//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hasta2

Pages: [1] 2
1
Pengalaman Pribadi / Re: Pengalaman paling memuakkan!!
« on: 14 April 2016, 07:47:43 PM »
jika ryu adalah kepala keluarga, maka ryu yg mengendalikan karma anggota keluarga yg lain.karma kelompok ini memegang kepala keluarga sbg penengahnya.apapun yg terjadi di keluarga bergantung kpd kepalanya, perbuatannya.

tiada yg istimewa, tanggung jawab karma suatu kelompok bisa dilihat mudah dari kepalanya.
punya anak gadis.tahu bagaimana rasanya jika putri yg dicinta kena akibat kaki orang tuanya dipegang pegang orang yg tdk mungkin melakukan itu.

2
Pengalaman Pribadi / Re: Pengalaman paling memuakkan!!
« on: 14 April 2016, 02:11:31 PM »
doble post

3
Saya jadi merasa prihatin bila sekarang ini semangat untuk memikirkan, mengucap dan berbuat kebaikan seakan-akan merupakan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, seperti kata-kata jawa: saiki jamane jaman edan, yen ora melu edan, ora keduman.

Bagaimana kadar debu dimata tidak dikikis, malah ditumpuk-tumpuk mengendap mengerak, sehingga niatan baik dari suatu usaha / pekerjaan sudah tidak terlihat lagi. Semua yang ada di pikiran sudah hanyut terseret komunitas karma kelompok yang pekat akan lobha, dosa dan moha.

Cukup menyedihkan mendengar ucapan apatis bahwa pekerjaan apapun hanya akal2an bila dikatakan demi kebaikan dan kemajuan dunia. Semoga bukan seorang Buddhist yang mengucapkannya.

Saya sendiri “jatuh cinta” pada Buddhism salah satunya karena semangat / viriya untuk mencapai tujuan luhur, bagaimanapun kerasnya tantangan yang akan dihadapi. Tidak ada sedikitpun teladan absurd mernyerah berputus asa dari Guru Agung meski dalam satuan waktu sekian asankya kalpa untuk menyempurnakan paramita.Tetapi menurut saya, ajaran kebaikan manapun tentunya tidaklah senista seperti statement  itu.

Tentunya mereka2 yang sungguh2 berdaya upaya,memberikan yang terbaik yang dimiliki, mendedikasikan hidupnya benar2 untuk kebaikan akan merasa terluka hatinya dikatakan bahwa niatan luhurnya hanyalah akal2an untuk ketamakan dan kebencian.

Semoga pemikiran seperti itu cukup hanya segelintir orang saja yang meyakininya. Dan semoga suatu saat lentera nuraninya kembali bersinar.

Sebetulnya bahasan Forex & Index Online ini masihlah panjang, tetapi maaf mungkin nanti saja, saya masih kehilangan selera untuk mambahasanya.

seringkali sesuatu yg ideal sulit diperoleh.termasuk pekerjaan.
pekerjaan baik dan legal, jadi kurang baik dimata masyarakat.
ciri kelompok ini adalah to the point, open mind, flexibility.
yg kedua adalah plus, yg terakhir minus minus minus.istilah dijava
Esuk Tempe Sore Dele, pagi warnanya hijau, sore pada merah semua, shg mengundang sentimen kpd brokernya.
satu, dua, tiga,   dst hingga 30 tahun kali sekian broker kali sekian indeks jatuh menyebabkan kecurigaan sibroker adalah salah satu sebab dari sekian banyak sebab yg disampaikan.

krn itu karma kelompoknya juga relatif, sjg kepala keluarga yg 'jualan' disini mesti pandai menjelaskan, tdk hanya seluk beluk indeks, namun sebelum semua dimulai , ia bisa menjelaskan ada kejadian kejadian diluar kemampuan broker dimana nasabah yg menanggung resiko.

masalah serakah atau tdk, semua pekerjaan jika tidak giat dan tekun bagaimana mendapat hasil yg sesuai.
yg malas, cepat puas, pasti tertinggal.

leave it and not repeated
    dilakukan secara berkala, based by time, mulai dari memindahkan sebagian telur disana ke tempat lain yg lebih dingin,misalnya saham lq45 yg stabil, emas, tanah, kos kosan dsb.
mesti berkala, krn pekerjaan itu mesti dihargai sbg bagian rintisan hidup dimasa lalu.ingat saat membuka jalan, pasti rdk rela dilepas begitu saja.

karma kelompok bukan mata pencarian benar ada, namun pekerjaan yg lain yg tdk benar jauh lebih banyak.
jatuhnya kepalakeluarga di karma kelompok ini adalah ucapan benar, kadang terpaksa merayu sedemikian rupa agar calon nasabah merasa aman menaruh uangnya .

jika kepala keluarga jatuh, jatuhlah semua karma anggota keluarga yg lain.merosot.tergelincir.

jika sudah jatuh, jadilah spt goberbebek, berenang di gudanguang, semuanya uang koin saja.


4
Theravada / Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« on: 13 April 2016, 04:24:52 PM »
mana suttanya yg lengkap.jangan ambil diperpus dc.
kalau boleh mas yg translate.sy punya versi inggrisnya,
tapi salah terjemahan .tdk sesuai.

5
Keluarga & Teman / Re: TOlong .... PAcaran dengan Sepupu ???
« on: 13 April 2016, 04:21:36 PM »
menurut dharma, jika kepala keluarga menjaga susila, mata pencarian benar, maka kemungkinan u itu kecil.
.lain persoalan jika kepala keluarga tdk spt itu.

6
Pengalaman Pribadi / Re: Pengalaman paling memuakkan!!
« on: 13 April 2016, 11:45:09 AM »
NB :Ini adalah pengalaman pribadi saya.Tidak ada sangkut paut dengan suatu badan atau pun label organisasi Buddhis tertentu.Topik ini saya buka karena saya terlalu kesal dengan kenyataan yang ada. Harap bagi yang membacanya dapat berpikir lebih jernih dari pada saya.

Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu.Bhiksu ini cukup memiliki jabatan dalam oragnisasi Sangha.Karena ia memank bagian dari sebuah organisasi sangha, 1 point yang saya dapat, beliau memank seorang bhiksu, bukan bhiksu gadungan yang tidak jelas asal pakai jubah.Semakin lama, saya semakin sering berhubungan dengan bhiksu tersebut dan semakin mengenal beberapa bhiksu, dan awal ini lah yang mengubah cara pandang saya sepenuhnya terhadap AGAMA & ANGGOTA SANGHA.

Kebetulan beberapa waktu lalu sedang diadakan acara puja bhakti waisak yang cukup besar.Karena saya dekat dengan bhiksu yang berpangkat tersebut, saya diundang atau lebih tepatnya diajak untuk menemani dan mengantar bhiksu dan beberapa bhiksu lainnya.Saya tidak masalah untuk itu, lagi pula saya memang melakukan hal tersebut dengan keinginan saya sendiri, tetapi kejadian tersebut membukakan mata saya sepenuhnya.

Selama perjalanan, ada hampir semua bhiksu yang ada berperilaku dan bersikap bukan sebagai anggot sangha, tetapi lebih seperti pria2 botak yang menggunakan baju kuning yang berakting sebagai orang suci!!! Selama di perjalanan, inilah PELAJARAN yang saya dapat :
1. Seorang anggota Sangha menggosipkan anggota sangha lain sebagai homo, banci, mata duitan, dll
2. Seorang anggota Sangha memaki2 dengan kata-kata binatang pada saat marah.
3. Seorang anggota Sangha dengan kesadaran menyuruh saya untuk berbohong.
4. Seorang anggota Sangha mengomentari penari2 cantik, dan menanyakan saya " menurut kamu yang mana yang cantik? Eh, carikan no hp dia donk".
5. Seorang anggota Sangha menyombongkan urutan generasi mereka.
6. Seorang anggota Sangha menanyakan tanggal lahir saya dll, dan mencoba meramal saya.
7. Seorang anggota Sangha menerima uang secara langsung dan mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk vihara, PADAHAL ANGGOTA SANGHA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI/ TINGGAL DI VIHARA ATAU CETYA!!
8. Seorang anggota Sangha mengomentari makanan yang disajikan tidak enak dan terlalu sedikit.
9. Seorang anggota Sangha menelepon saya dengan pura2 merubah suara dgn nomor yang tidak dikenal dan menanyakan sama saya "kamu suka laki2 atau perempuan?Kamu masa tidak ingat sama saya?Teganya kamu melupakan saya?Kamu kalau sama laki2 d ranjang sebagai perempuan atau pria?Kamu masa tidak suka laki2, kalau bohong dosa lho, bisa masuk neraka"

Setelah berkelakar dengan seenak lidah mereka, pada saat bertemu umat mereka bersikap sangat hormat dan menerima pujaan dari umat2.Dipuja dan di berikan tempat VIP, berbicara mengenai renungan Waisak, dan berbicara mengenai Dhamma!!

Pengalaman ini sungguh menjijikkan dan merubah pandangan saya sepenuhnya.Saya masih menghormati Buddha, Dhamma dan Sangha. Tetapi berhati-hatilah dengan beberapa anggota Sangha yang cukup terkenal, meyakinkan, tetapi asli-nya hanyalah seorang penipu rendah!

Kejadian ini semakin menguatkan saya untuk tidak melabeli diri saya dengan AGAMA , apalagi dengan melabeli diri aliran2 tertentu.

Hmmm, aye juga pernah tuh, di cium ama bhiksu, trus menggerayangi paha aye, padahal tuh bhiksu dah senior. Pengalaman ini sebelum aye kenal Buddha dhamma lho.

kedua sampel ini contoh meletakkan keyakinan atas mantera upacara, bukan atas perbuatan sila.
jika sampai om cule cule itu tahu, maka mereka dan anggota keluarganya, anggota kelompoknya kena akibat perbuatan mereka sbg kepala. Karma kelompok karma kelompok.



7
Perkenalan / Re: Semoga saya bisa turut serta dalam kebaikan - salam
« on: 13 April 2016, 11:29:53 AM »
Permisi semuanya...
Saya mengetahui forum ini dari hasil google "pacar dijodohkan oleh orang tua".. ketemulah thread dari sis Neutral  :)

--------

Saya sendiri bukan Buddhist, saya Muslim sejak lahir. Secara personal, saya tidak terlalu religius, kadar keimanan saya naik-turun, ada masanya di mana saya sangat rajin ibadah, tapi ada juga masa di mana saya seakan-akan atheis. Bahkan kadang sy ibadah hanya ketika sedang kalut.

Kadang saya sangat kritis, memandang bahwa rutinitas/ritual agama yg sy jalankan tidak dapat memberikan solusi atas permasalahan saya (mungkin karena pengetahuan agama sy yg kurang). Ritual agama yang mengutamakan ibadah vertikal dibandingkan horizontal. Mungkin bukan agama itu sendiri yang salah, tapi syiar-nya (cara mengajarkannya) yang bermasalah.

Dua tahun lalu, sy mulai tertarik untuk mempelajari berbagai agama. Salah satunya Buddha. Sy pribadi berpendapat bahwa ajaran Buddha adalah ajaran yang universal, yang dapat dipraktekkan (setidaknya beberapa prinsipnya) oleh agama manapun. Saya terharu dengan prinsip-prinsip (norma/nilai) ajaran Buddha yang simpel, seperti welas asih misalnya, dan "semoga semua makhluk (bukan hanya manusia) berbahagia" serta konsep karma. Terdengar simpel, tapi ketika benar2 diresapi dan dimaknai, semakin menyadarkan saya bahwa selama ini saya banyak berbuat dosa, bahkan menyakiti orang/makhluk lain, dan menyakiti orang-orang yang saya sayangi. Sungguh buruk perbuatan-perbuatan saya di masa lampau. Penyesalan yang tiada tara.

Mungkin ajaran agama saya tidak mengenal konsep karma, namun dengan selalu mengingat karma, sy berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik.

Saya join di forum ini juga karena ingin turut serta dalam kegiatan2 sosial (memperkaya hati), seperti volunteer/sumbang tenaga di panti jompo misalnya. Sebetulnya sy malu untuk memulai, karena ini merupakan hal baru bagi saya. Jikalau teman2 berkenan, kiranya saya dapat diijinkan pula untuk bergabung dalam kegiatan2 sosial yang dilakukan teman2 dhammacitta, untuk masyarakat/golongan/agama manapun.

Nama panggilan saya Nisa. Usia 33 (sudah tidak muda lagi) :)
Saya tinggal di Bekasi, saat ini masih bekerja di lembaga pemerintahan di Jakarta.
Hobi saya belajar masak (tergantung mood) dan saya memelihara kucing. Sebetulnya saya suka kegiatan outdoor seperti rafting dan hiking, namun tidak lagi dilakukan karena alasan kesehatan fisik.

Semoga berkenan untuk mengikutsertakan saya dalam kebaikan.

"Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta"

ini contoh yg berlebihan disasana
    semoga semua happy,
    Apa mungkin
apa tfk malu jika teman nisa berucap
   Peace be upon you - dalam arabia, ibrani, atau sankrit.

nisa terbalik didalam melihat sasana.tdk semua yg kurang itu keliru dan yg berlebihan itu benar.

apa mungkin...apa mungkin
nisa, engkau pindah keperahu yg benar dengan dayung salah.
rakitmu sederhana, tanda prilaku sederhana
dayungmu sebesar gajah.
kapan rakitmu sampai ke seberang
paling top putar putar disana saja.

8
Sutra Mahayana / Re: MANTRA BUDDHA
« on: 13 April 2016, 10:24:58 AM »
baca 900 rb kali dan mesti tulus.

hukum perbuatan tdk bisa berjalan hanya dengan membaca berulang kali 901 rb kali.ditambah satu spy lebih kuat manteranya.
kecuali, pencerapan orang itu minus, dalam arti pendidikan, pergaulan, teknologi, budaya kurang.spt hidup di jaman 1950 an.

myana juga mengenal sila.anda membangun ketulusan tanpa sila, seperti rumah kerbau beratap daun kelapa.kena angin berputar sedikit saja sdh roboh.myana juga mengenal dasar dari mantera.apa itu.tdk sinkritis, tanpa diberi oleh guru yg baik ya jangan sentuh.

orangnya juga tdk mau disuruh ini itu, dipanggil 901 rb kali.
spt kurang pekerjaan saja.

garu karma dan perbuatanbburuk saat ini hilang dgn leave it dan not repeate. sederhana.masalah perbuatan yg lalu, terima saja apa yg akan terjadi.
jika memang ingin menghapus karma lalu dgn om cule cule,
mulailah dari pancasila, tdk sinkritis, tdk membangun sradha atas mantra.bangunlah keyakinan atas perbuatan atau sila.
pancasila 60 tahun berarti 60,x 365 hari = 21901 hari.lebih sedikit,
lebih berkualitas.tdk ikut teori yg berlebihan.

sbg orang tua, om cule cule itu tdk gampang memberikan kedua putrinya jika anak itu kelakuannya spt itu.

9
Theravada / Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« on: 13 April 2016, 09:16:37 AM »
karma kelompok tiada hubungan dgn perenungan brahmavohara yg diajar sammsambuddhamengenai seimbang.
hukum perbuatan kelompok, oleh kepala kelompok akan memberikan akibat yg adil kpd klmpk tsb.

Apa yg disampaikan dalam seimbang itu benar dalam pengertian spy tdk kesana kemari saat samatha, menyalahkan orang lain, ini itu, let it be, shg seimbang.bukan berarti hukum perbuatan kelompok itu berjalan spt yg diajarkan itu. Let it be, let it be.



10
Keluarga & Teman / Re: TOlong .... PAcaran dengan Sepupu ???
« on: 13 April 2016, 07:49:48 AM »
sudahlah, cinta spt itu tdk boleh dipaksa.
berilah pengertian akan risiko yg mungkin terjadi,
shg masih ada nalarnya.

semua karena saat ini, 2016 ledakan informasi,
termasuk pornograpi dan kedokteran, shg hal spt
dipandang kuno jika dilarang.

menurut mereka,
jika beresiko cacat, janin bisa digugurkan daripada
menderita seumur hidup satu keluarga.dgn komputer,
kesehatan janin bisa dipantau setiap waktu.why worry.

secara dharma, pasangan yg baik berdasarkan sama sila.
ciri yg kelihatan, pekerjaannya sama shg standar etika dan tatakrama sama.komunikasi lancar.

dimasa lalu, pertimbangan menikah dgn keluarga terdekat
adalah karena bibit bebet dan bobot.melihat siapa dia, bukan
siapa saja.pertimbangannya adalah susila.
masalah cacat janin, itu keputusantuhan bukan perbuatan manusia.
itu juga benar di satu sisi u saat ini, karena ada hukum perbuatan
yg menyebabkan janin lahir tdk normal krn perbuatan kepala kelompok  keluarga itu. karma kelompok.
pelimpahan jasa tdk mempan u hal spt ini.

karma memang bukan keturunan, namun terjadi pada kelompok
yg sama.krn perbuatan kepala kelompok itu.



11
doble post

12
apa hubungannya dgn theravada.
ada pada penghormatan, budhi carita,
sila, tdk terikat kpd orang tua.

anak yg demikian mudah belajar theravada,
cerewet dgn kebaktian dan upacara, sedikit diskusi,
banyak membaca dan sedikit menerjemahkan.

jika  bertemu pak biksu, ia cenderung diam, menghindar.
tapi jika diajar samadi, mudah diarahkan, tidak suka vipasana,
sukanya samatha plus jhana 1 2 3.

sifat yg lain cenderung otoriter. Krn itu sifatnya
sering tdk serius jika diajak serius.

jika meminta sila, biasanya ditolak pak biksu,
krn dalam kehidupannya, 5 sila sdh otomatis.

orang tuanya jika tdk menjaga prilaku, kelak akan malu
didepan anaknya.
tidak menyukai saddha caritta.daripada sradha lebih baik sila.
jika ia membaca kisah sidharta dibawah pohon, ia tdk ragu uji
coba, apa benar manusia bisa tahan makan 1 butir nasi sehari
tanpa ragu, tdk menyesal jika masuk ugd krn radang usus.

ia tdk suka dgn teori yg berlebihan
     misalnya tdk akan meninggalkan niraya sblm
     semua penghuninya ke surga.
     semoga semua mahluk happy

bagi dia, tidak mungkin, shg disebut budhi caritta.bukan saddha carita.













13
mohon bimbingan dari para senior.

saya seorang ayah, sekarang anak saya sudah genap berusia 1 tahun 1 bulan

menurut tradisi tionghoa, mama dan papa saya mengajarkan saya yang punya momongan untuk "pai cheng bu" pada setiap bulan tepat pada tanggal kelahiran anak saya.
menurut kepercayaan, "cheng bu" adalah pelindung, pembimbing yang menjaga bagi bayi kita. mungkin di dunia barat istilah "cheng bu" di namakan "ibu peri" (mohon koreksi bila salah)

jadi dimana pada tanggal kelahiran anak saya, maka saya akan "pai cheng bu"
tempat :
di kamar, tepatnya di kasur tempat biasa anak saya tidur.

1 lampu minyak (katanya ada yang pake lilin juga, tapi saya pake lampu minyak)
1 mangkuk nasi + telur
belasan lembar kimcoa + 3 batang hio
1 hiolo
1 kaleng tempat pembakaran kimcoa.

ucapannya kira2 gini :
cheng bu, ini hari 8 gwe 27, anak ini (nama anak saya) sudah berusia 1 tahun 1 bulan. sekarang ini anak semakin nakal, suka memanjat kursi, meja atau sesuatu yang tinggi. engkau harus lebih memperhatikan dan menjaga kala kami lengah.  jangan sampai ini anak jatuh dan terluka.
juga engkau harus jaga supaya ini anak bobo dengan nyenyak pada malam, dan bermain dengan gembira pada siang.
ini ada sedikit nasi, makan lah. juga ada sedikit kimcoa untuk engkau.

setelah itu bakar kimcoa, setelah kimcoa padam simpan nasi, lampu minyak dan hiolo.

dan sampai hari ini saya meyakininya, dan mempraktikkannya tanpa alpa.

sebagai informasi, dalam pai cheng bu kita tidak boleh meminta "po pi", lebih tepatnya kita menyuruh bukan memohon. konon katanya cheng bu adalah bertugas menjaga anak, jadi kita tidak memohon tapi mengingatkan. seperti ucapan saya diatas yang mengingatkan bahwa anak ini sudah pandai memanjat kursi, meja dan lainnya yang cukup berbahaya, jadi kita kudu ngingatkan pada cheng bu supaya lebih fokus buat jaga anaknya. anaknya? ya dalam pengertian disini anak kita juga adalah anaknya cheng bu. so kita tidak boleh memohon hanya mengingatkan.

mungkin bagi sebagian orang ini terdengar lucu, tapi jika anda tionghoa yang hidup di sekitar Provinsi Riau tentu sudah tidak asing lagi dengan ini. saya tidak tau kebiasaan atau kepercayaan atau tradisi ini ditempat lain apakah ada atau tidak?

pertanyaannya. bagaimanakah pandangan Buddhisme mengenai PAI CHENG BU ?
apakah dari para DC-ers pernah atau mengetahui mengenai tradisi ini? mohon sharenya.
lanjut, apa dengan tetap menjalankan tradisi pai cheng bu saya melenceng dari ajaran Buddha?

sekali lagi mohon bimbingan dari para senior
 _/\_ _/\_ _/\_ _/\_

mesti dilihat dulu, apakah 'peri' itu benar ada atau tidak.
yg dimaksud peri, tentu dewata wanita yg kebajikan dan
kemampuannya diatas manusia biasa.
ciri anak yg memiliki pendamping

   lahir tanpa sakit, sedikit kotoran
   menangis panjang, diam pun panjang
   suka tertawa, gembira
   ketika dewasa, ia menyadari spt ini
        1. ada yg memberitahu begini dan begitu
        2. mimpi yg menjadi kenyataan
        3. sering terhindar dari bahaya.nyaris kena.

krn itu dewata, tinggi rendah usianya, sesuai dgn
kebajikan sang anak di kehidupan sebelumnya.
krn itu mesti hati hati bicara.belum tentu ia 'peri
yg seperti fi film
spy tdk kurang ajar, manusia merendahlah sesuai derajatnya.

tanda kebajikan orang tua tidak kuat bersanding dgn kebajikan
anak salahsatunya sang ibu meninggal dunia setelah melahirkan.
ini hukum perbuatan, walaupun sang ibu lahir di surga,
jika ia bertemu dgn sang anak, ia yg mesti anjali danturun dari
kursi teratainya.

ini contoh karma kelompok, yg bersifat temporer dalam arti
per kasus, tdk terjadi pada setiap keluarga.

14
Diskusi Umum / Re: Tanya Meditasi membuka mata ketiga (Ajna)
« on: 11 April 2016, 08:11:35 AM »
kisah deva matakundali

matakundali ketika terlahir
Sbg manusia, bertemu dgn buddha,
saat akan meninggal.
ia melihat cahaya warna warni itu,
timbul gembira dan lahir sbg dewata
dgn cahaya di tubuhnya.

disebutkan sbg dewata surga tavatingsa,
yg ketat dgn pancasila.

jika tidak ada mata keempat
bagaimana caranya brahmana muda itu
melihat warna warni tsb.
sewaktu manusia, ia sudah memiliki
kebajikan yg banyak, dan sila baik,
krn lahir dikeluarga brahmana.

sila lah yg mempertemukan dirinya dgn buddha.
bukan mata keempat itu, apalagi om cule cule itu.


15
Theravada / Re: betulkah karma bisa diturunkan?
« on: 11 April 2016, 07:38:04 AM »
Upacara yg disertai melepas hewan,
tidak bisa menutupi karma kelompok
Apalagi menghilangkan.

beberapa pak biksu theravadin
sering melakukan hal ini,
dgn karaniya dst dst,
dgn tujuan cinta kasih
itu juga pandangan salah.

seandainya cinta kasih diperoleh dgn
menukar nyawa satwa,
maka sudah dari dulu
Pedagangburung, ikanhidup
Adalah orang terkaya didunia
punya stok cinta kasih satu gudang.

kebajikan tdk bisa disandingkan dgn hewan
krn standar moral hewan beda dgn
standar moral manusia dan dewata.




Pages: [1] 2