//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?  (Read 13808 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline pendekar kuning

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 250
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?
« Reply #45 on: 15 May 2010, 09:48:58 AM »
gah pantasss...

apa kata duniaaaaa......

Offline mo_mink

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 1
Re: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?
« Reply #46 on: 15 May 2010, 10:08:25 AM »
Lihatlah secara mendalam...

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Re: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?
« Reply #47 on: 15 May 2010, 01:23:18 PM »
Hahaha...Pandangan dan presepsi berbeda-beda tapi tidak dapat disalahkan. Mungkin ada pengalaman yang membuat presepsi sperti itu atau ad sebab lainnya. Sebab sekarang ini memang lebih banyak berita ttng negatifnya Cafe", jadi kesannya agak negatif tapi ya tidak semua. Tidak penting apakah itu Cafe yg baik atau yg tdk baik sebaiknya kita tetap berpikir positif mengingat kita tidak mengetahui motif atau alasan sebenarnya mengapa Bhikkhu / Bhiksu itu nongkrong di Cafe. Jadi berpikir Positif lah...

inilah bhikku kota namanya bukan bhikku pada zaman Sang Buddha dimana pergi ke satu tempat aja perlu izin Buddha dan tetua,Sang Buddha sangat menjaga image masyarakat terhadap Sangha.kalo zaman sekarang bhikku yang menjelekkan image dia sendiri.

Bro Nyanadhana, ingin tanya nih , apakah peraturan untuk bhikkhu kota zaman sekarang dengan bhikkhu zaman Sang Buddha dulu masih sama, atau sudah berubah? Kalau masih sama, tentunya bhikkhu tetap wajib memelihara image Sangha bukan? Mohon pencerahannya . terima kasih.

Sangha tradisi Theravada masih mempertahankan praktek Vinaya dan Sila yang sama pada waktu jamannya Buddha Gotama.
kam sia

Offline ciputras

  • Teman
  • **
  • Posts: 60
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?
« Reply #48 on: 17 May 2010, 05:44:58 PM »
awal taon 2010 sy sempat jalan2 ke malay, mampir ke genting resort, eh malah ada seorang bhikkhu (klo di liat dr jubah nya, bhikkhu mahayana) ditemani 2/3 orang wanita muda, sedang berjalan2 di mall genting resort, ga tau apa masuk ke casino yg ada disana ato ga... padahal kita tau genting resort itu tempat wisata dan casino terbesar di malay.

sebenarnya hal ini sangat tidak pantas, apalagi di temani wanita muda, apalagi diatas mall/casino ada hotel... klo udah kayak gtu, apa nya yg mau di pikir secara positif. bhikkhu yg seperti itu yg menghancurkan image dari sangha (persamuan bhikkhu mau sekte apapun, bakal kena imbasnya) sehingga gambarang bhikkhu dimasyarakat tidak lagi sebagai orang yg diagungkan karena vinaya, guru dhamma dan prilaku nya, tapi di anggap tidak beda nya dengan umat biasa...

apakah pantes bhikkhu duduk di cafe sambil minum kopi ? sy rasa tidak, bhikkhu tidak ada kepentingan yg berhubungan dengan profesi nya di cafe itu dan bhikkhu tidak mempunyai tugas untuk nongkrong sambil bergosip di cafe, tapi bhikkhu seharusnya melatih meditas, belajar dhamma dan menjalankan vinaya sambil mengajar umat tentang dhamma... bukan malah bersantai/refreshing di cafe sambil liat2 pemandangan... klo mau gtu mah ga perlu jadi bhikkhu, bisa tiep hari lagi nongkrong di cafe...

bahkan saya pernah melihat bhikkhu (sy lupa2 inget klo ga di singpore, ya di malay) yg sedang jalan2 di mall berbelanja wow... apakah pantes ? mau di nilai dari sisi positif gimana pun tetap tidak pantas... baju dan penampilan boleh bhikkhu, tapi prilaku/perbuatan tidak beda dengan umat biasa...

salam aa'tono

Sebagai tambahan saja, idealnya seseorang ketika memutuskan untuk memasuki persamuhan Sangha, tentu hendak mendedikasikan hidupnya pada Dhamma, menembus Dhamma guna mencapai pembebasan akhir Nibbana dan membimbing umat yang mau mendengarkan untuk lebih memahami Dhamma yang lebih dalam. Tetapi manusia memang beragam jadi akan banyak variasinya. Idealnya lagi para bhikkhu bila tidak mendapat undangan umat untuk berbagai keperluan, seyogyanya [at el sol: jangan protes yak aye pake kata ini  :)] berdiam di vihara sehingga bila umat yang hendak menemui bhikkhu untuk dimintai nasihat tidak kecewa datang ke vihara. Kalo mendapat undangan dana makan di rumah umat, atau ceramah di suatu tempat, peresmian tempat usaha atau rumah tinggal, atau upacara di rumah duka, tentu setelah selesai akan kembali ke vihara (tidak mampir ke cafe untuk 'hang-out') bukan?
Buddha said to his followers:
"cetanaham bhikkhave kammam vadami" - "The intention, monks, is what I maintain to be the action."
Ajahn Lee : "An evil intention blemishes virtue. A good intention helps keep it pure."

Offline ndrosubiyanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 308
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?
« Reply #49 on: 18 May 2010, 01:19:16 PM »
Image and perception.
This too shall pass.........

Offline Khun_sang90

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Namo Buddhaya....
Re: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?
« Reply #50 on: 27 May 2010, 10:54:47 PM »
Hahaha...Pandangan dan presepsi berbeda-beda tapi tidak dapat disalahkan. Mungkin ada pengalaman yang membuat presepsi sperti itu atau ad sebab lainnya. Sebab sekarang ini memang lebih banyak berita ttng negatifnya Cafe", jadi kesannya agak negatif tapi ya tidak semua. Tidak penting apakah itu Cafe yg baik atau yg tdk baik sebaiknya kita tetap berpikir positif mengingat kita tidak mengetahui motif atau alasan sebenarnya mengapa Bhikkhu / Bhiksu itu nongkrong di Cafe. Jadi berpikir Positif lah...

inilah bhikku kota namanya bukan bhikku pada zaman Sang Buddha dimana pergi ke satu tempat aja perlu izin Buddha dan tetua,Sang Buddha sangat menjaga image masyarakat terhadap Sangha.kalo zaman sekarang bhikku yang menjelekkan image dia sendiri.

Bro Nyanadhana, ingin tanya nih , apakah peraturan untuk bhikkhu kota zaman sekarang dengan bhikkhu zaman Sang Buddha dulu masih sama, atau sudah berubah? Kalau masih sama, tentunya bhikkhu tetap wajib memelihara image Sangha bukan? Mohon pencerahannya . terima kasih.

Sangha tradisi Theravada masih mempertahankan praktek Vinaya dan Sila yang sama pada waktu jamannya Buddha Gotama.
kam sia
Bhikkhu Theravada sekarang masih mengikuti Vinaya yang telah ditetapkan, tapi ad 2kubu  dalam hal ini. Ada yang menjlnkan dengan kaku tidak menambah atau mengurang (Mahanikaya)ad yg mengikuti perkembangan jaman dgn catatan tidak menhilangkan atau mengurang hanya menambah beberapa peraturan(Dhammayuttika). Pada intinya Bhikkhu Theravada tetap berpedoman pada Vinaya.
cthnya: dahulu blum ada rokok dan di Indonesia khususnya, 'rokok' kesannya negatif jadi khusus STI rokok ditetapkan sebgai salah satu pelanggaran dlm Vinaya termasuk tato.
'Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta'......
 'May AlL Beings Happy'...
 'Semoga Semua Mahluk Berbahagia'....

Offline decay2000

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 32
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?
« Reply #51 on: 29 May 2010, 09:00:27 PM »
Pantas atau tidak pantas adalah hanya pikiran kita meng-olah informasi yang datang sehingga jika bagi kita tidak menyenangkan, maka kita akan berasumsi bahwa bhikku ngafe itu tidak wajar dan kita mulai dengan klesha (deluted) minds mengenai ini.

Alangkah indahnya jika kita tidak meng-judge berdasarkan tentang apa yang mereka (bhikku) lakukan tanpa kita ketahui mengapa (cause and effect) bhikku ada di cafe in the first place. Mungkin saja dia sedang membagikan kata-kata dhamma di sana. atau mungkin juga mereka sedang berdiskusi untuk penyaluran dana atau membantu umat/ orang yang lain.

Kita hanya manusia kotor yang hanya bisa menilai berdasarkan pemikiran kita yang masih jauhhhh dari enlightenment / awakenning. jadi menurut saya sih...

why not bhikku di cafe? of course ga masalah.... kecuali bhikku tersebut di cafe membicarakan hal hal "Mara" membicarakan napsu-napsu mereka, barulah itu masalah. tapi sejauh cuman melihat mereka di cafe... menurut saya sih... tidak apa apa.

Namaste.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia dan damai sejahtera.
-----------------------------------------

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Bhikkhu nongkrong di kafe, pantaskah?
« Reply #52 on: 29 May 2010, 09:08:07 PM »
Gpp. Kan Buddha aja pernah ngopi bareng Buddha hidup. Mereka sudah memberi suri tauladannya bagi para bhikkhu ini. ^-^
appamadena sampadetha