//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: hatRed's Scrap note  (Read 19330 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
hatRed's Scrap note
« on: 14 May 2009, 06:13:31 PM »
Catatan2 serabutan yg ada di pikiran i, daripada keburu lupa mending di post sekalian deh
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #1 on: 14 May 2009, 06:15:50 PM »
waaaaaa... thread curhat pribadi euuuuuyyyyy.....

Silahkan bro.....

We're waiting to know ur life  ^-^

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #2 on: 14 May 2009, 06:27:47 PM »
*waiting * mode ON... ^-^


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #3 on: 14 May 2009, 06:29:39 PM »
Panca Khanda

hari ini tertarik sama postingan Elin yg tentang game mata

disini http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,10773.0.html

hmm......... jadi teringat, tulisan yg... tentang hipnotis..... entah lupa baca dimana.....

disitu dikatakan kurang lebih seperti ini....

Quote
hipnotis itu seperti menyampaikan sesuatu, seperti coba bayangkan anda menjulurkan lidah anda lalu anda meneteskan jeruk nipis yg asammm sekali...... nah anda pasti akan merasa nyeri sendiri, bahkan mungkin mengeluarkan air liur dari kelenjar saliva anda...padahal anda cuma membayangkannya saja...

nah..... hal inilah yg menjadi perbandingan di pikiran i.....

kalo gitu permainan mata ini juga sama...... ternyata indera kita dapat dimanipulasi....
kalao dalam contoh tadi oleh lidah, sekarang adalah mata......

nah...kita setuju, kalau apa yg menyebabkan seperti itu adalah persepsi kita.......

itu juga yg membuat i, melihat lagi ke Panca Khanda...

Panca Khanda adalah
Quote
Jasmani dan batin ini terdiri dari Lima Kelompok Kehidupan atau Panca Khandha.
Panca Khandha (Pali) atau Panca Skandha (Sanskerta) berasal dari kata ”panca” dan ”khandha”. Panca berarti lima dan khandha berarti kelompok/kumpulan. Jadi panca khandha berarti lima kelompok pembentuk kehidupan.

^ dari = http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080903041035AAL0Pcm

nah...... apa saja panca Khanda itu...

Quote
1. Rupa = Bentuk, tubuh, badan jasmani.
2. Viññana = Kesadaran.
3. Sañña = Pencerapan./Persepsi
4. Sankhära = Pikiran, bentuk-bentuk mental
5. Vedanä = Perasaan.

masih dari http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080903041035AAL0Pcm

nah........kita sudah punya modal... mengenai Panca Khanda itu.... yaitu persepsi kita terhadap permainan mata tersebut atau... jeruk nipis itu.......


baik...... lalu bagaimana proses 5 khanda itu bekerja.... :-?

nah hal inilah yg mo i teliti lebih jauh..... atau mungkin sudah ada jurnal2 yg ada...

nb: kalao ada tolong berikan info  ya ^:)^

oke..... kembali ke fenomena tadi...... kalo kita lihat...... penolakan atas anomali tersebut adalah kesadaran kita.....

kenapa? karena kesadaran kita mengatakan.. gambar tersebut tidak berputar, karena kesadaran kita mengatakan kita tidak sedang memakan jeruk nipis... itulah kenapa... kesadaran menolak hal tadi.......

nah...... disini saya hanya menganalisa..... antara persepsi dan kesadaran saja....

sedangkan perasaaan dan pikiran cuma sebagai output ekses dan penggerak saja....

nah........kalau dikaitkan lagi, maka apa yg real...?????????

tentu saja Kesadaran kita kan..... bukan persepsi kita..... jadi persepsi, itu tidak dapat diandalkan...... kadang benar, kadang betul.......

nah...... jadi inget deh.. kenapa kita harus melatih kesadaran kita...... makanya B.Gotama selalu mengatakan tingkatkanlah kesadaran anda...... (walau ngomongnya gak kek gitu tapi pointnya gitu lah :P )

sekian dulu....... nanti kalo ada ketemu2 "Aha... " lagi i post deh......
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #4 on: 14 May 2009, 06:35:45 PM »
ini

ada statement yg masih dipikir2

Quote
Secara singkat, proses batin yang terjadi ketika tubuh kita menerima rangsangan sebagai berikut:
Kesadaran => Pencerapan => Pikiran => Perasaan

(proses batin ini terjadi secara cepat)

disana kesadaran dulu yg berperan.... lalu pencerapan......

okey......tentu saja seseorang harus sadar dulu baru bisa mempersepsikan :))

hmm..........tapi.... :-?  ada yg mengganjal apa ya.. ::)

oh ya....... nah kalo orang yg dihipnotis itu....... apakah berarti kesadarannya yg diintimidasi dan dipengaruhi......

atau sebenarnya cuma melemahkan kesadaran lalu memunculkan persepsi sehingga lebih besar dari kesadaran :-?

keknya dulu ada postingan yg bahas gini deh..... cari2 dulu ah.... :P




lanjut.............

abiss bongkar2......

ketemu postingan ci Lily

7. Apa yang mengkondisikan berpikiran mahakusala?

Faktor yang mengkondisikan berpikiran mahakusala adalah:
1.   Pernah berbuat kebaikan pada masa lampau
2.   Hidup di tempat yang cocok
3.   Bergaul dengan orang bijaksana
4.   Mendengarkan dan belajar dhamma
5.   Pikiran ditujukan ke arah yang benar


8. Ada berapa jenis fungsi / pekerjaan pikiran?

Ada empat belas jenis, yaitu:
1.   Penerus antar kehidupan (patisandhi)
2.   Penerus kehidupan /aliran kesadaran penyambung kehidupan) (bhavanga)
3.   Mengarahkan menuju objek pada tahap pertama proses pikiran (avajjana)
4.   Melihat (dassana)
5.   Mendengar (savana)
6.   Mencium bau (ghayana)
7.   Mengecap rasa (sayana)
8.   Mengalami sentuhan (phussana)
9.   Menerima objek (sampaticchana)
10.   Memeriksa / menyelidiki objek yang diterima (santirana)
11.   Memutuskan objek yang telah diterima dan diselidiki (votthapana)
12.   Mendorong aksi berjalan (javana)
13.   Mencatat aksi yang telah berjalan (tadarammana)
14.   Mengakhiri kehidupan (cuti)

 _/\_ :lotus:

saya akan mengambil yg di bold saja.........

kita lihat disitu fungsi Pikiran ( yg termasuk dalam Khanda tadi.... ) ternyata memounyai fungsi yg sangat penting.......

kalo saya lihat pikiran itu seperti mesin... dia adalah penggerak segalanya........

agar tidak memusingkan i kasih perumpamaan aja.....

kalo 4 Khanda yg termasuk "Nama" itu seperti mesin........

dimana Kesadaran adalah Listriknya (Power) = Karena kita harus mempunyai kesadaran dulu baru memulai semuanya

lalu  Persepsi adalah Bahan Bakunya = bahan baku bisa saja dari hasil produksi kan :P

lalu Pikiran adalah mesin produksinya = makanya ada istilah.. "Pikiran adalah penggerak"

lalu Kesan2 atau Perasaan adalah hasilnya , barang jadi =  Nah kalau dilihat pernyataan i sebelumnya tentang Persepsi ( bahan baku bisa aja berasal dari barang jadi)......

nah penjelasannya adalah saya ambil contoh tentang jeruk nipis tersebut.......

saat pertama kali kita merasakan jeruk nipis, kita tidak tau rasanya dan persepsi jeruk nipis itu asam ada, tetapi bukan berarti kita tidak mempunyai persepsi apapun terhadap jeruk nipis, bisa saja ada persepsi tentang benda bulat hijau atau persepsi tentang buah.....

nah setelah merasakan...... maka pikiran akan bergerak/ bekerja dan memproses persepsi2 yg ada...

misal..... Buah, jeruk nipis, asam, kuning, air, dan lain2......

dan didapatlah suatu barang jadi dari bahan2 diatas.... yaitu "Jeruk nipis berasa asam".....

nah sekarang kita kembali pada saat kita di suruh membayangkan memakan jeruk nipis tadi.......( disini persepsi tentang jeruk nipis asam sudah ada)

nah.......... walau tidak memakannya dan hanya membayangkannya.... pikiran kita akan bergerak dan mengolah bahan2 tadi..... yaitu Buah, jeruk nipis, asam, kuning, air, dan lain2...... DITAMBAH "Jeruk nipis itu asam"........... nah....... makanya persepi2 tadi diolah sehingga menghasilkan output lagi...

misal.....misalllllll........... misal apa ya..... ::)
« Last Edit: 14 May 2009, 06:55:48 PM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #5 on: 14 May 2009, 07:03:05 PM »
yg ini dicatet dulu
Note : ini adalah Cetasika....... berikut dibahas Cetasika berpengaruh pada kesadaran.....hmmm.....


cetasika = faktor mental
maksudnya:
kesadaran kita ini seperti gelas berisi air murni yg berwarna bening.
faktor mental ini seperti tinta berwarna yg diteteskan ke dalam gelas tsb.
total dalam abhidhamma ada 52 faktor mental. (dan ada 89 kombinasi kesadaran+faktor mental/kombinasi warna air dalam gelas tadi).
tentu aja menghafal 50+ faktor mental ini cukup merepotkan.
jadi menurut saya seh, cukup tahu faktor mental dasar saja.
dalam samadhi khususnya samatha, dg objek nama (citta+cetasika) atau bahkan rupa saja terbatas hanya bisa sampai upacara samadhi, tidak bisa sampai jhana karena objeknya terlalu rumit... teorinya seh begitu

secara garis besar ada 3 macam faktor mental:
1. faktor mental netral
2. faktor mental bermanfaat
3. faktor mental tidak bermanfaat

yg menjadi perhatian (menurut saya) cukup faktor mental yg tidak bermanfaat saja.
ada 14 macam faktor mental yg tidak bermanfaat.
14 macam ini pun sebenarnya yg merupakan akar adalah dosa, lobha & moha tadi... sisa 11 macam lagi adalah turunan dari 3 akar ini...

jadi sebenarnya cukup selalu menjaga 'sati' aja utk mengetahui kita sedang diliputi oleh keserakahan, kebencian atau kebodohan.
bila iya, segera lepaskan :)


Yup... saya juga begitu..menghafal (mengetahui) yg akusala cetasika (faktor batin tidak bermanfaat) itu dan di dalam kehidupan sehari-hari, kalo faktor tsb muncul...saya amati & memanagenya.

Akusala cetasika 14 :
Kelompok MOHA :
1. Moha (kebodohan batin)
2. Ahirika (tak malu berbuat jahat)
3. Anottappa (tak takut berbuat jahat)
4. Uddhacca (gelisah)

Kelompok Lobha :
5. Lobha (keserakahan)
6. Ditthi (pandangan keliru)
7. Mana (sombong)

Kelompok Dosa :
8. Dosa (kebencian)
9. Issa (iri/cemburu)
10. Macchariya (kikir)
11. Kukkucca (khawatir)

Bukan kelompok LDM :
12. Thina (malas)
13. MIddha (lamban)
14. Vicikiccha (ragu-ragu)

Jadi hanya 14 aja yg akusala cetasika....tapi justru akusala cetasika ini yg sering muncul dlm aktifitas kehidupan kita sehari hari di banding yg sobhana cetasika 25....cobalah renungkan... ^:)^

_/\_ :lotus:

 
« Last Edit: 14 May 2009, 07:06:36 PM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #6 on: 14 May 2009, 07:05:07 PM »
20. Apakah ciri2 dari akusala cetasika dan kusala cetasika ?

- Akusala cetasika adalah faktor mental negatif dan berikut ini ciri2 faktor mental negatif yang mempengaruhi kesadaran yaitu :

Moha = kegelapan batin
Ahirika = Tidak malu berbuat buruk
Anotappa = Tidak takut akan akibat berbuat buruk
Uddhaca = Kegelisahan , kegalauan
Lobha = Keserakahan
Ditthi = Pandangan salah
Mana = Kesombongan
Dosa = Kebencian, kemarahan
Issa = Iri, dengki
Macchariya = Egois, kikir
Kukkucca = Kemurungan
Thina = Kemalasan
Middha = Kelembaman
Vicikiccha = Keragu- raguan, sangsi.

- Kusala cetasika adalah faktor mental positif dan berikut ini ciri2 faktor mental yang membuat kesadaran bersifat positif, yaitu :

Saddha = Keyakinan
Sati = Perhatian murni
Hiri = Malu berbuat buruk
Ottappa = Takut akan akibat berbuat buruk
Alobha = Tidak serakah, kedermawanan
Adosa = Tidak membenci, Niat baik
Amoha = Tidak bodoh, kebijaksanaan
Metta = Cinta kasih, persahabatan
Karuna = Belas kasihan, welas asih
Mudita = Kegembiraan simpatik
Upekkha = Keseimbangan batin
Sammavaca = Perkataan benar
Sammakammanta = Perbuatan benar
Samma- ajiva = Penghidupan benar



tinggal yg Cetasika Netralll ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #7 on: 14 May 2009, 07:10:09 PM »
hehe......... ada yg lengkap.......

di Copy dulu ah....... biar gak bulak balik......

Spoiler: ShowHide


CETASIKA

Apa hakekat sesungguhnya dari ariya sacca 4?
Jawab :
Hakekat sesungguhnya dari ariya sacca 4 adalah :
1.   Dukkha sacca : lokiya citta 81, cetasika 51, rupa 28
2.   Dukkha Samudaya sacca adalah lobha cetasika
3.   Dukkha Nirodha sacca adalah Nibbana
4.   Dukkha Nirodha Gaminipatipada Sacca adalah cetasika 8 yg berada did lm magga citta 4 s/d 20

Apa hakekat sesungguhnya dari Tilakkhana?
Jawab :
Hakekat sesungguhnya dari Tilakkhana adalah :
1.   Anicca lakkhana adalah citta 89, cetasika 52 dan rupa 28
2.   Dukkha lakkhana adalah citta 89, cetasika 52 dan rupa 28
3.   Anatta lakkhana adalah citta 89, cetasika 52, rupa 28 dan Nibbana

Apakah hakekat sesungguhnya dari pancakkhandha?
Jawab :
Hakekat sesungguhnya dari pancakkhandha adalah :
1.   Vinnanakkhandha adalah citta 89
2.   Vedanakkhandha adalah vedana cetasika
3.   Sannakkhandha adalah sanna cetasika
4.   Sankharakkhandha adalah cetasika 50
5.   Rupakkhandha adalah rupa 28

Apakah definisi atau pengertian cetasika?
Jawab :
Cetasika adalah factor batin atau penyerta batin, yaitu fenomena batin yg bersekutu dgn kesadaran.

Apakah sifat khas cetasika?
Jawab :
Sifat khas cetasika :
1.   Munculnya bersamaan dengan citta
2.   Padamnya bersamaan dengan citta
3.   Objeknya sama dengan citta
4.   Landasannya sama dengan citta


DESKRIPSI CETASIKA DAN PENGERTIANNYA

Cetasika terdapat 52 jenis, dan dikelompokkan menjadi 3 bagian :
1. Annasamana cetasika 13 ( 13 cetasika umum ) :
a)   Sabbacittasadharana cetasika 7 : 7 cetasika yg terdapat di semua jenis citta
1.   Phassa = kontak. Istilah kontak ini bukan berarti kontak secara fisik. Kontak merupakan factor batin yg pekerjaannya seperti sebuah pilar yg bertindak sebagai pendukung yg kuat untuk struktur gedung secara keseluruhan. Manifestasinya bersamaan dengan landasan, objek dan kesadaran. Walaupun disebutkan pertama kali, bukan berarti kontak ini adalah yg pertama. Pembahasan kontak pertama kali ini hanya untuk kepentingan pengajaran, tidak ada hubungannya dengan urutan kemunculannya.
2.   Vedana = perasaan. Perasaan merupakan padanan kata yg lebih tepat untuk vendana dibandingkan dengan sensasi seperti yg sering dijumpai. Seperti halnya kontak, perasaan merupakan sebuah kekayaan penting bagi setiap kesadaran. Perasaan dpt berwujud menyenangkan dan bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan / netral. Perasaan merupakan factor batin yg merasakan objek ketika objek itu kontak dengan indera.
3.   Sanna = pencerapan / persepsi. Arti kata sanna sangat bervariasi tergantung konteks pembahasannya. Untuk menghindari kebingungan, sebaiknya digunakan istilah khusus ug digunakan di dalam hubungan ini sebagai factor batin yg universal. Karakteristik utama dari sanna ini adalah kognisi atas objek dengan cara menandai, seperti bitu, hitam, dan sebagainya. Proseduralnya mirip rekognisi seorang tukang kayu terhadap jenis kayu tertentu dengan tanda-tanda yg dibuatnya, mirip seorang ahli batuan yg dapat membedakan berbagai jenis permata dengan tanda-tandanya. Antara sanna, vinnana dan panna dapat di umpamakan dengan seorang anak kecil, seorang dewasa dan seorang dewasa ahli kimia di dlm melihat uang logam. Bagi seorang anak kecil, ia hanya berpersepsi akan sebuah uang logam. Orang dewasa melihatnya dengan mengetahui nilai uang itu, dan bagi ahli kimia, iapun melihatnya bahwa uang ini terdiri dari bahan kimia logam-logam tertentu.
4.   Cetana = kehendak, merupakan faktor batin yg berfungsi di dalam koordinasi dan akumulasi. Cetana mengkoordinasikan faktor-faktor batin yg berhubungan dengannya dlm berespons terhadap objek. Seperti seorang ahli tukang kayu yg memenuhi tugasnya dan mengatur pekerjaan orang lainnya, demikian pula, cetana memenuhi fungsinya dan mengatur fungsi faktor batin lain yg berhubungan dengannya. Cetana memegang peranan penting di dlm semua jenis aksi, baik moral maupun immoral. Di dalam kondisi lokiya, cetana merupakan faktor batin yg signifikan sedangkan di lokuttara, panna yg signifikan.
5.   Ekaggata = konsentrasi terhadap satu objek, merupakan faktor batin yg mengkonsentrasikan batin terhadap satu objek. Faktor batin ini membuat kokoh batin di dlm mengalami objek.
6.   Jivitindriya = penghidup batin, merupakan faktor batin yg melebur kehidupan ke dlm factor-faktor batin yg berhubungan dengannya. Walaupun cetana menentukan aktivitas dari semua faktor batin, jivitindriya yg menginfusi kehidupan ke dlm cetana dan faktor batin lainnya.
7.   Manasikara = perhatian, adalah faktor batin yg mengarahkan faktor batin lainnya kepada objek secara spontan.

b)   Pakinnaka cetasika 6 : enam cetasika yg muncul di sebagian besar citta
8.   Vitakka = Pengerahan kepada objek, merupakan factor batin yg memiliki ciri khusus mengerahkan factor batin kpd objek. Vitakka harus dibedakan dengan manasikara. Manasikara mengarahkan factor-faktor batin ke objek, namun vitakka mengerahkan / membantu menetapkan factor-faktor batin diatas objek. Seorang dari desa, misalnya yg berkunjung ke istana kerajaan untuk pertama kalinya, memerlukan pengenalan dari seorang pengawai istana yg membantu.
9.   Vicara = penggunaan batin terhadap objek. Fungsi adalah kelanjutan menggunakan factor-faktor batin kepada objek. Vitakka disebut sebagai penerapan permulaan atas factor-faktor batin sedangkan vicara sebagai penahan penerapan factor-faktor batin. Mirip dengan seekor lebah yg menghinggapi sekuntum bunga teratai adalah vitakka, mirip seperti lebah tersebut yg mengitari bunga teratai itu adalah vicara.
10.   Adhimokkha = keputusan, faktor batin yg memutuskan atau memilih, dan merupakan kebalikan dari vicikiccha, keraguan / tak memutuskan. Mirip seorang hakim yg memutuskan sebuah kasus.
11.   Viriya = semangat (daya tahan batin/endurance), faktor batin yg membangkitkan semangat dan memiliki cirri khas mendukung, mengukuhkan, mempertahankan faktor-faktor batin. Di dalam kitab komentar, yaitu Atthasalini, viriya seyogyannya dipandang sebagai akar dari semua pencapaian.
12.   Piti = kegiuran, ketertarikan, faktor batin yg tergiur / tertarik objek. Piti bukanlah perasaan menyenangkan (sukha), akan tetapi merupakan precursor dari perasaan menyenangkan tersebut. Piti membuat ketertarikan kpd objek, sedangkan sukha memungkinkan seseorang untuk menikmati objek; mirip dengan seorang pengembara yg kehausan di gurun pasir melihat oasis, ketertarikannya adalah piti, dan mirip ketika ia meminum dan mandi air oasis tersebut adalah sukha.
13.   Chanda = harapan untuk melakukan. Terdapat tiga jenis chanda, yaitu :
   Kammacchanda : nafsu indera, satu dari rintangan batin (immoral)
   Kattukamyata chanda : harapan untuk melakukan (unmoral)
   Dhammacchanda : harapan kebaikan (moral)
Chanda yang dimaksud didlm cetasika ini adalah kattukamyata chanda


2. Akusala Cetasika 14
a.   Mocatuka cetasika : 4 cetasika kelompok Moha :
14.   Moha cetasika : kebodohan batin/kegelapan batin, faktor batin yg menyebabkan batin tidak dapat melihat objek secara jelas dan membutakan batin sehingga tidak dapat melihat jelas kusala maupun akusala.
15.   Ahirika cetasika : tidak malu akan kejahatan, faktor batin yg menyebabkan batin tidak malu berbuat jahat.
16.   Anottappa cetasika : tidak takut akibat perbuatan jahat, faktor batin yg menyebabkan batin tidak menyadari akibat perbuatan jahat. Anottappa harus dibedakan dari tidak takut dalam pengertian umum. Buddha tidak menganjurkan untuk menakuti individu apapun termasuk “GOD”.
17.   Uddhacca cetasika : kegelisahan/ketidaktenangan batin, faktor batin yg tidak dpt memegang objek dengan baik.
 
b.   Lotika cetasika : 3 cetasika kelompok Lobha :
18.   Lobha cetasika : keserakahan, faktor batin yg menyebabkan terikat terhadap objek
19.   Ditthi cetasika : pandangan. Di dalam Buddha Dhamma, ditthi apabila berdiri sendiri, maka diartikan miccha ditthi, pandangan keliru, Moha dan ditthi seyogyanya dibedakan. Moha seperti awan yg menutupi objek, sehingga tidak dapat melihat jelas, sedangkan ditthi tidak menutupi objek, ditthi dapat melihat objek, namun memegang objek secara salah. Ditthi adalah lawan dari Nana, kebijaksanaan. Ditthi menolak sifat alamiah dan memandang secara salah, sedangkan Nana memandang objek sebagaimana sifat sesungguhnya.
20.   Mana cetasika : Kesombongan: faktor batin yg menginduksi makhluk dlm perbandingan diri yg lebih rendah, lebih tinggi atau membandingkan sama dengan makhluk lainnya.

c.   Docatuka cetasika : 4 cetasika kelompok Dosa :
21.   Dosa cetasika : kebencian, faktor batin yg menolak objek
22.   Issa cetasika : faktor batin yg menyebabkan iri / cemburu terhadap objek (bersifat objektif)
23.   Macchariya cetasika : kekikiran faktor batin yg menyebabkan kikir atas sesuatu yg dimiliki (bersifat subjektif)
24.   Kukkucca cetasika : kekhawatiran, faktor batin yg menyebabkan menyesal terhadap perbuatan yg telah dilakukan, yaitu menyesal atas kejahatan yg telah dilakukan atau menyesal atas perbuatan baik yg tdk dilakukan. Kekhawatiran ini adalah kekhawatiran terhadap sesuatu yg telah lewat (lampau).

d.   Thina-Middha cetasika 2 :
25.   Thina cetasika : kemalasan, kesakitan batin, faktor batin yg merupakan lawan dari viriya, faktor batin ini sering disebut citta-gelanna bertentangan dengan cittakammannata, daya penyesuaian batin.
26.   Middha cetasika : kelambanan, tidak aktip, inert, faktor batin yg merupakan lawan dari viriya, faktor batin ini sering disebut kaya-gelanna yg bertentangan dengan kayakammannata, daya penyesuaian tubuh batin. Di dalam hal ini, tubuh batin yg dimaksud bukanlah tubuh fisik, melainkan faktor-faktor batin yg terdiri dari vedana, sanna dan faktor-faktor batin lainnya.

e.         27. Vicikiccha cetasika : keraguan, skeptis, faktor batin yg menimbulkan  
         keraguan. Sebagai satu dari rintangan batin (nivarana), vicikiccha bukan
berarti ragu terhadap Buddha, Dhamma, Sangha dan seterusnya, tetapi
merupakan sikap batin yg tidak mampu untuk memutuskan.


3. Sobhana cetasika 25 ( 25 faktor batin yg indah ) :
a.   Sobhanasadharana cetasika 19 (19 faktor batin indah yg terdpt di semua jenis kusala citta)
b.   Virati cetasika 3 (3 faktor batin yg bertanggung jawab did lm 3 jenis pantangan)
c.   Appamanna cetasika 2 (2 faktor batin tanpa batas)
d.   Pannindria cetasika 1 (1 faktor batin kebijaksanaan)


a. Sobhanasadharana cetasika 19 : Jenis faktor batin indah yg terdapat di semua
   jenis kusala citta, terdiri dari :
28. Saddha = faktor batin keyakinan berdasarkan pengetahuan
29. Sati = perhatian terhadap objek sesuai kondisi yg sesungguhnya
30. Hiri = kebalikan dari ahirika (lihat ahirika)
31. Ottappa = kebalikan dari anottappa (lihat anottappa)
32.   Alobha = kebalikan dari lobha (lihat lobha cetasika). Alobha merupakan faktor batin yg bertanggung jawab di dlm sikap murah hati
33.   Adosa = kebalikan dari dosa (lihat dosa cetasika). Adosa merupakan faktor batin yg bertanggung jawab terhadap sikap batin cinta kasih terhadap semua makhluk (metta di dalam brahma vihara / appamanna 4)
34.   Tatramajjhattata = faktor batin yg bertanggung jawab dlm sikap seimbang di dalam menghadapi kondisi yg bergejolak (upekkha di dalam brahma vihara / appamanna 4)
35.   36. Kayapassaddhi dan cittapassaddhi = faktor batin yg bertanggung jawab di dalam ketenangan faktor-faktor batin (kaya) dan kesadaran (citta). Faktor batin ini lawan dari kegelisahan dan kekhawatiran.
37.   38. Kayalahuta dan cittalahuta = faktor batin yg bertanggung jawab di dalam keringanan / kecepatan faktor-faktor batin dan kesadaran di dlm menanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari thina-middha yg menyebabkan sikap berat batin did lm menanggapi objek.
39.   40. Kayamuduta dan cittamuduta = faktor batin yg bertanggung jawab did lm menyingkirkan rigiditas (thambha) dlm faktor-faktor batin dan kesadaran ketika menanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari miccha-ditthi dan mana yg menimbulkan rigiditas.
41.   42. Kayakammannata dan cittakammannata = faktor batin yg bertanggung jawab did lm adaptabilitas / penyesuaian faktor-faktor batin dan kesadaran terhadap objek yg dialami. Faktor batin ini merupakan lawan dari sisa rintangan abtin lainnya.
43.   44. Kayapagunnata dan cittapagunnata = faktor batin yg bertanggung jawab di dalam keahlian faktor batin dan kesadaran di dalam memperlakukan objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari sikap batin yg tidak yakin dan seterusnya. Faktor batin ini menekan kesakitan faktor batin dan kesadaran.
45. 46. Kayujukata dan cittujukata = faktor batin yg bertanggung jawab did lm keterusterangan faktor batin dan kesadaran di dlm menanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari sikap munafik dan ketidakterusterangan.

b. Virati cetasika 3 = 3 faktor batin pantangan
47.   Samma vaca cetasika = faktor batin yg bertanggung jawab di dalam berpantangnya batin terhadap tindakan ucapan yg salah, fitnah, kasar, sia-sia.
48.   Samma Kammanta cetasika = faktor batin yg bertanggung jawab di dlm berpantangnya batin terhadap tindakan jasmani yg keliru seperti membunuh, mencuri, berprilaku seksual yg salah.
49.   Samma ajiva cetasika = faktor batin yg bertanggung jawab did lm berpantangnya batin terhadap tindakan penghidupan yg salah seperti menjual senjata, makananan/minuman yg melemahkan kewaspadaan, racun, makhluk hidup.

c. Appamanna cetasika 2 = faktor batin tanpa batas. Faktor batin ini disebut juga   
    sebagai brahma vihara.
50.   Karuna cetasika = faktor batin yg bertanggung jawab terhadap sikap belas kasihan terhadap semua makhluk yg menderita
51.   Mudita cetasika = faktor batin yg bertanggung jawab terhadap sikap ‘appreciate’ akan kusala kamma / kusala vipaka yg terjadi pada makhluk lain.
d.
52.   Pannindriya cetasika = faktor batin bijaksana di dlm memandang hakekat sesungguhnya segala sesuatu.


 _/\_
Lily W





Ralat

Jadi Cetasika itu dibagi menjadi

1. Cetasika Umum (13)

2. Cetasika Jelek (14)

3. Cetasika Bagus (25)



13+14+25 = 52 passs ;D
« Last Edit: 14 May 2009, 07:13:51 PM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #8 on: 15 May 2009, 05:45:19 PM »
Cetasika = Faktor mental.....

dan dimana Faktor2 mental itu mempengaruhi bentuk2 kesadaran (ref=tesla's note http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2878.msg43155.html#msg43155)

nah........sampai mana peran kesadaran........ mari kita bedah lebih lanjut ;D

pertama ada yg tahu.. penjelasan lengkap yg panjang lebar tentang Kesadaran :|
« Last Edit: 15 May 2009, 06:01:05 PM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #9 on: 15 May 2009, 06:17:32 PM »
dari post om Markos http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9609.msg160595.html#msg160595

Avijja Mengkondisikan Sankhara
Sankhara Mengkondisikan Vinnana
Vinnana Mengkondisikan Nama-Rupa
Nama-Rupa Mengkondisikan Salayatana
Salayatana Mengkondisikan Phassa
Phassa Mengkondisikan Vedana
Vedana Mengkondisikan Tanha
Tanha Mengkondisikan Upadana
Upadana Mengkondisikan Bhava
Bhava Mengkondisikan Jati
Jati Mengkondisikan Jara-Marana

:-? .......... duh.......

berikutnya rangkuman dari post om Markos diatas..........
« Last Edit: 15 May 2009, 06:19:28 PM by hatRed »
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #10 on: 15 May 2009, 06:24:40 PM »
Avijja = Kebodohan Batin

kebodohan batin yg dimaksud adalah tidak berpengetahuan, kebingungan/bodoh/mudah ditipu, salah pengertian/tidak bisa melihat hakikat sebenarnya,satu lagi "Asava" artinya apa ya :-?


dan wujudnya adalah salah satu dari Akusala Cetasika, yaitu yg termasuk Moha Cetasika

yaitu
Quote
14.   Moha cetasika : kebodohan batin/kegelapan batin, faktor batin yg menyebabkan batin     tidak dapat melihat objek secara jelas dan membutakan batin sehingga tidak dapat melihat jelas kusala maupun akusala.

15.   Ahirika cetasika : tidak malu akan kejahatan, faktor batin yg menyebabkan batin tidak malu berbuat jahat.

16.   Anottappa cetasika : tidak takut akibat perbuatan jahat, faktor batin yg menyebabkan batin tidak menyadari akibat perbuatan jahat. Anottappa harus dibedakan dari tidak takut dalam pengertian umum. Buddha tidak menganjurkan untuk menakuti individu apapun termasuk “GOD”.

17.   Uddhacca cetasika : kegelisahan/ketidaktenangan batin, faktor batin yg tidak dpt memegang objek dengan baik.

dan macam2nya adalah
Quote
Avijja yg disebut disini mempunyai 8 macam yaitu :

1-4. Tidak tahu Ariya sacca 4

5. Tidak tahu atita (yg lalu)

6. tidak tahu Anagata (yg akan datang)

7. Tidak tahu Atita dan Anagata

8. Tidak tahu paticca samuppada


::) maksudnya.........

sepertinya 8 macam itu kek dari kisah gadis penenun deh... ???

terus beda Moha dan Avijja apa ya :-?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #11 on: 15 May 2009, 06:41:44 PM »
Asava klo gak salah kekotoran batin toppp \;D/\;D/\;D/
klo moha itu kebodohan, klo avijja kegelapan batin topp... ;D ;D ;D
tapi, ngomong2 kilesa juga kekotoran batin yaa... :-? :-? :-?
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #12 on: 15 May 2009, 06:49:05 PM »
Asava klo gak salah kekotoran batin toppp \;D/\;D/\;D/
klo moha itu kebodohan, klo avijja kegelapan batin topp... ;D ;D ;D
tapi, ngomong2 kilesa juga kekotoran batin yaa... :-? :-? :-?

Kekotoran Batin dalam Konteks Asava itu kek apa :-?
trus
kekotoran Batin dalam konteks Kilesa itu apa :-?
trus
Kebodohan dalam konteks Moha itu kek apa sehingga beda sama Avijja :-?
trus
Kegelapan Batin Avijja kan kek yg diatas i post ....
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #13 on: 15 May 2009, 08:36:12 PM »
Panca Khanda

hari ini tertarik sama postingan Elin yg tentang game mata

disini http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,10773.0.html

hmm......... jadi teringat, tulisan yg... tentang hipnotis..... entah lupa baca dimana.....

disitu dikatakan kurang lebih seperti ini....

Quote
hipnotis itu seperti menyampaikan sesuatu, seperti coba bayangkan anda menjulurkan lidah anda lalu anda meneteskan jeruk nipis yg asammm sekali...... nah anda pasti akan merasa nyeri sendiri, bahkan mungkin mengeluarkan air liur dari kelenjar saliva anda...padahal anda cuma membayangkannya saja...

nah..... hal inilah yg menjadi perbandingan di pikiran i.....

kalo gitu permainan mata ini juga sama...... ternyata indera kita dapat dimanipulasi....
kalao dalam contoh tadi oleh lidah, sekarang adalah mata......

nah...kita setuju, kalau apa yg menyebabkan seperti itu adalah persepsi kita.......

itu juga yg membuat i, melihat lagi ke Panca Khanda...

Panca Khanda adalah
Quote
Jasmani dan batin ini terdiri dari Lima Kelompok Kehidupan atau Panca Khandha.
Panca Khandha (Pali) atau Panca Skandha (Sanskerta) berasal dari kata ”panca” dan ”khandha”. Panca berarti lima dan khandha berarti kelompok/kumpulan. Jadi panca khandha berarti lima kelompok pembentuk kehidupan.

^ dari = http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080903041035AAL0Pcm

nah...... apa saja panca Khanda itu...

Quote
1. Rupa = Bentuk, tubuh, badan jasmani.
2. Viññana = Kesadaran.
3. Sañña = Pencerapan./Persepsi
4. Sankhära = bentuk-bentuk Pikiran, bentuk-bentuk mental, ato bentuk-bentuk (faktor-faktor) batin
5. Vedanä = Perasaan.

masih dari http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080903041035AAL0Pcm

nah........kita sudah punya modal... mengenai Panca Khanda itu.... yaitu persepsi kita terhadap permainan mata tersebut atau... jeruk nipis itu.......


baik...... lalu bagaimana proses 5 khanda itu bekerja.... :-?

nah hal inilah yg mo i teliti lebih jauh..... atau mungkin sudah ada jurnal2 yg ada...

nb: kalao ada tolong berikan info  ya ^:)^

oke..... kembali ke fenomena tadi...... kalo kita lihat...... penolakan atas anomali tersebut adalah kesadaran kita.....

kenapa? karena kesadaran kita mengatakan.. gambar tersebut tidak berputar, karena kesadaran kita mengatakan kita tidak sedang memakan jeruk nipis... itulah kenapa... kesadaran menolak hal tadi.......

nah...... disini saya hanya menganalisa..... antara persepsi dan kesadaran saja....

sedangkan perasaaan dan pikiran cuma sebagai output ekses dan penggerak saja....

nah........kalau dikaitkan lagi, maka apa yg real...?????????

tentu saja Kesadaran kita kan..... bukan persepsi kita..... jadi persepsi, itu tidak dapat diandalkan...... kadang benar, kadang betul.......

nah...... jadi inget deh.. kenapa kita harus melatih kesadaran kita...... makanya B.Gotama selalu mengatakan tingkatkanlah kesadaran anda...... (walau ngomongnya gak kek gitu tapi pointnya gitu lah :P )

sekian dulu....... nanti kalo ada ketemu2 "Aha... " lagi i post deh......
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: hatRed's Scrap note
« Reply #14 on: 15 May 2009, 08:42:35 PM »
ini

ada statement yg masih dipikir2

Quote
Secara singkat, proses batin yang terjadi ketika tubuh kita menerima rangsangan sebagai berikut:
Kesadaran => Pencerapan => Pikiran => Perasaan

(proses batin ini terjadi secara cepat)

disana kesadaran dulu yg berperan.... lalu pencerapan......

okey......tentu saja seseorang harus sadar dulu baru bisa mempersepsikan :))

hmm..........tapi.... :-?  ada yg mengganjal apa ya.. ::)

oh ya....... nah kalo orang yg dihipnotis itu....... apakah berarti kesadarannya yg diintimidasi dan dipengaruhi......

atau sebenarnya cuma melemahkan kesadaran lalu memunculkan persepsi sehingga lebih besar dari kesadaran :-?

keknya dulu ada postingan yg bahas gini deh..... cari2 dulu ah.... :P




lanjut.............

abiss bongkar2......

ketemu postingan ci Lily

7. Apa yang mengkondisikan berpikiran mahakusala?

Faktor yang mengkondisikan berpikiran mahakusala adalah:
1.   Pernah berbuat kebaikan pada masa lampau
2.   Hidup di tempat yang cocok
3.   Bergaul dengan orang bijaksana
4.   Mendengarkan dan belajar dhamma
5.   Pikiran ditujukan ke arah yang benar


8. Ada berapa jenis fungsi / pekerjaan pikiran?

Ada empat belas jenis, yaitu:
1.   Penerus antar kehidupan (patisandhi)
2.   Penerus kehidupan /aliran kesadaran penyambung kehidupan) (bhavanga)
3.   Mengarahkan menuju objek pada tahap pertama proses pikiran (avajjana)
4.   Melihat (dassana)
5.   Mendengar (savana)
6.   Mencium bau (ghayana)
7.   Mengecap rasa (sayana)
8.   Mengalami sentuhan (phussana)
9.   Menerima objek (sampaticchana)
10.   Memeriksa / menyelidiki objek yang diterima (santirana)
11.   Memutuskan objek yang telah diterima dan diselidiki (votthapana)
12.   Mendorong aksi berjalan (javana)
13.   Mencatat aksi yang telah berjalan (tadarammana)
14.   Mengakhiri kehidupan (cuti)

 _/\_ :lotus:

saya akan mengambil yg di bold saja.........

kita lihat disitu fungsi Pikiran ( yg termasuk dalam Khanda tadi.... ) ternyata memounyai fungsi yg sangat penting.......

kalo saya lihat pikiran itu seperti mesin... dia adalah penggerak segalanya........

agar tidak memusingkan i kasih perumpamaan aja.....

kalo 4 Khanda yg termasuk "Nama" itu seperti mesin........

dimana Kesadaran adalah Listriknya (Power) = Karena kita harus mempunyai kesadaran dulu baru memulai semuanya

lalu  Persepsi adalah Bahan Bakunya = bahan baku bisa saja dari hasil produksi kan :P

lalu Pikiran adalah mesin produksinya = makanya ada istilah.. "Pikiran adalah penggerak"

lalu Kesan2 atau Perasaan adalah hasilnya , barang jadi =  Nah kalau dilihat pernyataan i sebelumnya tentang Persepsi ( bahan baku bisa aja berasal dari barang jadi)......

nah penjelasannya adalah saya ambil contoh tentang jeruk nipis tersebut.......

saat pertama kali kita merasakan jeruk nipis, kita tidak tau rasanya dan persepsi jeruk nipis itu asam ada, tetapi bukan berarti kita tidak mempunyai persepsi apapun terhadap jeruk nipis, bisa saja ada persepsi tentang benda bulat hijau atau persepsi tentang buah.....

nah setelah merasakan...... maka pikiran akan bergerak/ bekerja dan memproses persepsi2 yg ada...

misal..... Buah, jeruk nipis, asam, kuning, air, dan lain2......

dan didapatlah suatu barang jadi dari bahan2 diatas.... yaitu "Jeruk nipis berasa asam".....

nah sekarang kita kembali pada saat kita di suruh membayangkan memakan jeruk nipis tadi.......( disini persepsi tentang jeruk nipis asam sudah ada)

nah.......... walau tidak memakannya dan hanya membayangkannya.... pikiran kita akan bergerak dan mengolah bahan2 tadi..... yaitu Buah, jeruk nipis, asam, kuning, air, dan lain2...... DITAMBAH "Jeruk nipis itu asam"........... nah....... makanya persepi2 tadi diolah sehingga menghasilkan output lagi...

misal.....misalllllll........... misal apa ya..... ::)

Fungsi/pekerjaan Pikiran bukan seperti yang Bro Hatred jelaskan itu.

Fungsi/pekerjaan Pikiran itu berlaku di dalam proses pikiran... ada 17 saat (moment) pikiran melalui Pintu Panca Indera dan 13 saat (moment) kalo melalui Pintu Pikiran.

Nah... kalo contoh terbayang jeruk nipis itu adalah menggunakan proses Pikiran melalui Pintu Pikiran yaitu yang terdiri dari 13 saat (moment)... coba liat thread Abhidhamma topik Citta Vithi.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

 

anything