Alkisah, bertahun-tahun yang lalu Paria diajak teman Paria mengunjungi diskotik. Alamak, ternyata nampak orang-orang sedang asik berjoged ria. Menenggak minuman keras dan kegiatan lainnya. Paria merenung bertahun-tahun kemudian, alangkah kasihannya orang yang kekeringan seperti itu. Mereka kurang kebahagiaan karena itu mereka mencari kebahagiaan. Mereka kekurangan cinta karena itu mereka mencari cinta.
Betapa sedihnya mereka tak mengenal hakikat kehidupan. Sang Buddha mengajarkan berharganya kehidupan sebagai manusia. Patrul Rinpoche menyatakan dalam bukunya "Word of My Perfect Teacher" bahwa kehidupan manusia baru dapat berharga bila diiringi dengan praktek Dhamma. Tanpa praktek Dhamma ibaratnya kembali dari tanah penuh emas dengan tangan kosong. Itulah sebabnya mereka patut dikasihani.
Ada yang hidup dengan mengejar wanita cantik. Tidak kah dikau menyadari wahai kawan bahwa rumahmu sedang terbakar. Anatta, dukkha, Anicca itulah hakekat kehidupan. Merekalah orang yang patut dikasihani.
Sang Buddha mengajarkan betapa sulitnya terlahir sebagai manusia. Lebih sulit ketimbang kura-kura buta yang timbul setiap 100 tahun sekali dan secara kebetulan memasukkan kepalanya ke sebuah gandar yang terapung ke sana kemari.
Lebih sulit lagi dapat berjumpa dengan ajaran Dhamma. Lebih sulit lagi meyakini Dhamma. Lebih sulit lagi berpraktik Dhamma.
Ayolah kawan mari kita berpraktik Dhamma. Janganlah dikau menyia-nyiakan hidupmu sebagai manusia. Janganlah kau pulang dengan tangan kosong.
Paria Hina mengasihimu.