM »
Dalam jalan tengah berunsur 8 ada kalau tidak salah konsentrasi benar dan perhatian benar.
Bukan dalam hal ini sudah ada pembedaan antara Samatha dan Vipasana?
buddha menyebutnya jalan mulia berunsur 8, bukan 8 jalan mulia.
artinya apa?
artinya jalannya hanya ada 1 tapi unsurnya 8. kedelapan unsur itu dijalankan berbarengan, bukan dipisah2kan.

lagian, kalo memang itu alasan anda, konsentrasi benar diwakili samatha, perhatian diwakili vipassana, lalu kemana 6 wakil yg lainnya?

Sang Buddha mengajarkannya bukan sebagai mantra tapi pada waktu itu hanya untuk menentramkan para dewa yang pada menganggu latihan para bikkhu.
Sang Buddha tidak mengatakan latih lah ini maka kalian semua akan mencapai pencerahan.
saya kutipkan lagi suttanya:

Quote
This is to be done by one skilled in aims
who wants to break through to the state of peace:

  ...

  Whether standing, walking,
sitting, or lying down,
   as long as one is alert,
one should be resolved on this mindfulness.
This is called a sublime abiding
here & now.

Not taken with views,
but virtuous & consummate in vision,
having subdued desire for sensual pleasures,
   one never again
   will lie in the womb.

kayaknya cukup jelas maksudnya di atas...

apakah menurut anda ini bukan instruksi untuk latihan untuk tidak terlahir kembali?
apakah benar ini hanya untuk menentramkan dewa2?
« Last Edit: 13 July 2007, 02:03:29 PM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #24 on: 13 July 2007, 03:08:55 PM »
 [at] Sumedho
Ok. deh
Soal visudhi maga. Cuma tau dikit so No comment.

 [at] Moerpheus
Ada yang mengatakan 8 jalan mulia ada yang mengatakan jalan tengah / mulia berunsur delapan.
Saya baca di buku. Kalau mau tau maksudnya ya tanya pengarangnya.  ;)
Latihan itu memang saling mendukung dan berhubungan.
Tapi dari situ sudah dijelaskan adanya pembagian antara vipasana & samatha.
Jika sama kenapa sang Buddha tidak menyebutnya dengan meditasi saja?

Satipathana sutra juga ada penjelasannya tapi gak ada yang pakai buat meditasi.

regards.
« Last Edit: 13 July 2007, 03:13:46 PM by Kalyanadhammo »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #25 on: 13 July 2007, 03:34:18 PM »
Ada yang mengatakan 8 jalan mulia ada yang mengatakan jalan tengah / mulia berunsur delapan.
Saya baca di buku. Kalau mau tau maksudnya ya tanya pengarangnya.  ;)
pengarang yg memakai "8 jalan utama" itu salah menterjemahkan...

buddha selalu memakai istilah atthangika ariya magga (contohnya di sammaditthi sutta), bukan attha ariya magga. jadi terjemahan yg benar adalah jalan mulia berunsur 8. jalannya hanya ada satu, unsurnya delapan.
liat di: http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.009.ntbb.html

mana yg lebih valid, kata2 buddha atau penulis jaman belakangan?

Latihan itu memang saling mendukung dan berhubungan.
Tapi dari situ sudah dijelaskan adanya pembagian antara vipasana & samatha.
Jika sama kenapa sang Buddha tidak menyebutnya dengan meditasi saja?
lah memang buddha selalu memakai istilah meditasi, bhavana, mindfulness saja. buddha gak pernah ngomong pake istilah vipassana.

mana yg lebih valid, kata2 buddha di tipitaka ataukah penulis jaman belakangan?

sumber:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/snp/snp.2.11.irel.html
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.118.than.html
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/snp/snp.1.08.than.html
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #26 on: 16 July 2007, 02:23:13 PM »
Quote from: Morpheus
pengarang yg memakai "8 jalan utama" itu salah menterjemahkan...
Wah itu bukan urusan saya lebih baik anda mendebat pengarang yang pakai istilah itu saja.

Quote from: Morpheus
lah memang buddha selalu memakai istilah meditasi, bhavana, mindfulness saja. buddha gak pernah ngomong pake istilah vipassana.

mana yg lebih valid, kata2 buddha di tipitaka ataukah penulis jaman belakangan?
Untuk menekankan perbedaan maka dispesifikasinya jadi 2.
Karena jaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti meditasi dibanding dengan orang jaman dulu.
Jika anda bilang kata Buddha lebih valid. Maka meditasi KaraniyaMetta sutta itu tidak ada karena tidak pernah disebutkan oleh sang Buddha.

regards.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #27 on: 16 July 2007, 02:34:03 PM »
um... maap... kalao mnurut gue...
Brahmavihara yg merupakan INTI dari segala macem model meditasi...

Samatha juga berakhir di Brahmavihara,
Vipasana juga sewajarnya menyelami Brahmavihara

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #28 on: 16 July 2007, 02:51:59 PM »
Untuk menekankan perbedaan maka dispesifikasinya jadi 2.
Karena jaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti meditasi dibanding dengan orang jaman dulu.
bang kalyana, pertanyaannya adalah: mengapa pembagian sepenting dan sebesar itu tidak dilakukan oleh buddha sendiri?
mengapa buddha mengajarkan anapanasati pada muridnya yg satu, metta bhavana pada muridnya yg lain, kasina pada murid lainnya lagi?
dan kalo memang semuanya harus dilakukan secara systematik seperti pelajaran meditasi jaman sekarang, kenapa buddha gak mengajarkannya secara systematic seperti sekarang, mulai dari satu samatha bhavana trus vipassana?
kenapa??? apakah buddha kalah lihay dengan bhikkhu2 belakangan?

Jika anda bilang kata Buddha lebih valid. Maka meditasi KaraniyaMetta sutta itu tidak ada karena tidak pernah disebutkan oleh sang Buddha.
meditasi karaniya metta sutta gak ada, adanya meditasi metta ;D

orang2 memakai karaniya metta sutta sebagai acuan untuk bermeditasi metta karena ada cross referensi dengan sutta2 lainnya sewaktu buddha mengajarkan metta bhavana, ditambah lagi pengajaran metta bhavana secara turun temurun mulai dari bhikkhu jaman buddha sampe sekarang. bukan asal comot aja...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #29 on: 16 July 2007, 07:57:14 PM »
jadi maksudnya...
meditasi metta harusnya masuk meditasi vipassana juga?  :-?
dan sebnernya hanya ada 1 jenis meditasi? meditasi vipassana?
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #30 on: 16 July 2007, 10:37:50 PM »
jadi maksudnya...
dan sebnernya hanya ada 1 jenis meditasi? meditasi vipassana?
Definisi Vipassana apaan sich ?

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #31 on: 17 July 2007, 09:44:06 AM »
jadi maksudnya...
meditasi metta harusnya masuk meditasi vipassana juga?  :-?
dan sebnernya hanya ada 1 jenis meditasi? meditasi vipassana?
jadi maksudnya yg ada cuman meditasi thok. pembagian itu terjadi belakangan setelah buddha parinibbana. buddha cuman mengajarkan jalan pembebasan itu adalah jalan mulia berunsur delapan, gak pake dibagi2 segala macem... satu jalan, delapan unsur... bukan beberapa jalan.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #32 on: 17 July 2007, 10:01:06 AM »
Mesti buka pooling juga nih tentang meditasi ini  8)

« Last Edit: 17 July 2007, 10:19:53 AM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #33 on: 17 July 2007, 12:45:18 PM »
Ada kisah Zen,

Seritanya seorang bhikkhu yg mengaku hebat berniat menemui seorang master di rumahnya untuk adu argumen. Bhikkhu tersebut masuk ke rumah setelah melepaskan sandal dan meletakkan payung di depan pintu rumah sebelum masuk.
Sesampainya ke dalam rumah dan bertemu sang master, sang master bertanya, "dimanakah kau letakkan payungmu tadi, di kiri atau kanan pintu?"

Sang bhikkhu tergagap dan segera menyadari bahwa ia masih harus belajar banyak lagi dan masih belum mempunyai kesadaran penuh.

Dari cerita diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa 'kesadaran penuh setiap saat' adalah meditasi sehari2 yang harus dilatih terus menerus.
Mungkin ini yg disebut vipassana?

 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #34 on: 18 July 2007, 10:48:44 AM »
bang kalyana, pertanyaannya adalah: mengapa pembagian sepenting dan sebesar itu tidak dilakukan oleh buddha sendiri?
Ingat kondisi saat Buddha dan jaman sekarang berbeda. Pada jaman sang Buddha petapa itu banyak dan meditasi itu adalah hal yang biasa. Ingat sudah banyak para pertapa di jaman sang Buddha. Pada jaman sekarang banyak orang bahkan tidak tau sama sekali tentang meditasi jadi mengkin para Bikkhu membedakannya untuk memudahkan pelajaran. Selama itu membantu saya rasa tidak ada masalah untuk dibedakan.
mengapa buddha mengajarkan anapanasati pada muridnya yg satu, metta bhavana pada muridnya yg lain, kasina pada murid lainnya lagi?
dan kalo memang semuanya harus dilakukan secara systematik seperti pelajaran meditasi jaman sekarang, kenapa buddha gak mengajarkannya secara systematic seperti sekarang, mulai dari satu samatha bhavana trus vipassana?
kenapa??? apakah buddha kalah lihay dengan bhikkhu2 belakangan?
Dari sejarah sang Buddha daya tidak melihat tentang sang Buddha mengajarkan Kasina. Kalau disuruh mengembangkan Metta itu pernah dengar. Yang saya baca sang Buddha mengajarkan untuk tidak melekat dan selalu sadar kepada murid2nya. Jadi untuk ini saya tidak berkomentar.

meditasi karaniya metta sutta gak ada, adanya meditasi metta ;D

orang2 memakai karaniya metta sutta sebagai acuan untuk bermeditasi metta karena ada cross referensi dengan sutta2 lainnya sewaktu buddha mengajarkan metta bhavana, ditambah lagi pengajaran metta bhavana secara turun temurun mulai dari bhikkhu jaman buddha sampe sekarang. bukan asal comot aja...

Cross referensi maksudnya apa? Apa sang Buddha mengatakan sendiri bahwa karaniya metta sutta digunakan untuk bermeditasi. Bukan anda mengatakan kalau sang Buddha tidak mengatakannya sendiri itu tidak valid. Yang disebut Vipasana juga ada referensi dari sutta bukan sembarang comot saja tapi anda katakan tidak valid karena tidak dikatakan langsung oleh sang Buddha.

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #35 on: 18 July 2007, 12:16:22 PM »
Ingat kondisi saat Buddha dan jaman sekarang berbeda. Pada jaman sang Buddha petapa itu banyak dan meditasi itu adalah hal yang biasa. Ingat sudah banyak para pertapa di jaman sang Buddha. Pada jaman sekarang banyak orang bahkan tidak tau sama sekali tentang meditasi jadi mengkin para Bikkhu membedakannya untuk memudahkan pelajaran. Selama itu membantu saya rasa tidak ada masalah untuk dibedakan.
saya gak ngerti nih. gimana pembedaan (yg dulunya gak pernah ada) bisa membantu memudahkan?
gimana memperumit sesuatu bisa memudahkan?
darimana datangnya kesimpulan ini? :??

Cross referensi maksudnya apa? Apa sang Buddha mengatakan sendiri bahwa karaniya metta sutta digunakan untuk bermeditasi.
anda mempermasalahkan praktek metta bhavana menggunakan karaniya metta sutta bukan?
saya bilang, praktek metta bhavana itu cross referensi banyak:
AN 4.67: Ahina (Ahi) Sutta
AN 4.125: Metta Sutta
AN 4.126: Metta Sutta
AN 8.63: Sankhitta Sutta
AN 10.208: Brahmavihara Sutta
AN 11.16: Metta (Mettanisamsa) Sutta
semuanya sama dan sejalan dengan karaniyametta sutta... jadi gak salah kan kalo orang metta bhavana pake karaniya metta sutta?

sekarang kembali ke laptop.

Bukan anda mengatakan kalau sang Buddha tidak mengatakannya sendiri itu tidak valid.
dan kembali anda salah mengerti  ::)
saya gak bilang kita harus jadi robot, buddha pencet tombol A baru kita bergerak...

saya bilang pembagian samatha dan vipassana adalah sangat penting, sangat besar. kenapa gak buddha sendiri yg membaginya sewaktu dia masih ada?


Yang disebut Vipasana juga ada referensi dari sutta bukan sembarang comot saja tapi anda katakan tidak valid karena tidak dikatakan langsung oleh sang Buddha.
saya tahu referensi vipassana adalah satipatthana sutta. sekali lagi masalahnya bukan itu. masalahnya adalah pembagiannya.

*nyari hemaviton*
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #36 on: 18 July 2007, 01:41:51 PM »
Semoga bisa nemu hemaviton.

Sorry kalau gak quote jadi panjang lagi.  ;D ;D ;D
Kalau dulu semua orang di india sudah tau apa meditasi samatha. Jadi tidak perlu secara mendetail Sehingga Sang Buddha kalau tidak salah lebih banyak mengajarkan kesadaran atau Sati. sedangkan pada jaman sekarang meditasi saja tidak tau. Jadi perlu diperjelas.  :)

Kalau soal valid atau tidak. karena anda mengatakan valid mana kata Buddha atau xxx(Saya lupa).
Jadi saya berpendapat anda menganggap kalau sang Buddha tidak mengatakannya sendiri itu tidak valid.
Kalau Karaniya Metta Sutta dianggap meditasi pendapat saya itu tidak penting. Karena anda mengatakan bahwa kata2 sang Buddha itu yang valid makanya saya bahas sutta tersebut dalam meditasi.
Ngomong2 bagaimana cara mengunakan Karaniya Metta Sutta dalam meditasi?
Saya membaca beberapa kali buku meditasi Metta Bhavana. Belum pernah mendengar meditasi mengunakan Karaniya Metta Sutta. Dapatkah anda menunjukan petunjuk pelatihannya (Lebih bagus lagi kalau E-book)?  ;D ;D

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #37 on: 18 July 2007, 03:20:23 PM »
Kalau dulu semua orang di india sudah tau apa meditasi samatha. Jadi tidak perlu secara mendetail Sehingga Sang Buddha kalau tidak salah lebih banyak mengajarkan kesadaran atau Sati. sedangkan pada jaman sekarang meditasi saja tidak tau. Jadi perlu diperjelas.  :)
mmmm... jawaban anda menimbulkan banyak pertanyaan...
darimana anda tau orang india dulu udah tau meditasi samatha? ada sumbernya?
sariputta and moggalana dulunya murid sanjaya, gak ada catatan sanjaya ngajarin meditasi. rahula, gak pernah tau meditasi, dan buddha ngajarin anapanasati (http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.062.than.html), sama panglima santati, cuman dikasih kotbah...

sang buddha lebih mengajarkan sati? ada dasarnya anda mengatakan itu?

trus saya masih gak nangkep logic anda. karena orang india dah tau samatha, jadi gak ngajarin mendetil? kalo udah tau samatha, ngapain dong buddha ngajarin samatha? kalo samathanya orang india salah, tambah susah dong memperbaikinya, jadi seharusnya tambah detil dong? kasih contoh dong?

trus kalo jaman sekarang gak tau meditasi, kok malah dipersusah? apa ini logicnya terbalik?

Kalau soal valid atau tidak. karena anda mengatakan valid mana kata Buddha atau xxx(Saya lupa).
Jadi saya berpendapat anda menganggap kalau sang Buddha tidak mengatakannya sendiri itu tidak valid.
Kalau Karaniya Metta Sutta dianggap meditasi pendapat saya itu tidak penting. Karena anda mengatakan bahwa kata2 sang Buddha itu yang valid makanya saya bahas sutta tersebut dalam meditasi.
keliatannya anda sering memotong2 kata2 saya tapi menangkap konteks dan maksudnya  >:D

Ngomong2 bagaimana cara mengunakan Karaniya Metta Sutta dalam meditasi?
Saya membaca beberapa kali buku meditasi Metta Bhavana. Belum pernah mendengar meditasi mengunakan Karaniya Metta Sutta. Dapatkah anda menunjukan petunjuk pelatihannya (Lebih bagus lagi kalau E-book)?  ;D ;D
lho, intinya metta bhavana kan memancarkan cinta kasih ke semua arah? bukannya persis seperti yg tertera di karaniya metta sutta?

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/buddharakkhita/wheel365.html
http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/story/bl015.html
http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/nanamoli/wheel007.html

tidak ada satupun dari petunjuk meditasi di atas yg lupa menyebutkan karaniya metta sutta sebagai salah satu sumbernya... karaniya metta sutta merupakan sumber klasik dan orthodox untuk meditasi metta...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #38 on: 19 July 2007, 10:06:22 AM »
Sorry tidak ada quote lagi. Pusing kalau panjang.
Kalau gak salah jika anda baca kitab suci hindu itu ada 40 objek meditasi.
Ingat kedua guru sang Buddha. Sudah mencapai tahap2 tertentu (Saya lupa)  ;D ;D ;D
Tahapan tersebut termasuk dalam jhana samatha. Jadi ini membuktikan 40 objek meditasi sudah ada sebelum jaman sang Buddha.
Kalau rahula tidak tau praktik meditasi anapanasati tetapi rahula pasti tau apa itu meditasi.
Sedangkan orang jaman sekarang ditanya meditasi saja mungkin banyak yang gak tau.

Dari yang saya baca dari buku sejarah sang Buddha. Sang Buddha sering sekali membicarakan tentang kesadaran dan selalu sadar setiap waktu.
Samatha tidak salah jadi tidak ada yang perlu diperbaiki hanya saja tidak dapat mencapai kesempurnaan.

Sering memotong kata.  ;D ;D
Hanya untuk mempersingkat dan saya tidak harus melihat keatas untuk mencari topik tersebut.

Maksud saya bukan itu.
Saya tidak tanya dasar anda menganggap karaniya metta sutta sebagai meditasi metta.
Tapi saya lebih menanyakan bagaimana penerapannya. Hanya sebagai referensi.  ;D ;D

Kalau link kelihatannya susah. Admin disini ganas.  ;D ;D ;D
AccesstoInsight juga sudah di block disini.

regards.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #39 on: 19 July 2007, 10:16:03 AM »
Numpang lewat,

Saya jadi teringat....

ketika dulu pangeran Siddharta belajar kepada guru-gurunya, beliau sangat mahir dalam mencapai jhana2x. (disini artinya dia belajar 40 objek meditasi ? )

Kemudian beliau teringat ketika kecil pernah duduk dibawah pohon jambu mencapai jhana dengan anapanasati. Lalu beliau mencoba menggunakan anapanasati lalu mencapai jhana 1-4 lalu mendapatkan pengetahuan2x (Dhamma) yang membawa pada tercapailah kesempurnaan.

The big Q is.... Jhana anapanasati berbeda dengan jhana yg telah dipelajari dari guru2x sbelumnya ?
 _/\_

There is no place like 127.0.0.1

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #40 on: 19 July 2007, 10:45:01 AM »
[quote Name=Sumedho]
Kemudian beliau teringat ketika kecil pernah duduk dibawah pohon jambu mencapai jhana dengan anapanasati. Lalu beliau mencoba menggunakan anapanasati lalu mencapai jhana 1-4 lalu mendapatkan pengetahuan2x (Dhamma) yang membawa pada tercapailah kesempurnaan.
[/quote]
Saya kurang jelas tentang ini. Apa dapat diterangkan lebih lanjut?
Pada saat sang Buddha mencapai jhana 1-4 dan mencapai kesempurnaan itu waktu dia masih kecil atau sudah besar? Masih belum nyambung.  ;D ;D ;D

regards.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #41 on: 19 July 2007, 11:09:10 AM »
Waktu kecil jhana 1 (kl nga slah). lalu dibawah pohon bodhi dan bertekad tidak akan bangun sebelum mencapai pencerahan, disana pakai anapanasati sampai jhana 4.
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #42 on: 19 July 2007, 11:10:47 AM »
Sorry tidak ada quote lagi. Pusing kalau panjang.
Kalau gak salah jika anda baca kitab suci hindu itu ada 40 objek meditasi.
ada referensinya? kitab suci hindu yg namanya apa? ada linknya?

Ingat kedua guru sang Buddha. Sudah mencapai tahap2 tertentu (Saya lupa)  ;D ;D ;D
Tahapan tersebut termasuk dalam jhana samatha. Jadi ini membuktikan 40 objek meditasi sudah ada sebelum jaman sang Buddha.
lalu? apa yg pengen anda buktikan di sini?
kan pertapa siddharta setelah menyiksa diri, balik2nya ke anapanasati lagi...

Kalau rahula tidak tau praktik meditasi anapanasati tetapi rahula pasti tau apa itu meditasi.
Sedangkan orang jaman sekarang ditanya meditasi saja mungkin banyak yang gak tau.

Dari yang saya baca dari buku sejarah sang Buddha. Sang Buddha sering sekali membicarakan tentang kesadaran dan selalu sadar setiap waktu.
Samatha tidak salah jadi tidak ada yang perlu diperbaiki hanya saja tidak dapat mencapai kesempurnaan.
anda blom menjawab pertanyaan saya...
anda bilang buddha lebih mengajarkan sati. dimana buktinya?
anda juga blom menerangkan logikanya kenapa kalo orang india dah pada tau samatha, jadi gak ngajarin pembedaan samatha vipassana. tolong jelaskan yg detil... sampai sekarang saya merasa runutan logikanya meloncat2...


Maksud saya bukan itu.
Saya tidak tanya dasar anda menganggap karaniya metta sutta sebagai meditasi metta.
Tapi saya lebih menanyakan bagaimana penerapannya. Hanya sebagai referensi.  ;D ;D
semuanya ada di link yg saya berikan. sayang sekali anda tidak bisa melihatnya... mungkin di perpus vihara ada...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #43 on: 19 July 2007, 11:36:44 AM »
Sorry no quote again
Hmm, Kalau link mungkin lebih baik cari sendiri.
Disini banyak yang diblock.
Saya pernah baca di buku buddhis dan kalau gak salah sejarah juga ada.
Bahwa 40 objek meditasi itu sudah ada sejak dahulu.

Yang ingin saya buktikan bahwa gurunya saja sudah mencapai tahap jhana berarti meditasi samatha sudah ada sebelum sang Buddha mencapai kesempurnaan.
Jadi bukan ditemukan oleh Buddha.

Kesadaran dan selalu sadar itu kan Sati.
Yang saya maksud lebih mengutamakan Sati daripada Konsentrasi.
Jika orang tersebut sudah tau buat apa diajarin lagi. Justru yang belum tau yang perlu diajarkan.

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #44 on: 19 July 2007, 11:56:00 AM »
Hmm, Kalau link mungkin lebih baik cari sendiri.
Disini banyak yang diblock.
Saya pernah baca di buku buddhis dan kalau gak salah sejarah juga ada.
Bahwa 40 objek meditasi itu sudah ada sejak dahulu.
terus terang aja bang, saya gak percaya ada buku hindu yg persis ngebahas 40 object kammathana seperti di visuddhi magga... kalo anda gak bisa mengingat nama bukunya, saya rasa itu gak bener...

Yang ingin saya buktikan bahwa gurunya saja sudah mencapai tahap jhana berarti meditasi samatha sudah ada sebelum sang Buddha mencapai kesempurnaan.
Jadi bukan ditemukan oleh Buddha.
setahu saya topiknya pan bukan itu...
topiknya pan, kok bisa pembagian segede dan sepenting itu malah dilakukan belakangan, bukan oleh buddha sendiri?
soal jhana ada sejak jaman sebelum jama buddha sih saya sepakat... tapi yg kita bicarakan kan bukan itu...

Kesadaran dan selalu sadar itu kan Sati.
Yang saya maksud lebih mengutamakan Sati daripada Konsentrasi.
Jika orang tersebut sudah tau buat apa diajarin lagi. Justru yang belum tau yang perlu diajarkan.
lah, kalo menurut logika anda di atas, buddha seharusnya udah gak banyak ngajarin samatha dong, karena orang india udah banyak tahu samatha (klaim ini juga gak terbukti sebenernya)... kenyataan justru banyak sekali buddha mengajarkan metta bhavana, anapanassati di sutta2 pali. apakah ini berarti logikanya gak bener? kok buddha cuman ngajarin "vipassana" satu kali di satipatthana sutta sedangkan sutta2 "samatha" banyak sekali? kebalik dari apa yg anda bilang...

pernyataan "lebih mengutamakan sati daripada konsentrasi" juga gak berdasar. ada dasarnya anda mengatakan demikian? kok nyatanya buddha memasukkan dua2nya di ariya magga?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #45 on: 19 July 2007, 12:07:52 PM »
Dear Bro, Sis, dan para senior sekalian,

Salam kenal...

Namo Buddhaya... _/\_

tentang anapanasati, apakah itu adalah vipassana, atau samatha?
saya menemukan bahan bacaan sbb:

METTA BHAVANA (Oleh : Sayadaw U Janaka
Alih Bahasa Inggris – Indonesia : Samuel B. Harsojo,
Editor : Chandasili Nunuk Y. Kusmiana,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Medio Juli 2003)
http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=828&multi=Y&hal=1


Pada bab III,

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=828&hal=3&cont=metta03.html&path=&hmid=

saya menemukan penjelasan sbb :

"untuk membedakan Anapanasati sebagai obyek dalam meditasi Vipassana atau Samatha, haruslah diketahui/dimengerti mengenai obyek napas dalam kelompok realitas atau hanya sebuah konsep."

saya mendapati penjelasan ini cukup memuaskan saya, semoga demikian juga untuk Bro, Sis, dan para senior sekalian... :)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #46 on: 19 July 2007, 12:49:04 PM »
hi allen, makasih komentarnya...

nah sekarang pertanyaannya, pada waktu pertapa siddharta meninggalkan pertapaan menyiksa dirinya dan mulai bermeditasi yg merupakan awal dari pencerahannya, apakah dia melakukan samatha atau vipassana? ataukah kedua istilah itu sebenarnya tidak penting...?

mari kita baca sutta dibawah bersama2 dan jawab pertanyaan di atas:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.036x.than.html
 ;)
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #47 on: 19 July 2007, 01:40:17 PM »
Seingat saya bukunya Bulir2 ratna teja.

[quote name=morpheus]
darimana anda tau orang india dulu udah tau meditasi samatha? ada sumbernya?
[/quote]
Memang tidak di bahas tentang itu tapi itu merupakan penjelasan dari pertanyaan anda diatas.
Jika Jhana sudah ada sebelum jaman sang Buddha berarti samatha sudah ada bukan sebelum jaman sang Buddha tentu sang Buddha tidak perlu menerangkan lebih lengkap tentang samatha. Jadi berhubungan kan.

Sang Buddha memang mengajarkan cinta kasih tetapi jika dibaca dari buku Riwayat hidup sang Buddha kelihatannya tidak sesering itu.
Untuk anapanasati bisa samatha dan vipasana dan sang Buddha lebih menekan anapanasati untuk melepaskan diri dari kemelekatan.

Baik jika diasumsikan bahwa samatha dan vipasana tidak dibedakan.
Jika saya ingin mendapatkan kesaktian dan saya melakukan meditasi vipasana apa akan berhasil?

Cukup aneh mendengar anda berbicara logika.
Dilihat dari begitu anda membela belief.  ;D ;D ;D ;D

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #48 on: 19 July 2007, 02:01:49 PM »
[quote name=morpheus]
darimana anda tau orang india dulu udah tau meditasi samatha? ada sumbernya?
Memang tidak di bahas tentang itu tapi itu merupakan penjelasan dari pertanyaan anda diatas.
Jika Jhana sudah ada sebelum jaman sang Buddha berarti samatha sudah ada bukan sebelum jaman sang Buddha tentu sang Buddha tidak perlu menerangkan lebih lengkap tentang samatha. Jadi berhubungan kan.[/quote]
kenyataannya kan sebaliknya? sutta2 ttg yg anda sebut "samatha" jumlahnya puluhan... sutta ttg "vipassana" hanya satu  :??

Baik jika diasumsikan bahwa samatha dan vipasana tidak dibedakan.
Jika saya ingin mendapatkan kesaktian dan saya melakukan meditasi vipasana apa akan berhasil?
pertama, buddha gak mengencourage kesaktian. jadi kalo anda mencari tuntunan untuk mendapatkan kesaktian dari kata2 buddha, itu gak ada.. cmiiw
kedua, kesaktian kayaknya berhubungan dengan bakat dan karma. dari sutta2 terlihat murid2 buddha ada yg sakti dan gak sakti setelah mencapai pencerahan dengan beberapa bait sutta yg sama...

Cukup aneh mendengar anda berbicara logika.
Dilihat dari begitu anda membela belief.  ;D ;D ;D ;D
sekali lagi, posisi saya di sini bukan untuk menjelek2kan belief buddhis ataupun untuk mengatakan belief itu inferior ketimbang sains. saya hanya ingin memaparkan bahwa kampanye "agama buddha itu masuk akal dan ilmiah" itu gak benar dan gak produktif...

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #49 on: 19 July 2007, 02:27:07 PM »
hi allen, makasih komentarnya...

nah sekarang pertanyaannya, pada waktu pertapa siddharta meninggalkan pertapaan menyiksa dirinya dan mulai bermeditasi yg merupakan awal dari pencerahannya, apakah dia melakukan samatha atau vipassana? ataukah kedua istilah itu sebenarnya tidak penting...?

mari kita baca sutta dibawah bersama2 dan jawab pertanyaan di atas:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.036x.than.html
 ;)


Hi juga Morpheus,

semua kata2 dibawah ini menurut saya, apa yang saya ketahui sampai saat ini, mungkin sekali penjelasan saya ini salah, So... pls, CMIIW ya... :)


Istilah samatha atau vipassana hanyalah suatu istilah yang disepakati, istilah tersebut penting disaat kita menggunakannya untuk menjelaskan, agar kalimat yang dijelaskan jadi lebih effisien.


Lalu, apakah Bodhisatta Siddharta Gautama melakukan Vipassana ataukah samatha pada saat awal dari pencerahannya?

Mengutip dari kata2 pada buku "Metta Bhavana" (postingan saya sebelumnya),
saya 'menangkap' bahwa: "objek yang diamati pada meditasi samatha dapat berupa konsep atau realitas mutlak,
sedangkan pada meditasi vipassana, objek yang diamati adalah realitas mutlak saja."

Kemudian, jika pada saat bermeditasi, sang praktiksi meditasi memusatkan perhatiannya pada objek, dan memasuki jhana2, maka sang praktisi meditasi tersebut melakukan meditasi samatha.
Tapi, jika sang praktisi meditasi menganalisa, mengamati, dan menyadari objek sebagai realitas, maka praktisi meditasi tersebut melakukan meditasi vipassana.

jadi kesimpulan saya adalah: pada saat awal pencerahannya, Bodhisatta Siddharta Gautama melakukan kedua teknik meditasi, samatha dan vipassana, akan tetapi saya meyakini, bahwa vipasanna-lah yang membawa Bodhisatta mencapai tingkat2 kesucian, dan nibbana.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #50 on: 19 July 2007, 02:45:17 PM »
^ Rasanya Samatha jauh lebih rumit daripada sekedar "memusatkan perhatiannya pada objek",

Seperti halnya dalam Objek Brahmavihara, ataupun Mayat...
Tidak ada Objek yg bisa di "Konsentrasikan" bahkan Objek selalu berubah...

atau...
om allen bisa memberikan contoh untuk
Metta dalam bentuk Samatha

Sebab, saya masih tidak begitu mengerti bagaimana caranya memusatkan perhatian penuh pada Objek Metta (tidak berwujud)
« Last Edit: 19 July 2007, 02:47:05 PM by Kemenyan »

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #51 on: 19 July 2007, 02:59:38 PM »
Seperti yang dikatakan oleh allen_mg
Istilah samatha atau vipassana hanyalah suatu istilah yang disepakati, istilah tersebut penting disaat kita menggunakannya untuk menjelaskan, agar kalimat yang dijelaskan jadi lebih effisien.

Tapi kelihatannya morpheus lebih penasaran tentang kenapa sang Buddha tidak menyatakan ini samatha dan ini vipasana. Saya tidak terlalu banyak baca sutta. Jadi saya bahas dari segi Buku Riwayat Sang Buddha.

Agama Buddha bermaksud melepaskan kemelekatan. Pada saat sang Buddha belajar meditasi samatha sang Buddha telah mencapai tahap2 tertinggi dari jhana tetapi setelah keluar dari meditasi kilesa kembali menyerang. Oleh karena itu sang Buddha kembali mencari jalan lain untuk mencapai kesempurnaan yaitu metode ini yang disebut vipasana.

Memang agama Buddha tidak mementingkan kesaktian. Metode Vipasana dan Samatha mempunyai efek yang berbeda. Anda tidak mungkin mencapai kesucian dengan metode Samatha sebab jika dapat tentu sudah banyak arahat sebelum sang Buddha.
Jika anda ingin mencapai kesucian tetapi berlatih samatha tentu tujuan anda tidak akan berhasil.
Oleh karena itu sesuai dengan tujuannya meditasi dibagi 2. Untuk yang hanya mendengar beberapa bait sutta seperti tidak ada yang punya kesaktian kecuali orang tersebut sudah belajar.
Ingat siswa2 sang Buddha banyak yang berasal dari aliran lain.

Pembagian sudah dilakukan di jaman sang Buddha yaitu dengan adanya perhatian benar dan konsentrasi benar. Keduanya tergolong dalam meditasi. Ingat kata2 anda jangan terpaku pada kata2 sang Buddha seperti robot.
Jika anda pikirkan apakah membantu jika dua meditasi berbeda dipisahkan atau lebih mudah jika dicampur aduk?
Saya rasa lebih mudah untuk umat awam untuk dipisahkan.

Saya tidak ingin komentar tentang agama Buddha ilmiah dan masuk akal. Saya rasa dalam forum anda lebih membela orang yang hanya mengunakan perasaan dan tidak mengunakan logikanya.
Jadi saya merasa aneh jika anda mengatakan logika.

regards.
« Last Edit: 19 July 2007, 03:13:56 PM by Kalyanadhammo »

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #52 on: 19 July 2007, 03:04:14 PM »
^ Rasanya Samatha jauh lebih rumit daripada sekedar "memusatkan perhatiannya pada objek",

Seperti halnya dalam Objek Brahmavihara, ataupun Mayat...
Tidak ada Objek yg bisa di "Konsentrasikan" bahkan Objek selalu berubah...

atau...
om allen bisa memberikan contoh untuk
Metta dalam bentuk Samatha

Sebab, saya masih tidak begitu mengerti bagaimana caranya memusatkan perhatian penuh pada Objek Metta (tidak berwujud)

hi, bro kemenyan... :)

bro.. aku setuju, kalo samatha itu gak sesederhana memusatkan perhatian saja..

aku cuma gak mau panjang lebar, krn blm berpengalaman meditasi, cuma baca buku, jadi aku cari aman... hehehe

tentang penjelasan metta bhavana, bro kemenyan bisa baca buku "Metta Bhavana" di http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=828&multi=Y&hal=1

aku kira penjelasannya cukup jelas sebagai pengantar,
sedangkan untuk mengerti-benar, kita harus mempraktikannya sendiri, barulah dapat memahami bagaimana caranya memusatkan perhatian pada objek yang tidak berwujud....

 _/\_

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #53 on: 19 July 2007, 03:25:33 PM »
bro Morpheus dan bro Kalyanadhammo,

menanggapi pertanyaan kenapa sang Buddha tidak menyatakan ini samatha dan ini vipasana?

saya jadi muncul spekulasi sbb:

munkin-kah karena seseorang yang mempraktikan meditasi vipassana tidak dapat memulai meditasi vipassana-nya jika tidak pernah mempraktikan samatha?,
atau apakah jhana2 yang dicapai dalam meditasi samatha mendukung 'kokoh'nya meditasi vipassana, sehingga samatha dan vipassana adalah suatu pratik yang tidak dapat dipisah2 kan?

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #54 on: 19 July 2007, 03:29:14 PM »
Um... sepengetahuan saya,
Samatha diawali dengan Focus Objek Berbentuk yg gampang di Konsentrasikan...

dan berakhir dengan Objek yg rada" berbau Vipasana

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #55 on: 19 July 2007, 03:42:44 PM »
Istilah samatha atau vipassana hanyalah suatu istilah yang disepakati, istilah tersebut penting disaat kita menggunakannya untuk menjelaskan, agar kalimat yang dijelaskan jadi lebih effisien.
sampai di sini emang kedengerannya ok bang (mpok?) allen...

tapi pembedaan ini menjadi masalah karena menimbulkan perpecahan. sering sekali saya membaca literatur vipassana yg mengatakan "samatha gak bisa jadi suci. vipassana satu2nya jalan". literatur yg lain, praktisi samatha mengatakan, "vipassana udah ada sejak jaman sebelum buddha. samatha itulah sebenernya original dari buddha. lagian buddha sendiri mencapai pencerahan dengan samatha".

perpecahan ini yg bikin saya mikir. setelah baca2 sutta2 ttg meditasi, eh ternyata gak ada tuh buddha memilah2 ini samatha, ini vipassana. semuanya pilahan belakangan setelah buddha parinibbana. kalo memang hanya menimbulkan perpecahan, kenapa gak dikembalikan seperti jaman buddha aja, cukup menyebutnya meditasi. selesai.

Lalu, apakah Bodhisatta Siddharta Gautama melakukan Vipassana ataukah samatha pada saat awal dari pencerahannya?
...
jadi kesimpulan saya adalah: pada saat awal pencerahannya, Bodhisatta Siddharta Gautama melakukan kedua teknik meditasi, samatha dan vipassana, akan tetapi saya meyakini, bahwa vipasanna-lah yang membawa Bodhisatta mencapai tingkat2 kesucian, dan nibbana.
itu karena literatur yg anda baca adalah pendukung vipassana...

mari saya kutipkan sutta yg tadi:
""I thought: 'I recall once, when my father the Sakyan was working, and I was sitting in the cool shade of a rose-apple tree, then — quite withdrawn from sensuality, withdrawn from unskillful mental qualities — I entered & remained in the first jhana..."
....

""So when I had taken solid food and regained strength, then — quite withdrawn from sensuality, withdrawn from unskillful mental qualities, I entered & remained in the first jhana: rapture & pleasure born from withdrawal, accompanied by directed thought & evaluation. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain. With the stilling of directed thought & evaluation, I entered & remained in the second jhana: rapture & pleasure born of composure, unification of awareness free from directed thought & evaluation — internal assurance. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain. With the fading of rapture I remained in equanimity, mindful & alert, and physically sensitive of pleasure. I entered & remained in the third jhana, of which the Noble Ones declare, 'Equanimous & mindful, he has a pleasurable abiding.' But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain. With the abandoning of pleasure & pain — as with the earlier disappearance of elation & distress — I entered & remained in the fourth jhana: purity of equanimity & mindfulness, neither pleasure nor pain. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain.

"When the mind was thus concentrated, purified, bright, unblemished, rid of defilement, pliant, malleable, steady, & attained to imperturbability, I directed it to the knowledge of recollecting my past lives. I recollected my manifold past lives, i.e., one birth, two... five, ten... fifty, a hundred, a thousand, a hundred thousand, many eons of cosmic contraction, many eons of cosmic expansion, many eons of cosmic contraction & expansion: 'There I had such a name, belonged to such a clan, had such an appearance. Such was my food, such my experience of pleasure & pain, such the end of my life. Passing away from that state, I re-arose there. There too I had such a name, belonged to such a clan, had such an appearance. Such was my food, such my experience of pleasure & pain, such the end of my life. Passing away from that state, I re-arose here.' Thus I remembered my manifold past lives in their modes & details.

"This was the first knowledge I attained in the first watch of the night. Ignorance was destroyed; knowledge arose; darkness was destroyed; light arose — as happens in one who is heedful, ardent, & resolute. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain.

"When the mind was thus concentrated, purified, bright, unblemished, rid of defilement, pliant, malleable, steady, & attained to imperturbability, I directed it to the knowledge of the passing away & reappearance of beings. I saw — by means of the divine eye, purified & surpassing the human — beings passing away & re-appearing, and I discerned how they are inferior & superior, beautiful & ugly, fortunate & unfortunate in accordance with their kamma: 'These beings — who were endowed with bad conduct of body, speech, & mind, who reviled the noble ones, held wrong views and undertook actions under the influence of wrong views — with the break-up of the body, after death, have re-appeared in the plane of deprivation, the bad destination, the lower realms, in hell. But these beings — who were endowed with good conduct of body, speech & mind, who did not revile the noble ones, who held right views and undertook actions under the influence of right views — with the break-up of the body, after death, have re-appeared in the good destinations, in the heavenly world.' Thus — by means of the divine eye, purified & surpassing the human — I saw beings passing away & re-appearing, and I discerned how they are inferior & superior, beautiful & ugly, fortunate & unfortunate in accordance with their kamma.

"This was the second knowledge I attained in the second watch of the night. Ignorance was destroyed; knowledge arose; darkness was destroyed; light arose — as happens in one who is heedful, ardent, & resolute. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain.

"When the mind was thus concentrated, purified, bright, unblemished, rid of defilement, pliant, malleable, steady, & attained to imperturbability, I directed it to the knowledge of the ending of the mental fermentations. I discerned, as it had come to be, that 'This is stress... This is the origination of stress... This is the cessation of stress... This is the way leading to the cessation of stress... These are fermentations... This is the origination of fermentations... This is the cessation of fermentations... This is the way leading to the cessation of fermentations.' My heart, thus knowing, thus seeing, was released from the fermentation of sensuality, released from the fermentation of becoming, released from the fermentation of ignorance. With release, there was the knowledge, 'Released.' I discerned that 'Birth is ended, the holy life fulfilled, the task done. There is nothing further for this world.'

"This was the third knowledge I attained in the third watch of the night. Ignorance was destroyed; knowledge arose; darkness was destroyed; light arose — as happens in one who is heedful, ardent, & resolute. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain."

gimana menurut anda setelah membaca sutta ini?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #56 on: 19 July 2007, 03:57:31 PM »
Um... sepengetahuan saya,
Samatha diawali dengan Focus Objek Berbentuk yg gampang di Konsentrasikan...

dan berakhir dengan Objek yg rada" berbau Vipasana

bro Kemenyan,

Pada samatha bhavana, saya sependapat dengan bro Kemenyan, jika objek yang digunakan pd awalnya adalah objek yang mudah dikonsentrasikan, misalnya tanah yang dibuat bundar sebesar piring, kemudian di lihat, untuk diingat bentuknya pada bathin, hingga muncul pattibaga-nimita, dan jika si meditatator sudah menguasai nimita-nya, maka yang menjadi objek adalah nimita tersebut, yang sudah muncul di dalam bathinnya...
dalam hal ini, boleh lah kita beranggapan bahwa sang meditator mengganti objek meditasinya, tapi sesungguhnya objek tanah tersebut adalah 'objek dasar' yang terus digunakan hingga muncul nimita. ( 'objek dasar' -> hanya istilah yang saya pakai untuk mejelaskan)

Biasanya, seorang praktisi meditasi jarang sekali mengganti 'objek dasar' dari objek yang satu ke objek yang lain, misalnya dari objek cahaya ke objek warna merah, sebelum mencapai pattibaga-nimita, kecuali jika memang kemajuan meditasi menggunakan 'objek dasar' tersebut sulit diperolehnya.

Saya kurang setuju jika dikatakan bahwa "dan berakhir dengan Objek yg rada2 berbau Vipasana"
karena pendapat tersebut sama artinya dengan mengubah objek meditasi pada saat meditasi tersebut berlangsung, bahkan oleh praktisi yang baru pernah sekalipun, atau bahkan dari meditasi samatha berubah langsung ke meditasi vipassana... karena saya belum pernah menemukan sumber / buku yang mengatakan demikian...

_/\_

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #57 on: 19 July 2007, 03:59:51 PM »
 [at] allen:
apakah anda hanya akan selalu focus pada Objek tanah ?
ataukah anda juga bakalan mencoba Brahmavihara (metta) ?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #58 on: 19 July 2007, 04:02:54 PM »
 [at] allen:
Tentang nimitta, setahu saya itu berdasarkan visuddhimagga (commentary). Punya rujukan bahwa tentang Nimitta itu di dalam sutta tidak ?

 _/\_
There is no place like 127.0.0.1

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #59 on: 19 July 2007, 04:10:36 PM »
[at] allen:
apakah anda hanya akan selalu focus pada Objek tanah ?
ataukah anda juga bakalan mencoba Brahmavihara (metta) ?

Sampai saat ini saya belum sungguh2 mempraktikan meditasi, jadi saya belum tahu, objek meditasi yang mana yang cocok untuk saya gunakan, tapi saya kira, jika ada waktu / kesempatan untuk mempraktikkannya, saya akan mencoba metta bhavana..

[at] allen:
Tentang nimitta, setahu saya itu berdasarkan visuddhimagga (commentary). Punya rujukan bahwa tentang Nimitta itu di dalam sutta tidak ?

 _/\_

Bro Sumedho, maaf, saya tidak punya rujukan itu...

 _/\_

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #60 on: 19 July 2007, 04:11:56 PM »
Bukankah ada "carita" petunjuk sebelum memulai Samatha ?

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #61 on: 19 July 2007, 04:21:46 PM »
 [at] Bro Mopheus...

Dalam hal ini saya mengungkapkan pendapat berdasarkan pemikiran saya sendiri,
jika kita pertanyakan hal2 sbb:
dapatkah seseorang mencapai kesucian dengan mencapai jhana2?
dapatkah seseorang mencapai kesucian dengan logika / nalar nya, dari pengetahuan membaca buku atau mendengarkan dhamma?
dapatkah seseorang mencapai kesucian dengan cara mengamati, menganalisis pikirannya sendiri, mengganti yang pikiran buruk dengan yang baik, secara terus menerus membersihkan bathinnya?
saya merasa, dengan pertanyaan2 seperti ini lah saya dapat meyakini, jika vipassana dapat membawa manusia pada pencapaian tingkat2 kesucian...

 _/\_

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #62 on: 19 July 2007, 04:26:59 PM »
Bukankah ada "carita" petunjuk sebelum memulai Samatha ?

Maaf bro Kemenyan, apakah "carita" itu?

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #63 on: 19 July 2007, 04:35:23 PM »
ENAM MACAM CARITA
Carita berarti sifat, perangai, atau perilaku.
Di dalam Abhidhamma, terdapat pembagian sifat-sifat secara umum yang berdasarkan
atas keadaan batin manusia, yaitu manusia itu dapat dibagi menjadi enam golongan
berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya :
1. Orang yang keras nafsu lobanya atau Ragacarita
2. Orang yang keras kebenciannya atau Dosacarita
3. Orang yang bodoh (dungu) atau Mohacarita
4. Orang yang tebal keyakinannya atau Saddhacarita
5. Orang yang bijaksana (pandai) atau Buddhicarita
6. Orang yang suka melamun atau Vitakkacarita

Orang yang mempunyai ragacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan loba, cenderung
ke arah keindahan dan kecantikan, kagum melihat suatu kebajikan walaupun itu kecil
sekali, mudah melupakan kesalahan orang lain, cerdik, sombong, berambisi besar,
mementingkan diri sendiri. Untuk mereka yang mempunyai ragacarita, maka obyek yang
baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah sepuluh asubha dan satu
kayagatasati.

Orang yang mempunyai dosacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebencian,
cenderung ke arah panas hati, suka marah, suka jengkel, suka iri hati, tak senang melihat
kesalahan walaupun kecil, tak mau tahu terhadap kebajikan orang lain walaupun besar,
suka bermusuhan, memandang rendah orang lain, suka memerintah dan mendikte orang
lain. Untuk mereka yang mempunyai dosacarita, maka obyek yang baik diambil dalam
melaksanakan Samatha Bhavana ialah empat appamañña dan empat kasina (nila kasina,
pita kasina, lohita kasina, dan odata kasina).

Orang yang mempunyai mohacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebodohan
batin, cenderung ke arah kelemahan batin, suka bingung, suka ragu-ragu, suka khawatir,
menggantungkan diri pada pendapat orang lain, pikiran ruwet, malas, pendiriannya tidak
tetap, kadang-kadang kukuh memegang suatu pandangan. Untuk mereka yang
mempunyai mohacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha
Bhavana ialah anapanasati.

Orang yang mempunyai saddhacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan keyakinan,
cenderung ke arah rendah hati, dermawan, jujur, suka menemui orang-orang suci, suka
mendengarkan Dhamma, yakin pada sesuatu yang dianggap baik. Untuk mereka yang
mempunyai saddhacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha
Bhavana ialah enam anussati (Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, silanussati,
caganussati, dan devatanussati).

Orang yang mempunyai buddhicarita atau ñanacarita melaksanakan sesuatu
berdasarkan berhati-hati, cenderung ke arah perenungan terhadap Tiga Corak Umum
(Tilakkhana), sering bermeditasi, bersedia mendengarkan omongan orang lain,
mempunyai kawan-kawan yang baik. Untuk mereka yang mempunyai buddhicarita atau
ñanacarita, maka obyek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah
marananussati, upasamanussati, aharapatikulasañña, dan catudhatuvavatthana.

Orang yang mempunyai vitakkavcarita melaksanakan sesuatu berdasarkan tergesagesa,
cenderung ke arah kegugupan, kegagalan dalam usaha, suka berteori, pikirannya
sering berkeliaran, tidak suka bekerja untuk kepentingan sosial. Untuk mereka yang
mempunyai vitakkacarita, maka obyek yang cocok untuk melaksanakan Samatha
Bhavana ialah anapanasati.
Penjelasan :
Pathavi kasina, apo kasina, tejo kasina, vayo kasina, aloka kasina, akasa kasina, dan
empat arupa


Sumber: Bhavana yg di Samaggi (maap, Inet lage lelet tuk cari URL nya)

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #64 on: 19 July 2007, 04:48:21 PM »
:) anumodana atas penjelasan Bro Kemenyan, saya baru mengetahui ttg 'carita' ini...

berdasarkan 'carita' tersebut diatas, saya jadi semakin menyadari kebutuhan seorang guru untuk membimbing pelaksanaan meditasi...

_/\_

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #65 on: 19 July 2007, 09:17:01 PM »
Quote
Bukankah ada "carita" petunjuk sebelum memulai Samatha ?

Frens,

apakah pengelompokkan objek sesuai sifat masing2 individu ini bertujuan ganda?, yaitu:
~ agar si meditator lebih mudah berkonsentrasi dengan objek pilihannya tsb
~ agar sekaligus menghapus sifat jeleknya itu

jadi objek yg dipilih akan ber-efek ganda thp si meditator samatha tadi.

contoh:
seseorang yg playboy (lobha) diberikan objek asubha. Dengan objek yg tepat ini akan memudahkan si playboy tadi mencapai konsentrasi (diabndingkan objek nafas, misalnya) dan sekaligus dapat mengikis sifat jeleknya tsb.

Mohon reviewnya.

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #66 on: 19 July 2007, 09:22:18 PM »
 [at] allen: coba baca yg paling bawah juga...
----
Penjelasan :
Pathavi kasina, apo kasina, tejo kasina, vayo kasina, aloka kasina, akasa kasina, dan
empat arupa
----

Hal itu "Guru" yg terbaik jikalau ingin "Solo"

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #67 on: 19 July 2007, 09:24:08 PM »
Quote
Bukankah ada "carita" petunjuk sebelum memulai Samatha ?

Frens,

apakah pengelompokkan objek sesuai sifat masing2 individu ini bertujuan ganda?, yaitu:
~ agar si meditator lebih mudah berkonsentrasi dengan objek pilihannya tsb
~ agar sekaligus menghapus sifat jeleknya itu

jadi objek yg dipilih akan ber-efek ganda thp si meditator samatha tadi.

contoh:
seseorang yg playboy (lobha) diberikan objek asubha. Dengan objek yg tepat ini akan memudahkan si playboy tadi mencapai konsentrasi (diabndingkan objek nafas, misalnya) dan sekaligus dapat mengikis sifat jeleknya tsb.

Mohon reviewnya.


Tepat sekali...
Asubha benar-benar bisa mematahkan keterikatan kita pada Nafsu (sex);
Namun... yakinkah kita sanggup melakukannya tanpa dasar yg kuat... ?

takutnya malah jadi gila yg ada...
sebab... yg dihadapi mayat yg berubah2x...

(bahkan bisa hidup dan bergerak menganggu :p *canda*)

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #68 on: 19 July 2007, 10:16:50 PM »
Kalau saya pribadi agak ngeri mencobanya..
Ntar jadi takut benaran..
Btw ada yang sudah pernah mencoba ?
Gimana rasanya ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #69 on: 19 July 2007, 10:35:25 PM »
Kalau saya pribadi agak ngeri mencobanya..
Ntar jadi takut benaran..
Btw ada yang sudah pernah mencoba ?
Gimana rasanya ?

yg masih pengen merasakan kehidupan berumah tangga, sebaiknya menghindari aja deh... drpd ada ntar muncul efek2 yg gimana gtu...  :P seperti kata mbah menyan "Asubha benar-benar bisa mematahkan keterikatan kita pada Nafsu (sex);"

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #70 on: 19 July 2007, 10:58:35 PM »
^ dhanuttono: tidak terikat bukan berarti tidak bernafsu :D

Tidak terikat disini menyadari kalao Nafsu-Sex adalah sesuatu yg HARUS kita kendalikan,
so.. bukan berarti Kehilangan Nafsu :D

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #71 on: 20 July 2007, 09:12:49 AM »
dapatkah seseorang mencapai kesucian dengan mencapai jhana2?
ini yg perlu dipertanyakan. kubu vipassana bilang "gak bisa". kubu samatha bilang "bisa.
argumen kubu samatha, buddha sendiri mencapai pencerahan dengan samatha dan jelas2 disebutkan jhana di sutta itu.

dapatkah seseorang mencapai kesucian dengan logika / nalar nya, dari pengetahuan membaca buku atau mendengarkan dhamma?
gak bisa dengan logika / nalar, tapi mungkin dari baca atau denger dhamma, karena batin dalam keadaan meditasi saat baca / denger.

dapatkah seseorang mencapai kesucian dengan cara mengamati, menganalisis pikirannya sendiri, mengganti yang pikiran buruk dengan yang baik, secara terus menerus membersihkan bathinnya?
dapat
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #72 on: 20 July 2007, 09:39:28 AM »
Mencapai tingkat kesucian memang agak 'misterius' sih.

Coba saja lihat di sutta, ada yg mendengar ceramah, ada yang berdiskusi bersama, ada yang mencuci, ada yang berbaring dst.

Selama jalan mulia berunsur 8 ada, disana akan memberikan kondisi...
There is no place like 127.0.0.1

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #73 on: 20 July 2007, 09:44:30 AM »
iye nih bang... saya mikir sih mo jhana kek, vipassana kek, metta bhavana kek, anapanasati kek, kasina kek, latian mindfulness kek, latian konsentrasi kek, yg penting kelakon... daripada mikir terus2an antara samatha dan vipassana tapi gak kelakon  ;D

ntar kalo udah ada pengalaman meditasi, baru dipikir2 dan dievaluasi ulang...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #74 on: 20 July 2007, 11:41:07 AM »
Penanya :
Jadi dengan hanya melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, sudah merupakan praktek dari "Vipassana"? Tetapi banyak orang berpendapat bahwa cara bermeditasi seperti ini sangat rumit, dimana orang hanya dapat melatihnya di pusat-pusat latihan meditasi. Dan hal inilah yg menyebabkan banyak orang tidak berniat mencobanya. Akan tetapi dari pembicaraan kita, timbul pandangan bahwa "Vipassana" hanya melihat segala sesuatu sebagaimana adanya dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana menurut pendapat Anda, Apakah seseorang harus mempunyai pengertian-pengertian teoritis sebelum melaksanakan "Vipassana"?
Nina van Gorkom :
Istilah "Meditasi" membuat orang menjadi takut. Mereka berpikir bahwa hal itu sebagai sesuatu yg sangat rumit. Pada kenyataannya, seseorang tidak harus melakukan hal-hal yg istimewa (khusus) dalam melakukan meditasi. Sebelum seseorang mulai melaksanakan meditasi, ia perlu menghayati teori-teorinya terlebih dahulu. Seseorang tidak harus mengetahui unsur-unsur bathin dan jasmani (Nama dan Rupa) secara terinci. Akan tetapi, seseorang harus mengetahui bahwa badan itu hanyalah terbentuk dari unsur-unsur fisik, yg berbeda dengan unsur-unsur mental.
Banyak unsur fisik yg berbeda, dan unsur tersebut terus-menerus berubah. Juga banyak unsur mental yg berbeda. Satu "Citta" timbul dan langsung tenggelam, kemudian disusul dgn timbulnya "Citta" yg lain dan tenggelam kembali. "Citta" timbul dan tenggelam berkesinambungan dalam jangka waktu yg sangat singkat.
Melihat adalah salah satu bentuk "Citta". Mendengar adalah "Citta" yg lain, yg berbeda dgn "Citta" melihat. Berpikir adalah "Citta" yg lain lagi. Semua itu berbeda satu sama lainnya.
Peningkatan latihan "Vipassana" bukan berarti menjadikan seseorang harus selalu sadar akan segala bentuk-bentuk unsur yg berbeda pada setiap saat. Kita mengetahui bahwa hal demikian tidak mungkin dapat dilakukan sampai pada taraf-taraf tertentu. Tidak ada satupun yg harus kita lakukan secara istimewa. Seseorang dapat melakukan segala kegiatan sebagaimana biasanya seperti yg biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang secara bertahap akan mulai mengerti bahwa sesungguhnya yg ada hanyalah gejala fisik dan mental dan gejala-gejala itu benar-benar timbul secara alamiah, serta selalu timbul pada setiap saat.
Ketika seseorang mulai merasakan pentingnya menyadari semua gejala ini, maka kesadarannya akan timbul sedikit demi sedikit dengan sendirinya. Seseorang akan mengalami bahwa kesadaran akan dapat timbul bila ada kondisi yg benar-benar tepat.
Pada mulanya, tidak menjadi masalah bila kita tidak menyadari secara keseluruhan gejala-gejala itu. Tetapi sangat penting untuk di mengerti bahwa kesadaran itu bukan "Aku" , dan sebuah gejala mental yg timbul harus sesuai dgn kondisinya.
Dari pengertian ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa timbulnya kesadaran tidak dapat dipaksakan.
Dengan lebih mengerti lagi gejala-gejala fisik dan mental dan menyadarinya dalam kehidupan sehari-hari , maka kebijaksanaan akan dapat meningkat. Melalui kebijaksanaan ini, maka perbuatan-perbautan baik akan bertambah dan perbuatan-perbuatan jahat akan berkurang.

 _/\_
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #75 on: 21 July 2007, 02:56:56 PM »
Quote
Seseorang secara bertahap akan mulai mengerti bahwa sesungguhnya yg ada hanyalah gejala fisik dan mental dan gejala-gejala itu benar-benar timbul secara alamiah, serta selalu timbul pada setiap saat.
Ketika seseorang mulai merasakan pentingnya menyadari semua gejala ini, maka kesadarannya akan timbul sedikit demi sedikit dengan sendirinya


jadi, nggak usah kecewa kalo merasakan meditasi nggak maju2.

menurut pakar diatas, yang penting berusaha untuk selalu sadar, maka kemajuan akan datang sendirinya secara bertahap.


 :>-




Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)