//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: prajna paramitta hdrya sutra  (Read 35212 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #30 on: 07 December 2007, 11:16:19 PM »
PRAJNA PARAMITA HRDAYA SUTRA

ARYAVALOKITESVARO BODHISATTVO GAMBHIRAYAM PRAJNA-PARAMITAYAM CARYAM CARAMANO
VYAVALOKAYATI SMA: PANCA SKANDHAS TAMS CA SVABHAVA SUNYAN PASYATI SMA'

IHA SARIPUTRA! RUPAM SUNYATA,SUNYATAIVA RUPAM. RUPAM NA PRTHAK SUNYATA, SUNYATAYA NA PRTHAG RUPAM.
YAD RUPAM SA SUNYATA, YA SUNYATA TAD RUPAM.
EVAM EVA VEDANA - SAMJNA - SAMSKARA - VIJNANANI.

IHA SARIPUTRA! SARVA-DHARMAH SUNYATA-LAKSANA, ANUTPANNA-ANIRUDDHA AMALAVIMALANONA NA PARIPURNAH.

TASMAC CHARIPUTRA!
SUNYATAYAM NA RUPAM NA VEDANA NA SAMJNA NA SAMSKARA NA VIJNANAM.
NA CAKSUH - SROTRA - GHRANA -JIHVA - KAYA - MANAMSI.
NA RUPA - SABDA - GANDHA - RASA - SPARASTAVYA - DHARMAH.
NA VIDYA NAVIDYA NA VIDYA - KASAYO NAVIDYA - KSAYO YAVAN NA JARA - MARANAM NA JARA - MARANA - KSAYO NA DUHKHA - SAMUDAYA - NIRODHA - MARGA, NA JNANAM NA PRAPTIH ( NA BHISAMA).

TASMAD APRAPTITVAD BODHISATTVANAM PRAJNAPARAMITAM ASRITYA
VIHARATY ACITTAVARANAH, CITTAVARANA - NASTITVAD ATRASTO VIPARYASATIKRANTO NISTHA - NIRVANAH.

TRYADHVA - VYAVASTHITAH SARVA - BUDDHAH PRAJNA - PARAMITAM ASRITYA - NUTTARAM SAMYAKSAMBODHIM ABHISAMBUDDHAH.
TASMAJ JNATAVYAM PRAJNA PARAMITA MAHA MAN TRO MAHA VIDYA MANTRO'NUTTARA MANTRO'SAMA SAMA MANTRAH!

SARVADUHKHA PRASAMANAH, SATYAM AMITHYATVAT PRAJNA PARAMITAYAM UKTO MANTRAH.

TADYATHA: GATE GATE GATE PARAGATE PARA SAMGATE, BODHI SVAHA!

Terjemahannya:

SUTRA HATI

Sang Bodhisattva sedang bersamadhi, merenungkan Prajnaparamita yang dalam dan luhur. Beliau memandang dari atas ke bawah; tertampaklah, bahwa panca skandha (lima kelompok kehidupan) itu sebenarnya kosong.

Duhai Sariputra, rupa (bentuk jasmani) adalah kekosongan (sunyata) dan sunyata itu rupa; sunyata tidak berbeda dari rupa, rupa juga tidak berbeda dari sunyata; rupa apapun juga, itulah sunyata; sunyata apapun juga, itulah rupa. Ini pun berlaku bagi vedana (perasaan), samjna (pencerapan), samskara (bentuk-bentuk mental), dan Vijnana (kesadaran).

Disinilah, duhai Sariputra, segala sesuatu (dharma) bercorak sunyata; mereka tak muncul, juga tak berakhir; tidak kotor. juga tidak murni bersih, tidak kurang, tidak lengkap/bertambah.

Maka itu, duhai Sariputra, dimana terdapat sunyata, di situ tiada rupa, tiada vedana, tiada samjna, tiada samskara, tiada vijnana; tiada mata, telinga, hidung, lidah, badan, dan bathin; tiada bentuk-bentuk suara-suara, bau-bauan, rasa-rasa, sentuhan-sentuhan, bentuk-bentuk pikiran; tiada unsur (dhatu) penglihatan dan selanjutnya, hingga kita tiba pada tiada unsur kesadaran (vijnana-dhatu); tiada kegelapan bathin (avidya), tiada akhir kegelapan bathin dan seterusnya, hingga kita sampai pada tiada hari tua dan kematian, tiada akhir hari tua dan kematian; tiada derita (dukha), tiada asal mula derita (dukkha-samudaya), tiada akhir derita (dukha-nirodha), tiada jalan (marga), tiada pengetahuan (jhana), tiada pencapaian dna tiada bukan pencapaian.

Maka, duhai Sariputra, berkat kebebasan dari keuntungan pribadi apapun juga, seorang Bodhisattva yakin akan prajnaparamita (kesempurnaan kebijaksanaan luhur). Ia bebas dari segala rintangan. karena bebas dari segala rintangan, Ia bebas dari perasaan takut dan dengan mengatasi sumber-sumber kegelisahan akhirnya Ia mencapai Nirvana.

Para Buddha dari tiga jaman (lampau, mendatang, dan sekarang) mencapai Anuttara Samyak-Sambodhi karena mereka telah yakin akan Prajnaparamita. Maka itu orang harus mengetahui bahwa Prajnaparamita adalah Maha Mantra, Mantra yang Maha Gemilang, Mantra yang Maha Agung, Mantra yang tak ada bandinagnnya! Dan dapat melenyapkan segala macam penderitaan. Sungguh demikian, tiada kekliruan sedikitpun. Oleh karena itu Beliau senang menerangkan Mantra Prajnaparamita serta berkata :

"Gate gate paragate para-samgate Bodhi svaha!"
( Lewat, lewat, lewat ke Pantai Seberang, tiba di Pantai Seberang, Kesadaran Agung, semoga demikian!)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #31 on: 07 December 2007, 11:27:08 PM »
Sang Bodhisattva sedang bersamadhi, merenungkan Prajnaparamita yang dalam dan luhur. Beliau memandang dari atas ke bawah; tertampaklah, bahwa panca skandha (lima kelompok kehidupan) itu sebenarnya kosong.

Awal penjelasan ini menurut saya perlu diluruskan. MENGAPA ???
Dalam banyak terjemahan SUTRA HATI ke dalam bahasa Indonesia sering saya temukan terjemahan sebagai berikut :

Sang Bodhisattva AVALOKITESVARA sedang bersamadhi, merenungkan Prajnaparamita yang dalam dan luhur. Beliau memandang dari atas ke bawah; tertampaklah, bahwa panca skandha (lima kelompok kehidupan) itu sebenarnya kosong.

Menurut studi literatur yang saya lakukan, hanya beberapa buku yang dengan tegas menyatakan bahwa terjemahan sebenarnya adalah SANG BODHISATVA (dalam hal ini adalah BODHISATVA SIDDHARTA GAUTAMA ---  sebelum SIDDHARTA mencapai penerangan sempurna dan menjadi BUDDHA) dan bukan BODHISATVA AVALOKITESVARA (dalam bahasa Mandarin disebut dengan KWAN SE IM POU SAT)...

Mengapa bisa terjadi "ke-silapan" terjemahan ini ?? Bukan lain adalah dari kata ARYAVALOKITESVARA BODHISATO pada awal SUTRA HATI... Terjemahan bebas dan secara gampang mencantumkan nama BODHISATVA AVALOKITESVARA... yang sebenarnya jika kita melihat terjemahan dalam bahasa MANDARIN dikatakan...

KWAN CE CAI POU SAT... terjemahan yang benar adalah SANG BODHISATVA sedang dalam SAMADHI... BEDAKAN dengan KWAN SE IM POU SAT (BODHISATVA AVALOKITESVARA)...

Kemudian juga jika ditanya apa hubungan antara BODHISATVA AVALOKITESVARA dengan SARIPUTRA (murid utama BUDDHA GAUTAMA)... dimana mereka bertemu ??? selain alih-alih mengatakan mereka bertemu di alam surga... Karena BODHISATVA AVALOKITESVARA hanya bisa kita kenal pada SADDHARMA PUNDARIKA SUTRA (Sutra Bunga Teratai). Secara historis tidak pernah disebutkan bahwa murid-murid Sang Buddha pernah bertemu dengan BODHISATVA manapun.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #32 on: 07 December 2007, 11:41:01 PM »
Sang Bodhisattva sedang bersamadhi, merenungkan Prajnaparamita yang dalam dan luhur. Beliau memandang dari atas ke bawah; tertampaklah, bahwa panca skandha (lima kelompok kehidupan) itu sebenarnya kosong.

Duhai Sariputra, rupa (bentuk jasmani) adalah kekosongan (sunyata) dan sunyata itu rupa; sunyata tidak berbeda dari rupa, rupa juga tidak berbeda dari sunyata; rupa apapun juga, itulah sunyata; sunyata apapun juga, itulah rupa. Ini pun berlaku bagi vedana (perasaan), samjna (pencerapan), samskara (bentuk-bentuk mental), dan Vijnana (kesadaran).


Dikatakan bahwa panca skandha (lima kelompok kehidupan) yang membentuk makhluk hidup adalah pada dasarnya "KOSONG"... apa artinya "KOSONG" ?? KOSONG disini bukan berarti TIDAK ADA APA APA (NIHIL) tetapi artinya adalah TANPA INTI YANG TETAP...

Apa artinya TANPA INTI YANG TETAP ?? bahwasanya suatu makhluk hidup (yang terdiri dari 5 bagian kelompok kehidupan) itu ada karena kelima skandha itu eksis (ada) dan saling berinteraksi. Semua skandha adalah sama penting dan tidak ada yang menjadi inti (awal permulaan)... jika kondisi tepat, maka kelima skandha ini akan membentuk apa yang kita sebut dengan makhluk hidup... (dalam hal ini yang kita bahas adalah makhluk yang terdiri dari 5 skandha, karena ada makhluk yang terdiri dari 3 dan 4 skandha seperti  bakteri, virus dsbya yang tidak memiliki kesadaran (vinnana)).
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #33 on: 07 December 2007, 11:50:05 PM »
Disinilah, duhai Sariputra, segala sesuatu (dharma) bercorak sunyata; mereka tak muncul, juga tak berakhir; tidak kotor. juga tidak murni bersih, tidak kurang, tidak lengkap/bertambah.

segala sesuatu (dharma dalam huruf kecil atau lebih disebut dengan fenomena) adalah bercorak sunyata (kosong / tanpa inti yang tetap), dharma tidak muncul (TIDAK DIKETAHUI KAPAN BERAWAL), dharma tidak berakhir (TIDAK DIKETAHUI KAPAN AKAN BERAKHIR), dharma tidak kotor, tidak bersih, tidak kurang dan tidak bertambah. (BEDAKAN DENGAN Dharma (huruf D dalam huruf besar) yang berarti Dharma ajaran Buddha). dharma adalah keseluruhan hukum alam. sedangkan Dharma adalah ajaran buddha. Dharma ajaran buddha bisa lenyap dari dunia ini, tetapi dharma (segala fenomena) tetap ada
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #34 on: 08 December 2007, 02:37:05 PM »
Penjelasan yang Bagus...
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #35 on: 09 December 2007, 01:22:22 PM »
[
Menurut studi literatur yang saya lakukan, hanya beberapa buku yang dengan tegas menyatakan bahwa terjemahan sebenarnya adalah SANG BODHISATVA (dalam hal ini adalah BODHISATVA SIDDHARTA GAUTAMA ---  sebelum SIDDHARTA mencapai penerangan sempurna dan menjadi BUDDHA) dan bukan BODHISATVA AVALOKITESVARA (dalam bahasa Mandarin disebut dengan KWAN SE IM POU SAT)...

Mengapa bisa terjadi "ke-silapan" terjemahan ini ?? Bukan lain adalah dari kata ARYAVALOKITESVARA BODHISATO pada awal SUTRA HATI... Terjemahan bebas dan secara gampang mencantumkan nama BODHISATVA AVALOKITESVARA... yang sebenarnya jika kita melihat terjemahan dalam bahasa MANDARIN dikatakan...

KWAN CE CAI POU SAT... terjemahan yang benar adalah SANG BODHISATVA sedang dalam SAMADHI... BEDAKAN dengan KWAN SE IM POU SAT (BODHISATVA AVALOKITESVARA)...

Kemudian juga jika ditanya apa hubungan antara BODHISATVA AVALOKITESVARA dengan SARIPUTRA (murid utama BUDDHA GAUTAMA)... dimana mereka bertemu ??? selain alih-alih mengatakan mereka bertemu di alam surga... Karena BODHISATVA AVALOKITESVARA hanya bisa kita kenal pada SADDHARMA PUNDARIKA SUTRA (Sutra Bunga Teratai). Secara historis tidak pernah disebutkan bahwa murid-murid Sang Buddha pernah bertemu dengan BODHISATVA manapun.

Yang disampaikan Sdr. Dilbert sangat menarik. Jika kita memilah-pilah kata avalokitesvara dan semenjak kita juga menemukan kata kerja dalam bahasa Pali “apalokita” yang berarti memandang, dan kata “avalokayati” yang berarti memperhatikan, mengamati, merenungkan, maka kita memang bisa menerjemahkan avalokitesvara bodhisattva sebagai Sang Bodhisattva sedang bersamadhi, merenungkan…. Tapi muncul pertanyaan:

Dalam versi panjang dari Prajnaparamita hrdaya sutra tertulis:
---
evaṁ mayā śrutam| ekasmin samaye bhagavān rājagṛhe viharati sma gṛdhrakūṭe parvate mahatā bhikṣusaṁghena sārdhaṁ mahatā ca bodhisattvasaṁghena| tena khalu samayena bhagavān gambhīrāvasaṁbodhaṁ nāma samādhiṁ samāpannaḥ| tena ca samayena āryāvalokiteśvaro bodhisattvo mahāsattvo gambhīrāyāṁ prajñāpāramitāyāṁ caryāṁ caramāṇaḥ evaṁ vyavalokayati sma| pañca skandhāṁstāṁśca svabhāvaśūnyaṁ vyavalokayati||………………..

Thus have I heard. Once the Blessed One was dwelling in Rajagriha at Vulture Peak mountain, together with a great gathering of the sangha of monks and a great gathering of the sangha of bodhisattvas. At that time the Blessed One entered the samadhi that expresses the dharma called "profound illumination," and at the same time noble Avalokiteshvara, the bodhisattva mahasattva, while practicing the profound prajnaparamita, saw in this way: he saw the five skandhas to be empty of nature. ………………..

Skip……..

atha khalu bhagavān tasmātsamādhervyutthāya āryāvalokiteśvarasya bodhisattvasya sādhukāramadāt- sādhu sādhu kulaputra| evametat kulaputra, evametad gambhīrāyāṁ prajñāpāramitāyāṁ caryaṁ cartavyaṁ yathā tvayā nirdiṣṭam| anumodyate tathāgatairarhadbhiḥ||

Then the Blessed One arose from that samadhi and praised noble Avalokiteshvara, the bodhisattva mahasattva, saying, "Good, good, O son of noble family; thus it is, O son of noble family, thus it is. One should practice the profound prajnaparamita just as you have taught and all the tathagatas will rejoice."
--

Jika kita perhatikan kalimat yang ditebalkan, nampak bahwa ada person yang disebut Bodhisattva Avalokitesvara yang menjelaskan sutra ini.

Bagaimana tanggapan dan pendapat Sdr. Dilbert mengenai hal ini? Dan bukanlah dalam mengartikannya kita perlu mengacu pada teks asal (sanskerta) dibanding dengan teks terjemahan (china)?
« Last Edit: 09 December 2007, 01:29:46 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #36 on: 09 December 2007, 06:14:39 PM »
Saya kurang mengetahui tentang sejarah, tetapi yang saya ketahui dari tulisan yang pernah saya baca:
setiap Bodhisatta / Bodhisattva (calon Sammasambuddha) selalu bertemu dengan semua Sammasambuddha sebelum Bodhisatta / Bodhisattva tersebut menjadi Sammasambuddha.

Ilustrasi:

* Bodhisatta / Bodhisattva (Bo) A, B, C, D, dan E kelak akan menjadi Sammasambuddha (SB) secara berurutan. Maka setelah Bo A menjadi SB A, beliau akan bertemu dengan Bo B, Bo C, Bo D, dan Bo E.

* Kemudian setelah Bo B menjadi SB B, beliau akan bertemu dengan Bo C, Bo D, dan Bo E.

* Begitu pula, setelah Bo C menjadi SB C, beliau akan bertemu dengan Bo D dan Bo E. dst..

Barangkali, dengan demikian ada kemungkinan besar bahwa murid-murid Buddha Gotama / Gautama bertemu dengan para calon Sammasambuddha berikutnya..
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #37 on: 07 July 2008, 10:42:01 PM »
[
Menurut studi literatur yang saya lakukan, hanya beberapa buku yang dengan tegas menyatakan bahwa terjemahan sebenarnya adalah SANG BODHISATVA (dalam hal ini adalah BODHISATVA SIDDHARTA GAUTAMA ---  sebelum SIDDHARTA mencapai penerangan sempurna dan menjadi BUDDHA) dan bukan BODHISATVA AVALOKITESVARA (dalam bahasa Mandarin disebut dengan KWAN SE IM POU SAT)...

Mengapa bisa terjadi "ke-silapan" terjemahan ini ?? Bukan lain adalah dari kata ARYAVALOKITESVARA BODHISATO pada awal SUTRA HATI... Terjemahan bebas dan secara gampang mencantumkan nama BODHISATVA AVALOKITESVARA... yang sebenarnya jika kita melihat terjemahan dalam bahasa MANDARIN dikatakan...

KWAN CE CAI POU SAT... terjemahan yang benar adalah SANG BODHISATVA sedang dalam SAMADHI... BEDAKAN dengan KWAN SE IM POU SAT (BODHISATVA AVALOKITESVARA)...

Kemudian juga jika ditanya apa hubungan antara BODHISATVA AVALOKITESVARA dengan SARIPUTRA (murid utama BUDDHA GAUTAMA)... dimana mereka bertemu ??? selain alih-alih mengatakan mereka bertemu di alam surga... Karena BODHISATVA AVALOKITESVARA hanya bisa kita kenal pada SADDHARMA PUNDARIKA SUTRA (Sutra Bunga Teratai). Secara historis tidak pernah disebutkan bahwa murid-murid Sang Buddha pernah bertemu dengan BODHISATVA manapun.

Yang disampaikan Sdr. Dilbert sangat menarik. Jika kita memilah-pilah kata avalokitesvara dan semenjak kita juga menemukan kata kerja dalam bahasa Pali “apalokita” yang berarti memandang, dan kata “avalokayati” yang berarti memperhatikan, mengamati, merenungkan, maka kita memang bisa menerjemahkan avalokitesvara bodhisattva sebagai Sang Bodhisattva sedang bersamadhi, merenungkan…. Tapi muncul pertanyaan:

Dalam versi panjang dari Prajnaparamita hrdaya sutra tertulis:
---
evaṁ mayā śrutam| ekasmin samaye bhagavān rājagṛhe viharati sma gṛdhrakūṭe parvate mahatā bhikṣusaṁghena sārdhaṁ mahatā ca bodhisattvasaṁghena| tena khalu samayena bhagavān gambhīrāvasaṁbodhaṁ nāma samādhiṁ samāpannaḥ| tena ca samayena āryāvalokiteśvaro bodhisattvo mahāsattvo gambhīrāyāṁ prajñāpāramitāyāṁ caryāṁ caramāṇaḥ evaṁ vyavalokayati sma| pañca skandhāṁstāṁśca svabhāvaśūnyaṁ vyavalokayati||………………..

Thus have I heard. Once the Blessed One was dwelling in Rajagriha at Vulture Peak mountain, together with a great gathering of the sangha of monks and a great gathering of the sangha of bodhisattvas. At that time the Blessed One entered the samadhi that expresses the dharma called "profound illumination," and at the same time noble Avalokiteshvara, the bodhisattva mahasattva, while practicing the profound prajnaparamita, saw in this way: he saw the five skandhas to be empty of nature. ………………..

Skip……..

atha khalu bhagavān tasmātsamādhervyutthāya āryāvalokiteśvarasya bodhisattvasya sādhukāramadāt- sādhu sādhu kulaputra| evametat kulaputra, evametad gambhīrāyāṁ prajñāpāramitāyāṁ caryaṁ cartavyaṁ yathā tvayā nirdiṣṭam| anumodyate tathāgatairarhadbhiḥ||

Then the Blessed One arose from that samadhi and praised noble Avalokiteshvara, the bodhisattva mahasattva, saying, "Good, good, O son of noble family; thus it is, O son of noble family, thus it is. One should practice the profound prajnaparamita just as you have taught and all the tathagatas will rejoice."
--

Jika kita perhatikan kalimat yang ditebalkan, nampak bahwa ada person yang disebut Bodhisattva Avalokitesvara yang menjelaskan sutra ini.

Bagaimana tanggapan dan pendapat Sdr. Dilbert mengenai hal ini? Dan bukanlah dalam mengartikannya kita perlu mengacu pada teks asal (sanskerta) dibanding dengan teks terjemahan (china)?


Memang teks awal agak sulit menentukan apakah subjek dalam prajnaparamita hrdaya sutra itu adalah bodhisatva avalokitesvara atau bodhisatva siddharta (sebelum mencapai kebuddhaan), kalau menilik kepada terminologi sutra, maka prajnaparamita hrdaya sutra boleh dikatakan sebagai "miliki"-nya buddha sakyamuni (dalam hal ini bodhisatva yang diceritakan adalah bodhisatva siddharta gautama).

Biasanya kalau "punya"-nya bodhisatva adalah pada level dharani, belum pada level sutra / sutta (KOREKSI saya jika saya memang salah, its OK).

Level pemahaman kekosongan (sunyata), inilah yang menandakan tingkat pencapaian penerangan sempurna (kebuddhaan). Sedangkan Bodhisatva (dalam hal ini Avalokitesvara) belum pada level pencapaian Ke-BUDDHA-an...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #38 on: 08 July 2008, 08:14:14 AM »
Analisis yang bagus,

Teks awal mandarin menyebutkan Guan Zi Zai bukan Guan Yin, Guan Zi Zai adalah melihat sekeliling, sama seperti meditasi sedang melakukan introspeksi terhadap batin. jadi kalo menunjuk Guna yin saya pikir ada miskomunikasi.

Guan Zi Zai lebih cocok pada keadaan bodhisatta yang sedang menempuh penerangan, dilihat dari link ceritanya dengan Sariputta,kita tahu bodhisatta itu tak lain tak bukan adalah Buddha Gotama sebelum Pencerahan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #39 on: 12 July 2008, 03:58:41 AM »
Analisis yang bagus,

Teks awal mandarin menyebutkan Guan Zi Zai bukan Guan Yin, Guan Zi Zai adalah melihat sekeliling, sama seperti meditasi sedang melakukan introspeksi terhadap batin. jadi kalo menunjuk Guna yin saya pikir ada miskomunikasi.

Guan Zi Zai lebih cocok pada keadaan bodhisatta yang sedang menempuh penerangan, dilihat dari link ceritanya dengan Sariputta,kita tahu bodhisatta itu tak lain tak bukan adalah Buddha Gotama sebelum Pencerahan.

guan zi zai lebih mantap kalau diterjemahkan perenungan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #40 on: 13 July 2008, 01:33:38 PM »
Gw malah ga pernah tau klo diartiin Avalokitesvara :D
be happy ^^

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #41 on: 20 July 2008, 01:29:51 PM »
Gw malah ga pernah tau klo diartiin Avalokitesvara :D

Kalau begitu, apakah subjek dalam PrajnaPAramita Hrdaya Sutra adalah bodhisatva avalokitesvara seperti yang tertulis dalam sebagian besar terjemahan Prajna Paramita Hrdaya Sutra (Sutra HAti) ???
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Peaceful mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • metta
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #42 on: 11 September 2008, 06:07:06 PM »
Sariputta bernama Sariputta waktu setelah di tabhis sebagai Bhikkhu sebelumnya bernama Upatissa. Jadi Dimana Sariputta bertemu dengan bodhi satta Sidartha. Sedangkan Sangha baru ada setelah Pangeran Sidartha menjadi Buddha Gotama.?
gimana Saudara Gilbert penjelasanya?



[
Menurut studi literatur yang saya lakukan, hanya beberapa buku yang dengan tegas menyatakan bahwa terjemahan sebenarnya adalah SANG BODHISATVA (dalam hal ini adalah BODHISATVA SIDDHARTA GAUTAMA ---  sebelum SIDDHARTA mencapai penerangan sempurna dan menjadi BUDDHA) dan bukan BODHISATVA AVALOKITESVARA (dalam bahasa Mandarin disebut dengan KWAN SE IM POU SAT)...

Mengapa bisa terjadi "ke-silapan" terjemahan ini ?? Bukan lain adalah dari kata ARYAVALOKITESVARA BODHISATO pada awal SUTRA HATI... Terjemahan bebas dan secara gampang mencantumkan nama BODHISATVA AVALOKITESVARA... yang sebenarnya jika kita melihat terjemahan dalam bahasa MANDARIN dikatakan...

KWAN CE CAI POU SAT... terjemahan yang benar adalah SANG BODHISATVA sedang dalam SAMADHI... BEDAKAN dengan KWAN SE IM POU SAT (BODHISATVA AVALOKITESVARA)...

Kemudian juga jika ditanya apa hubungan antara BODHISATVA AVALOKITESVARA dengan SARIPUTRA (murid utama BUDDHA GAUTAMA)... dimana mereka bertemu ??? selain alih-alih mengatakan mereka bertemu di alam surga... Karena BODHISATVA AVALOKITESVARA hanya bisa kita kenal pada SADDHARMA PUNDARIKA SUTRA (Sutra Bunga Teratai). Secara historis tidak pernah disebutkan bahwa murid-murid Sang Buddha pernah bertemu dengan BODHISATVA manapun.

Yang disampaikan Sdr. Dilbert sangat menarik. Jika kita memilah-pilah kata avalokitesvara dan semenjak kita juga menemukan kata kerja dalam bahasa Pali “apalokita” yang berarti memandang, dan kata “avalokayati” yang berarti memperhatikan, mengamati, merenungkan, maka kita memang bisa menerjemahkan avalokitesvara bodhisattva sebagai Sang Bodhisattva sedang bersamadhi, merenungkan…. Tapi muncul pertanyaan:

Dalam versi panjang dari Prajnaparamita hrdaya sutra tertulis:
---
evaṁ mayā śrutam| ekasmin samaye bhagavān rājagṛhe viharati sma gṛdhrakūṭe parvate mahatā bhikṣusaṁghena sārdhaṁ mahatā ca bodhisattvasaṁghena| tena khalu samayena bhagavān gambhīrāvasaṁbodhaṁ nāma samādhiṁ samāpannaḥ| tena ca samayena āryāvalokiteśvaro bodhisattvo mahāsattvo gambhīrāyāṁ prajñāpāramitāyāṁ caryāṁ caramāṇaḥ evaṁ vyavalokayati sma| pañca skandhāṁstāṁśca svabhāvaśūnyaṁ vyavalokayati||………………..

Thus have I heard. Once the Blessed One was dwelling in Rajagriha at Vulture Peak mountain, together with a great gathering of the sangha of monks and a great gathering of the sangha of bodhisattvas. At that time the Blessed One entered the samadhi that expresses the dharma called "profound illumination," and at the same time noble Avalokiteshvara, the bodhisattva mahasattva, while practicing the profound prajnaparamita, saw in this way: he saw the five skandhas to be empty of nature. ………………..

Skip……..

atha khalu bhagavān tasmātsamādhervyutthāya āryāvalokiteśvarasya bodhisattvasya sādhukāramadāt- sādhu sādhu kulaputra| evametat kulaputra, evametad gambhīrāyāṁ prajñāpāramitāyāṁ caryaṁ cartavyaṁ yathā tvayā nirdiṣṭam| anumodyate tathāgatairarhadbhiḥ||

Then the Blessed One arose from that samadhi and praised noble Avalokiteshvara, the bodhisattva mahasattva, saying, "Good, good, O son of noble family; thus it is, O son of noble family, thus it is. One should practice the profound prajnaparamita just as you have taught and all the tathagatas will rejoice."
--

Jika kita perhatikan kalimat yang ditebalkan, nampak bahwa ada person yang disebut Bodhisattva Avalokitesvara yang menjelaskan sutra ini.

Bagaimana tanggapan dan pendapat Sdr. Dilbert mengenai hal ini? Dan bukanlah dalam mengartikannya kita perlu mengacu pada teks asal (sanskerta) dibanding dengan teks terjemahan (china)?


Memang teks awal agak sulit menentukan apakah subjek dalam prajnaparamita hrdaya sutra itu adalah bodhisatva avalokitesvara atau bodhisatva siddharta (sebelum mencapai kebuddhaan), kalau menilik kepada terminologi sutra, maka prajnaparamita hrdaya sutra boleh dikatakan sebagai "miliki"-nya buddha sakyamuni (dalam hal ini bodhisatva yang diceritakan adalah bodhisatva siddharta gautama).

Biasanya kalau "punya"-nya bodhisatva adalah pada level dharani, belum pada level sutra / sutta (KOREKSI saya jika saya memang salah, its OK).

Level pemahaman kekosongan (sunyata), inilah yang menandakan tingkat pencapaian penerangan sempurna (kebuddhaan). Sedangkan Bodhisatva (dalam hal ini Avalokitesvara) belum pada level pencapaian Ke-BUDDHA-an...
Peace for all, all for Peace

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #43 on: 11 September 2008, 10:34:08 PM »
Sariputta bernama Sariputta waktu setelah di tabhis sebagai Bhikkhu sebelumnya bernama Upatissa. Jadi Dimana Sariputta bertemu dengan bodhi satta Sidartha. Sedangkan Sangha baru ada setelah Pangeran Sidartha menjadi Buddha Gotama.?
gimana Saudara Gilbert penjelasanya?



sudah dijawab oleh sdr.nyanadhana dengan sangat baik sekali di posting lain tentang sutra hati...
Halo Peaceful Mind,
sedikit klarifikasi, Sutra Hati merupakan Dhamma yang diajarkan kepada Sariputra dengan menceritakan pengalaman Sang Buddha ketika ia masih berada dalam tahap Bodhisatva.(ini spekulasi pertama)...spekulasi kedua. Sang Buddha menjelaskan praktek seorang Bodhisatva bernama Avalokitesvara ketika ia memahami sunyata dalam dirinya.

Jadi tidak ada maksud melecehkan namun memberikan pengertian kepada Sariputra mengenai Sunyata. disitu tidak ada kalimat, Sariputra kamu salah,kamu gagal,kamu bla bla bla...tidak ditemukan bukan?

Sutra Hati hanya menjelaskan konsep Sunyata.



dari dua spekulasi, saya lebih "menerima" spekulasi pertama.
« Last Edit: 11 September 2008, 10:35:43 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Peaceful mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • metta
Re: prajna paramitta hdrya sutra
« Reply #44 on: 12 September 2008, 08:35:31 AM »
Sariputta bernama Sariputta waktu setelah di tabhis sebagai Bhikkhu sebelumnya bernama Upatissa. Jadi Dimana Sariputta bertemu dengan bodhi satta Sidartha. Sedangkan Sangha baru ada setelah Pangeran Sidartha menjadi Buddha Gotama.?
gimana Saudara Gilbert penjelasanya?



sudah dijawab oleh sdr.nyanadhana dengan sangat baik sekali di posting lain tentang sutra hati...
Halo Peaceful Mind,
sedikit klarifikasi, Sutra Hati merupakan Dhamma yang diajarkan kepada Sariputra dengan menceritakan pengalaman Sang Buddha ketika ia masih berada dalam tahap Bodhisatva.(ini spekulasi pertama)...spekulasi kedua. Sang Buddha menjelaskan praktek seorang Bodhisatva bernama Avalokitesvara ketika ia memahami sunyata dalam dirinya.

Jadi tidak ada maksud melecehkan namun memberikan pengertian kepada Sariputra mengenai Sunyata. disitu tidak ada kalimat, Sariputra kamu salah,kamu gagal,kamu bla bla bla...tidak ditemukan bukan?

Sutra Hati hanya menjelaskan konsep Sunyata.



dari dua spekulasi, saya lebih "menerima" spekulasi pertama.

Sutra kok spekulasi. apa kitab suci isinya spekulasi atau apa
apa spekulasi  layak di percaya Gan?

Kalau mau spekulasi lagi Gan ini spekulasi saya:

berhubung ini cuma spekulasi yang artinya bisa dispekulasikan atau di bolak balikan tergantung kepentingan yang bersangkutan :kalau spekulasi pertama yang dipakai Andai kata Buddha Gotama pernah menjadi Bodisatva avoliketesvara di jaman itu Sariputra tidak bernama sariputra jadi tidak boleh disebutkan Wahai Sariputra spekulasi kedua : andai kata spekulasi kedua yang dipakai Pencerahan sepenuhnya sewaktu Pencapaian pencerahan Sempurna dibawah pohon Bodhi Bukan sewaktu beliau mengambil sumpah Bodhisatwa. jadi Pengetahuan tentang Sunyata dan lain lain terjadi di saat Malam Purnama Siddhi Di Bawah pohon Bodhi dan sejak itu dia layak disebut Samma Sambuddha. sesudahnya baru di ajarkan ajaran nya
Peace for all, all for Peace

 

anything