//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - kuping.kaleng

Pages: 1 2 3 [4] 5
46
: perasaan media DAUN Lontar aja belom ada...... ???

47
kalo di agama lain mereka menyembah tuhannya atau dewanya ;D.
di agama buddha kita menghargai semua mahkluk ;D.
dan juga menghormati dan meneladani mereka yang patut dihormati dan diteladani, bukannya malah dengan menyembah mereka ;D.

bagaimana caranya umat buddhis menyembah dan memuji diri sendiri? ;D
setahu saya cuma anak 414y yang menyembah dan memuji dirinya sendiri =)).


hahahahaha.....gampang om...Liat cermin trus namaskara 3x dah...bilang salut2x gua ma pikiran gua sendiri bisa bikin gua nyembah2x sendiri dan bikin gua jadi senang hatinya.....wakakkakakakakakaka.

48
pernah nggak kita mengalami misalnya suatu saat tuh kita sakit/lumpuh/tidak berdaya lah, trus denger2 di kota tertentu ada org yang bisa ilmu pengobatan atau alternativ therapi, trus kita yg tdk berdaya ini menuju kota itu dan menemui org tsb, trus kita berjanji, sm tuh org kl sembuh akan mengasih apa saja, bahkan kl bisa mobil(misalnya)
nah tuh org yg ngobatin ternyata berjiwa Buddha, dia bilang hanya yang berjodoh dengan nya yg bisa diobati, lalu, diobati dan lambat laun mulai sembuh dan bener2 bisa sembuh.
suatu saat, siorang yang ngobatin yg berhati Buddha ini ngobrol2 dengan teman-temannya, dan diojok-ojok untuk meminta lebih dari pembayarannya, wlaupun ia sebenernya tdk mau, namun akhirnya ia bilang demi temen2nya, bener ah wa coba, lalu ia bukan meminta, tapi dg maksud mau membeli barang dari si yang lumpuh punya toko (misalnya toko tivi) dengan mencoba minta keringanan/discount dan juga bisa membantu teman2nya memiliki TV mungkin dg harga diskon gitu, tapi kenyataannya yang lumpuh itu bilang belum bisa, mana mungkin menjual TV dengan discount, kalau disitu mau sih dikasih, tapi kl minta discount tdk usah, lalu yg mengobati org ini malah nggak jadi dan nggak mau mengambil apapun.
nah menurut DC_er sekalian,.gimana sulosinya? tuh org bener2 ya,..kl kata kakao sih org yang lupa budi dan gila harta, lupa dikala senang, dan kl sakit inget,..manusiawi sih, tapi,...bingung lah,...gimana menurut DC_er sekalian ?mohon dijawab ya ;D"

bacanya lucu juga, "mana mungkin menjual TV dengan discount, kalau disitu mau sih dikasih, tapi kl minta discount tdk usah, lalu yg mengobati org ini malah nggak jadi dan nggak mau mengambil apapun".Si pengobati minta diskon gak dikasih, tapi kalau "MAU aka Gratis" dikasih. Seperti halnya kalau si Pengobati minta mobil...mungkin ada dikasih. Kenyataannya adalah si Pengobati dengan kawan-kawannya....hahahaha...ini jadi lucunya. Kalau yang diobati adalah penjual Mobil maka "semuanya" minta mobil DISCOUNT... relationship between 2 people vs dkk yah gak bisalah... Ini bukan salah si Pengobati dan bukan salah si Diobati...ini salah Kawan-kawan nya.  :)) eh terus Kawan2xnya malah  protes disini...." tuh org bener2 ya,..kl kata kakao sih org yang lupa budi dan gila harta, lupa dikala senang, dan kl sakit inget,..manusiawi sih, tapi,...bingung lah,...gimana menurut DC_er sekalian ?mohon dijawab ya ;D

 trus PROTES lagi kawan-kawannya "justru itu bos,..maksudnya yang ngobatin itu ibarat kata mencoba ketulusan hati org itu,..ibarat kata balas jasa deh,.berapa duit sih tivi,.waktu sakit die janji kl mau mobilpun dikasih,..
hati manusia memang begitu,.suka berubah seenak dengkulnya wae wkwkwkwkkwkw
tapi apakah nanti jika dia sakit lagi atau kambuh lagi, harus ditulungin?? " -----------> YAH DITULUNGIN DONK...namanya juga orang sakit... _/\_


49
Kafe Jongkok / Apakah mengupil itu salah satu bentuk kemelekatan?
« on: 11 April 2012, 12:03:09 AM »
Salam sejahtera,

Ceritanya sore ini ane lagi jongkok dikebun, tiba tiba nih idung gatel. Pas jari ane masuk ke nih idung, ane merasakan sensasi nikmatnya. Ane terbawa dan secara otomatis jari ane mencari-cari lagi lebih dalam...kira-kira nih upil segede apa yah?  ^:)^   Jadi sekiranya dari para suhu disini apakah mengupil itu termasuk bentuk kemelekatan gak yah? Dimana ada sensasi kenikmatan dan jari-jari ini secara otomatis bergerilya. Mohon bimbingan para suhu buat ane yang nubie.

50
Diskusi Umum / Re: KEHANCURAN BUDDHA DHAMMA!!!
« on: 10 April 2012, 06:11:34 PM »
Pertanyaan buat TS, sebenarnya apa sih itu BUDDHA DHARMA?.....adakah dalam BUDDHA DHARMA bahwa untuk mempertahankan BUDDHA DHARMA kita harus menunjukkan sikap seperti yang TS ucapkan (termasuk yang mendukung)... Bukankah masing-masing sudah memiliki karmanya sendiri, bukankah harusnya kita melatih diri, bukankah kita seharusnya mejalani Buddha Dharma kita sendiri.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya juga terhadap TS, seharusnya yang kita jaga sebagai umat adalah supaya tidak ada lagi BOTAK GUNDUL (istilah saya untuk Bhikkhu-bhikkhuan) yang hanya mencari kesenangan/popularitas/kekayaan untuk dirinya sendiri MENGATAS NAMAKAN BUDDHA DHARMA. Supaya umat  dan bhikkhu (yang sebenarnya) bisa bersama-sama melatih diri dan berada didalam JALAN KEBENARAN ?

nb: hanya pendapat pribadi saja, silahkan dikoreksi bila ada salah... _/\_

51
Diskusi Umum / Re: Apakah masih ada kemelekatan pada ARAHAT
« on: 10 April 2012, 05:59:28 PM »
Banyak kisah para thera yang memangil sesama bhikku arahat sebagai bhante
atau guru, para arahat ini walau sudah mencapai pencapaian tertinggi (ashekka)
masih saja terikat penghormatan pada gurunya walau pencapaianya sudah
menyamai gurunya,

hal ini dapat di bedakan penghormatan murid arahat pada Sang Buddha

apakah sikap penghormatan, dan masih memperlakukan bhikkhu lain yang
mengajarinya tetap sebagai guru setelah bhikkhu murid ini mencapai kearahatan
dapat di golongkan sebagai "kemelekatan", padahal seharusnya para arahat sudah
terbebas akan sikap-sikap ini, bagaimana kita mengartikanya, padahal Sang Buddha
sendiri tidak pernah memberikan sikap ini dalam bentuk Vinaya.


Sejauh yang saya ketahui, sudah tidak ada kemelekatan pada seorang yang tingkat batinnya mencapai ARAHAT. Masalah sikap penghormatan dan lain sebagainya bukanlah lagi suatu kemelekatan. Seperti halnya seorang Arahat menjalani kehidupan sehari-harinya yang tidak lagi terikat atau sudah terbebas batinnya.

52

Hallo kawan2 semua.. Saya membuat post ini bukan untuk menjelek2an agama lain ataupun mencari siapa yang paling benar.. Skarang saya lagi mengalami kebingungan.. Sblumnya saya menganut agama k*tholik namun ditengah perjalanan, saya kurang cocok dengan ajaran agama itu.. Di agama itu, saya diharuskan percaya kepada sebuah sosok manusia.. Saya harus mempercayai bahwa ia benar2 jalan kebenaran.. Saya jelas menentang itu, kenapa Dia yang seolah paling benar? Saya berpikir bahwa ada banyak jalan kebenaran yang bisa kita capai tanpa melalui Dia..

Selain itu saya juga tidak percaya akan keberadaan Tuhan, Tuhan yang dimahsudkan adalah Tuhan yang berbentuk makhluk. Tuhan itu adalah suatu energi yang kekal, tidak dapat dihancurkan, tidak diciptakan, bahkan tidak berperasaan. Seandainya saya tidak percya Tuhan, Tuhan tidak akan menghukum saya atau merasa tersinggung.  Menurut saya, alam semesta ini terbentuk secara otomomatis, alam ini sudah mempunyai sistem nya sendiri.

Bahkan menurut saya, manusia ada bukan melalui Tuhan melainkan melalui proses evolusi dari monyet berubah ke manusia skrng. Manusia tercipta karena sperma bertemu dengan sel telur.

Nah, kalau di ajaran K*tholik, ada sesosok yang disembah. Bagaiimana dngan ajaran buddha, siapakah yang harus saya percayai, sembah, atau dipuji ??.. Selain itu saya suka dengan filosofi buddha yang kalau tidak salah memberi kebebasan bagi manusia untuk mau percaya atau tidak percaya dengan Tuhan, benarkah itu ??.. 

Dan, saya mulai tertarik dengan ajaran agama Buddha yang sesuai dengan kepribadian saya..hehe
Terimakasih Kawan semua ;)


Nah, kalau di ajaran K*tholik, ada sesosok yang disembah. Bagaiimana dngan ajaran buddha, siapakah yang harus saya percayai, sembah, atau dipuji ??.. Selain itu saya suka dengan filosofi buddha yang kalau tidak salah memberi kebebasan bagi manusia untuk mau percaya atau tidak percaya dengan Tuhan, benarkah itu ??.. 

Bagaiimana dngan ajaran buddha, siapakah yang harus saya percayai, sembah, atau dipuji ??.. Diri Anda sendri yang harus Anda percayai, sembah, atau dipuji karena Andalah Hidup Anda dan Anda pulalah pemilik segalanya atas hidup ini.

Selain itu saya suka dengan filosofi buddha yang kalau tidak salah memberi kebebasan bagi manusia untuk mau percaya atau tidak percaya dengan Tuhan, benarkah itu ??.. Kalau Anda tidak percaya dengan TUHAN berarti Anda bisa dipecat dari WNI hahahahahaha...melanggar sila 1 PANCASILA. Buddhis mempercayai TUHAN karena dengan adanya TUHAN adanya kehidupan.

------>pertanyaan Anda tidak lebih dari bentuk rasa keiingintahuan dan Anda yang lebih mendalam, silahkan perdalam lagi Ajaran Buddha ini. Telaah dan praktekkan dalam hidup Anda.

53
Umat yang mencapai Tingkat kesucian :
1. Kerjaannya belajar Dharma/Dhamma
2. Sering berlatih meditasi
3. Bijaksana
4. Gak suka ngomongin diri sendiri, apalagi membanggakan pencapaiannya
5. Gak ikut ribut2x/apapun karena pemahaman dirinya bahwa "Suatu saat Dhamma akan hilang" sehingga beliau malah semakin rajin dalam belajar Dhamma

Umat awam :
1. Suka ribut gak jelas
2. Mending berdebat daripada melatih diri
3. Gosssssiiiiip melulu
4. Pengetahuan vs perbuatan, bertolak belakang
5. Suka sooooookkkkk tau...hehehe..macam Ane


54
Diskusi Umum / Re: Mengapa angulimala bisa mencapai arahat?
« on: 07 April 2012, 03:53:18 PM »
  Mohon bimbingan,
mengapa seorang pembunuh seperti angulimala bisa mencapai arahat?
1. Karma ---> karena Karma/Kamma yang dimiliki Angulimala menyebabkan beliau terlahir di jaman Sang Buddha

 padahal sudah membunuh banyak orang?
2. Angulimala membunuh bukan karena kesadarannya sendiri, akan tetapi karena kondisi beliau yang "diciptakan" sehingga beliau menjadi seorang pembunuh.

 apakah karma tidak berlaku apabila seseorang sudah mencapai arahat? kalo gitu karma tidak adil dunk?
3. Kondisi kearahatan tetap memiliki karma, namun sifatnya "Menerima" dan sudah tidak "Membuat" yang baru. Sehingga walaupun mencapai Arahat, anggulimala menerima akibatnya sehingga beliau parinibbana dengan cara dibunuh (akibat dari karma masa lalunya)

 kenapa hanya bisa dibayar kelahiran itu saja, bukankah hutang karma banyak sekali apalagi karma membunuh itu sudah berat sekali dan bahkan bisa lebih dari 1 kelahiran untuk membayarnya? sekalian minta referensi sutta nya kalo ada, thx
4. Kondisi istimewa ke Buddha an ---> dijelaskan bahwa pada saat Sang Buddha lahir sebagai manusia, dan mencapai Kebuddhaan, maka akan banyak umat awam/mahluk lainnya memperoleh manfaat dari pembabaran Roda Dhamma dan mencapai tingkat kesucian sesuai dengan karma yang dimiliki.

nb: hanya pendapat pribadi saja, mohon koreksinya  _/\_

55
Theravada / Re: umat awam yg mencapai arahat
« on: 07 April 2012, 03:30:31 PM »
yg saya ingin tanyakan, apakah ada contoh kasus seorang awam yg mencapai tingkat kesucian arahat, namun tidak memasuki Sangha sehingga mati dan mencapai parinibbana saat itu juga?

dan mengapa dalam "Tetapi jika dia tidak bisa mendapat jubah, mangkok dan penahbis pada saat itu, maka kondisi kearahatan yang mulia itu akan sia-sia karena melibatkan hancurnya suatu kehidupan." mendapat penahbis dapat dipahami karena untuk memasuki Sangha seseorang perlu ditahbiskan, namun mengapa harus mendapat jubah dan mangkok? karena jika penahbisan dilakukan di hutan, atau tempat terpencil lainnya, dan sulit untuk memperoleh 2 benda tersebut, maka arahat yg baru ditahbiskan itu akan mati?


Mungkin begini adanya berdasarkan pendapat saya pribadi saja: Kondisi "KEARAHATAN" adalah kondisi batin yang sudah terbebaskan, tidak lagi melekat, tidak lagi berada dalam Samsara, sehingga bila ada umat awam mencapai kesucian ARAHAT maka secara otomatis dia sudah tidak lagi berada di Samsara dan harus mencapai parinibbana pada saat itu juga (dengan kata lain sudah tiada lagi karma/kamma yang harus dijalani), berbeda dengan kondisi dimana dia ditasbihkan menjadi seorang Bhikkhu, dimana kondisi KeBhikkhuan adalah menjalankan/menyebarkan RODA DHAMMA kepada umat/mahluk yang masih ada di Samsara. Sehingga kondisi "KEARAHATAN" beliau memiliki NILAI LEBIH lainnya dan tidak harus mencapai PARINIBBANA saat itu juga.
 Jadi "Tetapi jika dia tidak bisa mendapat jubah, mangkok dan penahbis pada saat itu, maka kondisi kearahatan yang mulia itu akan sia-sia karena melibatkan hancurnya suatu kehidupan."----> lebih ditekankan sudah berakhirnya SAMSARA dengan tercapainya KEARAHATAN seorang umat. Sia-sia disini bukan ditujukan karena tercapainya KEARAHATAN, namun TIADA MANFAAT bagi umat/mahluk lainnya.

nb: hanya pendapat pribadi saja yang masih harus banyak belajar lagi...mohon koreksinya. _/\_

56
Perkenalan / Salam kenal...
« on: 07 April 2012, 02:47:37 PM »
ID : Kuping.kaleng....seorang penganut agama buddha, senang belajar dari jaman kuliah (1996) tapi sampai sekarang gak ngerti-ngerti tentang agama buddha hahahaha...taunya di Buddhism cuman : berbuatlah kebaikan, jangan berbuat kejahatan, sucikan hati dan pikiran...sisanya Blank...mohon bantuan dari suhu-suhu disini. Thank you.

57
: ANGIN itu adalah udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi (dingin) ke tempat yang bertekanan rendah (panas), jadi Hujan atau tidak hujan angin itu tetap ada.
Bukti : karena banyaknya manusia + api lilin, dsbnya maka terjadilah perubahan tekanan udara dalam hal ini menjadi tempat yang bertekanan lebih rendah/menjadi lebih panas...dan sudah dijelaskan pula terjadi pula hembusan yang sejuk.

58
menurut saya sih ini adalah Simbol pada saat penaklukan hawa nafsu pribadi, dimana hawa nafsu tersebut adalah HAL yang melekat pada diri kita sendiri. Tidak terpisahkan dari HAL DUNIAWI akan tetapi dapat di taklukan, itulah pada akhirnya dan itulah kebenarannya.

If you meet the Buddha
You meet the Goddess,
If you meet the Goddess
You meet the Buddha.
Not only that. This:
The Buddha is the Goddess,
The Goddess is the Buddha.
And not only that. This:
The Buddha is emptiness
The Goddess is bliss.
And that is what
And what-not you are
It's true.

59
 Budha mengajarkan bahwa orang tidak memiliki jiwa secara pribadi, karena diri sendiri atau ego adalah ilusi belaka. Untuk seorang Budha, tidak ada Bapa surgawi yang berbelas kasihan yang mengutus Anak-Nya untuk mati bagi kita, untuk keselamatan kita, untuk menyediakan jalan bagi kita mencapai kemuliaan-Nya. Pada akhirnya, itu sebabnya Budhisme haruslah ditolak.

--------> PROVOKATOOORRRRRRR !!!

1. Budha mengajarkan bahwa orang tidak memiliki jiwa secara pribadi ------gak pernah ada tuh di manapun kalimat seperti itu di Tripitaka
2. karena diri sendiri atau ego adalah ilusi belaka ------coba gampar muka sendiri, sakit gak ?....kalau ilusi mana bisa rasa sakit. Kalau gak percaya kirim aja yang nulis tuh artikel trus gamparin rame2x...sakit gak? atau ilusi? gak sakit?
3. tidak ada Bapa surgawi yang berbelas kasihan yang mengutus Anak-Nya untuk mati bagi kita, untuk keselamatan kita, untuk menyediakan jalan bagi kita mencapai kemuliaan-Nya ---- Wew, kalimat apa pula ini?
4. Pada akhirnya, itu sebabnya Budhisme haruslah ditolak. -------> ditolak atau tidak apa urusannya dengan dia? Memang sapa dia, BAPA SURGAWI ?

60
Buddhisme untuk Pemula / Re: buda rupang & tuhan rupang
« on: 05 April 2012, 06:58:09 PM »
Tanggapan saya pribadi adalah : "Apakah ANDA pernah melihat OTAK Anda sendiri?"... Kalau Tidak, "Apakah berarti ANDA gak punya OTAK?......itulah Tuhan Rupang. yang kedua: "Apakah ANDA pernah melihat OTAK RUPANG?...kalau jawaban Anda IYA, " Bukankah OTAK RUPANG itu digunakan untuk keperluan medis, dsbnya"....itulah Buddha Rupang.

Pages: 1 2 3 [4] 5