di Thai banyak sekali kita menjumpai bhikkhu2 theravada menjual amulets yg dipercaya bisa memberikan rejeki, jodoh, keselamatan dan lainnya, di jual dengan harga $20 sampai ratusan dolar... yg sy garisbawahi adalah
1. Bhikkhu koq jualan/mencari duit dengan menjual amulets ? Apakah untuk kepentingan Vihara atau pribadi ?
2. Koq buddhist menggunakan benda2 seperti itu (amulets), bukankah itu bs menimbulkan pandangan negatif terhadap buddhism, bahwa buddhism sarat dengan hal2 mistik...
3. Buddhist terkenal dengan sistem sebab-akibat/kamma/karma, koq masih percaya keselamatan dan peruntungan diluar diri mereka, walau benda2 seperti itu "mungkin" bs menjadi kondisi mateng nya kamma...
4. Apakah ada ajaran seperti itu didalam transkrip buddhism ? Sy smpat berpikir, apakah buddhism di jaman kerajaan majapahit/jawa dulu runtuh karena bhikkhu2 nya lebih tertarik mendalami pencapaian kemampuan bathin dari pada dhamma tuk pembebasan tertinggi ? karena terlihat hal seperti ini masih terlihat di kultur suku jawa yg banyak dipengaruhi budaya hindu-buddha
bagaimana menurut anda ?
di Thai banyak sekali kita menjumpai bhikkhu2 theravada menjual amulets yg dipercaya bisa memberikan rejeki, jodoh, keselamatan dan lainnya, di jual dengan harga $20 sampai ratusan dolar. --------------------> ini bhikkhu salah jalan...harus melatih diri malah jadi pedagang...hahahahaha.
1. Bhikkhu koq jualan/mencari duit dengan menjual amulets ? Apakah untuk kepentingan Vihara atau pribadi ?
--------> yang jualan kan Umat, gak pernah tuh g ketemu bhikkhu jualan amulet sampai saat ini....kalau dikasih gratis adalah beberapa.
2. Koq buddhist menggunakan benda2 seperti itu (amulets), bukankah itu bs menimbulkan pandangan negatif terhadap buddhism, bahwa buddhism sarat dengan hal2 mistik...
-------> didalam Buddhis ada kok hal-hal mistik (ada yang tampak ada pula yang tak nampak). Pandangan negatif? Saya rasa tidak, keberadaan amulet sama dengan dengan HU misalnya...apakah dengan amulet terus Buddhis menjadi mistik? Saya rasa tidak.
3. Buddhist terkenal dengan sistem sebab-akibat/kamma/karma, koq masih percaya keselamatan dan peruntungan diluar diri mereka, walau benda2 seperti itu "mungkin" bs menjadi kondisi mateng nya kamma...
-------> sudah Anda jawab sendiri
4. Apakah ada ajaran seperti itu didalam transkrip buddhism ? Sy smpat berpikir, apakah buddhism di jaman kerajaan majapahit/jawa dulu runtuh karena bhikkhu2 nya lebih tertarik mendalami pencapaian kemampuan bathin dari pada dhamma tuk pembebasan tertinggi ? karena terlihat hal seperti ini masih terlihat di kultur suku jawa yg banyak dipengaruhi budaya hindu-buddha
-------> kalau dari yang saya ketahui ADA...seperti mudra Tantra, atau apalah namanya yang ditujukan untuk mempercepat pencapaian Pencerahan. Dan didalam Buddhis kita juga mengenal namanya Mantra, Rupang, dsbnya. Kalau masalah bhikkhu2xnya tertarik dalam pencapaian bathin dibanding Dhamma, yah kembali ke Bhikkhunya kenapa begitu, kenapa kita sebagai umat tidak menjaga Bhikkhunya? bukannya terkadang kita juga menginginkan Bhikkhu itu SAKTI agar semua permasalahan hidup kita juga bisa terselesaikan...hahahaha...back to person masing-masing introspeksi diri
nb : tanpa bermaksud apapun, hanya berdasarkan keterbatasan nalar dan pengetahuan yang sangat sedikit dan terbatas. Monggo untuk dikoreksi.