Begini yah, kalau Anda mengatakan perbuatan saya ini dicela, apakah Anda pernah ketemu dengan Buddha Gotama ? Kenapa Anda yakin tutur katanya lembut ? Siapa tahu dulu Buddha juga memakai metode sindiran, ejekan dan bahkan kata kata kasar ?
Sindiran anda mengenai perilaku forum yang anda lihat sudah tidak berlaku bagi saya. Bila anda ingin meneruskan sindiran-sindiran anda, hak anda. Rekan2 lainnya pun hanya bisa mengingatkan saja.
Bertemu langsung dengan sosok hidup Buddha Gautama saya tidak pernah, Entahlah kalau pada jaman dahulu, saya tidak dapat menjawabnya karena keterbatasan saya saat ini.
Namun di kehidupan ini, nampaknya saya masih memiliki sedikit keberuntungan. Saya dapat bertemu dengan orang-orang yang menjalankan ajaran yang telah dijelaskannya. Dari merekalah saya melihat dan memahami bahwa Kebuddha-an dapat dicapai dalam kehidupan ini.
Dari sikap-sikap luhur mereka, saya mempelajari bahwasanya para bijak tidak mendukung perbuatan-2 yang melahirkan tumbuhnya kekotoran batin. Mereka mengajarkan saya apa yang telah mereka pelajari dan praktekkan dari ajaran yang dahulu telah dijelaskan oleh Sang Guru Agung. Mereka bukanlah pembual dan hypocrite. Mereka telah menimbulkan pemahaman dari ajaran Dhamma, bukan pengetahuan semata. Berkat perlindungan mereka ini, saya sedikit demi sedikit berusaha mengikis kotoran batin saya. Termasuk di dalamnya kebencian dan kesombongan diri.
Dari praktek yang saya lakukan sendiri, saya pun telah membuktikan hal ini kepada diri saya, kebencian tidak akan berakhir bila dibalas dengan kebencian. Darimana saya dapat berkata bahwa kebencian dapat berakhir bilamana sehari-hari-nya saya mengutuk orang lain dan tidak berusaha untuk mengakhiri kebencian yang timbul?
Melihat bahwa kebencian tidak dapat berakhir dengan jalan kebencian, maka saya menghentikan terlebih dahulu kebencian diri saya. Seperti misalnya sindiran-2 tajam saya yang dapat menyakiti hati orang lain, dan bahkan membangkitkan kebencian teman-2 yang sepandangan dengan saya.
Setelah saya telah berhasil menghentikan kebencian ini, barulah saya coba untuk membalas dengan cinta kasih.
Senyuman.. Canda Tawa.. Terimakasih, dan Perlindungan saya berikan kepada lawan. Perlahan-lahan, musuh berubah menjadi sahabat.
Dari sini, saya memahami bahwa kebencian hanya dapat berakhir bila dibalas dengan cinta kasih, dan menghentikan kebencian itu sendiri.