//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain  (Read 31261 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« on: 04 March 2010, 05:08:51 PM »
Kelihatannya hal sepele, tetapi imbasnya bisa ke mana-mana.

Hal ini umum terjadi terutama jika menyangkut hubungan umat dan sangha. Anggota sangha yang diduga sebagai seorang Ariya, biasa keputusannya bisa dianggap lebih benar. Dana yang diberikan pun biasanya lebih diutamakan, semua berbondong-bondong datang demi Bhikkhu(ni) "Ariya" tersebut. Bahkan saya pernah dengar ada metode yang bisa dilakukan orang tertentu untuk "mengintip" apakah anggota sangha tersebut adalah (tanpa tanggung-tanggung,) Arahat.

Bagaimana pendapat rekan-rekan terhadap sikap demikian?



NB: Topic ini bukan untuk memperpanjang dan juga tidak ada hubungannya dengan Topik sebelah, tetapi memang membahas fenomena yang terjadi, apakah sesuai atau tidak sesuai dengan dhamma.

No Junk, Please!

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #1 on: 04 March 2010, 05:12:09 PM »
I assume all is arahant ;)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #2 on: 04 March 2010, 05:21:17 PM »
I assume all is arahant ;)

Assuming "All is Arahant" or "None is Arahant" causes no discrimination. Thus, no problem. When we discern "this one is Arahant, and this one is not" based only on speculations, not knowledge, discrimination arose. Then by that speculation and lack of knowledge, our thought and conduct toward that person differ. That's the problem.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #3 on: 04 March 2010, 05:32:08 PM »
Can you explain what kind of "method" that can be used by some people?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #4 on: 04 March 2010, 05:35:48 PM »
Can you explain what kind of "method" that can be used by some people?

:) [Back to Bahasa]
Seperti biasa, saya tidak menyebutkan nama, tetapi ada orang yang katanya bisa membaca "aura" dari bhikkhu. Dan bhikkhu tertentu, ia katakan sebagai Arahat. Berdasarkan dhamma, betulkah pencapaian kesucian orang bisa terlihat dari "aura"?

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #5 on: 04 March 2010, 05:38:40 PM »
** edit.. dah di jawab ;D

aura? yup.. aura seseorang gak bohong ;D
« Last Edit: 04 March 2010, 05:41:32 PM by wen78 »
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #6 on: 04 March 2010, 05:39:45 PM »
:) [Back to Bahasa]
Seperti biasa, saya tidak menyebutkan nama, tetapi ada orang yang katanya bisa membaca "aura" dari bhikkhu. Dan bhikkhu tertentu, ia katakan sebagai Arahat. Berdasarkan dhamma, betulkah pencapaian kesucian orang bisa terlihat dari "aura"?

Membaca aura ini seperti apa yah? Bisa tolong dijelaskan lebih detil? :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #7 on: 04 March 2010, 05:42:00 PM »
so, what is the criteria of an Arahant? if a person match with the criteria of an Arahat, we should "label" him and call him an Arahat?

[Back to Bahasa, sebelum keterusan]

Entahlah, saya tidak bisa membedakan, dan menurut saya tidak ada gunanya membedakan hal demikian. Arahat dan bukan, dalam hal apakah memiliki kepentingan untuk dibedakan?


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #8 on: 04 March 2010, 05:44:51 PM »
Membaca aura ini seperti apa yah? Bisa tolong dijelaskan lebih detil? :)

Tidak bisa. Ceritanya begini. Suatu saat sedang ada perbedaan pendapat tentang ucapan para bhikkhu. Kemudian ada yang mengatakan, "tapi si bhikkhu A sudah Arahat." Saya tanya tahu dari mana hal tersebut. Dijawab, "si X yang bisa melihat aura, melihat aura bhikkhu A berwarna putih*, berarti sudah Arahat."


*Saya tidak ingat penjelasan putihnya bagaimana, tetapi seingat saya dikatakan warnanya secara garis besar putih.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #9 on: 04 March 2010, 05:52:20 PM »
Membaca aura ini seperti apa yah? Bisa tolong dijelaskan lebih detil? :)

Tidak bisa. Ceritanya begini. Suatu saat sedang ada perbedaan pendapat tentang ucapan para bhikkhu. Kemudian ada yang mengatakan, "tapi si bhikkhu A sudah Arahat." Saya tanya tahu dari mana hal tersebut. Dijawab, "si X yang bisa melihat aura, melihat aura bhikkhu A berwarna putih*, berarti sudah Arahat."


*Saya tidak ingat penjelasan putihnya bagaimana, tetapi seingat saya dikatakan warnanya secara garis besar putih.

Menurut saya, hal itu belum tentu akurat. Tapi jika saya menyatakan demikian, saya pun turut ikut berspekulasi. :)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #10 on: 04 March 2010, 05:53:30 PM »
Hmmm saya pernah 2x dibaca aura oleh seseorang

#1 ---> dibaca sebagai single > padahal dah berkeluarga, katanya aura gw ga ada warna (sayang dia ga bilang putih LOL)

#2 ---> katanya aura gw berubah & banyak yg ikutin (wow...) ga ngerti deh gw

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #11 on: 04 March 2010, 05:54:18 PM »
:) [Back to Bahasa]
Seperti biasa, saya tidak menyebutkan nama, tetapi ada orang yang katanya bisa membaca "aura" dari bhikkhu. Dan bhikkhu tertentu, ia katakan sebagai Arahat. Berdasarkan dhamma, betulkah pencapaian kesucian orang bisa terlihat dari "aura"?

Membaca aura ini seperti apa yah? Bisa tolong dijelaskan lebih detil? :)
dengan menggunakan "mata ketiga" untuk melihat aura. sering meditasi, biasanya bisa sendiri.
mo jalur express, bisa minta tolong org "pinter" ato Bhikku utk bukain. disarankan dah siap lahir batin.

so, what is the criteria of an Arahant? if a person match with the criteria of an Arahat, we should "label" him and call him an Arahat?

[Back to Bahasa, sebelum keterusan]

Entahlah, saya tidak bisa membedakan, dan menurut saya tidak ada gunanya membedakan hal demikian. Arahat dan bukan, dalam hal apakah memiliki kepentingan untuk dibedakan?



sehati.
tapi prakteknya memang begitu. karena tau(bisa melihat sendiri) maka otomatis lebih hormat dibanding yg lain. kl tidak tau, maka semua di sama ratakan.

ya.. begitulah... ;D

Hmmm saya pernah 2x dibaca aura oleh seseorang

#1 ---> dibaca sebagai single > padahal dah berkeluarga, katanya aura gw ga ada warna (sayang dia ga bilang putih LOL)

#2 ---> katanya aura gw berubah & banyak yg ikutin (wow...) ga ngerti deh gw


setau gua, liat aura, gak bisa utk melihat seseorang single apa dah married ;D
« Last Edit: 04 March 2010, 05:55:53 PM by wen78 »
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #12 on: 04 March 2010, 05:57:53 PM »
Ada pula yang konon bisa tahu dari reliknya.
Sebenarnya ada bahayanya gak sih menebak kesucian seseorang?

Kenapa Sang Buddha mengkategorikan "berbohong mengenai pencapaian kesucian sendiri" sebagai sesuatu yang sangat berat (parajika) ?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #13 on: 04 March 2010, 06:28:35 PM »
Pada saat itu, terdapat dewa lain yang bernama Ankura di alam dewa Tavatimsa yang telah banyak memberikan dana; jauh lebih banyak daripada apa yang telah Indaka berikan. Tetapi dana itu dilakukan di luar masa keberadaan ajaran Buddha. Sehingga meskipun dananya besar dan banyak, ia menikmati pahala
kehidupan dewa dalam ukuran yang lebih kecil daripada Indaka, yang telah mempersembahkan sangat sedikit dana.

Ketika Sang Buddha berada di Tavatimsa, Ankura bertanya kepada Beliau alasan ketidaksesuaian perolehan pahala itu. Kepadanya Sang Buddha menjawab, "O dewa! Ketika memberikan dana kamu seharusnya memilih kepada siapa kamu memberi, karena perbuatan dana seperti halnya menanam bibit. Bibit yang ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi pohon atau tanaman yang kuat dan hebat, serta akan menghasilkan banyak buah; tetapi kamu telah menebarkan bibitmu di tanah yang tandus, sehingga kamu memperoleh sangat sedikit."

Mungkin sutta diatas salah pemicu umat awam menebak-nebak tingkat kesucian seseorang.Sehingga saat berdana terjadilah perbedaan.Apakah itu adil???
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Menerka Pencapaian Kesucian Orang Lain
« Reply #14 on: 04 March 2010, 07:08:28 PM »
sebaiknya jangan menerka nerka,,,, haha, saya jg dulu begitu, wow kyk ini Bhikkhu suci, tp gw nga pake istilah kesucian tingkat berapa gt, ya saya hormat benar gt, tp sewaktu ikt retret meditasi, gw baru sadar bahwa kepada Bhikkhu apapun kita hendak berdana, hendaknya niat kita berdana kepada Sangha. itu yg terbaik............ dari pada menerka suci atao tdk suci.. kalo dr segi aura, hal ini tdk bisa menjamin kesucian, karena org yg cendrung memiliki tingkatan kesadaran yg tinggi auranya warna putih, tp kesadaran yg tinggi bukan berarti menandakan org tersebut mencapai kesucian arahanta (menurut saya sich gt)..... org yg mencapai jhana, mendekati jhana jg memiliki aura yg putih, (dengar dari teman), hehehehe

 

anything