mudah saja..
1. ada yg bertanya kepada anda..ttg pengertian tajalli Allah ..dan anda tidak menjelaskannya
2. di jelaskan oleh bro upasaka
jadi, apakah karena saya belum menjelaskan pengertian tajalli Allah, maka menurut anda merupakan ssuatu yang benar untuk menggunakan definisi yang diberikan oleh sdr. Upasaka?
4. secara logika, saya berpikir yah yg anda maksudkan kurang lebih sama dgn bro upasaka maksudkan
bisa anda menjelaskan menurut norma-norma ilmu logika?
dari 19 rumus ilmu logika, rumus yang mana yang anda gunakan pada persoalan tersebut sehingga anda menggunakan "secara logika"?
hmm.. ada lagi, karena aku pun menjawab berdasarkan pengertian bro upasaka ttg tajalli Allah dan perbedaannya dgn merealisasi nibanna
karena itu yg anda tanyakan
soalnya ko mo di bikin sistim matik
pertanyaan anda...
"kenapa Tajalli Allah (yg di jelaskan oleh bro upasaka) memang tidak bisa disamakan dengan merealisasi Nibbana(jelas nibanna yg disini juga menurut bro upasaka)"
saya memang menanyakan perbedaan tajalli Allah dengan nibbana. dan anda boleh menggunakan pengertian tajalli Allah dan nibbana menurut sdr. bro upasaka, saya tidak pernah melarangnya. saya hanya mempertanyakannya, untuk mengetahui apa alasan anda. tahukah anda alasannya, mengapa seharusnya anda menggunakan pengertian tajalli Allah yang saya ketahui dan bukan yang difahami oleh sdr. upasaka?
bukannya tadi di sebut "satu-satunya sifat Allah adalah tanpa sifat" maksudnya apa dunk? apa ada 2 allah?
apakah anda pernah membac dalam sutta bahwa sang budha bersabda, "arahata yang parinibana itu bukannya terlahir dan bukannya tidak terlahir"? jika anda pernah membaca kalimat tersebut dalam sutta. dapatkah anda menjelaskan apa maksud dari kata "terlahir dan bukannya terlahir" tersebut? jika anda dapat menjelaskan maksud dari sabda sang budha tersebut, maka ada harapan bagi saya untuk menjelaskan pengertian dari "sifat Allah bukannya memiliki dan bukannya tanpa memiliki sifat kasih sayang". jika anda, belum mengerti apa makna sabda sang budha yang ada di dalam sutta tersebut, maka semoga bro upasaka atau bro yang lainnya menjelaskannya untuk anda.
===
saya pikir, diskusi ini sudah cukup. kini saya mendapat pelajaran baru dengan menyimpulkan bahwa inti pertentangan faham dari dua orang manusia adalah kurangnya daya penyelidikan. orang gemar menentang, gemar membantah, atau gemar mengabaikan pendapat orang lain, dan mengedepankan penilaian terhadap faham ajaran orang lain sebelum menyelidikinya dengan seksama, sungguh-sungguh sehingga mencapai kejelasan. tetapi ini bukan penilaian bagi siapapun, ini hanyalah catatan bgiku sendiri, tentang sebab musabab suatu pertentangan faham. dengan memahami sebab sebab ini, saya ingin belajar, bagaimana mengatasi atau mengurangi pertentangan faham yang banyak terjadi.
konflik besar di dunia ini, dimulai dari pribadi-pribadi kecil. pada pribadi-pribadi kecil ini, saya dapat memulai berupaya untuk mengubah 7 kecenderungan mental yang mengarahkan manusia pada kesalah fahaman, menuju pada 7 kekuatan mental yang mengarahkan manusia pada kejernihan berpikir. materialisme, dialektika dan logika, merupakan suatu metoda yang tepat untuk menjalin komunikasi.
dengan niat belajar dan bertanya, inilah awalnya
dengan konsentrasi, ketenangan, perhatian, pengamatan dan penyelidikan. inilah kekuatannya.
kasih sayang, inilah yang menjadi dasarnya.
dengan lemah lembut, dan sopan santun. inilah etikanya.
dengan menganalisis dan menyimpulkan, inilah akhirnya.
salam sukses!