//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?  (Read 40201 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #45 on: 07 January 2012, 08:29:35 PM »
Kalau kata meditasi diganti dengan konsentrasi dan samadhi?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #46 on: 07 January 2012, 08:32:14 PM »
menurut pandangan kami, 2 reply yang ditulis diatas sperti pertanyaan & pernyataan berikut

A: saya sudah makan
b: gmn rasanya kalau sudah makan ?
A: kenyang dong
b: hmmm, masa sih... knapa saya tidak merasakan kenyang ?
A: karena kamu (B) tidak/belum makan ?!?!?!?



maaf kalau kami belum mampu menjawab pertanyaan tsb

bisa dijelaskan lebih detail
saya edit :
gimana jika saya belum makan dan hanya melihatnya saja, tetapi saya menganggapnya sebagai perbuatan makan
« Last Edit: 07 January 2012, 08:37:31 PM by djoe »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #47 on: 07 January 2012, 08:37:35 PM »
bisa dijelaskan lebih detail

anda sudah menyimak pertanyaan saya gak?


maaf, kemampuan daya nalar & dhamma kami masi dilevel dasar
alangkah baiknya jika Anda bisa memberi penjelasan dan menyadarkan kami manfaat dari meditasi tsb
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #48 on: 09 January 2012, 10:11:52 AM »
kalau melakukan meditasi tetapi tidak ada hasil gimana?
sesuai dengan pertanyaan ts yang menanyakan meditasi memberikan karma baik tertinggi
Jika meditasi dilakukan dengan benar, tidak mungkin tidak ada hasilnya. Semua usaha pasti membuahkan sesuatu, hanya saja mungkin belum sampai pada tahap yang hasilnya terlihat jelas. Ini seperti dikatakan di sutta tentang tambang yang menjadi aus karena gesekan, basah oleh air dan terjemur matahari. Selama tambang itu belum putus, tampaknya tidak ada perubahan apa-apa di sana, tidak ada yang mengetahui ke-aus-annya. Ketika putus, maka baru terlihat dan disadari bahwa tali itu sudah aus. Begitu juga dengan meditasi, jika dilakukan dengan benar, pasti ada hasilnya walaupun belum terlihat. Setelah melewati tahap tertentu, perubahan bathin terlihat jelas, barulah ketika kita menyadari itu semua adalah hasil 'timbunan' sedikit-sedikit yang tampaknya sia-sia tersebut.

Usaha meditasi ini, jika dilakukan dengan benar dan terus-menerus, walaupun perlu berkalpa-kalpa agar mencapai nibbana, namun berkalpa-kalpa adalah sangat singkat ketimbang lingkaran tumimbal lahir tanpa akhir ini. Segala kamma baik yang lain, akan membuahkan berbagai jenis kebahagiaan, namun tetap tidak akan membawa pada akhir dari penderitaan. Menurut saya, karena hal itulah maka meditasi (dalam konteks ini adalah Satipatthana) dianggap sebagai kamma baik tertinggi.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #49 on: 09 January 2012, 11:01:47 AM »
bisa dijelaskan lebih detail
saya edit :
gimana jika saya belum makan dan hanya melihatnya saja, tetapi saya menganggapnya sebagai perbuatan makan

itu lah kekuatan imajinasi dan khayalan, blum makan tp sudah merasa makan (menganggapnya sebagai perbuatan makan) hanya dengan melihat saja... luar biasa...

menurut dato' anda tipe orang yg bs membuat pesawat tempur, tanpa anda harus mempelajari disiplin ilmu yg berkaitan dengan itu... yg anda lakukan cm melihat nya saja... itu lah yg dikatakan imajinasi dan khayalan...

paham ? dato' cm bs geleng2 dan mengatakan : ciloko... !!

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #50 on: 09 January 2012, 01:51:02 PM »
Jika meditasi dilakukan dengan benar, tidak mungkin tidak ada hasilnya. Semua usaha pasti membuahkan sesuatu, hanya saja mungkin belum sampai pada tahap yang hasilnya terlihat jelas. Ini seperti dikatakan di sutta tentang tambang yang menjadi aus karena gesekan, basah oleh air dan terjemur matahari. Selama tambang itu belum putus, tampaknya tidak ada perubahan apa-apa di sana, tidak ada yang mengetahui ke-aus-annya. Ketika putus, maka baru terlihat dan disadari bahwa tali itu sudah aus. Begitu juga dengan meditasi, jika dilakukan dengan benar, pasti ada hasilnya walaupun belum terlihat. Setelah melewati tahap tertentu, perubahan bathin terlihat jelas, barulah ketika kita menyadari itu semua adalah hasil 'timbunan' sedikit-sedikit yang tampaknya sia-sia tersebut.

Usaha meditasi ini, jika dilakukan dengan benar dan terus-menerus, walaupun perlu berkalpa-kalpa agar mencapai nibbana, namun berkalpa-kalpa adalah sangat singkat ketimbang lingkaran tumimbal lahir tanpa akhir ini. Segala kamma baik yang lain, akan membuahkan berbagai jenis kebahagiaan, namun tetap tidak akan membawa pada akhir dari penderitaan. Menurut saya, karena hal itulah maka meditasi (dalam konteks ini adalah Satipatthana) dianggap sebagai kamma baik tertinggi.

yup,  usaha yang benar merupakan kamma baik tertinggi

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #51 on: 09 January 2012, 01:55:16 PM »
itu lah kekuatan imajinasi dan khayalan, blum makan tp sudah merasa makan (menganggapnya sebagai perbuatan makan) hanya dengan melihat saja... luar biasa...

menurut dato' anda tipe orang yg bs membuat pesawat tempur, tanpa anda harus mempelajari disiplin ilmu yg berkaitan dengan itu... yg anda lakukan cm melihat nya saja... itu lah yg dikatakan imajinasi dan khayalan...

paham ? dato' cm bs geleng2 dan mengatakan : ciloko... !!

nyimak dulu baru komentar, jangan asal ngecap


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #52 on: 09 January 2012, 03:34:44 PM »
Kalau dalam Abhidhamma, kamma baik tertinggi = Maha Kusala Citta....
dan biasanya di dalam meditasi (samadhi) yang benar --- baik samatha dan vipasanna --- akan bangkit Maha Kusala Citta, baik yang lokiya kusala citta maupun lokkutara kusala citta (CMIIW)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #53 on: 09 January 2012, 06:40:26 PM »
kalau melakukan meditasi tetapi tidak ada hasil gimana?
sesuai dengan pertanyaan ts yang menanyakan meditasi memberikan karma baik tertinggi
selama seseorang berpikir tentang hasil, maka berarti orang itu belum bermeditasi...

meditasi itu seperti sebuah perjalanan, tampak rumput2 yg ditiup angin, bunga berwarna-warni, pohon2 yg rindang, jembatan di atas sungai yang mengalir. semua pemandangan ini diamati dan dinikmati saja.

berpikir tentang hasil hanya akan mengacaukan pengamatan pemandangan yang ada. itulah kadang2 bahayanya kalo terlalu membaca banyak teori. teori akan membebani meditasi dan menimbulkan harapan2 dan ambisi2. hidup di dalam dunia harapan dan ambisi berarti hidup di masa depan, tidak lagi mengamati saat ini (present).
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #54 on: 09 January 2012, 06:42:32 PM »
selama seseorang berpikir tentang hasil, maka berarti orang itu belum bermeditasi...

meditasi itu seperti sebuah perjalanan, tampak rumput2 yg ditiup angin, bunga berwarna-warni, pohon2 yg rindang, jembatan di atas sungai yang mengalir. semua pemandangan ini diamati dan dinikmati saja.

berpikir tentang hasil hanya akan mengacaukan pengamatan pemandangan yang ada. itulah kadang2 bahayanya kalo terlalu membaca banyak teori. teori akan membebani meditasi dan menimbulkan harapan2 dan ambisi2. hidup di dalam dunia harapan dan ambisi berarti hidup di masa depan, tidak lagi mengamati saat ini (present).

Bukannya teori yang bener juga akan mengarahkan orang agar 'mengamati' rumput, bunga, pohon, dan jembatan dalam perjalanan, dan tidak berpikir tentang apa yang telah berlalu dan ke mana tujuannya, om morph?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #55 on: 09 January 2012, 06:46:19 PM »
nyimak dulu baru komentar, jangan asal ngecap

arti kata 'ngecap' apa ya ?  ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #56 on: 09 January 2012, 07:13:11 PM »
arti kata 'ngecap' apa ya ?  ???

Ngecap = ngomong

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #57 on: 09 January 2012, 09:05:10 PM »
Bukannya teori yang bener juga akan mengarahkan orang agar 'mengamati' rumput, bunga, pohon, dan jembatan dalam perjalanan, dan tidak berpikir tentang apa yang telah berlalu dan ke mana tujuannya, om morph?
tergantung apa yang anda sebut sebagai teori itu. menurut saya, instruksi meditasi sudah cukup untuk memulai meditasi. seterusnya bisa ditemukan sendiri dalam meditasinya. kalo itu yg anda sebut sebagai "teori", ya memang benar.
di luar instruksi, itu sudah terlalu banyak.

problem terlalu banyak teori itu adalah cara kerja pikiran (thought) yang sangat halus dan licin.
semakin kita mencoba mengatur dan mengarahkan pikiran sesuai teori tertentu, semakin kacau jadinya.
semakin dicoba untuk dijelaskan secara intelektual, semakin jauh dengan realita observasinya, malahan batin akan mengantisipasi dan mencocok-cocokkan teori dengan hasil observasinya.

makanya agak konyol kalo ada yang mencoba menanyakan dan mempelajari teori meditasi sampai sedetil-detilnya untuk menyakinkan dirinya sebelum mencoba memulai bermeditasi. seperti menolak tubuh basah, tapi pengen belajar berenang dari kursus tertulis.

menurut saya, dalam praktik meditasi kita tidak melakukan proses learning (intelektual), tapi justru melakukan proses de-learning, artinya melupakan semua teori yg sudah pernah dibaca, hanya melakukan pengamatan sejujur2nya, sepenuhnya berada di saat ini.

apakah yg saya tulis di atas juga teori? yah, terserah pembaca, yg penting semoga pesannya jelas...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #58 on: 10 January 2012, 08:00:30 PM »
Kalau dalam Abhidhamma, kamma baik tertinggi = Maha Kusala Citta....
dan biasanya di dalam meditasi (samadhi) yang benar --- baik samatha dan vipasanna --- akan bangkit Maha Kusala Citta, baik yang lokiya kusala citta maupun lokkutara kusala citta (CMIIW)
koreksi dikit bro dilbert..  :)

Quote from: from buddha abhidhamma
Here ‘maha’ – ‘great’ means ‘greater in number’. Maha-kusala
citta is also known as kamavacara-kusala citta. As there are 8
kamavacara-kusala cittas, 5 rupavacara-kusala cittas, 4 arupavacarakusala
cittas and 4 lokuttara (supramundane) kusala cittas, the
number of kamavacara-kusala cittas is greatest.
jadi kata 'maha' disini hanya bermakna tinggi dalam angka/jumlah total cittanya, bukan perbuatan baiknya yang tertinggi...
makanya baca proyek saya dong...  :)) :)) :))
« Last Edit: 10 January 2012, 08:03:22 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mengapa Meditasi memberikan Karma Baik tertinggi?
« Reply #59 on: 11 January 2012, 04:12:52 PM »
tergantung apa yang anda sebut sebagai teori itu. menurut saya, instruksi meditasi sudah cukup untuk memulai meditasi. seterusnya bisa ditemukan sendiri dalam meditasinya. kalo itu yg anda sebut sebagai "teori", ya memang benar.
di luar instruksi, itu sudah terlalu banyak.

problem terlalu banyak teori itu adalah cara kerja pikiran (thought) yang sangat halus dan licin.
semakin kita mencoba mengatur dan mengarahkan pikiran sesuai teori tertentu, semakin kacau jadinya.
semakin dicoba untuk dijelaskan secara intelektual, semakin jauh dengan realita observasinya, malahan batin akan mengantisipasi dan mencocok-cocokkan teori dengan hasil observasinya.

makanya agak konyol kalo ada yang mencoba menanyakan dan mempelajari teori meditasi sampai sedetil-detilnya untuk menyakinkan dirinya sebelum mencoba memulai bermeditasi. seperti menolak tubuh basah, tapi pengen belajar berenang dari kursus tertulis.

menurut saya, dalam praktik meditasi kita tidak melakukan proses learning (intelektual), tapi justru melakukan proses de-learning, artinya melupakan semua teori yg sudah pernah dibaca, hanya melakukan pengamatan sejujur2nya, sepenuhnya berada di saat ini.

apakah yg saya tulis di atas juga teori? yah, terserah pembaca, yg penting semoga pesannya jelas...

Ada orang yang hanya memerlukan sedikit teori untuk mempraktikkan, tapi ada juga yang memerlukan 'asupan' intelektual yang banyak sebelum yakin untuk proses 'de-learning' itu. Saya lihat orang yang skeptik cenderung pada type ke dua. Sampai ia mengerti secara intelektual bahwa apa yang dijalaninya itu 'tidak merugikan', maka ia baru melakukannya. Bagaimana instruksi untuk melakukannya itu memang sangat sederhana dan bisa dilakukan tanpa tahu teori detail. Lalu bagaimana teori detail berguna bagi orang yang belum meditasi?

Tidak ada teori dan intelektual dalam meditasi, ini saya sangat setuju. Namun teori dan intelektual itu diperlukan untuk penjelasan di luar meditasi. Seperti berenang itu, ada orang trauma karena pernah tenggelam, lalu tidak mau menyentuh kolam. Kita tidak bisa bilang, 'yang penting cemplung dulu, alami dulu airnya', karena itu bukan penjelasan, bukan jaminan yang meyakinkan. Kita bisa mengajarkan teori ke mana-mana seperti anatomi, berat jenis, dan lain-lain yang meyakinkan bahwa kita bisa mengapung kalau kita tetap tenang dan mengatur nafas, sebabnya karena begini-begitu. Setelah yakin, adalah mungkin bahwa orang itu bisa memiliki dorongan dan keberanian untuk cemplung lagi ke kolam. Tidak ada aplikasi teori pengukuran berat jenis waktu berenang, tidak ada pengamatan anatomi waktu berenang, yang ada hanya mengikuti instruksi saja. Namun apakah teori tidak berguna?

Yang bro morph maksud, menurut saya adalah yang saya sebut 'teori salah', yaitu teori yang tidak tepat guna, seperti anak TK belum kenal angka, dikasih perkalian matriks, akhirnya jadinya hafalan bukan pengertian operasinya. Karena penyampaian tidak tepat, ia mengerti dengan salah, dan otomatis menerapkannya dengan salah. Baik 'teori salah' dan 'praktik salah', keduanya adalah tidak bermanfaat.