all, my honored friend,
Sorry kalau posting saya meresahkan. Kepentingan saya adalah hanya untuk menjawab pertanyaan2 sebelumnya yang ditujukan kepada saya.
- - - - - - - - - - -
ryu : pertama agama bertuhan itu ada berapa banyak, dan menurut anda janji mereka semua sama atau tidak. dan menurut anda bagaimana cara membukitikan kebenaran dari begitu banyaknya agama bertuhan di bumi ini.
sebelum tawar menawar, anda kemukakan dulu penawaran dari berbagai agama bertuhan itu apa saja dan bagaimana cara membukitikan kebenaran dari begitu banyaknya agama bertuhan di bumi ini.
marcedes : tetapi alangkah baiknya saudara juga bisa membuktikan keberadaan Tuhan bro, yang di anggap serba - MAHA..
kalau anda sangat mempercayai konsep "the creation" maka sy ada ingin tanya disitu..
sebelum langit dan bumi tercipta Tuhan ada dimana?
disurga? kalau begitu sebelum ada surga Tuhan ada dimana? di angkasa melayang-layang?
intinya adalah "yg manakah lebih dulu ADA...
Tuhan atau Ruang dan Waktu"?
upasaka : Saya paham maksud Anda... Namun saya tetap memilih konsep kelahiran berulang daripada kehidupan kekal di surga atau neraka. Dari sepasang mata ini kita bisa melihat pemandangan memilukan. Ada orang yang terlahir cacat fisik (misalnya buta dan tuli), ada orang yang terlahir cacat mental, ada orang yang meninggal ketika masih bayi, ada orang yang meninggal ketika masih di dalam rahim; orang-orang seperti itu sama sekali tidak memiliki peluang untuk mengenal agama dengan baik. Dan bila mereka meninggal dunia, apakah adil bila mereka harus menempati surga atau neraka selamanya? Dalam analogi ini, sepertinya mustahil orang-orang seperti ini bisa masuk neraka; sebab mereka bahkan mungkin tidak bisa melakukan kejahatan. Demikian pula sepertinya mustahil bagi orang-orang seperti ini untuk masuk ke surga; sebab mereka juga bahkan tidak mungkin untuk melakukan perbuatan baik.
Jika seandainya konsep akhirat itu nyata, ini tetaplah konsep yang tidak adil. Apakah Anda setuju?
wen78 : jika tuhan ternyata memang ada, dan seandainya nanti saya masuk neraka, akan saya mempertanyakan kredibilitas seorang tuhan mengapa seseorang yg tidak membunuh karena sadar atas sebab dan akibat yg dihasilkannya, tidak berbohong karena sadar atas sebab dan akibat yg dihasilkannya, dan membantu sesama yg susah karena tulus dimasukan ke neraka, sedangkan seseorang yg menjalankan semuanya hanya demi sebuah surga(kl dunia realitasnya, demi naik gaji, jilat2 bos) malah masuk surga?
- - - - - - - - - - -
Memang, rekan2 sekalian benar, bahwa topik2 dan materi-materi ini sudah lama dan sejak dulu sekali sudah ada. Ya memang Rene Descartes juga orang jaman dulu, Thomas Aquinas jg orang jaman dulu, dan lain-lain nya. Sepuluh tahun lalu, diskusi tentang Tuhan itu ada atau tidak, ya argument nya ini. Lima tahun lalu, diskusi ttg Tuhan itu ada atau tidak, yaaa ini lagi argument nya. Tahun ini ... ya tetep.
Point-nya adalah, saya bukan mau sok-sok-an. Kalau saya ditanya Tuhan itu apa, bagaimana, dimana, dll ... maka sebagai umat berTuhan, secara moral saya terpanggil untuk menyiapkan jawaban yang baik.
That's all. Other than that, I respect you all and your way of life, and also Buddhism.