//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Samatha-Vipassana  (Read 34701 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #45 on: 19 July 2007, 12:07:52 PM »
Dear Bro, Sis, dan para senior sekalian,

Salam kenal...

Namo Buddhaya... _/\_

tentang anapanasati, apakah itu adalah vipassana, atau samatha?
saya menemukan bahan bacaan sbb:

METTA BHAVANA (Oleh : Sayadaw U Janaka
Alih Bahasa Inggris – Indonesia : Samuel B. Harsojo,
Editor : Chandasili Nunuk Y. Kusmiana,
Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Medio Juli 2003)
http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=828&multi=Y&hal=1


Pada bab III,

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=828&hal=3&cont=metta03.html&path=&hmid=

saya menemukan penjelasan sbb :

"untuk membedakan Anapanasati sebagai obyek dalam meditasi Vipassana atau Samatha, haruslah diketahui/dimengerti mengenai obyek napas dalam kelompok realitas atau hanya sebuah konsep."

saya mendapati penjelasan ini cukup memuaskan saya, semoga demikian juga untuk Bro, Sis, dan para senior sekalian... :)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #46 on: 19 July 2007, 12:49:04 PM »
hi allen, makasih komentarnya...

nah sekarang pertanyaannya, pada waktu pertapa siddharta meninggalkan pertapaan menyiksa dirinya dan mulai bermeditasi yg merupakan awal dari pencerahannya, apakah dia melakukan samatha atau vipassana? ataukah kedua istilah itu sebenarnya tidak penting...?

mari kita baca sutta dibawah bersama2 dan jawab pertanyaan di atas:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.036x.than.html
 ;)
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #47 on: 19 July 2007, 01:40:17 PM »
Seingat saya bukunya Bulir2 ratna teja.

[quote name=morpheus]
darimana anda tau orang india dulu udah tau meditasi samatha? ada sumbernya?
[/quote]
Memang tidak di bahas tentang itu tapi itu merupakan penjelasan dari pertanyaan anda diatas.
Jika Jhana sudah ada sebelum jaman sang Buddha berarti samatha sudah ada bukan sebelum jaman sang Buddha tentu sang Buddha tidak perlu menerangkan lebih lengkap tentang samatha. Jadi berhubungan kan.

Sang Buddha memang mengajarkan cinta kasih tetapi jika dibaca dari buku Riwayat hidup sang Buddha kelihatannya tidak sesering itu.
Untuk anapanasati bisa samatha dan vipasana dan sang Buddha lebih menekan anapanasati untuk melepaskan diri dari kemelekatan.

Baik jika diasumsikan bahwa samatha dan vipasana tidak dibedakan.
Jika saya ingin mendapatkan kesaktian dan saya melakukan meditasi vipasana apa akan berhasil?

Cukup aneh mendengar anda berbicara logika.
Dilihat dari begitu anda membela belief.  ;D ;D ;D ;D

regards.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #48 on: 19 July 2007, 02:01:49 PM »
[quote name=morpheus]
darimana anda tau orang india dulu udah tau meditasi samatha? ada sumbernya?
Memang tidak di bahas tentang itu tapi itu merupakan penjelasan dari pertanyaan anda diatas.
Jika Jhana sudah ada sebelum jaman sang Buddha berarti samatha sudah ada bukan sebelum jaman sang Buddha tentu sang Buddha tidak perlu menerangkan lebih lengkap tentang samatha. Jadi berhubungan kan.[/quote]
kenyataannya kan sebaliknya? sutta2 ttg yg anda sebut "samatha" jumlahnya puluhan... sutta ttg "vipassana" hanya satu  :??

Baik jika diasumsikan bahwa samatha dan vipasana tidak dibedakan.
Jika saya ingin mendapatkan kesaktian dan saya melakukan meditasi vipasana apa akan berhasil?
pertama, buddha gak mengencourage kesaktian. jadi kalo anda mencari tuntunan untuk mendapatkan kesaktian dari kata2 buddha, itu gak ada.. cmiiw
kedua, kesaktian kayaknya berhubungan dengan bakat dan karma. dari sutta2 terlihat murid2 buddha ada yg sakti dan gak sakti setelah mencapai pencerahan dengan beberapa bait sutta yg sama...

Cukup aneh mendengar anda berbicara logika.
Dilihat dari begitu anda membela belief.  ;D ;D ;D ;D
sekali lagi, posisi saya di sini bukan untuk menjelek2kan belief buddhis ataupun untuk mengatakan belief itu inferior ketimbang sains. saya hanya ingin memaparkan bahwa kampanye "agama buddha itu masuk akal dan ilmiah" itu gak benar dan gak produktif...

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #49 on: 19 July 2007, 02:27:07 PM »
hi allen, makasih komentarnya...

nah sekarang pertanyaannya, pada waktu pertapa siddharta meninggalkan pertapaan menyiksa dirinya dan mulai bermeditasi yg merupakan awal dari pencerahannya, apakah dia melakukan samatha atau vipassana? ataukah kedua istilah itu sebenarnya tidak penting...?

mari kita baca sutta dibawah bersama2 dan jawab pertanyaan di atas:
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.036x.than.html
 ;)


Hi juga Morpheus,

semua kata2 dibawah ini menurut saya, apa yang saya ketahui sampai saat ini, mungkin sekali penjelasan saya ini salah, So... pls, CMIIW ya... :)


Istilah samatha atau vipassana hanyalah suatu istilah yang disepakati, istilah tersebut penting disaat kita menggunakannya untuk menjelaskan, agar kalimat yang dijelaskan jadi lebih effisien.


Lalu, apakah Bodhisatta Siddharta Gautama melakukan Vipassana ataukah samatha pada saat awal dari pencerahannya?

Mengutip dari kata2 pada buku "Metta Bhavana" (postingan saya sebelumnya),
saya 'menangkap' bahwa: "objek yang diamati pada meditasi samatha dapat berupa konsep atau realitas mutlak,
sedangkan pada meditasi vipassana, objek yang diamati adalah realitas mutlak saja."

Kemudian, jika pada saat bermeditasi, sang praktiksi meditasi memusatkan perhatiannya pada objek, dan memasuki jhana2, maka sang praktisi meditasi tersebut melakukan meditasi samatha.
Tapi, jika sang praktisi meditasi menganalisa, mengamati, dan menyadari objek sebagai realitas, maka praktisi meditasi tersebut melakukan meditasi vipassana.

jadi kesimpulan saya adalah: pada saat awal pencerahannya, Bodhisatta Siddharta Gautama melakukan kedua teknik meditasi, samatha dan vipassana, akan tetapi saya meyakini, bahwa vipasanna-lah yang membawa Bodhisatta mencapai tingkat2 kesucian, dan nibbana.

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #50 on: 19 July 2007, 02:45:17 PM »
^ Rasanya Samatha jauh lebih rumit daripada sekedar "memusatkan perhatiannya pada objek",

Seperti halnya dalam Objek Brahmavihara, ataupun Mayat...
Tidak ada Objek yg bisa di "Konsentrasikan" bahkan Objek selalu berubah...

atau...
om allen bisa memberikan contoh untuk
Metta dalam bentuk Samatha

Sebab, saya masih tidak begitu mengerti bagaimana caranya memusatkan perhatian penuh pada Objek Metta (tidak berwujud)
« Last Edit: 19 July 2007, 02:47:05 PM by Kemenyan »

Offline Kalyanadhammo

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 114
  • Reputasi: 2
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #51 on: 19 July 2007, 02:59:38 PM »
Seperti yang dikatakan oleh allen_mg
Istilah samatha atau vipassana hanyalah suatu istilah yang disepakati, istilah tersebut penting disaat kita menggunakannya untuk menjelaskan, agar kalimat yang dijelaskan jadi lebih effisien.

Tapi kelihatannya morpheus lebih penasaran tentang kenapa sang Buddha tidak menyatakan ini samatha dan ini vipasana. Saya tidak terlalu banyak baca sutta. Jadi saya bahas dari segi Buku Riwayat Sang Buddha.

Agama Buddha bermaksud melepaskan kemelekatan. Pada saat sang Buddha belajar meditasi samatha sang Buddha telah mencapai tahap2 tertinggi dari jhana tetapi setelah keluar dari meditasi kilesa kembali menyerang. Oleh karena itu sang Buddha kembali mencari jalan lain untuk mencapai kesempurnaan yaitu metode ini yang disebut vipasana.

Memang agama Buddha tidak mementingkan kesaktian. Metode Vipasana dan Samatha mempunyai efek yang berbeda. Anda tidak mungkin mencapai kesucian dengan metode Samatha sebab jika dapat tentu sudah banyak arahat sebelum sang Buddha.
Jika anda ingin mencapai kesucian tetapi berlatih samatha tentu tujuan anda tidak akan berhasil.
Oleh karena itu sesuai dengan tujuannya meditasi dibagi 2. Untuk yang hanya mendengar beberapa bait sutta seperti tidak ada yang punya kesaktian kecuali orang tersebut sudah belajar.
Ingat siswa2 sang Buddha banyak yang berasal dari aliran lain.

Pembagian sudah dilakukan di jaman sang Buddha yaitu dengan adanya perhatian benar dan konsentrasi benar. Keduanya tergolong dalam meditasi. Ingat kata2 anda jangan terpaku pada kata2 sang Buddha seperti robot.
Jika anda pikirkan apakah membantu jika dua meditasi berbeda dipisahkan atau lebih mudah jika dicampur aduk?
Saya rasa lebih mudah untuk umat awam untuk dipisahkan.

Saya tidak ingin komentar tentang agama Buddha ilmiah dan masuk akal. Saya rasa dalam forum anda lebih membela orang yang hanya mengunakan perasaan dan tidak mengunakan logikanya.
Jadi saya merasa aneh jika anda mengatakan logika.

regards.
« Last Edit: 19 July 2007, 03:13:56 PM by Kalyanadhammo »

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #52 on: 19 July 2007, 03:04:14 PM »
^ Rasanya Samatha jauh lebih rumit daripada sekedar "memusatkan perhatiannya pada objek",

Seperti halnya dalam Objek Brahmavihara, ataupun Mayat...
Tidak ada Objek yg bisa di "Konsentrasikan" bahkan Objek selalu berubah...

atau...
om allen bisa memberikan contoh untuk
Metta dalam bentuk Samatha

Sebab, saya masih tidak begitu mengerti bagaimana caranya memusatkan perhatian penuh pada Objek Metta (tidak berwujud)

hi, bro kemenyan... :)

bro.. aku setuju, kalo samatha itu gak sesederhana memusatkan perhatian saja..

aku cuma gak mau panjang lebar, krn blm berpengalaman meditasi, cuma baca buku, jadi aku cari aman... hehehe

tentang penjelasan metta bhavana, bro kemenyan bisa baca buku "Metta Bhavana" di http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=828&multi=Y&hal=1

aku kira penjelasannya cukup jelas sebagai pengantar,
sedangkan untuk mengerti-benar, kita harus mempraktikannya sendiri, barulah dapat memahami bagaimana caranya memusatkan perhatian pada objek yang tidak berwujud....

 _/\_

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #53 on: 19 July 2007, 03:25:33 PM »
bro Morpheus dan bro Kalyanadhammo,

menanggapi pertanyaan kenapa sang Buddha tidak menyatakan ini samatha dan ini vipasana?

saya jadi muncul spekulasi sbb:

munkin-kah karena seseorang yang mempraktikan meditasi vipassana tidak dapat memulai meditasi vipassana-nya jika tidak pernah mempraktikan samatha?,
atau apakah jhana2 yang dicapai dalam meditasi samatha mendukung 'kokoh'nya meditasi vipassana, sehingga samatha dan vipassana adalah suatu pratik yang tidak dapat dipisah2 kan?

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #54 on: 19 July 2007, 03:29:14 PM »
Um... sepengetahuan saya,
Samatha diawali dengan Focus Objek Berbentuk yg gampang di Konsentrasikan...

dan berakhir dengan Objek yg rada" berbau Vipasana

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #55 on: 19 July 2007, 03:42:44 PM »
Istilah samatha atau vipassana hanyalah suatu istilah yang disepakati, istilah tersebut penting disaat kita menggunakannya untuk menjelaskan, agar kalimat yang dijelaskan jadi lebih effisien.
sampai di sini emang kedengerannya ok bang (mpok?) allen...

tapi pembedaan ini menjadi masalah karena menimbulkan perpecahan. sering sekali saya membaca literatur vipassana yg mengatakan "samatha gak bisa jadi suci. vipassana satu2nya jalan". literatur yg lain, praktisi samatha mengatakan, "vipassana udah ada sejak jaman sebelum buddha. samatha itulah sebenernya original dari buddha. lagian buddha sendiri mencapai pencerahan dengan samatha".

perpecahan ini yg bikin saya mikir. setelah baca2 sutta2 ttg meditasi, eh ternyata gak ada tuh buddha memilah2 ini samatha, ini vipassana. semuanya pilahan belakangan setelah buddha parinibbana. kalo memang hanya menimbulkan perpecahan, kenapa gak dikembalikan seperti jaman buddha aja, cukup menyebutnya meditasi. selesai.

Lalu, apakah Bodhisatta Siddharta Gautama melakukan Vipassana ataukah samatha pada saat awal dari pencerahannya?
...
jadi kesimpulan saya adalah: pada saat awal pencerahannya, Bodhisatta Siddharta Gautama melakukan kedua teknik meditasi, samatha dan vipassana, akan tetapi saya meyakini, bahwa vipasanna-lah yang membawa Bodhisatta mencapai tingkat2 kesucian, dan nibbana.
itu karena literatur yg anda baca adalah pendukung vipassana...

mari saya kutipkan sutta yg tadi:
""I thought: 'I recall once, when my father the Sakyan was working, and I was sitting in the cool shade of a rose-apple tree, then — quite withdrawn from sensuality, withdrawn from unskillful mental qualities — I entered & remained in the first jhana..."
....

""So when I had taken solid food and regained strength, then — quite withdrawn from sensuality, withdrawn from unskillful mental qualities, I entered & remained in the first jhana: rapture & pleasure born from withdrawal, accompanied by directed thought & evaluation. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain. With the stilling of directed thought & evaluation, I entered & remained in the second jhana: rapture & pleasure born of composure, unification of awareness free from directed thought & evaluation — internal assurance. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain. With the fading of rapture I remained in equanimity, mindful & alert, and physically sensitive of pleasure. I entered & remained in the third jhana, of which the Noble Ones declare, 'Equanimous & mindful, he has a pleasurable abiding.' But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain. With the abandoning of pleasure & pain — as with the earlier disappearance of elation & distress — I entered & remained in the fourth jhana: purity of equanimity & mindfulness, neither pleasure nor pain. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain.

"When the mind was thus concentrated, purified, bright, unblemished, rid of defilement, pliant, malleable, steady, & attained to imperturbability, I directed it to the knowledge of recollecting my past lives. I recollected my manifold past lives, i.e., one birth, two... five, ten... fifty, a hundred, a thousand, a hundred thousand, many eons of cosmic contraction, many eons of cosmic expansion, many eons of cosmic contraction & expansion: 'There I had such a name, belonged to such a clan, had such an appearance. Such was my food, such my experience of pleasure & pain, such the end of my life. Passing away from that state, I re-arose there. There too I had such a name, belonged to such a clan, had such an appearance. Such was my food, such my experience of pleasure & pain, such the end of my life. Passing away from that state, I re-arose here.' Thus I remembered my manifold past lives in their modes & details.

"This was the first knowledge I attained in the first watch of the night. Ignorance was destroyed; knowledge arose; darkness was destroyed; light arose — as happens in one who is heedful, ardent, & resolute. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain.

"When the mind was thus concentrated, purified, bright, unblemished, rid of defilement, pliant, malleable, steady, & attained to imperturbability, I directed it to the knowledge of the passing away & reappearance of beings. I saw — by means of the divine eye, purified & surpassing the human — beings passing away & re-appearing, and I discerned how they are inferior & superior, beautiful & ugly, fortunate & unfortunate in accordance with their kamma: 'These beings — who were endowed with bad conduct of body, speech, & mind, who reviled the noble ones, held wrong views and undertook actions under the influence of wrong views — with the break-up of the body, after death, have re-appeared in the plane of deprivation, the bad destination, the lower realms, in hell. But these beings — who were endowed with good conduct of body, speech & mind, who did not revile the noble ones, who held right views and undertook actions under the influence of right views — with the break-up of the body, after death, have re-appeared in the good destinations, in the heavenly world.' Thus — by means of the divine eye, purified & surpassing the human — I saw beings passing away & re-appearing, and I discerned how they are inferior & superior, beautiful & ugly, fortunate & unfortunate in accordance with their kamma.

"This was the second knowledge I attained in the second watch of the night. Ignorance was destroyed; knowledge arose; darkness was destroyed; light arose — as happens in one who is heedful, ardent, & resolute. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain.

"When the mind was thus concentrated, purified, bright, unblemished, rid of defilement, pliant, malleable, steady, & attained to imperturbability, I directed it to the knowledge of the ending of the mental fermentations. I discerned, as it had come to be, that 'This is stress... This is the origination of stress... This is the cessation of stress... This is the way leading to the cessation of stress... These are fermentations... This is the origination of fermentations... This is the cessation of fermentations... This is the way leading to the cessation of fermentations.' My heart, thus knowing, thus seeing, was released from the fermentation of sensuality, released from the fermentation of becoming, released from the fermentation of ignorance. With release, there was the knowledge, 'Released.' I discerned that 'Birth is ended, the holy life fulfilled, the task done. There is nothing further for this world.'

"This was the third knowledge I attained in the third watch of the night. Ignorance was destroyed; knowledge arose; darkness was destroyed; light arose — as happens in one who is heedful, ardent, & resolute. But the pleasant feeling that arose in this way did not invade my mind or remain."

gimana menurut anda setelah membaca sutta ini?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #56 on: 19 July 2007, 03:57:31 PM »
Um... sepengetahuan saya,
Samatha diawali dengan Focus Objek Berbentuk yg gampang di Konsentrasikan...

dan berakhir dengan Objek yg rada" berbau Vipasana

bro Kemenyan,

Pada samatha bhavana, saya sependapat dengan bro Kemenyan, jika objek yang digunakan pd awalnya adalah objek yang mudah dikonsentrasikan, misalnya tanah yang dibuat bundar sebesar piring, kemudian di lihat, untuk diingat bentuknya pada bathin, hingga muncul pattibaga-nimita, dan jika si meditatator sudah menguasai nimita-nya, maka yang menjadi objek adalah nimita tersebut, yang sudah muncul di dalam bathinnya...
dalam hal ini, boleh lah kita beranggapan bahwa sang meditator mengganti objek meditasinya, tapi sesungguhnya objek tanah tersebut adalah 'objek dasar' yang terus digunakan hingga muncul nimita. ( 'objek dasar' -> hanya istilah yang saya pakai untuk mejelaskan)

Biasanya, seorang praktisi meditasi jarang sekali mengganti 'objek dasar' dari objek yang satu ke objek yang lain, misalnya dari objek cahaya ke objek warna merah, sebelum mencapai pattibaga-nimita, kecuali jika memang kemajuan meditasi menggunakan 'objek dasar' tersebut sulit diperolehnya.

Saya kurang setuju jika dikatakan bahwa "dan berakhir dengan Objek yg rada2 berbau Vipasana"
karena pendapat tersebut sama artinya dengan mengubah objek meditasi pada saat meditasi tersebut berlangsung, bahkan oleh praktisi yang baru pernah sekalipun, atau bahkan dari meditasi samatha berubah langsung ke meditasi vipassana... karena saya belum pernah menemukan sumber / buku yang mengatakan demikian...

_/\_

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #57 on: 19 July 2007, 03:59:51 PM »
 [at] allen:
apakah anda hanya akan selalu focus pada Objek tanah ?
ataukah anda juga bakalan mencoba Brahmavihara (metta) ?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #58 on: 19 July 2007, 04:02:54 PM »
 [at] allen:
Tentang nimitta, setahu saya itu berdasarkan visuddhimagga (commentary). Punya rujukan bahwa tentang Nimitta itu di dalam sutta tidak ?

 _/\_
There is no place like 127.0.0.1

Offline Aloka Mahita

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Samatha-Vipassana
« Reply #59 on: 19 July 2007, 04:10:36 PM »
[at] allen:
apakah anda hanya akan selalu focus pada Objek tanah ?
ataukah anda juga bakalan mencoba Brahmavihara (metta) ?

Sampai saat ini saya belum sungguh2 mempraktikan meditasi, jadi saya belum tahu, objek meditasi yang mana yang cocok untuk saya gunakan, tapi saya kira, jika ada waktu / kesempatan untuk mempraktikkannya, saya akan mencoba metta bhavana..

[at] allen:
Tentang nimitta, setahu saya itu berdasarkan visuddhimagga (commentary). Punya rujukan bahwa tentang Nimitta itu di dalam sutta tidak ?

 _/\_

Bro Sumedho, maaf, saya tidak punya rujukan itu...

 _/\_