//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex  (Read 22795 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« on: 11 April 2008, 11:45:45 AM »
 _/\_ Bhikkhu sama sekali tidak bisa hidup terisolasi dari umat perumah tangga karena hubungan mutualisme yang didapat yaitu umat perumah tangga bisa mendengarkan Dhamma dan membantu Bhikkhu dalam menyediakan sarana,maka Sang Buddha menetapkan garis peraturan yang harus ditaati untuk membedakan aturan Bhikkhu dengan sila umat perumah tangga.
 Kita akan membahas Parajika I atau Pelanggaran yang menyebabkan hilangnya status kebhikkhuan,sejauh mana pelanggaran itu terjadi dan batasan-batasan apa yang harus dijaga oleh umat awam dan bhikkhu.

Sebab munculnya aturan Parajika mengenai Sex
1. mengenai bhikkhu bernama Sudinna yang berasal dari keluarga kaya dan meninggalkan kehidupan rumah tangga menjadi bhikkhu. setelah menjadi bhikkhu, Sudinna sseseringmungkin pulang ke rumah untuk melihat ibu dan istrinya,sampai keluarga itu merasa harus melakukan sesuatu untuk membuat Sudinna kembali berumah tangga,maka istrinya berdandan sangat cantik untuk membuat Sudinna mabuk kepayang,karena Sudinna sangat memegang teguh peraturan dan mengambil brahmacariya maka ia tidak tegoyahkan,sampai pada ibunya menangis minta cucu maka akhirnya Sudinna melakukan hubungan sex dengan istrinya. maka akhirnya Sudinna melepas jubahnya.

Isi Parajika Pertama
"Seorang bhikkhu yang melakukan segala macam tindakan seksual telah dikalahkan dan ia harus meninggalkan Sangha"
segala macam tindakan seksual adalah sek dengan penetrasi baik itu organ kelamin,oral dan anal dan kepada jenis kelamin wanita,pria atau binatang. maka ia kehilangan status kebhikkhuannya

Mengenai hal ini,saya harap umat telah mengerti seriusnya Pelanggaran Parajika.dan mari kita lihat pada batasan - batasan mana seorang umat berinteraksi kepada Bhikkhu.
1. Keintiman , Menyentuh,Mengelus-elus
Seorang bhikkhu baik itu menyentuh secara langsung lawan jenis dengan niat seksual atau tidak ,maka ia akan berada dalam sidang Sangha yaitu Sanghadisesa, segala kontak fisik seperti berjabat tangan akan memasuki Sanghadisesa oleh karena itu Bhikkhu Theravada biasanya menggunakan sehelai kain untuk menerima persembahan dari lawan jenis.

Peraturan ini diturunkan dari cerita Bhikkhu Udayin yang melakukan usapan kepada seorang wanita yang telah berumah tangga,dan wanita itu melaporkan bahwa tindakan itu bisa digolongkan tindakan sexual harassment,maka Sang Buddha memaktubkan dalam Sanghadisesa yang berbunyi :
"Seorang Bhikkhu yang melakukan tindakan kontak tubuh dengan lawan jenis baik dengan pikiran yang penuh nafsu atau tidak,memegang tangannya,atau segenggam rambut atau mengusap tubuhnya,maka dia harus melakukan sidang Sangha (Sanghadisesa 2)"

Bedah kasus
-. Jika bhikkhu berjalan terburu2 dan menabrak wanita,ia tetap akan mengakui perlakuannya pada sidang Sangha,maka seorang bhikkhu diharapkan memperhatikan cara berjalan,dan umat diharapkan tidak berlari2 di vihara atau dimana bhikkhu tinggal
-. Menyentuh ibu kandung,saudara kandung,sebenarnya juga termasuk pelanggaran hanya akan dijelaskan pada sidang Sangha maksud dan tujuannya.karena seorang bhikkhu diharapkan tidak tergoda oleh kehidupan duniawinya lagi.
-. seorang bhikkhu yang dengan pemikirannya akhirnya merasa bahwa vinaya untuk mencegah memegan wanita,dan akhirnya ia memegang sesama jenis dengan pikiran yang penuh nafsu ,ia akan menghadapi sidang Sangha dan jikalau ia ternyata melakukan penetrasi seks dengan sesama jenis,ia akan terkena Parajika dan dikeluarkan.

2. Flirting, main mata, menggunakan kata-kata yang seksual,intim
 berkaitan dengan Bhikkhu Udayi yang memanggil seorang wanita dengan kata-kata penuh hasrat seksual,maka Sang Buddha menggariskan
"Jika seorang bhikkhu menggunakan kata-kata,memanggil,berbincang dengan lwan jenis dengan pemikiran penuh obsesi dan nafsu,maka ia akan mendapatkan pertanggungjawaban pada sidang Sangha"

3. Melakukan seks dengan menganngap itu adalah latihan spiritual atau memberitahukan kepada umat bahwa seks adalah sarana spiritual
Sang Buddha memberikan penjelasan
"Memberitahukan seorang wanita bahwa ia harus berhubungan seks dengan orang lain dan mengganggap itu adalah praktik spiritual maka ia harus menghadiri Sanghadisesa"

4. Mak comblang
asal berasal dari bhikkhu Udayin yang selalu mencomblangkan/menjodohkan umat wanita dengan pria,maka Sang Buddha menetapkan aturan
"Seorang Bhikkhu yang melakukan penjodohan secara maksud dari pria kepada wanita,maka ia akan menghadapi Sanghadisesa"

Seorang Bhikkhu tidak menjodohkan apalagi sampai terjadinya pernikahan dalam artimenjadi Event Organiser acara pernikahan,maka ia akan terkena Sanghadisesa,kecuali hanya sekedar blessing

5. Sendirian bersama wanita
"Seorang Bhikkhu tidak duduk bersama wanita sendirian dimana jarak tempat duduknya cukup untuk melakukan hubungan seksual. apalagi dibawah atap yang sama,dan pada saat keadaan sepi,maka ia akan menghadapi Sanghadisesa,dan jika terjadi hubungan seks,maka ia akan menghadapi PArajika"

Harap diinget,umat wanita yang ingin berkonsultasi dengan Bhikkhu,sebaiknya memiliki pendamping,berpakaian yang baik dan tidak menunjukkan hasrat seksual kepada bhikkhu,bercanda cekikan,menggoda,adalah tindakan kurang pantas.


6. Berbicara dengan lawan jenis secara privat
Hal ini diterapkan juga dalam komunikasi sekarang ini yaitu handphone,saya membaca thread forumer mengenai bhikkhu diberi hape oleh wanita agar bisa berbicara secara private.
"Mengajarkan Dhamma lebih dari 6 kalimat kepada wanita dimana itubukan Dhammadesana maka ia akan menghadapi Sanghadisesa terkecuali jika ada orang yang melihat kejadian itu atau masing-masing terpisah tapi ada org yang mengcrosscheck keadaan yang dibicarakan apa"

Dapat ditarik kesimpulan,berhape ria dengan lawan jenis juga termasuk Sanghadisesa dimana komunikasi oleh Sang Buddha dibatasi 6 kalimat Dhamma(bukan gosip,candaan,kata-kata tidak penting) saja.sad vaca

7. Tinggal bersama dan Travel Bersama
"Seorang bhikkhu yang akan tinggal bersama(menginap) dimana hanya ada seorang wanita,maka harus ada pendamping atau org banyak yang tinggal bersama ,hal ini berlaku untuk bepergian"

Semoga Vinaya ini saya dapat memberikan pemahaman dan batasan dari seorang umat kepada bhikkhu.  _/\_




« Last Edit: 11 April 2008, 11:52:03 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #1 on: 14 April 2008, 11:55:48 AM »

6. Berbicara dengan lawan jenis secara privat
Hal ini diterapkan juga dalam komunikasi sekarang ini yaitu handphone,saya membaca thread forumer mengenai bhikkhu diberi hape oleh wanita agar bisa berbicara secara private.
"Mengajarkan Dhamma lebih dari 6 kalimat kepada wanita dimana itubukan Dhammadesana maka ia akan menghadapi Sanghadisesa terkecuali jika ada orang yang melihat kejadian itu atau masing-masing terpisah tapi ada org yang mengcrosscheck keadaan yang dibicarakan apa"

Dapat ditarik kesimpulan,berhape ria dengan lawan jenis juga termasuk Sanghadisesa dimana komunikasi oleh Sang Buddha dibatasi 6 kalimat Dhamma(bukan gosip,candaan,kata-kata tidak penting) saja.sad vaca


Semoga Vinaya ini saya dapat memberikan pemahaman dan batasan dari seorang umat kepada bhikkhu.  _/\_

anumodana atas pencerahan bro nyana........
 
 ^:)^

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #2 on: 14 April 2008, 01:12:11 PM »
 _/\_ meneruskan pernyataan Bhante : Vinaya bukanlah seseuatu yang bisa ditoleransi, ia telah digariskan oleh Sang Buddha agar murid-muridnya mengerti disiplin diri. dan juga menunjukkan bahwa ia adalah seorang bhikkhu dan bukan lagi umat perumah tangga.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #3 on: 14 April 2008, 02:04:11 PM »
5. Sendirian bersama wanita
"Seorang Bhikkhu tidak duduk bersama wanita sendirian dimana jarak tempat duduknya cukup untuk melakukan hubungan seksual. apalagi dibawah atap yang sama,dan pada saat keadaan sepi,maka ia akan menghadapi Sanghadisesa,dan jika terjadi hubungan seks,maka ia akan menghadapi PArajika"

Harap diinget,umat wanita yang ingin berkonsultasi dengan Bhikkhu,sebaiknya memiliki pendamping,berpakaian yang baik dan tidak menunjukkan hasrat seksual kepada bhikkhu,bercanda cekikan,menggoda,adalah tindakan kurang pantas.

Yup, sangat disayangkan umat awam banyak yang tidak mengetahui akan hal ini, atau jarang sekali umat yang telah mengetahui dan menegur jika terjadi hal demikian. Dikhawatirkan (IMO) jika di tegur umat akan tidak senang, dan umat akan berpindah ke lain "hati" maka pemasukan akan berkurang. atau dikhawatirkan (IMO) umat akan menanam karma buruk, sehingga di biarkan saja. dan mengapa di vihara2 terkenal tidak dipampang peraturan tsb. agar umat bisa membacanya.
Sedikit share, pada waktu itu pada saat saya melaksanakan pabajja, pd hari minggunya di suatu vihara x.
banyak umat berdatangan dan berpakaian yg "aduh". Dgn cueknya dan santainya memasuki aula dhammadesana, dan bernamakara... (positivenya... oh mungkin sedang kepanasan..hihi..)
Samma Vayama

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #4 on: 14 April 2008, 02:10:55 PM »
 _/\_ Beberapa vihara besar telah menerapkan bahwa bagi yang memakai pakaian dan celana kurang bahan,maka vihara akan meminjamkan sarung atau kain penutup.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #5 on: 14 April 2008, 04:15:55 PM »
_/\_ Beberapa vihara besar telah menerapkan bahwa bagi yang memakai pakaian dan celana kurang bahan,maka vihara akan meminjamkan sarung atau kain penutup.

Wakakaka...
Hihihi... :)) :)) :)) :))

Yup, terkadang umat wanita yang kurang wawasan akan aturan di vihara dan Vinaya Sangha cenderung menampikan sisi2 yang menarik perhatian mata...

Thanks atas postingannya...
Benar2 membuka ketidaktahuan....
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline Fei Lun Hai

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 686
  • Reputasi: 24
  • Gender: Female
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #6 on: 06 May 2008, 08:57:27 AM »
Untuk itu buat kaum wanita harus tau sikon & tempat. Kl ke vihara ya jangan pake baju seksi & mini. Kl di tempat lain terserah deh  :whistle:
your life simple or complex is depend on yourself

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #7 on: 17 May 2008, 10:51:22 AM »
Untuk itu buat kaum wanita harus tau sikon & tempat. Kl ke vihara ya jangan pake baju seksi & mini. Kl di tempat lain terserah deh  :whistle:

Hahaha..
Ne krn gw masih anak Sma gw jelasin deh"mksd org2 memakai pakaian aduhai"
Gini ke vhr kan sekalean ke Plaza...(vhr medan semua dkt2 plaza,cthnya Vihara Borobudur)
Jd pakaiannya pun aduhai..
Hohohoh...
Gw br tau setlh membaca posting ne..
Thanks banget...
Benar2 tercerahkan...
Pantesan gw jg heran kok gk ditegur ma pengurus vihara...
Begini ya alasannya...
Hohoho...
Lain x ada wkt gw jelasin ma "tmn2" gw...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #8 on: 17 May 2008, 11:06:31 AM »
iya datang jangan pakai baju minim....menimbulkan kegiuran buat para lelaki... ;D

cobain deh para ce kalau datang ngak pakai baju :P
pasti tuch pada co ngak pada mao dan ngak ada ke giuran... ^-^
hahhahhaha yang ada malah kabur.... :)) :)) :))

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #9 on: 17 May 2008, 11:27:06 AM »
iya datang jangan pakai baju minim....menimbulkan kegiuran buat para lelaki... ;D

cobain deh para ce kalau datang ngak pakai baju :P
pasti tuch pada co ngak pada mao dan ngak ada ke giuran... ^-^
hahhahhaha yang ada malah kabur.... :)) :)) :))

Hahaha...Dasar OOT tau!
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #10 on: 17 May 2008, 11:37:14 AM »
hahhahahhahha

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #11 on: 17 May 2008, 11:49:03 AM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ika_polim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 323
  • Reputasi: -16
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #12 on: 27 April 2009, 03:23:47 PM »
_/\_ Bhikkhu sama sekali tidak bisa hidup terisolasi dari umat perumah tangga karena hubungan mutualisme yang didapat yaitu umat perumah tangga bisa mendengarkan Dhamma dan membantu Bhikkhu dalam menyediakan sarana,maka Sang Buddha menetapkan garis peraturan yang harus ditaati untuk membedakan aturan Bhikkhu dengan sila umat perumah tangga.
 Kita akan membahas Parajika I atau Pelanggaran yang menyebabkan hilangnya status kebhikkhuan,sejauh mana pelanggaran itu terjadi dan batasan-batasan apa yang harus dijaga oleh umat awam dan bhikkhu.

Sebab munculnya aturan Parajika mengenai Sex
1. mengenai bhikkhu bernama Sudinna yang berasal dari keluarga kaya dan meninggalkan kehidupan rumah tangga menjadi bhikkhu. setelah menjadi bhikkhu, Sudinna sseseringmungkin pulang ke rumah untuk melihat ibu dan istrinya,sampai keluarga itu merasa harus melakukan sesuatu untuk membuat Sudinna kembali berumah tangga,maka istrinya berdandan sangat cantik untuk membuat Sudinna mabuk kepayang,karena Sudinna sangat memegang teguh peraturan dan mengambil brahmacariya maka ia tidak tegoyahkan,sampai pada ibunya menangis minta cucu maka akhirnya Sudinna melakukan hubungan sex dengan istrinya. maka akhirnya Sudinna melepas jubahnya.

Isi Parajika Pertama
"Seorang bhikkhu yang melakukan segala macam tindakan seksual telah dikalahkan dan ia harus meninggalkan Sangha"
segala macam tindakan seksual adalah sek dengan penetrasi baik itu organ kelamin,oral dan anal dan kepada jenis kelamin wanita,pria atau binatang. maka ia kehilangan status kebhikkhuannya

Mengenai hal ini,saya harap umat telah mengerti seriusnya Pelanggaran Parajika.dan mari kita lihat pada batasan - batasan mana seorang umat berinteraksi kepada Bhikkhu.
1. Keintiman , Menyentuh,Mengelus-elus
Seorang bhikkhu baik itu menyentuh secara langsung lawan jenis dengan niat seksual atau tidak ,maka ia akan berada dalam sidang Sangha yaitu Sanghadisesa, segala kontak fisik seperti berjabat tangan akan memasuki Sanghadisesa oleh karena itu Bhikkhu Theravada biasanya menggunakan sehelai kain untuk menerima persembahan dari lawan jenis.

Peraturan ini diturunkan dari cerita Bhikkhu Udayin yang melakukan usapan kepada seorang wanita yang telah berumah tangga,dan wanita itu melaporkan bahwa tindakan itu bisa digolongkan tindakan sexual harassment,maka Sang Buddha memaktubkan dalam Sanghadisesa yang berbunyi :
"Seorang Bhikkhu yang melakukan tindakan kontak tubuh dengan lawan jenis baik dengan pikiran yang penuh nafsu atau tidak,memegang tangannya,atau segenggam rambut atau mengusap tubuhnya,maka dia harus melakukan sidang Sangha (Sanghadisesa 2)"

Bedah kasus
-. Jika bhikkhu berjalan terburu2 dan menabrak wanita,ia tetap akan mengakui perlakuannya pada sidang Sangha,maka seorang bhikkhu diharapkan memperhatikan cara berjalan,dan umat diharapkan tidak berlari2 di vihara atau dimana bhikkhu tinggal
-. Menyentuh ibu kandung,saudara kandung,sebenarnya juga termasuk pelanggaran hanya akan dijelaskan pada sidang Sangha maksud dan tujuannya.karena seorang bhikkhu diharapkan tidak tergoda oleh kehidupan duniawinya lagi.
-. seorang bhikkhu yang dengan pemikirannya akhirnya merasa bahwa vinaya untuk mencegah memegan wanita,dan akhirnya ia memegang sesama jenis dengan pikiran yang penuh nafsu ,ia akan menghadapi sidang Sangha dan jikalau ia ternyata melakukan penetrasi seks dengan sesama jenis,ia akan terkena Parajika dan dikeluarkan.

2. Flirting, main mata, menggunakan kata-kata yang seksual,intim
 berkaitan dengan Bhikkhu Udayi yang memanggil seorang wanita dengan kata-kata penuh hasrat seksual,maka Sang Buddha menggariskan
"Jika seorang bhikkhu menggunakan kata-kata,memanggil,berbincang dengan lwan jenis dengan pemikiran penuh obsesi dan nafsu,maka ia akan mendapatkan pertanggungjawaban pada sidang Sangha"

3. Melakukan seks dengan menganngap itu adalah latihan spiritual atau memberitahukan kepada umat bahwa seks adalah sarana spiritual
Sang Buddha memberikan penjelasan
"Memberitahukan seorang wanita bahwa ia harus berhubungan seks dengan orang lain dan mengganggap itu adalah praktik spiritual maka ia harus menghadiri Sanghadisesa"

4. Mak comblang
asal berasal dari bhikkhu Udayin yang selalu mencomblangkan/menjodohkan umat wanita dengan pria,maka Sang Buddha menetapkan aturan
"Seorang Bhikkhu yang melakukan penjodohan secara maksud dari pria kepada wanita,maka ia akan menghadapi Sanghadisesa"

Seorang Bhikkhu tidak menjodohkan apalagi sampai terjadinya pernikahan dalam artimenjadi Event Organiser acara pernikahan,maka ia akan terkena Sanghadisesa,kecuali hanya sekedar blessing

5. Sendirian bersama wanita
"Seorang Bhikkhu tidak duduk bersama wanita sendirian dimana jarak tempat duduknya cukup untuk melakukan hubungan seksual. apalagi dibawah atap yang sama,dan pada saat keadaan sepi,maka ia akan menghadapi Sanghadisesa,dan jika terjadi hubungan seks,maka ia akan menghadapi PArajika"

Harap diinget,umat wanita yang ingin berkonsultasi dengan Bhikkhu,sebaiknya memiliki pendamping,berpakaian yang baik dan tidak menunjukkan hasrat seksual kepada bhikkhu,bercanda cekikan,menggoda,adalah tindakan kurang pantas.


6. Berbicara dengan lawan jenis secara privat
Hal ini diterapkan juga dalam komunikasi sekarang ini yaitu handphone,saya membaca thread forumer mengenai bhikkhu diberi hape oleh wanita agar bisa berbicara secara private.
"Mengajarkan Dhamma lebih dari 6 kalimat kepada wanita dimana itubukan Dhammadesana maka ia akan menghadapi Sanghadisesa terkecuali jika ada orang yang melihat kejadian itu atau masing-masing terpisah tapi ada org yang mengcrosscheck keadaan yang dibicarakan apa"

Dapat ditarik kesimpulan,berhape ria dengan lawan jenis juga termasuk Sanghadisesa dimana komunikasi oleh Sang Buddha dibatasi 6 kalimat Dhamma(bukan gosip,candaan,kata-kata tidak penting) saja.sad vaca

7. Tinggal bersama dan Travel Bersama
"Seorang bhikkhu yang akan tinggal bersama(menginap) dimana hanya ada seorang wanita,maka harus ada pendamping atau org banyak yang tinggal bersama ,hal ini berlaku untuk bepergian"

Semoga Vinaya ini saya dapat memberikan pemahaman dan batasan dari seorang umat kepada bhikkhu.  _/\_







saya pikir sang buddha layaknya seorg tua saat berbicara kpd anaknya sendiri yang sedang dlm masa pertumbuhan yg akan penuh dgn tantangan duniawi!

apakah itu buruk? tentu tidak

apakah itu baik? juga tidak

jd bagaimana hal itu dilihat oleh kita semua? biasa2 saja dan memang seharusnya demikian! tidak ada yg istimewa.


ika.

Offline Vipakha

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #13 on: 26 January 2012, 04:01:22 PM »
Up .. Semoga di vihara di masukkan topik yang menjelaskan ini di kebaktian2, karna sampai sekarang BELUM PERNAH ADA.. buat anggota sekber, tolong di perhatikan.. soalnya makin banyak aja oknum bikkhu yang melenceng dan parahnya banyak umat yang ga paham.

thanks

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu Vinaya : Parajika 1 : Sex
« Reply #14 on: 22 February 2012, 05:29:42 PM »
Kalau boleh tahu, melencengnya seperti apa saja bro?  (tidak perlu menyebutkan nama bhikkhunya)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

 

anything