//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: prajna paramitta hdrya sutra  (Read 35339 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #60 on: 16 September 2008, 08:49:48 AM »
Akhirnya Mang Elsol turun gunung juga :))  welcback.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #61 on: 16 September 2008, 08:50:37 AM »
EL SOL!!!!

long time no see

 ;D

kumaha dahang atuh???

kemana j, baru keluar dari penjara tah?
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #62 on: 16 September 2008, 09:11:05 AM »
Siapakah Gotama?
Siapakah Avalokitesvara, ?
Siapakah Sariputta ?
Siapakah Manjushri?

Dalam konteks Mahayana, batin bodhisatwa yang telah mencapai kebudhaan disebut 'batin Buddha' (Bodhicitta).
Batin Buddha Gotama, Avalokitesvara, Sariputta dan Manjushri adalah satu. Seluruh Buddha di alam semesta adalah manifestasi (tubuh) dari Dharmakaya.

"Tubuh adalah kekosongan, kekosongan adalah tubuh" (Prajna-paramita - Sutra Hati)

"Nibbana ada, tapi tak ada orang yang memasukinya" (Visuddhi-Magga XVI)

Batin Buddha Gotama, Avalokitesvara, Sariputta dan Manjushri adalah satu. Seluruh Buddha di alam semesta adalah manifestasi (tubuh) dari Dharmakaya ???
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ilalang

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 1
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #63 on: 16 September 2008, 07:29:57 PM »
Batin Buddha Gotama, Avalokitesvara, Sariputta dan Manjushri adalah satu. Seluruh Buddha di alam semesta adalah manifestasi (tubuh) dari Dharmakaya ???

Rekan Dilbert,
Itu adalah pemahaman saya mengenai pengertian Buddha-buddha individual yang mengacu pada paradigma Mahayana.

Menurut saya ada dua tataran dalam memahami sutra-sutra Mahayana: tataran kebenaran mutlak/kebenaran sejati (paramartha-satya), dan kebenaran intelektual, kebenaran konvensional sehari-hari (samvrti-satya).

Menurut kebenaran konvensional ada ribuan alam Buddha, masing-masing dengan Buddha-nya sendiri yang mengajar sepanjang masa. Ada Bodhisatva Gotama (Sakyamuni) dari suku Sakya zaman India kuno, Bodisatva Avalokitesvara yang dalam tradisi Buddhisme Tibet dipercaya bereinkarnasi sebagai Dalai Lama, bahkan ada Buddha Amitabha yang berdiam di alam Sukhavati, di sebelah barat melampaui seratus bilyun alam Buddha...

Kebenaran sejati (paramartha-satya) dari sutra itu adalah: "Hanya ada satu realitas Batin Buddha yang Tunggal. Semua Buddha individual adalah manifestasi (perwujudan) dari satu realitas mutlak, yakni Dharmakaya". Segala sesuatu, semua alam, semua makhluk hidup, termasuk para Buddha dari tiga zaman, hanyalah sekadar fenomena yang muncul dan segera lenyap dalam Batin Buddha yang tunggal ini.

Klimaks dari sutra-sutra Mahayana terdapat dalam kitab-kitab Prajna-paramita seperti Sutra Hati, Sutra Intan, dsb yang mengungkapkan kebenaran mutlak/sejati melalui penyangkalan kebenaran konvensional/intelek. Segala sesuatu yang dapat dipikirkan manusia dinegasikan sepenuhnya.

Kebenaran yang diungkap melalui kata-katanya yang dialektis dan konsisten membuat pikiran seolah tidak berkutik sama sekali. Pengalaman yang saya rasakan saat pertama kali selesai membaca Sutra Hati dan Sutra Intan, seolah ada perasaan kosong dan ada semacam kesedihan yang agak susah dijelaskan. Perasaan serupa kadang saya rasakan saat membaca tulisan Jiddu Krishnamurti.  Mungkin sedikit banyak bisa dibandingkan dengan insight yg dialami sesaat mengamati fenomena lakhana secara aktual dalam vipassana.

Demikian yg bisa saya share kepada rekan Dilbert dan rekan-rekan di sini.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #64 on: 16 September 2008, 11:28:19 PM »
Batin Buddha Gotama, Avalokitesvara, Sariputta dan Manjushri adalah satu. Seluruh Buddha di alam semesta adalah manifestasi (tubuh) dari Dharmakaya ???

Rekan Dilbert,
Itu adalah pemahaman saya mengenai pengertian Buddha-buddha individual yang mengacu pada paradigma Mahayana.

Menurut saya ada dua tataran dalam memahami sutra-sutra Mahayana: tataran kebenaran mutlak/kebenaran sejati (paramartha-satya), dan kebenaran intelektual, kebenaran konvensional sehari-hari (samvrti-satya).

Menurut kebenaran konvensional ada ribuan alam Buddha, masing-masing dengan Buddha-nya sendiri yang mengajar sepanjang masa. Ada Bodhisatva Gotama (Sakyamuni) dari suku Sakya zaman India kuno, Bodisatva Avalokitesvara yang dalam tradisi Buddhisme Tibet dipercaya bereinkarnasi sebagai Dalai Lama, bahkan ada Buddha Amitabha yang berdiam di alam Sukhavati, di sebelah barat melampaui seratus bilyun alam Buddha...

Kebenaran sejati (paramartha-satya) dari sutra itu adalah: "Hanya ada satu realitas Batin Buddha yang Tunggal. Semua Buddha individual adalah manifestasi (perwujudan) dari satu realitas mutlak, yakni Dharmakaya". Segala sesuatu, semua alam, semua makhluk hidup, termasuk para Buddha dari tiga zaman, hanyalah sekadar fenomena yang muncul dan segera lenyap dalam Batin Buddha yang tunggal ini.

Klimaks dari sutra-sutra Mahayana terdapat dalam kitab-kitab Prajna-paramita seperti Sutra Hati, Sutra Intan, dsb yang mengungkapkan kebenaran mutlak/sejati melalui penyangkalan kebenaran konvensional/intelek. Segala sesuatu yang dapat dipikirkan manusia dinegasikan sepenuhnya.

Kebenaran yang diungkap melalui kata-katanya yang dialektis dan konsisten membuat pikiran seolah tidak berkutik sama sekali. Pengalaman yang saya rasakan saat pertama kali selesai membaca Sutra Hati dan Sutra Intan, seolah ada perasaan kosong dan ada semacam kesedihan yang agak susah dijelaskan. Perasaan serupa kadang saya rasakan saat membaca tulisan Jiddu Krishnamurti.  Mungkin sedikit banyak bisa dibandingkan dengan insight yg dialami sesaat mengamati fenomena lakhana secara aktual dalam vipassana.

Demikian yg bisa saya share kepada rekan Dilbert dan rekan-rekan di sini.

yang dibold warna biru... apakah semacam CAUSA PRIMA atau ADI BUDDHA atau ATTA atau APA ?? mohon pencerahannya...
« Last Edit: 16 September 2008, 11:30:28 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #65 on: 16 September 2008, 11:44:04 PM »
mungkin berhubungan dengan pemahaman bodhicitta yang ada dalam setiap makhluk...
Bahwa setiap makhluk memiliki benih Buddha...Dan benih Buddha yang dimiliki setiap makhluk adalah sama, sama seperti kualitas seorang Buddha...

“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #66 on: 16 September 2008, 11:57:19 PM »
mungkin berhubungan dengan pemahaman bodhicitta yang ada dalam setiap makhluk...
Bahwa setiap makhluk memiliki benih Buddha...Dan benih Buddha yang dimiliki setiap makhluk adalah sama, sama seperti kualitas seorang Buddha...



saya setuju bahwa setiap makhluk memiliki benih (atau POTENSI) untuk mencapai kebuddhaan (membangkitkan bodhi citta). Tetapi apakah benih saya SAMA dengan benih anda ?? ini yang OOT. Gimana korespondensinya dengan konsep AN-ATTA ??
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #67 on: 17 September 2008, 12:14:22 AM »
IMO, benih yang dimiliki oleh saya, dan kamu, itu berbeda, tetapi sama..
Maksudnya, potensi yang dimiliki tentu saja berbeda, tergantung dengan kondisi karma dll..Tetapi, potensi kualitas seorang Buddha yang ada di dalam diri kita adalah SAMA, karena menurut saya, ketika kita mencapai keBuddhaan, maka kualitas seorang buddha A dan Buddha B adalah sama.
Ini adalah opini saya,jadi kalau ada salah mohon dikoreksi yah...

Dan korespondensi dengan an-atta, pemahaman saya sih belum "sampai" sepenuhnya memahami tentang ini...Tetapi kalo tidak salah, bagaikan gelas yang berisi air...Ketika gelas dengan bentuk tertentu dan dalam waktu tertentu, memiliki sebutan yang lain...Dan ketika gelas pecah, air yang didalamnya tetap lah air, walaupun bukan kondisi yang sama dengan gelas dan air pada saat belum pecah...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #68 on: 17 September 2008, 12:25:44 AM »
IMO, benih yang dimiliki oleh saya, dan kamu, itu berbeda, tetapi sama..
Maksudnya, potensi yang dimiliki tentu saja berbeda, tergantung dengan kondisi karma dll..Tetapi, potensi kualitas seorang Buddha yang ada di dalam diri kita adalah SAMA, karena menurut saya, ketika kita mencapai keBuddhaan, maka kualitas seorang buddha A dan Buddha B adalah sama.
Ini adalah opini saya,jadi kalau ada salah mohon dikoreksi yah...

Dan korespondensi dengan an-atta, pemahaman saya sih belum "sampai" sepenuhnya memahami tentang ini...Tetapi kalo tidak salah, bagaikan gelas yang berisi air...Ketika gelas dengan bentuk tertentu dan dalam waktu tertentu, memiliki sebutan yang lain...Dan ketika gelas pecah, air yang didalamnya tetap lah air, walaupun bukan kondisi yang sama dengan gelas dan air pada saat belum pecah...

yang dibold diatas saya setuju... Nah bagaimana dengan entitasnya ?? APAKAH SAMA ??
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #69 on: 17 September 2008, 01:17:58 AM »
IMO, benih yang dimiliki oleh saya, dan kamu, itu berbeda, tetapi sama..
Maksudnya, potensi yang dimiliki tentu saja berbeda, tergantung dengan kondisi karma dll..Tetapi, potensi kualitas seorang Buddha yang ada di dalam diri kita adalah SAMA, karena menurut saya, ketika kita mencapai keBuddhaan, maka kualitas seorang buddha A dan Buddha B adalah sama.
Ini adalah opini saya,jadi kalau ada salah mohon dikoreksi yah...

Dan korespondensi dengan an-atta, pemahaman saya sih belum "sampai" sepenuhnya memahami tentang ini...Tetapi kalo tidak salah, bagaikan gelas yang berisi air...Ketika gelas dengan bentuk tertentu dan dalam waktu tertentu, memiliki sebutan yang lain...Dan ketika gelas pecah, air yang didalamnya tetap lah air, walaupun bukan kondisi yang sama dengan gelas dan air pada saat belum pecah...

Edward...

gw bener2..mao nangis..T_T

pertama kali gw ketemu eloe di FS, si cung cung cep yg sangat bloon tiba2 berubah menjadi Pendekar Dhamma yg benar2 indah kata2nya...~~

salut2...

;D

Bravo..keep up the good work... gw suka banget ama yg di Bold

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #70 on: 17 September 2008, 02:01:45 AM »
« Last Edit: 17 September 2008, 02:07:23 AM by Kemenyan »

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #71 on: 17 September 2008, 08:10:09 AM »
IMO, benih yang dimiliki oleh saya, dan kamu, itu berbeda, tetapi sama..
Maksudnya, potensi yang dimiliki tentu saja berbeda, tergantung dengan kondisi karma dll..Tetapi, potensi kualitas seorang Buddha yang ada di dalam diri kita adalah SAMA, karena menurut saya, ketika kita mencapai keBuddhaan, maka kualitas seorang buddha A dan Buddha B adalah sama.
Ini adalah opini saya,jadi kalau ada salah mohon dikoreksi yah...

Dan korespondensi dengan an-atta, pemahaman saya sih belum "sampai" sepenuhnya memahami tentang ini...Tetapi kalo tidak salah, bagaikan gelas yang berisi air...Ketika gelas dengan bentuk tertentu dan dalam waktu tertentu, memiliki sebutan yang lain...Dan ketika gelas pecah, air yang didalamnya tetap lah air, walaupun bukan kondisi yang sama dengan gelas dan air pada saat belum pecah...

yang dibold diatas saya setuju... Nah bagaimana dengan entitasnya ?? APAKAH SAMA ??

Entitas tidak akan sama....ini akan sangat rancu bila entitas sama maka akan terdapat satu Source terbesar dan semua orang adalah pecahan dan konsep ini akan keluar dari jalur Dhamma karena bisa mengacu pada perkataan Yang tunggal.

Semua makhluk memiliki kualitas pengembangan batin sendiri...yang dikatakan sama adalah pemahaman Dhamma, esensi dari Dhamma itu sendiri.

saya beri contoh....gelas adalah "wadah" air... setiap orang memiliki gelas yang berbeda dalam mengisi air namun air akan tetap sama yaitu fluida dan seperti ini,pemahaman seseorang diibaratkan dengan memiliki wadah gelas dan Dhamma adalah airnya sendiri.

atau lebih gampang,setiap orang memiliki aliran sungai sendiri,jernih atau tidak,berbelok atau tidak namun ujungnya adalah samudra.seperti itulah orang yang mengambil jalan Dhamma.

CMIIW _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #72 on: 17 September 2008, 04:28:49 PM »
Pembahasan lebih lanjut mengenai boddhicitta silahkan k sini yah...
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2762.0#lastPost

“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline ilalang

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 1
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #73 on: 18 September 2008, 08:08:14 PM »
Segala sesuatu, semua alam, semua makhluk hidup, termasuk para Buddha dari tiga zaman, hanyalah sekadar fenomena yang muncul dan segera lenyap dalam Batin Buddha yang tunggal ini.


yang dibold warna biru... apakah semacam CAUSA PRIMA atau ADI BUDDHA atau ATTA atau APA ?? mohon pencerahannya...

(.........................)

 _/\_
« Last Edit: 18 September 2008, 08:26:02 PM by ilalang »

Offline ilalang

  • Teman
  • **
  • Posts: 50
  • Reputasi: 1
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #74 on: 18 September 2008, 08:21:18 PM »
mungkin berhubungan dengan pemahaman bodhicitta yang ada dalam setiap makhluk...
Bahwa setiap makhluk memiliki benih Buddha...Dan benih Buddha yang dimiliki setiap makhluk adalah sama, sama seperti kualitas seorang Buddha...


saya setuju bahwa setiap makhluk memiliki benih (atau POTENSI) untuk mencapai kebuddhaan (membangkitkan bodhi citta). Tetapi apakah benih saya SAMA dengan benih anda ?? ini yang OOT. Gimana korespondensinya dengan konsep AN-ATTA ??

Pengertian Batin Buddha (Dharma-kaya) dan Benih Buddha (Boddhi-citta) dalam Mahayana pada dasarnya merupakan pengalaman batin dalam meditasi. Oleh kebanyakan orang yang belum menembusnya, pengertian ini sering dipahami  sebagai ide akan adanya "atta" yang kekal. Maka tidak heran jika pengertian 'Dharma-kaya' secara filosofis saja akan mudah saling bertabrakan dengan pengertian yang secara dialektis mengimbanginya, seperti konsep 'anatta'.

Namun Mahayana sendiri tidak berhenti di situ. Dalam paragraf selanjutnya saya tuliskan sutra-sutra dari Prajna-paramita sebagai puncak dari sutra-sutra Mahayana yg menyangkal segala sesuatu yang dapat dipikirkan dan dilekati oleh batin manusia yg masih diliputi kebodohan termasuk konsep 'Dharma-kaya' dan konsep 'anatta'...

...

Subhuti: "Bhante, apakah batin tertinggi,
paling sempurna, paling tercerahkan yang dicapai Sang Buddha itu tak tercapai?"

Sang Buddha: "Benar, Subhuti. Tentang batin tertinggi, paling
sempurna, paling tercerahkan, saya tidak mencapai apa-apa. Itulah
sebabnya dinamakan batin tertinggi, paling sempurna, paling tercerahkan.

"Lebih jauh, Subhuti, batin itu di mana-mana sama. Oleh karena ia
tidak tinggi, tidak rendah, ia disebut batin tertinggi, paling
sempurna, paling tercerahkan. Buah dari batin tertinggi, paling
sempurna, paling tercerahkan itu dicapai melalui praktek semua
tindakan yang baik di dalam semangat tanpa diri/aku, tanpa pribadi,
tanpa makhluk hidup, tanpa jangka hidup.

(Prajna Paramitta - Sutra Pemecah Intan)

 

anything