//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan  (Read 20434 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« on: 09 November 2009, 01:21:53 PM »
Dear, all..

semalam terlintas dipikiranku sekarang kan bnyk orang yng berpindah keyakinan, nah gmn si pengetahuan yang mereka miliki tentang keyakinan sebelumnya itu? apakah dilupakan begitu saja? tetap dipraktekan walau sedikit? dan gmn dengan pengetahuan barunya itu?
intinya si perubahan apa yang terjadi dalam pikiran dan pribadi seseorang jika dia berpindah keyakinan?

ayo, mereka yang pernah berpindah keyakinan diforum ini mohon dishare..  _/\_

 

Offline ratnakumara

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #1 on: 09 November 2009, 01:37:52 PM »
wah, saya termasuk ini... :)

Rasanya lega.., ploong.., mak nyusss... :)

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #2 on: 09 November 2009, 01:45:26 PM »
Owh, mas ratana bahagia di jalan dhamma ya?Hehehe.Slm metta.
CMIIW.FMIIW.

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #3 on: 09 November 2009, 01:52:45 PM »
ratnakumara bisa dishare, gmn dengan pengetahuan keyakinan lama anda? ;D

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #4 on: 09 November 2009, 03:04:40 PM »
pernah lapar? pernah kenyang?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #5 on: 09 November 2009, 03:16:26 PM »
 [at] sunce, liat di http://ratanakumara.worpress.com. CMIIW.
CMIIW.FMIIW.

Offline ratnakumara

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #6 on: 09 November 2009, 03:20:08 PM »
Namo Buddhaya... ;)

Dear Bro and Sis,

Kalau diceritakan pasti akan sangat panjang dan lebar ;)

Pada prinsipnya, saya senantiasa mempertanyakan segala doktrin yang diajarkan pada saya, entah itu yang dari doktrin Kejawen, maupun dari doktrin agama lama saya ; I***M.

" Darimanakah asalku ? ", dijawab, " Dari Tuhan, diciptakan Tuhan "
" Kalau aku diciptakan Tuhan, siapa yang menciptakan Tuhan ", dijawab, " Tidak ada yang menciptakan Tuhan, karena Tuhan adalah Maha-Pencipta, Asal mula dari semuanya "

" Lalu, jika sebelum ada aku, yang ada adalah Tuhan ; lalu, sebelum Tuhan ada, siapa yang ada ?  Atau, sebelum ia jadi Tuhan, dimanakah ia tadinya berada ? " mulai pertanyaan ini tidak bisa dijawab. Dan seterusnya, dan seterusnya... ;)

Pertanyaan itu, telah mulai saya pertanyakan sejak sangat keciill sekali.., belum sekolah, setidaknya saya pertanyakan sejak saya mulai pinter bicara... ;)

Lalu, semenjak itu teruslah bertanya.. bertanya... .

Mungkin karena ada tradisi Kejawen, jadi kemudian saya mengenal meditasi ( semedi ; Jawa ).

Someday, when I was very little child, saya berkata, "Saya sudah pernah dilahirkan, jauh sebelum masa yang sekarang... . Terakhir kali, ratusan tahun yang lalu, di tanah Jawa ini juga.. Saya mati karena " bla bla bla bla ".., saya lahir kembali karena " bla bla bla bla "... .  Setelah itu, saya tidak di alam manusia.. ,tapi di " bla bla bla "... dst." .

Semenjak itu, jika saya beragama I***M, maupun mendapat pelajaran agama itu di sekolah, itu hanya menjadi formalitas saja.  Semasa sekolah dasar, jika tiba pelaran agama I***M, apa yang membuat saya tertarik terutama sekali adalah kisah2 para Nabi.. .  

Yang sekarang membuat saya tersipu malu, saya waktu itu tertarik pada kisah2 kehebatan Nabi M******D yang selalu menang dalam berbagai peperangan ; ketertarikan saya ini mungkin mirip dengan ketertarikan anak2 kecil yang bercita2 menjadi Tentara atau Polisi, sehingga saya menganggap Nabi M******D sangat hebat .

Padahal, setelah gedhe begini, apalagi semakin menghayati Buddha-Dhamma, peperangan dan pembunuhan makhluk hidup dengan berbagai alasan apapun, adalah tidak baik dan tidak bisa dibenarkan.

Sebelum bertemu Buddha-Dhamma, saya sempat mengalami krisis identitas.

Mengapa ?  Sebab, apa yang menjadi keyakinan saya, tidak bisa diterima oleh agama2 samawi yang ada. Waktu itu, saya sama sekali tidak pernah mempunyai kesempatan mengenal Buddhisme, karena : tidak ada teman yang beragama Buddha, di sekolah maupun kuliah tidak ada informasi mengenai Buddhisme.., singkatnya saya sangat asing dengan Buddhisme.

Krisis identitas yang terjadi, cukup membuat batin saya bergejolak.

Bahkan, saya sempat berpikir, "Wah, barangkali saja nih pandanganku bisa jadi agama baru" :D
( wkwkwkwkwkwkwk ).

Apa yang tidak bisa diterima di agama2 samawi sementara hal yang tidak bisa diterima itu telah menjadi keyakinan saya ? Ialah :

1.  Pertama dan terutama, saya menolak konsepsi adanya "Pencipta" yang menjadi "Ayah" dari semua makhluk, yang "Maha-Kuasa", dll., dst.
2.  Bagi saya semua yang bekerja ini hanyalah hukum alam, hukum sebab-akibat ( waktu itu belum mengenal "Panca-Niyama", tapi hanya secara global ada hukum2 alam yang bekerja dengan sendirinya ).
3. Saya memandang adanya proses kelahiran-kembali dari makhluk2 hidup.
4. Saya memandang , tanpa beragama pun manusia bisa masuk ke surga asalkan ia menjaga hidupnya dengan sebaik2nya, tanpa merugikan makhluk2 lain. Bahkan, orang2 yang beragama tertentu yang dinyatakan menjadi lisensi untuk bisa masuk surga pun, belum tentu bisa masuk surga bila hidupnya tidak baik.
5. Saya menganggap, bahwa semua manusia itu sama adanya, dan mempunyai potensi yang sama untuk meraih kesempurnaan. Sehingga, dengan ini saya menolak adanya "Manusia-Pilihan" dimana dia adalah satu2nya yang bisa menjadi istimewa hanya karena menyatakan ia mendapat "Klaim-Illahiah" sebagai pilihan Tuhan, kekasih Tuhan, Utusan Tuhan, dan lain2 sebagainya.


Nah, suatu ketika, muncullah pemikiran dalam diri saya, " Saya sendiri telah memaklumi dalam diri saya sendiri, bahwa saya sudah pernah hidup di tanah Jawa ini ratusan tahun yll.  Nah, pada jaman itu, agama yang berkembang adalah agama Hindu-Buddha.  Sangat mungkin sekali, bahwa keyakinan yang ada dalam batin saya sekarang ini, adalah bersumber dari ajaran Hindu-Buddha. Mengapa saya tidak mencari informasi mengenai ajaran Hindu-Buddha ?"

Berangkat dari kesimpulan itu , saya mulai mencari2 informasi mengenai agama Hindu-Buddha.

Saya mulai pergi ke kelentheng, ke vihara Mahayana.
Tapi, saya tidak menemukan sesuai apa yang ada di keyakinan saya.

Saya pergi ke vihara Buddhayana.
Masih ada yang mengganjal, meskipun saya mulai menemukan benang merah.

Sebelum akhirnya bisa "menemukan" , saya pergi ke sebuah "PURA".
Disana saya mencoba mempelajari agama Hindu.
Tapi, ternyata tidak sesuai dengan keyakinan yang sudah ada dalam batin saya.
( Terutama karena, saya menolak adanya "Tuhan-Pencipta" ).

Akhirnya, saya pergi ke sebuah vihara Theravada.

Disana saya membaca buku "Ketuhanan YME dalam agama Buddha" tulisan Dr.Cornelis Wowor. Hati ini mulai berdegup2 seperti ketemu "kekasih".. .

Ditambah kemudian membaca buku2 Bhante Narada Mahathera ; seperti buku tentang hukum karma, dan buku "Sang Buddha dan Ajaran2-Nya".

Wuahh.., luar biasa... ! ;)

Saya menemukan suatu agama yang bisa meng-"konfirmasi"-kan keyakinan saya.
Ternyata, apa yang menjadi Keyakinan saya selama ini, yang bertentangan dengan ajaran2 agama samawi dan juga agama Hindu ;  adalah sangat bersesuaian dengan ajaran Buddha [!] .

Hati saya senang luar biasa.. .

Ternyata, saya sudah tidak perlu lagi membuat "AGAMA-BARU"  (  :D   )

Saya berkata dalam hati, "Sangat mungkin, apa yang menjadi keyakinan saya selama ini bersumber dari Ajaran Buddha.  Karena, bahkan berdasarkan ingatan saya ( yang saya yakini sendiri )  bahwa saya dulu pernah hidup di Jawa sini dengan suatu kronologis cerita yang juga saya hayati hingga kematiannya... , saat itu agama yang berkembang adalah agama Hindu-Buddha.  Dan, sehingga pula saya tidak heran, mengapa keyakinan yang muncul dari dasar samudera alam bawah sadar saya, sangat sesuai dengan ajaran Buddha."

Sejak itu, semakin dalam meng-explore lagi.., semakin dalam lagi menghayati perjalanan hidup saya, dan semakin dalam menghayati Buddha-Dhamma. Dan, saya menemukan kebahagiaan.

Saya tidak lagi mengalami krisis-identitas, karena identitas saya sekarang jelas , bahwa saya beragama Buddha ; bahwa agama Buddha adalah yang sesuai dengan keyakinan dan pengalaman batin yang saya hayati.

Setelah itu, jelas dengan sangat lega dan mudah sekali saya berganti agama dan mencantumkan nama agama "BUDDHA" dalam KTP.. , dan sangat mudah sekali meninggalkan agama yang sebelumnya, karena memang sudah sejak sangat lama tidak sesuai dengan keyakinan dan pengalaman batin yang saya hayati.

Mengenai ajaran yang lama yang pernah saya pelajari, saya simpan dalam kotak kenangan kehidupan dan saya simpan di lemari / bank memori saja, tanpa perlu diutak-atik kembali. ;)

Demikian kurang-lebihnya.

Sukhi hotu.

Mettacittena.


_/\_  


Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #7 on: 09 November 2009, 03:23:34 PM »
nice share..

Offline ajan

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #8 on: 09 November 2009, 03:44:53 PM »
abis ajaran yang saya terima dari SD sampai kuliah, kalau saya pikir2 kok nggak logis ya. bisanya cuma nakut-nakutin aja. cape deh..... soalnya saya nggak mempan ditakut-takuti apalagi diancam-ancam.

nah akhirnya saya mulai mencari-cari ajaran yang logis dan gak nakut-nakutin atau ancam-mengancam.

saya sama sekali gak kenal ajaran Buddhisme.

karena sering browsing, nah ketemulah dengan website DC ini. lha kok cocok ya sama pemikiran saya. saya banyak belajar dari sini, banyak kawan-kawan yang bantu menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. makasih ya semuanya.

akhir cerita : pada dasarnya saya menghargai semua ajaran, entah itu karesten, katalik, selam, dan lain-lain.
Tapi saya merasa Buddhisme lebih cocok dengan pemikiran saya.

Wassalam,  ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #9 on: 09 November 2009, 04:22:13 PM »
Rasanya? Seperti keluar dari satu penjara...

dan masuk ke penjara lainnya...


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #10 on: 09 November 2009, 05:47:11 PM »
Dear, all..

semalam terlintas dipikiranku sekarang kan bnyk orang yng berpindah keyakinan, nah gmn si pengetahuan yang mereka miliki tentang keyakinan sebelumnya itu? apakah dilupakan begitu saja? tetap dipraktekan walau sedikit? dan gmn dengan pengetahuan barunya itu?
intinya si perubahan apa yang terjadi dalam pikiran dan pribadi seseorang jika dia berpindah keyakinan?

ayo, mereka yang pernah berpindah keyakinan diforum ini mohon dishare..  _/\_

 

Ambil semua yg bagus, tinggalkan yg jelek..............

jangan melekat pada apapunnnnnnnn hheheheheheh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #11 on: 09 November 2009, 07:21:53 PM »
Rasanya? Seperti keluar dari satu penjara...

dan masuk ke penjara lainnya...




Pernyataan menarik.

Jika Bro Kainyn tidak keberatan dan berkenan, bolehkah menjelaskan maksud pernyataan ini ?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #12 on: 09 November 2009, 09:43:59 PM »
Rasanya? Seperti keluar dari satu penjara...

dan masuk ke penjara lainnya...


mungkin penjara pertama penjara di Indo, penjara ke dua penjara di luar negeri.. ada sedikit perbedaan dalam fasilitas dan perlakuan terhadap hak para napi, bro ^-^
appamadena sampadetha

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #13 on: 09 November 2009, 09:54:42 PM »
Rasanya? Seperti keluar dari satu penjara...

dan masuk ke penjara lainnya...




Pernyataan menarik.

Jika Bro Kainyn tidak keberatan dan berkenan, bolehkah menjelaskan maksud pernyataan ini ?
sy juga menunggu jawaban om kainy,
mohon dijelaskan..
Thank
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #14 on: 10 November 2009, 08:40:49 AM »
Rasanya? Seperti keluar dari satu penjara...

dan masuk ke penjara lainnya...




Pernyataan menarik.

Jika Bro Kainyn tidak keberatan dan berkenan, bolehkah menjelaskan maksud pernyataan ini ?

mungkin penjara pertama penjara di Indo, penjara ke dua penjara di luar negeri.. ada sedikit perbedaan dalam fasilitas dan perlakuan terhadap hak para napi, bro ^-^

sy juga menunggu jawaban om kainy,
mohon dijelaskan..
Thank

Ilustrasi sederhana seperti ini: seandainya seseorang dulu berkeyakinan lain, maka ketika ada orang lain mencela keyakinan, Tuhan, kitab sucinya, suatu penderitaan timbul, suatu tekad "perlawanan" muncul. Kemudian ketika ia pindah keyakinan ke agama Buddha, maka jika ada orang mencela keyakinan, Tuhan, dan kitab sucinya yang dulu, tidaklah timbul suatu penderitaan atau tekad "perlawanan". Demikian dia merasa terbebaskan. Inilah disebut keluar dari satu penjara.

Namun kemudian ketika ada orang menghina Buddha, dhamma, Tipitaka, maka suatu penderitaan timbul. Ketika muncul "Buddha Bar", suatu tekad "perlawanan" muncul. Ketika ada orang menggambar Buddha dengan wajah binatang, suatu kemarahan timbul. Ada suatu dorongan untuk membela, meluruskan "salah pengertian" dari orang lain. Apakah hal demikian berbeda dengan kasus seseorang keluar dari satu penjara dan masuk ke penjara lainnya?


Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #15 on: 10 November 2009, 10:10:12 AM »
Dear, all..

semalam terlintas dipikiranku sekarang kan bnyk orang yng berpindah keyakinan, nah gmn si pengetahuan yang mereka miliki tentang keyakinan sebelumnya itu? apakah dilupakan begitu saja? tetap dipraktekan walau sedikit? dan gmn dengan pengetahuan barunya itu?
intinya si perubahan apa yang terjadi dalam pikiran dan pribadi seseorang jika dia berpindah keyakinan?

ayo, mereka yang pernah berpindah keyakinan diforum ini mohon dishare..  _/\_

 

pak Kainyn_Kutho
disini terlihat jelas menekankan konsep " to able to think "
cara berpikir yang kritis dan kecakapan memecah masalah .
perlu saya jelaskan
Ajaran Buddha tidak mencega seseorang untuk mempelajari ajaran-ajaran agama lain .
Dalam Buddha Gotama , Sutta Udumbara

" Aku tidak mengajar untuk menjadikan kamu sebagai murid -Ku .
Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi murid-Ku .
Aku tidak tertarik untuk memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama .
Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuan mu ,
karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan .
Cobalah apa yang telah Kutemukan ini,
dan nilailah oleh dirimu sendiri .
Jika itu bak bagimu , terimalah .
Jika tidak ,janganlah engkau terima .

Ajaran Buddha tidak mencegah seseorang untuk mempelajari ajaran-ajaran agama lain .
Justru , Sang Buddha mendorong pengikut-Nya untuk mempelajari dan membandingkan ajaran-Nya dengan ajaran -ajaran lain .
Sang Budha berkata bahwa
jika ada ajaran yang beralasan dan rasional pada agama lain ,
pengikut-Nya bebas untuk menghormati ajaran semacam itu.

Tampaknya ahli agama tertentu mencoba untuk menyimpan pengikutnya dalam kegelapan .;
Umatnya bahkan tidak di izinkan untuk menyentuh obyek atau buku agama lain .
Mereka diperintahkan untuk tidak mendengarkan cerama agama lain .
Mereka dilarang untuk meragukan ajaran agama sendiri , sekali pun ajaran tersebut nampak tidak meyakinkan .
Mereka percaya bahwa semakin mereka menyimpan pengikutnya pada pikiran satu jalur.
semalin mudah mengendalikan mereka .
Jika ada dari pengikutnya yang melatih kebebasan pikiran dan menyadari bahwa ia berada dalam kegelapan selama ini
maka dinyatakan bahwa setan telah menguasai pikirannya .
Orang malang itu tidak diberikan kesempatan untuk mengunakan akal sehat dan pendidikannya .
Mereka yang ingin mengubah pandangan terhadap agamanya diajarkan untuk percaya bahwa mereka tidak cukup sempurna untuk diperbolehkan mengunakan kehendak bebas dalam menentukan apa pun bagi mereka sendiri .

Menurut Sang Buddha ,
agama sebaiknya diserahkan pada kebebasan memilih seseorang .
Agama bukanlah hukum ,
tetapi suatu kode disiplin yang sebaijnya diikuti dengan pengertian .
Bagi umat Buddha ,
prinsip-prinsip religius bukanlah hukum ilahi ataupun hukum manusiawi ,
melainkan suatu hukum universal .

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #16 on: 10 November 2009, 10:22:11 AM »
pak Kainyn_Kutho
disini terlihat jelas menekankan konsep " to able to think "
cara berpikir yang kritis dan kecakapan memecah masalah .
perlu saya jelaskan
Ajaran Buddha tidak mencega seseorang untuk mempelajari ajaran-ajaran agama lain .
Dalam Buddha Gotama , Sutta Udumbara

" Aku tidak mengajar untuk menjadikan kamu sebagai murid -Ku .
Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi murid-Ku .
Aku tidak tertarik untuk memutuskan hubunganmu dengan gurumu yang lama .
Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuan mu ,
karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan .
Cobalah apa yang telah Kutemukan ini,
dan nilailah oleh dirimu sendiri .
Jika itu bak bagimu , terimalah .
Jika tidak ,janganlah engkau terima .

Ajaran Buddha tidak mencegah seseorang untuk mempelajari ajaran-ajaran agama lain .
Justru , Sang Buddha mendorong pengikut-Nya untuk mempelajari dan membandingkan ajaran-Nya dengan ajaran -ajaran lain .
Sang Budha berkata bahwa
jika ada ajaran yang beralasan dan rasional pada agama lain ,
pengikut-Nya bebas untuk menghormati ajaran semacam itu.

Tampaknya ahli agama tertentu mencoba untuk menyimpan pengikutnya dalam kegelapan .;
Umatnya bahkan tidak di izinkan untuk menyentuh obyek atau buku agama lain .
Mereka diperintahkan untuk tidak mendengarkan cerama agama lain .
Mereka dilarang untuk meragukan ajaran agama sendiri , sekali pun ajaran tersebut nampak tidak meyakinkan .
Mereka percaya bahwa semakin mereka menyimpan pengikutnya pada pikiran satu jalur.
semalin mudah mengendalikan mereka .
Jika ada dari pengikutnya yang melatih kebebasan pikiran dan menyadari bahwa ia berada dalam kegelapan selama ini
maka dinyatakan bahwa setan telah menguasai pikirannya .
Orang malang itu tidak diberikan kesempatan untuk mengunakan akal sehat dan pendidikannya .
Mereka yang ingin mengubah pandangan terhadap agamanya diajarkan untuk percaya bahwa mereka tidak cukup sempurna untuk diperbolehkan mengunakan kehendak bebas dalam menentukan apa pun bagi mereka sendiri .

Menurut Sang Buddha ,
agama sebaiknya diserahkan pada kebebasan memilih seseorang .
Agama bukanlah hukum ,
tetapi suatu kode disiplin yang sebaijnya diikuti dengan pengertian .
Bagi umat Buddha ,
prinsip-prinsip religius bukanlah hukum ilahi ataupun hukum manusiawi ,
melainkan suatu hukum universal .


Penjara yang saya maksud bukanlah penjara "kasar" seperti larangan mempelajari ajaran lain, tetapi penjara yang mengikat, membelenggu seseorang pada kemelekatan. Selama seseorang masih melihat "ini ajaran Buddha", "ini keyakinanku, ini keyakinan lamaku, demikian perbandingannya", maka sama saja ia masih terbelenggu. Ketika seseorang mulai melihat kenyataan sebagai kenyataan, khayalan sebagai khayalan, tidak pakai embel-embel lainnya, maka dari mana pun dia belajar untuk lebih baik. Itulah yang saya percaya sebagai "ajaran" Buddha, yang tidak akan pernah ada dalam "agama" Buddha.


Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #17 on: 10 November 2009, 10:38:02 AM »
Terima kasih atas penjelasan yang bijaksana dari koh Kainyn_Kutho ...
Anda memang seorang Buddhis sejati

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #18 on: 10 November 2009, 10:57:57 AM »
Rasanya? Seperti keluar dari satu penjara...

dan masuk ke penjara lainnya...




Pernyataan menarik.

Jika Bro Kainyn tidak keberatan dan berkenan, bolehkah menjelaskan maksud pernyataan ini ?

mungkin penjara pertama penjara di Indo, penjara ke dua penjara di luar negeri.. ada sedikit perbedaan dalam fasilitas dan perlakuan terhadap hak para napi, bro ^-^

sy juga menunggu jawaban om kainy,
mohon dijelaskan..
Thank

Ilustrasi sederhana seperti ini: seandainya seseorang dulu berkeyakinan lain, maka ketika ada orang lain mencela keyakinan, Tuhan, kitab sucinya, suatu penderitaan timbul, suatu tekad "perlawanan" muncul. Kemudian ketika ia pindah keyakinan ke agama Buddha, maka jika ada orang mencela keyakinan, Tuhan, dan kitab sucinya yang dulu, tidaklah timbul suatu penderitaan atau tekad "perlawanan". Demikian dia merasa terbebaskan. Inilah disebut keluar dari satu penjara.

Namun kemudian ketika ada orang menghina Buddha, dhamma, Tipitaka, maka suatu penderitaan timbul. Ketika muncul "Buddha Bar", suatu tekad "perlawanan" muncul. Ketika ada orang menggambar Buddha dengan wajah binatang, suatu kemarahan timbul. Ada suatu dorongan untuk membela, meluruskan "salah pengertian" dari orang lain. Apakah hal demikian berbeda dengan kasus seseorang keluar dari satu penjara dan masuk ke penjara lainnya?

ajaran Buddha tidak mengajarkan utk masuk ke penjara lagi.
dalam SUDDHATTHAKA SUTTA dikatakan:
4.    Mereka yang meninggalkan satu hal untuk mengambil hal lain dan mengikuti kemelekatan tidak akan pernah memadamkan nafsu. Mereka bagaikan kera yang melepas satu dahan untuk merenggut dahan lain, hanya untuk dilepaskan lagi.    (791)

namun memang byk umat Buddha yg memeluk agama Buddha utk menjadi penjara baru baginya. semoga bro Kainyn tidak demikian... :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #19 on: 10 November 2009, 03:49:54 PM »
ajaran Buddha tidak mengajarkan utk masuk ke penjara lagi.
dalam SUDDHATTHAKA SUTTA dikatakan:
4.    Mereka yang meninggalkan satu hal untuk mengambil hal lain dan mengikuti kemelekatan tidak akan pernah memadamkan nafsu. Mereka bagaikan kera yang melepas satu dahan untuk merenggut dahan lain, hanya untuk dilepaskan lagi.    (791)

namun memang byk umat Buddha yg memeluk agama Buddha utk menjadi penjara baru baginya. semoga bro Kainyn tidak demikian... :)

Saya, dan semoga orang lain juga, berusaha untuk lepas dari "penjara" tersebut, walaupun faktanya masih terbelenggu.



Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #20 on: 10 November 2009, 07:29:00 PM »
Namun kemudian ketika ada orang menghina Buddha, dhamma, Tipitaka, maka suatu penderitaan timbul. Ketika muncul "Buddha Bar", suatu tekad "perlawanan" muncul. Ketika ada orang menggambar Buddha dengan wajah binatang, suatu kemarahan timbul. Ada suatu dorongan untuk membela, meluruskan "salah pengertian" dari orang lain. Apakah hal demikian berbeda dengan kasus seseorang keluar dari satu penjara dan masuk ke penjara lainnya?

Kalau begitu tolong dikutipkan bagian Brahmajala Sutta utk "napi" tsb agar segera terbebas dr "penjara baru"nya. Itu mungkin salah 1 perbedaan "penjara lama" dengan "penjara baru". Karena di "penjara lama" tidak diajarkan yg demikian, alih2 malah ada kutipan yg menyatakan bahwa bila ada yg menghina "penjara lama" maka sah utk dihukum. Kalau sdh begini, jika pilihannya adalah sama-sama "terpenjara", jangan salahkan orang yg memilih "penjara" yg fasilitasnya lebih mengondisikan kematangan "napi" tsb. :D

_/\_
appamadena sampadetha

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #21 on: 11 November 2009, 12:02:16 AM »
ajaran Buddha tidak mengajarkan utk masuk ke penjara lagi.
dalam SUDDHATTHAKA SUTTA dikatakan:
4.    Mereka yang meninggalkan satu hal untuk mengambil hal lain dan mengikuti kemelekatan tidak akan pernah memadamkan nafsu. Mereka bagaikan kera yang melepas satu dahan untuk merenggut dahan lain, hanya untuk dilepaskan lagi.    (791)

namun memang byk umat Buddha yg memeluk agama Buddha utk menjadi penjara baru baginya. semoga bro Kainyn tidak demikian... :)

Saya, dan semoga orang lain juga, berusaha untuk lepas dari "penjara" tersebut, walaupun faktanya masih terbelenggu.



Kayaknya gw masih di "penjara" dan terbelenggu .....
malah sekarang agak sedikit "fanatik"  ::) ......
padahal moto gw " Jangan melekat terhadap apa-pun  ;D
entah dengan cara apa gw harus melepas ......

disebut "fanatik" , karna sekarang sering membanding2kan Ajaran yg lama dgn yg baru ....
Susah membuat diri sendiri ini menjadi "netral" dalam melihat Ajaran Buddha dengan Ajaran lain ....
Adakah yg Salah?? ......
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #22 on: 11 November 2009, 12:18:56 AM »
rekan Kainyn_Kutho dan rekan rekan lainnya .
Jangan mengeluh keadaan dunia saat ini dan bagaimana orang saling memperlakukan satu sama lain .
Sebaliknya ,
kita harus merasakannya karena masyarakat memang seperti itu dewasa ini .
bahkan kita harus berbuat sesuatu dengannya ,
Ini seperti ketika orang sakit ,
mereka seketika menyadari pentingnya dokter yang baik .
Masalah -masalah ini mendesak kita untuk berbuat sesuatu yang berarti
dan
mendorong kita untuk secara giat membantu semua ketolenransian kepada makhluk hidup dan menerapkan idealisme kedalam praktek .
sesuai dengan essensi Buddha " Welas asih dan Toleransi "
 _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #23 on: 11 November 2009, 09:12:45 AM »
Kalau begitu tolong dikutipkan bagian Brahmajala Sutta utk "napi" tsb agar segera terbebas dr "penjara baru"nya. Itu mungkin salah 1 perbedaan "penjara lama" dengan "penjara baru". Karena di "penjara lama" tidak diajarkan yg demikian, alih2 malah ada kutipan yg menyatakan bahwa bila ada yg menghina "penjara lama" maka sah utk dihukum.

Mungkin maksudnya yang ini:

Quote
"Para Bhikkhu, bilamana orang mengucapkan kata-kata yang merendahkan saya, Dhamma dan Sangha, janganlah karena hal itu kamu membenci, dendam atau memusuhinya. Bilamana karena hal tersebut kalian marah atau merasa tersinggung, maka hal itu akan menghalangi jalan pembebasan diri kalian, dan mengakibatkan kalian marah dan tidak senang. Apakah kalian dapat merenungkan ucapan mereka itu baik atau buruk?"
"Tidak demikian, Bhante".
"Tetapi bilamana ada orang mengucapkan kata-kata yang merendahkan saya, Dhamma dan Sangha, maka kalian harus menyatakan mana yang salah dan menunjukkan kesalahannya dengan mengatakan bahwa berdasarkan hal ini atau itu, ini tidak benar, atau itu bukan begitu, hal demikian tidak ada pada kami, dan bukan kami".
 
"Tetapi para bhikkhu, bilamana orang lain memuji Saya, Dhamma dan Sangha, janganlah karena hal tersebut kamu merasa bangga, gembira dan bersuka cita. Bila kamu bersikap demikian maka hal itu akan menghalangi jalan pembebasan diri kalian. Bilamana orang lain memuji Saya, Dhamma dan Sangha, maka kamu harus menyatakan apa yang benar dan menunjukkan faktanya dengan mengatakan bahwa, 'berdasarkan hal ini atau itu, ini benar, itu memang begitu, hal demikian ada pada kami,
dan benar pada kami".

Ada satu perbedaan yang tidak akan bisa dipungkiri bahkan oleh umat lain. Kebanyakan ajaran lain mengajarkan keagungan Tuhannya, dan ajarannya paling benar, maka harus dipercaya dan bergantung pada keyakinannya. Berhenti sampai di situ. Buddha mengajarkan keagungan Buddha di masa lampau, sekarang dan masa depan, namun juga mengajarkan bahwa itu pun akan memudar, musnah dan hilang. Mengenai ajarannya benar atau tidak, silahkan diselidiki dulu. Seandainya pun benar, itu tetap bukan untuk dilekati, bukan untuk dianggap aku atau milikku.
Mengapa demikian? Karena apa yang tidak kekal (termasuk Buddha, Dhamma, Sangha) mendatangkan ketidakpuasan; juga semua fenomena adalah bukan diri.

Quote
Kalau sdh begini, jika pilihannya adalah sama-sama "terpenjara", jangan salahkan orang yg memilih "penjara" yg fasilitasnya lebih mengondisikan kematangan "napi" tsb. :D

_/\_
Betul, anda menangkap maksud saya dengan baik. Ada "penjara" yang mengajarkan seseorang tinggal dan bersenang dalam "penjara" tersebut, namun ada "penjara" yang mengajarkan supaya keluar dari "penjara" tersebut. Itu pilihan masing-masing.

Quote
[...] 'Sekarang, rakit ini sudah sangat berguna bagiku. Aku, dengan menggantungkan pada rakit ini, dan berusaha dengan keras dengan tangan-tangan serta kaki-kakiku, telah menyeberang dengan selamat ke seberang sana. Seandainya aku sekarang, setelah menaruh rakit itu di atas kepalaku, dan mengangkatnya ke atas pundak-ku, apakah bisa berjalan menurut apa yang ku inginkan?' Apa yang kamu pikirkan tentang hal ini, para bhikkhu? Apabila orang itu melakukannya, apa ia melakukan apa yang semestinya dilakukan dengan rakit tersebut?"
Majjhima Nikaya 22, Alagaddupama Sutta.





Kayaknya gw masih di "penjara" dan terbelenggu .....
malah sekarang agak sedikit "fanatik"  ::) ......
padahal moto gw " Jangan melekat terhadap apa-pun  ;D
entah dengan cara apa gw harus melepas ......

disebut "fanatik" , karna sekarang sering membanding2kan Ajaran yg lama dgn yg baru ....
Susah membuat diri sendiri ini menjadi "netral" dalam melihat Ajaran Buddha dengan Ajaran lain ....
Adakah yg Salah?? ......

Sebelum seseorang "Buddhis" mencapai magga-phala, maka tidak bisa dipungkiri ia masih seorang yang terbelenggu, seorang fanatik. Itu sangat lumrah sekali. Namun ketika dia merasa fanatisme-nya benar, kemelekatannya adalah benar, dan karenanya tidak berusaha berlatih melepasnya, maka sesungguhnya dia sudah menjauh dari ajaran Buddha. Menurut saya begitu.





rekan Kainyn_Kutho dan rekan rekan lainnya .
Jangan mengeluh keadaan dunia saat ini dan bagaimana orang saling memperlakukan satu sama lain .
Sebaliknya , kita harus merasakannya karena masyarakat memang seperti itu dewasa ini .
bahkan kita harus berbuat sesuatu dengannya ,
Ini seperti ketika orang sakit , mereka seketika menyadari pentingnya dokter yang baik .
Masalah -masalah ini mendesak kita untuk berbuat sesuatu yang berarti dan mendorong kita untuk secara giat membantu semua ketolenransian kepada makhluk hidup dan menerapkan idealisme kedalam praktek .
sesuai dengan essensi Buddha " Welas asih dan Toleransi "
 _/\_

Masalah keyakinan ini adalah masalah pribadi seseorang dengan pandangan hidup yang dipercayai. Masalah kita toleransi terhadap sesama umat dan umat lain, adalah masalah sosial. Ini dua hal yang berbeda. Terlepas dari apa pun pandangan pribadi seseorang, hendaknya selalu toleransi terhadap orang lain.


Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #24 on: 11 November 2009, 09:24:21 AM »
Wah dulu waktu masih di kecil, saya selalu dimarahin ama bapak karena gak mau belajar ngaji. Gak mau belajar sembahyang. Tapi entah mengapa saya memang sejak kecil merasa tidak suka dengan agama lama saya. Saya merasa kurang cocok. Sejak tahun 1998, saya mengenal Agama Buddha. Sekarang sudah banyak perubahan. Saya merasa ada sesuatu yang luar biasa dalam agama Buddha. Saya melihat tidak ada agama yang sehebat agama Buddha. Saya akan selalu beragama Buddha sampai saya merealisasi Nibbāna. Saya bertekad untuk tidak pindah agama apa pun alasannya. Saya merasa lebih baik saya mati daripada pindah agama. Cukup agama Buddha saja yang akan menjadi agama saya.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #25 on: 11 November 2009, 05:13:16 PM »
Lebih baik mati drpd pindah keyakinan? Gmn kalau diancam potong tangan dan kaki spt Mansur Al-hallaj? :D

_/\_
appamadena sampadetha

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #26 on: 11 November 2009, 05:47:40 PM »
Lebih baik mati drpd pindah keyakinan? Gmn kalau diancam potong tangan dan kaki spt Mansur Al-hallaj? :D

_/\_
tentu saja pindah agama melalui mulut dan jasmani, tapi pikiran tetap buddhis...^^
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #27 on: 11 November 2009, 05:55:12 PM »
:)) harus cerdik seperti ular tapi tulus seperti merpati :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #28 on: 11 November 2009, 06:11:46 PM »
:)) harus cerdik seperti ular tapi tulus seperti merpati :))
dlm alkitab ular merupakan simbol iblis sedangkan merpati simbol tuhan. apakah kalimat di atas dpt diganti menjadi: harus cerdik seperti iblis tapi tulus seperti tuhan? ;D
appamadena sampadetha

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #29 on: 11 November 2009, 07:15:01 PM »
Lebih baik mati drpd pindah keyakinan? Gmn kalau diancam potong tangan dan kaki spt Mansur Al-hallaj? :D

_/\_
Cuman diancam? Itukan cuman ancaman belaka. Kalau pun dipotong beneran, saya juga tidak kuatir.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline yanfei

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 430
  • Reputasi: 12
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #30 on: 11 November 2009, 07:26:03 PM »
gw dapet informasi dari teman gw, ada salah satu agama di Indonesia berusaha untuk menjadikan etnis china(maaf bukannya SARA) sebagai pangsa pasarnya untuk ditarik keagama tersebut, karena etnis china mempunyai kekuatan ekonomi yg besar di Indonesia, dengan kekuatan ekonomi mereka berusaha mengembangkan agama tersebut
kalo gw pikir bener juga sich, banyak agama buddha apalagi yg campuran tradisional china banyak ketarik keagama tetangga, setelah ketarik dan didoktrin mereka disuruh untuk mencari pengikut, baru2 ini aja gw didatangi para misionaris, lalu menawarkan dagangannya tentang agamanya, belum lagi langganan gw yg uda ketarik, dia juga menyuruh gw pindah agama, gw bilang ini masalah keyakinan jadi gak bisa dipaksakan dan gw merasa tenang di Buddha
_/\_

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #31 on: 11 November 2009, 07:37:02 PM »
Cuman diancam? Itukan cuman ancaman belaka. Kalau pun dipotong beneran, saya juga tidak kuatir.
Lho ngga tau cerita ttg sufi Mansur al-Hallaj yg mengatakan "ana al-Haqq" (akulah Kebenaran/salah 1 nama Al***) dan berakhir disiksa lalu dipotong tangan dan kaki, digantung sebelum akhirnya dipancung mati besoknya dan jasadnya dibakar dan dibuang? :-SS
appamadena sampadetha

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #32 on: 11 November 2009, 07:42:37 PM »
toh cuma rasa sakit terakhirnya saat dipancung :P , jasad mo di bakar ato di buang tidak masalah
« Last Edit: 11 November 2009, 07:50:03 PM by The Ronald »
...

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #33 on: 11 November 2009, 07:44:13 PM »
Cuman diancam? Itukan cuman ancaman belaka. Kalau pun dipotong beneran, saya juga tidak kuatir.
Lho ngga tau cerita ttg sufi Mansur al-Hallaj yg mengatakan "ana al-Haqq" (akulah Kebenaran/salah 1 nama Al***) dan berakhir disiksa lalu dipotong tangan dan kaki, digantung sebelum akhirnya dipancung mati besoknya dan jasadnya dibakar dan dibuang? :-SS

Cerita itu tidak ada bedanya dengan Syeh Siti Jennar. Hanya saja, Syeh Siti Jennar tidak dianiaya atau disiksa.
P.S.: Kendati saya tidak takut mati, semua itu karena fanatisme saya. Bukan karena saya telah mencapai kesucian lho ya (lihat pada thread yang lain). Jadi, jangan pernah sekali-kali punya anggapan bahwa saya telah mencapai kesucian sotapanna, sebagaimana pertanyaan yang dilontarkan kepada Sdr. Peacemind.
Thanks
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #34 on: 11 November 2009, 07:57:16 PM »
Iya, mirip dg cerita Syekh Siti Jenar, sama2 mistikus juga.. Ah.. Saya liat sih kayanya memang udah mencapai tingkat sotapannatik? :D

_/\_
appamadena sampadetha

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #35 on: 13 November 2009, 12:04:04 AM »
Ada seorang ibu mencurahkan keluh-kesah Kepada Bhante ......
Ibu ini mengatakan sekarang anaknya sudah menjadi Anak Tuhan ....
tidak mao lagi diajak ke Vihara .....
Bhante dgn welas-asih dan bijaksana mengatakan kepada ibu ini
Tidak apa-apa ,..... silakan anakNya berkeyakinan lain dgn ibu, tetapi ibu punya kewajibanan yaitu sedikit demi sedikit tanamkan nilai-nilai Buddhis  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #36 on: 13 November 2009, 12:25:09 AM »
Cuman diancam? Itukan cuman ancaman belaka. Kalau pun dipotong beneran, saya juga tidak kuatir.
Lho ngga tau cerita ttg sufi Mansur al-Hallaj yg mengatakan "ana al-Haqq" (akulah Kebenaran/salah 1 nama Al***) dan berakhir disiksa lalu dipotong tangan dan kaki, digantung sebelum akhirnya dipancung mati besoknya dan jasadnya dibakar dan dibuang? :-SS

Cerita itu tidak ada bedanya dengan Syeh Siti Jennar. Hanya saja, Syeh Siti Jennar tidak dianiaya atau disiksa.
P.S.: Kendati saya tidak takut mati, semua itu karena fanatisme saya. Bukan karena saya telah mencapai kesucian lho ya (lihat pada thread yang lain). Jadi, jangan pernah sekali-kali punya anggapan bahwa saya telah mencapai kesucian sotapanna, sebagaimana pertanyaan yang dilontarkan kepada Sdr. Peacemind.
Thanks
oh kirain gak takut mati karena konsep anatta :D
...

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #37 on: 13 November 2009, 08:48:05 AM »
Ada seorang ibu mencurahkan keluh-kesah Kepada Bhante ......
Ibu ini mengatakan sekarang anaknya sudah menjadi Anak Tuhan ....
tidak mao lagi diajak ke Vihara .....
Bhante dgn welas-asih dan bijaksana mengatakan kepada ibu ini
Tidak apa-apa ,..... silakan anakNya berkeyakinan lain dgn ibu, tetapi ibu punya kewajibanan yaitu sedikit demi sedikit tanamkan nilai-nilai Buddhis  ;D
dan jika sudah di tanamkan nilai buddhis cukup banyak dan si anak berkeinginan jadi bhante, malah ortu nangis lagi.......bingung dah.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #38 on: 13 November 2009, 11:47:37 PM »
Ada seorang ibu mencurahkan keluh-kesah Kepada Bhante ......
Ibu ini mengatakan sekarang anaknya sudah menjadi Anak Tuhan ....
tidak mao lagi diajak ke Vihara .....
Bhante dgn welas-asih dan bijaksana mengatakan kepada ibu ini
Tidak apa-apa ,..... silakan anakNya berkeyakinan lain dgn ibu, tetapi ibu punya kewajibanan yaitu sedikit demi sedikit tanamkan nilai-nilai Buddhis  ;D
dan jika sudah di tanamkan nilai buddhis cukup banyak dan si anak berkeinginan jadi bhante, malah ortu nangis lagi.......bingung dah.
Pengalaman pribadi yaaaah  ;)
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #39 on: 18 November 2009, 05:43:21 PM »
 _/\_

Namo Buddhaya Semua..Senang Bisa Kembali ke Sini Stlh Sekian Lama...hehehe


Saya Lahir Menjadi I...keluarga Sy Bukan Penganut I Yg Fanatik..Bahkan Tidak Ada Yg Bs Mengaji..Tp Dr Kecil, Sy Sering Bertanya2, Tuhan Itu Drmn Asalnya ? Di luar Alam Semesta Ada Apa? Dll...



Wktu Kecil kira2 Kelas 4 SD, Sy Belajar Ngaji Sm Teman Sy, Sampai Sy Mahir dan beberapa Kali Juara MTQ..SMA Sy berjilbab Dan Sgt Relijius...Wlu Akhrnya, Sy Lepas Kembali, Krn Merasa Sy Menjadi Org Lain, Sy Merasa Ibadah Solat Menjadi Rutinitas Yg Membebani, Dan Sy Merasa Selalu Merendahkan Org Lain...Akal Sehat Sy Menang, Sy Memutuskan Untuk Melepasnya Sbelum Sy Benar2 Berubah Jd Org Freak Dan Munafik....


Satu Tahun Belakangan, Sy Merasa Gamang, Seperti Ada Ruang Dlm Jiwa Sy Yg Kosong dan Ingin Diisi.tapi Tdk Tau Apa..



Akhrnya, Sy berkeinginan Untuk Mencari Tau Lbh Bnyk Ttg Agama Sy Supaya Sy Bs Lbh Mencintainya..Tapi, Yg Sy Dapat Justru Mencengangkan Dan Sy Hmpr Stres Mengetahui Kenyataan Yg Sebenarnya Ttg I, Sejarah, Hadist, Quran dll...Hati Nurani Sy Menolak, This Is Just Not Right...



Sy Agnostik untuk Bbrp Lama, Smpai Sy Terdampar Di Wikipedia Ttg Agama Buddha...entah Ini Hidayah Dr Nya Atau Mendapat Bimbingan Roh Kudus kekekek,Hati Sy Tergerak,Sy Jatuh Cinta pd Bacaan Pertama Di Wikipedia..hahaha..


Sejak Saat Itu,Sy Mencari Tau Lbh Bnyk Ttg Ajaran Buddha Sampai Sy Menemukan DC...Dan Sy Mantap..Tidak Pernah Semantap dan Seyakin Ini..Hati Nurani Sy Ga Akan Bohong, dan Sy Ikuti Apa Katanya.



Wlu Begitu, Sy Tdk Membenci Agama Sy Sblmnya,atau Agama Lain Berkat Ajaran Ini Pula..Sy MenghargainyaWLU sy Tdk Sepakat Dgn Ajaran2 Samawi.Tp Kadang2, Msh Suka Nyela juga Sih Kalo Ada Hal2 Konyol Yg Terjadi di Agama I,hehehe



Sy Belajar Untuk Melepas,Bersabar,Menahan Marah,Sati, Anicca, Dukkha Dll Yg Memang Dikupas Detail Bgt Kalo Di Buddhisme..It Works!


Sy Semakin Yakin, This Is It..Ruang Yg Kosong Dlm Diri Sy, Sdkt2 Terisi..And It Feels So Good..



Saya menyadari Dlm Hidup Ini Semua Hny Anicca Tdk Ada yg Kekal.Tp Sy Berharap, Keyakinan Sy, Kecintaan Sy Thd Ajaran Buddha Gak Anicca...Everythng May Change, I May Lost Thngs But NOT THIS ONE...Sadhu.



Saya Masi Berdebu, Batin Sy Masi Sangat Kotor, Sy Masi LDM, Hehehe Tp Sekarang Sy Tau Bgmn Membersihkannya...Dan Berharap, di Kelahiran Sy Selanjutnya, Sy Tetap Berada Di Jalan Ini...



Thanks Buddha For This, I May Never Met You And Know You..And Its Far Too Late For Me To Find Ths Treasure, Thts Why I Wont lose Even One Second From Your Dhamma..Im Not Gon Waste My Time..


May All Beings Be Happy
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #40 on: 18 November 2009, 05:54:22 PM »
Quote
Sy Agnostik untuk Bbrp Lama, Smpai Sy Terdampar Di Wikipedia Ttg Agama Buddha...entah Ini Hidayah Dr Nya Atau Mendapat Bimbingan Roh Kudus kekekek,Hati Sy Tergerak,Sy Jatuh Cinta pd Bacaan Pertama Di Wikipedia..hahaha..
hidayah "Suhu DC" wkwkwkwkwk  ^-^

Quote
Sejak Saat Itu,Sy Mencari Tau Lbh Bnyk Ttg Ajaran Buddha Sampai Sy Menemukan DC...Dan Sy Mantap..Tidak Pernah Semantap dan Seyakin Ini..Hati Nurani Sy Ga Akan Bohong, dan Sy Ikuti Apa Katanya.
DC memang bagus dan membantu mereka yang mau belajar buddha, setuju..

Quote
Wlu Begitu, Sy Tdk Membenci Agama Sy Sblmnya,atau Agama Lain Berkat Ajaran Ini Pula..Sy MenghargainyaWLU sy Tdk Sepakat Dgn Ajaran2 Samawi.Tp Kadang2, Msh Suka Nyela juga Sih Kalo Ada Hal2 Konyol Yg Terjadi di Agama I,hehehe
ohhh... bagus2.. i like it ;d





Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #41 on: 18 November 2009, 08:18:02 PM »
 [at] Mozartius
Sudah tentu ini hidayah dari-Nya kekekeke..
Semoga kamu menemukan apa yg kamu cari, mengembangkan apa yg kamu temukan. Sadhu! [-o<
appamadena sampadetha

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #42 on: 18 November 2009, 11:46:32 PM »
[at] sis Mozartius

anggap aja tahun ini dapat hidayah kata yg dulu .... bimbingan Roh kudus kata tetangga yg lain
dan kata Buddhis ...... Kamma baik yg mengantar sis tuk mengenal Buddha Dhamma  ;D

Mao yg lebih Indah??  ;) .....
Cobalah Meditasi  _/\_
sebaiknya ada pembimbing .....
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline mozartius

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #43 on: 19 November 2009, 01:17:14 AM »
 [at]  Bro Virya : Pembimbing Saya Cm Dr Apa Yg Sy Baca Dari ST judulnya Kalo Ga Salah Tuntunan Dasar Meditasi. Karena Instruksinya Mudah Dimengerti..


Tp Pada Prakteknya Masih Beribet. Hahaha...Malah Mikirin Utang, Job Sepi, SPP, Ongkos, Yg Ini Blm Dikerjain, Yg Itu Hrs Selesai Skrg Dll...Napas Si Napas, tp Pikiran Sy Liar Bgt..Akhrnya Kesel Sendiri..Udahan Deh..ckckck..Hahaha..


Maksudnya Retret Ya Brod ?
Sy Pernah Diskusiin Ini Sama Kang Ustad Jerry Nih...Kalo Berhari2 Gitu, Gmn Alesannya Ya ? Pasti Musti Boong Dong..



Ada Saran Temans ?
We were strangers, starting out on a journey, never dreaming what we had to go thru, now here we are, and Im suddenly standing,at the beginning with you

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #44 on: 19 November 2009, 01:35:08 AM »
[at] sis mozartius

coba Meditasi 1 hari .....

VIHARA PADUMUTTARA, Tangerang
Program ini dilaksanakan setiap bulan sekali pada Hari Sabtu, minggu pertama.


Hubungi VIHARA PADUMUTTARA (021) 5579-2445, Harijanto Ratana (021) 9931-6299, Leo Hero (021) 9440-0668
Email : <Leo_ananda [at] yahoo.com>

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #45 on: 19 November 2009, 01:35:41 AM »
selamat datang kembali
Suara merdu Mozartius
 _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #46 on: 19 November 2009, 01:15:04 PM »
ati2 melekat ama suara itu

Offline ozma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #47 on: 25 December 2012, 08:58:28 AM »
Dear, all..

semalam terlintas dipikiranku sekarang kan bnyk orang yng berpindah keyakinan, nah gmn si pengetahuan yang mereka miliki tentang keyakinan sebelumnya itu? apakah dilupakan begitu saja? tetap dipraktekan walau sedikit? dan gmn dengan pengetahuan barunya itu?
intinya si perubahan apa yang terjadi dalam pikiran dan pribadi seseorang jika dia berpindah keyakinan?

ayo, mereka yang pernah berpindah keyakinan diforum ini mohon dishare..  _/\_
Sebagian besar orang yg pindah agama adalah orang yg tidak berpengetahuan / minim tentang agamanya..
Jadi saat pindah, tidak ada yang mereka bisa bawa / praktekan.. toh mereka juga tidak terlalu paham
Orang bgini yang akan berpindah agama dengan menjelekan agama sebelumnya..

Orang yg paham / berpengetahuan, saat pindah agama
Jelas akan mempraktekan hal yang mereka rasa sesuai / benar dari ajaran yg dulu, tapi tidak bertentangan dgn agamanya sekarang
Orang begini yang akan berpindah agama dengan menyadari perbedaan dan persamaan kedua agama tsb

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #48 on: 25 December 2012, 09:22:57 AM »

Dear, all..

semalam terlintas dipikiranku sekarang kan bnyk orang yng berpindah keyakinan, nah gmn si pengetahuan yang mereka miliki tentang keyakinan sebelumnya itu? apakah dilupakan begitu saja? tetap dipraktekan walau sedikit? dan gmn dengan pengetahuan barunya itu?
intinya si perubahan apa yang terjadi dalam pikiran dan pribadi seseorang jika dia berpindah keyakinan?

ayo, mereka yang pernah berpindah keyakinan diforum ini mohon dishare..  _/\_

Sebagian besar orang yg pindah agama adalah orang yg tidak berpengetahuan / minim tentang agamanya..
Jadi saat pindah, tidak ada yang mereka bisa bawa / praktekan.. toh mereka juga tidak terlalu paham
Orang bgini yang akan berpindah agama dengan menjelekan agama sebelumnya..

Orang yg paham / berpengetahuan, saat pindah agama
Jelas akan mempraktekan hal yang mereka rasa sesuai / benar dari ajaran yg dulu, tapi tidak bertentangan dgn agamanya sekarang
Orang begini yang akan berpindah agama dengan menyadari perbedaan dan persamaan kedua agama tsb

kami berpindah keyakinan, dari jalan keselamatan ke jalan pembebasan.
apakah kami termasuk ke dalam orang yang berpengetahuan minim tentang jalan keselamatan?

ingat: jalan keselamatan, siapa sih yang ndak mau selamat ?  ;D
« Last Edit: 25 December 2012, 09:36:36 AM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #49 on: 25 December 2012, 09:55:53 AM »
kami berpindah keyakinan, dari jalan keselamatan ke jalan pembebasan.
apakah kami termasuk ke dalam orang yang berpengetahuan minim tentang jalan keselamatan?

ingat: jalan keselamatan, siapa sih yang ndak mau selamat ?  ;D

Itu artinya, sudah selamat, mau bebas pula...  :)) :))
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline ozma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apa si rasa-nya jika kita berpindah keyakinan
« Reply #50 on: 25 December 2012, 09:56:50 AM »
kami berpindah keyakinan, dari jalan keselamatan ke jalan pembebasan.
apakah kami termasuk ke dalam orang yang berpengetahuan minim tentang jalan keselamatan?

ingat: jalan keselamatan, siapa sih yang ndak mau selamat ?  ;D

mungkin saja..  kalau anda merasa minim pengetahuan..
kalau tidak, berarti anda masuk kategori ke 2..

Quote
Orang yg paham / berpengetahuan, saat pindah agama
Jelas akan mempraktekan hal yang mereka rasa sesuai / benar dari ajaran yg dulu, tapi tidak bertentangan dgn agamanya sekarang
Orang begini yang akan berpindah agama dengan menyadari perbedaan dan persamaan kedua agama tsb
Apa kategori ke 2 tidak sesuai ?
Kalo tidak sesuai, mohon koreksinya..

 _/\_
« Last Edit: 25 December 2012, 10:00:06 AM by ozma »

 

anything