Segala yang terjadi adalah hal yg alami.
Tak terhindarkan karena hal seperti ini hampir selalu ada.
Saya lebih setuju menggunakan kata "wajar" ketimbang "alami". Kalau orang keliru itu adalah wajar, selalu terjadi. Tetapi kalau dikatakan "alami", berarti membenarkan manusia selalu keliru.
Segala sesuatu merupakan proses. Dan proses itu adalah hal yg alami.....terlepas dari benar dan keliru, wajar atau tidak wajar, selama itu adalah bagian dari proses maka itu adalah hal yang alami.
Sebagai contoh yg sering salah kaprah adalah pengrusakan hutan karena penebangan oleh manusia yg sering dikatakan sebagai hal yg tidak alami. Kerusakan hutan di Kalimantan tetap harus dipandang sebagai suatu kealamian karena manusia sendiri adalah bagian dari alam itu sendiri. Kerusakan hutan oleh kebakaran yg bersumber pada petir misalnya, tidak jauh berbeda dengan tindakan penebangan oleh manusia, keduanya sama2 merupakan bagian dari alam terlepas dari pandangan benar atau keliru.
Se-keliru2-nya tindakan penebangan hutan oleh manusia dipandang, hutan yg telah rusak tersebut tetap merupakan ke-alami-an.
Dari pengalaman pribadi........sikap awal yg baik adalah berusaha memahami daripada mencoba secara langsung dan frontal "meluruskan".
Kembali lagi di sini tidak ada satu mengajar/meluruskan yang lain, apalagi secara frontal. Yang ada hanyalah pembahasan tentang suatu ide. Dalam diskusi, kalau menurut saya benar, saya katakan benar, kalau salah ya salah, karena ini menyangkut ide, bukan pribadi. Kalau dalam kehidupan, seperti yang sering saya katakan, apa yang mau dilakukan oleh Umat Buddha, tidak ada hubungannya dengan saya sendiri. Saya tidak punya kepentingan dan keperluan mengubah/meluruskan orang lain.
Saya tidak menuduh anda mempunyai keinginan untuk meluruskan orang2 yg berlaku sebagaimana topik thread.
Melainkan
sharing.....oleh karena itu saya menggunakan kata2 pembuka....dari pengalaman pribadi.... dimana saya pernah merasa terganggu atas pandangan orang lain yg menurut saya keliru dan mencoba secara langsung mengingatkan...........
Dan dari pengalaman tersebut saya menjadi sadar bahwa masing2 orang mempunyai pandangan masing2 terlepas dari benar atau salah, dan memang pengertian seperti itulah yg ada pada diri orang tsb pada saat itu, masing2 orang memiliki waktunya masing2........
Kesimpulan saya dari hal tersebut adalah...lebih baik berusaha memahami mengapa orang tersebut sampai memiliki pandangan seperti itu.....bukan untuk membenarkan tetapi hanya sekedar untuk memahami.