Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme dan Kehidupan => Lingkungan => Topic started by: F.T on 08 February 2008, 08:46:24 PM

Title: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: F.T on 08 February 2008, 08:46:24 PM
Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah
suatu masalah yang perlu kita risaukan.

"Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa
mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah anda berpikir.

Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 - 0,3o C. Jika peningkatan suhu tu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.

Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun. Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C per tahun. Tanda yang kasat mata adalah menghilangnya salju yang dulu menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua.

Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daerah-daerah di Jakart (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi - termasuk laut di seputar Indonesia - terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.

Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan-lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi.

Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%).

Gas metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.

Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya udara Jakarta .

Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih.

Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet
Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk
anak-anak kita nanti.




Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :

1. Matikan listrik.
Jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak.
Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN
menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi.

2. Ganti bohlam lampu ke jenis CFL, sesuai daya listrik.
Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet.

3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).

4. Jika terpaksa memakai AC....
Tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya,
sekitar 21-24o C).

5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).

6. Alihkan panas limbah mesin AC
untuk mengoperasikan water-heater.

7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.

8. Jemur pakaian di luar.
Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang
banyak mengeluarkan emisi karbon.

9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
>>> tapi kayanya klo di Indo malah kendaraan umum yang polutan
pake sepeda aja klo jaraknya ga terlalu jauh...

10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).

11. Say no to plastic.
Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar.
Atau anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.

12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka
turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.
Title: Earth Hour 2008!
Post by: aGus on 12 March 2008, 01:35:54 PM
(http://www.earthhour.org/downloads/EH_728x90.gif) (http://www.earthhour.org)


8pm on March 29, 2008 turn out your lights

and see the difference you can make
in the fight against global warming.


"On 31 March 2007, 2.2 million people and 2100 Sydney businesses turned off their lights for one hour - Earth Hour. This massive collective effort reduced Sydney's energy consumption by 10.2% for one hour, which is the equivalent effect of taking 48,000 cars off the road for a year.
At 8pm on 29 March 2008, Earth Hour goes global, with cities and towns
around the world taking stand on the greatest threat our planet has ever
faced, and millions of people uniting to turn the tide on global warming."

"With Sydney icons like the Harbour Bridge and Opera House turning their lights off, and unique events such as weddings by candlelight, the world took notice. Inspired by the collective effort of millions of Sydneysiders, many major global cities are joining Earth Hour in 2008, turning a symbolic event into a global movement."



Earth Hour! Reduce Our Impact on climate change.
video: http://www.earthhour.org/about


visit:
www.earthhour.org


Let's get involved !
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: JackDaniel on 12 March 2008, 06:55:06 PM
Kehendak Tuhan
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Fei Lun Hai on 13 March 2008, 09:28:36 AM
Kl nggak sekarang, kapan lagi??
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Sumedho on 13 March 2008, 09:33:46 AM
lakukan hal kecil, kalau semua orang, jadi besar....
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: nyanadhana on 14 March 2008, 05:15:42 PM
Langkah kecil tidak dijalankan,hasil besar tidak akan tercapai.Talk and Do! jgn NATO
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Pitu Kecil on 14 March 2008, 10:43:57 PM
Lakukan sekarang juga  :)
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: EVO on 15 March 2008, 03:15:02 AM
setujuuuuuuuuuuuuuuuu
aku tidur tidak ber ac lagi...
awalnya sulit..tapi sekarang tubuh ku sudah ber adaptasi....
pemakaian kertas....untuk bisa menghasilkan selembar kertas butuh proses yang panjang dan lama....
bahan bakunya dari serat pohon...dah berapa tahun tuh...
limbahnya juga wehhh mengerikan....
aku pernah baca soal pembuatan kertas....tapi lupa ^-^


Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Hikoza83 on 15 March 2008, 04:07:27 AM
lakukan hal kecil, kalau semua orang, jadi besar....
_/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Hendra Susanto on 16 March 2008, 07:21:18 AM
untung gw kagak suka tidur pake ac  ^-^ ^-^
mestinya nulis kudu di daon ya
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: F.T on 16 March 2008, 09:35:58 AM
Sebenarnya ada AC yang ramah lingkungan, kalau tidak salah AC amoniak tetapi tentu tidak sebagus AC freon. yah.. untuk saat ini cuaca semakin panas dan ada kabar bahwa suhu bumi naik sampai 7 derajat... #:-S , tentu penggunaan AC akan semakin meningkat, jadi semua kembali kepada kesadaran sendiri. jika ingin merawat alam silahkan mulai mengurangi pemakaian elektronik yang dapat merusak kondisi alam ini.

Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: EVO on 16 March 2008, 09:53:06 AM
kembalikan bumi ku yang duluuuuuuuuuu
di setiap habis hujan pasti ada pelangi :( mana pelangi ku.....
aku mau lihat pelangi lagi :'(

lupa....
aku mau dengar suara kodok...
aku mau dengar suara jangkrik...
aku mau menghirup udara yang bersih....
aku minta ahh ama tuhan ku  :)) ^-^ :whistle:
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Hendra Susanto on 16 March 2008, 12:50:22 PM
di polling siapa yang tidur gak pake AC  ^-^
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: F.T on 18 March 2008, 01:23:54 PM
Es Dunia Meleleh Lebih Cepat

(http://www.kompas.com/photo/2008/03/16/155634p.jpg)


ZURICH, MINGGU - Gunung-gunung es dunia meleleh dalam laju yang amat cepat dan beberapa di antaranya bisa hilang dalam beberapa dekade ke depan, demikian diungkapkan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Minggu (16/3).

Para ilmuwan yang meneliti kondisi sekitar 30 lapisan es di seluruh dunia menemukan bahwa lelehan es mencapai puncaknya tahun 2006.
 
Oleh karenanya UNEP memperingatkan bahwa kehilangan es lebih jauh bisa berakibat serius, terutama di India, di mana sungai-sungainya bersumber pada lapisan es Pegunungan Himalaya.

Wilayah pantai barat Amerika Utara yang mendapatkan sebagian air dari gletser di jajaran pegunungan seperti Rocky dan Sierra Nevada juga bakal terkena dampak.

Direktur eksekutif UNEP Achim Steiner mendesak pemerintah negara-negara untuk menyepakati langkah-langkah guna mengurangi emisi gas dalam pertemuan internasional tahun depan di ibukota Denmark, Copenhagen.

Rata-rata lapisan es dunia berkurang 1,5 meter tahun 2006. Lelehan terbanyak tercatat di lapisan es Breidalblikkbrea, Norwegia, yang leleh 3 meter tahun 2006, sedangkan gletser Echaurren Norte di Chile adalah satu-satunya yang bertambah tebal.

"Apa yang kami dapatkan ini sepertinya merupakan tren yang tak diketahui kapan berhenti," ujar Wilfried Haeberli, direktur World Glacier Monitoring Service.

Dikatakan Haeberli, es meleleh sekitar 0,3 meter per tahun antara 1980 dan 1999. Namun sejak tahun 2000, lelehan itu meningkat sekitar 50cm.

Sumber : Kompas.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: F.T on 27 March 2008, 11:04:26 PM
(http://www.kompas.com//photo/2008/03/27/2705313p.jpg)
AP Photo/National Snow and Ice Data Center / Kompas Images
Foto satelit yang dirilis oleh National Snow and Ice Data Center di University of Colorado di Boulder ini memperlihatkan bongkahan pada beting es Wilkins tanggal 6 Maret 2008 di Semenanjung Antartika barat daya yang mulai terlepas. Beting es berukuran tujuh kali wilayah Manhattan itu mulai lepas dan ambruk pada 28 Februari lalu.


Kamis, 27 Maret 2008 | 01:03 WIB

Washington, Rabu - Sebongkah es dari Antartika yang besarnya setara dengan tujuh kali luas Manhattan tiba-tiba longsor. Kejadian ini membuat sisa es yang lebih besar akan berisiko longsor pula. Demikian disampaikan para ilmuwan di Washington, Amerika Serikat, Rabu (26/3).

Citra dari satelit menunjukkan bongkahan yang terlepas berukuran 160 mil persegi atau 414,4 kilometer persegi dan sudah mulai runtuh pada 28 Februari lalu. Bongkahan itu merupakan tepian dari beting es Wilkins yang telah ada di sana sejak ribuan tahun, mungkin 1.500 tahun yang lalu. Beting es Wilkins merupakan hamparan es yang secara permanen terapung. Jaraknya sekitar 1.609 kilometer sebelah selatan Amerika utara, di barat daya Semenanjung Antartika.
”
Peristiwa ini jelas merupakan dampak dari pemanasan global,” ujar David Vaughan dari British Antarctic Survey.
Karena para ilmuwan menerima citra dari satelit itu dalam hitungan jam, mereka segera mengalihkan kamera satelit, bahkan tidak sedikit yang segera terbang ke atas bongkahan yang longsor untuk mengambil gambar foto dan video.

Akibat longsor ini, sebagian besar beting yang luasnya sekitar 12.950 kilometer persegi kemudian hanya ditopang oleh bentangan es kecil yang panjangnya hanya 5,6 kilometer. Es penopang ini berada di antara dua pulau.
”Ini merupakan peristiwa yang tidak sering terjadi,” ujar Ted Scambos, ilmuwan yang memimpin tim riset dari National Snow and Ice Data Center di Boulder, Colorado.
”
Jika ada sedikit saja guncangan, penopang ini akan longsor juga dan tampaknya kita akan kehilangan separuh dari total area es dalam waktu beberapa tahun saja,” ujar Scambos.
Scambos mengatakan, beting es telah berada di tempatnya selama ratusan tahun, tetapi udara yang hangat dan paparan ombak membuatnya terbelah-belah.

Selama setengah abad ini, Semenanjung Atlantik telah menjadi hangat lebih cepat dibandingkan dengan bagian lain di muka bumi ini.
”Pemanasan yang terjadi di semenanjung itu sangatlah jelas terkait dengan kenaikan gas rumah kaca serta perubahan yang terjadi di sekitar kawasan Antartika,” ujar Scambos.

Seperti dibom

Walaupun gunung es secara alamiah kadang memang longsor dari gunung utama, kejadian longsor semacam ini sangat tidak biasa, tetapi terjadi lebih sering dalam dekade belakangan ini, jelas Vaughan. Longsornya bongkahan es itu sama seperti yang terjadi ketika sebuah gelas kaca dihantam palu dengan keras, katanya lagi.
Jim Elliot yang turut di pesawat Twin Otter yang membawa tim British Antarctic Survey menggambarkan, keadaan setelah longsor sangat berantakan seperti habis dibom.
”
Saya tidak pernah melihat kerusakan seperti ini, sangat menakutkan. Kami terbang di atas pecahan utama dan memerhatikan pergerakan pecahan terjal akibat dari longsoran itu. Bongkahan es ada yang setara dengan rumah kecil, tampak terlihat telah terlempar. Seperti telah terjadi ledakan bom,” katanya.
Sisa beting es Wilkins yang kira-kira sama besarnya dengan Connecticut masih bertahan pada lapisan es yang tipis. Para ilmuwan khawatir kelak akan lebih banyak lagi bongkahan es yang akan longsor.

Vaughan memperkirakan beting es Wilkins akan longsor semuanya dalam waktu 15 tahun dari sekarang. Bongkahan yang baru saja longsor sekitar 4 persen dari seluruh beting yang ada. Bagian itu merupakan bagian yang penting karena dapat menyebabkan bagian lain ikut longsor.
Masih ada kesempatan bagi sisa bongkahan agar dapat tetap selamat hingga tahun depan karena saat ini merupakan akhir dari musim panas di Antartika. Udara dingin akan segera datang dan menyelamatkan sisa bongkahan es, kata Vaughan.
Para ilmuwan itu tidak mengkhawatirkan kenaikan permukaan laut akibat kejadian ini, tetapi mengatakan bahwa kejadian itu merupakan pertanda pemanasan global semakin menjadi-jadi.

Perubahan iklim

Vaughan mengatakan, beting es Wilkins terpecah dan tidak akan memengaruhi permukaan air laut ketika longsor.
Selama setengah abad ini Semenanjung Antartika di sebelah barat telah mengalami perubahan temperatur yang paling tinggi. sekitar 0,5 derajat Celsius per dekade. Iklim di Antartika saat ini sangat rumit dan lebih terisolasi dari bagian lain di bumi ini.
Menurut perhitungan para ahli, kenaikan permukaan laut per meter sekitar 3 milimeter per tahun dan pada akhir abad ini permukaan air laut akan naik hingga 1,4 meter.
Kejadian longsor es itu merupakan indikasi akan penyebab adanya perubahan dalam sistem iklim, kata Sarah Das, ilmuwan dari Woods Hole Oceanographic Institute.
”Sekali meleleh, bongkahan es itu akan lenyap untuk selamanya,” ujar Das. (AP/AFP/REUTERS/ JOE)
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: sakya_carya on 01 April 2008, 06:04:00 PM
udah pada nonton an inconvinient truth blom. (entah ada unsur politiknya ato nga ) negara2 maju dah pada go green semua tuh. indonesia blum :p

nga ada kertas ngapapa apa gunanya komputer :p
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Sumedho on 01 April 2008, 09:48:40 PM
film baru atau lama?
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Lex Chan on 01 April 2008, 10:01:58 PM
udah pada nonton an inconvinient truth blom. (entah ada unsur politiknya ato nga ) negara2 maju dah pada go green semua tuh. indonesia blum :p

nga ada kertas ngapapa apa gunanya komputer :p

Tuh film bikin kontroversi..
Gara2 tuh film dokumenter, si Al Gore jadi dapet Nobel Prize di bidang perdamaian (padahal ngga nyambung sama perdamaian)..

Ngga cocok banget!
Amrik udah jelas2 menolak Kyoto Protocol dan bikin polusi..
Masa cuma bikin film dokumenter gitu doang, trus dapet Nobel Prize.. :hammer:
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: El Sol on 02 April 2008, 02:24:29 PM
di Malaysia gw dah merasakan akibat dari Global warming...

kayakne aye harus nanem pohon neh  ;D
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: nyanadhana on 02 April 2008, 03:01:39 PM
 :)) kagak usah ke malay Sol,di jakarte aje kita udah ngerasain gonjang ganjing cuaca akhir2 ini....
Well,i mean pertumbuhan penduduk yang semakin banyak menghuni bumi ini sebenarnya adalah pangkal masalahnya. bisa dibayangkan 6 M lebih manusia dibumi tiap hari bikin sampah,polusi,dan kawan2nya.
Ambil contoh aje Jakarte,satu keluarga bisa punya anak ampe 10 lebih tapi ujung2nya dikirim jadi pengemis di jalanan.kaliin aje org Jakarte kelaurganye berape trus bagi aje 3 ato 2,sama aja banyaknya.
Well,aku pikir pemerintah mesti tekanin kegiatan KB lagi kayak dulu,kalo dulu2 anak sekarang mah maksimal 1 anak aja deh.(cuman pemikirna lho yah).soalne penduduk makin banyak,daratan akan habis dibaut jadi pemukiman,then mulai deh industri bikin ulah. huahem...
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: sakya_carya on 02 April 2008, 03:39:30 PM
wah keren dapet nobel prize. ngapapalah biar dia tambah semangat nyemangatin negara negara yang belum go green:p.

kalo dari segi kita sendiri, gimana caranya go green.
mungkin ada yg punya info2 bisa dibagi   _/\_

kayak kertas kan bisa pakek yang daur ulang ato ya ketik di komputer heheh
ada apa lagi ya? kalau kayak di US,jepang gitu banyak penemuan ato baterai green lah ato mobil green ...



Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: F.T on 02 April 2008, 04:00:22 PM
Makin Paham Perubahan Iklim, Orang Makin Apatis


Senin, 31 Maret 2008 | 18:49 WIB

JAKARTA, SENIN - Semakin tahu seseorang tentang fenomena perubahan iklim, tampaknya kian tak mau ambil peduli alias apatis. Demikian hasil survei lewat telpon yang dilakukan oleh dua peneliti ilmu politik dari Universitas Texas A&M, Amerika Serikat. Penelitian yang melibatkan 1.093 responden ini mendapati tren apatis, dan hal itu diungkapkan dalam jurnal ilmiah berjudul "Risk Analysis" edisi teranyar, Senin (31/3).

"Semakin paham responden kami tentang isu perubahan iklim, mereka semakin sadar bahwa mereka sebagai pribadi sangat bertanggungjawab atas fenomena ini, tapi mereka di sisi lain juga semakin tidak mau peduli terhadap pemanasan global," demikian dikutip dari hasil penelitian berjudul "Kemanjuran Pribadi, Informasi Lingkungan Hidup, dan Perilaku Menyikapi Pemanasan Global dan Perubahan Iklim di Amerika Serikat" itu.

Kajian ini menunjukkan bahwa ketika para ahli sudah berhasil  memompa pehamanan publik AS tentang isu perubahan iklim, yang terjadi justru penurunan rasa tanggung jawab terhadap pemanasan global. Menurunnya perhatian publik Amerika terhadap tanggungjawab mereka terjadi tepat ketika kampanye perubahan iklim demikian meledak, salah satunya lewat film "An Inconvenient Truth and Ice Age: The Meltdown" serta curahan perhatian media untuk isu ini.

Para peneliti, Paul M Kellstedt dan Arnold Vedlitz, dosen ilmu politik di Texas A&M menyebutkan bahwa hasil penelitian mereka memang sedikit di luar perkiraan awal. Kellstedt menjelaskan, fokus penelitian ini bukan untuk menakar seberapa paham publik Amerika terhadap isu pemanasan global, tapi untuk mencari tahu apakah mereka lebih peduli seiring dengan taraf pemahaman mereka tersebut.

"Berangkat dari situ, kami tidak punya ekspektasi soal tingkat pemahaman publik tentang pemanasan global," katanya. Tapi, Kellstedt menambahkan, temuan ini justru menunjukkan bahwa semakin paham seseorang soal perubahan iklim, mereka justru merasa makin tidak wajib bertanggungjawab atas fenomena berubahnya iklim dan ini sangat mengejutkan.

"Kami berharap hal yang sebaliknya terjadi, tapi nyatanya kondisi di lapangan tidak demikian adanya. Hasil penelitian kami, yang memang masih minim dalam hal responden, menampakkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat kepedulian publik terhadap perubahan iklim," katanya. (ANT/WAH)

Sumber Kompas
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: nyanadhana on 02 April 2008, 04:04:06 PM
 _/\_ setiap harinya anda sendiri membuang berapa banyak sampah? kalokit abisa mengklarifikasikan apa yang tidak perlu kita beli dan tidak beli,otomatis kita bisa bantu mengurangi sampah.mengurangi efek global warming bisa juga dengan menekan Lobha Dosa Moha dalam keseharian kita sendiri.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Lex Chan on 02 April 2008, 06:32:34 PM
A GUIDE TO THE EU’S SUSTAINABLE DEVELOPMENT STRATEGY

silakan download di sini:
http://www.mediafire.com/?shmmvfmy2nz

bagus banget.. highly recommended! :D

“We do not inherit the Earth from our ancestors;
we borrow it from our children”
Lakota
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: El Sol on 02 April 2008, 11:40:38 PM
 [at] nyanadhana
aye khan mao poligami biar pnya at least 20 anak...biar ada 20 el sol trus nanti bs perang ama yg sesat2, kalo KB gagal dnk rencana aye :))
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: nyanadhana on 03 April 2008, 07:58:54 AM
 :)) emang situ kuat?? :P
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Lex Chan on 03 April 2008, 10:14:43 AM
 [at]  El Sol:
Bisa jamin kalo 20-20nya pada nurut? :P
Kalo cuma 1 yg nurut dan 19 lagi bandel, cemana? ^-^
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: nyanadhana on 03 April 2008, 01:55:53 PM
 :)) ternyata 20 -20nya memeluk ajaran sesat,gimana donk sol
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Hikoza83 on 04 April 2008, 12:18:05 AM
moco oloh, dari global warning, ampe 20 anak...  :o

save our earth ! kurangi pemakaian Tissue, AC, dll. :)
kalo ga salah denger, berita di metro beberapa hari yg lalu, di bandung ada hujan es?


By : Zen
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: ryu on 04 April 2008, 01:41:44 AM
moco oloh, dari global warning, ampe 20 anak...  :o

save our earth ! kurangi pemakaian Tissue, AC, dll. :)
kalo ga salah denger, berita di metro beberapa hari yg lalu, di bandung ada hujan es?


By : Zen

Yap tepatnya daerah sekitar Jl. BUAH BATU, aye pas disana, ES nya guede2 atap dari plastik pada bolong semua.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Hikoza83 on 05 April 2008, 06:10:14 AM
 _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Yong_Cheng on 19 May 2008, 02:57:53 PM
WARNING : BUMI DEMAM TINGGI


BUMI DEMAM TINGGI!

Apa Anda merasakannya?

Malas berlama-lama di bawah sinar matahari?

Tidak juga dengan pertolongan topi atau payung?

Tidak cukup dengan kipas?

Kebutuhan pendingin ruangan kian tinggi?

Pagi terasa seperti siang yang menusuk?

Siang membuat dehidrasi?

Musim kemarau lebih panjang?

Demam berdarah Dan malaria muncul dimana-mana?

Hujan deras tiba-tiba datang Dan mengundang banjir?

Jawabannya, ya!

"Dekade 1990-an Dan 2000-an adalah 10 tahun terpanas!"

World Meteorological Organization.

Kok bisa?

Permukaan bumi dilapisi dengan Gas Rumah Kaca (GRK). Ketika masuk atmosfer Bumi, panas matahari harus melewati panel ini. Kemudian diserap oleh tanah, air, Dan ekosistem lain. Makanya, Bumi terasa hangat. Kalau tidak Ada GRK, Bumi akan dingin Dan beku. Proses ini disebut Efek Rumah Kaca. Secara alami GRK penting.....

TAPI, GRK di atmosfer bertambah kian Hari kian cepat. Bahkan terlalu cepat.

Alhasil, Bumi makin panas!

AKIBATNYA?

A.. Gletser di Kutub Utara Dan Selatan mencair!
B.. 10 - 20% gletser di pegunungan Alpen hilang dalam 20 tahun mendatang.
C.. Gletser seluas 33.000 km2 di pegunungan Himalaya mencair
D.. Permukaan air laut naik 9 - 96 cm. Garis pantai bergeser Dan penduduk pesisir pantai terancam mengungsi! Termasuk Indonesia.
E.. Sumber kebutuhan air tawar sepertiga penduduk dunia kering pada tahun 2100.
F.. Suhu air laut yang panas membuat terumbu karang menjadi putih Dan mati, termasuk berbagai jenis ikan karang yang jadi sumber makanan manusia juga.
G.. Jumlah kelahiran penyu betina lebih banyak dibandingkan penyu jantan akibat suhu pengeraman yang lebih tinggi.
H.. 80% spesies tanaman Dan binatang akan punah dalam 1 abad mendatang.
I.. Kekeringan Dan kebakaran hutan di hutan tropis Indonesia kian tinggi. Bagaimana dengan orang utan Dan habitatnya? Atau, Kita, manusia?
J.. Beberapa jenis nyamuk pembawa penyakit, seperti demam berdarah Dan malaria, menyebar keluar dari daerah tropis.
K.. Musim kemarau panjang Dan musim hujan yang singkat à gagal panen, krisis pangan.
L.. Intensitas hujan yang hebat hingga terjadi badai besar, hujan keras, Dan banjir.
M.. Kira-kira 150,000 jiwa tewas setiap tahunnya akibat pemanasan global. Tahun 2003, gelombang udara panas di Eropa menelan 25.482 jiwa.
N.. Perkiraan kerugian dari perubahan iklim mencapai USD 11 milyar atau sekitar Rp 110 trilyun per tahun!

KITA, PENYEBABNYA!

Kita seringkali menggunakan bahan bakar fosil (batu bara, gas alam, minyak bumi) dalam beraktivitas. Pertumbuhan penduduk, perkembangan industri. Dan teknologi makin menambah parah jumlah emisi GRK yang dilepas ke udara.

Darimana datangnya GRK?

1.. 37% total emisi CO2 datang dari sektor listrik à polutan terbesar: 23 trilyun ton emisi CO2 per tahun atau lebih dari 700 ton per detik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
2.. Pembuangan transportasi. Kendaraan yang mengonsumsi 7,8 liter bahan bakar per 100 km Dan menempuh jarak 16 ribu km, setiap tahunnya mengeluarkan emisi 3 ton CO2 ke udara!
3.. Penggundulan atau pembakaran hutan.


Tahukah Anda?

Saat Kita menonton TV, menyalakan AC, menyalakan lampu, menggunakan pengering rambut, bermain video game, menggunakan microwave, mencuci/mengeringka n pakaian dengan mesin cuci, menyetrika baju, Dan semua aktivitas yang menggunakan listrik berarti Kita sudah membuat Bumi bertambah panas.

Apa yang bisa SAYA lakukan?

Smat Saving:

1.. Memilih teknologi terbaru yang membutuhkan energi sedikit namun tetap nyaman. Atau, ganti lampu hemat listrik. Menggunakan energi dengan bijaksana akan mengurangi kebocoran energi yang tidak perlu.
2.. Lebih sedikit gunakan kendaraan dalam perjalanan singkat atau dekat. Jalan kaki, kayuh sepeda, naik Mobil beramai-ramai, Dan kendaraan umum, selain akan menghemat pengeluaran transport Anda, tentu saja mengurangi karbondioksida. Sekaligus olah raga, kan?
3.. Periksa ban kendaraan Anda. Menjaga "kesehatan" ban Anda secara teratur mengurangi 10 kg karbondioksida di atmosfer.
4.. Daur ulang sering-sering. Anda bisa menghemat 1200 kg karbondioksida per tahun HANYA dengan mendaur ulang setengah sampah kertas Anda sehari.
5.. Butuh air hangat untuk mandi, air panas untuk minum kopi Dan the, atau mencuci pakaian? Gunakan secukupnya Dan Anda mengurangi 420 kg karbondioksida per tahun. Banyak, kan?
6.. Hindari membeli produk dengan bungkus berlapis-lapis. Tahukah Anda, setiap kali Anda mengurangi 10% sampah saja, Anda sudah mengurangi 600 kg karbondioksida.
7.. Tanam pohon, tentu saja. Bayangkan, satu pohon saja bisa menghisap 1 ton karbondioksida sepanjang hidupnya.
8.. Matikan alat elektronik! TV, DVD, VCD, MP3, stereo, komputer, games, ketika Anda tidak sedang menggunakannya. Anda menghemat beribu-ribu kg karbondioksida per tahun. Tak perlu dipindahkan ke posisi stand-by atau memasang timer karena listrik masih tetap mengalir. Jadi, padam sama sekali.

WWF-Indonesia
Kantor Taman A9 Unit A-1
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950
Tel: +62 21 5761070 (ext.104)
Fax: +62 21 5761080
Email: pandashop [at] wwf. or.id
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Umat Awam on 19 May 2008, 03:08:55 PM
Tiada Tuhan selain Allah...
Tiad jalan terbaik selain kembali kejaman batu... ;D

^:)^
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: vee_tha on 20 June 2008, 03:06:39 PM
Walau semua berkata "YA",
tapi
akan lebih baik kalau
"dipraktekkan" saja,
 _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Fudotakika on 20 June 2008, 06:54:28 PM
mari kurangi pamakaian kantongan plastik kresek...
belanja di swalayan di seluruh china, udah ngga dikasih kantongan plastik, karena itu wasteful, selama seminggu gak pake plastik kresek di seluruh china, bisa menghemat minyak 3 juta barrel.
so, kita smua di sini belanja pake nylon bag sebagai ganti plastic bag. bisa dipake berulang ulang, dan ramah lingkungan.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Mr. Wei on 21 June 2008, 02:00:04 PM
Er... g jadi ada usul, gimana kalau DC bikin program tanam 100 (atau 1000) pohon bersama?
Yang ngikut anak2 DC aja...
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Fudotakika on 21 June 2008, 02:06:28 PM
mo tanem di mana
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Pitu Kecil on 22 June 2008, 02:23:24 PM
di depan rumah aja :)) emangnya 1 pokok pohon berapaan ya?
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Fudotakika on 22 June 2008, 05:05:46 PM
bibit pohonnya mah bisa gretongan...pohon jambu, cangkok aja punya tetangga :))
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Pitu Kecil on 22 June 2008, 06:47:46 PM
(http://i269.photobucket.com/albums/jj73/LotharGuard/Lucu/monkey42.gif)
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: tesla on 11 July 2008, 03:18:40 PM
~ matikan speaker & monitor pada saat anda meninggalkan komputer Anda, seandainya komputer Anda tidak boleh di-mati-total-kan... (sedang diakses oleh komputer lain misalnya)

~ ganti monitor CRT ke LCD kalau punya dana, yg CRT nya jual second... (kemaren gua baru jual yg 15" laku 250rb ;D )

~ utk penggunakan lampu bola pijar -ganti ke-> lampu bola hemat energi yg bentuk jari atau spiral
~ utk lampu TL (yg panjang), ballast elektromagnetik nya -ganti ke-> ballast elektronik
~ beli senter yg pake LED aja, terang, cahaya putih, hemat energi, jadi irit duit beli baterai juga...
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: williamhalim on 11 July 2008, 03:39:27 PM
Buddha pernah berkata: suatu saat umur manusia tinggal sepuluh tahun saja, disaat itu penderitaan dimana2, kekeringan dimana2, wabah penyakit.... pada saat itu ajaran Buddha sudah lenyap, dimulai dari lenyapnya Abhidhamma dan terakhir yg lenyap adalah 4 kalimat... (four noble truth?)

---

btw, saat itu masih lama, syukur2 kita nggak terlahir dimasa-masa tsb....
saat ini perlu dipupuk kamma baik, dimulai dari hal2 yg kecil, seperti yg dijabarkan teman2 diatas:
~ kurangi pemakaian kantong kresek
~ hemat pemakaian kertas
~ usahakan pake kertas daur ulang
~ kurangi pemakaian AC
~ kurangi waste botol plastik dan barang2 palstik lainnya, pake aja botol air yg bisa dipakai berulang2
~ dll

::

Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Kelana on 29 August 2008, 01:13:18 PM
Tanam pohon di rumah satu saja. Dan jangan sia-siakan kertas
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Lex Chan on 30 August 2008, 11:57:14 PM
~ ganti monitor CRT ke LCD kalau punya dana, yg CRT nya jual second... (kemaren gua baru jual yg 15" laku 250rb ;D )

kalo cuma jual sih ngga pengaruh kali..
entar monitor CRT dipake sama pembelinya, akhirnya (entah di mana) juga tetap jadi boros listrik kan? :P
mending monitornya dimusnahkan aja.. :whistle:
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Pitu Kecil on 31 August 2008, 05:06:38 PM
~ ganti monitor CRT ke LCD kalau punya dana, yg CRT nya jual second... (kemaren gua baru jual yg 15" laku 250rb ;D )

kalo cuma jual sih ngga pengaruh kali..
entar monitor CRT dipake sama pembelinya, akhirnya (entah di mana) juga tetap jadi boros listrik kan? :P
mending monitornya dimusnahkan aja.. :whistle:
sebelum dimusnahkan kasih Lothar aja jadi panjangan di rumah :whistle:
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: williamhalim on 31 August 2008, 05:15:15 PM
~ ganti monitor CRT ke LCD kalau punya dana, yg CRT nya jual second... (kemaren gua baru jual yg 15" laku 250rb ;D )

kalo cuma jual sih ngga pengaruh kali..
entar monitor CRT dipake sama pembelinya, akhirnya (entah di mana) juga tetap jadi boros listrik kan? :P
mending monitornya dimusnahkan aja.. :whistle:
sebelum dimusnahkan kasih Lothar aja jadi panjangan di rumah :whistle:

 [at]  Tesla
boleh tuh, monitornya dikasih aja ke Lothar untuk dijadiin pajangan rumah, tapi sebelom dikirim bantuin cabutin dulu kabel2 dan isi dalamnya ya...

wakakakakaka

::
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Pitu Kecil on 31 August 2008, 05:16:42 PM
~ ganti monitor CRT ke LCD kalau punya dana, yg CRT nya jual second... (kemaren gua baru jual yg 15" laku 250rb ;D )

kalo cuma jual sih ngga pengaruh kali..
entar monitor CRT dipake sama pembelinya, akhirnya (entah di mana) juga tetap jadi boros listrik kan? :P
mending monitornya dimusnahkan aja.. :whistle:
sebelum dimusnahkan kasih Lothar aja jadi panjangan di rumah :whistle:

 [at]  Tesla
boleh tuh, monitornya dikasih aja ke Lothar untuk dijadiin pajangan rumah, tapi sebelom dikirim bantuin cabutin dulu kabel2 dan isi dalamnya ya...

wakakakakaka

::
:-? boleh juga, kalau bisa kabel nya dikirim secara terpisah biar saya bisa belajar pasang kembali :))
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: ChanWeee on 23 September 2008, 11:08:54 PM
Conclusion :-

- Hindari pemakaian kertas yang membeludak.
- Pakai AC sewajarnya, dan pastikan ruangan dalam keadaan tertutup rapat ketika kondisi AC menyala.
- Barang yang berjenis Plastik susah untuk didaur ulang, butuh waktu yang lama utk mendaur ulang bahan berjenis plastik.
- Banyak berdoa. 8)

 _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Mr. Bagus on 23 October 2008, 06:15:59 PM
Cara paling gampang dan susah untuk menyelamatkan lingkungan alam kita adalah

HIDUP SEDERHANA  :x

hal ini saya baca dari intisari (kalo ga salah edisi september atau oktober 2008)

saya sampai terngiang2 di pikiran saya, wah begitu tidak mudahnya untuk menyelamatkan lingkungan kita. begitu banyak dorongan nafsu untuk membuat kita menjauh dari hidup yang sederhana.  :-[
Dengan membeli banyak produk berarti meningkatkan kinerja pabrik.
polusi naik (dari kendaraan untuk pengambilan bahan baku, proses mesin pabrik, kendaraan untuk distribusi),
bahan baku yang dibutuhkan naik (biasanya mengorbankan alam),
pengepakan (packaging) naik yang mana sama saja (bahan baku, proses, distribusi).
saat barang dibeli juga dimasukkan ke tas plastik atau tas kertas (pembuatan tas plastik atau tas kertas kembali lagi dengan produksi mesin pabrikan). dll. dst.
rantainya begituuuu panjaaaaaang.  :??
kalau masih bisa tidak membeli produk2, maka sebaiknya tetaplah menggunakan barang lama (dalam artian kalo tidak mendesak). namun tetaplah bijaksana bila produk2 baru tersebut hemat daya atau ramah lingkungan, mengapa tidak.
Siapakah orang yang hidupnya sederhana di sekitar lingkungan sodara2 yang sodara tahu?  :-? (atau mungkin sodara sendiri  :jempol: )
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: mrweiz on 29 October 2008, 10:49:33 AM
mulai lah dari diri anda sendiri

;D
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 30 October 2008, 04:49:57 PM
yup, tul banget.......... mari kita mulai dari diri sendiri......

kurangi pemakaian tisyu

kurangi pemakaian kertas

kurangi penggunaan kantong plastik....... orang indo tuh manja... dikti2 minta dikantongin....

tanam pohon di rumah anda.... walau ga ada halaman, tapi bisa tanam di pot....

kurangi penggunaan alat2 pendingin.... walau saat ini, CFC sudah dilarang dan diganti HFC, namun efeknya tetap bahaya.........

Jangan manja..... bnyk orang yang manja... pergi ke warung 100 meter aja, naek motor/mobil.... mulailah kita jalan kaki/naek sepeda.... toh bisa menyehatkan kita juga.......

Perbanyak menggunakan kendaraan umum..... banyak yang beralasan enggan naek kendaraan karena tidak aman. Sesungguhnya aman tidaknya, tergantung dari kita juga. Coba untuk tidak menggunakan perhiasan, jam tangan, kacamata, ponsel. Juga taruhlah dompet di dalam tas. Jika memang terpaksa pergi, bawa uang secukupnya saja

Mungkin kira2 demikian yang bisa saya share dengan rekan2.... semoga bermanfaat bagi kita semua
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: mrweiz on 30 October 2008, 04:56:28 PM
[at] atas

thanks bro

mudah2an lapisan ozon, bisa bertambah 1 hari umurnya (setiap kita melakukan hal2 yg disebut diatas)
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 31 October 2008, 05:10:14 PM
latest news yang saya denger.... bahwa pada tahun 2050, suhu di kawasan afrika akan mencapai 50C..... jadi di kawasan khatulistiwa ky indonesia, udah masuk kisaran 40anC...

dan setiap penambahan suhu itu, akan menambah penyakit2 tropis seperti malaria.

Juga akan membuat kawasan Eropa dan subtropis makin hangat sehingga penyakit2 tropis akan masuk kesana.....

bnyk sekali penderitaan yang akan dihadapi manusia di bumi akibat perbuatan mereka sendiri....
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Mr. Bagus on 31 October 2008, 05:47:36 PM
waaa.. sekarang aja sudah GERAH begini.. bagaimana dengan Dunia Afrika saat ini  :o

peran kecil 1 orang membawa kebaikan / keburukan bagi semuanya.
Ayo rame2 ambil peran meski sekecil apapun untuk menyelamatkan Dunia yang kita injak2 ini, mulai dari sekarang !!

1 FOR ALL
ALL FOR 1

 :x
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Lex Chan on 31 October 2008, 11:37:53 PM
mulai mengurangi konsumsi makan daging.. ;D

kenapa?

Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 04 November 2008, 12:58:35 PM
 [at] Lex : eiits........ wa sih ga masuk area vegetarian loh......  :whistle:

lebih baik jika kita bisa do something yang bisa dilakukan oleh semua orang, bukan hanya sebagian orang tertentu aja loh........

Itu kenapa wa sarankan :

Mulai dari yang kecil, mulai dari saat ini dan mulai dari diri sendiri  _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Lex Chan on 04 November 2008, 01:23:30 PM
mulai mengurangi konsumsi makan daging.. ;D

bukan menghentikan.. 8)
kecuali kalo di antara kita ada yang termasuk karnivora sejati.. ^-^ :-SS

Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 04 November 2008, 01:41:02 PM
dear Lex,

senang bisa berdiskusi dengan anda  ;)

boleh tau apa efek dari pengurangan konsumsi daging terhadap global warming?

karena sejauh yang saya tahu , efeknya tidak sesignifikan dibanding pengurangan konsumsi CFC, plastik, tisyu dan juga masih baru klaim sepihak saja....

Memang disebutkan oleh IVS bahwa industri peternakan bnyk mengeluarkan CO2 dibanding kendaraan bermotor dan mesin.
Namun yg saya lihat, itu hanya klaim sepihak saja karena klaim itu memasukkan semua pihak yg terlibat dalam industri peternakan, namun hanya memasukkan output CO2 dan kendaraan bermotor dan mesin saja.

Sementara itu :
1 atom CFC dapat menghancurkan 500 rb atom Ozon

Plastik baru mulai (belum terurai seluruhnya) setelah 500 tahun

Penebangan pohon untuk tisyu dan kertas, selain menghabiskan paru2 dunia, juga membuat bumi makin panas karena warna hijau yang menyerap panas, juga semakin berkurang.

Karena itu, akan lebih efektif jika kita bisa mengurangi konsumsi bahan2 yang berpotensi membuat gas rumah kaca seperti CFC/styrofoam, plastik, tisyu, kertas
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Pitu Kecil on 04 November 2008, 02:05:41 PM
Kurangi OL ke Forum DC :)) hemat listrik :whistle:
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 04 November 2008, 02:40:29 PM
Omong soal listrik, jadi ingat bahwa untuk setiap KwH listrik yg diproduksi, ternyata dibutuhkan energi lebih dari 1 KwH.......

jadi prihatin.......
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Lex Chan on 04 November 2008, 05:23:58 PM
maap, aye belum jelasin secara eksplisit.. ;D
sebetulnya di video itu udah diceritain sekilas sih.. 8)

gini lho:
kita semua tau bahwa CO2 adalah salah satu green house gas, nah ada beberapa faktor yang menyebabkan CO2 makin men-jadi2 akibat peternakan:

1. hewan ternak itu sendiri adalah produsen CO2, karena hewan bernafas menghirup O2 dan membuang CO2 setiap saat.. makin banyak hewan ternak di bumi ini disebabkan oleh "ketamakan" manusia terhadap daging. makin banyak permintaan terhadap daging, pemilik peternakan semakin senang memperbanyak hewan ternaknya (sapi, kambing, babi, ayam, dst..)

2. semakin tinggi permintaan daging, semakin rusak bumi ini. kalo banyak hewan ternak, mau ditampung di mana? lalu sumber pakan hewan ternak dari mana? konon katanya, untuk menghasilkan 1 kilogram daging sapi dibutuhkan 8 kilogram kacang2an, sedangkan 1 kilogram daging babi dibutuhkan 4 kilogram kacang2an. untuk memenuhi kebutuhan makanan si hewan ternak, hutan2 pada dibakar untuk dijadikan ladang. efeknya terhadap global warming semakin berlipat, yaitu pembakaran hutan (semakin banyak asap CO2 hasil pembakaran) dan hutan berkurang (pendaur-ulangan CO2 menjadi O2 kembali semakin sedikit).

perhatikan gambar di bawah:
(http://www.mongabay.com/images/rainforests/deforestation-in-the-amazon.jpg)
sumber: http://sitemaker.umich.edu/section2group3/results_and_discussion

selama tahun 2000-2005, 60% penyebab hutan di daerah Amazon dibabat adalah untuk demi kepentingan peternakan.. dan 33% untuk dijadikan ladang (salah satunya buat makanan ternak).

3. sebaliknya, coba bayangkan, seandainya 1 kilogram daging sapi itu adalah makanan buat 1 orang, maka sesungguhnya 8 kilogram kacang2an itu bisa buat makanan untuk 8 orang.. dan pada saat yang bersamaan, ngga perlu ngebabat hutan buat bikin peternakan sekaligus ladangnya untuk pakan ternak.

4. nutrisi yang diperlukan tubuh manusia. coba perhatikan piramida makanan di bawah ini:
(http://www.ohsu.edu/healthyaging/caregiving/images/food_pyramid.gif)
sumber: http://www.ohsu.edu/healthyaging/caregiving/tips_personal/nutrition_all_tips.html

semakin ke atas, semakin sedikit nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. artinya kita perlu banyak makan nasi, tetapi tidak terlalu butuh makan snack. daging berada di level 3, sedangkan kacang2an berada di level paling bawah. jadi sebetulnya kita memang perlu makan daging, tetapi tidak perlu banyak sekali. perbandingan daging dan kacang2an hanya 2:6. padahal ada orang yang pergi ke restoran fast food cuma makan ayam goreng lho.. ::) aye cuma mau bilang bahwa sebenarnya ngga perlu banyak makan daging untuk hidup sehat, malah kalo kebanyakan makan daging malah banyak penyakit.. :P

jadi, sangat masuk akal untuk mengurangi konsumsi daging demi menyelamatkan bumi kan? 8)

PS: aye belakangan ini udah mulai mengurangi konsumsi daging (tapi belom jadi vegetarian).. selain demi irit duit, juga demi menyelamatkan bumi.. ^-^

semoga semakin banyak orang yang mengurangi konsumsi makan daging, semakin cepat turun permintaan terhadap daging, dan akhirnya semoga bisa menyelamatkan bumi ini.. saddhu.. _/\_

komentar? masukan? sanggahan? please welcome.. :D
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 05 November 2008, 09:18:04 AM
 [at] Lex : benernya ternak itu sumber metana, bukan CO2..... dan metana mempunyai kemampuan gas rumah kaca 21x dibanding CO2

Terus sebenarnya yang disebut2 dalam laporan, biasanya adalah Livestock alias ternak, bukan semata untuk daging, namun produk lain juga seperti susu atau telur

Dalam report yang disebar oleh organisasi vegetarian, ga cuma CO2 dari ternak itu sendiri, namun juga memasukkan CO2 yang dihasilkan oleh industri pakan ternak dan berbagai komponen yang diperlukan untuk mendukung industri peternakan secara keseluruhan

Namun kelemahan dari report ini adalah :
1. Membandingkan scope industri peternakan secara keseluruhan, dengan industri otomotif dan yg menggunakan mesin2 secara sempit.... singkatnya perbandingannya ga apple to apple, alias ga matching.
Ketidak sinkronan report seperti ini, juga muncul di media2 terkemuka loh.

2. Hanya fokus pada CO2 aja. CO2 hanya berdampak pada pemanasan global aja, yang sebenarnya muncul paling banyak adalah dari penggunaan BBM.
Karena itu, pencegahannya sebenarnya mudah yaitu menurunkan pelepasan karbon dengan mengurangi konsumsi BBM, yang notabene 60-70% dihasilkan oleh negara maju

Sementara itu, bahan pencemar yang lebih parah justru datang dari CFC, CO dan timbal/Pb.

CFC merusak ozone sampai tingkat atom dimana efeknya sampai ke lingkungan terkecil terpapar radiasi matahari yang berlebih dimana banyak terjadi mutasi gen dan berpotensi memicu kanker pada mahluk hidup

sementara CO akan membuat hujan asam yang menghancurkan kehidupan dan mencemari sampai air tanah

Timbal terbukti menyebabkan banyak kasus kanker (contoh di teluk minamata dan di indo, kasus di manado (cmiiw)) dan zat ini terus berakumulasi di dalam tubuh

4. Gas pencemar utama dari ternak sebenarnya bukan CO2, melainkan metana, yang seperti disebut diatas, mempunyai daya perusak 21x lebih besar dibanding CO2.

Memang pembukaan lahan pada contoh anda sebagian besar adalah untuk ternak/livestock (yg ga cuma daging, tapi juga bisa susu dan telur) di daerah Amazon namun di berbagai belahan dunia lainnya, justru kebanyakan dilakukan untuk perumahan dan ladang untuk lahan pertanian bagi manusia misal gandum, padi, jagung, singkong.

Sementara untuk pakan ternak, biasanya hanya jagung untuk dipasok ke industri pakan sementara yang lainnya, hanya sisa2 dari konsumsi manusia

Dan pencemaran2 yang terjadi pada industri peternakan adalah karena :
1. Produsen2 besar memproduksi ternak secara berlebihan untuk meraup untung (itu yg terjadi di Amazon).
Karena itu, saat ini sedang digalakkan revolusi ternak (livestock revolution) sampai tahun 2020, yang merekomendasikan untuk memecah industri besar itu menjadi industri kecil yang terpisah-pisah

2. Pencemaran metana, CO2 dan air terutama disebabkan karena mistreatment ternak itu. Yang harus dilakukan adalah industri harus memperhatikan masalah penanganan dan pembuangan limbah seperti pembuangan kotoran, pencucian kandang, dsbnya.
Yang selama ini terjadi adalah prilaku tidak bersih seperti :
- kotoran ditimbun atau dibuang sembarangan. Ini memicu produksi gas metana dan CO2 terus menerus
- mencuci kandang, kotoran dengan air mengalir ke sungai, danau sehingga mencemari lingkungan


singkatnya sih, mudita citta jika bisa menghindari konsumsi daging yang berlebih.  _/\_

namun jujur aja, efeknya terutama adalah untuk kesehatan diri, sementara terhadap penurunan laju perusakan lingkungan sangat minim.

senang bisa berdiskusi masalah lingkungan dengan rekan Lex  _/\_ karena dengan diskusi, membuat kita mendapat pengetahuan2 baru
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Lex Chan on 05 November 2008, 11:15:59 AM
 [at] markosprawira:

aye setuju kalo penyebab global warming bukan hanya CO2, karena ada banyak greenhouse gas lainnya..

aye ada beberapa pertanyaan / komentar:

Quote
[at] Lex : benernya ternak itu sumber metana, bukan CO2.....

1. apakah hewan ternak bernafas tidak menghasilkan CO2? Apakah salah kalo logikanya, semakin banyak hewan ternak yang bernafas, maka semakin banyak CO2 yang dihasilkan di bumi ini?

Quote
Namun kelemahan dari report ini adalah :
1. Membandingkan scope industri peternakan secara keseluruhan, dengan industri otomotif dan yg menggunakan mesin2 secara sempit.... singkatnya perbandingannya ga apple to apple, alias ga matching.
Ketidak sinkronan report seperti ini, juga muncul di media2 terkemuka loh.

2. aye ngga bermaksud bandingin industri ternak dengan industri otomotif, bahkan aye sama sekali ngga singgung industri otomotif di tulisan aye sebelumnya. jadi, dari semula emang ngga bandingin apple to apple karena ngga ada apple-nya.. ^-^

Quote
Sementara itu, bahan pencemar yang lebih parah justru datang dari CFC, CO dan timbal/Pb.
Timbal terbukti menyebabkan banyak kasus kanker (contoh di teluk minamata dan di indo, kasus di manado (cmiiw)) dan zat ini terus berakumulasi di dalam tubuh

3. Okelah kalo mengatakan bahwa Pb menyebabkan kanker, tapi apa kontribusi Pb terhadap global warming?

Quote
Memang pembukaan lahan pada contoh anda sebagian besar adalah untuk ternak/livestock (yg ga cuma daging, tapi juga bisa susu dan telur) di daerah Amazon namun di berbagai belahan dunia lainnya, justru kebanyakan dilakukan untuk perumahan dan ladang untuk lahan pertanian bagi manusia misal gandum, padi, jagung, singkong.

4. betul! artinya di hutan Amazon sana cuma sebagian kecil dari deforestation secara global. kabar buruknya, cara paling cepat deforestation di belahan bumi manapun adalah dengan cara membakar hutan.. ada api, ada CO2.. lebih buruk lagi, pepohonan yang bisa mengurangi CO2 juga ikut hilang.. :(

Quote
2. Pencemaran metana, CO2 dan air terutama disebabkan karena mistreatment ternak itu. Yang harus dilakukan adalah industri harus memperhatikan masalah penanganan dan pembuangan limbah seperti pembuangan kotoran, pencucian kandang, dsbnya.
Yang selama ini terjadi adalah prilaku tidak bersih seperti :
- kotoran ditimbun atau dibuang sembarangan. Ini memicu produksi gas metana dan CO2 terus menerus
- mencuci kandang, kotoran dengan air mengalir ke sungai, danau sehingga mencemari lingkungan

namun jujur aja, efeknya terutama adalah untuk kesehatan diri, sementara terhadap penurunan laju perusakan lingkungan sangat minim.

5. gini lho, produsen ternak itu gencar memproduksi ternak pasti karena ada permintaan yg sangat besar dari konsumen. kalo konsumen ngga mau beli, pasti produsen rugi dong produksi ternak banyak2 (ngapain juga produksi banyak2 kalo ngga laku.. ;D) jadi, diharapkan semakin sedikit konsumsi produk ternak, maka produsen tidak terus2an memperluas peternakannya, bahkan kalo bisa menguranginya. caranya ya mulai dari diri sendiri untuk mengurangi konsumsi daging, dan kalo bisa mulai mengajak orang lain juga.. :)

6. selain itu, coba bandingkan antara sampah yang dihasilkan dari peternakan dengan sampah dari ladang tanaman, coba bandingkan daya tahan penyimpanan produk ternak dengan tumbuh2an, coba bandingkan biaya produksi produk ternak dengan tumbuh2an, dst..

7. tahukah bahwa sebelum perang dunia ke-2 berakhir, populasi manusia hanya sekitar 2 miliar. pada saat itu, secara umum orang hanya pesta daging pada hari2 istimewa tertentu. selain itu termasuk jarang konsumsi daging, kecuali punya banyak duit (karena saat itu harga daging mahal).. ;D
sekarang, populasi manusia sudah sekitar 6,5 miliar. kentutki pret ciken, emak donal, dst masuk ke mana2 (sehingga membuat industri ternak menggila untuk memenuhi permintaan daging, akibatnya daging semakin murah), dan orang2 hampir tiap hari makan daging. celakanya semua orang sekarang sudah mengganggap makan daging setiap hari adalah hal yang lumrah..

bisa bayangkan efek yang dihasilkan, 50 tahun yang lalu ada 2 miliar orang jarang makan daging dibandingkan sekarang ada 6.5 miliar orang (walaupun ada 1.2 miliar orang yang berada di bawah garis kemiskinan, setidaknya masih ada 5.3 miliar) yang sering makan daging? ::)

Spoiler: ShowHide
PS: fortunately or unfortunately, dark matter* does exist.. ;D
*dark matter merujuk pada: http://en.wikipedia.org/wiki/Dark_matter
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 06 November 2008, 01:59:05 PM
dear Lex,

1. Betul sekali........ logikanya memang semakin bnyk ternak, makin banyak CO2 yang dihasilkan.
Namun efek yg lebih merusak dari ternak itu sebenarnya adalah metana, karena daya perusaknya 21x CO2

Jadi maksudnya cuma memperjelas aja bhw yg sehrsnya permasalahan paling urgent dari ternak bukanlah CO2, melainkan metana

Mari kita lihat rincian sektor yang memproduksi CO2 sedunia :

(http://www.seed.slb.com/en/scictr/watch/climate_change/images/CO2Sector.jpg)

source :
http://www.eia.doe.gov/oiaf/ieo/highlights.html

Disini jelas bhw faktor utama pemasok CO2 adalah sektor industri, listrik dan transportasi. Bukan dari hasil respirasi/pernapasan mahluk hidup loh.


2. oh sori..... maksudna gw itu adalah report yang disebar oleh organisasi vegetarian, jadi bukan yang dari elu  ;D

3. sori lagi... yg dimaksud Pb disini adalah dalam konteks bahan pencemar, bukan dalam hal global warming

4. Betul bgt!!!... .cara paling mudah untuk land clearing adalah dengan dibakar..... kasarnya sih, modalnya cuma 1 batang korek api  :))

5. Nah kalo mau lihat dari sisi demand, memang betul pemikiran bahwa karena konsumsi tinggi maka org terpacu utk perbanyak industri ternak
Namun bagaimana kalau dilihat dari sisi supply?? bahwa konsumsi makin tinggi karena makin bnyk industri yg memasok sehingga harga daging menjadi lebih murah  ;D
Waktu lebaran kemaren, hrg daging sampe 120 rb/kg, membuat konsumsi daging justru melorot loh  ^-^

Itu sih seperti mencari duluan Ayam atau Telur....

Kalau kita lihat, Buddha sendiri tidak pernah melarang mengenai org untuk menjadi nelayan, peternak, tukang jagal, dll....... Buddha hanya memberitahu bahwa jenis mata pencaharian yg tidak baik, salah satunya adalah berdagang mahluk hidup  _/\_


6. Diatas sudah jelas bahwa industri pertanian (tumbuhan dan hewan) ternyata hanya mengeluarkan 2% dari total produksi CO2.

Karena itu, selanjutnya membandingkan antara hewan dan tumbuhan, yang paling penting adalah melihat dari metana.
Bisa dilihat di : http://www.physorg.com/news9792.html

Disini jelas disebut bahwa sumber penghasil metana utama adalah ladang/sawah padi dan ladang basah, setelah itu baru hasil pencernaan ternak, tempat pembuangan sampah dan hasil pembakaran pabrik
Kombinasi produksi metananya mencapai 2/3 dari 600 juta ton metana yang dibuang ke angkasa, dengan Pertanian sendiri menyumbang setidaknya 10-30% dari 600 juta ton itu  :o

Bahkan ternyata tumbuhan menghasilkan metana 10-1.000x lebih besar dibanding tumbuhan yg busuk  ;D


Mungkin perlu diperjelas yah bahwa disini saya bukan menentang vegetarian yah namun hendaknya kita bisa kembalikan ke proporsinya yaitu :
1. industri ternak ternyata tidak menghasilkan CO2 sebanyak industri2 lain seperti listrik, pertanian dan industri mesin
2. berdasar penelitian2, masalah pencemaran lingkungan karena industri ternak biasanya bukan pada CO2 yang dihasilkan namun lebih karena :
3. pengurangan konsumsi daging hendaknya dilakukan dengan bijaksana yaitu untuk alasan kesehatan


Semoga ini bisa membantu meningkatkan pengetahuan kita dalam masalah pencemaran lingkungan yah  _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Mr. Bagus on 06 November 2008, 06:41:38 PM
Jadi semakin banyak industrinya semakin besar dampaknya bagi pemanasan global yah..
Setidaknya ada bhikkhu yang secara tidak langsung ikut mengurangi pemanasan global.. eh bener ga ya? Komen dong :))

HIDUP SEDERHANA  :x

Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: hengki on 06 November 2008, 06:57:32 PM
Ember Mr. Bagus :).
Hidup sederhana akan membuat kita jadi hemat dan tidak rakus akan harta. Alam sekarang rusak oleh karena keserakahan manusia.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Mr. Bagus on 11 November 2008, 03:58:29 PM
AArrgh, bali geraah banget. di rumah sumux. masih ada yg ingin ke bali bulan2 ini, bermandikan sinar matahari 8)
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: hadisentosa on 23 January 2009, 11:44:53 AM
lets go veggie :D
Title: Jangan Lupa Matikan Lampu 28 Maret, Cukup Sejam Saja!
Post by: Hikoza83 on 25 March 2009, 07:35:59 AM
Jangan Lupa Matikan Lampu 28 Maret, Cukup Sejam Saja!

Sabtu, 28 Februari 2009 | 04:07 WIB

JAKARTA, SABTU - Kampanye global untuk menekan pemanasan global akan dilakukan dalam bentuk gerakan mematikan lampu sejagat. Tahun ini, kampanye yang diberi nama Earth Hour 2009 ini akan dilakukan serentak Sabtu 28 Maret.

Seluruh penduduk dunia diimbau untuk mematikan lampu di rumah. Tidak perlu sehari tapi cukup satu jam saja dari pukul 20.30 hingga 21.30. Pastikan semua alat elektronik yang tidak terpakai dalam kondisi power off bukan stand by.

"Sasaran kami mencapai satu milyar orang, lebih dari 1000 kota, semua bersatu untuk bersama-sama dalam upaya global untuk memperlihatkan bahwa mungkinlah untuk mengambil tindakan pada pemanasan global," demikian pesan yang ditulis dalam situs resmi Earth Hour yang dimotori WWF (Eorld Wildlife Fund). Jakarta termasuk salah satu kota yang telah memastikan akan berpartisipasi. Sejauh ini sudah 680 kota di 77 negara yang telah mendaftar dan akan terus bertambah.

WWF Indonesia memperkirakan, jika seluruh penduduk Jakarta mematikan lampu satu jam, cukup untuk mengistirahatkan kebutuhan listrik sebesar 300 MW. Ini juga akan mengurangi beban biaya listrik Jakarta sekitar Rp 200 juta dan mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 284 ton.

Inisiatif ini telah dimulai pada tahun 2007 di Sydney, Australia dan berhasil melibatkan 2,2 juta rumah hunian dan bisnis termasuk Gedung Opera Sydney. Penjuru global, seperti Golden Gate Bridge di San Francisco, Colosseum di Roma dan papan reklame Coca Cola di Times Square, semuanya membisu dalam kegelapan, sebagai lambang-lambang harapan untuk suatu maksud mulia yang setiap jam semakin mendesak.

Apakah Anda akan melewatkan kesempatan ini saat semua orang bahu-membahu memberikan perhatian sejank kepada Bumi. Lagipula, menyelamatkan Bumi juga bisa dilakukan dengan langkah kecil seperti ini. Kalau kita bisa kenapa tidak?

 
WAH

Sumber : http://sains.kompas.com/read/xml/2009/02/28/04075253/jangan.lupa.matikan.lampu.28.maret.cukup.sejam.saja
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Mr. Bagus on 25 March 2009, 10:57:07 PM
Besok, tanggal 26 Maret 2009, Penduduk di Bali cukup banyak menekan pemakaian listrik untuk 1 hari saja.
Selamat Menunaikan Hari Nyepi bagi yang menjalankannya (eh di forum Buddhis ada saudara kita yang Umat Hindu,kan?)

Salam Mr. Bagus
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: aitristina on 27 March 2009, 09:41:55 AM
Earth Hour Indonesia
Sabtu 28 Maret 2009 jam 20.30-21.30.
Matikan lampu 1 jam. saya, anda, kita bisa mengubah dunia. 1 jam lampu padam, sama dengan 300 Megawatt, cukup untuk 900 desa, mengurangi beban listrik 200 juta, mengurangi emisi CO2 284 Ton, menyelamatkan 284 pohon, menghasilkan udara bersih untuk 568 orang!! SELAMATKAN BUMI, STOP GLOBAL WARMING!!1 jam yang dapat memperbaiki kualitas bumi.. Tiap 1 orang yang berpartisipasi sangat berarti bagi bumi..
-Sebarkan ke yang lain yah-
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: bond on 27 March 2009, 10:19:22 AM


Wah Bali sudah ikut penyelamatan global warming tiap tahun dong.. dan waktunya lebih lama lagi, satu harian penuh/24 jam. Gimana kalau Nyepi dirayakan seluruh dunia dengan mematikan lampu setiap tahunnya dalam 24 jam. Maka dunia akan lebih diselamatkan lagi dari global warming daripada kali ini aja cuma 1 jam doang. _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: nyanadhana on 27 March 2009, 10:29:48 AM
Mending Save Our Heart,Reduce Greed, maka Global Warming jadi Global Cooling.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: aitristina on 27 March 2009, 12:13:01 PM
usulnya bagus juga...jadi lintas agama yah wakakkaak



Wah Bali sudah ikut penyelamatan global warming tiap tahun dong.. dan waktunya lebih lama lagi, satu harian penuh/24 jam. Gimana kalau Nyepi dirayakan seluruh dunia dengan mematikan lampu setiap tahunnya dalam 24 jam. Maka dunia akan lebih diselamatkan lagi dari global warming daripada kali ini aja cuma 1 jam doang. _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: aitristina on 27 March 2009, 12:35:13 PM
memang bagus juga...hanya sayangnya itu 1 individu...dibandingkan banyak org, jelas gerakan save our earth lbh bermakna, dan hasilnya lbh dahsyat...dibandingkan pure heart 1 org...

Mending Save Our Heart,Reduce Greed, maka Global Warming jadi Global Cooling.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: nyanadhana on 27 March 2009, 01:15:11 PM
memang bagus juga...hanya sayangnya itu 1 individu...dibandingkan banyak org, jelas gerakan save our earth lbh bermakna, dan hasilnya lbh dahsyat...dibandingkan pure heart 1 org...

Mending Save Our Heart,Reduce Greed, maka Global Warming jadi Global Cooling.

makanya tugas kita untuk lebih promosikan,sama seperti promosi matiin lampu karena ada kontinuitas promo maka orang melek.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: aitristina on 27 March 2009, 01:46:50 PM
i knw what u mean...but matikan lampu lebih cepat dan mudah dibandingkan mensucikan hati dan pkrn...

memang bagus juga...hanya sayangnya itu 1 individu...dibandingkan banyak org, jelas gerakan save our earth lbh bermakna, dan hasilnya lbh dahsyat...dibandingkan pure heart 1 org...

Mending Save Our Heart,Reduce Greed, maka Global Warming jadi Global Cooling.

makanya tugas kita untuk lebih promosikan,sama seperti promosi matiin lampu karena ada kontinuitas promo maka orang melek.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: ENCARTA on 27 March 2009, 02:10:32 PM
Earth Hour Indonesia
Sabtu 28 Maret 2009 jam 20.30-21.30.
Matikan lampu 1 jam. saya, anda, kita bisa mengubah dunia. 1 jam lampu padam, sama dengan 300 Megawatt, cukup untuk 900 desa, mengurangi beban listrik 200 juta, mengurangi emisi CO2 284 Ton, menyelamatkan 284 pohon, menghasilkan udara bersih untuk 568 orang!! SELAMATKAN BUMI, STOP GLOBAL WARMING!!1 jam yang dapat memperbaiki kualitas bumi.. Tiap 1 orang yang berpartisipasi sangat berarti bagi bumi..
-Sebarkan ke yang lain yah-

hidup matiin lampu 1 jam.. hidup bali.. weks salah yah
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Gunawan on 27 March 2009, 02:16:23 PM
Wah  1 jam Gelap-gelapan dunk....... :))
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: nyanadhana on 27 March 2009, 02:19:19 PM
i knw what u mean...but matikan lampu lebih cepat dan mudah dibandingkan mensucikan hati dan pkrn...

memang bagus juga...hanya sayangnya itu 1 individu...dibandingkan banyak org, jelas gerakan save our earth lbh bermakna, dan hasilnya lbh dahsyat...dibandingkan pure heart 1 org...

Mending Save Our Heart,Reduce Greed, maka Global Warming jadi Global Cooling.

makanya tugas kita untuk lebih promosikan,sama seperti promosi matiin lampu karena ada kontinuitas promo maka orang melek.

makanya coba jalani dua duanya ..semua adalah proses tapi you must be aware ancaman pemanasan global dari hari ke hari tetep nyata.jangan mpe ntar kiamat baru bilang terlambat menyucikan hati dan pikiran.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Brado on 27 March 2009, 11:56:22 PM
Pada serius nih mau ikutan aksi mematikan listrik selama 1 jam ?
DC juga off 1 jam dong ?
Yang paling mantep kalau dimatiin langsung dari pln kali ya ?
Asal hati2 aja sama maling yang berkeliaran..
 
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: ENCARTA on 28 March 2009, 08:22:37 AM
inga inga.. hari ini oiiii ;D
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: defact0r on 28 March 2009, 11:18:58 AM
ikut mendukung lah...
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: tesla on 28 March 2009, 12:00:09 PM
Pada serius nih mau ikutan aksi mematikan listrik selama 1 jam ?
DC juga off 1 jam dong ?
Yang paling mantep kalau dimatiin langsung dari pln kali ya ?
Asal hati2 aja sama maling yang berkeliaran..
 
wah... di daerah saya ada pemadaman bergilir, terjadi hampir sepanjang tahun... variasinya dari 8jam/hari hingga 2jam/hari. saat ini 2jam/hari.

kalau matinya lama biasa, isi kulkas membusuk & terpaksa dibuang... apalagi matinya tengah malam. orang sudah terlalu lelah utk menghidupkan genset... jadinya pemborosan...

menurut saya Jalan Tengah saja. matikan yg tidak perlu.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: ivandemello on 28 March 2009, 01:44:55 PM
Halo teman-teman semua... Jadi tertarik untuk ikut nimbrung nih...  :P

Saya tertarik dengan materi yang didiskusikan oleh Lex dan markosprawira. Kebetulan saya punya data-data yang cukup banyak yang mendukung penghematan sumber daya yang didapat dari hidup vegetarian dan emisi berbahaya yang dihasilkan oleh sektor peternakan. Sebagai perbandingan dengan Earth Hour, mungkin kita perlu juga melakukan hal yang sama dengan misalnya bervegetarian paling tidak sehari dalam seminggu, dan lebih baik lagi bila kita dapat menjadi vegetarian sepenuhnya.

Berikut data yang saya ambil dari The New York Times:
National Institute of Livestock and Grassland Science di Jepang memperkirakan bahwa menghasilkan 1kg daging sapi bertanggung jawab pada emisi CO2 yang setara dengan yang dikeluarkan oleh mobil rata-rata Eropa yang berjalan sejauh 250km, dan membakar energi yang cukup untuk menghidupkan lampu 100-watt selama 20 hari!

Ikuti link-nya disini:
http://www.nytimes.com/2008/01/27/weekinreview/27bittman.html?_r=2&pagewanted=1&sq=UN%20livestock%20vegetarian&st=cse&scp=3

Data di atas dipublikasikan oleh institut yang memang mengkhususkan dirinya pada bidang agrikultur, bukan organisasi vegetarian. Dan pada kenyataannya, belakangan ini makin banyak organisasi yang akhirnya terkesan menjadi pendukung vegetarianisme, karena mereka kini akhirnya sadar bahwa emisi yang dihasilkan oleh sektor peternakan memang luar biasa besarnya.

Memang benar bahwa sektor peternakan bukanlah polutan nomor satu dunia, lebih tepatnya nomor dua dunia. Tetapi yang patut kita renungkan adalah: Bisakah kita menghentikan sektor industri? Kita masih membutuhkan baju, komputer, perabotan, kertas, dan 1001 macam hasil industri lainnya. Jalan industri menuju sustainable enery (tenaga surya, angin, ombak, dll) masih sangat panjang, dan biayanya sangat mahal. Tetapi menjadi vegetarian bisa Anda lakukan mulai dari menu makan siang/malam Anda hari ini juga. Di saat kondisi planet yang sangat kritis seperti sekarang ini, seharusnya kita semua dapat mengambil tindakan bijak yang cepat yang paling bisa kita lakukan dari saat ini juga. Jangan menunda-nunda hal sederhana yang bisa Anda lakukan. Sesederhana mengganti sepotong daging dengan sepotong tahu.
Salut dengan upaya teman-teman yang sudah berusaha meminimalkan konsumsi barang-barang industri yang merusak planet bumi, kini kita cukup menambahkan lagi dengan menghemat konsumsi makanan yang merusak planet bumi, yaitu hasil-hasil dari sektor peternakan (daging dll) sehingga usaha kita benar-benar efektif.

Terima kasih, senang sekali bahwa teman-teman disini punya kepedulian yang besar pada masa depan planet kita dan mulai melakukan tindakan2 nyata...  :)


Berikut saya sertakan beberapa link tambahan:

Liputan media massa:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/07/1154447/kurangi.makan.daging.cegah.perubahan.iklim
http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=Mjg4NDA=
http://www.spiegel.de/international/germany/0,1518,574754,00.html
http://www.huffingtonpost.com/kathy-freston/vegetarian-is-the-new-pri_b_39014.html
http://www.usatoday.com/news/health/2008-04-29-animal-farms_N.htm

Apa kata PBB:
http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=20772&Cr=global&Cr1=environment
http://www.fao.org/newsroom/en/news/2006/1000448/index.html
http://afp.google.com/article/ALeqM5iIVBkZpOUA9Hz3Xc2u-61mDlrw0Q

Berikut buku yang mengemas global warming & bagaimana vegetarian dapat menjadi solusi efektifnya:
(http://hiduplebihmulia.files.wordpress.com/2008/04/global-warming-download.gif?w=150)
Download di: http://hiduplebihmulia.wordpress.com/

Saya rasa cukup dulu...  :P
Sebenarnya referensinya sih masih banyak, tapi saya rasa ini aja belum tentu teman-teman mau ngikutin semuanya karena cukup banyak & rata-rata inggrisan. Tapi lumayan, hitung2 buat belajar bahasa Inggris.

Terima kasih,
 _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Brado on 28 March 2009, 10:05:43 PM
Saya sudah berhasil mematikan listrik di rumah saya selama satu jam
Akhirnya berhasil juga saya sudah ikut serta dalam aksi ini
Awalnya sedih juga, karena tetangga2 pada gak mendukung, jadi rumah saya sendiri saja yang gelap gulita
Namun karena sudah diniatkan dari kemaren2, yah ditahan2in deh, rela demi bumi kita tercinta
Lega rasanya sudah berhasil tepat 1 jam memadamkan listrik
Bagaimana dengan rekan2 DC yang lain ?
Ceritakan juga dong..
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: tesla on 29 March 2009, 08:44:09 PM


oh ya, ingin share, utk penerangan toko, biasanya kan banyak pakai lampu TL, misal toko saya pakai 16bh yg 36watt. sebelumnya menggunakan ballast biasa seperti ini (maaf kalau kekecilan... ga ketemu yg agak besar):
(http://www.prismaecat.lighting.philips.com/Whirlwind_Images/LEG%20Ind_Fam/embta/GPPR4_EMBTA_DI_PHL.GIF)

dulu dg daya PLN 2200watt, MCB sering trip, krn ballast begitu ternyata mengkonsumsi listrik banyak... (baca: boros). Total pemakaian utk 1 lampu 36W bisa menjadi kurang lebih 70W

skr ganti ke yg bentuk ini:
(http://wb5.itrademarket.com/pdimage/16/945816_ballastebe-136.jpg)

jauh lebih irit listrik, di iklan Philips diklaim lebih irit 30%. (perasaan saya malah lebih, krn dg daya 2200W bisa tambah hidup 1 bh AC 1hp pula...)

kekurangannya cuma investasi agak mahal... harga ballast ini bisa 2x~3x ballast biasa (utk merek bagus). tapi semua itu akan kembali krn listrik yg dihemat sangat signifikan. ada juga merek2 biasa yg kualitasnya lumayan dg harga separuh dari merek bagus.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 30 March 2009, 09:22:54 AM
pakai lampu led
udah ada agennya di indonesia
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Mr. Bagus on 13 April 2009, 10:24:36 PM
Saya sudah berhasil mematikan listrik di rumah saya selama satu jam
Akhirnya berhasil juga saya sudah ikut serta dalam aksi ini
Awalnya sedih juga, karena tetangga2 pada gak mendukung, jadi rumah saya sendiri saja yang gelap gulita
Namun karena sudah diniatkan dari kemaren2, yah ditahan2in deh, rela demi bumi kita tercinta
Lega rasanya sudah berhasil tepat 1 jam memadamkan listrik
Bagaimana dengan rekan2 DC yang lain ?
Ceritakan juga dong..
Selamat ya!
Mau tahu juga cerita detilnya dong.. gimana rembukan (rapat) keluarganya? ada pro-kontra dalam ambil keputusan mematikan listrik 1 jam itu tidak? eh, dalam 1 rumah ada berapa anggota keluarga? jangan2 malah bro Lokkhitacaro doang yg tinggal di rumah :p
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Brado on 14 April 2009, 07:40:29 AM
Selamat ya!
Mau tahu juga cerita detilnya dong.. gimana rembukan (rapat) keluarganya? ada pro-kontra dalam ambil keputusan mematikan listrik 1 jam itu tidak? eh, dalam 1 rumah ada berapa anggota keluarga? jangan2 malah bro Lokkhitacaro doang yg tinggal di rumah :p

Dalam satu rumah ada empat anggota keluarga termasuk saya
Awalnya kita dapat info2 dari media tentang himbauan ini
Ga ada pertentangan, semua mendukung
Jadi pada saat waktunya tiba, saya langsung matikan dari saklar depan
Setelah itu kami ngobrol2 bareng, sampai ga berasa satu jam berlalu sudah dan listrik kami nyalakan kembali
Kalo ngobrol dalam gelap kaga terlalu berasa sih waktu berlalu hehehe...
Begitu aja
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Pitu Kecil on 15 April 2009, 10:54:47 AM
Saya sudah berhasil mematikan listrik di rumah saya selama satu jam
Akhirnya berhasil juga saya sudah ikut serta dalam aksi ini
Awalnya sedih juga, karena tetangga2 pada gak mendukung, jadi rumah saya sendiri saja yang gelap gulita
Namun karena sudah diniatkan dari kemaren2, yah ditahan2in deh, rela demi bumi kita tercinta
Lega rasanya sudah berhasil tepat 1 jam memadamkan listrik
Bagaimana dengan rekan2 DC yang lain ?
Ceritakan juga dong..
Kalau rumah saya sih paling matikan yang lampu kamar, ruang tamu, dll...
yang dihidupkan adalah Lampu di depan rumah dengan pertimbangan yang jauh (Di Jalan sepajang rumah saya kalau malam Gelap sih) kalau tidak dihidupkan lampu bisa berabe...
yang dihidupkan pompa aquarium (ikan pada mati kalau gak ada oksigen)
Mesin Liam Keng yang diretakkan di altar leluhur yang On 24 Jam.
Sisanya Closed selama 1 jam lebih... saat itu saya menghadiri acara Talk Show Bhante Uttamo _/\_
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 17 April 2009, 08:34:14 AM
 [at] Lothar :

demikianlah seharusnya kita bersikap dalam hal penghematan energi (pun sebenarnya dalam semua aspek kehidupan) yaitu dengan sewajarnya dan sesuai dengan kebutuhan

jika penghematan dilakukan dengan terpaksa, secara batin biasanya muncul dosa mula citta, rasa kebencian terhadap hal yg dipaksa, plus lobha mula citta dimana ada rasa lega dan senang begitu waktu yg ditetapkan itu lewat

Padahal seharusnya itu melatih kita utk jadi lebih disiplin.
- Matikan lampu dan peralatan listrik pada saat tidak digunakan utk wkt yg lama (lebih dari 5 - 10 menit) tapi jangan matikan jika dalam 5 -10 menit akan digunakan lagi karena utk mengaktifkan peralatan itu, perlu listrik yg lebih besar ketimbang daya yg digunakan selama 5 - 10 menit
- Jika memang sering menggunakan peralatan yg mempunyai fitur Standby, dan ga yakin apa dalam 5 - 10 menit akan menggunakan lagi, lebih baik menggunakan fitur standby itu (konsumsi daya dalam fitur itu berkisar 5 watt aja)
- Untuk pompa air otomatis, bisa menggunakan RADAR (semacam pelampung tp bentuknya bola) dimana ini akan mengaktifkan pompa air hanya pada saat diperlukan saja
- Untuk lampu depan dan penerangan pekarangan rumah, bisa menggunakan timer sehingga hanya mati dan hidup sesuai waktu yg sudah ditentukan (sering kita lupa matikan saat weekend, entah karena ketiduran atau karena berlibur ke luar kota)

Masih banyak hal lain yg bisa kita lakukan demi menghemat energi yg semakin langka dan mahal

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: wiithink on 19 July 2009, 11:13:54 PM
udah matiin lampu.. pengurangan memakai kertas.. udah cabut charge ndak kepake.. belum ganti lampu (harus masuk ke plafon), masih pake monitor tabung (belum ada duit ntuk ganti)..
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 06 August 2009, 09:26:09 AM
Kurangi pemakaian kantong plastik dengan membawa tas belanjaan sendiri

Kurangi pemakaian tisyu
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: markosprawira on 06 August 2009, 09:26:59 AM
Sahara Desert Greening Due to Climate Change?

(http://img197.imageshack.us/img197/6973/090731greensaharabig.jpg)

Emerging evidence is painting a very different scenario, one in which rising temperatures could benefit millions of Africans in the driest parts of the continent.

Scientists are now seeing signals that the Sahara desert and surrounding regions are greening due to increasing rainfall.

If sustained, these rains could revitalize drought-ravaged regions, reclaiming them for farming communities.

This desert-shrinking trend is supported by climate models, which predict a return to conditions that turned the Sahara into a lush savanna some 12,000 years ago.

Green Shoots

The green shoots of recovery are showing up on satellite images of regions including the Sahel, a semi-desert zone bordering the Sahara to the south that stretches some 2,400 miles (3,860 kilometers).

Images taken between 1982 and 2002 revealed extensive regreening throughout the Sahel, according to a new study in the journal Biogeosciences.

The study suggests huge increases in vegetation in areas including central Chad and western Sudan.

The transition may be occurring because hotter air has more capacity to hold moisture, which in turn creates more rain, said Martin Claussen of the Max Planck Institute for Meteorology in Hamburg, Germany, who was not involved in the new study.

"The water-holding capacity of the air is the main driving force," Claussen said.

Not a Single Scorpion

While satellite images can't distinguish temporary plants like grasses that come and go with the rains, ground surveys suggest recent vegetation change is firmly rooted.

In the eastern Sahara area of southwestern Egypt and northern Sudan, new trees—such as acacias—are flourishing, according to Stefan Kröpelin, a climate scientist at the University of Cologne's Africa Research Unit in Germany.

"Shrubs are coming up and growing into big shrubs. This is completely different from having a bit more tiny grass," said Kröpelin, who has studied the region for two decades.

In 2008 Kröpelin—not involved in the new satellite research—visited Western Sahara, a disputed territory controlled by Morocco.

"The nomads there told me there was never as much rainfall as in the past few years," Kröpelin said. "They have never seen so much grazing land."

"Before, there was not a single scorpion, not a single blade of grass," he said.

"Now you have people grazing their camels in areas which may not have been used for hundreds or even thousands of years. You see birds, ostriches, gazelles coming back, even sorts of amphibians coming back," he said.

"The trend has continued for more than 20 years. It is indisputable."

Uncertain Future

An explosion in plant growth has been predicted by some climate models.

For instance, in 2005 a team led by Reindert Haarsma of the Royal Netherlands Meteorological Institute in De Bilt, the Netherlands, forecast significantly more future rainfall in the Sahel.

The study in Geophysical Research Letters predicted that rainfall in the July to September wet season would rise by up to two millimeters a day by 2080.

Satellite data shows "that indeed during the last decade, the Sahel is becoming more green," Haarsma said.

Even so, climate scientists don't agree on how future climate change will affect the Sahel: Some studies simulate a decrease in rainfall.

"This issue is still rather uncertain," Haarsma said.

Max Planck's Claussen said North Africa is the area of greatest disagreement among climate change modelers.

Forecasting how global warming will affect the region is complicated by its vast size and the unpredictable influence of high-altitude winds that disperse monsoon rains, Claussen added.

"Half the models follow a wetter trend, and half a drier trend."

source (http://news.nationalgeographic.com/news/2009/07/090731-green-sahara.html)
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: freedom on 19 August 2009, 04:13:32 PM
Dukung!!
Demi kehidupan mahluk2 planet Biru kecil .. Bumi..
Go-green :) Menanam pohon mulai dari pekarangan rumah :)
Title: Tahun Lalu, Gas Rumah Kaca Capai Peningkatan Tertinggi
Post by: markosprawira on 26 November 2009, 01:21:35 PM
GENEVA, KOMPAS.com - Gas rumah kaca telah mencapai tingkat tertingginya sejak masa pra-industri, demikian peringatan beberapa ahli meteorologi, Senin (23/11). Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), di Geneva, mengumumkan,  pada 2008 terjadi peningkatan tertinggi gas rumah kaca sejak 1998.
   
"Kami ingin semua keputusan tidak dilandasi atas desas-desus tapi atas kenyataan, jadi di sinilah semua fakta itu," kata Michel Jarraud, Sekretaris Jenderal WMO, yang merujuk kepada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen pada Desember.
   
WMO Greenhouse Gas Bulletin memperlihatkan, hingga 2008, rasio karbon dioksida, metan, dan nitro oksida, masing-masing naik sebesar 38 persen, 157 persen, dan 19 persen sejak masa pra-industri sebelum 1750. "Apa makna kenaikan ini ialah Kyoto tak cukup," kata Jarraud, "tapi tanpa Kyoto, itu bahkan akan lebih buruk".

Buletin itu mengungkapkan bahwa kosentrasi kloroflurokarbon (CFC) naik, berkat Protokol Montreal mengenai Bahan yang Merusak Lapisan Ozon, yang mulai diberlakukan pada 1989, kendati gas lain, halogen, meningkat dengan cepat. "Apa yang saya ketahui ialah kita tak boleh menyerah. Kita mesti melakukan setiap upaya guna mencapai kesepakatan terbaik yang mungkin dicapai di Copenhagen. Penting untuk bertekad. Penting untuk mengurangi jumlah perubahan iklim. Makin lama kita menunda keputusan, makin besar dampaknya," kata Jarraud.
   
WMO, melalui Global Atmosphere Watch (GAW) Progam, mengkoordniasikan pengawasan gas rumah kaca di atmosfir melalui jaringan kerja 200 stasiun di lebih dari 50 negara. WMO didirikan pada 1950. Organisasi tersebut memiliki 188 negara anggota dan bermarkas di Geneva.


XVD

Editor: primus

Sumber : Ant
Title: APP Terapkan Program Pengurangan Emisi sejak 2007
Post by: markosprawira on 26 November 2009, 01:22:26 PM
JAKARTA, KOMPAS.com — Sembilan perwakilan Greenpeace menyampaikan aspirasi meminta Indah Kiat Pulp & Paper Mill (IKPP), salah satu pabrik di bawah bendera Asia Pulp & Paper (APP), untuk melakukan tindakan terhadap isu perubahan iklim, Rabu (25/11). IKPP berlokasi di Perawang, Provinsi Riau, Indonesia.

"Kendati hari ini Greenpeace melakukan aksi yang membahayakan dan kemungkinan tidak sah, kami mengerti kekhawatiran Greenpeace terhadap pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca. Pabrik-pabrik APP telah menerapkan program pengurangan emisi sejak tahun 2007. APP bekerja sama dengan Environmental Resource Management (ERM) dari Inggris untuk melakukan penilaian Carbon Footprint secara independen. Kami saat ini telah menggunakan hasil dari penilaian tersebut untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di setiap pabrik kami, untuk memantau carbon footprint APP, serta untuk menghitung carbon life cycle produk-produk kami," demikian siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Mengenai perlindungan keanekaragaman hayati dan hutan gambut, sejalan dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia mengenai peraturan perlindungan hutan dengan nilai konservasi tinggi, APP dan Greenpeace sebenarnya memiliki tujuan yang sama. "Di Provinsi Riau, pemasok bahan baku HTI kami mengalokasikan lahan sekitar 180.000 hektar eksklusif untuk kepentingan konservasi. Termasuk dalam area konservasi itu adalah Cagar Biosfer Giam Siak Kecil yang telah didukung oleh UNESCO Man & Biosphere Program dan hutan gambut di Semenanjung Kampar. Semua usaha-usaha konservasi kami menggunakan dasar ilmiah dan merujuk pada hasil penilaian sosial ekonomi," demikian siaran pers tersebut.

Menurut audit independen, hutan konservasi kami di Giam Siak Kecil sendiri mengandung karbon dalam jumlah yang sangat banyak—lebih dari 1,7 miliar ton CO2 dan telah membantu dalam pengadaan oksigen kebutuhan dunia.

Seperti yang diutarakan oleh Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim PBB (UN Intergovernmental Panel on Climate Change): “Secara jangka panjang, strategi pengelolaan hutan secara lestari di mana karbon hutan dapat dipertahankan atau ditambah dan secara bersamaan menghasilkan produksi kayu yang berkesinambungan justru merupakan mitigasi terbesar yang akan lestari. Kami menghargai pendapat dari Greenpeace dan ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengundang mereka untuk melakukan dialog secara terbuka dan bertanggung jawab," demikian siaran pers APP.




Editor: ksp
Title: Pemanasan Global Lebih Buruk dari Perkiraan
Post by: markosprawira on 26 November 2009, 01:23:28 PM
(http://www.kompas.com/data/photo/2008/01/21/161716p.jpg)


WASHINGTON, KOMPAS.com - Sejak persepakatan Kyoto tahun 1997 tentang pemanasan global, perubahan iklim justru menunjukkan gejala memburuk dan makin cepat - melebihi perkiraan terburuk ditahun 1997.

Ketika dunia selama belasan tahun bicara tentang pemanasan global, lautan Artik yang tadinya beku kini mencair menjadi jalur-jalur baru perkapalan. Di Greenland dan Antartika, lapisan es telah berkurang triliunan ton. Gletser di pegunungan Eropa, Amerika Selatan, Asia, dan Afrika menciut sangat cepat.

Bersama itu pula, menjelang konferensi tingkat tinggi iklim di Kopenhagen bulan depan, fakta-fakta perubahan iklim lainnya terus berlangsung, antara lain:

* Semua samudera di dunia telah meninggi 1.5 inchi

* Musim panas dan kebakaran hutan makin parah di seluruh dunia, dari Amerika bagian barat hingga Australia, bahkan sampai Gurun Sahel di Afrika utara.

* Banyak spesies kini terancam karena berubahnya iklim. Bukan saja beruang kutub yang kepayahan bermigrasi (yang telah menjadi ikon pemanasan global),  tapi juga pada kupu-kupu yang sangat rapuh, berbagai spesies kodok, dan juga pada hutan-hutan pinus di Amerika utara.

* Temperatur selama 12 tahun terakhir lebih panas 0.4 derajat dibandingkan dengan 12 tahun sebelum 1997

Sebelumnya, di tahun 90'an, para peneliti tak ada yang memperkirakan perubahan iklim akan separah saat ini, dan tak ada yang mengira semuanya akan terjadi secepat ini. "Penelitian terakhir menyatakan bahwa keadaan kita lebih pelik dari yang tadinya disangka," kata Janos Pasztor, penasehat iklim bagi Sekjen PBB, Ban Ki-moon.

Sejak perjanjian untuk mengurangi polusi gas berefek rumah kaca ditandatangani di Kyoto, Jepang, Desember 1997, level karbondioksida di udara telah meningkat 6,5 persen. Petinggi dari seluruh dunia akan bertemu lagi di Kopenhagen bulan depan untuk membentuk suatu perjanjian lanjutan, yang menurut Presiden Barack Obama "akan berdampak langsung secara operasional .... dan merupakan kemajuan dalam usaha menyatukan dunia untuk mencari pemecahan."

Meski begitu, nyatanya usaha terakhir di Kyoto tak mendapatkan hasil yang diinginkan.

Dari 1997 hingga 2008, emisi karbondioksida di dunia akibat penggunaan bahan bakar fosil telah meningkat 31 persen; emisi gas berdampak rumah kaca di Amerika juga naik 3,7 persen. Emisi dari China, yang kini merupakan penyebab polusi terbesar untuk jenis ini, telah berlipat dua selama periode 12 tahun ini. Ketika senat AS keberatan atas persetujuan terdahulu dan Presiden George W Bush mengundurkan diri dari hal itu, artinya 3 penyebab polusi terbesar dunia - AS, China, dan India - tak berpartisipasi dalam perjanjian pengurangan emisi itu. Negara berkembang tak diikutsertakan dalam protokol Kyoto dan kini hal itu akan menjadi salah satu masalah utama di Kopenhagen.

Dan gas berefek rumah kaca ternyata lebih kuat dampaknya dan lebih cepat terbentuknya daripada perkiraan, kata para ilmuwan. "Di tahun 1997, dampak dari perubahan iklim dipandang rendah; kini rasio perubahan makin cepat," kata Virginia Burkett, peneliti perubahan iklim global dari Survei Geologis AS.

Pernyataan terakhir itu mengkhawatirkan mantan Wapres Al Gore, yang membantu menengahi perjanjian menjelang akhir pertemuan di Kyoto. "Perbedaan yang paling serius yang kita alami adalah percepatan krisis itu sendiri," kata Gore dalam wawancara bulan ini.

Tahun 1997, pemanasan global adalah bahan pembicaraan ilmuwan bidang iklim, pakar lingkungan, dan pelobi kebijakan. Sekarang para pakar biologi, pengacara, ekonom, insinyur, analis asuransi, manajer resiko, pakar bencana alam, pedagang komoditas, ahli nutrisi, pakar etika, dan bahka psikolog turut terlibat dalam topik pemanasan global.

"Kita telah berjalan dari 1997, dimana pemanasan global adalah masalah abstrak di kalangan cendikiawan, hingga sekarang dimana masalah ini dibicarakan semua orang," kata Andrew Weaver, ilmuwan bidang iklim dari Universitas Victoria.

Perubahan dalam 12 tahun terakhir yang paling mengkhawatirkan para ilmuwan adalah yang terjadi di Artik, dimana lautan es musim panasnya lumer, dan hilangnya massa es beralas daratan pada lokasi-lokasi kunci di seluruh dunia. Semuanya terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan.

Dahulu di tahun 1997 tak ada orang yang menyangka bahwa lautan es di Artik bisa meleleh - ini dimulai kira-kira 5 tahun yang lalu, - kata Weaver. Dari 1993 hingga 1997, es di lautan biasanya mengecil kira-kira menjadi 2,7 juta mil persegi di musim panas. Dalam lima tahun terakhir rata-rata hanya menjadi 2 juta mil persegi. Selisih itu sebesar Alaska.

Antartika mengalami peningkatan es laut yang kecil, dikarenakan efek dingin dari lubang di ozon, menurut Survei Antartika Inggris. Dalam waktu bersamaan, bongkah-bongkahan besar dari lapisan es lepas dari semenanjung Antartika.

Walau es di Samudera Artik tak meningkatkan permukaan laut, tapi lumernya lapisan es raksasa dan gletser bisa menaikkan permukaan laut. Kedua hal tersebut terjadi dengan cepat di kedua kutub bumi.

Pengukuran menunjukkan bahwa sejak tahun 2000, Greenland telah kehilangan lebih dari 1,5 triliun ton es, sementara Antartika 1 triliun ton sejak 2002. Menurut beberapa laporan dari Dewan Antar-Pemerintahan untuk Perubahan Iklim, para ilmuwan tidak mengantisipasi hilangnya lapisan es di Antartika, kata Weaver. Dan rasio kecepatan melelehnya es makin tinggi, sehingga lapisan es di Greenland kini meleleh dua kali lebih cepat dibanding tujuh tahun lalu, sehingga meninggikan permukaan laut.

Gletser di seluruh dunia menciut tiga kali lebih cepat dibanding tahun 1970'an dan rata-rata tiap gletser telah kehilangan es setebal 25 kaki (7,62 m) sejak 1997, kata Michael Zemp, peneliti di Badan Pengawan Gletser Dunia di Universitas Zurich.

"Gletser adalah pengukur iklim yang handal, " kata Zemp. "Yang terjadi adalah hilangnya es yang makin cepat."

Dan permafrost - yaitu kawasan beku di utara juga meleleh dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, kata Burkett.

Ada satu lagi dampak pemanasan global - baru diketahui setelah tahun 1997 - yang membuat ilmuwan gigit jari. Semua samudera makin asam karena banyaknya karbondioksida yang diserap oleh air. Ini menyebabkan pengasaman, suatu isu yang bahkan tak diberi nama hingga beberapa tahun terakhir.

Air yang lebih asam akan merusak karang, kerang, dan plankton, yang ujungnya mengancam rantai makanan di lautan, kata para bakar biologi.

Di tahun 1997, "tak disebut perihal tumbuhan dan satwa" dalam hal pemanasan global. Namun kini keduanya ikut terancam, kata pakar biologi Universitas Stanford, Terry Root. Kini para ilmuwan sedang memikirkan spesies mana saja yang bisa diselamatkan dari kepunahan dan mana yang sudah tak tertolong. Beruang kutub adalah spesies pertama di daftar federal untuk spesies terancam, dan hewan sejenis kelinci kecil dari Amerika, Pika, kemungkinan juga terancam.

Lebih dari 37 juta hektar hutan pinus di Kanada dan Amerika telah dirusak oleh kumbang yang tak mati (terkendali populasinya) karena musim salju tak sedingin dahulu lagi. Dan di Amerika bagian barat, jumlah daerah yang mengalami kebakaran berlipat.

Penampung Sungai Colorado, penyedia air besar untuk Amerika Barat, hampir penuh di tahun 1999, tapi di tahun 2007 setengah dari persediaan air telah hilang setelah daerah itu menderita kemarau berkepanjangan terparah dalam catatan seabad.

Kerugian asuransi dan pemadaman listrik menjulang dan para ahli mengatakan bahwa pemanasaan global turut ada andilnya juga di sini. Jumlah pemadaman listrik sehubungan cuaca di Amerika dari 2004-2008 tujuh kali lebih tinggi dibanding tahun 1993-1997, kata Evan Mills, kata staf peneliti dari Lab. Nasional Lawrence Berkeley.

"Pesan dari segi ilmu pengetahuan ialah bahwa kini kita tahu lebih banyak dibanding tahun 1997, dan semuanya kabar buruk," kata Eileen Claussen, ketua dari Pusat Perubahan Iklim Global di Pew. "Keadaannya lebih parah dari perkiraan manapun."


C17-09

Editor: wsn

Sumber : AP


Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: darwin hua on 31 December 2009, 11:57:19 PM

Namo Buddhaya,

Salah satunya cara barang2 yang kita pakai bisa didaur ulang.

Darwin
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: darwin hua on 20 January 2010, 12:16:11 PM

Namo Buddhaya,

Wah perubahan iklim semakin kita lihat dech...ampe hujan es yang dahsyat di China,hujan deras dan disertai angin kencang..kemudian gempa lagi,musim kemarau lagi el nino..Jika kita tidak menyelamatkan bumi kita,sulit dech bertahan yach.....
Title: Aduh, panas ya akhir-akhir ini....
Post by: dhammadinna on 19 April 2010, 04:50:36 PM
Akhir-akhir ini memang panas banget... Tapi yang g heran, kenapa sih masih banyak orang yang gak peduli lingkungan? Hanya bisa bilang: "aduh panas ya akhir-akhir ini...". Lalu keluhan berhenti seiring dengan dihidupkannya AC. Gak kebayang deh, apa jadinya kita kalo suatu saat nanti AC pun gak mampu lagi. Fenomena lain yang g liat: kemaren g belanja di Car***ur. Satu orang pembeli bisa menghabiskan minimal 5 plastik, belum termasuk plastik bening buah-buahan. Bayangkan aja, dalam satu hari ada berapa ribu pembeli!

Di Car***ur memang dijual tas kain. Pembeli bisa membelinya sebagai pengganti plastik belanjaannya. Tapi kalo sudah punya, bisa pake tas itu aja. Bahkan ada garansinya, kalo tas itu rusak bisa diganti gratis. Tapi berapa banyak sih orang yang mau pake tas kain? Berapa banyak sih orang yang "mau repot" bawa-bawa tas itu saat mau belanja? Bahkan berapa banyak sih orang yang "mau tampil beda"?

Seandainya g adalah si pemilik Car***ur, g kasih diskon tuh orang-orang yang mau pake tas kain. Mungkin dengan begitu, mereka mau? Hmm... entahlah...
Title: Pembangkit Listrik Tenaga Pedal ?
Post by: dhammadinna on 22 April 2010, 12:57:37 PM
KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Sebuah hotel di Denmark menjadi pionir penggunaan pembangkit listrik tenaga pedal. Cara seperti ini diharapkan dapat diikuti oleh negara lain.

Hotel Crowne Plaza Kopenhagen, berjarak 15 menit dari pusat kota dan lima menit dari bandara, menyediakan dua sepeda untuk dikayuh dan menjadi pembangkit listrik. Tamu-tamu sukarelawan diminta mengayuh. Jika berhasil menghasilkan listrik, mereka akan mendapat makanan gratis.

Mulai Juni, mereka akan berlomba dengan sistem panas matahari untuk menghasilkan lebih banyak listrik. ”Setiap orang yang memproduksi 10 watt listrik atau lebih untuk hotel ini akan diberi makanan gratis. Hal ini mengurangi emisi karbon sekaligus menghemat listrik dan uang,” kata Frederikke Tommargaard. Namun, makanan gratis hanya untuk tamu bukan yang hanya berkunjung.(Reuters/Joe)
Title: Suhu Medan Terik
Post by: Yumi on 22 April 2010, 05:44:27 PM
Suhu Medan Terik, Waspadai ISPA

Warta - Warta Fokus
WASPADA ONLINE

MEDAN - Suhu panas di Kota Medan dan sekitarnya memperlihatkan tanda-tanda kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Dampaknya, kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mengalami peningkatan.

Seperti yang terjadi pada Selasa (13/4), teriknya sinar matahari telah menaikkan temperatur udara pada angka 36 derajat Celcius. Selain memicu terjadinya ISPA, suhu panas juga berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem berupa angin kencang dan petir.

“Saya berulang kali mengingatkan warga kota Medan dan sekitarnya agar mewaspadai suhu panas yang terus meningkat, baik pada siang maupun pada malam hari,” kata kepala Data dan Informasi (Datin) pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I stasiun Bandara Polonia Medan, Firman, tadi malam.

Suhu panas yang mencapai 36 derajat Celcius akan berlangsung hingga pertengahan April 2010. “Yang meresahkan warga kota Medan dan sekitarnya suhu panas tersebut berlangsung lama dibandingkan sebelumnya,” tambah Firman.

Masyarakat semakin resah karena suhu udara panas itu tidak hanya terjadi pada siang hari tetapi berlanjut hingga malam. Hal ini disebabkan bumi melepas sinar gelombang panjang disertai panas efek rumah kaca dan benda-benda yang memuai.

Menurut Firman, suhu panas juga akan terjadi pada Mei dan Juni yang menyebabkan udara tidak memiliki kandungan uap air. Kemudian, tidak ada penguapan air laut sehingga tidak terjadi pembentukan awan-awan dan bumi terkena sinar matahari langsung.

Disebutkan Firman, dinamika udara demikian dari pola tekanan rendah bisa terjadi cuaca ekstrem antara lain muncul kebakaran hutan, angin kencang disertai hujan lebat dan petir. “Dari udara ekstrem ini efek negatif ditimbulkan lebih besar,” ujarnya.

Prakiraan BMKG, kata Firman, pemanasan yang meningkat saat ini, seiring gerakan semu matahari di belahan bumi utara. “Jadi, klimatologi dipengaruhi juga dari efek rumah kaca,” ujarnya.

Menyinggung kondisi perairan, Firman menjelaskan saat ini stabil, tidak ada gejolak laut baik di kawasan pantai barat seperti Sibolga-Nias hingga ke Sabang Pulau Weh.

Sementara itu, data yang diperoleh dari sejumlah Puskesmas di Kota Medan menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA. Bahkan, kunjungan pasien di Puskesmas tersebut didominasi penderita ISPA dengan gejala batuk, pilek disertai demam.

Kepala Puskesmas Sering dr. Rosita Nurjannah mengatakan, kunjungan pasien di sarana pelayanan kesehatan tersebut didominasi penderita ISPA. ”Dalam satu hari ada 50 – 60 pasien yang berkunjung ke Puskesmas Sering. Dari jumlah tersebut, penderita ISPA hampir mencapai 80 persen,” ujar Rosita.

Di Puskesmas Glugur Darat, jumlah kunjungan pasien mencapai 80-100 orang pada Senin (12/4). Dari jumlah tersebut  60 – 70 persen di antaranya menderita ISPA. ”Tingginya angka penderita ISPA ini dipicu cuaca panas yang melanda Kota Medan selama beberapa hari terakhir,” kata Kepala Puskesmas Glugur Darat dr. Retno Sari Dewi.

Di tempat terpisah, Kadis Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi, mengingatkan masyarakat tentang potensi penyakit yang timbul disaat cuaca panas.

”Kalau cuaca panas, masyarakat sangat rentan terhadap ISPA dan diare. Sebab, volume debu yang berterbangan sangat besar. Jika debu mengandung bakteri ini terhirup, maka berpotensi menimbulkan ISPA. Sama halnya jika debu tersebut bercampur dengan makanan dan dikonsumsi masyarakat, maka akan berpeluang terjadi diare,” ujar Edwin.

Selain itu, cuaca panas juga berpotensi menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) bagi masyarakat yang sering melakukan aktivitas di luar rumah seperti anak sekolah, pekerja di lapangan dan lain-lain.

Karenanya, Edwin mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah pada siang hari. Jika hendak keluar rumah, sebaiknya menggunakan pelindung dan mencegah terkena sinar matahari langsung.

”Kita menganjurkan agar masyarakat banyak mengkonsumsi air, buah dan sayuran segar. Dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung cairan ini, maka akan terhindar dari dehidrasi.


Panas, waspadai penularan penyakit

Warta - Warta Fokus
WASPADA ONLINE

MEDAN - Cuaca panas yang melanda kota Medan dan sejumlah kota lainnya selama beberapa hari terakhir berdampak kepada naiknya temperatur udara sehingga masyarakat merasa gerah. Hal ini disebabkan karena tingkat polusi udara di kota-kota besar termasuk Medan makin mengkhawatirkan.

”Polusi udara inilah yang menyebabkan temperatur di permukaan bumi naik,” kata praktisi kesehatan lingkungan yang juga dosen tidak tetap Universitas Sumatera Utara (USU), S. Otniel Ketaren, pagi ini.

Otniel menjelaskan, lapisan udara di permukaan bumi telah diselimuti sejumlah zat polutan (penyebab polusi) di antaranya CO2, Nox, Sox, Methane, Chloro Carbon (CFC) dan lain-lain. Penyumbang polusi udara terbesar adalah transportasi darat 70 persen, industri 25 persen dan rumah tangga 5 persen.

Di siang hari, sinar Ultra Violet B (UVB) atau gelombang pendek yang dipancarkan matahari mampu menembus lapisan zat polutan tersebut hingga mencapai permukaan bumi. Sekitar 45 persen sinar matahari itu diserap oleh bumi dan pada saat bersamaan sekitar 5 persen dipantulkan kembali.

Kemudian, sekitar 25 persen sinar matahari itu dipantulkan kembali saat berada di lapisan stratosfer dan 25 persen lainnya dipantulkan oleh lapisan awan sehingga tidak mencapai ke permukaan bumi.

Pada malam hari, cahaya matahari yang diserap bumi itu berubah menjadi sinar infra merah (gelombang panjang) dan dipantulkan kembali ke angkasa. Saat terjadi proses pemantulan ke angkasa tersebut, sinar infra merah ini terhalang lapisan zat polutan yang ada di atas permukaan bumi. Akibatnya, sehingga temperatur udara di permukaan bumi menjadi naik.

”Jika cuaca panas terjadi berkepanjangan, maka sinar infra merah yang tertahan di permukaan bumi semakin bertambah. Jadi, tidak mengherankan bila suhu udara di siang hari sangat panas dan malam hari terasa gerah. Inilah yang disebut sebagai efek gas rumah kaca,” ujar Otniel.

Setelah temperatur udara di permukaan bumi naik, lanjut Otniel, masyarakat harus dihadapi dengan perubahan pola penularan penyakit di samping Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang sering terjadi di saat cuaca panas.

”Umumnya, perubahan pola penularan tersebut akan terjadi pada jenis penyakit yang ditularkan lewat serangga seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan lain-lain,” kata mantan kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Regional Medan ini.

Selama ini, sejumlah daerah berhawa sejuk seperti di kawasan pegunungan, sulit ditemukan nyamuk aedes aegypti yang menyebarkan virus dengue. Ketika temperatur udara di permukaan bumi naik, praktis tingkat kesejukan kawasan pegunungan akan berkurang sehingga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penular DBD tersebut.

Di daerah perkotaan, kata Otniel, cuaca panas akan memperpendek siklus perkembangbiakan nyamuk. Siklus (proses telur menjadi nyamuk dewasa) yang biasanya berkisar tiga minggu, akan menjadi lebih singkat yakni berkisar dua minggu. Akibatnya, populasi nyamuk meningkat dan berpotensi menularkan penyakit.

Selain itu, tingkat virulensi (keganasan virus) semakin bertambah. Artinya, selama ini virus tersebut tidak bisa menularkan penyakit, namun belakangan terjadi perubahan sehingga virus tersebut bisa menjadi penyebar penyakit.

Mengingat begitu kompleks permasalahan polusi udara hingga cuaca panas, Otniel menganjurkan agar dilakukan penambahan wilayah hutan kota di sejumlah kawasan Kota Medan. ”Saat ini masih ada kawasan yang tidak memiliki pohon pelindung. Paling tidak, Medan harus menambah lagi 20 persen kawasan hutan kota untuk mengurangi polusi udara,” ujarnya.

Otniel juga menyambut baik program car free day (hari bebas kendaraan bermotor-red) di Kota Medan sebagai upaya mengurangi polusi udara. ”Mudah-mudahan program tersebut bisa lebih digalakkan di sejumlah ruas jalan Kota Medan,” tambahnya.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Ario_botax on 09 April 2011, 02:34:49 AM
 _/\_
nimbrung, pernah ada yang terpikir ga si, slogan

"SAVE OUR WORLD" itu sebenarnya lucu?

waktu itu pernah lihat video komedian, lelucon2 yang membuat kita berpikir ^^

Bumi ini muncul sudah miliaran tahun lamanya. Sedangkan manusia baru muncul puluhan atau ratusan ribu tahun lamanya. bahkan dinosauruspun puluhan hingga ratusan juta tahun lamanya.
Bumi selama masa tersebut sudah selamat dari berbagai macam bencana, kejatuhan meteor, zaman es, gunung berapi meletus dimana2, gempa bumi, dll..
tapi yang diherankan adalah, bagaimana, kok bisa... manusia yang baru muncul puluhan atau ratusan ribu tahun, sudah bisa mengetahui "apa yang terbaik untuk bumi ini?" padahal bumi seperti ini ada 2 penyebabnya, karena memang hukum alam dan memang "ulah" manusia itu sendiri.

"Save our world"? bumi sepertinya akan baik-baik saja. justru slogannya itu "Save Human!" karena yang perlu ditolong adalah pikiran kita, (keserakahan, kebencian, kebodohan), tanpa ada manusia, tidak ada plastik, tidak ada kendaraan *bahan bakar, tidak ada penebangan pohon liar, tidak ada pembakaran hutan. hmm karena ada manusia dengan ketiga temannya (LODOMO) maka muncullah "SAVE OUR WORLD!" hahaha

Just joking hahaha  ;D
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: PIKOCHAN RAPTOR on 08 May 2011, 02:44:41 PM
Semoga semua makhluk dapat mencapai nibbana  _/\_

 _/\_ SSBS
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: homestayjogja on 25 October 2012, 12:19:45 AM
save our world... NOW detik ini jg
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: dhammadinna on 19 May 2013, 01:05:40 PM
Beberapa hari yang lalu, saya dengar radio tentang link ini:

www.100jutapohon.com

Saya baca di sana, ini adalah gerakan menanam 100 juta bibit pohon di seluruh Indonesia, dan kita bisa mendukung gerakan ini dengan tweet atau like di facebook.

Ini facebooknya:

https://www.facebook.com/100JutaPohon

Tadinya, saya kira kita bisa mendukung dengan cara yang lebih nyata, ternyata hanya sekedar 'like' aja. Tapi ya sudah, ga ada salahnya juga di-like..

kalo ada yang berminat, coba lirik-lirik ke sana.. dan di like..
Title: Petisi (Kita tidak mau botol plastik lagi)
Post by: dhammadinna on 14 November 2013, 02:37:16 PM
tadi teman saya share, link ini...

http://chn.ge/HZpDf4 (http://chn.ge/HZpDf4)

ini saya copy-paste. Kalau tertarik, monggo link-nya diklik untuk vote suara  :x

Quote
Kamu suka bawa botol minum sendiri? Tapi selalu merasa percuma dan males karena selalu kekurangan sehingga tetap harus beli air minum dalam kemasan (AMDS)?

Kamu gak sendirian! Sebagian besar orang yang KOPHI (koalisi pemuda hijau indonesia) wawancarai berkata bahwa mereka suka membawa botol minum sendiri karena sadar bahwa plastik adalah sampah yang sangat merugikan kota. Namun sayangnya, gaya hidup ini belum didukung oleh pemerintah dan swasta yang katanya mendukung gerakan go green.

Lewat petisi ini kita akan meminta perusahaan AMDS untuk menyediakan produk isi ulang air bagi pembawa tumbler. Bentuknya bisa berupa water dispenser di minimarket yang tersebar di seluruh penjuru kota. Bayangkan saja bila nantinya kita bisa menikmati membeli air di perjalanan, tanpa berpartisipasi menghasilkan limbah plastik!

Aku dan teman-teman KOPHI sih mau banget ini terwujud! Ayo dukung gerakan kita dengan menandatangani petisi ini. Ayo bersuara bersama!

"If you change nothing, nothing will change!"
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Indra on 14 November 2013, 04:11:44 PM
Kalo semua perusahaan AMDK sudah menjual air tanpa kemasan maka produk AMDK gue bisa laku keras
Title: Re: Petisi (Kita tidak mau botol plastik lagi)
Post by: dhammadinna on 14 November 2013, 04:50:57 PM
^ ^ ^

logikanya sih, tidak mungkin 100% produk adalah tanpa kemasan. Pasti masih dijual juga AMDS.

Tapi kalau sudah tersedia refill, dimana seharusnya harganya murah (karena biaya produksi berkurang karena tidak ada biaya kemasan, dll), mudah-mudahan produk tanpa kemasan bisa laris. Lumayan kan, irit plus ga nyampah... ;D
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Forte on 14 November 2013, 05:05:51 PM
tadi teman saya share, link ini...

http://chn.ge/HZpDf4 (http://chn.ge/HZpDf4)

ini saya copy-paste. Kalau tertarik, monggo link-nya diklik untuk vote suara  :x

ide bagus.. tapi gw pribadi.. praktek di lapangan sangat sulit dan bisa dikatakan "mustahil" untuk menyediakan tempat filling di Indonesia.

AMDK memang yang dijual sebagai produk adalah air, tapi namanya produk tentu ada kemasan primer. Kemasan primer yang langsung "bersentuhan" dengan produk, dalam hal ini adalah botol. Selain itu juga air yang dihasilkan benar2 harus steril dan juga peralatannya juga steril. Jadi untuk menjamin kebersihan air yang aman dikonsumsi, ada 3 hal yang perlu dijamin : air, botol, dan peralatan.

Kendalanya kalau diterapkan di Indonesia :
1. End User Jorok. Apa yang terjadi kalau isi air steril dengan botol tumbler gak bersih ? Air pun awalnya steril jadi kotor..
2. Peralatan Jorok. Air disediakan di vending machine bersih, tapi vending machinenya jarang dimaintain dan bisa jadi dirusak, air pun jadi kotor. apalagi habit orang indo maintenis kalau bermasalah doank.
3. Air yang baik tidak boleh ngendap.. Casenya adalah begini : Vending machine dimaintain , botol tumplernya bersih. tapi butuh cost gede untuk membuat airnya selalu tersedia dengan kondisi tersirkulasi.
4. Bisakah ditentukan expired date dari air yang diisi ke tumbler ?
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: sanjiva on 14 November 2013, 06:04:08 PM
^^   Karena segala sesuatunya dihitung secara ekonomi, kesimpulannya: tidak mungkin dilakukan?
Title: Re: Petisi (Kita tidak mau botol plastik lagi)
Post by: dhammadinna on 14 November 2013, 08:48:49 PM
 [at] Forte: saya rasa apapun juga pasti ada risikonya ya.. Jika ada yang mau menerapkan ide mentah itu, tentu akan dipikirkan langkah antisipasi atas risiko itu gimana.. :D
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: tesla on 14 November 2013, 11:46:45 PM
Kalau ada keran air minum gratis di jalan2 yang bisa langsung diminum kayanya lebih efisien

Toh kita udah bayar pajak gini mahal wkwkwk
Harusnya fasilitas begini bisalah

Cost bisa ditekan kalau ada konsumen dalam jumlah besar
Perusahaan AMDK kan untung besar krn kita beli minum sendiri2
Hal sama buat transport, internet, dll.

Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: juanpedro on 15 November 2013, 07:58:11 AM
Kalau ada keran air minum gratis di jalan2 yang bisa langsung diminum kayanya lebih efisien

Toh kita udah bayar pajak gini mahal wkwkwk
Harusnya fasilitas begini bisalah

Cost bisa ditekan kalau ada konsumen dalam jumlah besar
Perusahaan AMDK kan untung besar krn kita beli minum sendiri2
Hal sama buat transport, internet, dll.
masyarakat indo kebanyakan gila gratisan Om... nanti airnya bukan cuma buat minum tapi juga buat cuci, mandi, n dibawa pulang buat persediaan :))
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: tesla on 15 November 2013, 08:16:20 AM
masyarakat indo kebanyakan gila gratisan Om... nanti airnya bukan cuma buat minum tapi juga buat cuci, mandi, n dibawa pulang buat persediaan :))

ya gpp...

kalau supply airnya melimpah, tar jg bosan bawa pulang buat persediaan,
kan manusia menyimpan krn khawatir masa depan, takut stok air kurang

gratis sih sebenarnya engga lah. kita kan ada bayar pajak,
mo orang miskin pun, walau ga punya NPWP, tetap aja tiap belanja udah kena PPN 10%.
drpd tiap tahun nerima PNS yg engga2,
lebih baik dibangun infrastruktur yg menunjang hidup scr (relatif) permanen.
semua akhirnya berujung pada politikus :D
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: melody on 16 November 2013, 12:23:00 PM
Sperti yg distarbuck ya? di indomaret, sevel, dll ada dispenser juga... bisa juga beli air putih di warung makan... atau beli teh botol yg dijual pkl bis minum dibalikin botolnya.... ::)
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: dhammadinna on 18 November 2013, 02:32:01 PM
^ ^ ^

iya seperti itu.. Kayak di sevel, memang pake dispenser tapi saya belum pernah beli dan isi di tumbler sendiri, tidak tau boleh atau tidak.. harus tanya dulu ke pramuniaga nya..

Kalau di KFC, saya pernah minta langsung isi di tumbler yang saya bawa sendiri. Tapi dia ga mau... Mungkin dia takut takarannya beda.
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: bluppy on 18 November 2013, 02:41:14 PM
Kalau ada keran air minum gratis di jalan2 yang bisa langsung diminum kayanya lebih efisien

kalo ngk salah, kayanya di beberapa jalan di kota besar india ada
tapi keran airnya berlumut dan jorok
jadi serem juga kalo mau diminum
akhirnya infrastruktur nya cuma jadi pajangan

dan di indo juga, ada beberapa tempat private
seperti sekolah international, dll
udah pasang sistem mesin air / sistem air RO, dll
yg bisa buat minum langsung, isi ulang ke botol air
keran airnya persis seperti yg di film/sitcom US ttg sekolah2 abg gitu

mungkin bakal dimulai dari perusahaan2 swasta dulu
daripada pake dispenser dan air galon (repot pesen en ganti galon)
kalo lama2 mereka merasa lebih cost efficient dan praktis
mungkin bakal ganti ke sistem air yg saring sendiri, dll
yg bisa diminum, isi ke botol air
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: melody on 18 November 2013, 03:26:29 PM
^ ^ ^

iya seperti itu.. Kayak di sevel, memang pake dispenser tapi saya belum pernah beli dan isi di tumbler sendiri, tidak tau boleh atau tidak.. harus tanya dulu ke pramuniaga nya..

Kalau di KFC, saya pernah minta langsung isi di tumbler yang saya bawa sendiri. Tapi dia ga mau... Mungkin dia takut takarannya beda.

Dituang aja ke tumblernya trus gelasnya dibalikin lagi... :P

kalo ngk salah, kayanya di beberapa jalan di kota besar india ada
tapi keran airnya berlumut dan jorok
jadi serem juga kalo mau diminum
akhirnya infrastruktur nya cuma jadi pajangan

dan di indo juga, ada beberapa tempat private
seperti sekolah international, dll
udah pasang sistem mesin air / sistem air RO, dll
yg bisa buat minum langsung, isi ulang ke botol air
keran airnya persis seperti yg di film/sitcom US ttg sekolah2 abg gitu

mungkin bakal dimulai dari perusahaan2 swasta dulu
daripada pake dispenser dan air galon (repot pesen en ganti galon)
kalo lama2 mereka merasa lebih cost efficient dan praktis
mungkin bakal ganti ke sistem air yg saring sendiri, dll
yg bisa diminum, isi ke botol air

ada kok yang jual saringan air langsung minum, tapi sepertinya di jakarta kurang laku karena air pam tidak terlalu bersih, kalau daerah yang airnya bersih boleh juga.

Jadi ingat dulu pernah coba air keran otomatis di spore, trus bingung cara nutupnya gimana, karena gak ada tombolnya, akhirnya pergi keluar dulu mau tanya orang, waktu balik uda nutup, ternyata sensornya di samping tubuh...  :))
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: Shasika on 18 November 2013, 03:51:46 PM
Kalau ada keran air minum gratis di jalan2 yang bisa langsung diminum kayanya lebih efisien

Toh kita udah bayar pajak gini mahal wkwkwk
Harusnya fasilitas begini bisalah

Cost bisa ditekan kalau ada konsumen dalam jumlah besar
Perusahaan AMDK kan untung besar krn kita beli minum sendiri2
Hal sama buat transport, internet, dll.
jadi teringat kenangan lama yg udah lama berlalu (7 thn yl) di SL.
disana semua kran air adl air bersih dan masyarakat minum di setiap kran dimanapun mereka bisa menjumpai kran air. bahkan anggota sangha dari tanah air kita pun melakukan hal yg sama, mereka selalu minum air dari setiap kran dimana mereka membutuhkan minum lantas buka kran dan minum. tapi sejak kedatangan saya mereka saya ingatkan akan adanya bakteri coli yang sangat berbahaya. juga saya ingatkan bahwa salah satu dari mereka sering opname tentunya itu karena minum air dimana2 tanpa memikirkan kebersihannya. JUJUR air disana semua bersih2 dan jernih2 bahkan segar sekali rasanya, tapi saya takut utk minum langsung dari kran. padahal masyarakat disana biasa minum di semua kran dimanapun karena memang bersih.  ;D   (**tapi saya tetap takut minum air kran)
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: dhammadinna on 18 November 2013, 06:11:20 PM
 [at] melody: umm.. itu gelas sekali pakai (kadang berbahan plastik, kadang karton). Kalau sudah dipakai, walaupun hanya untuk takaran, pasti langsung mereka buang sih (logikanya begitu. Rasanya, ga mungkin dipakai untuk pembeli selanjutnya)...

btw, keran air otomatis yang km ceritakan itu, kalo nutup kan otomatis. Nah waktu mau minumnya, caranya gimana?
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: melody on 18 November 2013, 06:37:44 PM
[at] melody: umm.. itu gelas sekali pakai (kadang berbahan plastik, kadang karton). Kalau sudah dipakai, walaupun hanya untuk takaran, pasti langsung mereka buang sih (logikanya begitu. Rasanya, ga mungkin dipakai untuk pembeli selanjutnya)...

btw, keran air otomatis yang km ceritakan itu, kalo nutup kan otomatis. Nah waktu mau minumnya, caranya gimana?

ouw... kalau yang plastik boleh juga dicuci lagi n jdin tempat taruh barang...

kalo minum saya pikir mulutnya deketin aja trus waktu menjauh kok gak mati juga airnya, ga ada tata cara pemakaian pula...
Title: Re: Save Our World, Reduce Global Warming
Post by: juanpedro on 18 November 2013, 08:22:41 PM
ya gpp...

kalau supply airnya melimpah, tar jg bosan bawa pulang buat persediaan,
kan manusia menyimpan krn khawatir masa depan, takut stok air kurang

gratis sih sebenarnya engga lah. kita kan ada bayar pajak,
mo orang miskin pun, walau ga punya NPWP, tetap aja tiap belanja udah kena PPN 10%.
drpd tiap tahun nerima PNS yg engga2,
lebih baik dibangun infrastruktur yg menunjang hidup scr (relatif) permanen.
semua akhirnya berujung pada politikus :D
iya si... cuman saya tetep rada pesimis ya... soalnya ada oknum2 yang suka ngusilin fasilitas publik... bukannya menjaga tapi malah ngrusak :))
Title: Apa Penyebab Suhu Jakarta dan Bekasi Hampir 40 Derajat Celsius?
Post by: dhammadinna on 12 October 2014, 07:52:01 AM
Pantesan beberapa hari ini panas banget...

Quote
(BMKG) mengonfirmasi bahwa suhu udara di wilayah Jakarta dan Bekasi pada Sabtu (11/10) memang hampir mencapai 40 derajat celsius. Persisnya antara 38 dan 39 derajat celsius.

Konfirmasi tersebut disampaikan Dodo Gunawan, Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG, kepada Kompas.com, Sabtu ini, menyusul sejumlah keluhan pengguna media sosial Facebook dan Twitter tentang panasnya udara di dua kota tersebut.

Dodo mengungkapkan, suhu di kota-kota seperti Jakarta dan Bekasi memang semakin meningkat. "Sebelumnya, suhu di Jakarta dan sekitarnya maksimum 35-37 derajat celsius," kata Dodo.

Dodo menyebut, salah satu penyebab peningkatan adalah emisi gas rumah kaca yang tinggi secara global. "Akibatnya, pemanasan global, perubahan iklim. Jadi, suhu memang meningkat," ujarnya.

Faktor lainnya adalah pembangunan perkotaan di Jakarta, Bekasi, dan wilayah sekitarnya yang makin masif sehingga menyisakan sedikit ruang terbuka hijau. Ini menyebabkan fenomena urban heat island.

Urban heat island didefinisikan sebagai peningkatan suhu di wilayah-wilayah metropolitan akibat aktivitas manusia, meliputi pembangunan, penggunaan kendaraan bermotor yang tak ramah lingkungan, serta faktor lain.

"Ada perubahan land use. Sekarang kota dipenuhi beton. Makhluk hidup cenderung menyerap panas, tetapi aspal, beton, memantulkan panas Matahari. Akibatnya, udara menjadi panas."

Agar warga kota seperti Jakarta dan Bekasi bisa kembali merasakan kesejukan, solusinya jelas, perlu perubahan dalam gaya hidup dan pembangunan yang lebih ramah lingkungan. Jika tidak, maka Jakarta dan sekitarnya bisa semakin panas.

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/10/suhu-jakarta-dan-bekasi-hampir-40-derajat-celsius-apa-sebabnya