PERENUNGAN 4 : PERENUNGAN DHAMMA [DHAMMĀNUPASSANĀ] - BAG.5 EMPAT KEBENARAN MULIA (2)3. Kebenaran Mulia tentang Lenyapnya Penderitaan [Nirodha Sacca]Lenyapnya penderitaan merupakan Pembebasan – Pencapaian Kebahagiaan Tertinggi. Dalam bahasa pali “Nirodha”, awalan “Ni” berarti lengkap/total dan “Rodha” berarti penghancuran. Jadi Nirodha berarti penghancuran total. Penderitaan muncul karena nafsu keinginan. Lenyapnya nafsu keinginan adalah Nibbana.
“O Para Bhikkhu! Apakah Jalan Mulia tentang lenyapnya penderitaan?
- Seandainya orang dapat sepenuhnya melepaskan kemelekatan pada nafsu keinginan
- Seandainya orang dapat menghancurkannya secara total
- Seandainya orang dapat meninggalkannya
- Seandainya orang sepenuhnya lepas dari itu
- Seandainya orang benar-benar bebas darinya, dan tidak memiliki perasaan terhadap nafsu keinginan
Maka itulah lenyapnya penderitaan dan Kebenaran Mulia tentang lenyapnya penderitaan.”
Apa yg harus dihapus adalah nafsu keinginan yang merupakan penyebab penderitaan. Di bagian mengenai asal mula penderitaan disebutkan enam puluh penyebab munculnya nafsu keinginan. Dan di bagian ini, bagian mengenai Kebenaran Mulia tentang lenyapnya penderitaan, penting sekali bagi kita untuk memeriksa bagaimana penderitaan itu menjadi lenyap melalui perenungan berikut
[PERHATIKAN BAIK-BAIK KATA-KATA YG DITANDAI DGN HURUF BESAR]:1. Enam Landasan-Indera Internala. Di dunia ini, MATA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, TELINGA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, HIDUNG adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, LIDAH adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, TUBUH adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
g. Di dunia ini, PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
2. Enam Landasan-Indera Eksternala. Di dunia ini, BENTUK-BENTUK VISUAL adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, SUARA-SUARA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, BEBAUAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, CITARASA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, SENTUHAN-SENTUHAN JASMANI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, OBJEK-OBJEK PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
3. Enam Landasan-Indera Kesadarana. Di dunia ini, KESADARAN MATA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, KESADARAN TELINGA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, KESADARAN HIDUNG adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, KESADARAN LIDAH adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, KESADARAN TUBUH adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, KESADARAN PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
4. Enam Landasan-Kontak Kesan-Kesan Inderaa. Di dunia ini, KESAN PENGLIHATAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, KESAN PENDENGARAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, KESAN PENCIUMANadalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, KESAN MENCICIPI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, KESAN KONTAK [SENTUHAN] JASMANI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, KESAN PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
5. Enam Landasan Perasaana. Di dunia ini, PERASAAN YANG TERLAHIR DARI KESAN PENGLIHATAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, PERASAAN YANG TERLAHIR DARI KESAN PENDENGARAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, PERASAAN YANG TERLAHIR DARI KESAN PENCIUMANadalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, PERASAAN YANG TERLAHIR DARI KESAN MENCICIPI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, PERASAAN YANG TERLAHIR DARI KESAN KONTAK [SENTUHAN] JASMANI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, PERASAAN YANG TERLAHIR DARI KESAN PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
6. Enam Landasan Persepsia. Di dunia ini, PERSEPSI TERHADAP BENTUK-BENTUK VISUAL adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, PERSEPSI TERHADAP SUARA-SUARA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, PERSEPSI TERHADAP BEBAUAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, PERSEPSI TERHADAP CITARASA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, PERSEPSI TERHADAP SENTUHAN-SENTUHAN JASMANI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, PERSEPSI TERHADAP OBJEK-OBJEK PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
7. Enam Landasan Buah-Pikir Kehendaka. Di dunia ini, KEHENDAK PADA BENTUK-BENTUK VISUAL adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, KEHENDAK PADA SUARA-SUARA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, KEHENDAK PADA BEBAUAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, KEHENDAK PADA CITARASA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, KEHENDAK PADA SENTUHAN-SENTUHAN JASMANI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, KEHENDAK PADA OBJEK-OBJEK PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
8. Enam Landasan Nafsu Keinginana. Di dunia ini, NAFSU KEINGINAN TERHADAP BENTUK-BENTUK VISUAL adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, NAFSU KEINGINAN TERHADAP SUARA-SUARA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, NAFSU KEINGINAN TERHADAP BEBAUAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, NAFSU KEINGINAN TERHADAP CITARASA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, NAFSU KEINGINAN TERHADAP SENTUHAN-SENTUHAN JASMANI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, NAFSU KEINGINAN TERHADAP OBJEK-OBJEK PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
9. Enam Landasan Konsepsi-Pemikirana. Di dunia ini, PEMIKIRAN TENTANG BENTUK-BENTUK VISUAL adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, PEMIKIRAN TENTANG SUARA-SUARA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, PEMIKIRAN TENTANG BEBAUAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, PEMIKIRAN TENTANG CITARASA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, PEMIKIRAN TENTANG SENTUHAN-SENTUHAN JASMANI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, PEMIKIRAN TENTANG OBJEK-OBJEK PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
10. Enam Landasan Pemikiran yang menyimpanga. Di dunia ini, BERGULIRNYA PEMIKIRAN TENTANG BENTUK-BENTUK VISUAL adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
b. Di dunia ini, BERGULIRNYA PEMIKIRAN TENTANG SUARA-SUARA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
c. Di dunia ini, BERGULIRNYA PEMIKIRAN TENTANG BEBAUAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
d. Di dunia ini, BERGULIRNYA PEMIKIRAN TENTANG CITARASA adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
e. Di dunia ini, BERGULIRNYA PEMIKIRAN TENTANG SENTUHAN-SENTUHAN JASMANI adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
f. Di dunia ini, BERGULIRNYA PEMIKIRAN TENTANG OBJEK-OBJEK PIKIRAN adalah sesuatu yg memikat dan menyenangkan. DISANALAH NAFSU KEINGINAN BERHASIL DITINGGALKAN DAN LENYAP.
4. Kebenaran Mulia tentang Jalan menuju Lenyapnya Penderitaan yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan [Magga Sacca]O Para Bhikkhu! Apakah Kebenaran Mulia tentang Jalan Menuju Lenyapnya Penderitaan itu? Itulah Jalan Mulia Berunsur Delapan. Apakah Jalan Mulia Berunsur Delapan?
Inilah Jalan Mulia Berunsur Delapan:1. Pengertian/Pemahaman Benar [Sammā Dithi]Pengertian/pemahaman benar terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Pemahaman benar di-atas-duniawi [Lokuttara Sammā Dithi]
Merupakan pemahaman benar yg dimiliki oleh Seorang Arahat mengenai Empat Kebenaran Mulia.
b. Pemahaman benar duniawi [Lokiya Sammā Dithi ]
Merupakan pemahaman benar yg dianut oleh manusia duniawi. Pemahaman benar yg dianut oleh manusia duniawi terdiri atas dua bagian, yaitu:
- Pemahaman benar tentang keyakinan akan tindakan dan hasilnya [Kammassa Katā Sammā Dithi].
- Pemahaman benar melalui pencapaian Jhana [Jhāna Sammā Dithi] merupakan kebijaksanaan yg diperoleh melalui penyerapan alam materi halus. Apabila kebijaksanaan yg diperoleh masih belum cukup, maka penyerapan-penyerapan ini masih dapat menghasilkan yg buruk, itulah sebabnya mengapa Jhana dimasukkan ke dalam pemahaman benar yg berhubungan dgn keduniawian.
Pemahaman benar duniawi ini adalah kosong akan kepercayaan-kepercayaan salah dalam 10 hal berikut:
1. Tidak ada hasil dari memberikan dana.
2. Tidak ada akibat dari memberikan persembahan.
3. Tidak ada akibat dalam mempersembahkan dana, yang berasal dari pandangan salah tentang adanya “aku”.
4. Tidak ada akibat dari tindakan baik atau tindakan buruk.
5. Tidak ada tempat yg disebut dunia ini.
6. Tidak ada dunia berikutnya.
7. Tidak ada akibat dari memperlakukan Ibu dgn baik.
8. Tidak ada akibat dari memperlakukan Ayah dgn baik.
9. Tidak ada kelahiran spontan.
10. Tidak ada orang suci atau Brahmana yag telah mengikuti prinsip-prinsip agung, yg sepenuhnya menyadari sifat dunia ini dan sifat dunia berikutnya, melalui kebijaksanaan yg diarahkan pada dirinya sendiri.
2. Pemikiran Benar [Sammā Samkappa]Pemikiran benar merupakan pemikiran-pemikiran bajik yg berunsur-tiga. Pemikiran benar berarti merenungkan secara berulang-ulang pemikiran-pemikiran bajik berikut:
a. Pemikiran Yang bebas dari nafsu-nafsu keduniawian [Nekkhamma Samkappa]
Memikirkan tentang nafsu indera berunsur-lima adalah pemikiran-pemikiran yg berhubungan dgn kesenangan indera. Meninggalkan pemikiran-pemikiran semacam itu merupakan pemikiran yg bebas dari nafsu-nafsu keduniawian.
b. Pemikiran yang bebas dari kebencian [Avyāpāda Samkappa]
Pemikiran yg tanpa kebencian adalah ide-ide yg kosong dari niat jahat. Membangkitkan pemikiran cinta kasih dan kebaikan hati, serta meninggalkan pemikiran yg penuh kebencian adalah bajik.
c. Pemikiran yang bebas dari kekerasan [Avihimsā Samkappa]
Memikirkan utk melakukan kejahatan kepada orang lain adalah bentuk pemikiran kekerasan. Pemikiran yg bebas dari kekerasan adalah meninggalkan pemikiran merugikan semacam itu.
3. Ucapan Benar [Sammā Vācā]Ucapan benar merupakan kata-kata yg baik, tulus, dan betul. Menghindari empat kebiasaan berucap salah dan berbicara kebenaran membentuk ucapan benar.
Ucapan benar adalah jika memenuhi empat syarat berikut, yaitu:
1. Ucapan itu benar
2. Ucapan itu beralasan
3. Ucapan itu bermanfaat
4. Ucapan itu tepat pada waktunya
Empat kebiasaan berucap salah adalah:
1. Berbohong [musāvādā]
2. Memfitnah [pisunāvācā]
3. Berkata-kata kasar [pharusā vācā]
4. Bergosip [Samphappalāpā]
4. Perbuatan Benar [Sammā Kammanta]Perbuatan benar berarti terlibat di dalam jenis aktivitas yg benar. Perbuatan benar berarti menghindari tiga bentuk tindakan tubuh yg tidak bajik berikut ini:
1. Membunuh [Pānaghāta]
2. Mengambil barang yg tidak diberikan [Adattādāna]
3. Perilaku seksual yg salah [Kāma Micchācāra]
5. Penghidupan/Mata Pencaharian Yang Benar [Sammā ājīva]Penghidupan yg benar berarti menghindari tiga bentuk perilaku tubuh yg salah dan menjauhkan diri dari empat bentuk perilaku yg salah. Orang juga harus menghindari lima macam perdagangan yg tak-bajik, yaitu:
1. Menjual senjata yg dapat melukai para makhluk hidup.
2. Memperdagangkan manusia
3. Menjual binatang atau segala sesuatu yg berasal dari penganiayaan makhluk-makhluk hidup.
4. Menjual minum-minuman yg memabukkan dan obat-obatan terlarang.
5. Menjual bentuk-bentuk racun yg mungkin merugikan para makhluk hidup.
Hidup menghindari hal-hal itu adalah merupakan penghidupan yg benar.
6. Usaha Benar [Sammā Vāyāma]Usaha benar merupakan usaha utk membangkitkan aktivitas-aktivitas yg luhur dan menumpas aktivitas-aktivitas yg tidak luhur.
Yang dimaksud dgn Usaha Benar adalah:
1. Usaha untuk mencegah munculnya unsur-unsur yg tidak baik di dalam batin.
2. Usaha untuk memusnahkan unsur-unsur yg tidak baik yg telah muncul.
3. Usaha untuk membangkitkan unsur-unsur luhur yg baik dan sehat di dalam batin.
4. Usaha untuk mengembangkan unsur-unsur baik dan sehat yg sudah ada di dalam batin.
7. Perhatian/Kesadaran Benar [Sammā Sati]Pikiran dapat dikendalikan dgn baik dgn mempraktekkan Landasan Perhatian/Kesadaran berunsur empat, yaitu:
1. Perenungan tentang sifat tubuh [Kāyānupassanā]
2. Perenungan tentang sifat perasaaan [Vedanānupassanā]
3. Perenungan tentang sifat pikiran/kesadaran [Cittānupassanā]
4. Perenungan tentang fenomena batin-jasmani [Dhammānupassanā]
8. Konsentrasi Benar [Sammā Samādhi]Pikiran hampir selalu berada dalam keadaan tercerai-berai dan menyebar. Pikiran meloncat dari satu objek ke objek lain. Melalui meditasi, pikiran semacam itu dapat dibawa menuju satu fokus. Pemfokusan pikiran pada satu objek tertentu seperti itulah yg disebut konsentrasi benar. Konsentrasi ini dapat menghasilkan empat tingkatan dalam Jhana yaitu Jhana pertama, Jhana kedua, Jhana ketiga, dan Jhana keempat.
“O Para Bhikkhu! Seandainya seseorang mempraktekkan perenungan tentang Landasan Kewaspadaan/Kesadaran berunsur empat , dia dapat mengharapkan satu dari dua hasil ini: dia dapat mencapai Arahat di dalam kehidupan ini, atau dia dapat mencapai Keadaan Yang-Tidak-Kembali-Lagi ketika dia meninggal.”
Dan di akhir Khotbah besar Sang Bhagava tentang Landasan Kewaspadaan/Kesadaran, keluhuran-keluhuran yg menumpuk pada diri seseorang yg mempraktekkan perenungan dgn Empat Landasan Kewaspadaan/Kesadaran telah disebutkan. Berikut ini adl versi ringkas dari hasil-hasil yg baik itu:
“Seandainya seorang meditator mempraktekkan perenungan tentang Empat Landasan Kewaspadaan/Kesadaran ini selama 7 tahun, selama 6 tahun, selama 5 tahun, selama 4 tahun, selama 3 tahun, selama 2 tahun, selama 1 tahun – bahkan selama 7 bulan, 6 bulan, 5 bulan, 4 bulan, 3 bulan, 2 bulan, 1 bulan, atau bahkan setengah bulan, atau paling tidak 7 HARI, maka dia dapat menjadi seorang Arahat dalam kehidupan ini. Jika kekotoran-kekotoran batinnya masih tersisa, dia dapat menjadi Yang-Tidak-Kembali-Lagi ketika dia meninggal.”
“O Para Bhikkhu! Inilah satu-satunya jalan untuk pemurnian para makhluk, utk mengatasi dukacita dan ratap tangis, utk lenyapnya rasa sakit dan kesedihan utk memperoleh jalan yg benar utk merealisasikan Nibbana, yaitu Empat Landasan Kewaspadaan/Kesadaran. Inilah Jalan Satu Arah Menuju Pembebasan.”
Para Bhikkhu merasa amat bahagia dan serta bersukacita serta menerima kata-kata Sang Buddha yang Sepenuhnya Tercerahkan.
ETENA SACCA VAJJENA SOTTHI ME/TE HOTU SABBADA
DENGAN KEKUATAN KEBENARAN INI, SEMOGA SEMUA BERKAH ADA BERSAMAKU/BERSAMAMU, SADHU! SADHU! SADHU!