Persis konsep Hindu reply no: 500
translation of Yoga Vasistha (supreme Yoga) by Swami Venkatesananda: 29 april
nirvana eva nirvanams santam sante sive sivam, nirvamapyanirvanam sanabhortham navapi tat.
Nirvana is nirvana . in peace there is peace, in the divine there is divinity. Nirvana (emanciaption) also anirvana (non emancipation), associated with space and also not associated.
Nirvana adalah Nirvana. Dalam kedamaian ada kedamaian, dalam kesucian ada kesucian. Nirvana (non emansipasi) juga anirvana (non-emansipasi), berhubungan dengan angkasa dan juga tidak berhubungan.
perhatikan non dualisme nirvana - anirvana ; anirvana - samsara.
Non dualisme adalah jiplakan dari Hindu.
Sebetulnya, kalau masih ada "dualisme" dan "non-dualisme", itu juga sudah dualisme.
Yang saya tahu, seharusnya kita bisa melihat ilusi dualisme itu sendiri, bukan menyama-nyamakan yang berbeda (nirvana-samsara) dengan alasan sudah "non-dualisme", juga membeda-bedakan yang sama (samsara "dualisme" dan samsara "non-dualisme").
Ilusi dualisme itu hanya terbentuk di pikiran, tidak nyata. Misalnya dualisme ilusi "mahayana" & "hinayana". Kalau kita lihat secara nyata, yang ada hanya orang-orang yang menjalani hidup saja. Dualisme itu hanya ada pada orang yang pikirannya terilusi demikian (bahasa kasarnya: brainwashed). Bagi orang yang tidak pernah belajar "Mahayana dan Hinayana", dualisme tersebut tidak muncul.
Sedangkan di sisi lain, perbedaan nyata adalah sederhana. Pria yah pria, wanita yah wanita. Entahlah kalau orang "non-dualisme" yang sudah melihat nirvana = samsara, mungkin melihat pria = wanita?
Gini bos Ngak ada yang namanya penyelamatan diri sendiri dan penyelamatan sama orang lain.
Ente semestinya ngerti kalimat Sabbe Satta Bhanvantu Sukhita ngak apa artinye ?
Sembenarnya konsepnya penyelamatan itu bukan dari versi tentangga. u Salah kaprah. Penyelamatan sebenernya tuh kepada semua mahluk. kan seperti saya katakan ngak tera ngak maha sebenar cuman beda beda tipis konsepnya, Sebagaian ajaran besar sama. Cuman bedanya Kalo dimahayana di kembangkan lagi, kalo tera ngak. Jujur aje kayak ente tanya sebenernya juga ada dalam tipitaka.
engga ada penyelamatan diri sendiri itu maksudnya apa ya?
gini bos ada salah kaprah Dalam pemikiran setiap pemegang Hinaya yang Fanatik, pasti timbul pemahaman yang salah kaprah sebenarnya. Seperti " diri sendiri adalah tuan dari diri sendiri karanea siapa lagi yang bisa menjadi tuannya". Dan kalimat lainnya. Yang memegang hinaya secara fanatik akan timbul kalimat ini berarti Mengutamakan Diri sendiri.
Bukti Literal Paling awal dari reaksi terhadap kesempitan dan keogisan Hinaya fantaik, untuk kembali kepada Ajaran asli tapi tidak disadari Disempuranakan oleh mahayana. dalam konsep Prajna Paramita. seperti kalimat
"...Ia ( bodhisattwa) harus berlatih dirinya seperti : diriku sendiri akan kutempatkan didalam " YANG DEMIKIAN". dan, agar semua dunia dapat ditolong, Aku juga akan menempatkan semua Orang ke dalam " yang Demikina", dan akan kubimbimbing ke Nirwana semua semesta Makhluk Hidup Tak terukur)
Pancavimsatisaharastika membandingakan Hinaya sebgai kunang 2 dan mendorong Para Bodhisatwa mengikuti Perumpaan "akan tetapi Sang surya setelah terbit, memancarkan sinarnya ke seluruh Jambudwipa. Demikain juga halnya dengan seorang bodhisatva setelah Ia memutuskan latihan 2 yang membawa kepada pencerahan. Kebuddhaan Sempurna, membimbing Mahluk Tak terhinggga Banyaknya ke Nirwana".
Bagi Pengikut tera Fanatik mungkin segara menyatakan bahwa mahayana Takala berbicara mengenai "kekosongan" atau " kepadiran" dari semua keberadaan dari satu Pihak, juga membual tentang "membimbing Semua mahluk ke Nirwana". Dipihak lain - suatu Kontradiksi yang jelas Sekali, Demikaiankata Mereka,
Jawaban sederhana saja : Kenyataan Bahwa segalanya adalah Kosong- bahwa sesungguhnya Tidak terdapat Mahluk untuk diselamatkan - menyiratkan bahwa penyelamatan apapun semestinya diperuntukan bagi semua mahluk, Karena, Jika seorang Cerah, segalanya juga Cerah-tidakkah semua itu bentuk pikiran?. Untuk lebih sederhana, Aspirasi Bodhisattwa ini menunjukan welas asih tanpa batas yang diharapkan oleh mahayan dapat menawarkan pemusatan diri dari Hinaya.