//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pindapatta Bunga ??  (Read 18635 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Pindapatta Bunga ??
« on: 24 July 2013, 09:02:51 AM »
Temen temen saya sedang mencari tau soal "pindapatta bunga" ini
di Medan setiap menjelang vassa di satu vihara selalu adain upacara ini
penjelasan mereka hal ini berawal saat Sang Buddha hendak mengajar di alam Tavatimsa
sudah dicari" tapi ga ketemu sutta nya
ada yang bisa membantu ?
 _/\_
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #1 on: 24 July 2013, 09:28:55 AM »
Mengenai Sang Buddha mengajar di Tavatimsa juga gak ada dalam sutta apalagi upacara bunga2 ini

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #2 on: 24 July 2013, 09:36:07 AM »
Mengenai Sang Buddha mengajar di Tavatimsa juga gak ada dalam sutta apalagi upacara bunga2 ini
bagaimana dengan kitab komentar Ko Indra ??

tadi cek di salah satu post di DC Sang Buddha menjalankan vassa ke 7 di Tavatimsa.

Menurut teks Manorathapurani, urutan kronologis kediaman masa vassa Sang Buddha adalah sebagai berikut:

Vassa pertama, di Taman Rusa Isipatana, Benares.
Ke dua hingga ke empat, di Kota Rajagaha.
Ke lima, di Kutagarasala, Hutan Mahàvana, Vesàli.
Ke enam, Makula Pabbata (yaitu, Gunung).
Ke tujuh,  alam surga Tavatimsa.
Ke delapan, Bhesakalavana, Sumsumaragira.
Ke sembilan, Kota Kosambi.
Ke sepuluh, Hutan Parileyyaka.
Ke sebelas, Brahmanagama, Kota Nala.
Ke dua belas, Kota Veranjà.
Ke tiga belas, Caliya Pabbata (yaitu, Gunung).
Ke empat belas, Hutan Jetavana, Kota Savatthi.
Ke lima belas, Kota Kapilavatthu.
Ke enam belas, Kota alavi.
Ke tujuh belas, Kota Rajagaha.
Ke delapan belas dan ke sembilan belas, Caliya Pabbata (yaitu, Gunung).
Ke dua puluh, Kota Rajagaha.
Dari ke dua puluh satu hingga ke empat puluh lima, kadang-kadang di Hutan Jetavana dan kadang-kadang di Hutan Pubbà, Kota Savatthi.
« Last Edit: 24 July 2013, 09:40:04 AM by kamala »
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #3 on: 24 July 2013, 10:27:41 AM »
bagaimana dengan kitab komentar Ko Indra ??


wah maaf, saya bukan penggemar komentar, sutta2 saja sudah cukup menyibukkan saya.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #4 on: 24 July 2013, 11:25:33 AM »
Pengajaran Abhidhamma hanya ada dalam komentar, di antaranya Dhammapada Atthakatha:

Pembabaran Abhidhamma di Surga Tavatimsa

Setelah Sang Buddha memperlihatkan kesaktianNya, Beliau merenung dan mengetahui bahwa Para Buddha sebelumNya sesudah memperlihatkan kesaktian akan pergi ke Surga Tavatimsa untuk membabarkan Abhidhamma kepada ibuNya. Karena itulah Sang Buddha Gotama pergi ke Surga Tavatimsa, duduk di Singgasana Batu Permata Kuning, Pamdukambla Sila, membabarkan Abhidhamma kepada ibuNya yang telah menjadi dewa dan juga kepada para dewa lainnya.

Pada saat itu pula banyak umat yang mencari Sang Buddha, ingin bertemu, tetapi mereka tidak menjumpaiNya, seperti juga rembulan yang baru saja terbenam. Mereka berpikir bahwa Sang Buddha menyenangi kesunyian dan meninggalkan mereka pergi ke kerajaan atau negara lain dan tidak akan kembali lagi, mereka mulai menangis dan meratap.

Mereka lalu bertanya kepada Yang Mulia Moggallana : “Ke manakah Sang Guru pergi, Bhante?”

Meskipun Yang Mulia Moggallana sendiri mengetahui dengan baik ke mana Sang Guru pergi, ia berpikir biarlah kesaktian siswa yang lainnya juga menjadi terkenal, maka Beliau menjawab : “Tanyakan kepada Yang Mulia Anuruddha.”

Kemudian mereka bertanya kepada Yang Mulia Anuruddha : “Yang Mulia, ke manakah Sang Guru pergi?”

Yang Mulia Anuruddha menjawab : “Beliau memasuki Surga Tavatimsa, duduk di Singgasana Batu Permata Kuning; membabarkan Abhidhamma kepada ibuNya.”

“Kapan Sang Guru kembali, Bhante?”

“Sang Buddha akan membabarkan Abhidhamma selama tiga bulan dan Beliau akan kembali pada hari Festival Pavarana.”

Mereka lalu bersama-sama bertekad : “Kami tidak akan pergi, sampai kami dapat bertemu Sang Guru Agung.”

Kemudian mereka mendirikan tenda-tenda menunggu sampai Sang Buddha kembali.

Sebelum Sang Buddha pergi ke Surga Tavatimsa, Beliau telah meminta Yang Mulia Moggallana untuk membabarkan Dhamma kepada masyarakat, dan meminta kepada Culla Anathapindika untuk menyediakan makanan untuk mereka. Karena itulah, selama tiga bulan, Culla Anathapindika menyediakan minuman dan makanan berupa bubur dan makanan padat lainnya, juga dipenuhi bunga-bungaan, wangi-wangian dan hiasan-hiasan. Yang Mulia Moggallana membabarkan Dhamma kepada mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari semua yang datang untuk menyaksikan keajaiban ini.

Ketika Sang Buddha berada di Surga Tavatimsa, Beliau duduk di Singgasana Batu Permata Kuning membabarkan Abhidhamma kepada ibuNya dan para dewa dari alam sepuluh ribu dewa mengelilingi dan duduk di hadapanNya.

Pada saat Sang Buddha duduk, sinar beraneka warna memancar keluar dari seluruh tubuhNya, menyinari seluruh dewa yang hadir, ibuNya keluar dari Istana Alam Dewa Tusita, menghampiri Sang Buddha dan duduk di sisi sebelah kanan dan Ankura di sebelah kiriNya. Ketika kekuatan para dewa itu bergabung, Ankura menyingkir dan duduk sejauh dua belas yojana.

Pada saat Indaka duduk di sisi kanan Sang Buddha, Beliau kemudian memperhatikan keduanya, dan bercerita tentang masa lampau mereka, tentang perbuatan baik yang telah mereka perbuat pada kehidupan yang lampau.

Sang Buddha duduk di tengah-tengah para dewa yang mengelilinginya dan untuk kebaikan dari ibuNya, Sang Guru mulai menerangkan tentang Abhidhamma, dimulai dengan kata-kata : “Segala sesuatu ada yang baik, segala sesuatu ada yang buruk, segala sesuatu ada yang tidak baik juga tidak buruk.”

Dan selama tiga bulan tanpa berhenti, Sang Buddha membabarkan Abhidhamma.

Ketika tiba waktunya untuk menerima dana makanan, Beliau menciptakan kembaranNya dan berkata, “Ajarkanlah Dhamma sampai Aku kembali.”

Beliau sendiri menuju ke Himalaya dan sesudah membersihkan gigi dan mulut dengan air dari Danau Anotatta, Beliau menerima dana dari Uttarakuru, lalu duduk di sebuah taman dan mulai menyantap makananNya.

Sementara itu Yang Mulia Sariputta pergi ke Surga Tavatimsa dan menunggu Sang Buddha. Ketika Sang Guru menyelesaikan makanNya, Beliau membabarkan Abhidhamma kepada Yang Mulia Sariputta. Sesudah mendengar sendiri dari mulut Sang Buddha, beliau kembali ke Alam Manusia dan membabarkan Abhidhamma kepada lima ratus bhikkhu yang mengiringinya. Kelima ratus bhikkhu inilah yang menerima untuk pertama kalinya Abhidhamma. Mereka disebut Abhidhammabhanaka (Yang Mengerti Abhidhamma).

Sang Buddha melanjutkan pembabaran Abhidhamma selama tiga bulan lamanya. Pada akhir pembabaran Abhidhamma ini, delapan ratus ribu dari jutaan dewa memperoleh pengertian yang benar tentang Ajaran Sang Buddha, dan Maha Maya mencapai Tingkat Kesucian Pertama (Sotapanna).

http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/pembabaran-abhidhamma-di-surga-tavatimsa/

Tapi gak tau mana yang dimaksud sebagai pindapata bunga atau sejenisnya
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #5 on: 24 July 2013, 01:51:10 PM »
Khujuttara juga pernah mendanakan bunga kepada seorang Pacceka Buddha di kehidupan lampaunya, tapi belum ketemu kisah ini dimana adanya...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #6 on: 24 July 2013, 02:10:09 PM »
Pengajaran Abhidhamma hanya ada dalam komentar, di antaranya Dhammapada Atthakatha:

Tapi gak tau mana yang dimaksud sebagai pindapata bunga atau sejenisnya

Sebelum Sang Buddha pergi ke Surga Tavatimsa, Beliau telah meminta Yang Mulia Moggallana untuk membabarkan Dhamma kepada masyarakat, dan meminta kepada Culla Anathapindika untuk menyediakan makanan untuk mereka. Karena itulah, selama tiga bulan, Culla Anathapindika menyediakan minuman dan makanan berupa bubur dan makanan padat lainnya, juga dipenuhi bunga-bungaan, wangi-wangian dan hiasan-hiasan. Yang Mulia Moggallana membabarkan Dhamma kepada mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari semua yang datang untuk menyaksikan keajaiban ini.

apakah mereka mentafsirkan yang di bold di atas ya

oleh bhikkhu dimana upacara ini diadakan saya dikirimi link web thai yang berisi photo" pindapatta bunga di thai
tapi itu juga tidak menjawab pertanyaan saya.
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #7 on: 24 July 2013, 02:10:42 PM »
wah maaf, saya bukan penggemar komentar, sutta2 saja sudah cukup menyibukkan saya.

okay
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #8 on: 24 July 2013, 02:15:42 PM »
Khujuttara juga pernah mendanakan bunga kepada seorang Pacceka Buddha di kehidupan lampaunya, tapi belum ketemu kisah ini dimana adanya...

kalo persembahan bunga kepada Buddha sudah biasa dilakukan tetapi ini pindapatta bunga menjelang vassa
para bhikkhu menerima bunga persembahan dengan blow

Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #9 on: 24 July 2013, 03:53:46 PM »
dana bunga kepada Bhikkhu, boleh2 saja.
tapi fungsi bowl harusnya untuk terima makanan, bukan terima bunga.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #10 on: 25 July 2013, 03:40:05 PM »
kalo persembahan bunga kepada Buddha sudah biasa dilakukan tetapi ini pindapatta bunga menjelang vassa
para bhikkhu menerima bunga persembahan dengan blow


MAAF ini amat sangat melanggar vinaya menurut sy, krn jelas2 dalam vinaya dicantumkan bahwa patta untuk makan para bhikkhu, kok ini oleh para bhikkhu digunakan sbg pot bunga  :hammer: :hammer: :hammer:
Dari Vihara mana tuh ?
I'm an ordinary human only

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #11 on: 25 July 2013, 04:25:23 PM »
MAAF ini amat sangat melanggar vinaya menurut sy, krn jelas2 dalam vinaya dicantumkan bahwa patta untuk makan para bhikkhu, kok ini oleh para bhikkhu digunakan sbg pot bunga  :hammer: :hammer: :hammer:
Dari Vihara mana tuh ?

apakah ada vinaya yang melarang bhikkhu makan bunga?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #12 on: 25 July 2013, 09:01:42 PM »
MAAF ini amat sangat melanggar vinaya menurut sy, krn jelas2 dalam vinaya dicantumkan bahwa patta untuk makan para bhikkhu, kok ini oleh para bhikkhu digunakan sbg pot bunga  :hammer: :hammer: :hammer:
Dari Vihara mana tuh ?

memang benarnya sih menerima bunga dengan tangan dari pada dengan patta
patta memang harusnya menerima makanan, bukan menerima bunga
tapi tidak ada Vinaya yang melarang, jadi pelanggaran dimana ya ? ???
andai bhikkhu diposting diketahui dari nama viharanya, terus sis shasika mau ambil tindakan apa terhadap bhikkhu tsb ! ^-^
« Last Edit: 25 July 2013, 09:04:30 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #13 on: 26 July 2013, 03:43:10 PM »
apakah ada vinaya yang melarang bhikkhu makan bunga?
:)) :))
I'm an ordinary human only

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pindapatta Bunga ??
« Reply #14 on: 26 July 2013, 03:48:13 PM »
memang benarnya sih menerima bunga dengan tangan dari pada dengan patta
patta memang harusnya menerima makanan, bukan menerima bunga
tapi tidak ada Vinaya yang melarang, jadi pelanggaran dimana ya ? ???
andai bhikkhu diposting diketahui dari nama viharanya, terus sis shasika mau ambil tindakan apa terhadap bhikkhu tsb ! ^-^

Ada kok bro di 75 sekhiya. Tapi BUKAN wewenang sy utk ambil tindakan  ;D
http://en.dhammadana.org/sangha/vinaya/227/75sk.htm
I'm an ordinary human only