//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sekilas Buddhayana  (Read 42853 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #45 on: 05 June 2008, 01:30:03 PM »
Tetapi FAKTA-nya adalah Sangha Theravada Indonesia dan Majelis Pandita Buddha Dhamma [Theravada] Indonesia lahir begitu doktrin Sanghyang Adi-Buddha diluncurkan oleh Bhante Ashin, dan umat Theravada sama sekali tidak punah seperti Anda khawatirkan. ... Itulah yang sering digembar-gemborkan oleh oleh orang-orang yang mendukung doktrin Adi-Buddha pada waktu itu, dan ternyata Agama Buddha Theravada aman-aman saja

karena Theravada berdiri setelah adanya pengakuan agama Buddha menjadi agama resmi di Indonesia akrena Sanghyang Adi Buddha, tentu jalan ke depan pasti udah mulus,karena pemerintah juga tidak akan menganggap Buddhisme sebagai alien lagi. :)
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #46 on: 05 June 2008, 01:31:37 PM »
Namo Sanghyang Adi Buddha menjadi Tuhan itu sendiri sebenarnya cuman cetusan agar pemerintah saat itu menerima Buddhisme sebagai bagian dari 5 agama di Indonesia. karena Pancasila eprtama adalah Ke Tuhanan Yang Maha Esa

Berkali-kali pemerintah (pada zaman Orde Baru, ketika kemelut Adi-Buddha mencuat) menekankan melalui Menteri Agama atau Dirjen Bimas Umat Hindu & Buddha (pada waktu itu), bahwa pemerintah tidak berhak dan tidak akan campur tangan dalam doktrin masing-masing agama atau sekte/aliran agama yang ada.

Tidak pernah ada bukti bahwa "pemerintah mengakui eksistensi Agama Buddha di Indonesia KARENA doktrin Adi-Buddha". ... Sejak awal Agama Buddha berkembang kembali di Indonesia pada tahun 1950-an, sama sekali tidak pernah ada keraguan di pihak pemerintah terhadap Agama Buddha.

Jadi kecemasan bahwa tanpa Adi-Buddha Agama Buddha akan dilarang adalah kecemasan yang berlebihan ... atau kecemasan yang dibuat-buat ... yang sebetulnya dimotivasi oleh kepentingan lain ... yakni kepentingan politis Bhante Ashin untuk mengimbangi naik daunnya Bhante Win pada waktu itu.

Salam,
Hudoyo


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #47 on: 05 June 2008, 01:33:29 PM »
karena Theravada berdiri setelah adanya pengakuan agama Buddha menjadi agama resmi di Indonesia akrena Sanghyang Adi Buddha, tentu jalan ke depan pasti udah mulus,karena pemerintah juga tidak akan menganggap Buddhisme sebagai alien lagi. :)

Ini tidak betul. ... Pengakuan pemerintah terhadap lima agama resmi di Indonesia sudah ada jauh sebelum tahun 1971 ketika Bhante Ashin mempromosikan doktrin Adi-Buddha.

Salam,
hudoyo

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #48 on: 05 June 2008, 01:36:36 PM »

SAMA SEKALI TIDAK. ... Begitu dicetuskan oleh Bhante Ashin, begitu ditolak oleh STI dan Mapanbudhi ... sama sekali tidak ada dampaknya pada umat Buddha Theravada di Indonesia. ...

...cut...

Tetapi FAKTA-nya adalah Sangha Theravada Indonesia dan Majelis Pandita Buddha Dhamma [Theravada] Indonesia lahir begitu doktrin Sanghyang Adi-Buddha diluncurkan oleh Bhante Ashin, dan umat Theravada sama sekali tidak punah seperti Anda khawatirkan. ... Itulah yang sering digembar-gemborkan oleh oleh orang-orang yang mendukung doktrin Adi-Buddha pada waktu itu, dan ternyata Agama Buddha Theravada aman-aman saja TANPA doktrin Adi-Buddha. ... dan tampaknya Anda pun termakan oleh propaganda itu. :)


Terungkap lagi dengan jelas, bahwa Doktrin AdiBuddha/Tuhan YME ternyata tidak diperlukan demi diakuinya Agama Buddha di Indonesia pada waktu itu. Buktinya, STI lahir tanpa doktrin tsb pada saat itu.

Rupanya kita semua selama ini termakan propaganda.

---

(logikanya, kalau memang hanya untuk diakui/diloloskan, kenapa masih make kalimat tsb sd saat ini?)


::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #49 on: 05 June 2008, 01:38:00 PM »
OoOoooooo begitu toh,jadi selama ini pembelajaran yang saya dapat mengenai sejarah agama Buddha di Indonesia adalah salah sama sekali yaph..... :o :'( :'( :'(....aku diboongin
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #50 on: 05 June 2008, 01:39:06 PM »
Agama Buddha sudah dikenal sejak sebelum Indonesia merdeka, yang terekam dalam pada pidato pengenalan pancasila Indonesia, 1 Juni 1945.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline sv.chandra71

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #51 on: 05 June 2008, 01:45:54 PM »
Salam Bung Sutra, ketemu lagi....


hehe.. salam juga.. bung Wilibordus..
Ada rupanya termasuk yang rajin juga.. Aktif dimana-mana.. hehehe..
Maaf kalau saya salah ngambil qoute nya.. belum terbiasa..


Sejauh yg saya tau, STI tidak menggunakan kalimat: Tuhan Yang Maha Esa
Mohon informasinya, vihara STI mana yg mengunakan kalimat tsb?

Kalau kebaktian memang gak keluar.. Tapi kalo di doa2 bersama.. muncul.. Saya gak persis hafal.. tapi kira2 bunyinya.. Terpujilah Tuhan Yang Maha Esa, Sang Tiratana, bla...3x..



Harap membaca thread ini dari muka.

Tidak ada yg berkeberatan Bhante Ashin menggunakan istilah itu pada awal berdirinya Agama Buddha di Indonesia, lagipula masa lalu adalah masa lalu, mana bisa diubah.

Yang dipermasalahkan, kenapa sd saat ini Buddhayana masih memakai kalimat tsb: "Semoga Shanghyang Adi Buddha / Tuhan YME melindungi kita semua" atau "Semoga kita semua mendapat berkah dari Shanghyang AdiBuddha / Tuhan YME"

Menurut Sdr. Sutra sendiri, apakah kalimat diatas sesuai dengan ajaran Buddhism?
Apakah yang melindungi kita Tuhan YME ataukah Perbuatan kita sendiri?
Kita tidak mempermasalahkan masa lalu, namun memikirkan kedepannya.

Jika tau sesuatu itu salah dan dengan sengaja mengajarkannya kepada yang lain, apa akibatnya?

::

Saya cuma mau tanya saksi sejarah saja.. apa betul kondisi waktu itu seperti itu..???
Atau ada hal2 lain yang belum kita ketahui.. tapi romo Hudoyo alami sendiri..

Soal kata2 berkah.. kita sependapat.. yang b lebih pas.. walau tidak pas sepenuhnya..
Tapi saya gak menangkap esensinya.. apakah pada tahun 1970an itu yang diributkan soal kata2.. TYME melindungi kita itu.. Karena saya berasumsi pada saat itu.. pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik masih belum terlalu kuat.. sehingga belum benar2 mengacu pada arti harafiah, melainkan sekedar mana yang enak dan biasa disebut saja.. dalam hal ini mungkin mengacu pada tetangga.. (ka****k yg sering jadi pembanding).. cmiiw

Kalau pandangan saya soal perlindungan. Yang melundungi diri kita tidak hanya diri kita saja..
tapi juga Sangha (komunitas).. Karena kita tidak akan bisa hidup sendirian saja..
Kalo mengacu pada S.Covey.. Ada tingkatan Dependent - Independent - Interdependent..
Merasa diri sendiri mampu melindungi dirinya baru pada tahap Independet.. (menurut saya.. bukan menurut covey.. hehehe..)
Tapi kalau sudah lebih maju lagi.. maka setiap kita mestinya sadar.. komunitas itulah yang melindungi kita..
Interpendent (atau menurut biksu TNH - Interbeing)

salam..
sutra

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #52 on: 05 June 2008, 01:46:21 PM »
Apakah isu PKI pada tahun 1966 tidak berpengaruh?
Seringkali kita dengar bahwa organisasi PKI dilarang karena dicap atheis...
Itu adalah label yang dipakai untuk menakut-nakuti rakyat pada zaman itu..
Padahal, konsep komunis (bidang ekonomi) dan atheis (bidang spiritual) itu berbeda.. ;D
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #53 on: 05 June 2008, 02:00:05 PM »
sebenarnya saya masih binggung soal diskusi ini, tapi saya ingat, waktu sy ikut kebaktian waisak di sunter, saya ada baca pesan waisak, di akhir kalimat ada kata kata "Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Triratna selalu melindungi", saya bukan mau menyangkal senior senior disini, tapi sy mesti cari lagi itu selebaran, tapi saya ingat betul, pesan waisak itu di tanda tangani oleh bhikkhu jotidhammo mahathera. thanks

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #54 on: 05 June 2008, 02:03:07 PM »
_/\_ Apakah bisa dibukukan sejarah perkembangan agama Buddha yang sesungguhnya di Indonesia? karena selama ini didominasi oleh satu pihak dan sedikit demi sedikit melakukan brainwash mengenai sejarah yang dibuatnya sehingga masyarakat mungkin melihat STI atau Theravada menjadi antipati dan lebih memilih cerita buatan daripada fakta.? Saya pikir ketika membaca history Buddhisme Indonesia sering kurang jelas, dan ceritanya sering dibuat untuk mencermelangkan pihak tertentu dan pihak lain dijelekkan.

Beberapa bulan yang lalu saya pernah membuat ringkasan mengenai sejarah agama Buddha di Indonesia dengan literatur yang terbatas, dan berusaha untuk tidak berpihak pada pihak manapun. Saya ingin rekan-rekan Buddhist bahkan para saksi sejarah untuk mengoreksinya dan mungkin juga ada yang berkenan menerjemahkannya dalam bahasa Inggris karena beberapa waktu lalu saya sempat mendapat email dari ausi dan menanyakan mengenai agama Buddha di Indonesia. Dan rencananya akan ada versi panjangnya sehingga bisa dijadikan ebook..(lirik suhu Medho.. :D)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #55 on: 05 June 2008, 02:05:38 PM »
sebenarnya saya masih binggung soal diskusi ini, tapi saya ingat, waktu sy ikut kebaktian waisak di sunter, saya ada baca pesan waisak, di akhir kalimat ada kata kata "Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Triratna selalu melindungi", saya bukan mau menyangkal senior senior disini, tapi sy mesti cari lagi itu selebaran, tapi saya ingat betul, pesan waisak itu di tanda tangani oleh bhikkhu jotidhammo mahathera. thanks


Nah ini juga yang menjadi pertanyaan saya.
http://sti.or.id/?pilih=lihat&id=8
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #56 on: 05 June 2008, 02:09:34 PM »
Agama Buddha sudah dikenal sejak sebelum Indonesia merdeka, yang terekam dalam pada pidato pengenalan pancasila Indonesia, 1 Juni 1945.

Secara hukum Agama Buddha diakui resmi di Indonesia dengan Penetapan Presiden Republik Indonesia No.1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penodaan dan/atau Penyalahgunaan Agama, ditandatangani oleh Presiden Sukarno pada tgl 27 Januari 1965.

Dalam Penjelasan atas Penetapan Presiden tersebut, Bab II (Pasal demi Pasal), ayat 1, tercantum: "... Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, keristen, katholik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confucius)."

(lihat: http://www.djpp.depkumham.go.id/inc/buka.php?d=1900+65&f=pnps1-1965.htm)

Sekalipun Presiden Sukarno dijatuhkan oleh rezim Orde Baru, dan ada masa ketika Khong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi, tetapi kelima agama yang lain tidak pernah dicabut kedudukannya sebagai agama resmi.

Jelas sekali ini propaganda dari pihak-pihak yang mencari-cari raison d'etre (alasan) historis bagi doktrin Adi Buddha yang sudah terlanjur diluncurkan dan ternyata tidak diperlukan oleh sebagian besar sekte/aliran/kelompok Agama Buddha yang ada di Indonesia.

Ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua, agar tidak termakan begitu saja oleh propaganda, tanpa memperoleh bukti-bukti konkrit dari apa yang dipropagandakan.

Salam,
hudoyo

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #57 on: 05 June 2008, 02:15:26 PM »

Nah ini juga yang menjadi pertanyaan saya.
http://sti.or.id/?pilih=lihat&id=8

aku klik link itu, pada akhir surat tertulis:
Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, selalu melindungi.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Kota Mungkid, 20 Mei 2008
SANGHA THERAVADA INDONESIA


 ???  ???  ???

Ternyata Bro Sutra dan Hartono benar....

Apakah ini karna acara Waisak lintas aliran, sehingga format suratnya standar seluruh Indonesia?


::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #58 on: 05 June 2008, 02:20:04 PM »

Nah ini juga yang menjadi pertanyaan saya.
http://sti.or.id/?pilih=lihat&id=8

aku klik link itu, pada akhir surat tertulis:
Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, selalu melindungi.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Kota Mungkid, 20 Mei 2008
SANGHA THERAVADA INDONESIA


 ???  ???  ???

Ternyata Bro Sutra dan Hartono benar....

Apakah ini karna acara Waisak lintas aliran, sehingga format suratnya standar seluruh Indonesia?


::



Mungkin juga sudah terkena propaganda kali ya... :)
Cape ah....
« Last Edit: 05 June 2008, 02:22:50 PM by aditya »

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #59 on: 05 June 2008, 02:25:10 PM »
ini kan surat formal untuk negara ini, dan juga akan disampaikan ke Dept Agama kan, ya patuhi aturan yang berlaku di negara.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

 

anything