//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?  (Read 44750 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #105 on: 17 July 2009, 12:59:46 PM »
terus ... apakah ada yg berpandangan salah tp menuju benar ? ada yg berpandangan salah .. dan semakin salah ? ada yg berpandangan menuju benar ... jadi makin salah ? ada yg pandangannya tetep salah ? ada yg ga berpandangan (buta kali ye) ?

dear tula

sebenarnya di DC udah pernah ada artikel mengenai Miccha Ditthi (pandangan salah/keliru) di :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1281.0;wap2

Hal yg harus dipahami mengenai miccha ditthi ini adalah :
Quote
Pandangan salah selalu berhubungan dengan pikiran yang terikat (pikiran lobha)

Berdasar pernyataan diatas, mari dilihat pertanyaan anda satu persatu :
1. apakah ada yg berpandangan salah tp menuju benar ? BISA, kalau dia mau belajar utk mengurangi kemelekatannya terlebih dahulu
gimana utk belajar mengurangi kemelekatan ya ? kalao selama ini tidak tau bahwa "jalan yg bener itu" mengenai mengurangi kemelekatan, bukannya mengikuti perintah.

2. ada yg berpandangan salah .. dan semakin salah ? Ini yg paling banyak karena sifat dari miccha ditthi adalah melekat pada moha, jadi kalau dia ga mau menyadari kemelekatannya itu, dia akan makin salah

3. ada yg berpandangan menuju benar ... jadi makin salah ? BISA, kalau pandangan benarnya itu dilekati. Ini pernah dibahas mengenai scholar yg meremehkan praktisi krn dianggap tidak tahu teori, dan sebaliknya praktisi yg merendahkan scholar krn dianggap cuma teoritis thok

4. ada yg pandangannya tetep salah ? Ada, yaitu mereka yg ga makin fanatik, pun ga berusaha utk mengurangi kemelekatan

5. ada yg ga berpandangan : sayangnya ga ada, bro...... pandangan salah mengenai atta ini mempengaruhi sangat banyak hal dalam kehidupan kita

Semoga bs bermanfaat

metta  _/\_

makasi om :)

Sekarang lebih lanjut lagi, menurut Bro Kain apakah setelah merealisasi dhamma, anatta, bahkan lebih jauh lagi, nibbana, apakah orang tersebut masih memercayai adanya Tuhan?
:) Pendapat saya pribadi, kalau orang yang sudah merealisasi dhamma ditanya begitu, maka seperti saya ditanya orang "Percaya ama Batman ga?"


Quote
Saya belum menemukan kisah orang tuli yang mencapai magga-phala, tetapi saya pernah menemukan kisah seseorang menembus dhamma dengan bantuan Buddha tanpa pembicaraan sama sekali. Kisahnya di Tittha Jataka, seorang bhikkhu yang diberikan gambaran bunga indah yang perlahan-lahan layu, ia mengembangkan pandangan terang dan mencapai Arahatta. (Berbeda dengan Ratu Khema yang setelah melihat gambaran wanita perlahan menjadi tua dan mati, ia kemudian diberikan petunjuk oleh Buddha. Tetapi bhikkhu dalam kisah ini, "ditinggalkan" sendirian oleh Buddha dan ia sendiri mengembangkan pandangan terang.) Dengan demikian, saya menafsirkan bahwa "suara dari luar" itu adalah panduan/nasihat yang berhubungan dengan lokuttara, bukan suara sebagai objek pendengaran.


kondisi seperti ini agak unik ....
bukankah kita semua dan semua  yg lain2 jg tau .. kalo siklus kita itu idup tua mate (diluar masup surga dll) dan bahkan di masyarakat banyak kata2 yg menyebutkan ...
contoh : ada artis perempuan yg kulit2 nya mengendur pake pakaian seksi, terus surat kabar mem foto nya dan memberikan komentar, bukti bahwa waktu tidak bisa di lawan, artis xyz yg terkenal memiliki tubuh yg paling ideal, akhirnya jg harus kalah oleh sang waktu.

bukan kah hal ini sama saja seperti sang bhikkhu yg diberi gambaran bunga yg layu tsb ? tp knp sang bhikkhu bisa tercerahkan, sedangkan yg lain, yg mungkin memperhatikan yg lebih jelas (meliat perubahan manusia dari muda ke tua renta n kendur2 ;D) tp koq ga cerah ?
« Last Edit: 17 July 2009, 01:01:30 PM by tula »

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #106 on: 17 July 2009, 01:28:42 PM »
Sekarang lebih lanjut lagi, menurut Bro Kain apakah setelah merealisasi dhamma, anatta, bahkan lebih jauh lagi, nibbana, apakah orang tersebut masih memercayai adanya Tuhan?
:) Pendapat saya pribadi, kalau orang yang sudah merealisasi dhamma ditanya begitu, maka seperti saya ditanya orang "Percaya ama Batman ga?"


Quote
Saya belum menemukan kisah orang tuli yang mencapai magga-phala, tetapi saya pernah menemukan kisah seseorang menembus dhamma dengan bantuan Buddha tanpa pembicaraan sama sekali. Kisahnya di Tittha Jataka, seorang bhikkhu yang diberikan gambaran bunga indah yang perlahan-lahan layu, ia mengembangkan pandangan terang dan mencapai Arahatta. (Berbeda dengan Ratu Khema yang setelah melihat gambaran wanita perlahan menjadi tua dan mati, ia kemudian diberikan petunjuk oleh Buddha. Tetapi bhikkhu dalam kisah ini, "ditinggalkan" sendirian oleh Buddha dan ia sendiri mengembangkan pandangan terang.) Dengan demikian, saya menafsirkan bahwa "suara dari luar" itu adalah panduan/nasihat yang berhubungan dengan lokuttara, bukan suara sebagai objek pendengaran.


kondisi seperti ini agak unik ....
bukankah kita semua dan semua  yg lain2 jg tau .. kalo siklus kita itu idup tua mate (diluar masup surga dll) dan bahkan di masyarakat banyak kata2 yg menyebutkan ...
contoh : ada artis perempuan yg kulit2 nya mengendur pake pakaian seksi, terus surat kabar mem foto nya dan memberikan komentar, bukti bahwa waktu tidak bisa di lawan, artis xyz yg terkenal memiliki tubuh yg paling ideal, akhirnya jg harus kalah oleh sang waktu.

bukan kah hal ini sama saja seperti sang bhikkhu yg diberi gambaran bunga yg layu tsb ? tp knp sang bhikkhu bisa tercerahkan, sedangkan yg lain, yg mungkin memperhatikan yg lebih jelas (meliat perubahan manusia dari muda ke tua renta n kendur2 ;D) tp koq ga cerah ?


dear tula,

saya coba bantu dari apa yg bro kai pernah jawab yaitu :

Quote
"letak" kebebasan itu sendiri adalah tergantung keterkondisian masing-masing individu

Disinilah sesungguhnya hasil dari "parami" yang sudah dikumpulkan.......

 [at] Kai : kalau saya salah, tolong dikoreksi.......  _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #107 on: 17 July 2009, 02:32:36 PM »
kondisi seperti ini agak unik ....
bukankah kita semua dan semua  yg lain2 jg tau .. kalo siklus kita itu idup tua mate (diluar masup surga dll) dan bahkan di masyarakat banyak kata2 yg menyebutkan ...
contoh : ada artis perempuan yg kulit2 nya mengendur pake pakaian seksi, terus surat kabar mem foto nya dan memberikan komentar, bukti bahwa waktu tidak bisa di lawan, artis xyz yg terkenal memiliki tubuh yg paling ideal, akhirnya jg harus kalah oleh sang waktu.

bukan kah hal ini sama saja seperti sang bhikkhu yg diberi gambaran bunga yg layu tsb ? tp knp sang bhikkhu bisa tercerahkan, sedangkan yg lain, yg mungkin memperhatikan yg lebih jelas (meliat perubahan manusia dari muda ke tua renta n kendur2 ;D) tp koq ga cerah ?

Itu dia yang saya katakan sebelumnya tentang kisah Kisa Gotami. Kadang kala, yang diajarkan Buddha (atau murid-murid lain) dan dapat membimbing orang pada kebebasan, adalah hal-hal umum yang "semua orang juga tahu". Ya, semua orang juga tahu (teorinya), tetapi apakah semua orang menyadari realitanya? Nah, mengapa bisa berbeda-beda antar setiap orang? Seperti yang Bro Markos bilang:

Disinilah sesungguhnya hasil dari "parami" yang sudah dikumpulkan.......

Parami ini bukannya untuk keren-kerenan "saya punya lebih banyak dari kamu punya" tetapi demi manfaat kita sendiri. Susah bagi orang yang serakah menerima kenyataan bahwa segala sesuatu yang dimiliki juga pada saatnya berpisah dengan kita. Serakah ini sedikit demi sedikit dikikis oleh parami "dana". Demikian juga susah mengerti Buddha dhamma (dukkha & lenyapnya dukkha) jika tidak mengembangkan samadhi dan kebijaksanaan.


 [at]  Bro Markos
Menurut pendapat saya, memang begitu. Terima kasih sudah bantu menjelaskan.
 _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #108 on: 17 July 2009, 04:54:08 PM »
Senang bisa membantu, bro  _/\_

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #109 on: 17 July 2009, 08:48:47 PM »
Tambahan. Bukan berarti jawabannya "tidak ada" (ataupun "ada"), tetapi itu sudah menjadi pertanyaan yang tidak relevan dan hanya bisa dijawab masing-masing orang, sesuai dengan keterkondisiannya. Tetapi kalau anda tanyakan ke saya kira-kira apakah seorang yang merealisasi dhamma masih menyertakan "Tuhan" dalam segala perilakunya, seperti berdoa, bersyukur, minta pertolongan/petunjuk, dan lain-lain, menurut saya adalah "tidak".
Hmm..  :-?


Ya, kurang lebih selaras dengan Zen & satori ini. JMB 8 (termasuk di dalamnya perhatian & konsentrasi/samadhi) adalah yang membantu mengkondisikan seseorang mencapai pembebasan. Tetapi pembebasan itu sendiri tidaklah "terletak" di suatu paham atau konsep, termasuk JMB 8 itu sendiri.
Ada beberapa pihak yang merasa telah "praktik" setelah mengikuti meditasi tertentu, dan orang lain hanya teori.
Bagi saya, seseorang berpraktik dhamma adalah dalam kehidupan sehari-hari, momen demi momen. Itulah dhamma yang universal; bukan jika pernah meditasi tertentu, atau mahir teori agama tertentu, seseorang dikatakan mempraktikkan "sang jalan". Lalu apakah berarti meditasi dan teori tidak perlu? Tentu saja perlu. Namun hendaknya bermeditasi dan berteori sewajarnya, jangan sampai berlebihan. 

Jadi kembali ke topik utama, JMB 8 itu mendukung seseorang mencapai kebebasan, tetapi "letak" kebebasan itu sendiri adalah tergantung keterkondisian masing-masing individu, dan bisa di mana pun juga, tidak selalu di JMB 8.
Hmm.. Yap, makasih atas diskusinya yg bermanfaat Bro.

mettacittena
 _/\_
appamadena sampadetha

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #110 on: 18 July 2009, 08:45:18 AM »
Tambahan. Bukan berarti jawabannya "tidak ada" (ataupun "ada"), tetapi itu sudah menjadi pertanyaan yang tidak relevan dan hanya bisa dijawab masing-masing orang, sesuai dengan keterkondisiannya. Tetapi kalau anda tanyakan ke saya kira-kira apakah seorang yang merealisasi dhamma masih menyertakan "Tuhan" dalam segala perilakunya, seperti berdoa, bersyukur, minta pertolongan/petunjuk, dan lain-lain, menurut saya adalah "tidak".
Hmm..  :-?


Ya, kurang lebih selaras dengan Zen & satori ini. JMB 8 (termasuk di dalamnya perhatian & konsentrasi/samadhi) adalah yang membantu mengkondisikan seseorang mencapai pembebasan. Tetapi pembebasan itu sendiri tidaklah "terletak" di suatu paham atau konsep, termasuk JMB 8 itu sendiri.
Ada beberapa pihak yang merasa telah "praktik" setelah mengikuti meditasi tertentu, dan orang lain hanya teori.
Bagi saya, seseorang berpraktik dhamma adalah dalam kehidupan sehari-hari, momen demi momen. Itulah dhamma yang universal; bukan jika pernah meditasi tertentu, atau mahir teori agama tertentu, seseorang dikatakan mempraktikkan "sang jalan". Lalu apakah berarti meditasi dan teori tidak perlu? Tentu saja perlu. Namun hendaknya bermeditasi dan berteori sewajarnya, jangan sampai berlebihan. 

Jadi kembali ke topik utama, JMB 8 itu mendukung seseorang mencapai kebebasan, tetapi "letak" kebebasan itu sendiri adalah tergantung keterkondisian masing-masing individu, dan bisa di mana pun juga, tidak selalu di JMB 8.
Hmm.. Yap, makasih atas diskusinya yg bermanfaat Bro.

mettacittena
 _/\_


Sama-sama, Bro xuvie.

 _/\_

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #111 on: 19 July 2009, 07:04:51 PM »
Quote from: Kainyn_Kutho
Ini bukan ditujukan kepada siapapun. Hanya saja maksud saya mendiskriminasikan orang berdasarkan moralitas dan kebijaksanaan, justru diperlukan.
Kalau seseorang menilai orang lain "Buddhist" dan "non-Buddhist" dari moralitas dan kebijaksanaan, itu adalah hal yang bermanfaat. Dengan begitu, bisa bergaul dan belajar dari yang bijaksana dan menghindari perbuatan bodoh. Sebaliknya kalau orang menilai dari seberapa banyaknya teori Buddhisme (atau agama lain apapun) yang dikuasai, maka itu kurang tepat.

Yang perlu dilakukan adalah mengenali seseorang dari tindak-tanduknya. :)


Quote from: Kainyn_Kutho
Sepanjang yang saya temukan sih, memang belum ada yang selaras sepenuhnya dengan JMB 8. Paling-paling "nyerempet2" sebagian saja.

Saya juga melihat demikian. Itulah sebabnya Sang Buddha menyatakan bahwa sungguh sulit berjumpa dengan seorang Sammsambuddha; sungguh sulit terlahir menjadi manusia; dan sungguh sulit untuk bisa mengenal Dhamma.


Quote from: Kainyn_Kutho
Kalau menurut saya, yang "berjalan ke arah 180° dari nibbana" adalah yang melanggar moralitas. Kalau untuk ide-ide dan kepercayaan doktriniah yang tidak melanggar sila, saya rasa tidak terlalu masalah.
Misalnya jika menahan diri dari pembunuhan, nanti dapet sorga, itu sama saja dengan mengharapkan kamma baik. Yang masalah adalah jika ia memang menganut pembunuhan itu tidak apa-apa atau bahkan perlu.

Ya, pemikir bebas (free thinker) ini biasa dikenali dari pengetahuan spiritual-religius yang lumayan, namun hidupnya sekuler dan bermoral.


Untuk hal-hal lainnya, saya setuju dengan pendapat Bro Upasaka.

OK. Mungkin terlalu digeneralisasi juga seh tentang pernyataan 180° itu... ;D

Secara garis besar, memang pelanggaran pada moralitas itu tidak sejalan dengan Jalan untuk merealisasi Nibbana. Namun tidak hanya itu saja. Praktik ritual dan tata ibadah yang bukan untuk memberi manfaat / menyelami hakikat dunia juga tidak akan menyokong perealisasian Nibbana.


Saya pikir juga demikian.

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #112 on: 20 July 2009, 02:38:45 PM »
Parami ini bukannya untuk keren-kerenan "saya punya lebih banyak dari kamu punya" tetapi demi manfaat kita sendiri. Susah bagi orang yang serakah menerima kenyataan bahwa segala sesuatu yang dimiliki juga pada saatnya berpisah dengan kita. Serakah ini sedikit demi sedikit dikikis oleh parami "dana". Demikian juga susah mengerti Buddha dhamma (dukkha & lenyapnya dukkha) jika tidak mengembangkan samadhi dan kebijaksanaan.


 [at]  Bro Markos
Menurut pendapat saya, memang begitu. Terima kasih sudah bantu menjelaskan.
 _/\_

 :) tengkyu very muach utk kainyn, markos dan yg lain2 :)
nambah nanya :)
bearti disinilah letak kegunaan dari usaha penyempurnaan parami, seperti yg di ceritakan di rapb ?  jadi sang Bhikkhu tersebut pas melihat gambaran bunga layu tsb, dia telah memiliki salah satu parami yg sempurna ya ?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #113 on: 21 July 2009, 09:49:47 AM »
nambah nanya :)
bearti disinilah letak kegunaan dari usaha penyempurnaan parami, seperti yg di ceritakan di rapb ?  jadi sang Bhikkhu tersebut pas melihat gambaran bunga layu tsb, dia telah memiliki salah satu parami yg sempurna ya ?

Menurut saya begitu. Dalam Dhammapada, ada disinggung mengenai dhamma seperti sup dan ada dua jenis manusia: seperti lidah dan seperti sendok. Lidah bersentuhan dengan sup, langsung tahu rasanya, tahu enak dan tidak enak. Sedangkan sendok direndam dalam sup sampai lama juga tetap tidak mengetahui rasanya.
Nah, menurut saya, parami seseoranglah yang menentukan pembentukan bathin seseorang, apakah "lidah" atau "sendok".


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #114 on: 21 July 2009, 01:11:08 PM »
Parami ini bukannya untuk keren-kerenan "saya punya lebih banyak dari kamu punya" tetapi demi manfaat kita sendiri. Susah bagi orang yang serakah menerima kenyataan bahwa segala sesuatu yang dimiliki juga pada saatnya berpisah dengan kita. Serakah ini sedikit demi sedikit dikikis oleh parami "dana". Demikian juga susah mengerti Buddha dhamma (dukkha & lenyapnya dukkha) jika tidak mengembangkan samadhi dan kebijaksanaan.


 [at]  Bro Markos
Menurut pendapat saya, memang begitu. Terima kasih sudah bantu menjelaskan.
 _/\_

 :) tengkyu very muach utk kainyn, markos dan yg lain2 :)
nambah nanya :)
bearti disinilah letak kegunaan dari usaha penyempurnaan parami, seperti yg di ceritakan di rapb ?  jadi sang Bhikkhu tersebut pas melihat gambaran bunga layu tsb, dia telah memiliki salah satu parami yg sempurna ya ?

dear tula,

saya cm mo memperjelas aja, bhw mempunyai salah satu parami yg sempurna, bukan berarti dengan mengabaikan/tidak menjalankan parami2 lainnya......

sama seperti sewkt kita kuliah, ada yg disebut dengan "konsentrasi" misal utk akuntansi ada konsentrasi akuntansi keuangan, akuntansi perpajakan, akuntansi biaya, dsbnya

namun sebelum mencapai "konsentrasi"/penjurusan itu, semua mahasiswa tetap melalui jenjang yg sama yaitu jurusan akuntansi secara umum

semoga bs bermanfaat

metta

Offline sumana

  • Teman
  • **
  • Posts: 98
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Limit by yourself
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #115 on: 25 July 2009, 09:34:24 PM »
 _/\_
well, topik pembahasannya kadang entah kemana2.

jd intinya, Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?

untuk mengetahui apakah 8 Jalan utama bisa membawa kebebasan atau tidak, hal ini dalam pelaksanaannya bukan hanya dalam 1 atau 2 hari. tetapi seumur hidup.

bukankah dalam VIPASSANA kita diajarkan 8 jalan utama secara langsung dan tidak langsung.
yg melaksanakan/mengamalkan yg mendapatkan hasilnya.

kalo dalam kehidupan sehari-2 kita mampu melaksanakan secara penuh perhatian maka hal ini tentunya bukan mustahil tidak memberikan kebahagiaan yang mana pada akhirnya membawa pada kebebasan (tanpa adanya ganjalan).

Kelahiran telah terjadi, sukha dan dukha silih berganti. Kehidupan tidak kekal, menggapai pembebasan terakhir (nibbana).

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #116 on: 25 July 2009, 10:33:34 PM »
Rada kemana2 krn udah berkembang brur.. Tapi sebenernya meski terlihat kemana2 semua masih ada dalam cakupan topik bahasan koq.. Sesekali emang ada juga pariwara dikit, biasa.. kalo ngga maw dapet bayaran dr mana? ;D
appamadena sampadetha

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #117 on: 27 July 2009, 09:18:28 AM »
_/\_
well, topik pembahasannya kadang entah kemana2.

jd intinya, Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?

Kalau saya tanya "apakah chemotherapy bisa menyembuhkan kanker?", memangnya ada jawaban langsung "ya" atau "tidak"?


Quote
untuk mengetahui apakah 8 Jalan utama bisa membawa kebebasan atau tidak, hal ini dalam pelaksanaannya bukan hanya dalam 1 atau 2 hari. tetapi seumur hidup.

bukankah dalam VIPASSANA kita diajarkan 8 jalan utama secara langsung dan tidak langsung.
yg melaksanakan/mengamalkan yg mendapatkan hasilnya.

kalo dalam kehidupan sehari-2 kita mampu melaksanakan secara penuh perhatian maka hal ini tentunya bukan mustahil tidak memberikan kebahagiaan yang mana pada akhirnya membawa pada kebebasan (tanpa adanya ganjalan).

Maksudnya tulisan anda ini apa? 8 Jalan Utama PASTI bisa membebaskan? Vipassana PASTI bisa membebaskan?
Kalau gitu anda dan umat lain yang tahu 8 Jalan Utama dan juga bervipassana, sudah mencapai kesucian?

1-2 harinya siapa? Seumur hidupnya siapa?
Kalau selalu perlu seumur hidup, apa bedanya dengan janji-janji setelah kematian? Toh semua tidak akan tahu sebelum "seumur hidup" itu berlalu. Kalau selalu perlu kurang dari seumur hidup, berarti yang vipassana & kenal 8 Jalan Utama, sudah pasti Sotapanna.

Kembali lagi, anda punya jawaban langsung mengenai hal ini?


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #118 on: 27 July 2009, 10:20:39 AM »

Maksudnya tulisan anda ini apa? 8 Jalan Utama PASTI bisa membebaskan? Vipassana PASTI bisa membebaskan?
Kalau gitu anda dan umat lain yang tahu 8 Jalan Utama dan juga bervipassana, sudah mencapai kesucian?

1-2 harinya siapa? Seumur hidupnya siapa?
Kalau selalu perlu seumur hidup, apa bedanya dengan janji-janji setelah kematian? Toh semua tidak akan tahu sebelum "seumur hidup" itu berlalu. Kalau selalu perlu kurang dari seumur hidup, berarti yang vipassana & kenal 8 Jalan Utama, sudah pasti Sotapanna.

Kembali lagi, anda punya jawaban langsung mengenai hal ini?



numpang lewat...

Bagaimana menurut Bro Kainyn, mengenai Mahasatipatthana Sutta yang menjanjikan pencerahan dalam 7 hari?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Menurut ANDA jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
« Reply #119 on: 27 July 2009, 05:02:49 PM »

Maksudnya tulisan anda ini apa? 8 Jalan Utama PASTI bisa membebaskan? Vipassana PASTI bisa membebaskan?
Kalau gitu anda dan umat lain yang tahu 8 Jalan Utama dan juga bervipassana, sudah mencapai kesucian?

1-2 harinya siapa? Seumur hidupnya siapa?
Kalau selalu perlu seumur hidup, apa bedanya dengan janji-janji setelah kematian? Toh semua tidak akan tahu sebelum "seumur hidup" itu berlalu. Kalau selalu perlu kurang dari seumur hidup, berarti yang vipassana & kenal 8 Jalan Utama, sudah pasti Sotapanna.

Kembali lagi, anda punya jawaban langsung mengenai hal ini?



numpang lewat...

Bagaimana menurut Bro Kainyn, mengenai Mahasatipatthana Sutta yang menjanjikan pencerahan dalam 7 hari?
Apakah siapapun menjalankan Satipatthana selama 7 hari PASTI mencapai pencerahan?

Tentang Mahasatipatthana Sutta, saya punya 2 point:

-Yang dimaksud bisa dilakukan siapa pun adalah siapa pun juga terlepas dari statusnya, kepercayaannya, dan lain-lain, selama ia melakukan pengamatan pada 4 objek tersebut. Keempat objek tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan satu teori agama tertentu, tidak terikat dengan adat-istiadat atau pengetahuan baku tertentu, namun bisa dilakukan semua orang.

-Kebebasan itu adalah perjuangan, bukan hal menunggu waktu semacam "time release". Jika kita melihat sutta-sutta, adalah umum "tawar-menawar" dari tujuh tahun, turun ke 6 tahun ... tujuh minggu ... tujuh hari. Saya lihat itu bukanlah semacam indikator waktu yang pasti, namun sebagai metafora saja (seperti halnya angka 84.000).
Apakah perlu minimal 7 hari? Rasanya tidak. Bahiya Daruciriya, Kundalakesa, Uggasena, dan banyak Thera/Theri lain, merealisasikannya bahkan tidak sampai 7 jam. Apakah maksimal 7 tahun? Tidak juga. Dikatakan orang melakukan garuka kamma (misalnya Ajatasattu), tidak bisa merealisasikannya dalam kehidupan sekarang.

Jadi kembali lagi, sama juga seperti jawaban sebelumnya, tergantung siapa dan bagaimana menjalankannya.