//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha ?  (Read 41469 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Buddha ?
« Reply #30 on: 05 May 2009, 01:04:10 AM »

dear lucky,

sori nih, saya mo tanya, semoga tidak tersinggung....
1. apakah background anda buddhist? kalo buddhist, boleh tahu mazhab apa nih?
2. anda sudah baca apa aja sebelum membaca Mahali Sutta?

sori soalnya ini berhubungan dengan jawaban apa yg akan dberikan, sesuai dengan background anda

metta

ngga apa kk Markos, kenapa tersinggung...

1. Saya semua madzhab, bahkan semua agama, sekaligus saya juga mempertanyakan semua agama. Disini saya dengan itikad baik ingin bertanya beberapa hal hal tentang Buddhisme. Kalau tentang agama lain saya juga tanya tapi tentunya di tempat yang semestinya. Saya sangat berterima kasih atas jawaban kk sekalian entah itu memuaskan saya atau tidak, sebab tiap orang bebas berpendapat, asal tidak menghina.

2. banyak sekali sampai malas nyebutnya he he... bahkan teks agama lain juga

Metta

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Buddha ?
« Reply #31 on: 05 May 2009, 01:06:17 AM »
[at]  lucky, sedang dalam proses om. bagaikan orang buta sedang belajar melek. kagak relevan kalau masih buta ditanyakan buktinya apa. yang bisa dilakukan hanya mencoba, atau tidak sama sekali.

Makanya saya bilang, jawaban ini bagaikan jawaban teman saya :

"Kita manusia ngga sempurna, percaya saja , jalankan ajarannya dan kau akan membuktikan surga"

nah... lo....

walaupun dikemas bagaimanapun bungkusnya, tetep aja isinya sama sama minta pokoknya jalani aja jangan tanya deh... he he.. pamali atuh..he he ^-^

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Buddha ?
« Reply #32 on: 05 May 2009, 01:09:44 AM »
nah, singkat saja ya

he he he

kalau memang TAHU bakal gagal, kenapa musti dilakukan ????

berarti ngga TAHU dong.

saya bukan bilang usaha itu ngga boleh lho....

hanya saja, yang berusaha itu TAHU tidak sih ????

lagipula , Buddha sempat ragu mengajar Dharma pada insan, akhirnya diminta oleh para Dewa baru Beliau mau.

Berarti jadi Buddha sama aja dengan orang biasa masih bisa ragu ragu...

sebab keragu raguan adalah salah satu penyebab kita menjadi salah bertindak.... kalau udah salah bertindak.... berarti tindakan tidak sempurna dong.....

Dan lagi tindakan Buddha juga bisa membuat beberapa orang merasa benci... apakah itu tindakan sempurna ???

Seorang Buddha tidak mungkin masih memiliki keraguan terhadap apapun,
kesimpulannya, silahkan banyak membaca dulu, dan kalau dalam proses belajar itu masih ada yg perlu ditanyakan, silahkan mampir lagi ke sini.



Wah.. ini jawaban ambigu lagi

bagaimana kalau saya balik : "Silahkan kk baca lagi AL**ITAB" sebab menurut saya kk kurang jeli bacanya makanya masih tidak mengerti maha ku** nya tuhan he he...

mau ngga habisin waktu baca kitab ??

kalau Buddha ngga ada keraguan, kenapa sempat tidak ingin membabarkan Dharma pada para manusia ??? ini poin nya

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Buddha ?
« Reply #33 on: 05 May 2009, 01:12:09 AM »
CC Citra, jawaban ente persis sama asal jalani ntar buktikan sendiri , jalani saja perintah tuhan ntar masuk surga buktikan he he

lalu masalah Parinirvana menurut saya, tidak ada yg menurut saya, justru saya ini yang bingung kok, apakah itu Parinirvana ?????????? tidak masuk diakal  :'(

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Buddha ?
« Reply #34 on: 05 May 2009, 01:35:37 AM »
nah, singkat saja ya

he he he

kalau memang TAHU bakal gagal, kenapa musti dilakukan ????

berarti ngga TAHU dong.

saya bukan bilang usaha itu ngga boleh lho....

hanya saja, yang berusaha itu TAHU tidak sih ????

lagipula , Buddha sempat ragu mengajar Dharma pada insan, akhirnya diminta oleh para Dewa baru Beliau mau.

Berarti jadi Buddha sama aja dengan orang biasa masih bisa ragu ragu...

sebab keragu raguan adalah salah satu penyebab kita menjadi salah bertindak.... kalau udah salah bertindak.... berarti tindakan tidak sempurna dong.....

Dan lagi tindakan Buddha juga bisa membuat beberapa orang merasa benci... apakah itu tindakan sempurna ???

Seorang Buddha tidak mungkin masih memiliki keraguan terhadap apapun,
kesimpulannya, silahkan banyak membaca dulu, dan kalau dalam proses belajar itu masih ada yg perlu ditanyakan, silahkan mampir lagi ke sini.



Wah.. ini jawaban ambigu lagi

bagaimana kalau saya balik : "Silahkan kk baca lagi AL**ITAB" sebab menurut saya kk kurang jeli bacanya makanya masih tidak mengerti maha ku** nya tuhan he he...

mau ngga habisin waktu baca kitab ??

kalau Buddha ngga ada keraguan, kenapa sempat tidak ingin membabarkan Dharma pada para manusia ??? ini poin nya
Sang Buddha  tidak mungkin masih memiliki keraguan terhadap apapun
Ketika Sang Buddha ingin membabarkan Dhamma kepada dewa dan manusia, Sang Buddha memang menunggu permohonan dari Raja Dewa, ini dilakukan karena tradisi/kebiasaan dari Buddha terdahulu seperti itu ....... sama dengan kebiasaan Pindapatta
dan juga untuk meyakinkan para dewa, yg masih ragu-ragu terhadap Pangeran Siddharta telah mencapai Ke_Buddhaan ......


Setelah mencapai Pencerahan Sempurna, muncul dalam pikiran-Nya mengenai betapa dalamnya, sungguh halus Dhamma yang telah ditemukan-Nya. Ia mempertanyakan apakah manusia dapat memahaminya. Namun setelah dengan welas asih-Nya Ia melihat bahwa ada manusia yang dapat memahami Dhamma yang ditemukan-Nya, maka Sang Bhagava memiliki niat kuat untuk menyebarkan Dhamma. Kemudian Ia berkata: “Pintu menuju tiada kematian, Nibbana, sekarang telah tebuka. Akan Kubabarkan Dhamma kepada semua makhluk agar mereka yang memiliki keyakinan dan pendengaran yang baik bisa sama-sama memetik manfaatnya

 sumber : http://bhagavant.com/home.php?link=sejarah&tipe=riwayat_buddha_5 
 _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Buddha ?
« Reply #35 on: 05 May 2009, 02:45:20 AM »

Konteks maha tahu ini ada dua, yang pertama maha tahu segalanya bersamaan, dan yang kedua maha tahu dalam arti potensi untuk mengetahui sesuatu tersedia. Yang kedua bila diperlukan, Sang Buddha mengarahkan pikiran dan mengetahui.

Sang Buddha dibilang Sabbannu, dalam arti maha tahu yang kedua ini. Hal ini didukung beberapa teks, di Majjhima Nikaya, dalam komentar Milinda Panha.

Kalau gak salah, apa yang bisa diketahui pikiran, apa yang bisa dilihat, apa yang bisa didengar, bisa diketahui Sang Buddha, tapi bukan dalam arti mengetahui segalanya selalu.

Semua dan hanya Sammasambuddha yang memiliki atribut ini, Sabbannu, para murid tidak.

 [at] Xan To, dalam Theravada, ada ajaran Tuhan yang mana?

Penjelasan yang bagus mengenai kemahatahuan Sang Buddha.... tapi terus terang aja bro gachapin kemahatahuan jenis pertama pun cuma teori alias.....cuma kata2 yang dibuat2..............kayak superman ceritanya ada tapi kenyataanya tidak ada.....

Walah bro gachapin kok jadi linglung sih??? pertamanya aja nih yang keren :D...kan yang saya bilang jangan kan Buddha yang disebut Tuhan pun tidak punya.....gak nangkap ya???
dah jam sepuluh malam gitu... cek wolv bacanya sambil terkantuk2 kalii :)) :)) :))
Quote
Hehehehehe apakah MAHA itu berarti unlimited??? Jika ya....maka jangankan Sang Buddha bahkan yang dibilang Tuhan pun tidak punya.....Lagi pula maha tahu yang disebutkan untuk Sang Buddha itu kan, dalam konteks dimana Sang Buddha menggunakan Abbhinna...jadi kalo tidak menggunakan Abbhinna maka Sang Buddha gak beda2 amet sama manusia yang lain.....
i aja bacanya kata yg dibold di atas hampir ilangg :)) :)) :))

luck...
i mo nanya luck...
met kenal yoo \;D/\;D/\;D/ _/\_
beruntung sedang mencari sesuatukah?
saya bertanya begitu soalnya saya melihat sepertinya anda sedang mencari sesuatu(sok tau yaa   wnya :P :P :P ) hanya sekedar bertanya sajaa... ;D ;D ;D
16. "'Teman-teman, seorang Tathagata telah muncul di dunia ini, seorang Arahat, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna, memiliki kebijaksanaan dan perilaku yang Sempurna, telah sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal seluruh alam, penjinak manusia yang harus dijinakkan yang tiada bandingnya, Guru para dewa dan manusia, Tercerahkan dan Terberkahi. (Mahali Sutta)

Namo Buddhaya,

teman-teman yang budiman, saya baru membaca Mahali Sutta
saya jadi teringat ada pertanyaan dari benak saya sendiri yang membuat saya bingung, kalau saja saya tidak iseng membaca mungkin saya tidak ingat untuk menanyakannya, ini mumpung ingat saya cepat ketik saja.

1. bagaimana kita bisa tahu bahwa Buddha adalah telah mencapai penerangan Sempurna ?

2. Buddha dikatakan memiliki kebijaksanaan yang sempurna dan maha tahu, tapi mengapa Beliau tidak tahu kalau usahanya untuk menolong suku sakya bakal gagal ?

3. Buddha dikatakan sebagai penjinak manusia yang harus dijinakkan, tapi pada kenyataannya walaupun Buddha mampu menjinakkan beberapa orang, namun Buddha juga mengalami kegagalan dalam menjinakkan sebagian orang pula.

4. Apa sih maksudnya Buddha terberkahi ? dan kenapa disebut tercerahkan ? bagaimana kita membuktikan bahwa Buddha itu tercerahkan ?

Terima kasih, maaf banyak sekali pertanyaannya... Embarrassed
bsk baru i lanjut bertanya...
dah disuruh off... _/\_ _/\_ _/\_
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddha ?
« Reply #36 on: 05 May 2009, 07:03:35 AM »
16. "'Teman-teman, seorang Tathagata telah muncul di dunia ini, seorang Arahat, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna, memiliki kebijaksanaan dan perilaku yang Sempurna, telah sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal seluruh alam, penjinak manusia yang harus dijinakkan yang tiada bandingnya, Guru para dewa dan manusia, Tercerahkan dan Terberkahi. (Mahali Sutta)

Namo Buddhaya,

teman-teman yang budiman, saya baru membaca Mahali Sutta
saya jadi teringat ada pertanyaan dari benak saya sendiri yang membuat saya bingung, kalau saja saya tidak iseng membaca mungkin saya tidak ingat untuk menanyakannya, ini mumpung ingat saya cepat ketik saja.

1. bagaimana kita bisa tahu bahwa Buddha adalah telah mencapai penerangan Sempurna ?
Bisa tahu dari ajarannya, dan apabila ketika anda menjalankan ajarannya malah membawa kearah yang lebih buruk maka ajaran Buddha tidak cocok buat anda :)


Quote
2. Buddha dikatakan memiliki kebijaksanaan yang sempurna dan maha tahu, tapi mengapa Beliau tidak tahu kalau usahanya untuk menolong suku sakya bakal gagal ?
Lepaskan semua pandangan maha ini maha itu, karena sutta itu dibuat oleh murid2nya. Yang terpenting adalah aplikasikan ajarannya dalam hidup anda apabila berguna pakai sebagai rakit untuk menjalani hidup anda, dan apabila merasa tidak berguna tinggalkan :)

Quote
3. Buddha dikatakan sebagai penjinak manusia yang harus dijinakkan, tapi pada kenyataannya walaupun Buddha mampu menjinakkan beberapa orang, namun Buddha juga mengalami kegagalan dalam menjinakkan sebagian orang pula.
Menaklukkan diri sendiri sesungguhnya lebih baik daripada menaklukkan makhluk lain; orang yang telah menaklukkan dirinya sendiri selalu dapat mengendalikan diri.

Tidak ada Dewa, Mara, Gandhabba, atau pun Brahmana yang dapat mengubah kemenangan dari orang yang telah dapat menaklukkan dirinya sendiri.
DHAMMAPADA VIII, 5-6



Quote
4. Apa sih maksudnya Buddha terberkahi ? dan kenapa disebut tercerahkan ? bagaimana kita membuktikan bahwa Buddha itu tercerahkan ?
dari ajarannya :)

Quote
Terima kasih, maaf banyak sekali pertanyaannya... Embarrassed
btw suttanya yang mana yah? yang ini bukan ?

Mahali Sutta
To Mahali
Translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu
I have heard that on one occasion the Blessed One was staying near Vesali, in the Great Wood, at the Hall of the Gabled Pavilion. Then Mahali the Licchavi went to the Blessed One and, on arrival, having bowed down to him, sat to one side. As he was sitting there he said to the Blessed One, "Purana Kassapa says this: 'There is no cause, no requisite condition, for the defilement of beings. Beings are defiled without cause, without requisite condition. There is no cause, no requisite condition, for the purification of beings. Beings are purified without cause, without requisite condition.'1 What does the Blessed One say about this?"

"Mahali, there is cause, there is requisite condition, for the defilement of beings. Beings are defiled with cause, with requisite condition. There is cause, there is requisite condition, for the purification of beings. Beings are purified with cause, with requisite condition."

"And what, lord, is the cause, what the requisite condition, for the defilement of beings? How are beings defiled with cause, with requisite condition?"

"Mahali, if form were exclusively stressful — followed by stress, infused with stress and not infused with pleasure — beings would not be infatuated with form. But because form is also pleasurable — followed by pleasure, infused with pleasure and not infused with stress — beings are infatuated with form. Through infatuation, they are captivated. Through captivation, they are defiled. This is the cause, this the requisite condition, for the defilement of beings. And this is how beings are defiled with cause, with requisite condition.

"If feeling were exclusively stressful...

"If perception were exclusively stressful...

"If fabrications were exclusively stressful...

"If consciousness were exclusively stressful — followed by stress, infused with stress and not infused with pleasure — beings would not be infatuated with consciousness. But because consciousness is also pleasurable — followed by pleasure, infused with pleasure and not infused with stress — beings are infatuated with consciousness. Through infatuation, they are captivated. Through captivation, they are defiled. This is the cause, this the requisite condition, for the defilement of beings. And this is how beings are defiled with cause, with requisite condition."

"And what, lord, is the cause, what the requisite condition, for the purification of beings? How are beings purified with cause, with requisite condition?"

"Mahali, if form were exclusively pleasurable — followed by pleasure, infused with pleasure and not infused with stress — beings would not be disenchanted with form. But because form is also stressful — followed by stress, infused with stress and not infused with pleasure — beings are disenchanted with form. Through disenchantment, they grow dispassionate. Through dispassion, they are purified. This is the cause, this the requisite condition, for the purification of beings. And this is how beings are purified with cause, with requisite condition.

"If feeling were exclusively pleasurable...

"If perception were exclusively pleasurable...

"If fabrications were exclusively pleasurable...

"If consciousness were exclusively pleasurable — followed by pleasure, infused with pleasure and not infused with stress — beings would not be disenchanted with consciousness. But because consciousness is also stressful — followed by stress, infused with stress and not infused with pleasure — beings are disenchanted with consciousness. Through disenchantment, they grow dispassionate. Through dispassion, they are purified. This is the cause, this the requisite condition, for the purification of beings. And this is how beings are purified with cause, with requisite condition."
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddha ?
« Reply #37 on: 05 May 2009, 07:06:41 AM »

dear lucky,

sori nih, saya mo tanya, semoga tidak tersinggung....
1. apakah background anda buddhist? kalo buddhist, boleh tahu mazhab apa nih?
2. anda sudah baca apa aja sebelum membaca Mahali Sutta?

sori soalnya ini berhubungan dengan jawaban apa yg akan dberikan, sesuai dengan background anda

metta

ngga apa kk Markos, kenapa tersinggung...

1. Saya semua madzhab, bahkan semua agama, sekaligus saya juga mempertanyakan semua agama. Disini saya dengan itikad baik ingin bertanya beberapa hal hal tentang Buddhisme. Kalau tentang agama lain saya juga tanya tapi tentunya di tempat yang semestinya. Saya sangat berterima kasih atas jawaban kk sekalian entah itu memuaskan saya atau tidak, sebab tiap orang bebas berpendapat, asal tidak menghina.

2. banyak sekali sampai malas nyebutnya he he... bahkan teks agama lain juga

Metta

Daripada seribu syair yang tak berguna, adalah lebih baik sebait syair yang berguna, yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.
DHAMMAPADA VIII, 2

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.
DHAMMAPADA I, 19-20
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddha ?
« Reply #38 on: 05 May 2009, 07:08:11 AM »
[at]  lucky, sedang dalam proses om. bagaikan orang buta sedang belajar melek. kagak relevan kalau masih buta ditanyakan buktinya apa. yang bisa dilakukan hanya mencoba, atau tidak sama sekali.

Makanya saya bilang, jawaban ini bagaikan jawaban teman saya :

"Kita manusia ngga sempurna, percaya saja , jalankan ajarannya dan kau akan membuktikan surga"

nah... lo....

walaupun dikemas bagaimanapun bungkusnya, tetep aja isinya sama sama minta pokoknya jalani aja jangan tanya deh... he he.. pamali atuh..he he ^-^
Setidaknya tidak ada hukuman Neraka apabila anda tidak mempercayainya :P
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddha ?
« Reply #39 on: 05 May 2009, 07:10:54 AM »
CC Citra, jawaban ente persis sama asal jalani ntar buktikan sendiri , jalani saja perintah tuhan ntar masuk surga buktikan he he

lalu masalah Parinirvana menurut saya, tidak ada yg menurut saya, justru saya ini yang bingung kok, apakah itu Parinirvana ?????????? tidak masuk diakal  :'(
Lho kalau tidak masuk akal menurut anda kenapa anda harus pusing? kalau anda mempercayai sesuatu yang masuk akal ya pilih saja yang menurut anda masuk akal. :P
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddha ?
« Reply #40 on: 05 May 2009, 07:12:31 AM »
nah, singkat saja ya

he he he

kalau memang TAHU bakal gagal, kenapa musti dilakukan ????

berarti ngga TAHU dong.

saya bukan bilang usaha itu ngga boleh lho....

hanya saja, yang berusaha itu TAHU tidak sih ????

lagipula , Buddha sempat ragu mengajar Dharma pada insan, akhirnya diminta oleh para Dewa baru Beliau mau.

Berarti jadi Buddha sama aja dengan orang biasa masih bisa ragu ragu...

sebab keragu raguan adalah salah satu penyebab kita menjadi salah bertindak.... kalau udah salah bertindak.... berarti tindakan tidak sempurna dong.....

Dan lagi tindakan Buddha juga bisa membuat beberapa orang merasa benci... apakah itu tindakan sempurna ???

Seorang Buddha tidak mungkin masih memiliki keraguan terhadap apapun,
kesimpulannya, silahkan banyak membaca dulu, dan kalau dalam proses belajar itu masih ada yg perlu ditanyakan, silahkan mampir lagi ke sini.



Wah.. ini jawaban ambigu lagi

bagaimana kalau saya balik : "Silahkan kk baca lagi AL**ITAB" sebab menurut saya kk kurang jeli bacanya makanya masih tidak mengerti maha ku** nya tuhan he he...

mau ngga habisin waktu baca kitab ??

kalau Buddha ngga ada keraguan, kenapa sempat tidak ingin membabarkan Dharma pada para manusia ??? ini poin nya
Karena takut manusia seperti anda tidak sanggup mencerna ajarannya, dan ternyata terjadi kakakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Buddha ?
« Reply #41 on: 05 May 2009, 07:58:18 AM »
Quote
CC Citra, jawaban ente persis sama asal jalani ntar buktikan sendiri , jalani saja perintah tuhan ntar masuk surga buktikan he he

lalu masalah Parinirvana menurut saya, tidak ada yg menurut saya, justru saya ini yang bingung kok, apakah itu Parinirvana ?????????? tidak masuk diakal  :'(

Bro/sis... :))
Kayaknya mending ente masuk online store aja deh... pilih-pilih barang, kalo ada yang cocok, beli disitu atau cari ditoko... itu lebih bermanfaat buat ente daripada diskusi disini yang bikin ente makin bingung... =))

Kalo emang sampenya dah segitu, percuma dipaksain bro!!! Entar salah-salah ente makin bingung, takutnya malah jadi orang ling-lung tuh... :P

Sayang aja tuh, ajaran yang kayak gini dipaksain buat orang-orang yang emang gak siap... :))


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Buddha ?
« Reply #42 on: 05 May 2009, 09:27:48 AM »
16. "'Teman-teman, seorang Tathagata telah muncul di dunia ini, seorang Arahat, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna, memiliki kebijaksanaan dan perilaku yang Sempurna, telah sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal seluruh alam, penjinak manusia yang harus dijinakkan yang tiada bandingnya, Guru para dewa dan manusia, Tercerahkan dan Terberkahi. (Mahali Sutta)

Namo Buddhaya,

teman-teman yang budiman, saya baru membaca Mahali Sutta
saya jadi teringat ada pertanyaan dari benak saya sendiri yang membuat saya bingung, kalau saja saya tidak iseng membaca mungkin saya tidak ingat untuk menanyakannya, ini mumpung ingat saya cepat ketik saja.

1. bagaimana kita bisa tahu bahwa Buddha adalah telah mencapai penerangan Sempurna ?

2. Buddha dikatakan memiliki kebijaksanaan yang sempurna dan maha tahu, tapi mengapa Beliau tidak tahu kalau usahanya untuk menolong suku sakya bakal gagal ?

3. Buddha dikatakan sebagai penjinak manusia yang harus dijinakkan, tapi pada kenyataannya walaupun Buddha mampu menjinakkan beberapa orang, namun Buddha juga mengalami kegagalan dalam menjinakkan sebagian orang pula.

4. Apa sih maksudnya Buddha terberkahi ? dan kenapa disebut tercerahkan ? bagaimana kita membuktikan bahwa Buddha itu tercerahkan ?

Terima kasih, maaf banyak sekali pertanyaannya... Embarrassed

1) Coba pelajari doktrin-doktrin dasar Buddhisme, seperti Konsep Hukum Kamma, Konsep Tumimbal Lahir, Konsep Paticcasamupada, Konsep Tilakkhana, Konsep 4 Kebenaran Mulia, Konsep Jalan Mulia Beruas 8, dll. Coba pelajari Abhidhamma. Coba baca riwayat hidup Sang Buddha. Coba baca kisah perjalanan Sang Buddha dalam membabarkan Dhamma. Baca khotbah-khotbah Beliau di Sutta. Kalau Anda termasuk orang yang cerdas, Anda akan melihat bahwa karya-karya Sang Buddha ini luar biasa. Semua karya ini dibabarkan pertama kali oleh Beliau. Dan ini menunjukkan bahwa Sang Buddha adalah pioneer.

Konsep yang diajarkan Beliau sangat realistis dan dapat diselami semua orang. Di dalam Abhidhamma, diuraikan secara terperinci tentang proses dan gejolak batin. Ini luar biasa, mengingat Abhidhamma sudah jauh ada sebelum Ilmu Psikologi populer di bangku kuliah. Dalam khotbah Sang Buddha, banyak sekali filsafat tinggi yang realistis dengan dunia. Sang Buddha sedikit-banyak memetakan matriks luar angkasa dan Alam Semesta kepada para bhikkhu. Ini sangat luar biasa, karena Sang Buddha tidak memiliki teleskop untuk meneliti aktivitas di luar Planet Bumi. Sang Buddha menyatakan bahwa air di dalam cawan kecil saja terdapat banyak makhluk hidup (mikroorganisme). Dan Sang Buddha tidak pernah memeriksa air itu dengan mikroskop. Banyak sekali petapa lain yang berusaha menyudutkan Sang Buddha, tapi Sang Buddha selalu menang dalam debat. Tindak-tanduk Sang Buddha terlihat jelas sebagai orang yang paling mulia. Beliau penuh cinta-kasih, bersemangat, bijaksana, berani, sifat kepemimpinan-Nya kuat, murah hati, dan masih banyak lagi. Apakah ini belum menunjukkan bahwa Sang Buddha memang sudah mencapai Pencerahan Sempurna?


2) Maha Tahu yang dimaksud adalah Sang Buddha sudah tidak dikungkung oleh avijja (ketidaktahuan). Avijja berbicara mengenai ketidaktahuan akan hakikat sejati kehidupan. Meski Sang Buddha adalah Maha Tahu, namun Beliau bukanlah orang yang bisa mengatur Hukum Kamma. Hukum Kamma itu merupakan salah satu hukum keseimbangan alam. Dan karenanya, Sang Buddha tidak bisa menolong Suku Sakya untuk lepas dari vipakanya (akibat).


3) "Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan. Oleh diri sendiri pula kesucian dijalani."

Sang Buddha hanya penunjuk jalan. Selanjutnya orang yang bersangkutan yang harus menanamkan komitmen pada diri sendiri untuk mau 'menjinakkan' diri sendiri atau tidak.


4) Budha adalah Yang Terberkahi, karena Beliau adalah orang yang mendapat keuntungan dan kesejahteraan beraneka warna. Setelah Beliau menjadi Buddha, Beliau menjadi orang paling mulia yang patut dimuliakan. Oleh karena itulah dipakai istilah "Yang Terberkahi".

Buddha adalah "Yang Tercerahkan", karena Beliau tidak lagi memiliki pandangan gelap dan kekeliruan lainnya. Pandangan Beliau sudah cerah dan jelas. Semua tindak-tanduk-Nya didahului dengan pandangan terang. Beliau mengenal dunia, muasal dunia, akhir dunia dan jalan menuju terhentinya dunia. Itulah mengapa Sang Buddha disebut sebagai "Yang Tercerahkan".

Cara membuktikannya : coba Anda mendalami Buddhisme dengan pemikiran yang terbuka. Anda akan melihat banyak ajaran mulia, mendapat banyak inspirasi positif, dan tentu saja Anda akan mencerap pencerahan situasional.
« Last Edit: 06 May 2009, 09:33:12 PM by upasaka »

Offline Xan To

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 481
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Buddha ?
« Reply #43 on: 05 May 2009, 10:27:01 AM »
nah... he he

makanya kaaaan

saya juga ngga setuju pake istilah MAHA


Di jawab dulu dong pertanyaan ane.....Apakah menurut mu MAHA itu BERARTI TANPA BATAS????
Sehubungan dengan kemampuan jadi bisa dimodif sedikit menjadi APAKAH MENURUTMU MAHA ITU BERARTI KEMAMPUAN TANPA BATAS???

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Buddha ?
« Reply #44 on: 05 May 2009, 12:54:33 PM »
Kalau Virya mengutip sejarah itu,
namun manakah sejarah hidup Gautama Buddha yang benar ???

tiap buku lain sih.