dalam hal ngibul, big YES, tapi saya tidak berhasil membuktikan ada komentator tipitaka yg ngibul dalam menyusun komentar, jadi saya tidak berani membandingkan saya dengan komentator Tipitaka. atau Apakah bro Sumedho pernah menemukan bukti kebohongan para komentator itu? mohon petunjuknya.
Soal mbah indra ngibul, saya sudah pernah ada buktinya, tapi itu diluar DC dan antara kita
. Soal penulis komentar itu, tidak punya bukti dan tidak tahu apakah dia jujur atau bohong juga. Soal dukun itu, apakah dia bohong soal makan itu, nda tahu juga tapi ada dukun lain yg berkata demikian jg, tapi itu perlu di kros cek antar dukun lainnya lagi dan tentunya harus bisa lihat sendiri baru bisa terbukti kan? atau nanti kalu udah bisa liat jadi dianggap bohong jg pulak
Kitab komentar adalah interpretasi bukan? bukannya what actually happen yg diulang dalam konsili?
bisa jadi itu cuma fanfiction kek naruto misalnya, ada yg membuat penjelasan dari kisah dalam "kanon" naruto asli, diexpand jadi 1 chapter sendiri.
kita pada posisi tidak bisa membuktikan itu benar2 atau tidak benar2 terjadi. Yg bisa kita lihat adalah bagaimana komentar tersebut membantu menjelaskan yg dikomentari itu dan jgn anggap itu adalah penjelasan definitif atau itu adalah what actually happened atau tidak mungkin salah.