//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Setelah mengetahui gagasan "Aku" adalah destruktif, apa yang harus dilakukan?  (Read 21952 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Setelah kita mengetahui bahwa tiada aku,...
Dan menerima pandangan bahwa aku itu tiada,...
Tetapi mengapa kita masih bodoh dan melekat pada diri?

Karena yang kita ketahui itu hanya sekedar pengetahuan teori, bukan penembusan (pencapaian kesucian).

Cukup mencapai sotapana maka aku yg kekal sudah tiada.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
asumsi saya:
yg Llyod maksud adalah Arahat, sedang yg anda maksud adalah Sotapana (minimal)

imo, seharusnya yg benar2 menembus 'tanpa-aku' secara sempurna adalah seorang Arahat
ingat 'sabbe dhamma annata', di sini termasuk 'sankhata dhamma' dan 'asankhata dhamma'
cuma seorang Arahat yg telah menembus 'asankhata dhamma'

cmiiw

jadi menurut anda tidak ada Arahat yg bukan bhikkhu?

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
jadi menurut anda tidak ada Arahat yg bukan bhikkhu?

Kalau menurut saya bukan bhikkhu nya yang jadi persoalan tapi setiap pemasuk arus pasti akan menjalankan kehidupan suci. Entah itu menjadi samana, atau pun bhikkhu
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Kalau menurut saya bukan bhikkhu nya yang jadi persoalan tapi setiap pemasuk arus pasti akan menjalankan kehidupan suci. Entah itu menjadi samana, atau pun bhikkhu

beberapa contoh para Ariya yg yg tetap menjadi perumah tangga (tidak menjadi bhikkhu ataupun samana): Ghatikara(Anagami), Ugga (Anagami), Citta (Anagami), Dewa Sakka (Sotapanna), Mahanama (Sakadagami).

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
beberapa contoh para Ariya yg yg tetap menjadi perumah tangga (tidak menjadi bhikkhu ataupun samana): Ghatikara(Anagami), Ugga (Anagami), Citta (Anagami), Dewa Sakka (Sotapanna), Mahanama (Sakadagami).

Yang paling beken dan kaya raya kayak Anatapindika dan Visakkha masuk nggak? 

Kalau ga salah mereka sotapana.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Yang paling beken dan kaya raya kayak Anatapindika dan Visakkha masuk nggak? 

Kalau ga salah mereka sotapana.

ya benar Anāthapiṇḍika juga, tapi saya tidak menemukan bukti otentik dan akurat sehubungan dengan Visakha

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
ya benar Anāthapiṇḍika juga, tapi saya tidak menemukan bukti otentik dan akurat sehubungan dengan Visakha

Kalo tidak salah di RAPB ada cerita mengenai hal ini....

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
beberapa contoh para Ariya yg yg tetap menjadi perumah tangga (tidak menjadi bhikkhu ataupun samana): Ghatikara(Anagami), Ugga (Anagami), Citta (Anagami), Dewa Sakka (Sotapanna), Mahanama (Sakadagami).

Ya itu yang tertulis di buku dan sejarah, tetapi bisa dilihat dalam praktek mereka yang menjadi pemasuk arus akan mempunyai kehidupan seperti samana karena dasar menjadi pemasuk arus harus mempunyai pondasi kuat ke lima sila tanpa celah. Buku dan referensi sejarah hanya menulis mereka memasuki arus dan masih berstatus umat awam. Tetapi tidak menceritakan bagaimana kehidupan mereka sehari hari seperti apa? Apalagi kehidupan dewa sakka? Ini sudah diluar batas logika kita sebagai umat yang mata nya tertutup debu.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Ya itu yang tertulis di buku dan sejarah, tetapi bisa dilihat dalam praktek mereka yang menjadi pemasuk arus akan mempunyai kehidupan seperti samana karena dasar menjadi pemasuk arus harus mempunyai pondasi kuat ke lima sila tanpa celah. Buku dan referensi sejarah hanya menulis mereka memasuki arus dan masih berstatus umat awam. Tetapi tidak menceritakan bagaimana kehidupan mereka sehari hari seperti apa? Apalagi kehidupan dewa sakka? Ini sudah diluar batas logika kita sebagai umat yang mata nya tertutup debu.

MN 81 Ghatikara Sutta cukup jelas menceritakan kehidupan sehari2 Ghatikara, sbb:

tentang kesibukan Sakka juga di singgung dalam MN 37  Cūḷataṇhāsankhaya Sutta sbb:
Quote
8. “Kosiya,  bagaimanakah Sang Bhagavā menjelaskan kepadamu secara ringkas mengenai kebebasan dalam hancurnya ketagihan? Baik sekali jika kami juga mendengarkan pernyataan itu.”

“Tuan Moggallāna yang baik, kami sangat sibuk, kami harus melakukan banyak urusan, tidak hanya dengan urusan kami, tetapi juga dengan urusan para dewa Tiga Puluh Tiga. Selain itu, Tuan Moggallāna, apa yang telah didengar, diketahui, [253] diperhatikan, diingat, telah lenyap seketika. Tuan Moggallāna, pernah terjadi perang antara para dewa dan para raksasa.  Dalam peperangan itu para dewa menang dan para raksasa kalah. Ketika aku telah memenangkan perang itu dan kembali dari sana sebagai penakluk, aku membangun Istana Vejayanta. Tuan Moggallāna yang baik, Istana Vejayanta memiliki seratus menara, dan tiap-tiap menara memiliki tujuh ratus kamar, dan masing-masing kamar dihuni oleh tujuh bidadari, dan tiap-tiap bidadari memiliki tujuh pelayan. Sudikah engkau melihat Istana Vejayanta yang indah ini, Tuan Moggallāna yang baik?” Yang Mulia Mahā Moggallāna menyetujui dengan berdiam diri.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
MN 81 Ghatikara Sutta cukup jelas menceritakan kehidupan sehari2 Ghatikara, sbb:

tentang kesibukan Sakka juga di singgung dalam MN 37  Cūḷataṇhāsankhaya Sutta sbb:
Quote

    8. “Kosiya,  bagaimanakah Sang Bhagavā menjelaskan kepadamu secara ringkas mengenai kebebasan dalam hancurnya ketagihan? Baik sekali jika kami juga mendengarkan pernyataan itu.”

    “Tuan Moggallāna yang baik, kami sangat sibuk, kami harus melakukan banyak urusan, tidak hanya dengan urusan kami, tetapi juga dengan urusan para dewa Tiga Puluh Tiga. Selain itu, Tuan Moggallāna, apa yang telah didengar, diketahui, [253] diperhatikan, diingat, telah lenyap seketika. Tuan Moggallāna, pernah terjadi perang antara para dewa dan para raksasa.  Dalam peperangan itu para dewa menang dan para raksasa kalah. Ketika aku telah memenangkan perang itu dan kembali dari sana sebagai penakluk, aku membangun Istana Vejayanta. Tuan Moggallāna yang baik, Istana Vejayanta memiliki seratus menara, dan tiap-tiap menara memiliki tujuh ratus kamar, dan masing-masing kamar dihuni oleh tujuh bidadari, dan tiap-tiap bidadari memiliki tujuh pelayan. Sudikah engkau melihat Istana Vejayanta yang indah ini, Tuan Moggallāna yang baik?” Yang Mulia Mahā Moggallāna menyetujui dengan berdiam diri.

Mantap!  Haremnya Indra benar2 wow (tapi gw nggak salto  :)))

Bayangkan istrinya ada :
100 menara X 700 kamar X 7 bidadari = 490.000 bidadari

Belum lagi pelayannya ikut juga (kalau halal kayak agama tetangga)
490.000 bidadari X 7 pelayan = 3.430.000 pelayan bidadari

Total semua ceweknya dewa Indra = 3.920.000 dewi.

Untunglah dewa Indra punya waktu 1.000 tahun surgawi bersama dengan ke 3.9M dewi2nya :hammer:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
jadi menurut anda tidak ada Arahat yg bukan bhikkhu?

seorang perumah tangga menjadi Arahat harus menjadi bhikkhu dlm tempo maksimal 7 hari, kalau tidak dia akan parinibbana
kalau ada anggapan waktu 7 hari itu tidak signifikan, maka saya katakan tidak ada Arahat yg bukan bhikkhu

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
seorang perumah tangga menjadi Arahat harus menjadi bhikkhu dlm tempo maksimal 7 hari, kalau tidak dia akan parinibbana
kalau ada anggapan waktu 7 hari itu tidak signifikan, maka saya katakan tidak ada Arahat yg bukan bhikkhu

memang saya juga tidak pernah membaca ada kasus Arahat awam yg hidup lama, tapi apakah kematian arahat awam itu disebabkan oleh kearahatannya? bisakah anda memberikan referensi otentik sehubungan dengan hal ini? bahwa pencapaian Kearahatan bisa bikin mati seseorang?

di satu pihak anda memberikan toleransi 7 hari bagi Arahat awam. tapi di pihak lain anda membantah jika ada umat awam yg mencapai Arahat, yg menyiratkan bahwa ada umat awam yg jadi Arahat walaupun 7 hari. sungguh menarik melihat bagaimana pemikiran-pemikiran anda sendiri bisa saling kontradiktif

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
memang saya juga tidak pernah membaca ada kasus Arahat awam yg hidup lama, tapi apakah kematian arahat awam itu disebabkan oleh kearahatannya? bisakah anda memberikan referensi otentik sehubungan dengan hal ini? bahwa pencapaian Kearahatan bisa bikin mati seseorang?

di satu pihak anda memberikan toleransi 7 hari bagi Arahat awam. tapi di pihak lain anda membantah jika ada umat awam yg mencapai Arahat, yg menyiratkan bahwa ada umat awam yg jadi Arahat walaupun 7 hari. sungguh menarik melihat bagaimana pemikiran-pemikiran anda sendiri bisa saling kontradiktif

aduh bro, ngak usah dibuat2 sulit deh
saya pikir anda adalah seorang yg memiliki pengetahuan Dhamma yg luas
apakah terlalu sulit mencerna apa yg saya maksud?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
aduh bro, ngak usah dibuat2 sulit deh
saya pikir anda adalah seorang yg memiliki pengetahuan Dhamma yg luas
apakah terlalu sulit mencerna apa yg saya maksud?

benar, saya memang kesulitan, jadi mohon dijelaskan sejelas2nya. saya ulangi pertanyaannya "Apakah ada Arahat yg bukan bhikkhu?"

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
asumsi saya:
yg Llyod maksud adalah Arahat, sedang yg anda maksud adalah Sotapana (minimal)

imo, seharusnya yg benar2 menembus 'tanpa-aku' secara sempurna adalah seorang Arahat
ingat 'sabbe dhamma annata', di sini termasuk 'sankhata dhamma' dan 'asankhata dhamma'
cuma seorang Arahat yg telah menembus 'asankhata dhamma'

cmiiw

Dan di sini anda juga telah keliru membaca pikiran Bro Lloyd, karena yg ia maksudkan adalah

Ya itu yang tertulis di buku dan sejarah, tetapi bisa dilihat dalam praktek mereka yang menjadi pemasuk arus akan mempunyai kehidupan seperti samana karena dasar menjadi pemasuk arus harus mempunyai pondasi kuat ke lima sila tanpa celah. Buku dan referensi sejarah hanya menulis mereka memasuki arus dan masih berstatus umat awam. Tetapi tidak menceritakan bagaimana kehidupan mereka sehari hari seperti apa? Apalagi kehidupan dewa sakka? Ini sudah diluar batas logika kita sebagai umat yang mata nya tertutup debu.

jelas yg dimaksudkan adalah mulai dari Pemasuk Arus aka Sotapanna, bukan seperti hasil pembacaan pikiran yg anda lakukan bahwa yg dimaksudkan adalah Arahat.