awal taon 2010 sy sempat jalan2 ke malay, mampir ke genting resort, eh malah ada seorang bhikkhu (klo di liat dr jubah nya, bhikkhu mahayana) ditemani 2/3 orang wanita muda, sedang berjalan2 di mall genting resort, ga tau apa masuk ke casino yg ada disana ato ga... padahal kita tau genting resort itu tempat wisata dan casino terbesar di malay.
sebenarnya hal ini sangat tidak pantas, apalagi di temani wanita muda, apalagi diatas mall/casino ada hotel... klo udah kayak gtu, apa nya yg mau di pikir secara positif. bhikkhu yg seperti itu yg menghancurkan image dari sangha (persamuan bhikkhu mau sekte apapun, bakal kena imbasnya) sehingga gambarang bhikkhu dimasyarakat tidak lagi sebagai orang yg diagungkan karena vinaya, guru dhamma dan prilaku nya, tapi di anggap tidak beda nya dengan umat biasa...
apakah pantes bhikkhu duduk di cafe sambil minum kopi ? sy rasa tidak, bhikkhu tidak ada kepentingan yg berhubungan dengan profesi nya di cafe itu dan bhikkhu tidak mempunyai tugas untuk nongkrong sambil bergosip di cafe, tapi bhikkhu seharusnya melatih meditas, belajar dhamma dan menjalankan vinaya sambil mengajar umat tentang dhamma... bukan malah bersantai/refreshing di cafe sambil liat2 pemandangan... klo mau gtu mah ga perlu jadi bhikkhu, bisa tiep hari lagi nongkrong di cafe...
bahkan saya pernah melihat bhikkhu (sy lupa2 inget klo ga di singpore, ya di malay) yg sedang jalan2 di mall berbelanja wow... apakah pantes ? mau di nilai dari sisi positif gimana pun tetap tidak pantas... baju dan penampilan boleh bhikkhu, tapi prilaku/perbuatan tidak beda dengan umat biasa...
salam aa'tono
Sebagai tambahan saja, idealnya seseorang ketika memutuskan untuk memasuki persamuhan Sangha, tentu hendak mendedikasikan hidupnya pada Dhamma, menembus Dhamma guna mencapai pembebasan akhir Nibbana dan membimbing umat yang mau mendengarkan untuk lebih memahami Dhamma yang lebih dalam. Tetapi manusia memang beragam jadi akan banyak variasinya. Idealnya lagi para bhikkhu bila tidak mendapat undangan umat untuk berbagai keperluan, seyogyanya [at el sol: jangan protes yak aye pake kata ini
] berdiam di vihara sehingga bila umat yang hendak menemui bhikkhu untuk dimintai nasihat tidak kecewa datang ke vihara. Kalo mendapat undangan dana makan di rumah umat, atau ceramah di suatu tempat, peresmian tempat usaha atau rumah tinggal, atau upacara di rumah duka, tentu setelah selesai akan kembali ke vihara (tidak mampir ke cafe untuk 'hang-out') bukan?